SKRIPSI
Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2008
+
SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Biologi (SI)
dan mencapai gelar Sarjana Sains
Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2008
PERSEMBAHAN
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, serta Shalawat atas
junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW. Skripsi ini aku persembahkan untuk:
1. Ayahanda Sutarto dan Ibunda Tintin Prihartini, yang dengan segenap hati telah
mendidik, memberikan kasih sayang, pengorbanan, semangat dan doa yang selalu
mengiringi setiap langkahku demi kesuksesanku.
2. Dinda Ken Siwi, yang telah memberikan motivasi.
3. Guru dan dosenku yang telah banyak memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
4. Almamaterku Universitas Jember yang kubanggakan.
MOTTO
Oleh:
Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : Dra. Umiyah, M.Sc.agr.
Dosen Pembimbing Anggota : Dra. Hari Sulistiyowati, M.Sc.
PENGESAHAN
Tim Penguji,
Ketua Sekretaris
Anggota I Anggota II
Herba adalah tumbuhan yang umurnya pendek dan berbatang basah karena
banyak mengandung air (Wikipedia, 2008b). Tumbuhan herba dapat dimanfaatkan
untuk obat tradisional, contohnya saga (Abrus precatorius L.) sebagai obat sariawan,
Jarong (Achyranthes aspera L.) sebagai obat rematik, Lidah buaya (Aloe vera L.)
untuk obat asma, dan Tapak liman (Elephanthopus scaber L.) untuk obat batuk
(Yuzniza, 2004). Berdasarkan manfaat tumbuhan herba yang besar tersebut, maka
dilakukan penelitian tumbuhan herba khususnya tentang komposisi jenis tumbuhan
herba berkhasiat obat di Jalur Andongrejo-Bandealit Taman Nasional Meru Betiri
Jember, Jawa Timur. Pemilihan lokasi Jalur Andongrejo-Bandealit dilakukan karena
tumbuhan herba banyak tumbuh di lokasi tersebut dan komposisi jenisnya belum
diketahui, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang komposisi jenis tumbuhan ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis tumbuhan herba
barkhasiat obat di Jalur Andongrejo-Bandealit TNMB Jember, Jawa Timur, dan juga
untuk mengetahui kegunaan masing-masing jenis tumbuhan tersebut sebagai obat.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode jelajah pada area seluas
10 m x 13 km di Jalur Andongrejo-Bandealit TNMB Jember, Jawa Timur. Data yang
diambil berupa jenis-jenis tumbuhan herba berkhasiat obat dan kondisi fisik
lingkungan (pH tanah, suhu udara, kelembaban udara, dan tekstur tanah). Komposisi
jenis tumbuhan herba berkhasiat obat ditentukan dengan mendeskripsi dan
mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhannya, kegunaan masing-masing jenis tumbuhan
herba berhasiat obat dintentukan dengan studi literatur, sedangkan data kondisi fisik
lingkungan yang didapat dihitung nilai rata-ratanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis tumbuhan herba
berkhasiat obat yang ada terdiri atas 18 suku, 33 marga, 37 jenis. Jenis-jenis yang
banyak ditemukan adalah dari suku Asteraceae. Bagian-bagian tumbuhan herba yang
dapat digunakan sebagai obat adalah akar, batang, dan daun. Bagian tumbuhan herba
berkhasiat obat yang paling banyak digunakan oleh masyarakat sekitar kawasan
TNMB sebagai bahan obat adalah daun.
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis
Ilmiah (Skripsi) yang berjudul “Komposisi Jenis Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat di
Jalur Andongrejo - Bandealit Taman Nasional Meru Betiri Jember, Jawa Timur”
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diselesaikan guna memenuhi persyaratan
akademik dalam rangka menyelesaikan program kesarjanaan strata satu (S1) pada
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Jember. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat banyak
mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segenap hati, tulus dan ikhlas penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dra. Umiyah, M.Sc.agr., selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dra. Hari
Sulistiyowati, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Anggota yang dengan
kesabarannya memberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat bagi penulis;
2. Drs. Moh. Imron Rosyidi, M.Sc. dan Dra. Retno Wimbaningrum, M.Si., selaku
dosen penguji I dan II yang banyak memberikan saran demi kesempurnaan
penulisan skripsi ini;
3. Dra. Eva Tyas Utami, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima
kasih atas bimbingan dan motivasinya selama ini;
4. Seluruh guru-guru dan dosen-dosenku, terima kasih atas ilmu, bimbingan dan
nasehatnya selama ini;
5. Bapak Budi Setio Purbowo selaku Pembimbing Lapang yang telah memberi
bimbingan dan berbagai informasi yang dibutuhkan selama pengambilan data di
TN Meru Betiri;
6. Rekan-rekan seperjuangan “Biodiversity’03” FMIPA Universitas Jember,
terimakasih atas kebersamaan kalian semua;
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian
skripsi ini hingga selesai.
