Ruang Sekunder
INFEKSI ODONTOGENIC A. Ruang masseter -> tempat mengunyah
-> infeksi yang berasal dari gigi B. Ruang pterigomandibular
- Sebagian besar infeksi pada daerah kepala dan C. Ruang temporal dangkal dan dalam
leher adalah infeksi odontogenik D. Ruang faring lateral
- Banyak strain bakteri yang berbeda ada di rongga e. Ruang retrofaring
mulut. Bakteri mulut pada infeksi tertentu dapat F. Ruang prevertebral
berjumlah 350 hingga 500 spesies berbeda G. Ruang parotis-> membantu mengeluarkan
- Infeksi mulut yang paling umum adalah yang kelenjar ludah
timbul dari nekrosis pulpa dan ke jaringan
sekitarnya, atau infeksi periodontal yang dihasilkan
dari invasi bakteri ke dalam tulang atau jaringan - infeksi daerah pipi berasal dari
lunak. molar/premolar
- Bakteri penyebab infeksi di dalam mulut bersifat 1. Ruang kaninus
aerobik (memerlukan oksigen) atau anaerobic Ruang kaninus adalah area di puncak sistem akar
(tidak memerlukan oksigen) kaninus rahang atas (fossa kaninus), dibatasi oleh
- anaerobic berikan metrodinazol bakterinya mati m.zygomaticus minor, orbicularis oris, levator labii
- kalo aerob diberikan H2O2 superioris, levator labii superioris alaeque nasi, dan
- Sekitar 60 persen dari semua infeksi mulut adalah m.levator anguli oris
campuran dari kedua jenis flora ini
2. Ruang bukal
- bakteri non pathogen -> variasi normal mulut
Area pipi -> Ruang ini berisi bantalan bukal lemak
- bakteri pathogen -> Akibat malas membersihkan
dan dibatasi:
rongga mulut jadi jamur di rongga mulut jadi infeksi
Medial: Oleh otot buccinator
Lateral: Oleh kulit dan jaringan subkutan.
Factor umum penyebab infeksi
Anterior: Dengan batas posterior otot zygomaticus
1. Mikroorganisme: kuantitas dan virulensi
mayor di atas dan depressor anguli oris di bawah.
2. Pertimbangan Anatomi : Infeksi cenderung
Posterior: Di tepi anterior otot masseter.
menyebar melalui jalur yang resistensinya paling
Superior: Dengan lengkungan zygomatic.
rendah. Hambatan adalah - tulang alveolar,
Inferior: Dengan batas bawah mandibula
periosteum, otot dan fasia
3. Resistensi terhadap infeksi : seperti pada 3. Ruang sublingual
penderita AIDS, diabetes, leukemia dll memiliki Daerah dibawah lidah. Medial: Oleh raphe median
resistensi yang rendah, meningkatkan kerentanan otot lidah mylohyoid dan intrinsik.
terhadap infeksi Lateral: Dengan tubuh mandibula.
Anterior: Dengan tubuh mandibula.
Pertimbangan anatomi Posterior: Oleh tulang hyoid.
- Spasia fasialis (Muka) adalah suatu area yang Inferior: Oleh otot mylohyoid.
tersusun atas lapis fasia di daerah kepala dan leher Superior: Oleh mukosa lingual.
berupa jaringan ikat yang membungkus otot-otot Ini berisi: kelenjar ludah sublingual, saluran
dan kemungkinan terserang infeksi serta dapat submandibular, saraf lingual dan hypoglossal,
tembus oleh eksudat purulent. pembuluh lingual dan jaringan ikat longgar antara
otot-otot lidah.
Ruang infeksi odontogenik 4. Sub mental space
1. Ruang Utama -> yang paling dekat dengan gigi Bagian dagu. Lateral: Oleh belly anterior otot
A. MAXILLARY (rahang atas) : ruang kaninus, digastrik.
daerah pipi, Infratemporal space Superior: Oleh otot mylohyoid.
B. MANDIBULAR : Submental space , Inferior: Dengan kulit, fasia superfisial, platysma
Submandibular space, Sublingual space, Buccal dan fasia serviks dalam
space
5. Sub mandibula space
Superior : Dengan aspek medial dari
mandibula di bawah perlekatan otot mylohyoid.
Medial: Oleh otot mylohyoid, hyoglossus,
styloglossus.
Lateral : Oleh kulit, fasia superfisial, otot platysma.
