Anda di halaman 1dari 163

LAPORAN

PRAKTIKUM IPA DI SD - PDGK4107

FOTO
DI SUSUN OLEH :

NAMA : NORMI MUNTHE


NIM : 855862919
SEMESTER/KELAS : I (Satu) / BI-A
MASA REGISTRASI : 2021.2

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MEDAN
POKJAR LABURA
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD


Oleh NORMI MUNTHE telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Riswanto, S. Pd,
M. Si selaku Tutor Praktikum IPA di SD di UPBJJ-UT Medan Pokjar Labura sebagai
salah satu tugas akhir semester I (satu).

Tempat : Pokjar Labura

Hari : Sabtu

Tanggal : 16 Oktober s/d 04 Desember 2021

Mengesahkan
Tutor Praktikum IPA di SD

Riswanto, S. Pd, M. Si
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ………………………………………………………………... i


Lembar pengesahan ....…………………………………………………........... ii
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP ……………………………………………………………… 1
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 ……………………………………………………………... 1
1. Gerak Pada Tumbuhan …………………………………………………………….. 3
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 ……………………………………………………………... 8
1. Simbiosis Paratisme ………………………………………………………………… 8
2. Simbiosis Komensalisme …………………………………………………………… 9
3. Simbiosis Mutualisme ……………………………………………………………..... 10
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 ……………………………………………………………... 11
1. Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan …………………………………… 11
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan …………………………………… 11
MODUL 2. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA ………………………………. 19
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 ……………………………………………………………... 19
1. Ekosistem Darat …………………………………………………………………….. 19
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 ……………………………………………………………... 25
1. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan …………………………………… 26
MODUL 3. MAKANAN ………………………………………………………………………. 28
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 ……………………………………………………………... 28
1. Pengelompokan mahan makanan ………………………………………………… 28
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 ……………………………………………………………... 32
1. Uji karbohidrat ……………………………………………………………………….. 32
2. Uji lemak ……………………………………………………………………………… 34
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 ……………………………………………………………... 39
1. Struktur sistem pencernaan ………………………………………………………... 39
MODUL 4. MEKANIKA ……………………………………………………. 1
▪ Kegiatan Praktikum 1 ………………………………………………......... 1
A. Percobaan Gaya Listrik Statis ………………………………………... 1
B. Percobaan Gaya Magnet …………………………………………....... 1
C. Percobaan Gaya Gesek ……………………………………………….. 1
D. Percobaan Gaya Pegas ……………………………………………….. 2
E. Percobaan Gaya Berat ………………………………………………... 2
F. Percobaan Perpaduan Gaya …………………………………………... 2
▪ Kegiatan Praktikum 2 ……………………………………………………. 3
A. Percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) …………………………… 3
B. Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) ………………... 3
MODUL 5. PERUBAHAN WUJUD ZAT…………………………………… 8
▪ Kegiatan Praktikum 2 …………………………………………………….. 10
A. Percobaan Konduksi …………………………………………………. 10
B. Percobaan Konveksi …………………………………………………. 12
C. Percobaan Konveksi Dalam Air ……………………………………... 12
MODUL 6. GELOMBANG …………………................................................. 18
▪ Kegiatan Praktikum 1 …………………………………………………….. 18
A. Percobaan Jenis-jenis Gelombang …………………………………… 18
B. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang ……………………………. 19
MODUL 7. OPTIK …………………………………………………………... 29
▪ Kegiatan Praktikum 1 …………………………………………………...... 29
A. Percobaan Pemantulan Cahaya ………………………………………. 29
B. Percobaan Pembiasan Cahaya ……………………………………….. 31
C. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi ……………………….. 31
▪ Kegiatan Praktikum 2 …………………………………………………….. 32
A. Percobaan Lensa Cembung ………………………………………….. 32
B. Percobaan Lensa Cekung …………………………………………….. 32
MODUL 8. LISTRIK DAN MAGNET ……………………………………… 35
▪ Kegiatan Praktikum 1 …………………………………………………….. 35
A. Percobaan 1 Muatan Listrik …………………………………………. 35
B. Percobaan 2 Arus Listrik …………………………………………….. 36
C. Percobaan 3 Tegangan Listrik ……………………………………….. 37
D. Percobaan 4 Energi Listrik …………………………………………... 39
• Kegiatan Praktikum 1 …………………………………………………….. 35
E. Percobaan 6 Mengamati Gejala Medan Magnet ……………………... 41
F. Percobaan 7 Mengamati Sifat-sifat Magnet …………………………. 42
G. Percobaan 8 Cara Membuat Magnet ………………………………… 44
MODUL 9. BUMI DAN ALAM SEMESTA ………………………………... 46
▪ Kegiatan Praktikum 1 …………………………………………………….. 46
A. Percobaan Udara ……………………………………………………... 46
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. GERAK PADA TUMBUHAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonati
2. Mengamati gerak niktiasti
3. Mengamati gerak geotropism negative pada tumbuhan
B. ALAT DAN BAHAN
1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri malu ddalam pot sebanyak 2 pot
b. Kotak dari karton hitam dan kardus sebanyak 1 buah
c. Stopwatch 1 buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Gelas bekas air mineral 2 buah
b. Kapas secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya
e. Alat tulis dan penggaris

C. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak.
Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang
dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut
geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya
tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi
disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta,
2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi
oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak
dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot
tanaman putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di
atas meja, melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar
pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan
mencatatnya pada tabel pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan
tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah
jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan
hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada
pot B dan membandingkan dengan daun putri malu pada pot
A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1
minggu sebelum kegiatan praktikum IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel
pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasi dan Niktinasti

Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan
Seismonasti

No JENIS SENTUHAN
REAKSI DAUN PUTRI MALU KETERANGAN
PADA DAUN PUTRI
MALU
Daun cepat membuka
1 Halus Daun putri malu menutup
kembali
dengan lambat

Sedang Daun menutup dengan Daun akan membuka


2 kembali setelah 4 menit
kecepatan sedang.
berlalu

Daun akan kembali


3 Kasar Seluruh daun menutup
membuka setelah 8 menit
dengan capat
beralu

Table 1.3.
Hasil Pengamatan
Niktinasti

No REAKSI DAUN PUTRI MALU


POT PUTRI MALU
1 Mula-mula ½ jam kemudian
2 Disimpan ditempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
3 Membuka Menutup
kedap
cahaya (kardus)

2. Geotropisme

Table 1.4.
Hasil Pengamatan
Geotropism Negatif
Pengamatan Hari Ke
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6
A 0,6 1,5 2,1 4,2 5,3 6,2 Batang Tumbuh Tegak
Batang Tumbuh Membelok
B 0,5 1,2 2,0 3,8 4,7 6,0
Mengikuti Cahaya Matahari

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada pengamatan seismonasti berapa lama daun
putri malu membuka kembali ?
Jawab :
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan
daun putri malu yang terkena sentuhan
membutuhkan waktu untuk terbuka kembali
selama lebih kurang 10 menit.
2. Apakah perbedaan antara seismonasti dengan
niktinaasti pada percobaan putri malu ?
Jawab :
Seismonasti adalah gerak putri malu yang
dipengaruhi oleh rangsangnatau sentuhan
sedangkan Niktinasti adalah gerak yang
dipengaruhi oleh rangsangan dari cahaya.
3. Pada percobaan geotropism horizontal dan
vertical membuktikan fototropisme positif,
mengapa ?
Jawab :
Karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsangan cahaya. Pembahasan.
G. PEMBAHASAN

Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga


berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.

Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh


suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Pada tumbuhan
putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup.

Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena


pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang
disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada
pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju
arah vertikal secara bertahap selama 7 hari.

H. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh gravitasi bumi.

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta. M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati

Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/04/laporan-praktikum-gerak-
pada-tumbuhan.html
J. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang penulis alami pada praktik gerak pada
tumbuhan ini tumbuhan putri malu layu ketika dipindahkan ke
dalam pot.

FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang digunakan


yaitu menyiapkan 2 pot putri
malu, kardus, rol, stopwatch
menggunakan hp dan alat tulis.

1. Tahap awal/pembukaan
Daun putri malu di sentuh
menggunakan jari telunjuk
atau rol

Menutup pot B menggunakan


kardus

2.Proses Kegiatan

Setelah ditutup dengan


kardus

3. Tahap akhir
FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM

Menyiapkan alat dan


bahan berupa pulpen,
penggaris, alat tulis dua
gelas mineral yang sudah
berisi kapas, biji kacang
hijau dan air

Tahap Awal 1 Pendahuluan

Biji kacang hijau disemai


dengan menggunakan
media kapas

Kecambah dari biji kacang


hijau setelah 2 hari
penyemaian terlihat sudah
mulai terlihat daunnya
(plumulanya)
2
Pertumbuhan
tanama
n kacang hijau 4 hari setelah
penyemaian

3.Proses Kegiatan

Hasil tanaman kacang hijau


6 hari setelah semai dimana
pot B pertumbuhan
membengkok dikarenakan
adanya geotropisme dan
pot A tumbuh lurus

4.Tahap Akhir
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. SIMBIOSIS
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

B. ALAT DAN BAHAN


a. Alat-alat tulis
b. Lembar Pengamatan
c. Camera
d. Lingkungan

C. LANDASAN TEORI

Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus


antara dua makhluk hidup yang berlawanan jenis. Makhluk hidup yang
melakukan simbiosis disebut simbion.
Simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk hidup, hidup
bersama-sama masing-masing mendapat keuntungan dan kedua populasi
dapat berkembang dengan baik. Menurut Susanto P, sarjana dan Handayani
(2004;42)
Simbiosis Parasitisme adalah Hubungan antara dua jenis makhluk
hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain dirugikan Menurut
Susanto P, sarjana dan Handayani (2004;42).
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk
hidup dimana salah satu mendapat keuntungan sedangkan yang lain tidak
dirugikan dan tidak pula diuntungkan.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Mengamati/melihat lingkungan sekitar di tempat tinggal melihat sekitar tanah,
kebun atau hutan terdekat.
3. Mengamati makhluk hidup sekitar dan mengidentifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dan tumbuhan, hewan dengan hewan, antara hubungan dengan
tumbuhan.
4. Menemukan masing-masing lima hubungan simbiosis yang terjadi.
5. Mengambil foto yang termasuk simbiosis.
6. Tuliskan pengamatan pada lembar pengamatan anda.
7. Analisis mana makhluk hidup yang di untungkan ataupun yang dirugikan.
8. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada simbiosis tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Simbiosis
Parasitisme

No Jenis Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Hubungan Jenis Jenis
Parasitisme Makhluk Jenis Kerugian Makhluk Jenis Keuntungan
Hidup Hidup
1. Pohon mangga Pohon Benalu Menyerap maknan
Produksi makanan
dengan benalu mangga pada inangnya
berkurang dan tidak
dapat berbuah
Darah manusia diisap Nyamuk Memperoleh
Nyamuk dan Manusia
2. nyamuk dan dapat makanan dari
manusia
menyebabkan menghisap darah
penularan penyakit manusia
malaria
Kutu dan Kutu
Manusia Darah manusia yang Kutu memperoleh
3. manusia
dihisap kutu makanan dari
manusia yaitu
darah

4. Petani Merusak sawah dan Tikus Memperoleh makanan


Petani
dengan menyebabkan gagal dari sawah
tikus panen.
5. Pohon Daun rusak dan Ulat api Menyerap makanan
Ulat api pada
sawit menghambat
pohon sawit
fotosintesis

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Simbiosis
Komensalis

No Pihak yang Diuntungkan Jenis Makhluk


Jenis Hubungan
Jenis Makhluk Hidup yang Tidak
Simbiosis
Hidup Jenis Keuntungan Diuntungkan atau
Komensialisme
Dirugikan
Sirih dengan Mendapat tempat Tumbuhan
Sirih
Tumbuhan tinggi untuk inangnya
1.
Inangnya memperoleh cahaya
matahari
Mendapat cahaya
2. Tumbuhan Tumbuhan paku Tumbuhan
matahari yang lebih
tanduk rusa dan tanduk rusa inangnya
baik
inangnya

Mendapat tempat
3. Anggrek dan Anggrek Pohon randu
tinggi untuk
pohon randu
mendapat cahaya
matahari
4. Tumbuhan paku Tumbuhan paku
Tumbuhan paku Pohon Jati
dan pohon jati mendapat

5. Buah naga dan Mendapat tempat


Buah naga Inangnya
inangnya tinggi untuk
memperoleh
matahari

Tabel 1.3

Hasil Pengamatan Simbiosis


Mutualisme

Pihak I yang Diuntungkan Pihak II yang Diuntungkan


Jenis Hubungan Jenis Makhluk Jenis Jenis Jenis
No.
Simbiosis Hidup Keuntungan Makhluk Keuntungan
Hidup

1. Kupu kupu dengan Kupu-kupu Mendapat nektar Bunga Membantu


tanaman bunga dari bunga penyerbukan
Dapat Tumbuhan Melindungi
Semut rang- rang Semut rang-rang
2. membuang tumbuhan dari
dan tumbuhan
sarang pada serangan hama
tumbuhan
Lebah dan bunga Lebah Mendapat nektar Bunga Membantu
3. dari bunga penyerbukan
Ular sawah Petani
Ular sawah Mendapat Hama ikus
4. dan petani
makanan berkurang
Kerbau Tubuhnya bersih
Kerbau dan Burung jalak Mendapat
5. dari kutu
burung Jalak makanan berupa
kutu dari badan
kerbau

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1. Apa hubungan kepik hijau dengan polong kacang hijau yang memiliki hubungan
simbiosis parasitisme, jelaskan!
Jawaban : Hubungannya kenapa bersifat parasitisme karena kepik hijau dapat
merusak dan merugikan pada tanaman kacang hijau karena polong kacang
hijau akan mengkisut, busuk dan kempes.
b. Simbiosis Komensalisme
1. Apa hubungan komensalisme dalam kadar tertentu menyebabkan kerugian
pada tanaman inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban : Simbiosis Komensalisme dapat merugikan pihak lain jika berlebih.
Contohnya tanaman sisi karena dapat menghambat pertumbuhan pihak lain.
c. Simbiosis Mutualisme
1. Didalam tubuh kita terjadi simbiosis, coba sebutkan contohnya!
Jelaskan keuntungan-keuntungan bagi organisme tersebut dan tubuh kita!
Jawaban : Contohnya escherchia coli dan manusia, E coli mendapatkan
keuntungan berupa makanan sedangkan manusia keuntungannya terjadi
pembusukan makanan, dan Mausia diuntungkan terbentuk vitamin K. Bakteri
Bacillus bevis dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik pada tubuh
manusia.

G. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup. Hubungan timbal balik
antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan dipihak yang lain
diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga
keberlangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan pola interaksi antara pohon manga dan benalu termasuk salah
satu contoh hubungan simbiosis parasitisme, benalu mengambil alih air dan unsur
hara (mineral) yang berasal dari pohon manga, hal ini karena benalu tidak memiliki
akses akar yang menuju ketanah.
Selanjutnya hubungan kutu dengan manusia yaitu kutu memperoleh
keuntungan dikarenakan ia mendapat makanan dengan cara menghisap darahnya.
Selain itu kehadiran kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan
tidak nyaman.
Demam berdarah merupakan hasil salah sagtu simbiosis parasitisme yang terjadi
antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis
nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Tentunya
kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan kematian dan
memberikan keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta
berkembang biak.
Selanjutnya Tikus dengan petani, tikus sangat dapat merusak tanaman
disawah contohnya, tanaman padi, petani dalam hal ini mendapat kerugian karena
menyebabkan gagal panen.
Ulat api pada pohon sawit dapat merusak tanaman pohon sawit, sehingga
pada kasus ini petani banyak mengalami kerugian, karena pertumbuhan kelapa
sawit yang kurang baik akibat sumber makanan (fotosintesis) pohon kelapa sawit
terganggu

b. Simbiosis Komensalis
Contoh simbiosis komensalis interaksi antara sirih dan inangnya, sirih sering
kita jumpai disekitar rumah. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari
simbiosis komensalis. Sirih tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan
dengan tanaman yang ditumpanginya (inangnya).
Tanaman tanduk rusa merupakan tanaman yang unik jika diamati dari bentuk
daunnya. Tanaman tanduk rusa adalah tanaman yang yang melekat dan menempel
pada suatu pohon dengan objek menadapatkan sinar matahari .
Tanaman anggrek dan pohon randu, tanaman anggrek akan
melekat atau merambat pada pohon manga dengan tujuan untuk mendapatkan air,
sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan
fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap
airdan juga mineral yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu,
juga sanggup menyerap dari batang yang telah lapuk.
Pada tumbuhan paku dan pohon jati merupakan contoh simbiosis
komensalis, dimana tanaman paku kerap kali melekat pada tumbuhan jati. Hal ini
dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melakukan
fotosintesis demi kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan
sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan
paku.
Tumbuhan buah naga dan inangnya, tumbuhan buah naga ini termasuk
dalam simbiosis komensalis. Dimana tumbuhan buah naga tumbuh merambat untuk
mencari tempat tingi untuk melakukan fotosintesis.

c. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi antara 2 mahkluk hidup yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh simbiosis mutualisme contohnya adalah
kupu-kupu dengan bunga. Pada umumnya kupu-kupu menyukai sari manis atau
nectar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan
tertentu karena serangga itu membantu menyalarkan serbuk sari. Selain kupu –
kupu serangga lain seperti lebah yang bisa membantu penyerbukan pada bunga
agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh
madu pada nectar sebagai makanan.
Semut rang-rang adalah serangga yang sering kita jumpai pada tanaman buah
seperti mangga, nangka dan lainnya. Keberadaan semut ini sangat menguntungkan
bagi tumbuhan-tumbuhan tersebut karena semut rang-rang akan melindungi dari
serangan hama yang dapat merusak tanaman.
Simbiosis antara Ular sawah dan Petani, ular sawah memakan tikus , yang
merupakan hewan yang sangat merugikan petani, menurutnya populasi ular
disawah sangat menguntungkan bagi para petani.
Simbiosis terakhir yaitu antara Kerbau dan Burung Jalak. Memiliki hubungan
yang saling menguntungkan, dimana burung jalak mendapatkan makanan dari
tubuh kerbau yang besar sehingga badan kerbau menjadi bersih dari serangga-
serangga yang mn empel di badannya.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan Pengamatan , dapat disimpulkan bahwa:
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup berbeda
diantara pihak yang satu mendapat keuntungan sedangkan pihak yang
satunya tidak, simbiosis ini berepengaruh buruk pada tumbuhan yang di
tumpanginya.
Namun parasit tidak akan membunuh inangya mati, maka parasit juga kan
mati.
b. Simbiosis Kumensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
di untungkan, sementara yang lain tidak di untungkan.
c. Simbiosis Mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang
hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.
I. Pertanyaan Dan Jawaban
a. Simbiosis Parasitisme
1. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah kematian pada
inangya? Jelaskan
Jawaban:
Pada hubungan diatas misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker
dan manusia, Nyamuk aides aygpty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah, jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat menyebabkan
kematian.
b. Simbiosis Komensalisme.
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangya? Jelaskan dan berikan contoh?
Jawaban :
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat
merugikan pihak lain, misalnya anggrek yang ditanam dua atau lebih pada
satu pohon dapat menghambat pertumbuhan.

c. Simbiosis Mutualisme
1. Didalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita?
Jawaban
Ada beberapa simbiosis salah satunya eschercia coli yang terdapat
dalam tubuh manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan
manusia mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan
sehingga mudah di keluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia di
untungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan
oleh tubuh manusia.
J. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro.(1994). Ekologi, Manusia dengan Lingkungan, Jakarta : Erlangga
Susanto p. dkk (2014). Sains Untuk SD dan Mi kelas 4. Klaten : cv sahabat

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami yaitu mencari simbiosis yang terjadi dilingkungan

sekitar terutama pada simbiosis komensalisme.


FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan


Adapun alat dan bahan yang saya
gunakan dalam praktikum simbiosis ini
yaitu alat tulis hp sebagai camera dan
lingkungan

Simbiosis Parasitisme

Pohon Mangga dengan Benalu


Nyamuk dan Manusia

Kutu dan manusia

Petani dengan Tikus


Ulat Api dan Pohon Kelapa Sawit

Simbiosis Komensalis

Sirih dan tumbuhan inangnya

Tanduk rusa dan inangnya


Anggrek dan Pohon Randu

Tumbuhan Paku dan Pohon Jati

Tumbuhan buah naga dan Inangnya


Simbiosis Mutualisme

Kupu-kupu dengan tanaman bunga

Semut rang-rang dan tumbuhan

Lebah dan bunga


Ular sawah dan petani

Kerbau dan burung jalak

C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN


B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2. Botol selai 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor

D. LANDASAN TEORI

Metamorphosis adalah keseluruhan rangkaian perubahan dan ukuran sejak telur


sampai menjadi imago (dewasa). Dalam metamorphosis melibatkan proses pergantian
kulit yang disebut ekdisis. Adapun hewan yang mengalami proses metamorphosis ini
seperti kelas insekta (serangga) contohnya adalah lalat buah, kupu-kupu, dan berbagai
serangga lainnya.
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi
informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva
instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1). Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat
memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah
ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai.
2) Menangkap lalat buah
a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam
kantong plastik.
3) Mengkultur lalat buah
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalambotol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
andakesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya
diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah
akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang
.c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Hari Ke Waktu Kejadian/Perubahan
Pengamatan
0 Pagi Tubuh bewarna kuning kecoklatan
1 Pagi Tubuh bewarna kuning kecoklatan
2 Pagi Telur mulai menetas menjadi instar 1
3 Pagi Telur mulai menetas menjadi instar 1 (bewarna
putih seperti belatung tetapi kecil).
4 Pagi Telur mulai menetas menjadi instar 1 (bewarna
putih seperti belatung tetapi kecil).
5 Pagi Larva mulai bergerak aktif dan ukurannya mulai
bertambah besar.
6 Pagi Hampir sepeerti pupa dan memendek dan tidak
bergerak lagi
7 Sore Sudah menjadi pupa warna menjadi putih
kecoklatan dan segmen tubun mulai terlihat.
8 Sore Sudah menjadi pupa warna menjadi putih
kecoklatan dan segmen tubun mulai terlihat.
9 Sore Sudah mulai menyerupai induknya terdahulu tetapi
ukuran lebih kecil dan sayapnya belum terbentang.
10 Sore Sudah mulai menyerupai induknya terdahulu tetapi
ukuran lebih kecil dan sayapnya belum terbentang.
11 Pagi Sudah menjadi Drosophila sp. Dan siap untuk
terbang dan dilepas

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawaban : pada hari ke dua lalat sudah mulai meletakkan telurnya.
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi
Jawaban: Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah
hampir menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
H. PEMBAHASAN
Metamofosis pada lalat buah adalah keseluruhan rangkaian perubahan bentuk dan
ukuran sejak telur sampai menjadi dewasa (imago). Perkembangan metamorphosis sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pada lalat buah (Drosophilla melanogaster) proses
perkembangan metamorphosis sangat dipengaruhi oleh media biakannya. Media biakan ini
selain tempat hidup lalat buah juga sebagai sumber makanan dari mulai larva hingga imago.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media biakan alami terhadap
metamorphosis lalat buah (Drosophilla melanogaster) serta untuk menyediakan referensi
pembelajaran pada matakuliah Pekembangan Hewan.
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan
sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
I. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup drosophila sp adalah telur, larva, pupa, lalat muda, lalat
dewasa atau imago.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang di alami selama melakukan kegiatan praktikum ini yaitu kesulitan
menangkap dan mencari lalat buahnya
Saran dan Masukkan
Sebaiknya diganti hewannya dengan menggunakakan nyamuk yang lebih sederhana
FOTO-FOTO BERSERI HASIL PRAKTIKUM

Siapkan Alat dan Bahan Untuk


Kegiatan Praktikum

Tahap Awal/Pendahuluan

Media yang sudah di blender


dengan perbandingan 6:1

Proses Kegiatan

Hasil akhir kegiatan

Tahap Akhir Kegiatan


A. PERKEMBANGBIAKKAN TUMBUHAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Struktur Bunga
C. ALAT DAN BAHAN
1. Struktur Bunga
2. Pisau 1 buah
3. Bunga Kembang Sepatu
D. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup dapat berkembangbiak dengan berbagai cara. Misalnya tumbuhh-
tumbuhan berkembangbiak dengan biji, stek, atau tunas. Perkembangbiakan tumbuhan
yang beranekaragam itu dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu cara generatif
atau cara kawin dengan cara pembuahan, dan cara vegetatif atau cara tanpa pembuahan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian


kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati
bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang
bentuknya mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik
dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
F. HASIL PENGAMATAN

Mahkota Bunga

Daun Pemikat

Gambar 1.1 Morfologi Bunga Kertas

Benang Sari

Kepala Putik

Gambar 1.2 Bunga Kembang kertas yang dibelah Secara Vertikal


G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Berapa jumlah benang sari pada bunga kertas?
Jawaban: 74 benang sari
2. Apa fungsi benang sari? Jelaskan!
Jawaban: Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat
perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan tidak akan
terjadi proses perubahan yang diawali proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya
dan jatuhnya benang sari ke kepala putik

H. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dapat dikatakan Bunga merupakan alat reproduksi generatif
tumbuhan pada umumnya. Begitu pun dengan bunga kertas. Bunga kertas ini umumnya
muncul dari ketiak batang, tetapi ada pula yang muncul dari ujung batang. Bunga kertas
terdiri dari tangkai bunga, daun pemikat atau daun pelindung, putik, benang sari dan
mahkota bunga.

Tangkai bunga adalah bagian bunga yang masih terlihat seperti batang tumbuhan.
Daun pemikat pada bunga kertas merupakan metamorfosis dari daun pelindung. Daun
pemikat ini yang menyebabkan bunga kertas terlihat berwarna dan nampak cantik. Bunga
pemikat ini memiliki ketebalan yang tipis dan menyerupai kertas, dengan alasan itulah
bunga ini disebut juga dengan bunga kertas.

Putik (pistillum) merupakan alat kelamin betina, putik merupakan metamorfosis dari
daun buah atau yang disebut karpela. Selain putik, bunga kertas juga memiliki benang sari
yang merupakan alat kelamin jantan dan berfungsi sebagai penghasil gamet jantan.

Jadi, pada bunga kertas selalu memiliki tiga bunga yang dikelilingi oleh daun pemikat
yang merupakan metamorfosis dari daun pelindung. Daun pemikat ini berjumlah tiga
lembar dan berwarna cerah. Jika sekilas dilihat memang seperti satu bunga dengan tiga
lembar mahkota, padahal terdiri dari tiga bunga di dalamnya dengan tiga lembar daun
pemikat di bagian luarnya.
I. KESIMPULAN

Bunga kertas termasuk golongan bunga lengkap karena memiliki kelopak bunga, mahkota
bunga, benang sari dan putik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Membelah untuk memperlihatkan benang sari yang ada pada bunga kertas
Masukkan dan saran
Bunga tidak perllu di belah hanya menggunakan foto yang utuh saja
FOTO-FOTO BERSERI KEGIATAN PRAKTIKUM

Persiapan alat dan bahan


untuk melakukan
pengamatan struktur
bunga.

Tahap Awal/ Pembukaan

Tanaman bunga
kembangkertas yang
akan diamati

Proses Kegiatan

Bunga kertas yang utuh


dan di belah secara
vertikal sehingga
memperlihatkan stuktur
bunga.
Tahap Akhir

A. PERKEMBANGBIAKKAN TUMBUHAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Struktur Bunga
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vevetatif alami.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat tulis dan lembar pengamatan
2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda.
3. Alat pencungkil (cangkul, sekop atau parang).
D. LANDASAN TEORI
Perbanyakan tanaman merupakan proses peningkatan jumlah tanaman dari spesies
atau kultivar tertentu. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara seksual dan aseksual.
Metode perbanyakan tanaman aseksual menghasilkan tanaman baru dari bagian vegetatif
tanaman asal seperti daun, batang dan akar. Metode ini pada umumnya disebut
perbanyakan vegetatif. Beberapa tanaman dapat bereproduksi dengan cara vegetatif ini
secara alami, tetapi perbanyakan vegetatif dapat juga diinduksi secara buatan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan Alat dan Bahan yang di perlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar rumah anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami (
misalnya: dengan cara bertunas.
4. Gambarlah morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami
tuangkan hasilnya pada lembar kerja.
Gambar tumbuhan dengan
Nama tumbuhan dan jenis
perkembangbiakan aseksual
perkembangbiakan aseksual

Lengkuas (Aka r tinggal)

Bawang (Umbi Lapis)

Pisang (Tunas)
Ubi Kayu (Umbi Akar)

F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Sebutkan beberapa vegetatif alami?
Jawaban: pohon pisang, Lengkuas (laos), tebu, bawang, kunyit, ubi.
2. Apa yang dimaksud tunas adventik?
Jawaban: Tunas adventif tumbuh pada bagian tepi daun atau akar tumbuhan.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif pada akar adalah sukun dan
kesemek, sedangkan yang dari daun adalah cocor bebek.
H. PEMBAHASAN

Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada induknya.
Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.

Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.

Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.

Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis


dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal pertumbuhannya,
siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung
dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis

I. KESIMPULAN
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas, umbel
lapis, umbi akar, dan sebagainya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitannya harus mencungkil bagian tanaman untuk melihat perkembangiakannya
Masukan dan saran
Bisa di lihat hanya di internet agar lebih sempurna.

A. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN


B. TUJUAN PERCOBAAN
Terampil dalam melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara
menyambung, okulasi dan mencangkok.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan sambung pucuk, cangkok dan okulasi
D. LANDASAN TEORI
Okulasi adalah perbanyakan pohon secara kombinasi antara cara vegetatif dan cara
generatif. Okulasi adalah perbanyakan pohon yang dilakukan dengan cara menggabungkan
(menempelkan) bakal tunas (entres) pada batang bawah (onderstam). Batang bawah dan
bakal tunas keduanya berasal dari dua pohon yang berbeda tetapi masih satu kerabat.
Sambung pucuk atau mengenten merupakan penggabungan batang bawah dengan
batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa menjadi penyatuan, dan kombinasi
ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru, terjadi penyatuan ini di sebabkan oleh
penyatuannya kambium batang bawah dengan kambium batang atas.
Mencangkok adalah mengupayakan tumbuhnya akar dari cabang atau ranting yang
tumbuh.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Okulasi pada Tanaman Sirsak
a. Menentukan jenis tanaman yang akan diokulasi seperti tanaman sirsak.
b. Pilih tanaman sirsak yang berasal dari biji dan memiliki perakaran dan batang yang
kuat serta bebas dari hama dan penyakit untuk dijadikan sebagai batang bawah.
c. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.
d. Pilih kulit yang memiliki mata tunas aktif dan berasal dari tanaman unggul baik itu
varietas yang sama maupun varietas lain dengan ukuran yang sama seperti torehan
batang bawah.
e. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rapiah.
f. Setelah tunas baru tumbuh potonglah bagian atas dari tanaman bawah.
2. Sambung Pucuk/Grafting pada Tanaman Durian
a. Carilah tanaman batang bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
b. Potonglah batang tersebut pada bagian tengan batang dengan jarak 5-10 cm dari
permukaan tanah.
c. Pilihlah ranting tanaman yang memiliki mata tunas aktif baik itu dari varietas yang
sama ataupun varietas berbeda, pucuk ranting harus bebas dari penyakit serta
tidak terlalu tua dan terlalu muda.
d. Buat sayatan seperti huruf V dengan sisi yang sama serta lebar sayatan sama
seperti sayatan batang bawah.
e. Sabtung ranting dengan batang bawah dan diikat menggunakan tali rapiah atau
plastic transparan yang sudah di potong-potong dengan ukuran lebih kurang 1 cm.
f. Setelah tersambung rapih sungkuplah dengan plastic transparan dan disimpan di
tempat yang teduh.

3. Cangkok pada Tanaman Jambu Madu


a. Pilihlah tanaman yang akan dicangkok dengan syarat memiliki kambium seperti
jambu madu.
b. Pilihlah cabang yang akan dicangkok lebih kurang 2,5 cm serta bebas dari penyakit.
c. Kerat atau kuliti cabang tersebut dengan panjang lebih kurang 10 cm dan berjakan
10-15 cm dari pangkal cabang.
d. Bersihkan kambium sampai benar-benar bersih dengan cara dikerok dengan bagian
atas pisau
e. Biarkan mongering selama 2-6 jam.
f. Tutuplah bagian yang terbuka dengan media tanam yang sudah dicampur dengan
pupuk
g. Balut media tanam menggunakan plastik/serabut kelapa dan diikat kedua
ujungnya.

F. HASIL PENGAMATAN

1. Menempel/Okulasi

Tabel 1. Menempel/Okulasi

No Kondisi Tempelan Hari Ke

1 Belum ada perubahan, namun masih segar


2 Belum ada perubahan, namun masih segar
3 Belum ada perubahan, namun masih segar
4 Belum ada perubahan, namun masih segar
5 Belum ada perubahan, namun masih segar
6 Belum ada perubahan, namun masih segar
7 Belum ada perubahan, namun masih segar
8 Belum ada perubahan, namun masih segar
9 Belum ada perubahan, namun masih segar
10 Belum ada perubahan, namun masih segar

2. Sambung Pucuk/Grafting
Tabel 2. Sambung Pucuk/Grafting
No Kondisi Tempelan Hari Ke

1 Belum ada perubahan, namun masih segar


2 Belum ada perubahan, namun masih segar
3 Belum ada perubahan, namun masih segar
4 Belum ada perubahan, namun masih segar
5 Belum ada perubahan, namun masih segar
6 Belum ada perubahan, namun masih segar
7 Belum ada perubahan, namun masih segar
8 Belum ada perubahan, namun masih segar
9 Belum ada perubahan, namun masih segar

10 Belum ada perubahan, namun masih segar

3. Cangkok

Tabel 3.Cangkok
No Kondisi Tempelan Hari Ke
1 Belum ada perubahan, namun masih segar
2 Belum ada perubahan, namun masih segar
3 Belum ada perubahan, namun masih segar
4 Belum ada perubahan, namun masih segar
5 Belum ada perubahan, namun masih segar
6 Belum ada perubahan, namun masih segar
7 Belum ada perubahan, namun masih segar
8 Belum ada perubahan, namun masih segar
9 Belum ada perubahan, namun masih segar
10 Belum ada perubahan, namun masih segar

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesin


vaselin/jelaskan!
Jawaban: Agar tidak terkena tangan dan kotoran
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Jawaban: Karena tanaman bawang merupakan kultur jaringan yang rentan.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung
mengalami perubahan?
Jawaban: Pada minggu ke 3 – 4 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawaban: 3-4 minggu.
5. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok sebaiknya sayatan dikeringkan
selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawaban: Untuk mengeringkan kambium untuk hasil cangkokan yang baik.

H. PEMBAHASAN
Pada umumnya batang atas dan batang bawah dari kultivar sama akan menghasilkan

tempelan yang kompatibel (kecocokan antara batang bawah dan entres sehingga okulasi

dapat tumbuh dengan baik). Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan

dalam memproduksi bibit dengan metode grafting yaitu faktor tanaman (genetik, kondisi

tumbuh, panjang entris), faktor lingkungan (ketajaman/kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu

pelaksanaan grafting (pagi, siang, sore hari), dan faktor keterampilan orang yang melakukan

grafting. Selain itu naungan juga berperan penting dalam melakukan grafting agar grafting

dapat berhasil, karena tanaman tersebut masih mengalami stres akibat proses grafting

tersebut, sehingga tanaman tersebut hanya perlu cahaya dalam jumlah yang sedikit.

Pencangkokan tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain umur dan ukuran
batang, sifat media tanaman, suhu, kelembaban, air. Makin besar diameter batang, akar
yang terbentuk juga lebih banyak, hal ini karena permukaan bidang perakaran yang lebih
luas.
I. KESIMPULAN

Perkembangbiakan tanaman tidak hanya terjadi secara alami namun bisa dilakukan
secara vegetative buatan. Contoh dari vegetatif buatanyaitu mencangkok, menyambung dan
menempel. Dengan cara tersebut dapat menghasilkan tanaman yang lebih uanggul dan
sesuai dengan yang diinginkan. Faktor keberhasilan vegetatif buatan yaitu faktor internal
(tanaman) maupun faktor eksternal (iklim/manusia yang melakukan itu sendiri).
J. DAFTAR PUSTAKA
Ariani, S. B., Desi, S. P. S. S. dan Nani, K. S. 2017. Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk
pada Kakao (Theobroma cacao L) dengan Waktu Penyambungan dan Panjang Entres
Berbeda. Jurnal Agroteknosains. Vol. 01 No. 02. p-ISSN : 2598-6228. e-ISSN : 2598-
0092.
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang penulis alami pada praktik perkembangbiakan vegetatif buatan yaitu
pemilihan bahan tanaman harus benar sehat dan memiliki mata tunas yang aktif, selain itu
hal yang paling sulit yaitu pada saat penyayatan harus benar-benar terampil dan telitih
karena sangat menentukan keberhasilan dari cangkok, okulasi maupun sambung pucuk.
Saran dan Masukan
Praktik bisa dilakukan dengan waktu yang lebih lama sehingga dapat melihat dan
mengamati sampai tanaman cangkok, okulasi dan sambung pucuk benar-benar tumbuh
menjadi tanaman baru.

FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM


1. Okulasi

Gambar Keterangan

Pembukaan jendela
Hasil pembukaan jendela

Pengambilan mata entres

Penempelan mata entres

Dililit dengan tali plastik

FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM

2. Menyambung/Grafting
Gambar Keterangan
Alat dan Bahan

Pemotongan pucuk batang bawah

Penyayatan batang bawah

Pemotongan entres seperti huruf V

Penyambungan entres dengan batang


bawah dan penyungkupan

FOTO-FOTO BERSERI HASIL PRAKTIKUM

3. Cangkok
Gambar Keterangan

Alat dan Bahan

Pemilihan cabang

Menguliti cabang

Penyiapan media dan


pembungkusan sayatan

Pengikatan kedua sisi bungkusan


media tanam
MODUL 2

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. EKOSISTEM DARAT

TUJUAN PENGAMATAN :
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
ALAT DAN BAHAN
1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/Kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar
5) Handphone
LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energy,rantai/jarring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi yang baik dengan lingkunganya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang di topang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung . Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan
komponen abiotik .Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem
tersebut meliputi hewan ,tanaman, mikoroganisme (seperti jamur dan bakteri ) dan juga
manusia . sedangkan komponen abiotik meliputi udara , air, tanah. Ekosistem juga dibagi
dua yaitu ekosistem alami dan buatan.
Ekosistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Dan
saling membutuhkan . Ekosistem adalah suatu system yang terbentuk oleh hubungan
timbale balik tak terpisahkan antara makhluk hidup, yang menyusun komponen biotik
dengan komponen abiotik penyusun lingkunganya.semua unsure saling berhubungan
,contohnya tanaman mengambil zat hara dari tanah karbondioksida, dari udara dan sinar
matahari untuk menghasilkan makanan melalui foto sintesis .
Hubungan antara komponen biotic dan abiotik sangat erat dan membentuk hubungan
timbale balik .Contohnnya antara lain adalah siklus air.
Air (H2O) dari lingkungan diserap tanaman dan diminum oleh hewan , dugunakan
tanaman untuk forosintesis dan digunakan oleh semua mahkluk hidup metabolism . air
adalah sebagian besar volum tubuh makhluk hidup . air akan dikeluarkan saat makhluk
hidup melakukan eksresi( pembuangan sisa metabolisme , misalnya ketika manusia
mengeluarkan air saat berkeringat dan kencing.
Prosedur percobaan
1) Menentukan ekositem darat alami di sekitar tempat tinggal mengamati komponen
abiotik meliputi suhu udara , pencahayaan , angin dan jenis/warna .
2) Menggunakan thermometer untuk mengetahui suhu udara, , uttuk mengetahui
keadaan pencahayaan , angin , atau tanah menggunakan perkiraan saja untuk mencatat
data pada table lembar pengamatan.
3) Mengamati komponen biotic meliputi makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar .
4) Menvatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinya .
5) Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem baik yang tetap
maupun yang singgah , trmasuk hewan hewan yang berukuran kecil.
6) Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun batang.
7) Mencatat data pada lembar kerja
8) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1 Komponen Abiotik ekositem darat alami

NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI DARAT ALAMI

1 Suhu 29 C
2 Cahaya Panas
3 Angin Semilir
4 Tanah Kering
5 Air Cukup

Table 2.2 Komponen Biotik Ekosistem darat alami


No JENIS TUMBUHAN JENIS HEWAN PENGURAI
1 Pohon Kelapa Burung Cacing
2 Pohon Papaya Ulat Jamur
3 Rumput Semut Rayap
4 Pohon Pisang Belalang
5 Nyamuk
6 Lebah
7 Kaki seribu
8 Jangkrik
9 Keong

Table 2.3 Komponen Ekosistem Darat Buatan


NO KOMPONEN ABIOTIK KEADAAN
1 Tanah Lembab
2 Suhu 27 C
3 Cahaya Cukup
4 Angin Semilir
5 Air Mengalir sedang

Table 2.4 Komponen Biotik Ekositem Darat Buatan


NO JENIS TUMBUHAN JENIS HEWAN PENGURAI
1 Padi Tikus Cacing
2 Katak
3 Burung
4 Jangkrik
5 Keong
6 Kaki Seribu

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ?Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban :
Komponen ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekositem darat
buatan.Karena ekositem darat alami jumlah populasi dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan Oleh manusia. Makhluk hidup berkembang biak terus menerus tanpa adanya
hambatan. Sedangkan ekosistem biotik buatan yaitu ekosistem yang dibuat dengan adanya
campur tangan manusia.karena makhluk hidup dalam ekosistem biotik buatan hanya terbatas
dengan kebutuhan manusia yang mengelolanya.

PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam misalnya seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami.
hal ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen
biotiknya tidak di kendalikan manusia. Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan
abiotiknya yang terjadi pada aquarium adalah merupakan ekosistem buatan karena ada unrus
campur tangan manusia.

KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama , ada udara,
air , cahay, tanah . hanya berbeda komponen biotiknya . ekistem darat alami tidak di
kendalikan kumlah populasinya. Karena ekosistem darat alami lebih lengkap jika dibangdingkan
dengan ekosistem darat buatan.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.Prata Sejati Mandiri.

KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum ini kesulitan yang dialami yaitu ketika menentukan lokasi yang akan dipakai
kemudian keterbatasan waktu anggota kelompok.
FOTO HASIL PRAKTIKUM
Ekosistem Darat Buatan

Adapun alat dan bahan yang saya


gunakan dalam praktikum ekosistem
darat ini yaitu alat tulis hp sebagai
camera dan lingkungan
1. Tahap Awal/pembukaan

Lingkungan yang merupakan


tempat untuk kegiatan
praktikum ekosistem darat
2. Proses Kegiatan

Tahap Akhir Dari Kegiatan Praktikum


Ekosistem darat salah satu jenis
hewan contohnya belalang ,
Tumbuhan ada Pohon kelapa dan

3. Tahap Akhir lainnya seperti yang tertera pada


tabel Hasil Pengamatan

FOTO HASIL PRAKTIKUM


Ekosistem Darat Buatan

Alat dan bahan yang digunakan dalam


praktikum yaitu handphone untuk
mengambil foto dan alat tulis nuntuk
mengisi tabel pengamatan

4. Tahap Awal/pembukaan
Tempat yang digunakan Ekosistem
Buatan

5. Proses Kegiatan

Tahap akhir kegiatan jenis jenis hewan


yang terdapat di sawah

6. Tahap Akhir

A. EKOSISTEM PERAIRAN
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.
C. Alat dan bahan
1) Alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Termometer
5) Lingkungan sekitar
6) Handphone
D. LANDASAN TEORI
Ekosistem perairan yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotic yang terjadi di perairan, banyak sekali kita lihat contohya seperti laut, danau, kolam ,
sungai dan lain lain. Ekosistem tersebut ada yang alami dan ada juga yang buatan .
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menentukan satu ekosistem buatan disekitar kita
2) Mengamati komponen abiotiknya yang meliputi air, udara dan cahaya
3) Mengamati Komponen biotiknya
4) Mencatat data pada table dalam lembar kerja
5) Membuat kabel secara singkat

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1 Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen abiotik keadaan
1 Air Sedikit keruh
2 Cahaya Sangat cukup
3 Udara cukup

Tabel 2.2 Komponen biotik sistem perairan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Lumut Ikan Nila Cacing sutra
2 Ikan kecil (cere)
3 Jentik nyamuk

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem darat
pada percobaan 1 dengan perairan ekosistem ini.
Jawaban: Komponen abiotik utama ekosistem darat dengan ekosistem darat adalah tanah
sedangkan komponen abiotiknya yang utama pada ekosistem perairan adalah air. Penyusun
komponen biotic pada ekosistem darat yaitu makhluk hidup yang hanya bisa bertahan hidup di
daratan , sedangkan penyusun komponen biotic ekosistem perairan yaitu Makhluk hidup yang
hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapa hidup di darat dan di air contohnya
hewan ampibi.
H. PEMBAHASAN
Pada pengamatan di atas yaitu pengamatan Ekosistem peerairan buatan kolam ikan. Maka
komponen penyusunnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ekosistem perairan yang alami
yang ada pada laut.
I. KESIMPULAN
Ekosistem perairan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya dan yang paling utama dari
pengamatan tersebut adalah tanah , dan maka ekosistem perairan komponen biotiknya yang
paling utama adalah air.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta , M (2019). Praktikum IPA di SD Jakarta: PT.Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam melaksanakan praktikum ini kesulitan yang dialami adalah ketika kita mecari lokasi yang
dipakai untuk pengamatan sangat terbatas dan waktu anggota kelompok juga sangat terbatas.

FOTO HASIL PRAKTIKUM


Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum yaitu handphone untuk mengambil
foto dan alat tulis nuntuk mengisi tabel
1. Tahap Awal /Pembukaan pengamatan.

Lingkungan Yang Digunakan Untuk Ekosistem


Air

2. Proses kegiatan

Tahap Akhir Kegiatan Jenis Hewan Utama


Yaitu Ikan Nila

3. Tahap Akhir
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

ALAT DAN BAHAN


1) Neraca analitik / sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 ML 10 buah

3) Kertas saring/tissue secukupnya


4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar denga skala mm 1 buah

6) Kertas untuk label secukupnya


7) Gelas kimia 1000 ML 1 buah
8) Air ledeng secukupnya

9) Deterjen serbuk 1 gram

LANDASAN TEORI

Deterjen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk


membantu pembersihan dan terbuat dari bahan –bahan turunan minyak
bumi . dibandingkan dengan sabun, ddeterjen lebih mempunyai keunggulan
antara lain, mempunya daya cuci yang lebih baik sertatidak terpengaruh
oleh kesadahan air. Deterjen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

Kacang hijau atau (vigna radiate) adalah sejenis palawija yang


dikenal luas daerah tropical. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sebagai sumber bahan pangan berprotein tinggi.

PROSEDUR PERCOBAAN

1) Sediakan larutan deterjen 100%,25%,12,50%,6,25%,3,10%,serta control


yang berupa airledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia
yang telah diberi label.
a) Label 1 : 100%
b) Label 2 : 50%
c) Label 3 : 25%
d) Label 4 : 12,5%
e) Label 5 : 6,25%
f) Label 6 : 3,1%
g) Label control : (air
ledeng/PDAM)

2) Cara membuat larutan

Buat larutan konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pada cara
menyediakan larutan pada percobaan I pengaruh deterjen
terhadappertumbuhan akar kacang hijau
3) Menyediakan 6 gelas kimiah , beri label control I,II,II,IV,V,VI. Masing
masing diberi lingkaran kertas saring / kertas tissue.
4) Masukan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia . buanglah kacang
yang mengapung , sementara kacang hijau yang tenggelam yang
digunakan dalam percobaan ini.atau kacang hijau terpilih
5) Dari kacang hijau yang terpilih , ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I ,
10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV,
10 butri dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan dan 10 butit dalam
larutan control(air ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama 5 menit.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai atur yang
baik agar hilum mengarah kebawah.
7) Isilah gelas kimia yang disi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama , kira kira 100 ML.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam , pada setiap pengamatan ,
ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala.kacang hijau yang
tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. jika pada
pengamatan 2 hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya , dianggap kacang hijau
mati .
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24
jam dan 48 jam . dengan menggunakan warna yang berbeda, missal 24 jam
warna merah, 28 jam warna hitam.

HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1 Konsentrasi


larutan detergen
No.
Hari ke - 1
100 % 50% 25% 12,5% 6,25% 3.1% Kontrol
1 1 1 2 2 3 3 6
2 1 2 3 3 3 3 7
3 1 2 2 3 3 3 5
4 1 1 2 0 2 2 5
5 1 1 2 2 3 3 5
6 0 1 2 2 3 3 6
Jlh 5 8 13 12 17 17 34
Rata2 1 1 2 2 3 3 4

Tabel 2.2
Konsentrasi larutan detergen
No.
Hari ke - 2
100 % 50% 25% 12,5% 6,25% 3.1% Kontrol
1 1 2 2 2 3 4 7
2 2 2 3 3 3 4 7
3 2 2 2 3 4 4 6
4 1 2 2 1 2 3 6
5 1 1 2 2 4 4 6
6 2 2 3 3 4 4 7
Jlh 9 11 14 14 21 23 39
Rata2 1 2 2 2 4 4 6

PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup


dengan kertas timah?
Jawaban:
Karena pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus di tutup
dengan kertas timah untuk mengurangi intensitas cahaya, karena
intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang
hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup ukuran lebih
kecil, jaringan mesoifil nya juga lebih kecil dan pertumbuhan akan lebh
lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
2. Apa fungsi larutan 0 (control)?
Jawaban:
Fungsi nya adalah sebagai perbandingan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukjti bahwa larutan control merupakan larutan yang paling baik
untuk pertumbuhan perkecambahan kacang hijau.
3. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang
mati?
Jawaban:

Kesimpulanya adalah jika pada larutan 0 kontrol ada kacang hijau yang
mati maka itu menandakan bahwa biji dari kaang hijau tersebut bukanlah
merupakan biji bibit yang unggul.

PEMBAHASAN
Dari data yang terlihat pada tabel Pencemaran lingkungan menimbulkan
banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Pencemaran tidak menimbulkan
kerugian, dilihat dari kadar dan waktu artinya waktu perkecambahan kacang
hijau lebih lambat. Dibandingkan dengan kontrol atau tanpa di beri perlakuan
deterjen. Hal ini bisa di sebabkan oleh Pencemaran yang mulai menimbulkan
gangguan pada komponen ekosistem Pencemaran yang sudah mengakibatkan
reaksi yang fatal. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang
tinggi.

KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi
tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan,
tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
PEMBAHASAN
Dari data yang terlihat pada tabel Pencemaran lingkungan menimbulkan
banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Pencemaran tidak menimbulkan
kerugian, dilihat dari kadar dan waktu artinya waktu perkecambahan kacang
hijau lebih lambat. Dibandingkan dengan kontrol atau tanpa di beri perlakuan
deterjen. Hal ini bisa di sebabkan oleh Pencemaran yang mulai menimbulkan
gangguan pada komponen ekosistem Pencemaran yang sudah mengakibatkan
reaksi yang fatal. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang
tinggi.

KESIMPULAN

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi


tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan,
tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

DAFTAR PUSTAKA

Rumanta maman, DKK. 2018. Praktikum IPA di SD, Tangerang Selatan :

Univetsitas Terbuka
https://www.google.com/Karyailmiahk
u
FOTO HASIL PRAKTIKUM

Adapun alat dan bahan yang saya


gunakan dalam praktikum
pencemaran lingkungan ini yaitu
alat tulis hp sebagai camera dan
kacang sebahai bahan deterjen dan
lainnya.

Tahap Awal / Pembukaan

Proses kegiatan dengan beberapa


konsentrasi larutan deterjen.

Proses Kegiatan

Perbandingan Antara Kecambah yang di


beri perlakuan dengan yang tidak di beri
perlakuan larutan deterjen.

Tahap Akhir
MODUL 3
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. JENIS ZAT DALAM MAKANAN
TUJUAN PERCOBAAN
Mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya
ALAT DAN BAHAN
1.Tempat Plastik
2. Sebanyak 20 macam bahan makanan
LANDASAN TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan
lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan dengan
kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat.
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati.
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam..
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin..
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan
pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

No Jenis Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


makanan
1 Tepung √
2 Kentang √
3 Jagung √
4 Pisang √
5 Ubi √
6 Mangga √
7 Telur √
8 Ikan √
9 Beras √
10 Daging √
11 Kedelai √
12 Kacang tanah √
13 Susu √
14 Kacang hijau √ √
15 Tomat √
16 Wortel √
17 Bayam √
18 Kacang √
merah
19 Jeruk √
20 Gajih √

PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air
2. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air.
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air
PEMBAHASAN

Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang
berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian,
misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. Protein sebagai zat
pembangun terdiri 2 jenis :

1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang
tanah, kacang merah.

2. Protein hewani bersumber dari hewan. Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai
sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada kelapa, kemiri, gajih. Vitamin
berguna sebagai zat pembangun.

a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)

b. Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan
berdasarkan zat gizi ada 4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : gajih
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

KESULITAN YANG DIALAMI

FOTO-FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

Siapkan Alat dan Bahan Untuk


Kegiatan Praktikum

Tahap Awal/Pendahuluan

Hasil praktikum pengelompokan


makanan, Karbohidrat,
Protein,Vitamin dan Lemak.

Tahap Kegiatan dan Akhir


B.KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. UJI KARBOHIDRAT
TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak
ALAT DAN BAHAN
1. Piring
2. Betadine
3. Pisang Diiris Kecil
4 Apel 1 Diiris Kecil’
5. Nasi 2-3 Butir
6. Telur Rebus(Bagian Putih)1 Iris Kecil
7. Tahu Putih 1 Iris Kecil
8. Margarine Seujung Sendok
9. Biscuit 1 Potong Kecil
10 Tepung Terigu 1 Sendok Kecil
11. Gula Pasir 1 Sendok Kecil
12. Kentang 1 Sendok Kecil
13. Ubi Kayu 1 Iris Kecil
14. Jagung 1 Iris Kecil
LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh yang sehat dan tubuh yang normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti seperti karbohidrat,lemak,protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat
dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungannya setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan
cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (c),
hydrogen (H) dan Oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada 3 golongan karbohidrat yaitu:
1. Golongan monosakarida yaitu golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula
2. Golongan disakarida yaitu golongan kerbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula
3. Golongan polisakarida yaitu golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula.
Untuk mengetahu karbohidrat yang terkandung dalam bahan makanan dapat diuji dengan
menggunakan betadine. Karbohidrat yang ditetesi betadine akan memperlihatkannperubahan
warna. Tetesan betadine dalam bahan makanan menjadi warna biru tua (biru kehitam-
hitaman). Jadi baha makanan yang mengandung karbohidrat jika di tetesi dengan betadine
maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru ungu atau biru kehitam-hitaman.
Untuk membantu warna agar dapat diidetifikasi secara jelas. Maka usahakan memilh bahan
makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan betadine maka
yang diperlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat atau banyak tetesan betadine. ‘
PROSEDUR PERCOBAAN
1. menyediakan berbagai macam bahan makanan
2. menyusun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas
piring plastik
3. meneteskan betadine keatas bahan makanan
4. mencatat dan menggambar langsung daalam lembar kerja hasi reaksi yang diperuntukan bagi
percobaan ini.

HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Rata-rata Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau Tanaman

Warna
Ket
No Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi
Betadine Betadine
1 Pisang Kekuningan Ungu kebiruan Karbohidrat
2 Apel Putih Putih
3 Nasi Putih Biru tua Karbohidrat
4 Telur (putih telur) Putih Putih
5 Tahu putih Putih putih
6 Margarine Kuning Kuning
7 Biskuit Coklat Ungu kebiruan Karbohidrat
8 Tepung terigu Putih Biru tua Karbohidrat
9 Gula pasir Putih putih
10 Kentang Putih Ungu Kebiruan Karbohidrat
11 Ubi kayu Putih Ungu Kebiruan Karbohidrat
12 Jangung Kuning Kuning

PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
betadine, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?

Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan betadine tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada
beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi betadine?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung karbohidrat dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan
karbohidra dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung
menjadi Biru keunguan.
PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan betadine yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain : Betadine digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam,
maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai
berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan betadine dan
menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).

2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan betadine berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).

3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan betadine berubah warna ungu
pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
(amilum).

4) Telur Rebus (bagian putihnya)


Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan betadine menghasilkan
warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak
mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji
seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.

5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan betadine warna menjadi putih
kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).

6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan betadine tidak berubah warna. Hal itu
menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).

7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan betadine berubah warna
menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan betadine berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung terigu mengandung karbohidrat (amilum).

9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan betadine berubah warna menjadi
cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).

10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan betadine berubah warna
ungu kebiruan . Hal itu menunjukkan bahwa kentang mengandung karbohidrat (amilum).

11) Ubi Kayu

Uji Karbohidrat (amilum), ubi kayu yang diiris kecil ditetesi dengan betadine berubah warna
ungu kebiruan.hal ini menunjukan bawah ubi kayu mengandung karbohidat(amilum).

