Anda di halaman 1dari 16

“MENJAGA PERSATUAN DAN KEBERSAMAAN MENUJU

SEMATERA SELATAN MAJU


َ‫اَاّللَالَّ ِذيَتساءلُونَبِِه‬
َّ ‫ث َِمْن ُهماَ ِرج ًاالَكثِ ًرياَونِساءًَواتَّ ُقو‬ َّ ‫زْوجَهاَوب‬
َّ ‫َاّللَكانَعلْي ُك ْمَرقِيبًوََّيَأيُّهاَالَّ ِذينَآمنُواَاتَّ ُقو‬
َ‫اَاّللَوقُولُواَق ْوًال‬ َّ ‫و ْاأل ْرحامَإِ َّن‬
UNTUK SEMUA”

َّ ‫َوي ْغ ِف ْرَل ُك ْمَذُنُوب ُك ْمَوم ْنَيُ ِط ِع‬


َ‫َاّللَور ُسولهَُف ق ْد‬ َ ‫صلِ ْحَل ُك ْمَأ ْعمال ُك ْم‬ ِ
ْ ُ‫سد ًيداَي‬
OLEH
H. M. ALFAJRI ZABIDI

ِ .‫فازَف ْوًزاع ِظ ًيما‬


ُ‫َمَعلْي ُك ْمَور ْْحةَُهللاَوَب رَكاَتَُه‬ ُ ‫لسال‬َّ َ‫ا‬
.‫َا هّللَُاَ ْكب َُر‬.‫َا هّللَُاَ ْكب َُر‬.‫َا هّللَُاَ ْكب َُر‬.‫ا هّللَُاَ ْكب َُر‬
ْ ِ‫وَِّّلل‬3×‫اهللَُأ ْكب َُر‬
َ‫َاْل ْم ُد‬
َ.‫َا هّللَُاَ ْكب َُر‬.‫َا هّللَُاَ ْكب َُر‬.‫َا هّللَُاَ ْكب َُر‬.‫ّللَُاَ ْكب َُر‬
َ‫َا ه‬.‫ّللُ اَ ْكب َُر‬
َ‫ا ه‬ Saudara-saudara Kaum Muslimin Rahimakumullah,

َُ‫َالاِلهَاِالََّهللا‬.ً‫ال‬ َ ‫َّللَكثِْي ًراَو ُسْبحانَهللاَِبُ ْكرًةَوا ِصْي‬ ِ ِ ‫اْلم ُد‬


ْ ْ ‫ا هّللَُاَ ْكب ُرَكبِْي ًراَو‬ Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, Allah yang Maha Kuasa,

ُ‫و ْحدهَُصدقَو ْعدهَُونصرَعْبدَه‬


yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga
kita dipertemukan Allah di hari raya ‘Idul Adha tahun ini. Shalawat dan salam
َ‫ص ْْي‬ ِ ِ‫َالاِلهَاِالََّهللاَوالَن عب ُدَاِالََّاِ ََّّيهَُمُْل‬.َ‫واعَّزَجْندَهَوهزمَاْألحزابَوحده‬
ُ ُْ ُ ُ ْ ْ ُ ُ semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, semulia-

.‫َاْل ْم َُد‬
ْ ‫ّلل‬ ِ ِ‫اّللَاَ ْكب رَو‬.َ‫َالاِلهَاِالََّهللاَواّللَاَ ْكب ر‬.َ‫َالكفرون‬ ِ ‫لهَال هِدَينَولوَك ِره‬ mulianya Nabi dan Rasul yang telah memberikan suri tauladan kepada segenap
ُ ُ‫ُ هُ ُ ه‬ ُْ ْ ْ ُ insan dan makhluk di muka bumi ini, tidak ada Nabi dan Rosul setelah Nabi kita
َ‫َش ُروِرَأنْ ُف ِسناَوِم ْن‬ ُ ‫ّلل َِم ْن‬ ِ ُ‫ََنمَ ُدهَُونستعِينُهَُونست ْغ ِفرهَُون عُوذ‬
َِّ ‫َِب‬
ْ
ِ‫َّلل‬
َِّ ‫َاْلم ُد‬
ْ ْ ‫إ َّن‬
ِ
ُ ْ ْ Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat dan kita semua pengikutnya,

َ‫ضلِ ْلَفالَه ِاديهَُوأ ْشه ُد‬ ْ ُ‫ض َّلَلهَُوم ْنَي‬ ِ ‫َاّللَفالَم‬ ِِ


ُ َُّ ‫سيِهئاتَأ ْعمالناَم ْنَي ْهده‬
ِ ِ untuk selalu mengharapkan syafa’at di yaumil akhir.
Selanjutnya marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah,
َ‫َُم َّم ًداَعْب ُدهَُور ُسولُهََُّيَأيُّهاَالَّ ِذين‬ ُ ‫َاّللَُو ْحدهَُالَش ِريكَلهَُوأ َّن‬ َّ ‫أ ْنَالَإِلهَإَِّال‬ karena hanya dengan imanlah kita akan tetap yaqin adanya imbalan dari-Nya,

.‫َم ْسلِ ُمون‬ ِ ِِ


ُ ‫اَاّللَح َّقَتُقاتهَوالََتُوتُ َّنَإَّالَوأنْتُ ْم‬ َّ ‫آمنُواَاتَّ ُقو‬
dan karena taqwalah kita akan mendapatkan ampunan dari-Nya, pertolongan
dan surga-Nya yang agung.
َ‫سَو ِاحد ٍةَوخلق َِمْن ها‬ ٍ ‫َّاسَاتَّ ُقواَربَّ ُك ِمَالَّ ِذيَخلق ُك ْم َِم ْنَن ْف‬ ُ ‫َّيَأيُّهاَالن‬ ْ ِ‫وَِّّلل‬3×‫اهللَُأ ْكب َُر‬
َ‫َاْل ْم ُد‬
Saudara-saudara Kaum Muslimin Yang Berbahagia, Dari firman Allah SWT di atas, Allah memperlihatkan kekuasaannya

Hari raya idul Adha merupakan suatu hari raya dimana di dalamnya, kepada Ibrahim a.s baik yang berada di langit maupun yang berada di bumi,

banyak peristiwa-peristiwa yang dijadikan oleh Allah SWT peristiwa yang kemudian Ibrahim a.s yakin kepada Allah SWT setelah diperlihatkan kekuasaan

terjadi pada masa Nabi Ibrahim a.s beserta Siti Hajar dan anaknya Ismail a.s. oleh Allah SWT kepadanya.

