FOTO
DI SUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MEDAN
POKJAR LABURA
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Sabtu
Mengesahkan
Tutor Praktikum IPA di SD
Riswanto, S. Pd, M. Si
DAFTAR ISI
Halaman
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonati
2. Mengamati gerak niktiasti
3. Mengamati gerak geotropism negative pada tumbuhan
B. ALAT DAN BAHAN
1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri malu ddalam pot sebanyak 2 pot
b. Kotak dari karton hitam dan kardus sebanyak 1 buah
c. Stopwatch 1 buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Gelas bekas air mineral 2 buah
b. Kapas secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya
e. Alat tulis dan penggaris
C. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak.
Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang
dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut
geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya
tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi
disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta,
2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi
oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak
dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot
tanaman putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di
atas meja, melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar
pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan
mencatatnya pada tabel pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan
tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah
jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan
hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada
pot B dan membandingkan dengan daun putri malu pada pot
A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1
minggu sebelum kegiatan praktikum IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel
pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasi dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan
Seismonasti
No JENIS SENTUHAN
REAKSI DAUN PUTRI MALU KETERANGAN
PADA DAUN PUTRI
MALU
Daun cepat membuka
1 Halus Daun putri malu menutup
kembali
dengan lambat
Table 1.3.
Hasil Pengamatan
Niktinasti
2. Geotropisme
Table 1.4.
Hasil Pengamatan
Geotropism Negatif
Pengamatan Hari Ke
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6
A 0,6 1,5 2,1 4,2 5,3 6,2 Batang Tumbuh Tegak
Batang Tumbuh Membelok
B 0,5 1,2 2,0 3,8 4,7 6,0
Mengikuti Cahaya Matahari
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada pengamatan seismonasti berapa lama daun
putri malu membuka kembali ?
Jawab :
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan
daun putri malu yang terkena sentuhan
membutuhkan waktu untuk terbuka kembali
selama lebih kurang 10 menit.
2. Apakah perbedaan antara seismonasti dengan
niktinaasti pada percobaan putri malu ?
Jawab :
Seismonasti adalah gerak putri malu yang
dipengaruhi oleh rangsangnatau sentuhan
sedangkan Niktinasti adalah gerak yang
dipengaruhi oleh rangsangan dari cahaya.
3. Pada percobaan geotropism horizontal dan
vertical membuktikan fototropisme positif,
mengapa ?
Jawab :
Karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsangan cahaya. Pembahasan.
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh gravitasi bumi.
I. DAFTAR PUSTAKA
Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/04/laporan-praktikum-gerak-
pada-tumbuhan.html
J. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang penulis alami pada praktik gerak pada
tumbuhan ini tumbuhan putri malu layu ketika dipindahkan ke
dalam pot.
1. Tahap awal/pembukaan
Daun putri malu di sentuh
menggunakan jari telunjuk
atau rol
2.Proses Kegiatan
3. Tahap akhir
FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM
3.Proses Kegiatan
4.Tahap Akhir
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. SIMBIOSIS
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
C. LANDASAN TEORI
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Simbiosis
Parasitisme
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Simbiosis
Komensalis
Mendapat tempat
3. Anggrek dan Anggrek Pohon randu
tinggi untuk
pohon randu
mendapat cahaya
matahari
4. Tumbuhan paku Tumbuhan paku
Tumbuhan paku Pohon Jati
dan pohon jati mendapat
Tabel 1.3
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1. Apa hubungan kepik hijau dengan polong kacang hijau yang memiliki hubungan
simbiosis parasitisme, jelaskan!
Jawaban : Hubungannya kenapa bersifat parasitisme karena kepik hijau dapat
merusak dan merugikan pada tanaman kacang hijau karena polong kacang
hijau akan mengkisut, busuk dan kempes.
b. Simbiosis Komensalisme
1. Apa hubungan komensalisme dalam kadar tertentu menyebabkan kerugian
pada tanaman inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban : Simbiosis Komensalisme dapat merugikan pihak lain jika berlebih.