12) Jagung

Pada uji karbohidrat (amilum), jagung yang diiris kecil ditetesi dengan betadine berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa jagung tidak mengandung karbohidrat (amilum)

KESIMPULAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung
terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, kentang dan ubi
kayu..
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir dan jagung..

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

KESULITAN YANG DIALAMI

FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM


Alat dan bahan yang digunakan
untuk melakukan praktikum uji
karbohidrat

Tahap Awal/Pendahuluan

Potong-potongan kecil bahan


makanan yang merupakan bahan
makanan untuk melakukan
Praktikum Uji Karbohidrat.

Meneteskan Bahan makanan


mengunakan Betadine yang
merupakan tahap proses Kegiatan
Uji Karbohidrat.

Tahap akhir kegiatan

Setelah di teteskan Betadine terlihat


perubahan warna pada bahan
makanan.
2. UJI MAKANAN (LEMAK)
TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
ALAT DAN BAHAN
1. Piring plastik 1 buah

2. Pipet 1 buah

3. Kemiri 2 butir

4. wortel 1 buah

5. seledri 1 tangkai

6. biji jangung kering 1 genggam

7. singkong kering 1 iris

8. kacang tanahn yang dikupas kering 3-5 butir

9.pepaya 1 potong kecil

10.santan 1-3 sendok teh

11. minyak goring 5 mL

12. susu 1-3 sendok teh

13. Air 5 mL

LANDASAN TEORI

Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai
pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri
dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air
pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga kertas
akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5
x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
(boleh dioleskan menggunakan jari tangan).
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap
cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan
bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung
minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain
(margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering,
papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10
menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu senter atau
terawang kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah
yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar
kerja.
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau
No Meninggalkan bekas Keterangan
noda(minyak)
Bahan yang di Uji
Ya Tidak

1 Kemiri √ Mengandung lemak


2 Margarine √ Mengandung lemak
3 Wortel √ Tidak mengandung lemak
4 Seledri √ Tidak mengandung lemak
5 Biji jangung kering √ Tidak mengandung lemak
6 Kecang tanah kering √ Mengandung lemak
7 Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
8 Papaya Tidak mengandung lemak
9 Santan √ Mengandung lemak
10 Susu √ Tidak mengandung lemak
11 Minyak goreng √ Mengandung lemak

PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?

Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat
biasa.

2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,


bagaimana terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, dan susu.
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengamatan,pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui
bahwa :
1. Kemiri dihaluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit dan kertas diterawang ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
2. Margarin di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian setelah 10 menit kertas diterawang ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Wortel diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.
5. Biji Jagung kering diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung
kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering
tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah
kering mengandung lemak.
8. Papaya diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung
lemak.
9. Santan diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas terawang ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goring diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian, setelah 10 menit kertas diterawang ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan
contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:

- Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
- Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, dan susu.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
KESULITAN YANG DIALAM
FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM

Siapkan Alat dan Bahan Untuk


Kegiatan Praktikum

Tahap Awal/Pendahuluan

Mengusap bahan makanan ke


atas kertas.

Proses Kegiatan

Hasil setelah makanan di


usapkan dan didiamkan
selama 10 menit.

Tahap Akhir Kegiatan


MODUL 4 MEKANIKA
KEGIATAN 1 GAYA (GAYA LISTRIK STATIS)
A. Tujuan :
- Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis
- Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut kering

B. Alat dan Bahan


1. Sisir plastic
2. Rambut kering
3. Potongan – potongan kertas kecil

C. Landasan Teori
Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yangditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negative. Kekekalan muatan
listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu
proses, maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto dalam
suatu system terisolasi adalah nol.
D. Prosedur Percobaan
a. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastic
b. Kemudian dekatkan sisir plastic kepotongan kertas kecil
c. Amati yang terjadi

E. Hasil Pengamatan
No Keadaan Sisir Keadaan Kertas
1 Netral sebelum di gosok ke rambut Diam tak bergerak
2 Sesudah di gosok ke rambut Beergerak, menempel atau tertarik ke sisir

F. Pertanyaan
1. Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik yang digosokkan
dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok kerambut yang kering.

G. Pembahasan
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan sisir plastik,
rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita sisir
rambut yang agak tebal dengan sisir plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan
kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah sisir plastik tersebut.
Hal itu disebabkan karena sisir plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya
kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-
benda kecil lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu
terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.

H. Kesimpulan
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan
kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada sisir. Hal ini terjadi karena
gesekan sisir dengan rambutmampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang
menyebabkan potongan kertas tertarik danmenempel pada ketas.
I. Daftar Pustaka
RumantaMaman,Dkk.2019.PraktikumIpadiSD.TangerangSelatan:UniversitaTerbuka.
https://www.google.com /KaryaIlmiahku

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan


Adapun kesulitan yang dialami yaitu sulitnya mendapatkan rambut karena memakai hijab.
Adapaunsarandanmasukan :
Manfaatkan waktu sebaik mungkin agar bisa mengumpul tugas tepat waktu.
K. Foto Praktikum

Foto persiapan alat dan bahan

Foto proses percobaan


Foto hasil percobaan kertas bergerak
menempel pada rol atau sisir

Foto hasil percobaan kertas


menempel pada rol setelah
digesekkan pada kulit

KEGIATAN 2 GAYA (GAYA MAGNET)


A. Tujuan :
a. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
b. Untuk mengetahui jenis-jenis yang dapat ditarik magnet

B. Alat dan Bahan


a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Alumunium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastic
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolasi plastic
C. Landasan Teori
Magnet berasaldari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu, di
tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di
namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi,
maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditari koleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-
benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet mempunyaisifat-sifatantaralain :
1. Mampu menarik benda-benda tertentu
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel, dan
kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah
satu dari logam tersebut.
2. Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda non magnetik. Gaya tarik magnet
masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut. Namun jika
penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang. Dengan demikian, kekuatan
gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis.
Selain itu juga dipengaruhi oleh jarak magnet dengan benda magnetis.
3. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub yang senama
akan tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-menarik.
4. Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana sampai yang
rumit.
5. Membuat magnet
Selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada beberapa cara membuat magnet
buatan, yaitu :a. Cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi
bersifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat
kemagnetan tersebut hanya berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet. Maka
sifat kemagnetannya akan hilang. b. Cara gosokan Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan
cara menggosok-gosokkan besi atau baja dengan kutub sebuah magnet. Semakin banyak
gosokan yang dilakukan, semakin kuat sifat kemagnetan dari besi atau baja tersebut. Sifat
kemagnetan ini juga bersifat sementara. c. Cara aliran listrik Magnet dapat juga dibuat dengan
cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Magnet yang
terjadi karena dialiri arus listrik disebut elektro magnetik. Sifat kemagnetan benda yang dialiri
arus listrik berlangsung sementara. Jika arus listrik putus, sifat kemagnetan benda akan hilang.

D. Prosedur Percobaan
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan
2. Amati apa yang terjadi
3. Masukan data dalam tabel
E. Hasil Pengamatan
No Magnet Bahan Tertarik/Tidak tertarik
1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak Tertarik
5 Magnet Plastik Tidak Tertarik
6 Magnet kertas Tidak Tertarik

F. Pertanyaan
1. Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis, sehingga jika
didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet tersebut.
G. Pembahasan
Bahan-Bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita lakukan percobaan
seperti diatas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng
tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet.
Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan.
H. Kesimpulan
Melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan bahwa magnet
dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda
magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda
nonmagnetik.
I. Daftar Pustaka
RumantaMaman,Dkk.2019.Praktikum Ipa di SD.Tangerang Selatan:UniversitaTerbuka.
https://www.google.com /KaryaIlmiahku

J. Kesulitan yang dialami:Saran dan Masukan


Adapun kesulitan yang dialami yaitu waktu yang deberikan untuk praktek terlalu sedikit.
Adapaunsarandanmasukan :
Manfaatkan waktu sebaik mungkin agar bisa mengumpul tugas tepat waktu.
DOKUMENTASI HASIL PRAKTIKUM

Foto persiapan alat dan bahan

Foto magnet didekatkan dengan jarum jait


terjadi proses tertarik

Foto magnet didekatkan dengan benang terjadi


proses tidak tertarik

Foto magnet didekatkan dengan aliminium dan


seng terjadi proses tertarik

Foto magnet didekatkan dengan aliminium dan


seng terjadi proses tertarik

Foto magnet didekatkan dengan plastik terjadi


proses tidak tertarik

Foto magnet didekatkan dengan kertas terjadi


proses tidak tertarik
KEGIATAN 3.GAYA (GAYA GESEK)
A. Tujuan :
- Untuk memahami gaya gesek
B. Alat dan Bahan
a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok kayu
C. Landasan Teori
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda yang bergesek yang
dimaksud tidak harus padat, melainkan dapat berbentuk cair, dan gas.
D. Prosedur Percobaan
a. Letakkan sebuah balok kayu diatas meja.
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala neraca pegas
d. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk bergerak
E. Hasil Pengamatan
No Keadaan Balok Keadaan Neraca Pegas (Newton)
1 Sebelum bergerak 0
2 Saat akan bergerak 0,4 N/40 gr
3 Sesudah bergerak 0,8 N/80 gr

F. Pertanyaan
1. Gaya apa yang membuat balok diatas meja dapat ditarik?
Jawab : Balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas benda
yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti gerak benda semakin
terhambat.
G. Pembahasan
Ketika balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum bergerak
karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya tarik.Pada saat kami
membandingkan, lebih mudah mana menarik balok kayu yang permukaannya kasar atau yang
permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari pada balok
kayu yang permukaanya halus
H. Kesimpulan
- Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek memiliki arah
berlawanandengan arah gerak benda. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang
bersentuhan kasar dan gaya gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin
I. Daftar Pustaka
RumantaMaman,Dkk.2019.PraktikumIpadiSD.TangerangSelatan:UniversitaTerbuka.
https://www.google.com /KaryaIlmiahku

J. Kesulitan yang dialami:Saran dan Masukan


Foto Praktikum

Foto persiapan alat dan bahan

Foto proses percobaan dan pengamatan


(Sebelum bergerak)

Foto proses percobaan dan pengamatan (Saat


akan bergerak)

Foto proses percobaan dan pengamatan


(Setelah bergerak)
Foto hasil percobaan

KEGIATAN 4 GAYA (GAYA PEGAS)


A. Tujuan :
- Untuk memahami gaya pegas
B. Alat dan Bahan
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban 20 gr
d. Statif
C. Landasan Teori
Gaya pegas adalah gaya yang timbul karena pegas.Gaya pegas timbul karena ada sifat elastik.
Sifat elastik pada benda apabila diubah bentuknyakemudian dilepas, benda tersebut akan kembali
kebentuk semula.
D. Prosedur Percobaan
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
b. Gantungkan pula beban pada ujung karet
c. Tariklah beban kebawah, kemudian lepaskan.
d. Amati apa yang terjadi
E. Hasil Pengamatan
No Keadaan Beban Keadaan Karet Gelang
1 Sebelum diberi beban Panjang karet 4 cm
2 Sesudah diberi beban Beban 3 kali naik turun

F. Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah kembali
ke atas?
Jawab : Karena pengaruh dari berat benda dan plastik dari karet
G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang tersebut
kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastis). Bila suatu benda di kenai
sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula,
berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat di
kembalikan kebentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut
benda plastis. Jadi benda elastis yang kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan
benda plastis tidak mempunyai gaya pegas.
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan semakin besar gaya yang bekerja pada pegas semakin besar juga
pertambahan panjangnya.Hal ini di pengaruhi besarnya masa benda yang mempengaruhi gaya tarik.
I. DaftarPustaka
RumantaMaman,Dkk.2019.PraktikumIpadiSD.TangerangSelatan:UniversitaTerbuka.

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan


-

FOTO PRAKTIKUM

Foto persiapan alat dan bahan

Foto proses percobaan

Foto hasil percobaan beban naik turun sampai 3 kali


KEGIATAN 5 GAYA (GAYA BERAT)
A. Tujuan :
- Untuk memahami gaya berat
B. Alat dan Bahan
a. Karet gelaang
b. Penggaris
c. Beban berbagai ukuran
d. Statif

C. Landasan Teori
Gaya berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda bermasa.Berat benda sangat
dipengaruhi oleh kuat medan grafitasi di mana benda itu berada.
D. Prosedur Percobaan
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
b. Ukur panjang karet mula –mula
c. Gantungkan pula beban pada ujung karet
d. Ukur panjang karet sekarang
e. Ulangi pengukuran panjang karet setiap mengganti beban yang berbeda
f. Masukkan hasil pengamatan dalam tabel
E. Hasil Pengamatan
No Massa Beban (gr) Keadaan Karet Gelang (cm)
1 50 gr 9,2 cm
2 100 gr 12,7 cm
3 150 gr 16,2 cm
4 180 gr 18,3 cm
5 200 gr 19,3 cm

F. Pertanyaan
1. Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang
digantungkan?
Jawab : Karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda.semakin besar benda yang
digantungkan semakin besar gaya gravitasinya

G. Pembahasan
Dengan Melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin berat beban
yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan karena gaya
gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang digantungkan juga
besar.
H. Kesimpulan
Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat benda
tersebut..
I. Daftar Pustaka
RumantaMaman,Dkk.2019.PraktikumIpadiSD.TangerangSelatan:UniversitaTerbuka.