Selanjutnya saudara-saudara kita yang tengah melaksanakan ibadah haji, Berbeda pada umat pada masa itu, mereka menyembah tapi tidak tahu

mereka wukuf di Arafah dan malam harinya mereka di Musdalifah dan apa yang mereka sembah, sehingga Ibrahim a.s tidak yakin dengan apa yang

bermalam di Mina untuk melakukan pelontaran Jumroh. kemudian selanjutnya mereka sembah. Nabi Ibrahim a.s mencari tuhan, mencari Illah, mencari tuhan

mereka akan kembali ke Kota Mekkah, pergi ke Masjidil Haram untuk yang patut di sembah dan benar-benar berkuasa pada alam ini.

melakukan Sa’i lalu melaksanakan tawaf kemudian memotong rambut atau Kalau kita bandingkan pada umat saat ini, mereka beriman kepada Allah

tahallul. SWT, dan sebagian menjadi pengikut-pengikut saja, sehingga terlepas dari

Apa-apa yang dilakukan dalam ibadah haji ini sebagian besar adalah keyakinan yang hakiki pada Allah SWT.

napak tilas dengan apa-apa yang terjadi pada masa Ibrahim a.s beserta Banyak sekali yang mengaku beriman pada Allah SWT, banyak sekali

keluarganya. ini menunjukan Allah SWT melebihkan umatnya bernama Ibrahim orang yang mengaku dirinya Islam, tapi sesungguhnya mereka ini sebagian

a.s sehingga diabadikan oleh Allah SWT di sebagian besar dalam ibadah haji. besar hanyalah ikutan saja dalam melaksanakan ibadah pada Allah SWT. Kalau

َ‫َاْل ْم ُد‬َِِّ‫و‬3×‫اهللَأ ْكب َر‬


ْ ‫ّلل‬
kita simak banyak sekali umat Islam tapi banyak masih masjid-masjid yang
ُ ُ kosong, dan banyak sekali umat Islam yang berpindah agama demi sedikit
Kaum Muslimin Jama’ah Shalat ‘Id Rahimakumullah,
materi yang diberikan oleh pemeluk-pemeluk agama yang lainnya, ini
Allah SWT berfirman:
menunjukkan betapa lemahnya iman dari sebagian orang-orang yang mengaku

)57(َ‫ضَولِي ُكون َِمنَالْ ُموقِنِْي‬ َّ ‫وكذلِكَنُِريَإِبْر ِاهيمَمل ُكوت‬


ِ ‫َالسماو‬
ِ ‫اتَو ْاأل ْر‬ agama Islam. Sehingga persatuan dan kebersamaan akan mudah luntur, lemah
dan terombang ambing dalam kehidupan.

ْ ِ‫وَِّّلل‬3×‫اهللَُأ ْكب َُر‬


Artinya: “Dan demikianah kami memperlihatkan kepada ibrahim kekuasaan
َ‫َاْل ْم ُد‬
kami yang terdapat di langit dan dibumi, dan agar dia termasuk orang-orang
Saudara-saudara Kaum Muslimin Yang Berbahagia,
yang yakin.” (QS: Al-An’am ayat 75)
Oleh karena itu, sangat penting menjunjung tinggi dan melestarikan
ْ ِ‫وَِّّلل‬3×‫اهللَُأ ْكب َُر‬
َ‫َاْل ْم ُد‬
persatuan dan kebersamaan dalam berbagai kesempatan, agar tercipta saling
Kaum Muslimin Jama’ah Shalat ‘Id Rahimakumullah,
pengertian dan menghindari kesalah pahaman. Persatuan dan kebersamaan
Sekalipun persatuan dan kebersamaan tidak mungkin dibangun di atas
merupakan kewajiban untuk selalu diperaktekan dalam kehidupan
keseragaman, karena umat telah ditakdirkan beragam dan berbeda.
bermasyarakat untuk meraih dan menggapai Sumatera Selatan maju.
Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman-Nya:
Namun, disaat menjunjung persatuan dan kebersamaan bukan berarti
mengesampingkan persatuan berbangsa di setiap daerah seluruh Indonesia.             
Karena dengan adanya persatuan dan kebersamaan, akan lebih memperkaya
khasanah kebudayaan masyarakat kita. Disamping itu, dengan banyaknya
         
Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan diharapkan mampu Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
memahami makna dari persatuan dan kebersamaan dalam bermasyarakat laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
Akan lebih baik lagi apabila berkomunikasi dengan bahasa masing- bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
masing disetiap daerah, sehingga memahami dan memperkuat ikatan bathin, paling mulia diantara kamu disisi Allah, ialah orang yang paling taqwa diantara
baik sesama suku atau antar suku, karena berawal dari situ akan tercipta saling kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS: Al-
ingin mempelajari bahasa masing-masing daerah dan juga terdorong untuk Hujurat ayat 13)
saling merasa memiliki kekayaan budaya bahasa dalam mujudkan Sumatera Ada dua dimensi yang penting untuk kita lihat. Pertama, aqidah. Kalau
Selatan berkemajuan. kita yakin bahwa Allah adalah Tuhan kita, kita yakin bahwa Muhammad adalah
Dengan melestarikan budaya daerah akan berpengaruh terhadap upaya Nabi kita, dan kita percaya pada hari akhir, ini adalah dasar untuk kita
pemersatu bangsa, disamping setiap masyarakat antar daerah mengenal budaya membangun persatuan dan kebersamaan. Kalau kita sudah memiliki persatuan
semua daerah, semua adat, dan semua bahasa yang ada, maka otomatis seluruh dan kebersamaan, cukuplah menjadi alasan untuk kita selalu bersatu.
masyarakat Sumatera Selatan akan ikut saling menjaga dan melestarikannya, Yang kedua, dari dimensi syari’ah. Apabila kita sama-sama mendirikan
disamping itu generasi muda pun perlu dikenalkan dengan budaya nenek shalat, sama-sama menunaikan zakat, menunaikan ibadah haji dan puasa, itu
moyang dan leluhurnya, agar dapat mengenal silsilah budaya serta asal usulnya. sudah menjadi alasan yang cukup bagi umat Islam untuk selalu bersatu dalam
kebersamaan.
Sedangkan mengenai bagaimana shalat itu didirikan, bagaimana zakat adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rezki, sesungguhnya Engkau
itu ditunaikan, dan bagaimana manasik haji, tidak dapat dipungkiri terdapat adalah sebaik-baik pemberi rezki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari
banyak perbedaan, terdapat banyak riwayat maupun perbedaan mazhab. Tetapi kaum yang dzalim dan kafir.
itu tidak menjadi alasan untuk kita bercerai berai, untuk berkonflik dan lain Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat,
sebaginya. dari hati yang tak khusuk dan jiwa yang tak pernah merasa puas serta dari do’a
Asal kita sama-sama mendirikan shalat, puasa, zakat, haji, percaya yang tak di dengar. Allahumma ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa
kepada Allah SWT, yakin akan kenabian Muhammad, percaya pada akhirat, yang benar itu adalah benar adanya dan berilah kami kekuatan untuk
cukuplah bagi kita untuk selalu bersatu dan bersama dalam membangun melaksanakan kebenaran itu, dan tunjukkanlah kami bahwa yang salah itu salah
Sumatera Selatan yang maju. Perbedaan pendapat adalah sebuah keharusan, adanya, dan beri kami kemampuan untuk meninggalkan kesalahan itu. Ya
tetapi dimensi aqidah dan dimensi syari’ah cukuplah menjadi alasan bagi kita Allah, jadikanlah mereka (para jema’ah haji), haji yang mabrur dan mabrurah
untuk memajukan Provinsi yang kita cintai ini. yang diterima, dosa yang diampuni. Ya Allah, perkenankanlah do’a kami.

