Anda di halaman 1dari 23

2.

Ruang Sekunder
INFEKSI ODONTOGENIC A. Ruang masseter -> tempat mengunyah
-> infeksi yang berasal dari gigi B. Ruang pterigomandibular
- Sebagian besar infeksi pada daerah kepala dan C. Ruang temporal dangkal dan dalam
leher adalah infeksi odontogenik D. Ruang faring lateral
- Banyak strain bakteri yang berbeda ada di rongga e. Ruang retrofaring
mulut. Bakteri mulut pada infeksi tertentu dapat F. Ruang prevertebral
berjumlah 350 hingga 500 spesies berbeda G. Ruang parotis-> membantu mengeluarkan
- Infeksi mulut yang paling umum adalah yang kelenjar ludah
timbul dari nekrosis pulpa dan ke jaringan
sekitarnya, atau infeksi periodontal yang dihasilkan
dari invasi bakteri ke dalam tulang atau jaringan - infeksi daerah pipi berasal dari
lunak. molar/premolar
- Bakteri penyebab infeksi di dalam mulut bersifat 1. Ruang kaninus
aerobik (memerlukan oksigen) atau anaerobic Ruang kaninus adalah area di puncak sistem akar
(tidak memerlukan oksigen) kaninus rahang atas (fossa kaninus), dibatasi oleh
- anaerobic berikan metrodinazol bakterinya mati m.zygomaticus minor, orbicularis oris, levator labii
- kalo aerob diberikan H2O2 superioris, levator labii superioris alaeque nasi, dan
- Sekitar 60 persen dari semua infeksi mulut adalah m.levator anguli oris
campuran dari kedua jenis flora ini
2. Ruang bukal
- bakteri non pathogen -> variasi normal mulut
Area pipi -> Ruang ini berisi bantalan bukal lemak
- bakteri pathogen -> Akibat malas membersihkan
dan dibatasi:
rongga mulut jadi jamur di rongga mulut jadi infeksi
Medial: Oleh otot buccinator
Lateral: Oleh kulit dan jaringan subkutan.
Factor umum penyebab infeksi
Anterior: Dengan batas posterior otot zygomaticus
1. Mikroorganisme: kuantitas dan virulensi
mayor di atas dan depressor anguli oris di bawah.
2. Pertimbangan Anatomi : Infeksi cenderung
Posterior: Di tepi anterior otot masseter.
menyebar melalui jalur yang resistensinya paling
Superior: Dengan lengkungan zygomatic.
rendah. Hambatan adalah - tulang alveolar,
Inferior: Dengan batas bawah mandibula
periosteum, otot dan fasia
3. Resistensi terhadap infeksi : seperti pada 3. Ruang sublingual
penderita AIDS, diabetes, leukemia dll memiliki Daerah dibawah lidah. Medial: Oleh raphe median
resistensi yang rendah, meningkatkan kerentanan otot lidah mylohyoid dan intrinsik.
terhadap infeksi Lateral: Dengan tubuh mandibula.
Anterior: Dengan tubuh mandibula.
Pertimbangan anatomi Posterior: Oleh tulang hyoid.
- Spasia fasialis (Muka) adalah suatu area yang Inferior: Oleh otot mylohyoid.
tersusun atas lapis fasia di daerah kepala dan leher Superior: Oleh mukosa lingual.
berupa jaringan ikat yang membungkus otot-otot Ini berisi: kelenjar ludah sublingual, saluran
dan kemungkinan terserang infeksi serta dapat submandibular, saraf lingual dan hypoglossal,
tembus oleh eksudat purulent. pembuluh lingual dan jaringan ikat longgar antara
otot-otot lidah.
Ruang infeksi odontogenik 4. Sub mental space
1. Ruang Utama -> yang paling dekat dengan gigi Bagian dagu. Lateral: Oleh belly anterior otot
A. MAXILLARY (rahang atas) : ruang kaninus, digastrik.
daerah pipi, Infratemporal space Superior: Oleh otot mylohyoid.
B. MANDIBULAR : Submental space , Inferior: Dengan kulit, fasia superfisial, platysma
Submandibular space, Sublingual space, Buccal dan fasia serviks dalam
space
5. Sub mandibula space
Superior : Dengan aspek medial dari
mandibula di bawah perlekatan otot mylohyoid.
Medial: Oleh otot mylohyoid, hyoglossus,
styloglossus.
Lateral : Oleh kulit, fasia superfisial, otot platysma.
Inferior: Dengan perut anterior dan posterior otot-
otot digastrik
6. Ruang pterygomandibular Selulitis -> bengkak kemerahan, panas
Ruang ini dapat terinfeksi melalui molar ketiga Liqwide angina -> bengkak di bagian leher tidak ada
bawah ruang di mana tempat masuk jarum untuk warna kemerahan
blok saraf alveolar inferior.
Batasannya adalah:
Gambaran klinis tanda dan gejala
1. Infeksi Ringan
Lateral: Dengan permukaan medial ramus
• Tanda inflamasi (+)
mandibula.
– Dolor(berubah menjadi sakit), Kalori (panas),
Medial: Dengan aspek lateral otot pterygoid medial
Rubor (panas), Tumor (bengkak), Kehilangan fungsi
Posterior: Ruang ini berhubungan dengan ruang
• Limfadenopati
faring lateral.
• Pireksia (demam)
2. Infeksi Berat
Jalur infeksi gigi • Tanda-tanda inflamasi (+) dan toksisitas
- Infeksi yang terjadi ada di kepala dan leher paling – Pucat
sering disebabkan dari infeksi odontogenik baik - Pernafasan cepat
yang berasal dari infeksi jaringan pulpa maupun – Denyut nadi cepat
periodontal. – Menggigil
- Kelanjutan dari abses periapikal dapat menyebar - Demam
ke segala arah mencari jalan keluar (drainase). – Kelesuan
Drainase alami pada tubuh mengakibatkan - Diaforesis (berkeringat parah)
terjadinya fistula. 3. Infeksi Ekstrim -> lv rawat inaf
- Ada abses bisa masuk ke rongga tengkorak • Tanda inflamasi + tanda toksisitas + perubahan
SSP
– Gangguan pergerakan/penglihatan mata
– Penurunan tingkat kesadaran
• Iritasi meningeal (sakit kepala parah, leher kaku,
muntah)
• Edema kelopak mata
• Kompromi jalan napas
• Kesulitan menelan

