َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن. َأحْ َم ُدهُ ُس ْب َحانَهُ َوتَ َعالَى َوَأ ْش ُك ُرهُ َعلَى َج ِمي ِْع نِ َع ِم ِه.ُ َأ ْل َح ْم ُد هلِل ِ الَّ ِذيْ َأعَا َد لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ بَِأ َّن لَهُ ُم ْال َجنَّة،ِ َأ ْل َح ْم ُد هلِل
ُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه.ال يَوْ ِم ْالقِيَا َم ِة
ِ َشهَا َدةُ تُ ْن ِج ْي قَاِئلُهَا ِم ْن َأحْ َو،ُاَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَه
ث ِإلَى َساِئ ِر اُأْل َّم ِة ُ َْو َحبِ ْيبُهُ ْال َم ْبعُو
صاَل ةً َو َساَل ًما دَاِئ َمي ِْن َو ُمتَاَل ِز َمي ِْن ِإلَى َ ار ْك َعلَى َع ْب ِدكَ َو َرسُوْ لِكَ َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو
َ صحْ بِ ِه ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب َ َأللَّهُ َّم
يَوْ ِم ْالقِيَا َم ِة َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد
َق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن
َّ اتَّقُوْ ا هللاَ َح،َ اتَّقُوْ ا هللا،َ اتَّقُوْ ا هللا،َ اتَّقُوْ ا هللا،ِفَيَا ِعبَا َد هللا
Khatib selalu berwasiat untuk selalu meningkatkan takwa. Takwa inilah yang
mengantarkan kita hidup di zaman Allah nanti. Dengan takwa inilah, kita hidup dengan
penuh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat nanti. Dengan ketakwaan inilah, kita akan
selamat dari segala sesuatu yang tidak menyenangkan kita di dunia maupun di akhirat
nanti.
Dengan demikian, betapa pentingnya seorang khatib dan dianjurkan seorang khatib untuk
meyampaikan tiap hari Jumat untuk selalu mengingatkan betapa pentingnya ketakwaan
kepada Allah subhanahu wata’ala. Takwa itu senjata utama untuk mendapatkan ridhonya
Allah. Takwa itulah senjata untuk mendapatkan surga Allah. Tentunya, takwa kepada Allah
tidak memandang waktu dan tempat. Dimana dan kapan saja, seharusnya kita selalu ingat
kepada Allah supaya kita tidak terjerumus dan melanggar hukum Allah. Dalam bahasa
Rasulullah dikenal dengan istilah ittaqillah haistuma kunta.Takwalah kepada Allah dimana
saja kita berada.
Kita duduk di masjid seperti sekarang ini, kita ingat kepada Allah, kita dzikir kepada allah,
kita membaca al-Quran, mungkin juga kita i’tikaf kepada Allah. Itu barangkali sudah biasa.
Tapi yang luar biasa adalah di luar masjid kita masih ingat kepada Allah. Ketika di dalam
masjid kita ingat kepada Allah, itu hal wajar. Tetapi lebih bagus ketika di luar masjid selalu
ingat kepada Allah dan takut kepada Allah. Haistuma kunta, kata Nabi.
Yang kedua, wa husnul khuluq. Jika kita ingin masuk ke surga Allah, kata Nabi, tanamkan
lagi yang namanya akhlaqul karimah. Tidakkah Rasulullah shalallahu alaihi wa
salama diutus di dunia ini adalah mutamimah makarimal akhlaq. Sayangnya kadang kala
masih ada umat Nabi yang begitu congkak, begitu sombong, tidak menghargai ke orang
yang lebih tua, tidak menyayangi kepada yang lebih muda.
Mungkin bagi orang yang punya harta, dia pelit dengan hartanya. Dia bekerja pagi, siang,
sore, malam. Setelah harta didapatkan dia tumpuk, dia tidak lagi memikirkan si fakir si
miskin. Dia hanya mikir perutnya sediri atau keluarganya. Sementara simiskin begitu
membutuhkan pertolongan tetapi tidak diperhatikan. Dia pelit untuk mengeluarkan
hartanya. Tidak mau bersedekah, tidak mau infak. Orang yang seperti ini kata Rasulullah,
dia haram masuk ke surga Allah.
Yang kedua yang diharamkan masuk ke surga Allah, kata Rasulullah kepada Sayyidina Ali,
yakni anak yang berani menyakiti kepada orang tuanya. Anak yang berani menyakiti
kepada orang tua atau salah satunya. Maka dia tidak mempunyai tiket masuk ke surga
Allah.
Bagi para santri, anda punya tugas kepada orang tua kesini (mondok) adalah mencari
ilmu. Mari kesempatan itu jangan disia-siakan. Karena merupakan amanah dari orang tua,
maka belajarlah dengan semaksimal mungkin. Belajarlah dengan sebaik mungkin, supaya
nanti anda keluar dari pondok (Pesantren Tebuireng) ini mudah-mudahan anda membawa
ilmu yang banyak, ilmu yang bermanfaat, dan barokah. Jangan sekali-kali anda
membohongi kepada orang tua dari rumah niatnya menuntut ilmu tapi kadangkala masuk
ke pondok malas untuk belajar, senangnya berpergian jalan-jalan. Waktu disia-siakan
begitu saja, sungguh sangat disayangkan padahal kesempatan seperti sekarang ini pasti
takkan terulang lagi.
Terakhir, yang diharamkan masuk ke surga Allah adalah orang yang suka megadu domba.
Orang yang suka mengadu domba ia tidak punya tiket untuk masuk ke surga
Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian, marilah kita sekali lagi maningkatkan iman
dan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Wayarzuqu min haitsu la yahtasib, dan Allah akan memberikan rezeki tanpa diduga.
Selanjutnya yang keempat, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Allah akan
menjadikan semua urusannya menjadi yusro, menjadikan mudah. Mudah-mudahan kita
semua termasuk hamba Allah yang tergolong hamba yang muttaqin. Allahumma aamin.