َ‫َاْل ْم ُد‬َِِّ‫و‬3×‫اهللَأ ْكب َر‬


ْ ‫ّلل‬ ُ ُ ،‫َاآلخرةِحسنةًَوقِناعذابَالنَّا ِر‬
ِ ‫ربَّناآتِن ِاِفَالدُّنْياحسنةًَوِِف‬
Saudara-saudara Kaum Muslimin Rahimakumullah, ،‫َوسال ٌمَعلىَاْملْرسلِ ْْي‬،‫ص ُف ْون‬
ِ ‫بَالْعَِّزةَِع َّماَي‬
‫ه‬ِ ‫سْبحانَربِهكَر‬
ُ
Akhirnya marilah kita tutup khutbah Idul Adha dipagi hari ini dengan ُ .‫ْي‬ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ‫اْل ْم ُد َّّللَرهِبلْعلم‬
ْ‫و‬
berdo’a kepada Allah SWT:
Allahumma ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua
kami, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihani kami diwaktu
kecil.
Allahumma ya Allah, ampunilah dosa para pemimpin kami, dan berilah
hidayah serta taufik, sehingga mampu mengemban amanah sebagai pemimpin.
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik
pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi kemenangan. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau
MERAWAT PERSATUAN DAN KEBERSAMAAN
MENUJU SUM-SEL MAJU UNTUK SEMUA ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِلِ ا ْحلَ ْم ُد‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
Oleh:
H. HERMAN DERU Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah..!

ِ Umat Islam di seluruh penjuru dunia sekarang ini disunnahkan


ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َوَر ْْحَةُ هللا َوبََرَكاتُه‬
َّ . (muakkad) untuk melakukan shalat Idul Adha. Bahkan sehari sebelumnya,
‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
ketika lebih dari tiga juta jamaah haji berkumpul di Padang Arafah, kita
disunnahkan puasa yang dijanjikan pahalanya adalah tebusan dan
‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬ ampunan dari dosa-dosa kita setahun lamanya.
Kini, saat kita menunaikan dan merayakan Idul Adha, sebelumnya
ِ ِ ِ ِ
َ ,ُ‫ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َده‬.ً‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر َكبِْي ًرا َواْحلَ ْم ُد هلل َكثْي ًرا َو ُسْب َحا َن هللا بُ ْكَرةً َوأَصْيال‬
‫ص َد َق‬ didahului dengan sunnah puasa dan amal shalih lainnya. Allah Swt pun
sunnahkan ibadah menyembelih hewan kurban. Sebuah perintah untuk
.ُ‫اب َو ْح َده‬ َ ‫َحَز‬ْ ‫ َوأ ََعَّز ُجنْ َدهُ َوَهَزَم اْأل‬,ُ‫صَر َعْب َده‬ َ َ‫َو ْع َدهُ َون‬
menyentuh dimensi sosial dan menyemai kepekaan terhadap masyarakat
sekeliling kita.
ْ ِ‫ اَهللُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِل‬,‫الَ إِلَهَ إِالَّهللاُ َواَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
.‫احلَ ْم ُد‬
‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِلِ ا ْحلَ ْم ُد‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
ً‫اع إِلَْي ِه َسبِْيال‬ ِ ِ ِ
َ َ‫استَط‬ ْ ‫احلَ َّج َوالْ ُع ْمَرَة ل َم ِن‬ ْ ‫ض َعلَْي نَا‬ َ ‫احلَ ْم ُد هللا الَّذي فَ َر‬ ْ
ِ ‫ فَصلَو‬،‫َن ُُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الَ نَِب ب ع َده‬
ُ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َ َّ ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَ َه إِالَّ هللاُ َوأَ ْش َه ُد أ‬
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah...!
ُ‫ات هللا َو َسالَ ُمه‬
ِ ِ ِِ
.‫ي‬ َ ْ ‫ص َحابِه أَ ْجَع‬ ْ َ‫ب الْ َك ِرِْي َو َعلَى آله َوأ‬ ِ
ِِ َّ‫َعلَى َه َذا الن‬
Pada tahun 9 Hijriah, sekitar 1431 tahun yang lalu, Rasulullah SAW
kembali ke Mekkah untuk melakukan ibadah haji terakhir, setelah
‫ضيْ ُع‬ِ ‫ إِنَّه من ي تَ ِق ويصِب فَِإ َّن هللا الَ ي‬،ِ‫ فَيا ِعباد هللاِ أُو ِصيكم و نَ ْف ِسي بِتَ ْقوى هللا‬،‫أََّما ب ع ُد‬
ُ ْ ََ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َْ
melakukan pembebasan kota Mekkah setahun sebelumnya. Puluhan ribu
َ َ َ sahabat tumpah ruah di Arafah. Mendengarkan pesan-pesan agung dari
ِِ
.‫ي‬َ ْ ‫أَ ْجَر الْ ُم ْحسن‬ Rasulullah SAW

Ini adalah haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW semasa
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah...!
hidup. Pada hari itu Allah menurunkan wahyu terakhir kepada Rasulullah
SAW. Yang dengannya sempurna pula tugas Nabi Muhammad SAW
Pada hari yang mulia ini, marilah kita kumandangkan dengan penuh
sebagai pembawa wahyu terakhir. Wahyu terakhir itu adalah surat Al
penghayatan, kalimat takbir, tahmid dan tahlil, sebagai bentuk pengakuan
maidah ayat 3 :
akan kebesaran, pujian dan pentauhidan atas keesaan-Nya.