Penulis menyadari kekurangan dalam penyajian maupun penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya penulis
berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak
serta bagi perkembangan penelitian pendidikan dan kesehatan.
PRAKATA ..................................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 1
1.2 Permasalahan ............................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................ 2
1.5 Batasan Masalah........................................................................... 3
Halaman
A. Tekstur Tanah ........................................................................................ 37
B. Pengukuran pH Tanah, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara............... 37
C. Gambar Jenis-jenis Herba Berkhasiat Obat di Jalur Andongrejo-Bandealit
TNMB Jember, Jawa Timur ................................................................. 38
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, permasalahan yang ada adalah
bagaimanakah komposisi jenis tumbuhan herba berkhasiat obat di Jalur Andongrejo-
Bandealit TNMB Jember, Jawa Timur?
2.2 Herba
Herba adalah tumbuhan yang mempunyai batang basah karena banyak
mengandung air (Kartika, 2000). Krebs (1985) memberikan definisi, herba merupakan
tumbuhan yang berbatang basah dan berumur pendek. Demikian juga menurut
Wikipedia (2008b), yang dimaksud herba adalah tumbuhan yang umurnya pendek dan
berbatang basah karena banyak mengandung air.
Menurut Sudarnadi (1996), tumbuhan herba dapat dibedakan berdasarkan tipe
arah tumbuh batangnya, contohnya yaitu tumbuh tegak dan merayap. Kelompok herba
yang termasuk tumbuh tegak contohnya adalah Rumput teki (Cyperus rotundus L.),
sedangkan kelompok herba yang termasuk tumbuh merayap contohnya adalah
Kembili (Dioscorea aculeata L.) dan Vanili (Vanila planifolia H.C.).
Ditinjau dari masa hidupnya, herba dikelompokkan menjadi herba tahunan
(parennial), herba setahun (annual), dan herba dua tahunan (biannual). Herba
tahunan mempunyai akar dan batang di dalam tanah yang tetap hidup di musim
kering. Herba jenis ini menunjukkan tajuk baru pada permulaan musim hujan,
misalnya Kumis kucing (Tacca palmata BI.). Herba jenis setahun akan menghasilkan
bunga, buah, dan biji setelah tumbuh selama satu musim, contohnya Bunga lili
(Lilium brownii F.E. Brown). Herba dua tahun akan menghasilkan bunga, buah, dan
biji setelah tumbuh selama dua tahun, contohnya Tempuyung (Sonchus arvensis)
(Sudarnadi, 1996).
Tumbuhan herba juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, misalnya Bakung (Crinum asiaticum L.) dan Anggrek bulan (Phalaenopsis
amabilis Blume) dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Beberapa jenis tumbuhan herba
juga banyak digunakan untuk obat dalam kategori pengobatan tradisional, contohnya
Saga (Abrus precatorius L.) sebagai obat sariawan, Jarong (Achyranthes aspera L.)
sebagai obat rematik, Lidah buaya (Aloe vera L.) untuk obat asma, dan Tapak liman
(Elephanthopus scaber L.) untuk obat batuk (Yuzniza, 2004).
10 m
U Pos Andongrejo
5m
5m
13 km
Keterangan:
Jalur Andongrejo-Bandealit
Pantai Bandealit
Gambar 3.1 Skema jalur tracking pengambilan sampel dengan metode jelajah di Jalur
Andongrejo-Bandealit TNMB Jember, Jawa Timur.
3.3.2 Pengambilan Data Lingkungan Abiotik
Pengukuran faktor lingkungan abiotik (tekstur tanah, pH tanah, suhu udara,
dan kelembaban) dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan abiotik Pengukuran
faktor lingkungan abiotik di lapang tersebut meliputi:
a. Sampel tanah diambil dengan menggunakan soil digger dari lapang, kemudian
dianalisis di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, Jurusan Ilmu Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Pengambilan sampel tanah dilakukan
sebanyak tiga kali ulangan di setiap pos (Pos Andongrejo, Krecek, dan Pos
Bandealit).
b. Pengukuran pH tanah dilakukan dengan cara menancapkan pH meter ke dalam
tanah, kemudian menunggu sampai jarum penunjuk angka menjadi tetap lalu
dibaca skalanya. Pengukuran pH tanah dilakukan sebanyak tiga kali ulangan
pada setiap pos (Pos Andongrejo, Krecek, dan Pos Bandealit).
c. Pengukuran suhu udara dilakukan dengan cara menggantungkan termometer
air raksa setinggi 1 m dari atas permukaan tanah, kemudian menunggu sampai
angka penunjuk menjadi tetap dan mencatat suhu udaranya. Pengukuran suhu
udara dilakukan sebanyak tiga kali ulangan pada setiap pos (Pos Andongrejo,
Krecek, dan Pos Bandealit).
d. Pengukuran kelembaban udara dilakukan dengan cara meletakkan higrometer
di tempat ternaungi, kemudian menunggu sampai angka penunjuk menjadi
tetap dan mencatat nilai kelembabannya. Pengukuran kelembaban udara
dilakukan sebanyak tiga kali ulangan pada setiap pos (Pos Andongrejo,
Krecek, dan Pos Bandealit).