Pemeriksaan fisik : infeksi (dilihat pembengkakan) ,


palpasi (dilakukan perabahan), perkusi (diketuk)
Abses -> kalo nembuh tulang jadi osteomyelitis Palpasi:
Ludwing angina -> emergency bagian dental Konfirmasi ukuran, Perhatikan tenderness, Suhu
Lokal, Tentukan fluktuasi, krepitasi
 

- Selanjutnya, infeksi menyebar ke ruang faring dan


mediastinum
- gigi insisif bisa mengenai daerah mana saja ->
bibir, orbicularis oris muscle Komplikasi infeksi odontogenic
- gigi kaninus 1. Cavernous Sinus Thrombosis
2. Meningitis
LUDWIG'S ANGINA (PHLEGMON) 3. Mediastenitis
Angina Ludwig adalah pembengkakan bilateral
pada ruang sublingual, submandibular, dan Perawatan infeksi odontogenic
submental jika keterlibatannya bukan dari ketiga - Pencabutan gigi yang terinfeksi untuk
ruang, itu tpi juga bilateral, infeksinya bukan angina menghilangkan sumber infeksi
Ludwig - Antibiotik: Harus diberikan.
Gambaran Klinis Insisi dan drainase (metode Hilton)
- berotot, tidak berfluktuasi, dan sakit disentuh -> trepanasi di berikan sayatan -> absesnya akan
- Karena posisinya, pasien angina Ludwig memiliki keluar
penampilan mulut terbuka yang khas - Pengetahuan tentang anatomi lokal daerah yang
- Dasar mulut ditinggikan, lidah dijulurkan, akan diinsisi
membuat sulit bernafas - Sayatan ditempatkan di area yang diterima secara
- Deglutition dan bicara juga sulit estetis.
- Air liur bisa menetes dari mulut (control air liur - Konfirmasi keberadaan abses melalui aspirasi
susah) jarum
- Demam dan ketidakmampuan untuk membuka - Insisi dan drainase dapat dilakukan hanya jika
mulut nanah dapat diaspirasi
- Sayatan dibuat di bagian abses yang paling
berfluktuasi, sebaiknya juga menjadi area yang
paling tergantung.
- Sayatan bedah dibuat paralel dan medial ke batas
bawah mandibula
Patofisiologis
- dimulai di ruang submandibular dan kemudian
menyebar ke atas ke ruang sublingual dan ke
semua ruang lainnya
- infeksi dimulai di ruang sublingual, menyebar di
kedua sisi, dan kemudian bergerak ke posterior
melewati tepi otot mylohyoid untuk melibatkan
ruang submandibular dan akhirnya ke ruang
submental.
- Infeksi ini disebabkan oleh alfa-hemolytic Sebuah forceps sinus harus
streptococcus atau oleh campuran organisme dimasukkan ke dalam ruang abses
aerob dan anaerob
Di antara rahang, osteomielitis sebagian besar
terlihat di mandibula sebagai-
• Maxilla lebih berpori dan kaya disuplai oleh
pembuluh darah.
Nanah ditekan keluar dari semua sisi • Maksila memiliki lempeng kortikal yang tipis dan
untuk mengalirkan nanah jaringan meduler yang sedikit sehingga infeksi
maksila tetap terbatas di dalam tulang dan edema
serta pus menghilang ke dalam jaringan lunak dan
sinus.

Kavitas kemudian diirigasi dengan b. Kronik osteomyelitis


antiseptic Osteomielitis kronis primer ditandai dengan:
A. Onset yang berbahaya dengan sedikit rasa sakit.
B. Peningkatan lambat dalam ukuran rahang
C. Perkembangan sequestra secara bertahap,
seringkali tanpa fistula
Osteomielitis kronis sekunder ditandai dengan:
Saluran pembuangan kemudian A. Nyeri minimal
dilewatkan ke dalam rongga dan diamankan B. Kehadiran fistula.
C. Indurasi jaringan lunak
D. Karakter menebal atau 'wooden’ pada area yang
terkena dengan rasa sakit dan nyeri tekan pada
palpasi
Gigi yang sakit dicabut. Pembalut
kasa diberikan dan diganti setiap hari
- Antibiotik dilanjutkan sampai abses mengering
Perawatan
- Kaji jalan napas pada distres pernapasan, - Evaluasi dan koreksi defisiensi pertahanan host
pembengkakan jaringan orofaringeal atau Pencabutan gigi goyang
ketidakmampuan untuk mengamankan jalan napas - Insisi dan drainase
melalui intubasi endotrakeal atau trakeostomi - Antibiotik bakteriosidal spektrum luas dimulai
Sequestrektomi

osteomyelitis Sequestrectomy adalah pengangkatan


-> peradangan difus dari jaringan lunak dan tulang sequestra untuk mencegah penyebaran infeksi dan
yang melibatkan sumsum tulang kanselus dan meminimalkan mobilitas gigi
komponen periosteal Sequestra adalah tulang kortikal atau kortiko –
a. acute osteomyelitis cancellous umumnya terbentuk 2 minggu setelah
Etiologi : Hal ini umumnya disebabkan oleh infeksi timbulnya infeksi dan merupakan fragmen tulang
odontogenik dan S. aureus, Dari infeksi selain gigi, avaskular yang sulit ditembus oleh antibiotik dan
mis. telinga tengah, dagu sangat rentan terhadap fraktur patologis.
Gambaran klinis :
- Rasa sakit yang parah saat duduk Antibiotic untuk infeksi odontogenic
- pembengkakan indurasi PENISILIN
- Hilangnya sensasi di bibir bawah Penisilin V atau amoksisilin tetap menjadi antibiotik
- Jumlah gigi menjadi lunak saat perkusi pilihan dalam pengobatan infeksi dentoalveolar
- Kelenjar getah bening membesar dan lunak pada pasien tanpa kompromi.
- Demam intermiten tinggi
Amoksisilin dikombinasikan dengan klavulanat Bahaya abses dan penatalaksanaan abses
hampir 100 persen efektif, tetapi biaya amoksisilin menambahnkan gambaran yang lucu” untuk
klavulanat merupakan faktor mengedukasi pasien
Juga aman untuk diberikan dalam dosis besar Ciri klinis dan perawatan
karena indeks terapeutiknya tinggi 1. control dokter gigi
SEFALOSPORIN 2. makan antibiotic
memiliki spektrum yang kurang efektif 3. meneluarkan nanah
dibandingkan penisilin, dan ada risiko reaksi alergi
jika digunakan pada pasien yang alergi penisilin.
Sefalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki
spektrum yang lebih luas daripada generasi
pertama
KLINDAMISIN
- Clindamycin aktif terhadap sebagian besar
anaerob, termasuk bakterioides, prevotella,
clostridium, peptococcus, peptostreptococcus, dan
organisme fusobacterium.
- sering digunakan untuk mengobati infeksi yang
cukup parah di mana anaerob adalah patogen yang
signifikan
- Efek samping yang umum adalah diare, mual, dan
ruam kulit
METRONIDAZOL
- Metronidazol adalah obat antiprotozoal yang juga
memiliki efek antibakteri yang mencolok terhadap
sebagian besar basil gram negatif anaerob
(bakterioid, prevotella, dan spesies fusobacterium
dan clostridium)
- Dosis 500 mg secara oral tiga kali sehari
dianjurkan