‫اْل ْس ََل َم ِدينًا‬ ُ ‫ْت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْْتَ ْم‬


ِ ‫ت َعلَْي ُكم نِ ْعم ِِت ور‬
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kehadirat Nabi
Muhammad Saw dan kita semua yang hadir dalam kesempatan yang mulia ِْ ‫يت لَ ُك ُم‬
ُ ‫ض‬ ََ َ ْ ُ ‫الْيَ ْو َم أَ ْك َمل‬
ini termasuk umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari Kiamat nanti.
1
:... pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Darah dan harta umat Islam begitu agung nilainya di sisi Allah SWT,
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Jika penduduk langit
agama bagimu....” ( Almaidah : 3 ) dan bumi berkontribusi dalam menumpahkan darah seorang mukmin,
maka Allah akan seret mereka ke dalam neraka.” (HR Tirmidzi)
Sebuah momen yang langka, dimana puluhan ribu sahabat, baik
yang dari Madinah, Mekkah dan kabilah-kabilah Arab yang telah masuk
‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِلِ ا ْحلَ ْم ُد‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
Islam, mereka semua berkumpul untuk melaksanakan haji bersama
Rasulullah.
Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah..!
Sebuah momen yang langka, dan tentunya pesan-pesan yang
disampaikan oleh Rasul pada momen ini adalah pesan-pesan terpilih, Pada hari ini, seberapa besarkah perhatian kita pada pesan terakhir
karena pesan-pesan ini akan dibawa oleh puluhan ribu sahabat ke Rasulullah ini ? Seberapa besarkah kita memperhatikan kesucian darah-
kampung-kampung mereka. darah kaum muslimin ? Seberapa besarkah kepedulian kita terhadap
kehormatan kaum muslimin ?
Ketika Rasul berdiri di hadapan puluhan ribu sahabat, di tanah
Arafah, beliau berkata: Pasca Pilpres ini, banyak masyarakat kita terkotak-kotak. Persatuan
terkoyak dan tercabik-cabik. Sesama muslim yang saling mengejek, saling
‫ ِف‬،‫ ِف َش ْه ِرُك ْم َه َذا‬،‫اض ُك ْم َحَر ٌام َعلَْي ُكم َك ُح ْرَم ِة يَ ْوِم ُك ْم َه َذا‬ ِ َّ
َ ‫ َوأَْم َوالَ ُك ْم َوأَ ْعَر‬،‫إن د َماءَ ُك ْم‬
menghina, dan saling mengolok-olok di media sosial. Berbagai gelar dan
julukan yang buruk pun mudah terucap, baik melalui lisan atau melalui jari-
،‫بَلَ ِد ُك ْم َه َذا‬ jemari komentar di media sosial. Mereka saling mengolok, dan mengejek
yang satu dengan yang lain.
Artinya, “Sesungguhnya darah dan harta kalian suci (haram ditumpahkan)
Ucapan-ucapan yang tampak ringan di lisan dan tulisan, padahal
seperti sucinya hari ini, seperti sucinya bulan ini (Dzulhijjah) di tanah yang berat timbangannya di sisi Allah Ta’ala di hari kiamat kelak.
suci ini.”
ِ ‫وَال تَنَاب ُزوا ِِب ْألَلْ َق‬
‫اب‬
Inilah pesan pertama yang meluncur dari lisan mulia Rasulullah َ َ
SAW, di hari yang mulia, di tempat yang mulia dan pada momen yang
mulia. “Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk)” (QS.
Al-Hujuraat [49]: 11).
Pada momen khutbah wada’, beliau mengingatkan kaum muslimin
bahwa kesucian darah, harta harga diri seorang muslim setara dengan Lebih-lebih bagi mereka yang pertama kali memiliki ide julukan ini
kesuciaan Mekkah, setara dengan keagungan haji dan setara dengan dan yang pertama kali mempopulerkannya, kemudian diikuti oleh banyak
kemuliaan bulan-bulan haram. orang. Karena bisa jadi orang tersebut menanggung dosa jariyah
sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
2
‫ ِم ْن َغ ِْي أَ ْن‬،ِ‫ َكا َن َعلَْي ِه ِوْزُرَها َوِوْزُر َم ْن َع ِم َل ِِبَا ِم ْن بَ ْع ِده‬،ً‫اْل ْس َالِم ُسنَّةً َسيِِئَة‬
ِْ ‫وَم ْن َس َّن ِف‬
َ
Ada yang menarik dalam ayat di atas berkaitan dengan larangan mencela
orang lain. Allah Ta’ala melarang kita mencela orang lain dengan lafadz,
ِ ِ ‫ي ْن ُق‬ ‫َوَال تَلْ ِم ُزوا أَنْ ُف َس ُك ْم‬
ٌ‫ص م ْن أ َْوَزا ِره ْم َش ْيء‬
َ َ
“Dan barangsiapa yang membuat (mempelopori) perbuatan yang buruk “Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri” (QS. Al-Hujuraat [49]: 11).
dalam Islam, maka baginya dosa dan (ditambah dengan) dosa orang-
orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa-dosa Mengapa mencela orang lain Allah Ta’ala sebut dengan mencela
mereka sedikit pun” (HR Muslim no. 1017). diri sendiri? Ada dua penjelasan mengenai hal ini.

ْ ِ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِل‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬


‫احلَ ْم ُد‬ Pertama, karena setiap mukmin itu bagaikan satu tubuh. Sehingga
ketika dia mencela orang lain, pada hakikatnya dia mencela dirinya sendiri,
karena orang lain itu adalah saudaranya sendiri. Rasulullah shallallahu
Jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia..! ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫اعى‬
َ ‫ض ٌو تَ َد‬
ُِ ‫ وتَر‬،‫مثَل الْم ْؤِمنِي ِف تَو ِاد ِهم‬
ْ ‫ َوتَ َعاُُِف ِه ْم َمثَ ُل ا َْْ َس ِد إََِا ا ْشتَ َكى ِمنْهُ ُع‬،‫اْح ِه ْم‬
Selain itu, perbuatan mengolok-olok, saling memanggil dengan
gelar yang buruk, dan perbuatan mencela orang lain itu Allah Ta’ala sebut َ َ ْ َِ َ ُ ُ َ
َّ ‫لَهُ َسائُِر ا َْْ َس ِد ِِب‬
‫لس َه ِر َوا ْحلُ َّمى‬
dengan kefasikan. Istilah “fasik” maksudnya adalah keluar dari ketaatan
kepada Allah Ta’ala, karena perbuatan semacam ini tidak pantas
dinamakan dan disandingkan dengan keimanan.
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling
Di akhir ayat di atas, Allah Ta’ala katakan bahwa barangsiapa yang mengasihi dan saling menyokong satu sama lain itu bagaikan satu tubuh.
tidak mau bertaubat dari perbuatan-perbuatan di atas (mengolok-olok, Jika satu bagian tubuh sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya akan
memberikan gelar yang buruk, mencela, merendahkan, ghibah dan adu merasakan sakit, dengan begadang (tidak bisa tidur) dan demam” (HR.
domba), maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Mereka telah Muslim no. 2586).
menzalimi orang lain. Dan bisa jadi Allah Ta’ala selamatkan orang yang
dilecehkan dan Allah Ta’ala timpakan hukuman kepada orang yang Kedua, adalah karena jika kita mencela orang lain, maka orang
mengolok-olok dan melecehkan tersebut dengan bentuk hukuman tersebut akan membalas dengan mencela diri kita sendiri, dan begitulah
sebagaimana olok-olok yang dia sematkan kepada orang lain atau bahkan seterusnya akan saling mencela. Dan itulah fenomena yang kita saksikan
lebih buruk. saat ini.

ْ ِ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِل‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬


‫احلَ ْم ُد‬ Di Hari Raya Idul Adha ini, marilah kita “sembelih”, dan “korban”kan
keegoan kita agar tidak terus terjebak pada perpecahan, kesalahpahaman
dan berujung pada pertikaian. Sampai kapan budaya olok-olok sesama
Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah..! anak bangsa ini akan berlangsung? Tidak ada yang bisa menghentikan

3
kecuali dengan kesadaran kita masing-masing sebagai anak bangsa,
sebagaimana nenek moyang mereka bersatu melawan dan mengusir
‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِلِ ا ْحلَ ْم ُد‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
Penjajah dari Bumi Nusantara.
Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah..!
ْ ِ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِل‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
‫احلَ ْم ُد‬ Saat ini dan tiga hari ke depan pada Hari Nahr dan hari-hari Tasyri’,
berkumpul jutaan muslimin-muslimat sedunia di Arafah,Muzdalifah dan
Jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia..! Mina.

Persatuan, kebersamaan dan kerukunan saat ini sangat dibutuhkan Bersatu bersama dalam pakaian yang sama berIhrom, dalam satu
sekali untuk membangun Provinsi Sumatera Selatan di bawah pimpinan Kiblat Ka’bah Baitullah Al Mukarromah, sudah tidak dibatasi oleh sekat
Gubernur kita, Bapak H. Herman Deru menuju Sumatera Selatan Maju Negara, suku-bangsa, warna kulit, semuanya dalam Islam Rahmatan lil
Aalamiin, berTakbir, berTahlil dan berTahmid, membesarkan,
Bersama.
mengesakan, bersyukur dan mengagungkan Asma Allah, karena Nafsu
Kita tidak berharap, di SUM-SEL terjadi pertikaian dan saling Hayawaniyah, gharizah kebinatangan disembelih secara massal
diseluruh dunia.
membunuh seperti di Mesuji 17 juli 2019 yang lalu, gara-gara adu mulut
terjadilah bentrok dan saling membunuh. Tidak ada lagi muslim yang “menggadaikan dan
memperhambakan dirinya” kepada selain Allah SWT, hidup menjadi
Marilah kita jaga kerukunan dan kedamaian di Bumi Sumatera
merdeka, semerdekanya dengan kemerdekaan yang haqiqi.
Selatan ini, agar Allah SWT tidak menurunkan azab-Nya.

ْ ِ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َوَِّّلِل‬,‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬,‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬


Allahu Akbar (Allah itu Maha Besar) artinya Ghairuhi Asghar
‫احلَ ْم ُد‬ (selain Allah itu kecil).
Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah
Kini, saat kita bersimpuh di haribaan Ilahy, marilah kita muhasabah,
meluruskan aqidah dan memperbaiki akhlak, sekaligus koreksi total atas
Untuk memohon kesejahteraan sebuah Negara yang “Baldatun dosa serta kesalahan pemahaman dan pengamalan Islam kita. Di hari
Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur”; “Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto yang penuh berkah ini, kita bermunajat kepada Allah Azza wajalla.
Tentrem Karto Raharjo”, pun harus bermodal takwa.

.‫ي‬ ِ ِِ ِِ َّ ‫جعلَناَهللا واِيَّ ُكم ِمن اْلعائِ ِدين الْفاَئِِزين‬


Berkah itu sebetulnya sudah lama disediakan Allah SWT di bumi َ ْ ‫ي الْ َم ْقبُ ْول‬
َ ْ ‫ي اْلغاَِن‬
َ ْ ‫السائل‬ َْ َْ َ َ ْ َ ُ ََ
Nusantara ini, sebagai “Hamparan Jambrut Khatulistiwa”, kemiskinan
َ ‫ َوأ ََّما َم ْن َخ‬. ‫الرِجْي ِم‬
‫اف‬ َّ ‫ أَ ُع ْوَُِبِهللاِ ِم َن الشَّْيطَا ِن‬. ‫ي‬ ِِ َّ ِ‫واَ ْدخلَناَ واِيَّ ُكم ِِف زمرةِ ِعباَ ِده‬
dan kemelaratan hanya terjadi karena banyak penduduknya kurang َ ْ ‫الصاحل‬ َ ُْ ْ َ َ َ
.‫س َع ِن ا ْْلََوى فَِإ َّن ا َْْنَّةَ ِه َي الْ َمأْ َوى‬ ِِ
bersyukur, banyak yang tidak sholat, banyak yang bermaksiat, banyak
yang kufur atas nikmat Allah itu, maka olehnya sebaik-baik bekal dan َ ‫َم َق َام َربِه َونَ َهى النَّ ْف‬
meminta kehidupan yang lebih baik hanya dengan bertakwa. ِِ ‫الر‬ ِ ِ ‫وقُل ر‬
‫اْح ْي‬ َّ ‫ت َخْي ُر‬َ ْ‫ب ا ْغف ْر َو ْار َح ْم َوأَن‬
َِْ َ
4
‫‪Menjaga Persatuan dan Kebersamaan‬‬
‫‪Menuju Sumsel Maju Untuk Semua‬‬