Contohnya tanaman sisi karena dapat menghambat pertumbuhan pihak lain.
c. Simbiosis Mutualisme
1. Didalam tubuh kita terjadi simbiosis, coba sebutkan contohnya!
Jelaskan keuntungan-keuntungan bagi organisme tersebut dan tubuh kita!
Jawaban : Contohnya escherchia coli dan manusia, E coli mendapatkan
keuntungan berupa makanan sedangkan manusia keuntungannya terjadi
pembusukan makanan, dan Mausia diuntungkan terbentuk vitamin K. Bakteri
Bacillus bevis dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik pada tubuh
manusia.
G. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup. Hubungan timbal balik
antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan dipihak yang lain
diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga
keberlangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan pola interaksi antara pohon manga dan benalu termasuk salah
satu contoh hubungan simbiosis parasitisme, benalu mengambil alih air dan unsur
hara (mineral) yang berasal dari pohon manga, hal ini karena benalu tidak memiliki
akses akar yang menuju ketanah.
Selanjutnya hubungan kutu dengan manusia yaitu kutu memperoleh
keuntungan dikarenakan ia mendapat makanan dengan cara menghisap darahnya.
Selain itu kehadiran kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan
tidak nyaman.
Demam berdarah merupakan hasil salah sagtu simbiosis parasitisme yang terjadi
antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis
nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Tentunya
kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan kematian dan
memberikan keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta
berkembang biak.
Selanjutnya Tikus dengan petani, tikus sangat dapat merusak tanaman
disawah contohnya, tanaman padi, petani dalam hal ini mendapat kerugian karena
menyebabkan gagal panen.
Ulat api pada pohon sawit dapat merusak tanaman pohon sawit, sehingga
pada kasus ini petani banyak mengalami kerugian, karena pertumbuhan kelapa
sawit yang kurang baik akibat sumber makanan (fotosintesis) pohon kelapa sawit
terganggu
b. Simbiosis Komensalis
Contoh simbiosis komensalis interaksi antara sirih dan inangnya, sirih sering
kita jumpai disekitar rumah. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari
simbiosis komensalis. Sirih tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan
dengan tanaman yang ditumpanginya (inangnya).
Tanaman tanduk rusa merupakan tanaman yang unik jika diamati dari bentuk
daunnya. Tanaman tanduk rusa adalah tanaman yang yang melekat dan menempel
pada suatu pohon dengan objek menadapatkan sinar matahari .
Tanaman anggrek dan pohon randu, tanaman anggrek akan
melekat atau merambat pada pohon manga dengan tujuan untuk mendapatkan air,
sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan
fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap
airdan juga mineral yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu,
juga sanggup menyerap dari batang yang telah lapuk.
Pada tumbuhan paku dan pohon jati merupakan contoh simbiosis
komensalis, dimana tanaman paku kerap kali melekat pada tumbuhan jati. Hal ini
dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melakukan
fotosintesis demi kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan
sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan
paku.
Tumbuhan buah naga dan inangnya, tumbuhan buah naga ini termasuk
dalam simbiosis komensalis. Dimana tumbuhan buah naga tumbuh merambat untuk
mencari tempat tingi untuk melakukan fotosintesis.
c. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi antara 2 mahkluk hidup yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh simbiosis mutualisme contohnya adalah
kupu-kupu dengan bunga. Pada umumnya kupu-kupu menyukai sari manis atau
nectar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan
tertentu karena serangga itu membantu menyalarkan serbuk sari. Selain kupu –
kupu serangga lain seperti lebah yang bisa membantu penyerbukan pada bunga
agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh
madu pada nectar sebagai makanan.
Semut rang-rang adalah serangga yang sering kita jumpai pada tanaman buah
seperti mangga, nangka dan lainnya. Keberadaan semut ini sangat menguntungkan
bagi tumbuhan-tumbuhan tersebut karena semut rang-rang akan melindungi dari
serangan hama yang dapat merusak tanaman.