Inferior: Dengan perut anterior dan posterior otot-
otot digastrik
6. Ruang pterygomandibular Selulitis -> bengkak kemerahan, panas
Ruang ini dapat terinfeksi melalui molar ketiga Liqwide angina -> bengkak di bagian leher tidak ada
bawah ruang di mana tempat masuk jarum untuk warna kemerahan
blok saraf alveolar inferior.
Batasannya adalah:
Gambaran klinis tanda dan gejala
1. Infeksi Ringan
Lateral: Dengan permukaan medial ramus
• Tanda inflamasi (+)
mandibula.
– Dolor(berubah menjadi sakit), Kalori (panas),
Medial: Dengan aspek lateral otot pterygoid medial
Rubor (panas), Tumor (bengkak), Kehilangan fungsi
Posterior: Ruang ini berhubungan dengan ruang
• Limfadenopati
faring lateral.
• Pireksia (demam)
2. Infeksi Berat
Jalur infeksi gigi • Tanda-tanda inflamasi (+) dan toksisitas
- Infeksi yang terjadi ada di kepala dan leher paling – Pucat
sering disebabkan dari infeksi odontogenik baik - Pernafasan cepat
yang berasal dari infeksi jaringan pulpa maupun – Denyut nadi cepat
periodontal. – Menggigil
- Kelanjutan dari abses periapikal dapat menyebar - Demam
ke segala arah mencari jalan keluar (drainase). – Kelesuan
Drainase alami pada tubuh mengakibatkan - Diaforesis (berkeringat parah)
terjadinya fistula. 3. Infeksi Ekstrim -> lv rawat inaf
- Ada abses bisa masuk ke rongga tengkorak • Tanda inflamasi + tanda toksisitas + perubahan
SSP
– Gangguan pergerakan/penglihatan mata
– Penurunan tingkat kesadaran
• Iritasi meningeal (sakit kepala parah, leher kaku,
muntah)
• Edema kelopak mata
• Kompromi jalan napas
• Kesulitan menelan
Tugas
1. tuliskan perbedaan luquid angina , abses, selulitis
tulis tangan digambarkan sekreatif mungkin
2. gambarkan dan tuliskan space infeksi
3. bikin selembaran menggunakan Bahasa pasien
Trigeminal neuralgia Paling banyak cabang 2 dan 3 (maksila dan
Trigeminal neuralgia merupakan suatu keluhan mandibula)
serangan nyeri wajah satu sisi yang berulang.
Disebut trigeminal neuralgia, karena nyeri di
wajah ini terjadi pada satu atau lebih saraf dari
tiga cabang saraf trigeminus.
Rasa nyeri disebabkan oleh terganggunya
fungsi saraf trigeminal sesuai dengan daerah
distribusi persarafan salah satu cabang saraf
trigeminal yang diakibatkan oleh berbagai yang terkena itu tergantung
penyebab . cabangnya
- cabang 1 mata , cabang 2 maksila kalo di pangkal
(basis cranii) otomatis 3 cabang akan kena -> bisa
berdampingan dengan pembuluh darah sehingga
menyebabkan sensitifikasi dr trigeminus
Kesimpulan
1. Trigeminal neuralgia merupakan diagnosis
klinis, yang ditandai dengan nyeri yang tiba-
tiba dan kuat yang biasanya berakhir hingga
beberapa detik (15-20) sampai beberapa
menit dengan distribusi nyeri pada nervus
trigeminus.
2. Carbamazepine merupakan pilihan pertama
untuk pengobatan trigeminal neuralgia.
3. Gabapentin dapat dijadikan pilihan untuk
kasus yang lebih berat atau jika terapi
Carbamazepine tidak memberikan respon.