‫‪Oleh:‬‬
‫‪Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf‬‬
‫‪Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan‬‬

‫هللا أكرب‪ ،‬هللا أكرب‪ ،‬هللا أكرب‪ ،‬هللا أكرب‪ ،‬هللا أكرب‪ ،‬هللا أكرب‪ ،‬هللا أكرب‪ ،‬هللا‬
‫أكرب‪ ،‬هللا أكرب‪،‬‬
‫وببن ا هللا كُةًً وألً ً‬ ‫كبريا‪ ،‬واحلم ُد هلل كثريًا‪ُ ،‬‬ ‫هللا أكرب ً‬
‫ِِ‬ ‫ِِ‬
‫إِ َّا ا ححلَ حم َد َّّلِل‪َ ،‬حَن َم ُدهُ َونَ حستَعِ حً نُهُ َونَ حستَ غح ِف ًُهُ‪َ ،‬ونَ ُع حوذُ ِِبهلل م حن ُش ًُحوِر أَنح ُف ِسنَ‬
‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ض َّ لَه‪ ،‬ومن ي ح ِ‬ ‫ت أَ حعم لِنَ ‪ ،‬من ي حه ِدهِ هللا فَ ََل م ِ‬ ‫وِمن بًِئَ ِ‬
‫ضل ح فَ ََل َه د َ‬ ‫ُ ََ ح ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ َح َ‬ ‫َ ح َ‬
‫َا ُُمَ َّم ًدا َع حب ُدهُ‬‫ك لَهُ‪َ ،‬وأَ حش َه ُد أ َّ‬ ‫لَهُ‪َ ،‬وأَ حش َه ُد أَ حا ََل إِلَهَ إََِّل هللاُ َو حح َدهُ ََل َش ًِيح َ‬
‫َل َن كِهِ‪َ ،‬و َبلَّ َم تَ حسلِ حً ًم َكثِحً ًًا‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫للَّى هللاُ َعلَحًه َو َعلَى آله َوأ ح‬ ‫َوَر ُب حولُهُ‪َ ،‬‬
‫أ ََّم كَ حع ُد‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫فَ تَّ ُق حوا هللاَ عبَ َد هللا َح َّق التَ حق َوى؛ فَتَ حق َوى هللا طَ ًِيح ُق اهلَُدى‪َ ،‬و ُُمَ لََفتُ َه َبب حً ُ‬
‫ش َق ء‬ ‫ال َ‬

‫‪Kaum muslimin jamaah Sholat Idul Adha rahimakumullah.‬‬


‫‪Marilah kita bertakwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa,‬‬
‫‪kita laksakan semua perintah-perintahnya dan kita berusaha untuk‬‬
‫‪menjauhi segala yang menjadi larangannya. Kita jadikan takwa sebagai‬‬
‫‪bekal‬‬
ِ َ‫وِل حاْلَلحب‬
‫ب‬ ِ ‫الز ِاد التَّ حقوى واتَّ ُق‬
ِ ُ‫وا ََي أ‬ َّ ًَ ً‫َوتَ َزَّو ُدوا فَِإ َّا َخ ح‬
َ َ
“Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (Q.S Al-
Baqarah:197)

‫ وهلل احلمد‬،‫ هللا أكرب‬،‫ هللا أكرب‬،‫ َل إله إَل هللا‬،‫ هللا أكرب‬،‫هللا أكرب‬
Kaum muslimin jamaah rahimakumullah.
Segala puji bagi Allah SWT Atas ni’mat yang dicurahkan kepada kita
sehingga pada pagi ini, kita masih diberikan kesempatan untuk terus
memperbaiki diri dan mengagungkan Allah SWT ditempat yang penuh
berkah ini dalam melaksanakan sholat idul adha 10 Dzulhijah 1440 H
ini, sholawat dan salam semoga senatiasa tercurahkan keharibaan
junjungan kita nabi Muhammad SAW keluarga dan para sahabat ila
yaumil ahir,
Semoga keberkahan dari Allah SWT tercurahkan untuk kita, yang pada
hari ini bergembira dan bersemangat dalam merayakan dan
mengagungkan hari kemenangan ini. Semoga Allah menjadikan kita
hamba yang dicintai-Nya di dunia dan akhirat kelak, semoga jamaah
haji dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik serta
diberikan kesehatan dan kelancaran hingga sampai pulang ke tanah air
dalam kondisi selamat, bahagia, dan penuh keimanan serta menjadi haji
yang mabrur dan mabruroh.. aamiin
Jama’ah Idul Adha Rahimakumullah
Hari Raya Idul Adha adalah salah satu hari yang di agungkan di antara
syiar-syiar Agama Islam. Dimomen hari raya Idul Adha ini mari kita isi
dengan memperbanyak berdzikir dan meningkatkan rasa syukur.
Di Idul Adha ini mari kita pupuk rasa cinta dan kasih sayang, kita
tingkatkan keakraban, kita kembali sambung kekerabatan, bergembira
dan berbahagialah kita dengan menyambung kekerabatan. Karena
menyambung tali persaudaraan akan mendatangkan keberkahan dalam
rezeki, kedamian hati, memciptakan kenangan yang indah diantara kita,
serta kemaslahatan dalam kehidupan dunia, tentunya menuju keridhaan
Allah SWT.

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬ketika diangkat menjadi rasul, diutus kepada kaum


yang berpecah belah dan berselisih, kaum yang berselisih dalam urusan
dunia dan masing-masing kelompok merasa bangga dengan
kelompoknya. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬melarang yang menyerupai mereka
dan memerintahkan umatnya untuk bersatu. Dengan inilah urusan
agama menjadi tegak. Kebiasaan-kebiasaan jahiliyah dihilangkan.
Keadaan masyarakat menjadi baik di atas agama ini.
Tidak akan sempurna manusia di dunia dan akhirat kecuali bersatu di
atas Islam yang murni dan saling tolong-menolong di dalamnya, hal ini
termasuk tujuan mulia agama ini. Persatuan yang demikian adalah
persatuan yang dicita-citakan semua risalah kenabian, merupakan tujuan
besar dari Syariat Islam. Hal ini juga sekaligus menjadi kebutuhan
utama dalam kehidupan di dunia. Tidak akan baik kehidupan kecuali
dengan persatuan. Tidak akan stabil keadaan kecuali dengan
terwujudnya persatuan. Tidak akan sempurna interaksi sosial
masyarakat kecuali dengan persatuan. Tidak akan teratur keadaan
kecuali dengan persatuan. Persatuan adalah jalan kebahagiaan, jalan
kemuliaan dan terjaganya kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Persatuan adalah cara yang realistis untuk mewujudkan cita-cita semua
dalam mencegah keburukan. Persatuan adalah tali kebenaran yang
mengikat kuat, menyatukan kaum muslimin, dan dengan persatuan
kesucian umat ini terjaga.