Simbiosis antara Ular sawah dan Petani, ular sawah memakan tikus , yang
merupakan hewan yang sangat merugikan petani, menurutnya populasi ular
disawah sangat menguntungkan bagi para petani.
Simbiosis terakhir yaitu antara Kerbau dan Burung Jalak. Memiliki hubungan
yang saling menguntungkan, dimana burung jalak mendapatkan makanan dari
tubuh kerbau yang besar sehingga badan kerbau menjadi bersih dari serangga-
serangga yang mn empel di badannya.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan Pengamatan , dapat disimpulkan bahwa:
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup berbeda
diantara pihak yang satu mendapat keuntungan sedangkan pihak yang
satunya tidak, simbiosis ini berepengaruh buruk pada tumbuhan yang di
tumpanginya.
Namun parasit tidak akan membunuh inangya mati, maka parasit juga kan
mati.
b. Simbiosis Kumensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
di untungkan, sementara yang lain tidak di untungkan.
c. Simbiosis Mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang
hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.
I. Pertanyaan Dan Jawaban
a. Simbiosis Parasitisme
1. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah kematian pada
inangya? Jelaskan
Jawaban:
Pada hubungan diatas misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker
dan manusia, Nyamuk aides aygpty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah, jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat menyebabkan
kematian.
b. Simbiosis Komensalisme.
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangya? Jelaskan dan berikan contoh?
Jawaban :
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat
merugikan pihak lain, misalnya anggrek yang ditanam dua atau lebih pada
satu pohon dapat menghambat pertumbuhan.
c. Simbiosis Mutualisme
1. Didalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita?
Jawaban
Ada beberapa simbiosis salah satunya eschercia coli yang terdapat
dalam tubuh manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan
manusia mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan
sehingga mudah di keluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia di
untungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan
oleh tubuh manusia.
J. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro.(1994). Ekologi, Manusia dengan Lingkungan, Jakarta : Erlangga
Susanto p. dkk (2014). Sains Untuk SD dan Mi kelas 4. Klaten : cv sahabat
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Komensalis
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
D. LANDASAN TEORI
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Hari Ke Waktu Kejadian/Perubahan
Pengamatan
0 Pagi Tubuh bewarna kuning kecoklatan
1 Pagi Tubuh bewarna kuning kecoklatan
2 Pagi Telur mulai menetas menjadi instar 1
3 Pagi Telur mulai menetas menjadi instar 1 (bewarna
putih seperti belatung tetapi kecil).
4 Pagi Telur mulai menetas menjadi instar 1 (bewarna
putih seperti belatung tetapi kecil).
5 Pagi Larva mulai bergerak aktif dan ukurannya mulai
bertambah besar.
6 Pagi Hampir sepeerti pupa dan memendek dan tidak
bergerak lagi
7 Sore Sudah menjadi pupa warna menjadi putih
kecoklatan dan segmen tubun mulai terlihat.
8 Sore Sudah menjadi pupa warna menjadi putih
kecoklatan dan segmen tubun mulai terlihat.
9 Sore Sudah mulai menyerupai induknya terdahulu tetapi
ukuran lebih kecil dan sayapnya belum terbentang.
10 Sore Sudah mulai menyerupai induknya terdahulu tetapi
ukuran lebih kecil dan sayapnya belum terbentang.
11 Pagi Sudah menjadi Drosophila sp. Dan siap untuk
terbang dan dilepas
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawaban : pada hari ke dua lalat sudah mulai meletakkan telurnya.
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi
Jawaban: Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah
hampir menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
H. PEMBAHASAN
Metamofosis pada lalat buah adalah keseluruhan rangkaian perubahan bentuk dan
ukuran sejak telur sampai menjadi dewasa (imago). Perkembangan metamorphosis sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pada lalat buah (Drosophilla melanogaster) proses
perkembangan metamorphosis sangat dipengaruhi oleh media biakannya. Media biakan ini
selain tempat hidup lalat buah juga sebagai sumber makanan dari mulai larva hingga imago.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media biakan alami terhadap
metamorphosis lalat buah (Drosophilla melanogaster) serta untuk menyediakan referensi
pembelajaran pada matakuliah Pekembangan Hewan.
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan
sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
I. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup drosophila sp adalah telur, larva, pupa, lalat muda, lalat
dewasa atau imago.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang di alami selama melakukan kegiatan praktikum ini yaitu kesulitan
menangkap dan mencari lalat buahnya
Saran dan Masukkan
Sebaiknya diganti hewannya dengan menggunakakan nyamuk yang lebih sederhana
FOTO-FOTO BERSERI HASIL PRAKTIKUM
Tahap Awal/Pendahuluan
Proses Kegiatan
Mahkota Bunga
Daun Pemikat
Benang Sari
Kepala Putik
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dapat dikatakan Bunga merupakan alat reproduksi generatif
tumbuhan pada umumnya. Begitu pun dengan bunga kertas. Bunga kertas ini umumnya
muncul dari ketiak batang, tetapi ada pula yang muncul dari ujung batang. Bunga kertas
terdiri dari tangkai bunga, daun pemikat atau daun pelindung, putik, benang sari dan
mahkota bunga.
Tangkai bunga adalah bagian bunga yang masih terlihat seperti batang tumbuhan.
Daun pemikat pada bunga kertas merupakan metamorfosis dari daun pelindung. Daun
pemikat ini yang menyebabkan bunga kertas terlihat berwarna dan nampak cantik. Bunga
pemikat ini memiliki ketebalan yang tipis dan menyerupai kertas, dengan alasan itulah
bunga ini disebut juga dengan bunga kertas.
Putik (pistillum) merupakan alat kelamin betina, putik merupakan metamorfosis dari
daun buah atau yang disebut karpela. Selain putik, bunga kertas juga memiliki benang sari
yang merupakan alat kelamin jantan dan berfungsi sebagai penghasil gamet jantan.
Jadi, pada bunga kertas selalu memiliki tiga bunga yang dikelilingi oleh daun pemikat
yang merupakan metamorfosis dari daun pelindung. Daun pemikat ini berjumlah tiga
lembar dan berwarna cerah. Jika sekilas dilihat memang seperti satu bunga dengan tiga
lembar mahkota, padahal terdiri dari tiga bunga di dalamnya dengan tiga lembar daun
pemikat di bagian luarnya.
I. KESIMPULAN
Bunga kertas termasuk golongan bunga lengkap karena memiliki kelopak bunga, mahkota
bunga, benang sari dan putik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Tanaman bunga
kembangkertas yang
akan diamati
Proses Kegiatan
A. PERKEMBANGBIAKKAN TUMBUHAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Struktur Bunga
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vevetatif alami.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat tulis dan lembar pengamatan
2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda.
3. Alat pencungkil (cangkul, sekop atau parang).
D. LANDASAN TEORI
Perbanyakan tanaman merupakan proses peningkatan jumlah tanaman dari spesies
atau kultivar tertentu. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara seksual dan aseksual.
Metode perbanyakan tanaman aseksual menghasilkan tanaman baru dari bagian vegetatif
tanaman asal seperti daun, batang dan akar. Metode ini pada umumnya disebut
perbanyakan vegetatif. Beberapa tanaman dapat bereproduksi dengan cara vegetatif ini
secara alami, tetapi perbanyakan vegetatif dapat juga diinduksi secara buatan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan Alat dan Bahan yang di perlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar rumah anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami (
misalnya: dengan cara bertunas.
4. Gambarlah morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami
tuangkan hasilnya pada lembar kerja.
Gambar tumbuhan dengan
Nama tumbuhan dan jenis
perkembangbiakan aseksual
perkembangbiakan aseksual
Pisang (Tunas)
Ubi Kayu (Umbi Akar)
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Sebutkan beberapa vegetatif alami?
Jawaban: pohon pisang, Lengkuas (laos), tebu, bawang, kunyit, ubi.
2. Apa yang dimaksud tunas adventik?
Jawaban: Tunas adventif tumbuh pada bagian tepi daun atau akar tumbuhan.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif pada akar adalah sukun dan
kesemek, sedangkan yang dari daun adalah cocor bebek.
H. PEMBAHASAN
Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada induknya.
Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
I. KESIMPULAN
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas, umbel
lapis, umbi akar, dan sebagainya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
F. HASIL PENGAMATAN
1. Menempel/Okulasi
Tabel 1. Menempel/Okulasi
2. Sambung Pucuk/Grafting
Tabel 2. Sambung Pucuk/Grafting
No Kondisi Tempelan Hari Ke
3. Cangkok
Tabel 3.Cangkok
No Kondisi Tempelan Hari Ke
1 Belum ada perubahan, namun masih segar
2 Belum ada perubahan, namun masih segar
3 Belum ada perubahan, namun masih segar
4 Belum ada perubahan, namun masih segar
5 Belum ada perubahan, namun masih segar
6 Belum ada perubahan, namun masih segar
7 Belum ada perubahan, namun masih segar
8 Belum ada perubahan, namun masih segar
9 Belum ada perubahan, namun masih segar
10 Belum ada perubahan, namun masih segar
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
H. PEMBAHASAN
Pada umumnya batang atas dan batang bawah dari kultivar sama akan menghasilkan
tempelan yang kompatibel (kecocokan antara batang bawah dan entres sehingga okulasi
dapat tumbuh dengan baik). Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan
dalam memproduksi bibit dengan metode grafting yaitu faktor tanaman (genetik, kondisi
tumbuh, panjang entris), faktor lingkungan (ketajaman/kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu
pelaksanaan grafting (pagi, siang, sore hari), dan faktor keterampilan orang yang melakukan
grafting. Selain itu naungan juga berperan penting dalam melakukan grafting agar grafting
dapat berhasil, karena tanaman tersebut masih mengalami stres akibat proses grafting
tersebut, sehingga tanaman tersebut hanya perlu cahaya dalam jumlah yang sedikit.
Pencangkokan tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain umur dan ukuran
batang, sifat media tanaman, suhu, kelembaban, air. Makin besar diameter batang, akar
yang terbentuk juga lebih banyak, hal ini karena permukaan bidang perakaran yang lebih
luas.
I. KESIMPULAN
Perkembangbiakan tanaman tidak hanya terjadi secara alami namun bisa dilakukan
secara vegetative buatan. Contoh dari vegetatif buatanyaitu mencangkok, menyambung dan
menempel. Dengan cara tersebut dapat menghasilkan tanaman yang lebih uanggul dan
sesuai dengan yang diinginkan. Faktor keberhasilan vegetatif buatan yaitu faktor internal
(tanaman) maupun faktor eksternal (iklim/manusia yang melakukan itu sendiri).
J. DAFTAR PUSTAKA
Ariani, S. B., Desi, S. P. S. S. dan Nani, K. S. 2017. Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk
pada Kakao (Theobroma cacao L) dengan Waktu Penyambungan dan Panjang Entres
Berbeda. Jurnal Agroteknosains. Vol. 01 No. 02. p-ISSN : 2598-6228. e-ISSN : 2598-
0092.
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
Kesulitan yang penulis alami pada praktik perkembangbiakan vegetatif buatan yaitu
pemilihan bahan tanaman harus benar sehat dan memiliki mata tunas yang aktif, selain itu
hal yang paling sulit yaitu pada saat penyayatan harus benar-benar terampil dan telitih
karena sangat menentukan keberhasilan dari cangkok, okulasi maupun sambung pucuk.
Saran dan Masukan
Praktik bisa dilakukan dengan waktu yang lebih lama sehingga dapat melihat dan
mengamati sampai tanaman cangkok, okulasi dan sambung pucuk benar-benar tumbuh
menjadi tanaman baru.
Gambar Keterangan
Pembukaan jendela
Hasil pembukaan jendela
2. Menyambung/Grafting
Gambar Keterangan
Alat dan Bahan
3. Cangkok
Gambar Keterangan
Pemilihan cabang
Menguliti cabang