Pada pasien noncompromise, penisilin masih tetap


menjadi antibiotik empiris pilihan untuk infeksi
mulut.
penambahan metronidazol dapat ditambahkan ke
penisilin untuk meningkatkan efektivitas.
Penggunaan penisilin terlebih dahulu, kemudian
dengan penambahan metronidazol setelah dua
atau tiga hari (jika tidak ada efek dari penisilin),
merupakan kombinasi obat yang baik untuk infeksi
pada mulut.

Tugas
1. tuliskan perbedaan luquid angina , abses, selulitis
tulis tangan digambarkan sekreatif mungkin
2. gambarkan dan tuliskan space infeksi
3. bikin selembaran menggunakan Bahasa pasien
Trigeminal neuralgia Paling banyak cabang 2 dan 3 (maksila dan
 Trigeminal neuralgia merupakan suatu keluhan mandibula)
serangan nyeri wajah satu sisi yang berulang.
 Disebut trigeminal neuralgia, karena nyeri di
wajah ini terjadi pada satu atau lebih saraf dari
tiga cabang saraf trigeminus. 
 Rasa nyeri disebabkan oleh terganggunya
fungsi saraf trigeminal sesuai dengan daerah
distribusi persarafan salah satu cabang saraf
trigeminal yang diakibatkan oleh berbagai yang terkena itu tergantung
penyebab . cabangnya
- cabang 1 mata , cabang 2 maksila kalo di pangkal
(basis cranii) otomatis 3 cabang akan kena -> bisa
berdampingan dengan pembuluh darah sehingga
menyebabkan sensitifikasi dr trigeminus

Tanda dan gejala


Nyeri seperti tikaman, berlangsung singkat,
datangnya tiba-tiba dan berulang yang dirasakan
didaerah persarafan satu atau lebih, cabang-
Klasifikasi Trigeminal Neuralgia
cabang dari saraf trigeminus (N.V) 1. Trigeminal neuralgia  menurut International 
- nyerinya 8-10 hanya sebentar saja, tanpa Headache Society (1988) dibagi atas dua yaitu :
rangsangan nyeri bisa timbul Idiopatik, dan Simptomatik (bergejala)
- kalo kena percabangan bisa mengenai 1 cabang 2. Janetta (2011) menambahkan pembagian 
  trigeminal neuralgia menjadi :
Pathogenesis - Typical trigeminal neuralgia pain (Typical facial
-> Laju trigeminal neuralgia seiring berjalannya pain)
waktu - Atypical trigeminal neuralgia pain (Atypical
- remisi (bebas sakit) facial pain - ATFP)-> sifatnya lokasinya tidak
- exercebasi (sakitnya muncul Sebagian diketahui
- berjalannya waktu tidak diobati maka akan
menyebabkan sakit yg berkepanjangan Etiologinya
Seiring berjalannya waktu periode penambahan Tidak diketahui, namun kemungkinan penyebab
rasa sakit (exacerbation) semakin meningkat dan  sbb:
 Pembuluh darah yang menekan akar nervus
masa bebas rasa sakit (remisi) menurun
trigeminal
Onset : munculnya sakit/reaksi
 Multiple sclerosis–karena adanya demielinisasi
Pada pasien umur 50-60 thn sering terjadi
nervus. 
 Tumor yang menekan nervus trigeminal (jarang
Lokasi nyeri trigeminal neuralgia terjadi).
Area nyeri dapat dibagi 3 menurut cabang nervus  Kerusakan fisik pada nervus-mungkin
trigeminal (nervus V), yaitu: disebabkan karena injuri, prosedur bedah
- V1 (ophthalmic -> bola mata dan tepi hidung) umum maupun dental, atau infeksi.
- V2 (maxillary)  Riwayat keluarga (gen, turunan)-4,1% pasien
- V3 (mandibular) dengan neuralgia trigeminal pada satu sisi dan
-> ini penyebabnya belum di ketahui -> nyeri wajah 17% pasien dengan neuralgia trigeminal pada
tidak spesifik kedua sisi biasanya diturunkan.