‫ وهلل احلمد‬،‫ هللا أكرب‬،‫ هللا أكرب‬،‫ َل إله إَل هللا‬،‫ هللا أكرب‬،‫هللا أكرب‬
Kaum muslimin jama’ah rahimakumullah
Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman agar mereka
bersatu dan melarang mereka dari perselisihan dan perpecahan. Firman
Allah SWT :

‫ين فَ ًَّقُوا ِدينَ ُه حم َوَك نُوا ِشًَ ًع‬ ِ َّ ِ ِ‫وََل تَ ُةونُوا ِمن الحم حش ًِك‬
َ ‫ م َن الذ‬,‫ن‬
َ ُ َ َ
“dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan
mereka menjadi beberapa golongan.” (QS Ar-Ruum: 31-32).
Persatuan adalah hal yang Allah ridhai untuk hamba-hamba-Nya. Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda,
َ‫ضى لَ ُة حم أَ حا تَ حعبُ ُدوهُ َوَل‬
َ ً‫ضى لَ ُة حم ثََلَ ًًث َويَ حة ًَهُ لَ ُة حم ثََلَ ًًث فَ ًَ ح‬ َّ ‫إِ َّا‬
َ ً‫اّلِلَ يَ ح‬
ِ ِ َِّ ِ ‫صموا ِِبَحب‬
ِ ِِ
َ ً‫اّلِل َج ًًع َوَلَ تَ َف ًَّقُوا َويَ حة ًَهُ لَ ُة حم ق‬ ُ َ‫تُ حش ًُِكوا كه َش حً ئً َوأَ حا تَ حعت‬
‫ض َعةَ ال َحم ِل‬
َ ِ‫الس َؤ ِال َوإ‬
ُّ ًََ ‫َوقَ َل َوَكثح‬
“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal bagi
kalian. Dia meridhai kalian untuk menyembah-Nya, dan tidak
menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta berpegang teguhlah
kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah. Dia pun membenci
tiga hal bagi kalian, menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya
(qiila wa qaal), banyak bertanya, dan membuang-buang harta.” (HR.
Muslim).

Dalam persatuan terdapat kebaikan dan perbaikan. Sedangkan dalam


perpecahan itu terdapat kerusakan, pertikaian, dan kebinasaan. Orang
yang cerdas tentu tidak akan menolak untuk mengikuti ajaran Alquran,
Sunnah, serta metode beragamanya pendahulu umat ini. Jika mereka
melihat meninggalkan ketiga hal ini bukanlah kebaikan. Karena itu,
berbahagialah dengan hidayah Allah berupa agama yang lurus ini.
Bersyukurlah dengan berpegang teguh di atas persatuan. Dan mengajak
orang lain bersatu di atas kebenaran itu.
ِ ِ َ ‫الًب‬ ِ َ ‫ ومن ي‬:‫أعوذُ ِبهلل من الشًن ا الًمًم‬
ُ‫ن لَه‬
َ َّ َ‫ول م حن كَ حعد َم تَب‬ ُ َّ ‫ش ق ِق‬ ُ ‫ََ ح‬

‫ت‬
‫َّم َو َب َء ح‬ ِ ِ ‫ا حهل َدى وي تَّبِع غًَ ً ببًِ ِ الحم حؤِمنِن نُولِ ِه م تَو ََّّل ونُ ح‬
َ ‫صله َم َهن‬ َ َ َ َ َ ُ َ َ ‫ُ ََ ح ح‬

‫ريا‬ ِ
ً ‫َمص‬
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul setelah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,
Kami biarkan dia dalam kesesatan yang dilakukannya itu dan akan
Kami masukkan dia kedalam neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk
tempat kembali.” (QS:An-Nisa’:115).