Kista rongga mulut Gambaran klinis : biasanya tidak ada gejala
Rongga patologis yang berisis cairan yang mencair biasannya ditemukan pada saat ronten rutin sakit
atau gas yg seringkali dibatasi oleh lapisan epitel biasannya saat teinfeksi
dan bagian luar dilapisi jaringan ikat dan pembuluh Sering terjadi pada regio M3 RB
darah Gh : terdapat sel spitel squamosa yang
terepitelisasi
- kista odontogenic berasal dr epitel pembentuk
jaringan gigi Kista dentigerous /folikular
- kista non odontogenic Asal: dental follicle gigi yang tidak erupsi/sedang
kista disebaban dlm pertumbuhan (setelah proses klasifikasi)
- retensi Gambaran klinis : paling sering di M3 RA/RB, C yang
- kelainann pertumbuhan impaksi
GH: lapisan apithel tidak
Klasifikasi (WHO) Bentuk gambaran radiologi khas melingkupi
mahkota gigi di mulai dari CEJ
Pathogenesis
KISTA ERUPSI
GR : Tidak ada gamabarn patologis tetapi terlihat
gingiva yg menebal
Biasanya pada gigi insisif atas
Kista globulmaksilaris
Asal : ep non odontogenic yg terjadi pd saat
perjadian maksila dan pre maksila
Bentuk seperti buah pir
Kista radicular/periapical
Asal rest of malassez yg mengalami proliferasi krn
respon thdp proses radang yg dipicu oleh infeksi
bakteri pd pulpa nekrosis
Gambaran klinis : pd k kecil sering tampa gajala dan
ditemykan pada saat radiografi periapical
GH :
GR : leesi bulat radiolusen berbatas jelas
Kista residual
Kista yg tdk diambil saat ekstraksi
GH = K.RADIKULAR
KISTA PARADENTAL
Kistanya ada di samping gigi
Hasil poliferasi ep rest of malasez di bagian lateral
jar periodonsium
Biasanya di gigi tetep muda
Perawatan
Enukleasi -> pengambilan kista secara keseluruhan
Indikasi : kista kecil dan letaknya jauh dr jaringan
vitas spt sinus maksilaris dan canalis mandibularis
Kelainan TMJ
Anatomi TMJ
Klasifikasi
- with redaction
- no with deraction
Dengan reduction
Menutup mulut diskus didepan dari kondilus
Saat membuka mulut ada rotasi
Kalo meluncur akan dihambat oleh diskus melalui
kiri buka mulut lebar, kalo
posterior band akan masuk lagi kedalam
membuka mulut akan melebar membuka ke
midline
Etiologic
- factor oklusi -> Kelainan relasi gigi (ada gigi yang
Pemeriksaan
sudah di cabut, crowding
MRI -> LEBIH TAJAM yg dilihat discusnya pada
- makrotrauma
anterior dr condylar , CTScan, arthrography
- microtrauma
- arthritis descase
Treatment
- konservatif 99%
Klinis
- bedah 5-10% dgn tujuan mengembalikan posisi
Dengan deruksi
diskus
- buka / tutup akan ada bunyi cliking
- buka mulut normal (3 jari) dan tidak nyeri
Bedah
- midline mandibular deciation
- diindikasika pada ID dan arthritis nyeri/disfungsi
berat dan tidak ada respon dari konservatif ( 3x
atau 7 bulanan hingga menahun dgn memperbaiki
factor predisposisi) disertai dengan :
- Sakit telinga, sakit kepala, mialgia pengunyahan
atau servikal
- Clicking atau popping pada sendi
defiasi ke kanan maka kelainan
- Terkuncinya sendi
sebelah kanan
- Fungsi pengunyahan terbatas u Rentang gerak
Kalo membuka mulut kan tertahan oleh diskus yg
rahang terbatas
tertahan akan membuka mulutnya tu kecil maka
- Pencitraan & bukti artroskopik dari ID
akan mengejar sisi yg membuka normal
Tujuan terapi
tanpa reduksi (tidak bisa Kembali ke posisinya
- membuka mulut normal dan tidak nyeri
normal)
- nyeri hilang -> sehingga sakit lainnya menghilang
- tanpa bunyi clicking
- reduksi/ tidak terjadi lgi clicking
- buka mulutnya tidak bisa lebar -> krn akan
tertahan terus
- Preauricular sayatan di depan telinga
- nyeri
- endadural
- mandibular deflection
Discectomy
- Dihilangkan Semua dari diskus
- kalo tidak di ganti akan berkontak langsung
- diganti dengan autogrnous atau allgenic graft
Autogenous : dermall, cartilage, temporalis
muscel/fasia
Allogenic : silicon, proplast Teflon, metal
Reposisi diskus
- akan sangat diusahakan posisi normal dengan
memotong jaringan dari posteriordgn wedge
attchmen dan suturing Kembali ke normal
-> Panjang ligament nya berubah sehingga posisi
-90% NYERI DAN posisi jaw berubah
-10 % tidak berubah dan menjadi parah
Condylotomy
- arthritis parah, diskus nya tidak bisa di perbaiki lg