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan


DOKUMENTASI HASIL PRAKTIKUM

Foto persiapan alat dan bahan

Foto proses percobaan panjang karet 4 cm

Foto hasil percobaan beban 150 gr panjang karet


gelang 16 cm
Foto hasil percobaan beban 200 gr panjang karet
gelang 19 cm

KEGIATAN 6 GAYA (PERPADUAN GAYA)


A. Tujuan :
- Untuk memahami perpaduan gaya
B. Alat dan Bahan
a. Balok kayu
b. Neracapegas 2 buah
C. Landasan Teori
Macam – macam gaya yang terdapat pada suatu percobaan, bilamana suatu benda mealakukan
gaya pada benda lain benda kedua melakukan gaya yang sama ,tetapi berlawanan arah.
D. Prosedur Percobaan
a. Ambilah senuah balok yan cukup ringan dan 2 buah neraca yang sama
b. Hubungkan kedua ujung balok masing – masing dengan necarac
c. Catat besar gayapada masing – masing gaya pegas
E. Hasil Pengamatan
No Petunjuk Besar Gaya oleh Neraca Pegas
1 (Newton) 2 (Newton)
1 0,9 N/90 gr 0,7 N/70 gr
2 4,7 N/470 gr 4,2 N/420 gr
3 2,5 N/250 gr 2,2 N/220 gr
4 1,8N/180 gr 1,6 N/160 gr
5 1,4 N/140 gr 1,3 N/130 gr

F. Pertanyaan
2. Bagaimana cara menarik neraca pegas secara bersamaan?
Jawab : Ditarik satu orang menggunakan tangan agar kekuatan seimbang
G. Pembahasan
Apabila suatu benda ditarik oleh dua gaya yang berbeda besarannya, maka besarnya gaya yang
ditimbulkan juga berbeda..
H. Kesimpulan
Setiap 2 benda yang bekerja memiliki dua gaya yaitu gaya aksi dan gaya reaksi.
I. Daftar Pustaka
RumantaMaman,Dkk.2019.PraktikumIpadiSD.TangerangSelatan:UniversitaTerbuka.
https://www.google.com /KaryaIlmiahku

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan

DOKUMENTASI HASIL PRAKTIKUM

Foto persiapan alat dan bahan

Foto proses percobaan

Foto hasil percobaan


MODUL 5

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

A. PERCOBAAN 1 KONDUKSI
a. Alat dan Bahan
1. Tripot 1 buah
2. Lilin secukupnya
3. Cakram konduksi 1 buah
b. Landasan Teori
Pengertian konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat sebagai perantara, tanpa
disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Biasanya perpindahan ini terjadi pada zat
padat di mana zat yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor. Banyak sekali
contoh dari konduksi yang tanpa sadar ada di sekitar kita. Contohnya pemanasan batang
besi dengan api dan mengaduk teh panas dengan sendok aluminium.
c. Tahap Kegiatan
1. Ambilah 3 bagian lilin dan letakkan masing-masing di ujung logam pada cakram konduksi
2. Letakkan cakram konduksi tepat diantara sambungan 4 logam
3. Panas cakram konduksi tepat diantara sambungan ke 4 logam
d. Tabel pengamatan

No Jenis Bahan Lilin Mencair Lilin mencair ke Lilin mencair ke Lilin mencair
Pertama dua tiga ke empat
1 Besi
2 Tembaga √
3 Alumunium

Kesimpulan
Dari hasil percobaan, tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin cepat
meleleh. Disusul kemudian, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah meleleh karena terkena
panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi yaitu
perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor).
Pertanyaan
1. sebutkan dari empat bahan kondutor tersebut yang paling baik menghantar panas?beri
alasan dengan singkat dan jelas?
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan dengan
singkat dan jelas!
3. Mengapa logam-logam tersebut diatas dapat menghantar panas? Berikan penjelasan
yang singkat, pada, jelas?

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

KESULITAN YANG DIALAMI


-
FOTO HASIL PRAKTIKUM

Foto Persiapan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan Konduksi

Tahap Awal

Foto proses
Kegiatan disamping lilin mulai dinyalakan

Tahap kegiatan

Foto hasil
Tembaga lebih cepat menghantarkan
panas

Tahap Akhir
B. PERCOBAAN KE 2 KONVEKSI
a. Alat dan Bahan
1. Lili Konveksi 1 buah
2. Lilin 2 buah
3. Kartas karton 2 buah
b. Landasan Teori
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Jika
partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi
pada zat cair dan gas (udara/angin).
c. Tahap Kegiatan
1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm,
tinggi 15 cm
2. Buatlah cerobong dari kertas dengan diameter 3 cm dua buah
3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau pelastik tabel
4. Perhatikan bentuk kotak konduksi dibawah ini
5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudia dimatikan sehingga keluar asap
6. Dekatkan asap tersebut pada lubang lubang 1
7. Perhatikan gambar dibawah ini.

CEROBONG 2 CEROBONG 1

Kotak Konduksi

Hasil Pengamatan Lilin

Kaca/plastik
Adapun hasil dari percobaan diatas yaitu:

1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak
mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong 1. Lilin
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi karena
nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan udara meningkat yang
Kaca/Plastik bisa
mendorong asap mengalir melalui
dibuka cerobong
tutup 2.
Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena
perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan
molekul/partikel zat tersebut.

Pertanyaan :
1. Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan cerobong pada tungku? Beri
penjelasan secara singkat serta gambarkan proses alur aliran asap kertas!
2. Apa fungsi lilin pada kotak konduksi?
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

KESULITAN YANG DIALAMI


FOTO HASIL PRAKTIKUM

Foto Persiapan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan Konveksi

Tahap Awal

Foto proses
Kegiatan disamping asap terlihat keluar
dari cerobong 2

Tahap kegiatan
Foto hasil
Hasil dari percobaan konveksi

Tahap Akhir

C. PERCOBAAN 3 KONVEKSI DALAM AIR

Peristiwa koneksi dapat ditunjukkan juga pada kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan air
dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukkan bagaimana
pergerakan konveksi dalam air terjadi.

Tujuan
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air).

Alat dan Bahan


1. Bejana kaca 1 buah.
2. Serbuk gergaji secukupnya.

Alat dan Bahan


1. Tripot 1 buah.
2. Busen/lampu spiritus 1 buah.
3. Kasa 1 buah.

Tahapan Kegiatan
1. Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh.
2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.

Hasil Pangamatan dan Pembahasan


Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk
gergaji, diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang berada
dipermukaan air.
2. saat bejana mulai memnas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji
tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar
kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.
Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa
konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas
bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas begitupun
sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.
Pertanyaan
1. Tak lama setelah benjana dipaanasi, apa yang terjadi dengan serbuk-serbuk tersebut?
2. Mengapa serbuk pada posisi diatas bergerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan
dengan menggunakan hubungan volume, massa dan massa jenis dan kaitannya dengan
suhu T.
Jawaban Pertanyaan
1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji
didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas berputar
terus.

2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat
digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

KESULITAN YANG DIALAMI

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Foto Persiapan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan Konveksi dalam air

Tahap Awal

Foto proses
Kegiatan disamping serbuk gerjaji
didalam benjana

Tahap kegiatan

Foto hasil
Hasil dari percobaan konveksi dalam air
berada diatas permukaan air.
Tahap Akhir
MODUL 6 : GELOMBANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
A. PERCOBAAN JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati Gelombang Transversal
2. Mengamati Gelombang Lungitudinal
ALAT DAN BAHAN
1. Slinki
2. Benang 3 Meter
3. Karet Gelang

LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat
dikelompokkan berdasarkan arah rambatannya. Berdasarkan rambatannya gelombang
dibedakan menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Sedangkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi gelombang
elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dibedakan menajdi lima yaitu
dapat dibiaskan dapat dipantulkan, dapat dipadukan dan dapat dikutubkan.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan rambatannya.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut. Amatilah
gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang
merambat pada slinki.
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang tersebut?
4. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki
yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
5. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
ynag cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain kedepan seperti gambar di berikut.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombanggelombang yang terjadi
di sebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut?
6. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?

HASIL PENGAMATAN
1. Gelombang Transversal

2. Gelombang Longitudinal
PERTANYAAN
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
Jawab:
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga
arah getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang
yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang
pada slinki yang digerakkan maju mundur.
PEMBAHASAN
1. Gelombang Transversal
Pada percobaan ini gelombang transversal yang terbentuk sebanyak 1 gelombang
ditandai dengan terlihatnya satu puncak dan satu lembah pada slinki.
2. Gelombang Longitudinal
Pada percobaan ini gelombang longitudinal terbentuk sebanyak 2 gelombang
ditandai dengan terlihatnya 2 rapatan dan 2 renggangan pada silingki.

KESIMPULAN
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
KESULITAN YANG DIALAMI

FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM


Alat yang digunakan untuk
praktikum gelombang transversal
dan gelombang longitudinal

TAHAP I PERSIAPAN

Proses kegiatan mencatat hasil


pengamatan jenis gelombang

TAHAP 2 KEGIATAN

Hasil pengamamatan gelombang


transversal dan longitudinal.

TAHAP 3 AKHIR
B. PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
Tujuan :
Mengamati sifat pemantulan gelombang

Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Wadah berisi air
3. kerikil
Landasan Teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung
bebas tidak mengubah bentuk/fase.

Sifat Gelombang yaitu:

a. Pemantulan Gelombang (Refleksi) Pemantulan gelombang adalah perubahan arah


rambat gelombang ke arah medium asalnya (dipantulkan) saat mengenai dinding
penghalang. Hukum pemantulan gelombang: - sudut datang gelombang sama
dengan sudut pantul gelombang. - gelombang datang, gelombang pantul, dan garis
normal terletak dalam satu bidang datar. Baca juga: Penerapan Teknologi
Gelombang dalam Kehidupan Sehari-hari Pembiasan Gelombang (Refraksi)
b. Pembiasan gelombang diartikan sebagai pembelokan arah rambat gelombang.
Hukum pembiasan gelombang: "Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus
sudut bias merupakan bilangan tetap."

Prosedur Percobaan
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air.
Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian
memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada
gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak
boleh bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang.
Pertanyaan
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang berjalan di
permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti yang Anda lihat?
Jelaskan!
Jawab: Yang berjalan dipermukaan air adalah energi. Pada saat batu dilempar
kedalam air maka akan ada tumbukan antara batu dengan permukaan air yang
menyebabkan udara di atas permukaan air masuk kedalam rongga hasil tumbukan
sehingga mengusik air dipermukaan dan menyebabkan gelombang
Hasil dan Pembahasan
1. Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata
terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah
rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka
dipantulkan kearah datangnya gelombang
2. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang
dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslinya.
Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali
panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang
pantul dan gelombang asalnya adalah samaPercobaan dengan slinki yang terikat-
ikat dengan benang yang panjangnya +1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya
1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh
karena itu disebut slinki ujung besar
Kesimpulan

1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.

2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

3. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali

4. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.

5. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.


Daftar Pustaka
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
Kesulitan yang di Alami

FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM

Foto Persiapan

Gambar disamping merupakan Alat dan bahan seperti


wadah berisi air, kerikil, dan slinki

Foto proses
Gambar disamping merupakan tahap untuk menjatuhkan
kerikil kedalam wadah

Foto hasil
Gambar disamping merupakan tahap hasil pada saat kerikil
dijatuhkan kedalam wadah dan mengalami gelombang.
Foto Hasil

Gambar disamping tahap hasil slinki yang diikat pada tiang


yang ternyata gelombang dapat dipantulkan dan fase
gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslinya
MODUL 7
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
A. PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
ALAT DAN BAHAN
a. Cermin datar (3x6 cm2)
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahaya

LANDASAN TEORI

Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partilkel ringan


berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens (1629-1695), cahaya adalah
gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan
panjang gelombang saja. Pada permukaan yang datar, sinar yang dipantulkan akan
membentuk pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang akan dipantulkan dalam
bentuk yang sejajar juga(Giancoli,2001).
Apabila seberkas cahaya atau sinar mengenai suatu medium atau berpindah dari
medium satu ke medium yang lain, maka akan mengalami dua gejala yaitu, pemantulan
dan pembiasan. Namun, karena sifat medium dua gejala tersebut salah satu lebih
dominan daripada yang lain. Jika berkas cahaya mengenai cahaya, maka gejala yang
lebih dominan adalah pemantulan dibandingkan dengan pembiasan. (Sutrisno,1979).
Cermin cekung bersifat konvergen(mengumpulkan sinar). Berkas sinar sejajar
sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus.
Cermin cekung disebut juga cermin konkaf atau cermin positif. Cermin cembung, bagian
mukanya melengkung ke luar, titik fokusnya berada di belakang cermin. Sifat cermin
cembung adalah menyebarkan sinar (divergen). Sifat bayangan pada cermin cembung
adalah maya dibelakang cermin, sama tegak dan diperkecil (Serway,2004).
Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh W. Snellius, menurutnya
apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang datar yang rata, maka akan
berlaku aturan-aturan sebagai berikut :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut sinar datang selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r).

PROSEDUR PERCOBAAN
• Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar
pada modul halaman 7.5.
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datag dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.

• Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


a. Menyusun semua alat seperti gambar pada modul halaman 7.6.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
• Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Menyusun alat seperti Gambar pada modul halaman 7.7
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung
tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
j. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

k. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pantul (r)

NO i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 55 55
3 60 60
4 65 65

l. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan .
2. Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Maya.
5. Sama besar.

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


1. Maya.
2. Sama tegak.
3. Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya

c. Tabel pengamatan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm -8 cm
2 8 cm -5 cm
3 10 cm -4 cm
4 20 cm -2 cm

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

b. Sifat bayangan yang dibentuk.


1. Maya
2. Sama banyak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

c. Tabel pengamatan.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

PEMBAHASAN
1) Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pada hasil percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar, besar sudut sinar
datang sama dengan sudut sinar pantul. Kemudian sifat bayangan yang dihasilkan,
yaitu tegak, maya, dan sama besar.
2) Pemantulan cahaya pada cermin cembung
Pada hasil percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung ditemukan hasil
bahwa bayangan akan lebih kecil daripada bendanya. Kemudian sifat bayangan yang
dihasilkan, yaitu maya, sama tegak, dan bayangan lebih kecil dari benda.
3) Pemantulan cahaya pada cermin cekung
Jika pada cermin cembung bayangan lebih kecil dari pada bendanya lain halnya
dengan cermin cekung. Pantulan cahaya yang dihasilkan dari cermin cekung adalah
bayangan lebih besar daripada bendanya. Sifat cahaya yang dihasilkan dari cermin
cekung, yaitu maya, sama banyak, dan bayangan lebih besar dari benda.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari beberapa percobaan yang telah dilakukan mulai dari pantulan
cahaya melalui cermin datar, cembung dan cekung kita dapat mengetahui apa saja sifat-
sifat bayangan yang dihasilkan. Sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin datar yaitu
maya, tegak, sama besar. Kemudian pada cermin datar, tinggi benda sama dengan tinggi
bayangan, jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan kecermin. Sifat cahaya
yang dihasilkan dari cermin cembung adalah maya, sama tegak, dan bayangan lebih kecil
daripada bendanya. Sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cekung adalah maya,
sama banyak, dan bayangan lebih besar daripada bendanya.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D.2001. Fisika Jilid II. Jakarta : Erlangga.
Serway, R.2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 6. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Seri Gelombang dan Optik. Bandung : ITB.