Demikian khutbah yang kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami


mohon maaf lahir dan bhatin.
Semoga Allah SWT menunjukkan kita kepada jalan yang diridhainya
serta diberikan kekuatan untuk merealisasikan dalam keseharian kita
dan semoga Allah mempersatukan hati kita agar berada dalam
kebenaran dan kedamaian sehingga dapat terwujudnya negeri ini
menjadi negeri yang diberkahi oleh Allah SWT yakni “baldatun
toyyibatun warobbun ghofur”
Aamiin yaa Rabbal ‘alamin
‫آا الع ِظ حً ِم‪ ،‬ونَ َفع ِِن هللا وإِ ََّي ُكم ِِبَ فِ حً ِه ِمن اآلَي ِ‬
‫ِ‬
‫ت‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ َُ ح‬ ‫َِب َر َك هللاُ ِ حِل َولَ ُة حم ِِف ال ُق حً َ‬
‫ِ‬ ‫الذ حك ًِ احل ِةً ِم‪ ،‬أَقُو ُل قَ وِِل َه َذا‪ ،‬وأ ِ‬
‫و ِ‬
‫َبتَ غحف ًُ هللاَ ِ حِل َولَ ُة حم َو ِِلَ ِم حً ِع املُ حسل ِم ح َ‬
‫ن‬ ‫َ ح‬ ‫َ ح ح ح‬ ‫َ‬
‫الًِح حً ُم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِم حن ُك ِ ذَنح ٍ‬
‫ب‪ ،‬فَ حبتَ غحف ًُحوهُ‪ ،‬إنَّهُ ُه َو الغَ ُف حوُر َ‬
‫‪KHUTBAH II‬‬ ‫ص ْر اِ ْخ َونَنَا امل َجا ِه ِديْ َنِ ِإل ْعلَِء‬ ‫ُ‬ ‫له َّم انْ‬
‫ُ‬ ‫ْي‪ .‬الَّ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫اللَّه َّم اَ ِعَّزاْإلسلَم واْملسلِ ِمْي اَِّّي َك نَعب ُد واَِّّي َك نَستَعِ‬
‫ْ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ َْ‬ ‫ُ‬
‫ُ‬
‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬ ‫ص ْرَان َعلَى اْل َْ ْوِم اِل َك ِف ِريْ َن‪.‬‬‫ت أَقْ َد َامنَا َوانْ ُ‬
‫ٍ‬
‫ك ِِف ُك ِل َم َكان‪َ .‬ربَّنَا اَفْ ِر ْغ َعلَْي نَا َ‬
‫صْب ًرا َوثَبِ ْ‬
‫ِ‬
‫َكل َماتِ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر‪.‬‬ ‫اب النَّا ِر‪.‬‬ ‫َربَّنَا اَتنَا ِِف الدُّنْيَا َح َسنَ ةً َوِِف اْآلخَرةِ َح َسنَ ةً َّوقنَا َع َذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ان َوإِيْتَ ِاء ِذى الْ ُْ ْرََب َويَْن َهى َع ِن الْ َف ْخ َش ِاء َوالْ ُمْن َك ِر‬ ‫ِعباد هللاِ‪ ,‬إِ َّن هللا َيْمر ِِبلْع ْد ِل واْ ِإلحس ِ‬
‫ص َد َق َو ْع َدهُ‬ ‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر َكبِْي ًرا َواْحلَ ْم ُدِ هلل َكثْي ًرا َو ُسْب َحا َن هللا بُ ْكَرًة َوأَصْيلً‪ .‬لَ إِلَهَ إِلَّ هللاُ َو ْح َدهُ َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫ونَصر عب َده وأَعَّز جْن َده وهزم اْألَحزاب وح َده‪ .‬لَ إِلَه إِلَّ هللا وهللا أَ ْكب ر‪ ,‬اَهلل أَ ْكب ر وَِّّلِلِ‬ ‫َوالْبَ غْي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرو َن‪.‬‬
‫ُ َ ُ َُ ُ َُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َْ ُ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ‬
‫احلَ ْم ُد‪.‬‬
‫ْ‬ ‫ض لِ ِه يُ ْع ِط ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَ ُر‪.‬‬
‫اس ئَ لُ ْوهُ ِم ْن فَ ْ‬ ‫ِ‬
‫فَاذْ ُك ُرْوا هللاَ اْ َلعظْي َم يَ ْذ ُك ُرُك ْم َو ْ‬
‫ي لَ ْولَ أَ ْن َه َداانَ هللاُ‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫اَ ْحلَ ْم ُد هلل الذي َه َداانَ ِلََذا‪َ ،‬وَما ُكنَّا لنَ ْهتَد َ‬ ‫ِ‬
‫السلَ ُم َعلَْي ُك ْم َوَر َْحَةُ هللا َوبََرَكاتُهُ‬
‫َو َّ‬
‫ك لَهُ‪َ ,‬ش َه َادةٌ تَ ْه ِدى إِ ََل الن ُّْوِر اْألَنْ َور‪َ ,‬وأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫َن‬ ‫َوأَ ْش َه ُد أَ ْن لَ إِلَهَ إِلَّ هللاُ َو ْح َدهُ لَ َش ِريْ َ‬
‫فص ِل اللَّ ُه َّم َو َسلِ ْم‬ ‫َخيَ ُر‪َ ,‬‬ ‫ف اْأل ْ‬ ‫َِّب اْألَ ْشَر ُ‬ ‫ِ‬
‫صفيُّهُ َو َحبِْي بُهُ‪َ ,‬و َخلْي لُهُ النِ ُّ‬
‫ُُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه‪ ,‬ونبِيُّه و ِ‬
‫ََ‬ ‫َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ‬
‫علَي ِه وعلَى آلِِه وصحبِ ِه والتَّابِعِْي الَّ ِذين اتَّب عوا ِ‬
‫الديْ َن اْألَ َغُّر‪.‬‬ ‫َ َ ْ َ َْ ْ َ َ ُْ‬ ‫َْ ََ‬
‫ي بِتَ ْ َوى هللا‪ ,‬فَِإنَّهُ َخْي َر َز ٍاد يَتَ َزَّو ُد بِِه الْ ُم ْؤِم ُن‪َ ,‬و َخْي ُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫– اََّما بَ ْع ُد‪ .‬فَيَا عبَ َاد هللا أ ُْوصْي ُك ْم َوإ َّّي َ‬
‫َِّب ََيأيَُّها الَّ ِذيْ َن‬‫صلُّ ْو َن َعلَى النِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اَل‪ :‬إِ َّن هللاَ َوَملَئ َكتَهُ يُ َ‬ ‫ال هللاُ تَ َع َ‬ ‫اس يَتَ َزيَّ َن بِِه الْ ُم ْسلِ ُم‪ .‬فَ َْ َ‬ ‫لِبَ ٍ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِه َو َسلِ ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما‪.‬‬‫ءَ َامنُ ْوا َ‬
‫ْي َو َاَتبِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َص َحابِه َوالتَّابِع ْ َ‬ ‫ْي َو َعلَى آله َوأ ْ‬ ‫ص ِل َو َسل ْم َعلَى َسيِد َان ُُمَ َّمد َسيِد الْ ُم ْر َسل ْ َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ك َيأَرحم َّ ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِِ ٍ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ْي‪.‬‬
‫الراَح ْ َ‬ ‫ْي َو َاَتبعيْه ْم ِب ْح َسان إ ََل يَ ْوم الديْ ِن َو ْار ََحْنَا َم َع ُه ْم بَر َْحَت َ َ ْ َ َ‬ ‫التَّابِع ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اب‪.‬‬‫ت اْ َلوَّه ُ‬ ‫ك اَنْ َ‬ ‫ك َر َْحَةً انَّ َ‬ ‫ب لَنَا ِم ْن لَّ ُدنْ َ‬ ‫َربَّنَا لَ تُِز ْغ قُلُ ْوبَنَابَ ْع َد ا ْذ َه َديْتَ نَا َوَه ْ‬
‫صًرا َك َما ََحَلْتَهُ َعلَى الَّ ِذيْ َن ِم ْن‬ ‫ِ‬
‫َخطَأْ َان‪َ ,‬ربَّنَا َولَ ََْتم ْل َعلَْي نَا إِ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َربَّنَا لَ تُ َؤاخ ْذ َان إِ ْن نَسْي نَا أ َْو أ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْرَان َعلَى‬ ‫ت َم ْولَ َان فَانْ ُ‬ ‫ف َعنَّا َوا ْغف ْر لَنَا َو ْار ََحْنَا أَنْ َ‬ ‫قَ ْبلنَا‪َ ,‬ربَّنَا َولَ َُتَم ْلنَا َما لَ طَاقَةَ لَنَا بِه َو ْاع ُ‬
‫الْ َْ ْوِم الْ َكافِ ِريْ َن‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai