Anda di halaman 1dari 21

Tips Makin Kaya Makin Takwa

“Bermodalkan Tilawah Qur’an dan Rajin Jualan”

Bismillah Aja dulu…

Saya doakan habis baca ebook ini, semua pembaca diberi Allah rezeki
berlimpah. Lunas hutang-hutangnya. Aamiin! Bisa berangkat umrah ke tanah suci.
Aamiin! Bahkan bisa mengumrahkan pasangannya, orang tuanya, keluarga besarnya,
dan orang-orang yang dicintainya. Aamiin! Bisa banyak amal sedekahnya. Bisa harian,
mingguan, bahkan bulanan yang semakin besar jumlahnya. Aamiin! Bisa bantu bangun
pesantren yang bisa menjadi pemberat amal jariyah nanti di akhirat. Aamiin!

Ya, sebaik-baik harta adalah di tangan orang beriman. Maka kalau ngakunya
sudah punya iman, harus punya hartanya. Agar harta ini bisa digunakan di jalan
kebaikan. Saya yakin 100% buat orang beriman yang diberi keluasan rezeki tidak akan
sudi membangun diskotik atau tempat judi, apalagi kasino.

Bahkan dengan harta, banyak pintu kebaikan akan terbuka. Kita bisa bantu
beasiswa untuk anak kurang mampu agar tetap bisa sekolah. Dengan kelebihan harta
kita bisa bantu keluarga yang membutuhkan, bantu sesama yang lagi sakit untuk
berobat. Bahkan dengan keluasan harta, kita bisa leluasa memberi hadiah kepada
sahabat-sahabat yang kita cintai. Silaturahmi makin kuat, kekerabatan makin erat.

Ya, banyak sekali pintu kebaikan yang bisa kita buat dengan harta. Makanya
dengan bermodalkan iman, sebenarnya ini sudah menjadi modal yang cukup untuk
menjadi kaya bahkan kaya raya. Mengapa???

Karena orang yang punya iman, pasti yakin dengan


bulat sempurna bahwa Allah Maha Kaya. Ya, pencipta kita
adalah Dzat Yang Maha Kaya. Keyakinan ini akan
memudahkan kita untuk berjuang menjadi kaya. Karena
mudah juga bagi Allah SWT memberi kita kekayaan. Allah
SWT yang mempunyai salah satu sifat asmaul husna Al
Mughni yang artinya Maha Memberi Kekayaan.

Jadi kalau iman ini ada, tertancap kuat, maka orang yang beriman, yang punya
yakin sempurna, bahwa Allah Maha Kaya, maka pilihan hidup di dunia ini hanya ada dua.
Menjadi kaya atau kaya raya. Silahkan dipilih. Dua-duanya baik adanya. Dan Allah
SWT membolehkan kita kaya, mempersilahkan kita kaya, memberi kesempatan kita
untuk menjadi kaya.

Takdir tidak ada yang tahu. Justru tidak tahu, kita harus punya baik sangka
kepada Allah SWT. Allah Maha Baik dan ingin kehidupan kita baik-baik bahkan
terbaik. Ingin juga kita hambaNya terus rezekinya membaik. Jadi boleh dong kita
baik sangka ditakdirkan oleh Allah SWT hidup kaya, banyak sedekah, banyak amal
jariyahnya. Aamiin!

Kenapa?

Karena ada yang yakin tuh bahwa hidupnya akan miskin dan melarat selamanya.
Rasanya nggak punya harap lagi Allah SWT bisa membuatnya kaya. Sudah nyerah,
sudah pasrah dan sudah nggak mau usaha. Jadi dirinya sendiri yang mencap takdirnya
tetap miskin selama-lamanya sampai akhir hayat tiba. Hadeh!!!

Padahal kita hidup bisa berubah. Ayat di kitab suci juga ada. Allah tidak akan
mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri. Alias
perubahan itu ada di tangan kita. Allah SWT berikan kesempatan kita berubah,
berbenah, bahkan lebih kaya, berkah dan berlimpah.

Dan coba lihat, banyak ibadah-ibadah yang memerlukan harta. Kita mau bayar
zakat, kita mau wakaf, kita mau bangun sekolah, pesantren dan bahkan rumah sakit
pun butuh harta. Bahkan saat menikah, buat suami yang punya kewajiban utama
mencari nafkah, artinya apa? Harus bisa memberi harta. Jadi harta itu sangat penting
dan menjadi urusan genting.

Harta nggak ada, iman nggak ada, bikin kepala pening


dan pusing. Makanya di awal, saya haturkan doa yang tulus dari
saya punya jiwa, agar pembaca ebook ini, Allah SWT kasih
kesempatan makin kaya dan makin takwa. Semakin kaya,
semakin takwa dia. Semakin takwa, semakin kaya dia. Aamiin!

Insyaallah nanti ada 7 kunci ikhtiar langit dan 7 kunci ikhtiar bumi. Ikhtiar itu
maksudnya usaha yang benar-benar besar, usaha yang sungguh-sungguh sampai
hasilnya besar. Semoga kita makin kaya dan makin takwa. Menang di dunia dengan
kaya sebagai salah satu indikatornya. Menang di akhirat pula dengan takwa sebagai
salah satu cirinya. Aamiin!
Aku Mau Kaya!

Salahkah?

Tidak ada salahnya kalau caranya kita makin mendekat kepada Allah yang Maha
Kaya. Yang salah adalah jika kayanya didapat dengan cara yang Allah tidak ridho dan
membelanjakannya pun bukan di jalan Allah SWT.

Terus banyak orang dari pengalaman yang saya tanya, “Mau jadi kaya?”
Jawabnya malu dan ragu-ragu. Nah, orang-orang ini saya tandain. Dari tahun ke tahun,
bulan berganti bulan, ternyata hidupnya juga tidak kunjung membaik. Hartanya juga
tidak kunjung melimpah. Karena dari dirinya sendiri sudah ragu dan tidak yakin bahwa
dirinya bisa menjadi kaya.

Jadi yang menghalangi kaya bukan Allah SWT yang tidak memberi rezeki lebih,
namun dirinya sendiri yang membatasi rezeki berlimpah dari Allah SWT. Ingat, orang
yang yakin, saldonya meyakinkan. Orang yang ragu-ragu, saldonya juga meragukan.
Hehehe… Nggak percaya, cek aja rekening banknya.

Apalagi ada orang yang sudah kelihatan miskin, melarat, kekurangan. Terus
kalau ditanya kaya malah jawabannya nggak mau kaya. Hah! Iya, beneran ada. Malah
nyalah-nyalahin orang kaya. Berpikiran buruk terhadap orang kaya. Katanya, “Orang
kaya itu pelitlah, orang kaya itu sombonglah, banyak gaya, banyak korupsi,” dan
macam-macam. Jadi dia sematkan yang negatif-negatif terhadap orang kaya dan
kekayaan. Dan saya amati orang kayak gini ternyata susah
menjadi orang kaya.

Ya, dia tidak mau dirinya jadi pelit, jadi sombong, jadi
banyak korupsi. Itu penyebabnya. Padahal dianya aja yang
kurang wawasan dan kurang ketemu banyak orang. Ada lho
orang kaya yang dermawan. Ada lho orang kaya yang karena
kerja kerasnya, karena kegigihannya, karena keseriusan
usahanya, yang jujur, halal dan berkah. Ada lho orang kaya
yang nggak mau nerima uang yang syubhat (meragukan)
apalagi yang haram. Ada lho orang kaya yang sedekahnya
rutin, bahkan dalam jumlah miliar dan nominalnya besar-
besar. Ada lho orang kaya yang rajin sholat dhuhanya, banyak hafalan Qur’annya dan
tahajjudnya membuat takjub. Nah saya temuin banyak orang-orang kaya seperti ini.
Alhamdulillah.

Kalaupun kita tidak menemuin ini, maka jadikanlah cita-cita. Bahwa kelak
kitalah yang jadi orang kaya yang makin kaya, makin takwa. Makin banyak harta, makin
banyak sedekahnya. Makin berlimpah, makin banyak ibadahnya. Klop dah! Khan bisa.
Jadi boleh kaya? Boleh banget. Bahkan haruskan diri untuk kaya, insyaallah cepat
untuk menjadi kaya. Aamiin!

Kaya Apa Sih Yang Dimaksud?

Yups, biar kita sama persepsi, yang saya maksud disini kaya harta ya. Biar yang
bagian kaya hati, banyak Ustad yang sudah membahasnya. Jadi beneran kaya, ada
uangnya, ada bisnisnya, ada propertinya, ada hartanya, ada tabungannya, nggak minta-
minta, rutin bayar zakatnya dan juga pajaknya ke negara. Jadi kita sama-sama akan
menuju kesana.

Saya menulis ini karena dari kecil sampai dewasa penasaran dengan yang
namanya ilmu kekayaan. Bisa nggak sih orang itu jadi kaya? Saya pikir kalau sekolah
dan kuliah sudah jadi pinter, maka mudah kita untuk
menjadi kaya. Ternyata ini salah.

Sekolah dan kuliah mengajarkan kita pinter aja,


bukan jadi kaya. Kalau sekolah dan kuliah membuat kita
kaya, maka guru dan dosen-dosen kita miliarder semua.
Tapi kenyataannya?

Saya habiskan waktu untuk sekolah dari SD sampai


SMA. Lanjut lagi S1 sampai S2 master. Ya berharap lulus S2 setelah master ya
miliarder. Ternyata nggak kesampaian. Saya masih harus cari kerja, cari nafkah, buka
bisnis, buka usaha baru akhirnya bisa.

Makanya sekolah dan kuliah ngajarin kita hanya untuk jadi pinter. Tapi dalam
dunia kenyataan, nggak sekadar cukup menjadi pinter. Harus pinter-pinter juga nyari
duit buat kebutuhan sehari-hari. Bener atau bener banget? Dan ini seringkali nggak
diajari di bangku sekolah maupun bangku kuliah. Padahal pasti kita hadapi, pasti kita
jalani. Aneh banget khan! Ilmu yang pasti akan kepake di kehidupan nanti, namun tidak
diajari sedari dini. Padahal di bangku sekolah dan kuliah itu memakan waktu yang
lamanya puluhan tahun!

Saya buktikan dari sejak SD sampai S2 alhamdulillah bisa sekolah dan kuliah
hasil dari beasiswa. Namun mental beasiswa ini yang salah. Salahnya dimana? Minta-
minta terus untuk biaya sekolah. Padahal sebenarnya diri kita mampu, bisa mandiri
untuk membiayai kebutuhan sendiri. Termasuk sekolah dan kuliah. Tapi nggak tahu
caranya. Nggak ada yang ngajari. Bingung teknisnya gimana. Bener atau bener?

Padahal ada anak yang sekolah, ada mahasiswa yang kuliah, sebenarnya
prioritasnya adalah menjadi kaya dulu supaya bisa bantu keluarganya yang memang
kurang mampu. Syukur-syukur kalau pinter dan berprestasi. Namun kalau sudah
wisuda masih sama miskinnya, masih sama nganggurnya, kasihan orang tua yang
membiayai bahkan sampai perguruan tinggi. Ternyata jadi sarjana masih minta uang
jajan sama orang tua.

Dimana yang salah? Apa yang salah?

Bukannya saya menganjurkan untuk tidak sekolah dan tidak kuliah. Bukan! Tapi
saya pengen ya makin pinter, makin kaya dan juga makin sholeh tentunya. Insyaallah
7 ikhtiar langit dan 7 ikhtiar bumi bisa menjawab bagaimana kita didik diri kita, anak-
anak kita, saudara kita, teman kita agar bisa makin kaya dan makin takwa. Insyaallah
akan dibahas tuntas disini. Apalagi nanti tingkatannya kayak sekolah, dari TK, lanjut
SD sampai SMA bahkan ada jenjang S1 sampai S3 segala. Wow, apa tuh!