KESULITAN YANG DIALAMI


Tempat melakukan praktikum terlalu terang, sehingga praktikum harus dilakukan
ditempat tertutup atau pada malam hari.
FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang digunakan pada Pemantulan


cahaya

Foto proses kegiatan praktikum pemantulan


cahaya

Foto Hasil kegiatan praktikum pemantulan cahaya


B. PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
ALAT DAN BAHAN
1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas putih
5. Busur derajat
6. Lensa cembung
7. Lensa cekung
8. Layar
9. Lilin
10. Penggaris panjang

LANDASAN TEORI
Syarat-syarat terjadinya pembiasan : 1) Cahaya melalui dua medium yang
berbeda kerapatan optiknya; 2) Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas
(sudut datang lebih kecil dari 900 ).
Hukum Snellius tentang pembiasan menyatakan bahwa:
1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium kurang rapat ke menuju medium yang lebih rapat akan
dibiaskan mendekati garis normal.
3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat akan
dibiaskan menjauhi garis normal.
Snellius juga menyatakan hubungan antara sudut datang dan sudut bias yaitu:
“Dalam peristiwa pembiasan cahaya, perbandingan sinus sudut datang dan sinus
sudut bias adalan konstan.”

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Susunlah lampu senter, celah, balok kaca seperti pada gambar 7.4
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan sudut
biasnya. Ukur besar sudut datang dan sudut bias.
HASIL PENGAMATAN.

a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca.

b. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pantul (r)

NO i (derajat) r (derajat)
1 30 50
2 45 70
3 55 110
4 60 120

PEMBAHASAN
Berdasrakan hasil pengamatan besar sudut datang tidak sama dengan sudut
bias. Sudut datang dan sudut bias ditentukan oleh sudut datang pengamat. Jika
pengamat melihat dari arah kanan, maka sudut datangnya akan mengarah ke arah
kanan bawah. Sinar ini datang dari medium udara (kurang rapat) kemedium yang lebih
rapat. Dalam hal ini medium yang digunakan adalah balok kaca dan sinar datang berasal
dari lampu senter.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pembiasan yakni sinar datang mengalami
pembelokan sehingga sudut datang berbeda dari sudut biasnya, pembelokan yang
terjadi mendekati garis normal karena sinar datang dari medium yang renggang ke
medium yang lebih rapat.

DAFTAR PUSTAKA
www.academia.edu/18141421/pembiasan_cahaya)
http://amelia10401.blogspot.com/2017/08/laporan-praktikum-fisika-pembiasan.

KESULITAN YANG DIALAMI


Kurangnya pengetahuan tentang materi pembiasaan sehingga sedikit kesulitan dalam
menemukan sudut pada saat praktikum.

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang digunakan dalam


praktikum pembiasan cahaya
Foto proses pembiasan cahaya
dengan lensa cembung

Foto proses pembiasan cahaya


dengan lensa cekung

C.PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI DAN DISPERSI”


TUJUAN
Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan sifat-sifat
cahaya.
ALAT DAN BAHAN

1. Lampu TL
2. Kisi disfraksi.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi.

2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000 celah
atau d=1/300 cm, jika yang dipilih warna ,ungu, ukurlah jarak warna ungu yang dilihat di
lampu TL, catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang anda amati
tersebut. Ukur jarak kisi ke lampu TL.
PERTANYAAN

1. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?

PEMBAHASAN

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetikyang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombang kasat matamaupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut
"dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:
• Intensitas
• Frekuensi atau panjang gelombang
• Polarisasi
• Fasa
dan sifat optik fisis:
• Interferensi
• Difraksi
• Dispersi
• Polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin
kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa penguraian
cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada
prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna
dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang
didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
KESIMPULAN
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa
penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi,
ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.

JAWABAN PERTANYAAN
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning dan
violet atau ungu.

2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.


Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan Interferensi adalah
interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama
sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan praktikum

Foto proses pelaksanaan praktikum difraksi,


Interferensi Dan Dispersi”

Hasil
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

A. PERCOBAAN LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG


TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat:
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
ALAT DAN BAHAN
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar
dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu
utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis
lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar
dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat
menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa banyak kita
jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung, maupun
cermin cekung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang
memantulkan hamper semua cahaya yang dating. Sedangkan lensa adalah prianti optis
yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasnya bidang
datar.
Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar bias jika
sumber cahaya berada jauh tak hingga. Sedangkan titik api cermin cekung merupakan
titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh tak terhingga.
Persyaratan “jauh tak terhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar yang
menuju ke lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik api (f) dapat
ditentukan dari hubungan:
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
Dengan:
f adalah jarak titik api (m)
s adalah jarak benda (m)
s’ adalah jarak bayangan (m)

sedangkan keakuratan lensa (P) dinyatakan dengan:


1
P=
𝑓

Dalam hal ini f harus dinyatakan dalam satuan meter dan satuan kekuatan lensa adalah
dioptri.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan diantara layar dan sumber
cahaya (Gambar 7.7)
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa
agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

2. Percobaan Cermin Cekung


a. Susunlah alat seperti Gambar 7.8
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar
pada layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung

No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)

1 8 11

2 11 15

3 14 19

4 16 21

5 22 26

2. Cermin Cekung

No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)

1 6 11

2 12 16

3 18 23

4 24 28

5 30 33

PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawab:
jarak fokusnya (f) lensa cembung adalah 1,5 cm
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam percobaan!
Jawab:
kekuatan lensa (P)
1
P=
𝑓
1 2
P= =
1,5 3

3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawab:
jarak fokus (f) cermin cekung = 2,5 cm

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan didapat bahwa pada lensa
cekung, perlakuan yang dilakukan sebanyak lima kali percobaan dengan variasi jarak
benda ke lensa (s) dimulai dari 8 cm, 11 cm, 14 cm, 16 cm dan 22 cm. Hasil pengamatan
yang diperoleh bahwa semakin jauh jarak benda, maka sifat bayangan yang dibentuk
semakin jauh. Sehingga sifat bayangan lensa cembung yakni nyata, terbalik dan
diperbesar. Pada jarak tertentu dari lensa, akan dapat ditemukan satu titik Dimana
cahaya itu difokuskan, selanjutnya titik tersebut dinamakan titik fokus.
Pada cermin cekung perlakuan yang dilakukan sebanyak lima kali percobaan
dengan variasi jarak benda ke cermin (s) dimulai dari 6 cm, 12 cm, 18 cm, 24 cm dan 30
cm. Sifat bayangan pada cermin cekung bergantung pada ruang atau jarak benda.
Sebab, dari hasil perobaan terlihat bahwa hasil bayangan cermin cekung adalah nyata,
terbalik, dan diperkecil atau diperbesar.

KESIMPULAN
Dari percobaan menggunakan lensa cembung dan cermin cekung ini, dapat ditarik
kesimpulan, yaitu:
− Lensa cembung adalah lensa dengan sifat konvergen, yaitu mampu
mengumpulkan cahaya.
− Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan adanya variasi bayangan benda
pada jarak yang berbeda.
− Sifat bayangan pada cermin cekung bergantung pada ruang atau jarak benda.
Sebab, dari hasil perobaan terlihat bahwa hasil bayangan cermin cekung adalah
nyata, terbalik, dan diperkecil atau diperbesar.
DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. 2020. Materi pokok praktikum IPA di SD, Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam proses penelitian atau pengamatan yang dilakukan tidak terdapat
kesulitan. Saran saya dalam melakukan penelitan ini agar dilakukan secara berkelompok
mengingat alat dan bahan yang diperlukan sangat banyak. Masukan semoga
kedepannya bisa menjadi kegiatan penelitian yang bermanfaat. Tidak lupa masukan dan
saran sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan praktikum ini.

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang


digunakan untuk
praktikum

Proses pengukuran pada lensa


cembung
Proses pengukuran pada
cermin cekung

Hasil dari pengukuran lensa


cembung dan cermin cekung
MODUL 8

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
A. TUJUAN
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Bola pingpong 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastic.
5) Isolasi.
6) Sisir plastic.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

C. CARA KERJA
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa yang
terjadi?
4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada
kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya
dan mengamati yang terjadi?
6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb,
yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik
itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total
suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom
yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan
atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari
satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron
yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan.

Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah) buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan
listrik.

E. DATA HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan


kiri digosok
dengan wool plastik nilon
Wool tarik tarik menarik tarik menarik
menarik
Plastic tarik tolak tarik menarik
menarik menolak
Nilon tarik tarik menarik tolak
menarik menolak

F. PEMBAHASAN
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat
gosokan dengan kain wool.

G. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

H. PERTANYAAN
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik B,
B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka tentukanlah jenis
muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawanan?

I. JAWABAN PERTANYAAN
1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui
A bermuatan negative maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang digunakan

Proses kegiatan percobaan

Proses kegiatan dan hasil percobaan


2. PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
A. TUJUAN
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Baterai 1,5 volt 3 buah.
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4) AVO meter 1 buah.
5) Dudukan baterai 3 buah.

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Percobaan arus listrik:


a) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih
saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran
arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa
sebabanya.
d) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah
cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
e) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
2) Percobaan 2 tegangan listrik
a) Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.
b) Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.
c) Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.
d) Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai yang
dirangkai secara seri.
e) Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda

D. LANDASAN TEORI
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur
dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari
berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh
hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam
kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere
a.Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan,
akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang
hampa udara.
b. Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan
dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra
rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan
lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari
tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

E. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Jenis Bahan


No Bahan Lampu Konduktor
menyala tidak ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok kawat √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata √ √
pensil)
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

F. ANALISIS DATA

1) Analisis percobaan arus listrik


a) Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b) Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c) Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala.
Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
d) Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
2) Analisis percobaan tegangan listrik
a) Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik.
b) Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar.
c) Membuat rangkaian listrik
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah baterai lebih banyak.
d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga
muatan listrik yang mengalir juga besar.

G. KESIMPULAN
1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

H. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.PrataSejatiMandiri.


I. KESULITAN YANG DIALAMI

FOTO HASIL PRAKTIKUM


KEGIATAN PRAKTIKUM 2

PERCOBAAN 6: MENGAMATI GEJALA MEDAN MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Kabel secukupnya
2. Baterai 1,5 volt 4 buah
3. Bola lampu 2,5 volt –3,6 volt / 0,007A
4. Kompas
5. Kumparan tipis
C. LANDASAN TEORI
Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan
yang bergerak disekitarnya mengalami suatu gaya . Medan magnet tidak dapat dilihat , namun
dapat dijelaskan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi.
Garis-garis gaya magnetic selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk kekutub selatan
magnet .
Gaya –gaya garis magnetic tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya
magnetic lain yang berasal dari magnet yang sama.
Daerah garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukjan medan magnetic yang kuat,
sedangkan
Daerah yang gaya magnetiknya kurang rapat menunjukan medan magnetic yang lemah.
Arah medan magnet dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan oersted. Arah arus listrik ditunjukan ibu jari dan garis gaya magnetic ditunjukan
dengan keempat jari tangan . medan agnetik yang dihasilkan oleh oleh kawat penghantar sangat
lah lemah, untuk mengahsilkan medan magnet yang cukup kuat dapat digunakan kumparan
berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai electromagnet .
electromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara . jika listrik diputuskan , sifat
kemaganetanya akan segera hilang.
Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetic yang kuat karena setiap
lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetic yang akan diperkuat oleh lilitan lainya.
Semakin banyak lilitan suatu kumparan , medan magnetic yang dihasilkanya semakin besar. Pola
garis gaya magnetic yang dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus listrik.
Untuk menentukan kutub magnetic pada kumparan berarus listrik digunakan aturan genggaman
Tangan kanan . kutub utara ditunjukan oleh ibu jari , arah arus pada kumparan sama dengan
arah genggaman keempat jari.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun lah peralatan seperti gambar dibawah ini . Dalam keadaan saklar S
terbuka , letakkan penghantar di atas kompas pada posis belajar
Lampu
S x
Kompas
xX

2. YAlirkan arus listrik kedalam penghantar dengan penutup saklar S( arus mengalir
jika lampu menyala).
a. Apakah jarum kompas menyimpang ? mengapa demikian?
b. Kemana arah jarum kompas menyimpang (kekiri atau kekanan) jelaskan
!
3. Buka saklar S, balik polaritas baterai , kemudian alirkan kembali arus listrik
melalui penghantar dengan penutup scalar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang ? mengapa demikian
b. Kemana arah menyimpangnya?
4. Dari percobaan langkah 2 dan 3 buatlah kesimpulan !
5. Lakukanlah langkah 1,2, dan 3 , tetapi memakai 4 baterai yang dirangkai secara
seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan dibawah ini.
E. HASIL PENGAMATAN
NO Jenis Keadaan saklar Jarum kompas Arah simpangan kompas
Rangkaian menyimpang
Terbuka Tertutup Ya Tidak Kanan Kiri
1. Seri 2 baterai √ √
2. Seri 2 baterai √ √ √
3. Seri 2 baterai √ √
(polaritas
baterai
dibalik)
4. Seri 4 baterai √ √
5. Seri 4 baterai √ √ √

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jika baterai dirangkai 4 buah , apakah penyimpangan jarum kompas lebih besar/lebih
kecil jelaskan?
Jawab : penyimpangan jarum kompas lebih besar jika menggunakan 4 baterai , karena
arus listrik juga cukup besar . sehingga gaya magnetic yang ditimbulkan makin besar
pula .
2) Dari pengamatan andajika arus 1 yang dialirkan padarangkain lebih besar, apakah
induksi magnet B yang terjadi lebih besar ? jelaskan !
Jawab: jika arus 1 yang dialirkan pada rangkaian lebih besar maka induksi magnet titik B
lebih besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetic dan medan magnetic
melakukan gaya pada arus listrik.
3) Jelaskan antara hubungan arus listrik dengan medan magnet !
Jawab : makin besar arus dan makin dekat denganya arus itu , maka makin kuat medan
magnetiknya dan gaya pada arus listrik dalam medan meagnetik sama dengan besar
gaya pada elemen arus I sepanjang A I ketika berada dalam medan magnetic.
4) a. jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas , bagaimana
penyimpanan jarum ? ( menyimpang lebih besar /lebih kecil)

b. jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas , bagaimana


penyimpanan jarum? Menyimpang lebih besar/lebih kecil) jelaskan.

Jawaban : a. jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, maka
penyimpanan jarum lebih besar karena makin dekat jarak benda ke magnet, maka
makin kuat gaya yang dimbulkan oleh magnet.

b.jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas maka penyimpangan
jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet maka makin lemah gaya
yang ditimbulkan.

5) Dari jawaban pertanyaan 4 jelaskan hubungan antara induksi magnet dengan jarak
antara kompas ke penghantar.
Jawaban : hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke penghantar
makin dekat jarak benda ke magnet , maka makin kuat gaya induksi magnet dan makin
jauh jarak benda ke magnet , maka makin lemah induksi magnet nya.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data di atas pada penggunaan 2 baterai dalam keadaan saklar S terbuka, kami
letakan penghantar di atas kompas pada posis sejajar kemudian kami alirkan arus listrik ke
dalam penghantar dengan menutup saklar S. ternyata jarum kompas menyimpang kekanan .
kemudian kami membuka saklar S dan membalik polaritas batrai, kemudian mengalirkan arus
listrik melalui penghantar dengan menutup saklar S dan ternyata jarum kompas menyimpang
karena ada arus listrik yang mengalir. Langkah terkahir , batu batrau duganti menjadi 4 buah. ,
dan jarum kompas mengalami penyimpangan yang cukup besar . Hal itu membuktikan bahwa
makin besar aliran listrik, makin besar juga gaya magnet yang terjadi.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan di atas , dapat dismpulan bahwa arus listrik menghasilkan medan
magnet dan medan magnetic melakukan gaya pada arus listrik . perubahan medan magnet
dapat dihasilkan arus listrik.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.PrataSejatiMandiri.

J. KESULITAN YANG DI ALAMI


Alat dan bahan yang kurang lengkap saat peraktik dan mengganti degan alat lain yg berfungsi
untuk melakukan praktikum.

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan Bahan yang digunakan

Proses kegiatan

Hasil dari kegiatan


PERCOBAAN 7 : MENGAMATI SIFAT SIFAT MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan sifat sifat magnet

B. ALAT DAN BAHAN


1) Magnet batang 2 buah
2) Statis
3) Benang secukupnya
4) Benda-benda yang dapat ditarik magnet ( Misalnya besi, aluminium, kaca , dan seng)

C. LANDASAN TEORI
Kata magnet sendiri berasal dari bahasa yunani maknesia yang meiliki atas batu magnesia.
Umumnya magnesia adalah nama sebuha wilayah yang ada diyunani yang pada saat ini
bernama manias. Dimana diwiliyah tersebut batu magnet pertama kali ditemukan . batu
magnet pertama yang ditemukan merukana magnet tetap atau magnet alam. Dan saat ini
magnet yang ada dipasaran kebanyakan adalah magnet buatan.
Magnet sendiri merupakan sebuah benda yang dapat menarik benda disekitarnya dan setiap
magnet pastinya meiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda untuk
benda untuk menarik benda benda lain disekitarnya.
1. Magnet dapat menarik benda.
Sifat magnet yang pertama adalah magnet dapat menarik benda lain yang berasal dari
bahan logam.
2. Medan magnet membentuk gaya magnet
Taukah anda bahwa gaya magnet tidak hanya berada dikutubnya.
3. Magnet memiliki 2 kutub
Sifat sifat magnet selanjutnya adalah magnet meiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub
selatan.
4. Kutub magnet tifak sesame tarik menarik dan sesama akan menolak .
Sama halnya dengan daya listrik , gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan . jika kutub
yang sama didekatkan maka akan saling tolak menolak dan jika kutub yang berbeda yaitu
utara dan selatan didekatkan maka akan saling tarik menarik.
5. Sifat magnet dapat hilang
Sifat sifat magnet juga akan menghitung atau melemah karena beberapa , penyebab ,
sepeerti terbakar. Jatuh secara terus menerus dan lainya.
D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Beri tanda S untuk kutub selatan , dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batang yang tersedia.
2. Gantunglah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan . amati apa yang terjadi pada magnet
batang yang tergantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan.
Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang lama , dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub
utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi .
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung .

E. HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan maka yang terjadi akan menjauhi
magnet yang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan kutub
batang yang digantung secara perlahan-lahan . maka terjadi magnet batang yang
digantung menjadi magnet yang dipegang .
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung , maka yang terjadi kedua kutub utara
akan tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung , maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan sifat-sifat magnet
2. Jelaskan apa yang dimaksud degan dipole magnet !
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
memungkinan bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub?
Jelaskan!
4. Dari hasil percobaan yang anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat –sifat
magnet.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan , apabila kutub selatan magnet yang dipegang
ke kutub selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan dan terjadi adalah
magnet batang yang digantung menjahui magnet yang dipegang. Selanjutnya kami dekatkan
kutub seatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.
Ternyata magnet batang yang digantung menjahui magnet yang pegang. Jika dengan cara
lama didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet utara yang
digantung , ternyata magnet yang digantung mendekati magnet yang dipegang.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu mempunyai 2 kutub
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub sejenis apabila didekatkan akan saling
tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis apabila didekatkan akan tarik-
menarik.

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.PrataSejatiMandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan nya adalah disaat memilih bahan bahanya kurang lengkap dan kelompok yang
kurang.

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang digunakan dalam


praktikum magnet

Tahap Persiapan

Foto proses kegiatan magnet dihadapkan pada


kertas dan benang sebagai bahan percobaan

Tahap Kegiatan
Foto kegiatan magnet dihadapkan pada rol
dan besi sebagai media percobaan magnet

Tahap akhir kegiatan


PERCOBAAN 8 : CARA MEMBUAT MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan , elektromagnetik , dan magnet induksi.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Klip kertas 3-5 buah.
2. Magnet batang 1 buah
3. Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah
4. Baterai 1,5 volt 4 buah
5. Paku besi 4 buah
6. Isolasi secukupnya

C. LANDASAN TEORI
Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi atau baja
yang ada di suatu saat dan setiap magnet terdiri atas dua bagian yang memilikidaya tarik
terbesar.
Magnet secara sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara yaitu goskan, induksi
dan aliran listrik , membuat magnet dengan cara gosokan dapa dilakukan dengan cara
menggosokan salah satu ujungmagnet pada baja dan besi yang akan dibuat jadi magnet.
Membuat magnet elegtromagnetk adalah dengan acara mengalirkan arus listrik pada sebuah
penghantar . magnet yang dubuat dengan cara seperti ini dinamakan elektromagnetik
Medan magnet adalah ruang disekitar magnet yang masih meiliki pengaruh gaya tarik
atau gaya tolak magnet, sehingga gaya tarik magnet yang paling kuat berada pada ujung
ujungnya gan ujung magnet itu disebut kutub magnet.
Electromagnet adalah kumparan berarus listrik yang didalamnya terdapat inti besi , sehingga
kekuatan elektromagnettergantung pada kuat arus ,jumlah lilitan atau inti besi.
Arus listrik pada kawat akan menghasilkan magnet medan disekitar kawat itu dan arah magnet
bergantung pada arah arus.
Membuat magnet dengan cara induksi adalah mempengaruhi besi atau bajadidalam medan
magnet sehingga menjadi magnet . kutub-kutub magnet induksiberlawanan dengan kutub
magnet yang menginduksi

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat magnet melalui gesekann
a. Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet , lalu dekatkan ujung paku
tersebut pada beberapa klip kertas .
b. Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira kira 10 detik lamanya . dekatkan batang paku besi yang
telah digosok pada beberapa klip.
c. Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2 , tetapi dalam waktu yang lebih
misalnya 40 detik.
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a. Rangkailah alat
b. Tutplah lah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang diteliti
kumparan.
c. Lakukan hal yang sama pada nomor a dan b tetapi dengan cara mengurangi
jumlah lilitan kumparan pada paku
d. Lakukan hal yang sama pada nmr c, tetapi dengan cara menambah lilitan
kumparan pada paku!
3. Membuat magnet dengan cara induksi
a. Peganglah sebuah magnet batang disalah satu kutubnya , sedangkan kutub yang
lain menjadi pusat bumi.
b. Dekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet batang.
c. Dekatkan lag sebuah klip kedua tepat diujung klip yang pertama.
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip
sebanyak 4 buah.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Membuat magnet dengan cara menggosok
Paku yang tidak bermuatan magnet berubah menjadi bermuatan magnet setelah di
gososkan pada magnet dengan satu arah sehingga dapat menarik anak klip.
b. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
Pada paku yang telah dililitkan lembaga dan ujungnya dihubungkan pada kutub-kutub
baterai, berubah maenjadi magnet sehingga dapat menarik anak-anak klip
c. Membuat magnet dengan cara induksi
Setelah paku didekatkan dengan magnet ladam paku akan terinduksi dengan magnet
ladam yang menyebabkan letaknyaa teratur dan mengarah ke satu arah . paku akan
menjadi magnet dan dapat menarik anak klip yang ada dibawahnya.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jelaskan cara membuat magnet ?
2) Jelaskan factor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!
3) Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik!

G. PEMBAHASAN
a) Magnet melalui gesekan
b) Magnet memalui elektromagnetik
c) Magnet memalui induksi
Mendekatkan benda yang meiliki daya tarik magnet (ex besi) kedalam medan magnet
sehingga benda yang memiliki daya tarik magnet yang sudah didekatkan memiliki sifat
kemagnetan sehingga mampu menarik benda yang memiliki daya tarik magnet
lainya(ex;baja) lagi.

H. KESIMPULAN
a. Ketika bahan besi digosok menggunakan magnet dengan satu arah maka bahan
tersebut dapat meiliki sifat kemagnetan
b. Magnet yang dibuat dengan cara elektromagnetik termasuk jenis magnet sementara
. ketika ujung lilitan tembaga tidak dihubungkan dengan kutub-kutub baterai , aliran
magnet akan terputus
c. Saat paku didekatkan dengan magnet maka paku akan terinduksi . jika paku
dijauhkan dengan magnet maka sifat kemagnetanya akan hilang.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.PrataSejatiMandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


-

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Foto alat dan bahan persiapan


praktikum

Foto proses praktikum

Foto tahap akhir kegiatan praktikum


MODUL 9

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. PERCOBAAN UDARA

A. JUDUL
PEMBAKARAN MEMERLUKAN UDARA

B. TUJUAN :
Menjelaskan Kegunaan Udara

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lilin 2 batang yang sama
2. Korek api
3. Gelas dengan 3 ukuran berbeda
4. Stop Watch
5. Piring atau mangkok

D. LANDASAN TEORI
Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara
dapat berubah-ubah sesuai dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga
massanya dapat berkurang seiring dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, apabila melewati batas gravitasi bumi
maka udara menjadi hampa sama sekali.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sediakan dua lilin yang sama ukuran,diameter,panjang, warna dan bentuknya.


2. Lilin diletakkan di atas meja dengan jarak antar lilin ± 30 cm
3. Nyalakan kedua lilin tersebut
4. Salah satu lilin ditutup dengan gelas.
5. Setelah lilin gelam dalam waktu ± 8 detik, lilin mati. Namun lilin yang tidak ditutupi
gelas tetap menyala.
6. Kedua lilin dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
7. Amatilah dan catat waktu antara lilin menyala atau ditutup gelas sampai lilin mati
8. Masukkan data pengamatan pada tabel yang tersedia
9. Ulangi langkah 6 sampai 8 untuk 5 kali pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 9.1. pengamatan lilin

No Selang waktu sampai lilin mati


1 ± 08.16 detik
2 ± 10.82 detik
3 ± 10.21 detik
4 ± 11.28 detik
5 ± 11.41 detik

G. KESIMPULAN
Lilin yang ditutup dengan gelas lambat laun amati sesuai dengan waktu yang telah
dicatat di tabel disamping. Namun lilin yang tidak ditutupi gelas akan terus menyala
hingga lilin itu habis Hal ini membuktikan bahwa pembakaran memerlukan udara.
H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Foto persiapan Alat dan bahan yang akan


digunakan dalam praktikum

Tahap Awal

Foto proses kegiatan


Lilin yang tidak di tutup dengan lilin yang
ditutup dengan gelas.

Tahap kegiatan
Foto hasil kegiatan terlihat waktu yang ditung
dengan stopwacth

Tahap akhir

B. UDARA MEMEKAN DARI TEKANAN TINGGI KE RENDAH


Cara kerja
1. Lilin diletakkan diatas piring dari bahan kaca/gelas
2. Piring diisi air kira-kira setinggi 2 cm
3. Lilin dinyalakan lalu ditutup dengan gelas kaca

a. Saat lilin baru ditutup gelas a. Keadaan lilin setelah ditutup gelas

4. Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga menyebabkan
api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah.
5. Lilin padam dalam jangka waktu ± 04.17 detik.

C. UDARA SEBAGAI SUMBER ENERGY


Alat dan Bahan
1. balon
2. pipet
3. Gulungan Benang
4. Pita Perekat (solatif)
5. Gunting
Cara kerja
1. Balon ditiup sampai membesar dan kencang, lalu diikat dengan karet.
2. Selongsong pipet diisolasi dengan balon
3. Menyiapkan dua sisi penyangga dengan jarak sekitar 1,5 m.
4. masukkan benang kedalam selongsong pipet , lalu diikat ujung-ujungya pada kedua
penyangga.
5. Menarik pangkal selongsong bolpont sampai ujung bentangan kawat.
6. Membuka ikatan karet pengikat balin lalu roket bergerak karena adanya tekanan udara di
dalam balon
7. Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan akhirnya kempes. Balon meluncur
dengan cepat ± 02,73 detik antara tinagg penyangga.
8. Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan. Balon bergerak ke atas, ke
samping, ke bawah tak beraturan dengan sangat cepat.
9. Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap
kecepatan gerak roket. Ternyata semakin besar balon makin cepat pula roket meluncur. Hal
ini disebabkan balon besar berisi udara lebih banyak sehingga energi yang ditimbulkan juga
besar, karena udara merupakan sumber energi.
10. Selongsong bolpoint plastik diganti dengan bolpoint dari logam. Gerakan roket melambat
karena bolpoint dari logam lebih besar gayanya sehingga memperlambat gerakan roket.
Pertanyaan
1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam jelaskan?
2. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
3. Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi ketempat yang bertekanan rendah?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energy?

Jawaban Pertanyaan
1. Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara (hampa
udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bukti kalau udara udara seperti balon ditiup, ban sepeda dan lainnya
3. Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, hal ini
dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara menekan dari
tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4. Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena
tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M. Dkk. (2020). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
KESULITAN YANG DIALAMI

FOTO HASIL PRAKTIKUM

Alat dan bahan persiapan praktik

Kegiatan Awal

Foto proses kegiatan

Proses kegiatan

Foto akhir dari kegiatan


Kegiatan Akhir

Anda mungkin juga menyukai