Distribusi berdasarkan cabang


Penegakan diagnosis : anamnesis, pemeriksaan fisik  Riwayat severe pain pada area V2-V3 kiri
(palpasi perkusi, sendasi), pemeriksaan penunjang selama 6 tahun terakhir, berlangsung selama
(MRI,MRA,CT-scan) 5- 10 detik, aspek  lateral hidung dan
mandibula. 
Perawatan  Semakin buruk pada saat bicara, mengunyah
A. Farmakologi (awal ketemu pasien yang dan mengalami penurunan temperatur.
etiologinya belum diketahui)  Diberikan chlorpromazine dan
1. Carbamazepine carbamazepine
 Carbamazepine sampai sekarang merupakan  Mengkonsumsi gabapentin
pilihan pertama untuk terapi TN.   Keadaan pasien menunjukkan berkurangnya
 Obat ini tergolong antikonvulsan dan rasa sakit pada 10 bulan terapi.
analgesic.  Dosis Gabapentin diturunkan secara
 Terapi sebaiknya dimulai pada dosis yang progresif hingga 600 mg/ hari dan di jaga
rendah seperti 100 mg pada pemakaian pada dosis 12,5mg per hari.
sehari-hari, dengan peningkatan 100 mg per  Sehari kemudian mengalami rasa sakit yang
hari setiap 2-3 hari hingga rata-rata dosis sama pada regio kanan mandibula, yang
pada akhirnya mencapai 600-1200 mg per kemudian membaik dengan peningkatan
hari. dosis Gabapentin hingga 900 mg/ hari.
2. Gabapentin  Pemeriksaan CT Scan kepala dan MRI tidak
 Gabapentin adalah suatu antikonvulsan baru menunjukkan abnormalitas.
untuk nyeri neuropatik.   Rasa nyeri sering dibangkitkan oleh
 Dosis untuk dewasa 900-2700 mg.  stimulasi yang ringan dan dikenal sebagai “
 Pada beberapa pasien gabapentin dapat trigger zone”.
menyebabkan reaksi hipersensitivitas.  Pada kasus kegiatan bicara, mengunyah dan
3. Baclofen (merekalsasi otot) penurunan temperatur menjadi trigger zone
 Bila ternyata kadar obat sudah mencukupi TN.
tetapi nyeri masih ada maka bisa
dipertimbangkan untuk menambahkan obat Untuk menetapkan diagnosis terhadap dugaan
lain misalnya baclofen. trigeminal neuralgia perlu dilakukan:
 Baclofen merupakan muscle relaxant yang  Magnetic resonance imaging (MRI) untuk
efektif untuk trigeminal neuralgia pada uji menentukan kondisi neurologikal pasien
coba secara random.  seperti multiple sclerosis yang menyebabkan
 Penggunaan baclofen tidak boleh melebihi nyeri pada nervus trigeminal.
60-80 mg/ hari.  Magnetic resonance angiography (MRA)
untuk memperjelas gambaran adanya
B. Bedah masalah tekanan pada nervus trigeminal
Pembedahan dilakukan jika pasien tidak dapat yang disebabkan oleh pembuluh darah 
mentoleransi efek samping dari terapi medis atau  CT scan digunakan untuk menangani pasien
terapi medis tidak efektif. dan meyakinkan bukan tumor atau
-> Diberikan templotet untuk membatasi antara abnormalitas lain yang menyebabkan nyeri
pembuluh darah dan sarafnya tersebut.
 Carbamazepin merupakan obat untuk terapi
C. Psikologis inisial pada trigeminal neuralgia. 
Melalui teknik konsultasi biofeedback dan teknik  Variasi dosis dari Carbamazepin yaitu
relaksasi. berkisar 100 hingga 2400 mg/hari;
kebanyakan kasus merespon pada dosis 200
Kasus hingga 800 mg/hari yang dibagi menjadi 2
 Seorang wanita ( ibu rumah tangga, dosis (Olivier dkk.,2009).
menikah)
 Usia 61 tahun, dari maranhao Brazil  Pada kasus pasien di berikan carbamazepin
 Memiliki riwayat hypertensi namun tidak membaik kemudian diganti
gabapentin dan terlihat membaik.
 Olivier dkk. (2009) memyatakan bahwa
pada kasus nyeri parsial yang tidak
berkurang dengan carbamazepine, agen
kedua dapat ditambahkan atau obat dapat
diganti. Gabapentin  telah digunakan sebagai
first line agen atau pada kasus trigeminal
neuralgia yang resisten terhadap terapi
tradisional .

Kesimpulan
1. Trigeminal neuralgia merupakan diagnosis
klinis, yang ditandai dengan nyeri yang tiba-
tiba dan kuat yang biasanya berakhir hingga
beberapa detik (15-20) sampai beberapa
menit dengan distribusi nyeri pada nervus
trigeminus. 
2. Carbamazepine merupakan pilihan pertama
untuk pengobatan trigeminal neuralgia. 
3. Gabapentin dapat dijadikan pilihan untuk
kasus yang lebih berat atau jika terapi
Carbamazepine tidak memberikan respon.
Kista rongga mulut Gambaran klinis : biasanya tidak ada gejala
Rongga patologis yang berisis cairan yang mencair biasannya ditemukan pada saat ronten rutin sakit
atau gas yg seringkali dibatasi oleh lapisan epitel biasannya saat teinfeksi
dan bagian luar dilapisi jaringan ikat dan pembuluh Sering terjadi pada regio M3 RB
darah Gh : terdapat sel spitel squamosa yang
terepitelisasi
- kista odontogenic berasal dr epitel pembentuk
jaringan gigi Kista dentigerous /folikular
- kista non odontogenic Asal: dental follicle gigi yang tidak erupsi/sedang
kista disebaban dlm pertumbuhan (setelah proses klasifikasi)
- retensi Gambaran klinis : paling sering di M3 RA/RB, C yang
- kelainann pertumbuhan impaksi
GH: lapisan apithel tidak
Klasifikasi (WHO) Bentuk gambaran radiologi khas melingkupi
mahkota gigi di mulai dari CEJ
Pathogenesis
KISTA ERUPSI
GR : Tidak ada gamabarn patologis tetapi terlihat
gingiva yg menebal
Biasanya pada gigi insisif atas

Kista periodontal lateral


Asal : sisa ep dental lamina yg berdada dimukosa
regip puncak proc alv
Bisa tumbuh di antara gigi
GH: dinding tipid mengalami pemadatan dan
memperlihatkan gambaran plague like thickening
GR : gambaran radiolusen bentuk oval di antara
gigi
Kista gigiva pada bayi
Kista gingiva pada dewasa
ASAL : epitel odontogenic (differensiasi sel ep
Hanya melibatkan jaringan lunak tidak melibatkan
dental lamina / sell of
tulang
Histoligi : dinding dilapisi
Di regio C dan P
GR : tidak jelas , bs brp bayangan memperlihatkan
Gamabarn seperti Mutiara di permukaan
erosi
labial/bukal
Kista botryoid odontogenic
Kista mid palatal raphe pd bayi
Kelihatan multilocular
Berasal bukan berasal dr kista odontogenic -> sel
- bisa menyebabkan eksoansi menyebabkan gigi
epitel yg mengalami inklusi
sebelahnya divergen
Perawatannnya tidak ada /observasi aja karena
Clacifying odontogenic cyct
akan hilang ketika berusia 3 tahun
Lebih sering di regio C dan P
- GAMBARAN HISTOLOGI
Odontogenic keratosis
Ada gambaran ghost cell -> gambaran radiolusen
Asal : pertumbuhan sisa dental lamina sebelum
berbatas jelas
pembentukan jaringan keras gigi
Kista ductusnasopalatinys
Kista nasolabial/nasolabial
Asal : kista no odontogenic MarSurpialisasi -> mengurangi tekenan fluktuasi
dengan insisi
Kista median mandibula Indikasi kista jaringan lunak dan kista besar/
Asal : epitehel non odontogenic perluasan dkt dgn jaringan vital
- gigi yang terlibat masih vital