Jadi sebaik-baik gelar sarjana, lebih baik gelar


dagangan. Jadi semasa mahasiswa kalau sudah mandiri
dengan bisnis dan jualannya sudah oke, keren banget nih.
Kalau kuliah ada IPK, “Indeks Prestasi Kumulatif”, hanya
berlaku semasa di kampus. Namun kalau yang diukur, “IPK”
tanda petik, maka berlaku seumur hidup. Apa tuh IPK tanda
petik? “Indeks Pendapatan Kumulatif”. Jangan sampai usia
sudah baligh, jenggut sudah tumbuh, bulu ketiak sudah
lebat, masih merepotkan orang tua untuk minta uang jajan apalagi bayar kosan. Malu
ah!

Jadi kalaupun sekolahnya bisa lulus itu bagus. Bahkan lolos pun nggak masalah.
Yang penting selesai sekolah, selesai kuliah. Titik. Nggak akan ditanya dulu berapa
nilai UN-nya, nilai IPK-nya. Kadang di sekolah, murid dimarahin karena jualan. Karena
sudah jatah punya kantin. Nanti takutnya murid jadi mata duitan. Padahal itu lebih
bagus daripada hanya mata pelajaran. Hehehe…

Jangan tersinggung, mending tersungging senyum aja. Ayo sama-sama kita


perbaiki diri, makin kaya-makin takwa. Bahkan satu lagi, yang kepikiran untuk dapat
uang setelah lulus wisuda dengan cari kerja siapa? Rata-rata semuanya akan
menjawab, “Saya!” sambil acungkan tangan. Termasuk saya juga dulunya. Habis bikin
skripsi, bikinnya lamaran kerja. Bahkan lamaran nikah pun dikesampingkan, karena
takut hartanya belum ada. Hehehe…

Padahal ada cara cari uang yang lain selain dengan kerja dan dapat upah. Dan
ini sudah diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW sedari kecil dengan mulai dagang
dan dapat keuntungan. Memang Nabi dulu waktu kecil pernah kerja sebagai
penggembala dan dapat upah. Namun tidak lama, setelah beranjak remaja sampai
dewasa, Nabi menjadi pedagang, menjadi pengusaha yang memakan waktu lama di
sepanjang usia Nabi. Hampir 25 tahun ditekuni. Jadi kalau kita mengidolakan Nabi,
ikuti caranya cari nafkah. Ya harusnya berani dagang, berani buka usaha, berani
bisnis, berani jadi pengusaha.

Sip ya, kayaknya sudah nggak sabar langsung tancap gas makin kaya dan makin
takwa nih! Mau 7 ikhitar langit dulu atau 7 ikhtiar bumi??? Bumi aja deh, biar cepet
kayanya. Insyaallah kalau diterapkan ikhtiar bumi ini, maka rezeki kita akan berubah,
bertambah, berlimpah. Bedanya kayak bumi dan langit. Apalagi nanti ditambah ikhtiar
langit. Sip ya…

7 Ikhtiar Bumi Menjadi Kaya

Saya ibaratkan menjadi kaya ini seperti jenjang kita


mulai masuk sekolah. Mulai dari TK lanjut SD, masuk SMP,
SMA lalu lulus naik lagi ke jenjang S1, S2 bahkan sampai S3.
Ya, itu sudah mentok ya. Dan untuk menjadi kaya pun ada
tingkatan awal yang saya kasih nama sesuai jenjang pendidikan
tadi.

Mulai dari TK. Apa itu “Tetapkan Komitmen!”


Ya, tetapkan komitmen Anda untuk
menjadi kaya. Dan kaya itu bisa dibikin
indikatornya. Misal saya mau kaya dengan
indikator tahun ini bisa berangkat ke tanah suci
bareng istri. Jadi kalau biaya umrah sendiri
adalah Rp 25 juta, maka kalau umrah berdua
bareng pasangan ya harus ada duit Rp 50 juta. Mau tidak mau usahakan setahun bisa!
Anda harus ektsra usaha gimana supaya bisa. Pikirkan, jalankan selama dua belas bulan
agar Anda punya tabungan sampai Rp 50 juta dan bisa berangkat umrah bersama.
Jelas banget khan?

Dulu saya saat S1 dapat beasiswa dari lembaga zakat. Saya disebut mustahik,
orang yang diberi zakat. Maka saya kalau mau kaya, harus berani “Tetapkan
Komitmen” (TK) menjadi kaya dengan tidak menerima dana zakat lagi. Itu minimal.
Syukur-syukur saya bisa membayar zakat. Yang artinya saya naik level dari mustahik
menjadi muzzaki. Jelas?

Begitu juga Anda yang jomblo, perjuangkan untuk mempersunting calon


bidadari surga Anda dengan mahar yang terbaik. Misal kumpulin 25 gram emas untuk
mahar. Ya perjuangkan dalam setahuh. Jadikan ini sebagai “Tetapkan Komitmen” (TK)
yang harus dipenuhi. Sekali komit, jangan komat-kamit ya.

Banyak orang yang susah menjadi kaya, karena tidak berani menetapkan
komitmennya apa dan indikator kayanya seperti apa. Buat Anda yang sudah
berkeluarga, anak sudah tiga, tolong usahakan ada mobil biar bisa pergi bersama.
Kasihan anak-anak sama istri kalau harus naik sepeda motor terus. “Tetapkan
Komitmen” (TK) kapan punya mobilnya. Beli cash bertahap atau cash keras. Harus
jelas kapan dan berapa lama durasinya.

Pengalaman saya membina mitra-mitra bisnis saya yang berani menetapkan


komitmen seperti ini, cepat menjadi kayanya, cepat berangkat umrahnya, cepat beli
sepeda motor cashnya, bahkan mobil. Bahkan ada yang lunas hutangnya jauh lebih
cepat. Harusnya 7 tahun, hanya 2 tahun akhirnya lunas hutang. Alhamdulillah!
Dari TK naik ke SD. Nah ini biangnya rezeki. Saya nggak akan bahas panjang,
karena ini butuh banyak dilakukan. Apa itu SD? “Suka
Dagang.” Yup kalau Anda sudah dagang, mudah dapat
uangnya harian. Insyaallah lebih cepat kaya. Daripada jadi
karyawan yang dapat gajinya sebulan sekali. Dengan jadi
pedagang bisa dapat untungnya harian dan kecepatan
menjadi kaya, meraih impian juga sembilan kali lipat lebih
cepat. Saya sudah merasakan. Dagang aja, nggak usah
banyak dipikirkan, nggak usah gengsian. Selama yang dijual
itu halal dan legal, jajal sampai rekening jadinya tebal.
Bahkan tadi sudah diulas, Nabi Muhammad SAW sudah dagang di usia yang belia, di
usia dini dengan diajarin terlebih dahulu oleh pamannya, Abi Thalib.

Kalau belum bisa dagang gimana? Belajar! Kalau ngaji butuh ustadz, kalau
sekolah butuh guru, kalau kuliah butuh dosen, maka untuk dagang atau bisnis, butuh
yang namanya mentor bisnis. Insyaallah saya siap membantu Anda sebagai mentor
bisnis sampai rezekinya manis. Oh iya, bisnis saya British Propolis.

Saya sering nanya, “Sudah berapa tahun kerja?” Dijawab, “Sepuluh tahun!”
Saya bilang bagus. Namun saya tanya, “Sudah umrah?” Jawabannya belum. Artinya
sepuluh tahun kerja nggak mampu untuk membiayai umrah. Khan aneh? Lalu saya
bilang, pulang kerja, sebelum kerja, coba “Suka Dagang” (SD). Insyaallah setahun bisa
umrah.

Di bisnis British Propolis yang saya jalani, kalau jadi Agen Plus, untung jualan
per botol Rp 70 ribu. Maka kalau mau umrah butuh biaya Rp 25 juta jadi tinggal jualan
358 botol saja insyaallah bisa (Rp 25 juta dibagi Rp 70 ribu sama dengan 358 botol).
Dan ini target setahun, nggak banyak. Kalau dibagi 12 bulan saja, jadi target sebulan
hanya jualan 30 botol. Alias per hari jualan 1 botol. Setahun kayak gini istiqomah,
insyaallah bisa berangkat umrah dari bisnis British Propolis. Dan ratusan mitra sudah
membuktikan bisa berangkat umrah dari nabung untung jualan ini. Alhamdulillah!

Begitu cara ngitungnya. Silahkan sesuaikan caranya dengan jualannya masing-


masing. Berapa keuntungan per produk dan dihitung aja setahun harus jual berapa.
Sekali komit wujudkan sampai impian melejit dan jangan komat-kamit banyak alasan
yang kadang amit-amit .
Dari SD, naik SMP. Apa itu? “Selalu Menjaga Pelanggan.” Banyak orang dagang
nggak kaya-kaya. Karena sistemnya hit and run. Jual barang kemahalan lalu pembeli
kapok nggak mau beli lagi. Atau jual barang yang kualitasnya amburadul sehingga
pembeli kecewanya ngebul. Atau sudah dibeli, dibiarkan begitu aja. Sayang! Padahal
pembeli itu kalau sudah jadi pelanggan, usaha kita untuk jualan akan berkurang. Maka
jaga selalu pembeli Anda, perhatikan terus sampai jadi pelanggan Anda. Muliakan
mereka. Dan usahakan pembeli yang sudah beli, ya mau beli lagi, lagi, lagi dan berkali-
kali sehingga jadi pelanggan terbaik Anda.

Dalam bisnis ini namanya repeat order. Saya dulu jualan buku. Setelah saya
tulis, dicetak 1.000 buku, saya jual sendiri. Alhamdulillah 3 bulan laris-manis-habis.
Pas cetak lagi, tuh pembeli yang sudah beli nggak mau beli lagi. Karena judulnya sama,
bukunya sama. Capek kalau terus-terusan cari pembeli baru. Bagusnya cari bisnis yang
sekali orang beli, kemudian mau beli lagi dan lagi. Karena cocok, karena manfaat,
karena enak khasiatnya.

Misal di British Propolis yang saya jual ini, sebulan


dipake habis. Dia cocok akhirnya beli lagi, lagi dan lagi. Jadi
enak. Setelah dapat pembeli mudah diubah jadi pelanggan
setia. Nggak setiap produk kayak gitu. Makanya check and
rechek barang yang Anda jual. Kalau bisa dibeli terus-terusan,
bisa mingguan atau bulanan, insyaallah enak banget nanti
jualannya. Bisa cepat besar penjualan Anda dan besar pula
penghasilan Anda nantinya. Ini prinsip bagus buat pengusaha
pemula. Ingat-ingat ya!

SMP lanjut SMA. Apa itu? “Senantiasa Menjaga Amanah.” Yang namanya
pengusaha, pembisnis, pasti sering berjanji. Dan ini yang harus dijaga kuat-kuat.
Jangan sampai cidera janji. Saat Anda orang pesan barang dan ternyata saya tidak
bisa tepat waktu memberikan barangnya, saya siap kembalikan uangnya 100% tanpa
saya kurangi satu rupiah pun. Karena saya yang salah prediksi hari. Bahkan kalau ada
yang saya kirim kemudian dusnya penyok atau rusak, saya siap ganti yang baru dan
ongkos kirim saya tanggung full. Intinya bikin orang percaya sama kita 100% tanpa
ada celah yang meragukan. Ini namanya amanah.

Wow, begitu ya? Lalu S1 sampai S3 nya apa? Sabar, terkait ini pembahasannya
akan sama dengan yang 7 ikhtiar langit. Lanjut???
7 Ikhtiar Langit Cepat Kaya!

Sama juga mulainya dari TK. Namun ini terkait ibadah. Jadi begini. Kadang
orang suruh komit ini dan itu mikirnya banyak, apalagi action-nya, malah lemah. Maka
saran saya, ada amalan untuk mendekat ke Allah Yang Maha Kaya dan insyaallah cepat
kaya. Yakni TK. Apa itu? “Tilawah Konsisten!”

Makanya saya bersama teman-teman mendirikan komunitas


bisnis PPQ (Pengusaha Pecinta Qur’an) yang kegiatan
hariannya adalah jualan dan tilawah Quran. Jualan dan dagang
ini sunnah Nabi. Karena Nabi sudah teladankan lama dalam
perjalanan hidupnya. Nabi sangat amanah dan bahkan gelar “Al
Amin” pun disandangnya. Nah, selain jualan, dagang, tambah dengan kebiasaan tilawah
Quran. Insyaallah membuat perniagaan kita, perdagangan kita, bisnis kita tiada
merugi. Simak Q.S. AL Faathir : 30

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab


Allah (Al Qur’an), mendirikan sholat dan menafkahkan
sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi….”

Nah, kalau sholat khan sudah ibadah harian. Apalagi


sholat lima waktu sehari semalam. Nah, ibadah tilawah
konsisten nih kalau kita rutinkan, setiap hari, tiada hari tanpa
tilawah Quran, tiada hari tanpa jualan, insyaallah bajir rezeki
dari perniagaan dan dijamin anti rugi. Boleh mulai 1 juz, 1
lembar, 1 halaman ataupun 1 ayat. Yang penting harian,
konsisten. Kalau di komunitas PPQ, kita laporan di grup
telegram tilawah. Jadi saling menyemangati agar semua
menjaga TK, “Tilawah Konsisten.” Dijamin hasilnya paten!
Dari TK naik ke SD. Apa lagi nih?
Sholat Dhuha. Ya, jaga dhuha, harus
disempatin, jangan dilewatin. Syukur-syukur
kalau pengen cepet makmur ya jaga 12
rakaat setiap harinya. Kalau belum bisa,
belum terbiasa, ya 2 rakaat dulu saja.
Perhatikan doa sholat dhuha ini, beneran
kita minta dilapangkan dhu-ha, dhuitnya dan
hartanya dari Allah Yang Maha Kaya.

Jadi semua ibadah ini niatnya karena Allah SWT. Namun dalam tiap ibadah, ada
doa setelahnya yang salah satu fadhilah doa di sholat dhuha itu adalah meminta
rezeki, kaya harta yang sebenarnya. Praktek ya!

Dari SD lanjut SMP. Apa itu? “Sholat Malam Pertahankan.” Sholat malam disini
yang dimaksud sholat tahajjud ya. Memang berat banget. Namun hasilnya nikmat.
Kalau mudah, ya hadiahnya piring cantik. Hehehe… Apalagi yang subuhnya suka
kesiangan. Perlu berjuang ekstra untuk sholat tahajjudnya.

Ini tipsnya agar mudah tahajjud yakni jaga sholat 5 waktu tepat waktu mulai
subuh, dhuhur, ashar, maghrib sampai isya. Insyallah tahajjud akan lebih mudah. Beda
dengan sholat dhuha yang tinggal kita mau menyempatkan waktu apa tidak. Namun
beda dengan tahajjud ini. Tantangannya bangun dari tidur, melawan rasa kantuk.
Saking beratnya ini, maka kalau ini bisa, insyaallah ujian yang lain jadi mudah.

Gimana mau bangun rumah tangga, kalau bangun tahajjud saja nggak bisa?
Hehehe… Jangan tersinggung ya yang jomblo.

Setelah bisa tahajjud, bagaimana bisa dan terbiasa dan bahkan dipertahankan.
Ini tantangan buat saya juga supaya istiqomah.

Nama dari tahajjud ini punya kepanjangan lho. Tahajjud, tahu-tahu hajat
terwujud. Tahu-tahu harta bersujud. Wuih! Iya, kita minta doa kepada Allah SWT
setelah sholat tahajjud agar Allah mudahkan urusan-urusan kita. Dan doa di waktu
malam itu lebih kena. Tidak ada yang ganggu. Bahkan suara hape pun silent nggak ada
yang bunyi. Kebanyakan orang juga tertidur lelap. Coba deh, kalau internetan di waktu
malam, jauh lebih kencang dan cepat. Begitu juga doa di waktu malam juga mustajab.
Untuk mulai tahajjud coba mulai langsung 21. Apa? 21 rakaat? Bukan 2 tahajjud
dan 1 witir dulu aja buat pemula. Dan bangun 10 menit sebelum waktu subuh. Masih
bisa tuh sholat tahajjud. Lama-lama terus ditambah dan makin banyak rakaatnya.

Nah, ini ada tips dari guru saya agar mudah mempertahankan tahajjud. Saya
sering coba dan alhamdulillah Allah SWT mudahkan. Karena apa? Kadang kita bisa
bangun untuk tahajjud, kadang juga kebablasan nggak bisa tahajjud. Sudah terlanjur
subuh. Pernah? Apa nih tipsnya???

Minta aja kepada Allah SWT saat sebelum tidur,


doa agar Allah SWT bangunkan kita tahajjud, agar
Allah SWT kuatkan kita bangun, kita bisa langsung
bersih diri, berangkat wudhu, sampai kuat untuk
melaksanakan sholat tahajjud. Bahkan saat saya
dibangunkan Allah SWT jam 2 atau jam 3 dini hari dan
kadang malas melanda, langsung yang dipikirkan adalah
Allah SWT dan doa, dan minta, “Ya Allah kuatkan kaki ini beranjak, badan ini
didudukkan, terus kuatkan berdiri Ya Allah untuk bersih diri, untuk wudhu, untuk
ganti baju, gelar sajadah, sampai sholat dan duduk bersimpuh menyembah kepada-Mu
Ya Allah.” Dan minta terus kepada Allah SWT agar kuatkan itu semua. Insyaallah
usaha tahajjud akan menjadi lebih mudah.

Namun kalau tahajjud mengandalkan kekuatan sendiri, sok bisa bangun sendiri,
pakai alarm ini-itu, rata-rata gagal. Bisa bangun pun kadang juga malas dan lemas.
Bukankah tahajjud ini adalah ibadah dalam rangka menyembah kepada Allah SWT dan
selalu minta tolong kepada Allah SWT agar bisa sholat tahajjud, istiqomah tahajjud
dan mempertahankan tahajjud.

Kadang kalau kesiangan, nggak bisa tahajjud, harus banyak istighfar,


muhasabah diri. Kesalahanku apa sampai Allah SWT tidak memperkenankan tahajjud,
tidak bangunkan tahajjud. Terus istighfar minta ampun. Dan doa juga supaya Allah
SWT kasih tahajjud lagi, kenikmatan tahajjud, bangunkan tahajjud, dengan semangat
yang bener-bener terwujud. Insyaallah Allah akan kasih kenikmatan tahajjud kembali.

Sama-sama saling mendoakan ya agar bisa SMP beneran, “Sholat Malam


Pertahankan!”

Setelah SMP ada namanya SMA. Apalagi nih? SMA artinya “Senantiasa
Menghafal Al Qur’an.” Ya, mulai belajar menghafal. Kalau tilawah konsistennya sudah,
pasti ada keinginan naik level ingin menghafal. Pasti ada! Dan mulai belajar benerin
tajwid, cari guru untuk setoran hafalan dan mulai segera. Se-ge-ra!

Tips menghafal mudah adalah yang


penting istiqomah. Nggak harus langsung
banyak ayat dan panjang-panjang, walaupun itu
bagus. Mulai dulu aja. Saya pernah ajarin
driver hafalin surat An Naba. Alhamdulillah
seminggu satu ayat bisa. Hari Senin hafalin,
“Amma.” Pasti diulang 5 kali juga ingat. Hari
Selasa hafalin, “Yatasa”. Diulang 5 kali juga mudah ingat. Hari Rabu hafalin “Alun”.
Sekali juga ingat. Udah, gitu aja. Nanti hari Kamis, murajaah, “Amma yatasa alun.”.
Sudah deh diulang-ulang 5 kali juga bakalan lancar. Sampai ketemu hari Jumat sudah
bisa setoran satu ayat dengan sempurna. Begitu seterusnya.

Mudah atau mudah banget?

Jadi kalau ada kemauan, Allah SWT akan datangkan jalan. Termasuk guru untuk
mengajari kita. Seperti dalam pepatah bisnis, guru datang kalau muridnya sudah siap.
Kalau guru pun belum datang, cari sampai ketemu. Termasuk dalam menjalani bisnis,
butuh mentor bisnis. Maka cari mentornya siapa.

Yang pasti pegang TK sampai SMA yang merupakan ikhtiar langit ini. Barengin
juga ikhtiar bumi. Klop, insyaallah percepatan makin kaya dan makin kaya.

Lanjut Mau S1 Sampai S3?

Mauuu?

Baik, 7 ikhtiar bumi sudah tahu : TK (Tetapkan Komitmen), SD (Suka Dagang),


SMP (Selalu Menjaga Pelanggan), SMA (Senantiasa Menjaga Amanah). Lho kok ada 4
saja. Katanya 7 ikhtiar? Sabar. Coba cek juga di 7 ikhtiar langit yang terdiri dari :
TK (Tilawah Konsisten), SD (Sholat Dhuha), SMP (Sholat Malam Pertahankan), SMA
(Senantiasa Menghafal Al Qur’an). Kok sama-sama 4 juga, mana nih kurangnya 3 agar
genap menjadi 7???

Ini dia ilmunya dari S1 sampai S3.


S1 pertama adalah kalau mau makin kaya,
makin takwa, mau nggak mau harus sering-
sering ‘Silaturahmi”. Ya, ketemu langsung,
ngobrol langsung, berkali-kali sampai jadi. Saya
bisa menjadi pengusaha karena sering
silaturahmi dengan Pak Ippho Santosa. Trainer
internasional yang sudah diundang di belasan
negara di lima benua. Penulis buku
megabestseller yang terjual 1 juta eksemplar
lebih. Dan juga pengusaha yang sudah memiliki 70 cabang lebih di bisnis pendidikan.
Dan sekarang beliau juga seorang founder bisnis British Propolis yang alhamdulillah
saya mitra bisnisnya dan tadi sudah saya ceritakan. Berkat kedekatan dengan beliau,
saya sempat jalan-jalan di 7 negara dalam 10 hari saja. Mulai dari Oman, Inggris,
Swiss,Jerman, Belgia, Belanda, dan Perancis.

Silaturahmi juga berlaku untuk kita menjadi orang yang makin takwa. Bergaul
dengan orang-orang sholeh juga akan tertular sholeh. Di komunitas PPQ (Pengusaha
Pecinta Qur’an) alhamdulillah saya bisa silaturahmi intens dengan Dr Amir Faishol
Fath, juri hafidz RCTI yang sangat terkenal saat Ramadhan tiba. Bahkan juga dengan
Muzzamil Hasballah, reciter Quran paling viral di youtube dan dunia maya. Bahkan
sekarang beliau-beliau ini menjadi Dewan Pembina dan Penasihat di komunitas PPQ.

Mungkin kita belum sholeh-sholeh banget, namun bergaul dengan orang-orang


sholeh, jadinya sholeh sendiri. Kadang bertemu Abi Amir (panggilan akrab ke Dr Amir
Faishol Fath) saja semua masalah sudah hilang, masalah bisnis sudah pudar dan sirna,
karena melihat wajah orang sholeh itu bawaannya teduh dan bahagia. Coba deh
ketemu orang sholeh. Begitu juga dengan mas Muzzamil yang bawaannya santun, kalem
dan lembut. Namun kalau sudah membaca Quran, dalem banget dan menghujam sampai
di kedalaman kalbu. Jadi penting punya teman yang sholeh, sahabat yang sholeh, guru
yang sholeh, komunitas yang sholeh. Insyaallah PPQ salah satunya. Lalu,
silaturahimlah!

Di komunitas PPQ, silaturahimnya bentuknya macam-macam. Ada yang kita


kunjungan ke rumah langsung, seperti pada umumnya silaturahmi. Ada yang namanya
kopdar, kumpul bareng untuk mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Ada
yang kadang di kafe untuk mengadakan konsultasi bisnis. Dan kadang juga di tempat
pengajian, pesantren atau rumah tahfidz. Jadi variasi. Apalagi seminarnya, banyak di
berbagai kota di hotel-hotel.

Oh iya, kalau gabung di komunitas PPQ juga bisa. Karena komunitas ini punya
misi mencetak banyak pengusaha yang makin kaya-makin takwa. Insyaallah Anda salah
satunya. Nanti hubungi no HP yang tertera dimana Anda mendapatkan ebook ini ya.

Sip S1 dengan “Silaturahmi” sudah. Mau dong lanjut S2?

Apaan lagi tuh? S2 itu “Shaum Sunnah”. Ya ini agak berat juga. Namun hasilnya
super lezat. Khan apapun makanan kalau lagi buka puasa, lezatnya minta ampun? Disana
kita belajar dua hal, “Sabar dan Syukur”. S2 juga khan? Maksudnya huruf “S” nya ada
dua. Hehehe…

Kalau Anda mau jadi pengusaha sukses, di


awal-awal harus berani sabar. Misal di bisnis British
Propolis yang saya jalankan, saya ajarin temen-
temen untuk sabar di awal. Bagaimana bisa
menggulung modal. Apa itu? Setiap untung jualan,
diputar lagi jadi modal. Terus begitu, begitu
seterusnya sampai hasilnya besar. Lama-lama dalam
hitungan beberapa bulan, modal, omset dan untung
bisa menjadi besar. Jadi sabar di awal, syukur di
bagian akhirnya. S2, “Sabar dan Syukur”. Filosofinya ya diambil dari “Shaum Sunnah”

Saya kasih contoh hitung-hitungannya boleh ya? Anggap ini jadi duit Anda
nantinya. Dari jutaan bisa jadi puluh juta. Wow! Asal sabar menggulung modal. Begini:

“Anda ikut bisnis British Propolis. Modal awal Rp 1,8 juta dan dapat 10 botol
British Propolis. Artinya per botol, harga beli Rp 180 ribu sebagai mitra bisnis Agen
Plus. Lalu dijual per botol Rp 250 ribu. Jadi untung per botol Rp 70 ribu dan kalau 10
botol terjual habis maka total untung Rp 700 ribu.”

Ini baru pengantar. Mau sabar bagaimana uang Rp 1,8 juta jadi Rp 53 juta lebih
hanya dalam waktu 3 bulan? Mauuuu. Simak baik-baik ilmu menggulung modal berikut
ini. Kalau mau praktek, awalnya sabar berakhir jadi syukur. Syukur banget karena
rezekinya super mengucur.

Modal bisnis British Propolis Agen Plus Rp 1,8 juta (10 botol). Harga per botol
Rp 250 ribu. Minggu pertama laku semua, terkumpul Rp 2,5 juta. Kemudian
dibelanjakan lagi atau istilahnya Repeat Order (RO) dapat 13 botol. Minggu kedua
laku 13 botol, terkumpul Rp 3,25 juta. Kemudian RO lagi dapat 18 botol. Minggu ketiga
laku 18 botol, terkumpul Rp 4,5 juta. Kemudian RO lagi dapat 25 botol. Minggu
keempat laku 25 botol, terkumpul Rp 6,25 juta. Kemudian RO lagi dapat 34 botol.
Total RO kita di bulan pertama sudah 100 botol (10+13+18+25+34). Wow!

Satu bulan sudah berlalu. Sekarang lanjut bulan kedua. Karena jumlah botol
makin banyak, maka di minggu kelima dan keenam ini terjual 34 botol, terkumpul Rp
8,5 juta dan RO lagi dapat 47 botol. Bulan ketujuh dan kedelapan, terjual 47 botol
dan terkumpul Rp 11,75 juta dan RO lagi dapat 65 botol. Total RO di bulan kedua
adalah 112 botol (47+65). Mantap, ada kenaikan!

Lanjut bulan ketiga, alias minggu kesembilan dan


kesepuluh terjual 65 botol dan terkumpul Rp Rp 16,5 juta
dan RO lagi dapat 90 botol. Minggu kesebelas dan kedua
belas terjual 90 botol dan terkumpul Rp 22,5 juta dan
RO lagi dapat 125 botol. Total RO di bulan ketiga 215
botol (90+125). Terus naik, naik terus, jangan kasih
kendor!

Sekarang jumlah botol kita dari 10 botol menjadi


215 botol dan kalau terjual semua dengan harga per botol Rp 250 ribu maka hasilnya
adalah 215 dikali Rp 250 ribu jadinya Rp 53,75 juta. Alhamdulillah!

Gedhe atau gedhe banget? Itulah yang namanya ilmu menggulung modal dengan
senjata S2 yakni Sabar dan Syukur. Kalau sabar hasilnya mengucur. Ini yang saya
lakukan juga di bisnis British Propolis saat saya menjalani di awal-awal sambil bekerja,
sampai akhirnya saya full jadi pengusaha British Propolis.

Saya jalani ilmu menggulung modal ini, dari bulan pertama sampai kesembilan.
Setiap untung, saya selalu jadikan stok lagi. Dari stok puluhan, jadi ratusan dan terus
berkembang. Lalu di bulan kesembilan, saya tetap jualan dan hasilnya bisa untuk
lunasin hutang, yang harusnya enam tahun lunas dicicil per bulan, hanya dalam
sembilan bulan bisnis British Propolis lunas total. Alhamdulillah.
Ilmu menggulung modal ini juga
yang membuat saya di tahun kedua bisnis
British Propolis, bisa umrah sekeluarga
bareng istri dan dua anak-anak saya. Jadi
bisnis itu yang bagus ya dari kecil jadi
besar. Dari kecil digedhein. Tanpa utang,
tanpa pinjaman. Wah, enak banget ya…

Ibarat puasa sunnah, agak lapar setelah dhuha. Dhuhur terik bisa lapar banget.
Ashar juga harus tahan menderita nggak makan, nggak minum. Namun pas maghrib
tiba dan waktunya berbuka, seger banget rasanya bisa menegak segelas air putih dan
puas banget makan walau sebiji kurma. Hmmm… manisnya minta ampun. Dalam bisnis
apapun, coba belajar puasa. Sabar menikmati untungnya. Biarin jadi gedhe
perputarannya. Lalu cairkan hasilnya. Insyaallah gedhe banget penghasilannya.

Nah, sudah paham ya ilmu S2 alias “Shaum Sunnah” atau “Sabar-Syukur” ini.
Lanjut yang terakhir, S3. Apa lagi itu?

S3 itu kepanjangan 3 huruf S yakni Sedekah-Sebesarnya-Seikhlasnya. Ya,


begitulah saya kasih istilahnya. Kalau Anda jalankan ikhtiar bumi dan ikhtiar langit,
insyaallah Allah buka rezeki yang berlimpah. Maka untuk S3 ini harus Anda mau jalani
juga. Kalau sedekah dalam jumlah kecil dan ikhlas itu mudah, makanya saya bilang
Sedekah Sebesarnya dulu baru Seikhlasnya. Hehehe… karena kalau jumlahnya gedhe,
pasti kepikiran dan hati belum ikhlas. Nah disanalah kita latihan ikhlasnya.

Ikhlas itu perlu latihan lho. Dari kecil kita disuruh sholat sama orang tua juga
awalnya nggak ikhlas. Lama-lama dipaksa sholat, terbiasa, akhirnya ikhlas juga. Begitu
juga puasa. Kadang diiming-imingin ini dan itu sama orang tua. Ikhlas dari mana? Tapi
berhubung akhirnya sadar dan terbiasa puasa misalnya di bulan Ramadhan, semoga
akhirnya ikhlas juga.

Jadi langsung sedekah aja yang besar sekalian. Biasanya Rp 10 ribu, jajal jadi
Rp 100 ribu. Biasanya Rp 100 ribu, jajal jadi Rp 1 juta. Terbiasanya Rp 1 juta, jajal
langsung Rp 10 juta. Paksa sampai ikhlas. Karena Anda akan dikasih rezeki Allah yang
lebih luas, coba terbiasa dikeluarkan lewat sedekah.

Bahkan saya sendiri saat menulis ini lagi latihan sedekah harian. Paksa
dikeluarkan harian. Bukan dalam masalah jumlah tapi hariannya, alias
keistiqomahannya. Jumlahnya konstan nggak masalah. Toh kalau dalam sebulan alias
30 hari kalau dikali besar juga. Misal ada yang lagi belajar S3 Sedekah Sebesarnya
Seikhlasanya setiap hari Rp 10 ribu, maka sebulan sudah jadi Rp 300 ribu. Gedhe
khan? Kalau sehari Rp 25 ribu maka sebulan sudah Rp 750 ribu. Hampir mendekati
satu juta. Lha kalau sehari Rp 50 ribu, maka sebulan sudah Rp 1,5 juta. Wuih. Apalagi
kalau sedekah hariannya jumlahnya terus dinaikkan. Insyaallah rezeki juga akan Allah
SWT kasih naik dan membaik.

Uang itu kalau benar pengeloaannya akan terus bertambah dan bertambah.
Sama seperti tadi, kita ada uang Rp 1,8 juta untuk modal bisnis British Propolis. Kalau
kita praktek ilmu menggulung modal tadi maka dalam 3 bulan bisa menjadi puluh juta.
Tepatnya Rp 53 juta. Mungkin kalau meleset dari target misalnya bukan 3 bulan, tapi
jadi 5 bulan juga nggak masalah. 9 bulan pun juga nggak masalah. Yang penting uang
jadi nambah dari jutaan menjadi puluh juta. Enak atau enak banget???

Nah, nanti untung jualan makin banyak, coba jajal S3 ini, “Sedekah Sebesarnya
Seikhlasnya.” Bisa ya!

Nah, saya tulis ebook ini dengan hati, semoga sampai ke


hati. Saya tulis juga sepenuh jiwa, makanya Anda juga
merasakan energi saya di setiap kata-katanya. Saya pun juga
menjalani, melakoni, praktek apa yang saya katakan di tulisan-
tulisan ini. Mohon doa semoga Allah jaga keistiqomahannya. Dan
khusus di ebook kali ini, tolong temen-temen yang sudah baca
sampai bagian akhir ini, tutup dengan action mau sedekah. Bukan ke saya, tapi langsung
rekening Pembangunan Pesantren Fath Darut Tafsir untuk yatim-dhuafa penghafal
Quran yang langsung dibina Dr Amir Faishol Fath di no rekening BSM (Bank Syariah
Mandiri) 710-220-6465 a.n Yayasan Fath Qur’ani Center.

Saya akan tunjukkan screenshoot bukti transferan


saya bahwa saya sudah sedekah disana. Waktunya pas saat
menulis ebook ini. Silahkan diikuti. Semoga Allah SWT balas
sedekah Anda, dan setiap penghafal Quran disana, pahalanya
juga mengalir untuk Anda. Boleh Rp 50 ribu dulu atau lebih
silahkan saja.

Sip ya… Sekali lagi kalau sudah sedekah, silahkan baca


awal ebook ini di paragraf-paragraf pertama. Saya beneran doain Anda rezekinya
makin berlimpah, makin kaya-makin takwa, hutang-hutangnya lunas segara, bisa
berangkat umrah dan bahkan mengumrahkan. Dan bisa bantu bangun pesantren dan
ternyata ini sudah kenyataan. Khan tadi sudah sedekah!

Salam berkah berlimpah.


Mr JOSS

Pengusaha dan Penulis Buku Bestseller Pengusaha Tangguh.


Pendiri komunitas bisnis PPQ, Pengusaha Pecinta Qur’an,
dengan ratusan mitra se-Indonesia. Visinya mencetak
pengusaha berkarakter Qur’ani yang makin kaya-makin
takwa. Alhamdulillah dari hasil bisnis sudah bisa
menjelajah bumi Allah SWT bersama mitranya sampai ke
Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Jepang, bahkan Eropa.

Anda mungkin juga menyukai