-
Arthrocenteris
Mencuci sendi -> untuk menghilangkan peradangan
- mudah dan resikonya rendah
Arthroscopy
- Tempatkan 2 kanula ke daerah anterior &
posterior sendi superior menggunakan trocars
- Kanula menjadi portal untuk penempatan
arthroscope, instrumen penyisipan dan aliran
cairan
- lisis-lavage-manipulasi, pelepasan diskus anterior,
stabilisasi diskus, debridemen bedah, bedah laser
Kesimpulan
- ID mekanikal disorder yg berhubungan dengan
perpindahan disc ke anterior
Konsep karsinogenesis :
• fase pertama adalah inisiasi : Kontak pertama
dengan karsinogen yang merangsang terjadinya
Fibroma myxoma odontogenik
• berasal dari tas. Mesenkhim bakal gigi : dental
papilla, folikel atau lig.periodontal
• terutama terjadi pada umur 23-30 tahun
• lesi sentral yg dpt menyebabkan destruksi korteks
tulang berhubungan dgn gigi tidak tumbuh atau
tidak ada
Ameloblastoma
• tumor odontogenik jinak yang berasal dari epitel,
berinvasif secara lokal, tumbuh lambat dan
persisten
• Relatif jarang terjadi, kira-kira 1% dari seluruh
tumor mulut
• berasal dari sisa-sisa sel organ email (dental
lamina), dinding epitel kista odontogenik, terutama
kista dentigerous, sel epitel basal mukosa mulut
dan sisa epitel malassez, sisa-sisa sarung hertwig
• mandibula + 80%,
• 75% terjadi di daerah ramus molar
• terjadi pada semua kelompok umur paling sering
dekade ketiga dan keempat.
Radiografi
unilokular/ unikistik
- radiolusensi unilokular tepi yang jelas,
KELAINAN KONGENITAL Amelogenesis imperfekta
Dentinogenesis imperfekta
BEDAH MULUT & 2. Jumlah gigi
MAKSILOFASIAL Hipodonsia
Craniofacial : CLP, Facial Cleft, Mycrotia, Apert, Anodonsia
Crouzon, Golden Har Syndrome Supernumerary teeth
Hand : Syndactily, Polydactily, Macrodactily
Genital : Hypospadia, Epispadia, Ekstrofia bulia, 3. Bentuk gigi
Vaginal increta Geminasi
General : Nevus, Hemangioma, Lymphangioma, Fusi
Neurofibroma Dens invaginatus
Dilaserasi
Kelainan kongenital atau kelainan bawaan atau Hutchinson and mulberry molar
cacat bawaan adalah kelainan dalam pertumbuhan Mutiara enamel
struktur bayi sejak kehidupan hasil konsepsi sel Dwarf root
telur. Kelainan bawaan dapat dikenali sebelum Taurodonsia
kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun
kemudian setelah lahir. 4. Ukuran gigi
Mikrodonsia
Etiologi Makrodonsia
1. Kelainan genetik dan kromosom
2. Faktor mekanik Hipolpasi Enamel
3. Faktor infeksi : rubella, toksoplasmosis,
sitomegalovirus
4. Faktor obat : jamu2an
5. Faktor umur ibu : makin berumur makin tinggi
resikonya
6. Faktor hormonal : ibu hipotiroidisme, DM
7. Faktor radiasi
8. Faktor gizi : defisiensi protein, riboflavin, as.
Folat, thiamin dll. Kurang zinc
9. Faktor lain
KK jaringan lunak
Amelogenesis imperfecta
- Tanda Klinis Penampilan gigi berwarna coklat
1. Makroglosia
kekuningan
2. Mikroglosia
- Status email yang bervariasi (hipoplastik,
3. Ankiloglosia
hipomaturasi, hipokalsifikasi/hipomineralisasi),
4. Cleft pd lidah
kemungkinan terbukanya dentin
5. Tiroid lingual
- Hilangnya kontak interproksimal "Picket Fence
6. Kista tiroglosus
Appearance"
7. Median romboid glositis
- Mahkota berbentuk persegi, gigi posterior datar
8. Geographic tongue
9. Cleft lip
KK jaringan keras
1. Struktur
Hipoplasia enamel
Hipokalsifikasi enamel
Dentinogenus imperfecta CLEFT LIP AND PALATE
CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT (SUMBING)
Celah bibir/palatal ad kelainan bawaan yg terjadi
o/k tidak adanya penyatuan (fusi) secara normal
pada bibir/palatal pada proses embrional yg dapat
terjadi secara sebagian atau sempurna (Morley
1958)
Pemeriksaan
1. USG
2. Cairan amnion (usia kehamilan 15 sd 19 mgg)
3. Alfa feto protein maternal serum (MSAFP)
Meningkat : defek tuba neural, spina bifida,
hidrosefalus
Turun : sindrom down dan kelainan yl,
4. Biopsi karion untuk mengetahui kelainan
kromosom pada janin, elainan metabolik, kelainan
genetik dpt dideteksi dengan analisis DNA, Ex:
talasemia, hiperplasi adrenal kongenital
5. Fetoskopi:
Tujuan : mengenal kelainan kongenital pada saat
bayi baru lahir.
Etiologi Celah
Beberapa teori :
1. Gangguan nutrisi
a. Malnutrisi Zn, vit B
b. Nutrisi kurang
2. Herediter : 30 – 50%
3. Pengaruh / mekanisme kimia / pada janin
4. Pengaruh psikologis ibu hamil
5. Obat-obatan, radiasi dan infeksi
Embriologi
Bibir terbentuk pada usia kandungan 4-7 minggu
Palatum terbentuk pada usia 7-12 minggu.
Celah mulai bisa nampak pada usia 18 minggu
kehamilan dan bisa dilihat dengan gelombang
ultrasonik.
Diagnosis ditegakkan setelah kelahiran.
Klasifikasi
1. Berdasarkan organ yang terlibat
Timing of Cleft Repairs
a. Celah di bibir (labioskizis)
b. Celah di gusi (gnatoskizis)
c. Celah di langit (palatoskizis)
d. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ mis =
terjadi di bibir dan langit-langit (labiopalatoskizis)
Klasifikasi
Klasifikasi Tessier : orbita, hidung dan mulut sbg
kunci petunjuk
Cleft 0-14 dgn cleft 8 atau orbita membagi
hemisfer atas dan bawah juga memisahkan cleft
cranial dan facial
Kelumpuhan nervus fasialis → glandula lakrimalis,
→ glandula submandibula,
→ glandula lingualis
nervus fasialis
nervus petrosus superior mayor
memberi rangsang untuk sekresi pd kelenjar
lakrimalis
nervus stapedius
mensarafi m. stapedius, berfungsi sbg peredam
suara
korda timpani
memberi system pengecapan pada 2/3 lidah bagian
anterior
Gambaran klinik dari kelumpuhan saraf fasial
tergantung pada letak lesi, oleh sebab itu perlu Paralisis nervus fasialis
mengetahui Kelumpuhan saraf fasial merupakan gejala
gambaran anatomi nervus fasialis… dari kelumpuhan otot wajah yang tampak
pada waktu penderita berbicara dan dalam
keadaan emosi
dapat disebabkan karena kerusakan pada
akson, sel-sel schwan dan selubung mielin
yang dapat mengakibatkan kerusakan saraf
otak
Terapi :
simptomatis, antibiotic,istirahat total
trauma kongenital
trauma intrauterine
alat-alat yang dipergunakan
benturan antara tengkorak janin dan tulang
Bell’s Pallsy panggul ibu
-hiperacusis :
telinga lebih sensitive Pemeriksaan fungsi n. fasialis
mendengar suara Tujuan :
- menentukan letak lesi
Tatalaksana & th/ : - menentukan derajat kelumpuhan
- fase akut 🡪
melindungi kornea : Pemeriksaan ini penting untuk evaluasi klinik, perlu
-air mata buatan dirujuk ke
-menutup kelopak mata ke bawah - dokter THT
- fisioterapi - rumah sakit
- radiasi
- massage Pemeriksaan fungsi saraf motorik
- terapi bedah : Cara :
Dekompresi -membandingkan 10 otot utama wajah kanan-kiri
-melakukan pengamatan yang seksama terhadap
Sindrom Ramsay Hunt kelainan wajahnya, baik gerakan disadari maupun
Etiologi : virus varicella zoster di ganglia genikulatum yang tidak disadari /emosional)
nervus VII
Gejala : Uji Schimmers
paresis fasial pemeriksaan terhadap konduksi lakrimasi dan
neuralgia pengecapan.
vesikel di : Fungsinya untuk mengetahui lokasi lesi di atas
-canalis acusticus externa, atau di bawah ganglion genikulatum.
-langit-langit, Cara : selembar lipatan strip dari kertas filter
-2/3 anterior lidah digantung pada kelopak mata bawah dan
terapi : anti virus → DOC : asiklovir
dibandingkan kecepatan lakrimasi sepanjang
kertas strip dimaksud.