Kista globulmaksilaris
Asal : ep non odontogenic yg terjadi pd saat
perjadian maksila dan pre maksila
Bentuk seperti buah pir

Kista radicular/periapical
Asal rest of malassez yg mengalami proliferasi krn
respon thdp proses radang yg dipicu oleh infeksi
bakteri pd pulpa nekrosis
Gambaran klinis : pd k kecil sering tampa gajala dan
ditemykan pada saat radiografi periapical
GH :
GR : leesi bulat radiolusen berbatas jelas

Kista residual
Kista yg tdk diambil saat ekstraksi
GH = K.RADIKULAR

KISTA PARADENTAL
Kistanya ada di samping gigi
Hasil poliferasi ep rest of malasez di bagian lateral
jar periodonsium
Biasanya di gigi tetep muda

Mandibular infected bukal cyst

Solitary bone cyst

Perawatan
Enukleasi -> pengambilan kista secara keseluruhan
Indikasi : kista kecil dan letaknya jauh dr jaringan
vitas spt sinus maksilaris dan canalis mandibularis
Kelainan TMJ

NORMAL MOVEMENT TMJ


Menutup ada di fossa glenoid
Kalo membuka hanya 15% SAJA, berputar sedikit
kemudian melunjur
ROTASI DAN TRANSLATION
Terletak di fossa glenoid tulang temporal tidak
langsung berkontak dihubungkan dengan diskus Internal derangement
/MENISKUS melekat di dua bidang(bantalan - secara mekanik ada kelainan sendih untuk
sendih). Kelainan yg sering internal derangement bergerak
- diskus nya bergerak ke anterior (depan) sehingga
TMJ syndrome : 33% dari populasi terganggunya pembukaan mulut pasien sehingga
70% asimtomatik dan 30% simtomatik ada bunyi cliking
INTERNAL DERENGEMENT :4-28%-> gangguan - dengan atau tanpa nyeri
fungsi dimana diskus menghalangi Gerakan dr TMJ
MAN > women = 10:1
Terapi : konservatif (Melakukan Tindakan tidak
merusak struktur0, 5% dengan bedah

Anatomi TMJ

Klasifikasi
- with redaction
- no with deraction

Dengan reduction
Menutup mulut diskus didepan dari kondilus
Saat membuka mulut ada rotasi
Kalo meluncur akan dihambat oleh diskus melalui
kiri buka mulut lebar, kalo
posterior band akan masuk lagi kedalam
membuka mulut akan melebar membuka ke
midline
Etiologic
- factor oklusi -> Kelainan relasi gigi (ada gigi yang
Pemeriksaan
sudah di cabut, crowding
MRI -> LEBIH TAJAM yg dilihat discusnya pada
- makrotrauma
anterior dr condylar , CTScan, arthrography
- microtrauma
- arthritis descase
Treatment
- konservatif 99%
Klinis
- bedah 5-10% dgn tujuan mengembalikan posisi
Dengan deruksi
diskus
- buka / tutup akan ada bunyi cliking
- buka mulut normal (3 jari) dan tidak nyeri
Bedah
- midline mandibular deciation
- diindikasika pada ID dan arthritis nyeri/disfungsi
berat dan tidak ada respon dari konservatif ( 3x
atau 7 bulanan hingga menahun dgn memperbaiki
factor predisposisi) disertai dengan :
- Sakit telinga, sakit kepala, mialgia pengunyahan
atau servikal
- Clicking atau popping pada sendi
defiasi ke kanan maka kelainan
- Terkuncinya sendi
sebelah kanan
- Fungsi pengunyahan terbatas u Rentang gerak
Kalo membuka mulut kan tertahan oleh diskus yg
rahang terbatas
tertahan akan membuka mulutnya tu kecil maka
- Pencitraan & bukti artroskopik dari ID
akan mengejar sisi yg membuka normal
Tujuan terapi
tanpa reduksi (tidak bisa Kembali ke posisinya
- membuka mulut normal dan tidak nyeri
normal)
- nyeri hilang -> sehingga sakit lainnya menghilang
- tanpa bunyi clicking
- reduksi/ tidak terjadi lgi clicking
- buka mulutnya tidak bisa lebar -> krn akan
tertahan terus
- Preauricular sayatan di depan telinga
- nyeri
- endadural
- mandibular deflection
Discectomy
- Dihilangkan Semua dari diskus
- kalo tidak di ganti akan berkontak langsung
- diganti dengan autogrnous atau allgenic graft
Autogenous : dermall, cartilage, temporalis
muscel/fasia
Allogenic : silicon, proplast Teflon, metal

Reposisi diskus
- akan sangat diusahakan posisi normal dengan
memotong jaringan dari posteriordgn wedge
attchmen dan suturing Kembali ke normal
-> Panjang ligament nya berubah sehingga posisi
-90% NYERI DAN posisi jaw berubah
-10 % tidak berubah dan menjadi parah

Condylotomy
- arthritis parah, diskus nya tidak bisa di perbaiki lg
-

Arthrocenteris
Mencuci sendi -> untuk menghilangkan peradangan
- mudah dan resikonya rendah

Arthroscopy
- Tempatkan 2 kanula ke daerah anterior &
posterior sendi superior menggunakan trocars
- Kanula menjadi portal untuk penempatan
arthroscope, instrumen penyisipan dan aliran
cairan
- lisis-lavage-manipulasi, pelepasan diskus anterior,
stabilisasi diskus, debridemen bedah, bedah laser

Kesimpulan
- ID mekanikal disorder yg berhubungan dengan
perpindahan disc ke anterior

Fisioterafi -> pasang splint


Diagnosis, rencana perawatan -> mekanisme ,
etiologic nyerinya seperti apa
TERJADINYA DAN perubahan esensial dalam sel. Bersifat ireversibel,
berlangsung cepat, menyebabkan lesi pada dna
ETIOLOGI TUMOR GANAS secara permanen
Terjadinya kanker -> proses bertahap dan waktu • fase kedua adalah promosi :sel-sel yang
yang lama mengalami inisiasi berubah menjadi sel
PENDAHULUAN prekanker/preneoplastik.
• Pertumbuhan merupakan suatu sifat esensial
kehidupan, yang berlangsung secara fisiologis pada
Fase inisiasi/fase promosi
seluruh sel.
Sulit dibedakan karena sering terjadi perubahan
• dalam keadaan tertentu, ex: pada kerusakan
genom dalam satu langkah keseluruhan
jaringan, terjadi pertumbuhan sel secara lokal
sebagai bagian dari proses perbaikan
• pada tubuh terjadi keseimbangan antara sel-sel Peran faktor lingkungan terhadap
yang tumbuh dan yang mati. terjadinya kanker
• pada tumor adanya gangguan pertumbuhan • peran faktor lingkungan terhadap kejadian
dimana sel-sel tidak bereaksi terhadap mekanisme kanker, lebih besar daripada faktor genetik,
pengaturan pertumbuhan sementara faktor perilaku berperan mendekatkan
• berbagai hasil penelitian menunjukan tiap jenis individu terhadap pajaran lingkungan.
kanker mempunyai banyak faktor & tahap • kanker merupakan hasil interaksi ganda gen-
(multistep/multistage process) yang mengarah lingkungan yang terjadi selama beberapa dekade.
pada berubahnya sel normal menjadi sel kanker • pengaruh timbal balik antara faktor genetik &
• adanya hubungan kebiasaan hidup dengan faktor lingkungan dapat dilihat pada kanker paru-
proses terjadinya kanker paru

Terjadinya tumor • kelainan yang terjadi pada rongga mulut dan


• tumor terjadi sebagai akibat perubahan sel asalnya berhubungan dengan jaringan yang berasal
sehingga sel dapat melepaskan diri dari mekanisme dari perkembangan gigi
pengaturan pertumbuhan normal. 1. Sisa-sisa lamina dentalis
• Perubahan ini disebut: transformasi, dasar 2. Organ email
transformasi adalah gangguan kelainan (mutasi) di 3. Lapisan membran basal mukosa
dalam genom dari sel yang mengalami 4. Dinding epitel kista dentigerous
transformasi, sehingga kanker dapat dipandang
sebagai suatu gangguan atau kelainan genetik
• onkogenesis : proses terjadinya tumor umum.
• sel-sel yang mengisi tumor semuanya berasal
• dari satu sel yang mengalami transformasi yaitu
sel induk (steam cell)
• proses transformasi berlangsung lama (5-10
tahun) berakumulasi banyak mutasi. Karena di
dalam sel kanker harus
• karsinogen adalah faktor lingkungan yang
berperan/merangsang terjadinya tumor
• karsinogenesis merupakan proses yang
berlangsung lama.

Konsep karsinogenesis :
• fase pertama adalah inisiasi : Kontak pertama
dengan karsinogen yang merangsang terjadinya
Fibroma myxoma odontogenik
• berasal dari tas. Mesenkhim bakal gigi : dental
papilla, folikel atau lig.periodontal
• terutama terjadi pada umur 23-30 tahun
• lesi sentral yg dpt menyebabkan destruksi korteks
tulang berhubungan dgn gigi tidak tumbuh atau
tidak ada

Gejala umum tumor odontogenik


1. Tumbuh lambat
2. Krepitasi bila tulang sekitar telah tipis
3. Umumnya tanpa gejala awal sehingga
menimbulkan deformitas wajah
4. Radiografis tampak gambaran radiolusen
berbatas jelas, kadang2 disertai gambaran
radioopak didalamnya
Adenoblastoma
Dentinoma • ditandai oleh pembentukan struktur menyerupai
• terbentuk dr jar.penyokong immature, epitel ductus kelenjar
odotogenik dan dentin irregular terutama terjadi • umunya <20th
pd daerah molar • 65% ditemukan di maxilla
• berhub dgn gigi impaksi mandibula • 76% terdapat di bagian anterior

Cementoma Ameloblastik odontoma


• terbentuk dari massa sementum atau jar. • ditandai terjadinya bentuk ameloblastoma dan
Menyerupai sementum composite odontoma umumnya terdpt pd
• sering ditemukan pd usia <25 mandibula pada anak-anak
• umumnya pd mandibula terutama gigi m1
• tumor campuran (mixed tumor) odontogenik - dihubungkan dengan mahkota gigi yang tidak
yang berasal dari epitel dan mesenkim, erupsi, biasanya geraham 3 mandibula,
• malformasi hamartomatous ameloblas pada - sulit dapat dibedakan dengan kista dentigerous
enamel dan odontoblas pada dentin atau keratosis odontogenik.
Histopatologi
Odontoma • bentuk follikular
• bentuk plexiform bentuk akantomatous
• tumor campuran (mixed tumor) odontogenik
• bentuk sel granular
yang berasal dari epitel dan masenkim.
• bentuk desmoplastik
• MALFORMASI hamartomatous ameloblast pada
• bentuk sel basal
enamel dan odontoblast pada dentin
Terbagi menjadi : complex odontoma dan
compound odontoma Terapi
who: reseksi
Compound odontoma
• segmental marginal
• suatu struktur yang menyerupai gigi dengan
• hemimandibulektomy
ukuran dan bentuk yang berfariasi
• total mandibulektomi
• terlihat sebagai suatu masa radiopak yang
tersusun dari gigi- gigi yang kecil
• Kawamura (1991) pengerukan : pengerukan masa
• banyak dijumpai pada daerah anterior dan dua
tumor yang mengisi rongga tulang
kali lebih banyak dijumpai daripada odontoma
• dilakukan ulang 2-3 hulan berikutnya, apabila
kompleks
hasil pemeriksaan histopatologis menunjukkan
Complex odontoma hasil positif sel-sel tumor.
• terlihat sebagai suatu massa yang tidak • dredging tidak dilakukan lagi apabila hasil
berbentuk dan secara radiografi terlihat radiopak pemeriksaan kerukan negatif tidak mengandung
yg amorf sel-sel tumor pada dua kali pengerukan berturut-
• sering dijumpai pada daerah posterior turut.
• hanya mengandung kesatuan massa dari enamel • selanjutnya penderita diamati terus sampai lebih
dan dentin dan tidak ditemukan gambaran yang dari tahun.
berbentuk dengan gigi

Ameloblastoma
• tumor odontogenik jinak yang berasal dari epitel,
berinvasif secara lokal, tumbuh lambat dan
persisten
• Relatif jarang terjadi, kira-kira 1% dari seluruh
tumor mulut
• berasal dari sisa-sisa sel organ email (dental
lamina), dinding epitel kista odontogenik, terutama
kista dentigerous, sel epitel basal mukosa mulut
dan sisa epitel malassez, sisa-sisa sarung hertwig
• mandibula + 80%,
• 75% terjadi di daerah ramus molar
• terjadi pada semua kelompok umur paling sering
dekade ketiga dan keempat.
Radiografi
unilokular/ unikistik
- radiolusensi unilokular tepi yang jelas,
KELAINAN KONGENITAL  Amelogenesis imperfekta
 Dentinogenesis imperfekta
BEDAH MULUT & 2. Jumlah gigi
MAKSILOFASIAL  Hipodonsia
 Craniofacial : CLP, Facial Cleft, Mycrotia, Apert,  Anodonsia
Crouzon, Golden Har Syndrome  Supernumerary teeth
 Hand : Syndactily, Polydactily, Macrodactily
 Genital : Hypospadia, Epispadia, Ekstrofia bulia, 3. Bentuk gigi
Vaginal increta  Geminasi
 General : Nevus, Hemangioma, Lymphangioma,  Fusi
Neurofibroma  Dens invaginatus
 Dilaserasi
Kelainan kongenital atau kelainan bawaan atau  Hutchinson and mulberry molar
cacat bawaan adalah kelainan dalam pertumbuhan  Mutiara enamel
struktur bayi sejak kehidupan hasil konsepsi sel  Dwarf root
telur. Kelainan bawaan dapat dikenali sebelum  Taurodonsia
kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun
kemudian setelah lahir. 4. Ukuran gigi
 Mikrodonsia 
Etiologi  Makrodonsia
1. Kelainan genetik dan kromosom
2. Faktor mekanik Hipolpasi Enamel
3. Faktor infeksi : rubella, toksoplasmosis,
sitomegalovirus
4. Faktor obat : jamu2an
5. Faktor umur ibu : makin berumur makin tinggi
resikonya
6. Faktor hormonal : ibu hipotiroidisme, DM
7. Faktor radiasi
8. Faktor gizi : defisiensi protein, riboflavin, as.
Folat, thiamin dll. Kurang zinc
9. Faktor lain

KK jaringan lunak
Amelogenesis imperfecta
- Tanda Klinis Penampilan gigi berwarna coklat
1. Makroglosia
kekuningan
2. Mikroglosia
- Status email yang bervariasi (hipoplastik,
3. Ankiloglosia
hipomaturasi, hipokalsifikasi/hipomineralisasi),
4. Cleft pd lidah
kemungkinan terbukanya dentin
5. Tiroid lingual
- Hilangnya kontak interproksimal "Picket Fence
6. Kista tiroglosus
Appearance"
7. Median romboid glositis
- Mahkota berbentuk persegi, gigi posterior datar
8. Geographic tongue
9. Cleft lip

KK jaringan keras
1. Struktur
 Hipoplasia enamel
 Hipokalsifikasi enamel
 
Dentinogenus imperfecta CLEFT LIP AND PALATE
CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT (SUMBING)
Celah bibir/palatal ad kelainan bawaan yg terjadi
o/k  tidak adanya penyatuan (fusi) secara normal
pada bibir/palatal pada proses embrional yg dapat
terjadi secara sebagian atau sempurna (Morley
1958)

- Mempengaruhi pria dan wanita Epidemiologi


- Gigi berwarna abu-abu biru atau coklat kuning  88 - 175 /100.000 kelahiran hidup
dan opalescent pertahun, Celah bibir dan lelangit 1/1000
- Beberapa hari setelah erupsi gigi dapat mencapai kelahiran, celah langit-langit 1/2000
warna normal, setelah itu menjadi transparan kelahiran. 
 Resiko : Asia , Amerika, Cina
KK jaringan keras dan lunak  Celah : bibir dan langit” (45%), BIBIR (20%),
 Cleft lip and palate langit” (35%)
 Cleft palate  Lebih sering 1 sisi
 Laki-laki > perempuan (3:2)
 Celah bibir lebih banyak laki-laki, celah
lelangit pada wanita.

Pemeriksaan
1. USG
2. Cairan amnion  (usia kehamilan 15 sd 19 mgg)
3. Alfa feto protein maternal serum (MSAFP)
Meningkat : defek tuba neural, spina bifida,
hidrosefalus 
Turun : sindrom down dan kelainan yl,
4. Biopsi karion untuk mengetahui kelainan
kromosom pada janin, elainan metabolik, kelainan
genetik dpt dideteksi dengan analisis DNA, Ex:
talasemia, hiperplasi adrenal kongenital
5. Fetoskopi: 
Tujuan : mengenal kelainan kongenital pada saat
bayi baru lahir.
Etiologi Celah
Beberapa teori :
1. Gangguan nutrisi
a. Malnutrisi Zn, vit B
b. Nutrisi kurang
2. Herediter : 30 – 50%
3. Pengaruh / mekanisme kimia / pada janin
4. Pengaruh psikologis ibu hamil
5. Obat-obatan, radiasi dan infeksi

Embriologi
 Bibir terbentuk pada usia kandungan 4-7 minggu
 Palatum terbentuk pada usia 7-12 minggu.
 Celah mulai bisa nampak pada usia 18 minggu
kehamilan dan bisa dilihat dengan gelombang
ultrasonik.
 Diagnosis ditegakkan setelah kelahiran.

Factor keturunan, f lingkungan, f trauma -> celah


bibir (kelainan kongenital -> rendah diri canggung
dlm pergaulan kelainan bicara masa depan sulit
dlm menghadapi kehidupan

Klasifikasi
1. Berdasarkan organ yang terlibat
Timing of Cleft Repairs
a. Celah di bibir (labioskizis)
b. Celah di gusi (gnatoskizis)
c. Celah di langit (palatoskizis)
d. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ mis =
terjadi di bibir dan langit-langit (labiopalatoskizis)

2. Berdasarkan lengkap / tidaknya celah terbentuk


 Celah satu sisi / Unilateral Cleft Lip / Labioschizis
unilateral ini dibagi lagi menjadi
a. Celah satu sisi lengkap/ Complete unilateral Waktu
cleft lip/ Labioschizis unilateral complete  Seawal mungkin
b. Celah satu sisi tidak lengkap/ Incomplete  48 jam – 6 bulan
unilateral Cleft lip/Labioschizis Unilateral  Role of Ten ≥ 10 minggu ≥ 10 gr%
incomplete. - Berat badan minimal 10 pon
 Celah dua sisi / Bilateral Cleft Lip / Labioschizis - Hemoglobin minimal 10 gram/%
Bilateral ini dibagi lagi menjadi : - Lekosit di bawah 10.000/mm3
a. Celah dua sisi lengkap/Complete bilateral cleft - Umur minimal 10 minggu
lip/Labioschizis Bilateral Complete  Triple of Ten ≥ 10 pound < 10.000/mm
b. Celah dua sisi tidak lengkap/Incompete
bilateral cleft lip/labioscjis bilateral incomplete Multidisiplin
c. Celah dua sisi dengan satu sisi lengkap, sisi  BEDAH MULUT & MAKSILOFASIAL
yang lain tidak lengkap  Orthodonti
 THT
 Bedah Plastik
 Speech Therapist
 Anestesi

CRANIOFASIAL- FACIAL CLEFT


FACIAL CLEFT

 Craniofacial cleft : Kelainan kongenital anatomi


wajah dan tengkorak dengan defisiensi atau
kelebihan jaringan dengan pola linier
 Angka kejadian : 1.5 – 5 per 100 ribu kelahiran
 Terjadi selama proses fusi embrionik struktur
kraniofasial

Klasifikasi
 Klasifikasi Tessier : orbita, hidung dan mulut sbg
kunci petunjuk
 Cleft 0-14 dgn cleft 8 atau orbita membagi
hemisfer atas dan bawah juga memisahkan cleft
cranial dan facial
Kelumpuhan nervus fasialis → glandula lakrimalis, 
→ glandula submandibula,
→ glandula lingualis

nervus fasialis
nervus petrosus superior mayor
memberi rangsang untuk sekresi pd kelenjar
lakrimalis
nervus stapedius 
mensarafi m. stapedius, berfungsi sbg peredam
suara
korda timpani 
memberi system pengecapan pada 2/3 lidah bagian
anterior
Gambaran klinik dari kelumpuhan saraf fasial
tergantung pada letak lesi, oleh sebab itu perlu Paralisis nervus fasialis  
mengetahui    Kelumpuhan saraf fasial merupakan gejala
gambaran anatomi nervus fasialis… dari kelumpuhan otot wajah yang tampak
pada waktu penderita berbicara dan dalam
keadaan emosi 
 dapat disebabkan karena kerusakan pada
akson, sel-sel schwan dan  selubung mielin
yang dapat mengakibatkan kerusakan saraf
otak

Paralisis ini dapat menetap atau sementara,


tergantung penyebab dan sifat kerusakan yang
terjadi.
Perbedaan lokasi kerusakan saraf fasialis dapat
menimbulkan gejala yang berbeda

lesi di foramen stilomastoideus 🡪 


   Paralisis wajah 
   Lesi proksimal dari korda timpani 🡪
    Mengganggu pengecapan 2/3 anterior lidah
N. fasialis (n. VII)
   Lesi n. stapedeushiperakusis 🡪
-  saraf cranial terpanjang yg berjalan di dalam
    pasien mengeluh persepsi suara yg berlebih 
tulang 
   Lesi n. pertosus  superficial mayor 🡪
 sebagian besar kelainan terletak di dalam
    hilangnya lakrimasi ipsilateral
tulang temporal
penyebab terbanyak dari paralisis n. VII di
terdiri dr 3 komponen
Motoris  Indonesia : idiopatik, radang, trauma
→ otot wajah
→ m. stapedius pada beda mulut yg sering terjadi ketika
→ venter posterior m. digastricus pengambilan kelenjar parotis
Sensoris
2/3 anterior lidah untuk mengecap
Parasimpatis
fraktur pada os temporal
- vertigo, nausea, vomiting, nistagmus, tinnitus
- perdarahan pada telinga
hearing loss
- hilang pengecapan  2/3 anterior
parese fasialis

Terapi : 
   simptomatis, antibiotic,istirahat total

trauma kongenital
trauma intrauterine 
 alat-alat yang dipergunakan
 benturan antara tengkorak janin dan tulang
Bell’s Pallsy panggul ibu

-kelemahan otot wajah 1 sisi (unilateral) 🡪 timbul


tiba-tiba

-Hilang sensasi 2/3 anterior lidah


-produksi saliva <<

-hiperacusis : 
  telinga lebih sensitive     Pemeriksaan fungsi n. fasialis 
  mendengar suara Tujuan :
- menentukan letak lesi
Tatalaksana & th/ : - menentukan derajat kelumpuhan
-  fase akut 🡪
  melindungi kornea : Pemeriksaan ini penting untuk evaluasi klinik, perlu
   -air mata buatan  dirujuk ke
   -menutup kelopak mata ke bawah - dokter THT
-  fisioterapi - rumah sakit
-  radiasi
- massage Pemeriksaan fungsi saraf motorik
- terapi bedah :    Cara :  
  Dekompresi -membandingkan 10 otot utama wajah kanan-kiri 
-melakukan pengamatan yang seksama terhadap
Sindrom Ramsay Hunt kelainan wajahnya, baik gerakan disadari maupun
Etiologi : virus varicella zoster di ganglia genikulatum yang tidak disadari /emosional)
nervus VII
Gejala :    Uji Schimmers 
paresis fasial  pemeriksaan terhadap konduksi lakrimasi dan
neuralgia pengecapan. 
vesikel di :  Fungsinya untuk mengetahui lokasi lesi di atas
    -canalis acusticus externa,  atau di bawah ganglion genikulatum. 
    -langit-langit,   Cara : selembar lipatan strip dari kertas filter
    -2/3 anterior lidah digantung pada kelopak mata bawah dan
terapi :  anti virus → DOC : asiklovir
dibandingkan kecepatan lakrimasi sepanjang
kertas strip dimaksud.

Uji N.E.T  (Nerve Excitability Test) 


untuk mengetahui daya hantar otot yg lumpuh

Tujuan terapi paralisis fasialis adalah mengobati


lesinya, mengatasi ketidakmampuan dan
mempersiapkan saraf dimaksud agar memiliki
peluang besar untuk sembuh

Perawatan yang dilakukan pada penderita adalah


istirahat, fisioterapi, radiasi, massage, pemberian
obat-obatan dan operasi

Pada kasus gangguan hantaran ringan + 


fungsi motor masih baik

Th/ untuk menghilangkan edema saraf :


-anti edema
-vasodilatansia
-neurotronika

Pada kasus gangguan hantaran berat + 


sudah terjadi denervasi total

Tindakan operatif segera, 


dg teknik dekompresi n. VII transmastoid

Anda mungkin juga menyukai