3.3.3 Studi Literatur Kegunaan Bagian Tumbuhan Herba Berkhasiat Obat
Studi literatur dilakukan untuk memperoleh data-data mengenai kegunaan dari
masing-masing bagian tumbuhan herba yang berkhasiat obat. Literatur yang
digunakan adalah buku-buku tentang tumbuhan obat oleh Syamsuhidayat dan Hutapea
(1991) dan Achmadi (1997). Studi literatur ini juga bertujuan untuk mengetahui jenis-
jenis tumbuhan herba yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan
TNMB, yaitu dengan mnggunakan buku Pramudito, dkk., (2006).
1 Abrus precatorius L. Saga - - Untuk obat sariawan, obat batuk dan radang tenggorokan
2 Achyranthes aspera L. Jarong - - Mengobati demam, malaria, radang amandel,radang paru-paru, gondongan, radang sendi, bengkak
ginjal, nyeri menstruasi, muntah darah, bisul dan kencing darah
3 Achyranthes bidentata Blume Sangketan Berkhasiat sebagai obat radang dan menurunkan tekanan darah - -
6 Amaranthus spinosus L. Bayem duri - - Obat bisul, sesak nafas, dan demam
8 Borreria hispida K.Schum. Bulu lutung Obat sakit kepala Obat sakit kepala Obat sakit kepala
9 Centrosema pubescens Benth. Sintru - - Mengobati bronchitis, bisul, mata merah, sakit telinga, mencuci darah dan untuk zat warna
10 Clerodendron indicum (L.) Gaertn. Rangga dipa - - Mengobati sakit kencing, asma, rematik dan terkilir
11 Commelina benghalensis L. Gewor - - Berkasiat sebagai obat luka, demam, sakit kepala dan untuk peluruh keringat
12 Costus speciosus Smith Pacing Digunakan untuk obat kencing nanah, obat sipilis, bahan baku kontrasepsi - -
13 Cyperus rotundus L. Teki Umbi akar berkhasiat sebagai obat kejang perut, peluruh air seni dan bahan kosmetika - -
14 Desmodium triflorum (L.) D.C. Jareman Untuk ambeyen Untuk ambeyen Untuk ambeyen
15 Desmodium triquetrum (L.) D.C. Daun duduk - - Untuk obat wasir, dan rematik
16 Eclipta alba Hassk. Orang-aring - - Berkhasiat sebagai penyubur rambut, obat sakit gigi, obat sesak nafas dan obat kurap
17 Elephantopus scaber L. Tapak liman - - Untuk obat mencret, obat batuk dan obat sariawan
18 Eleusine indica (L.) Gaertn. Rumput belulang Mengobati perut kembung dan masuk angin - -
19 Euphorbia hirta L. Patikan kebo - - Eksem, herper, alergi, dermatitis, gatal-gatal, abses payudara, dan bintik pada kornea mata
22 Justicia gendarussa Burm.f. Gandarusa - - Obat pegel linu, pusing kepala, dan menstruasi tidak teratur
23 Merremia mammosa Chois Bidara upas Umbi sebagai obat demam, batuk, difteri, dan gigitan ular - -
24 Mimosa pudica L. Putri malu - - Mengobati asma, diare, bronchitis kronis, batuk, rematik, gondongan, cacing ascaris, susah tidur
27 Phyllanthus niruri L. Meniran - - Penyakit ginjal, sariawan, gonorhoea, sakit perut, sakit gigi
29 Piper betle L. Sirih - - Obat hidung berdarah, bisul, batuk, sariawan dan obat sakit mata
30 Piper cubeba L.f. Kemukus - - Daun dan buahnya sebagai obat sesak nafas, penghangat badan dan penghilang bau mulut
31 Piper sarmentosa Roxb. Cabean Untuk peluruh air seni dan batu empedu - -
33 Ruellia napifera Zoll. & Mor. Gempur batu - - Berkhasiat sebagai peluruh air seni
34 Sida acuta Burm.f. Sidaguri Obat sariawan, obat bengkak sengatan serangga berbisa - Obat kulit gatal, bisul, eksim, kudis, dan cacingan
35 Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl. Pecut kuda - - Obat kencing nanah, encok, memar, bisul dan mencret
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian, diketahui bahwa komposisi jenis tumbuhan
herba berkhasiat obat di Jalur Andongrejo-Bandealit TNMB Jember, Jawa Timur
terdiri atas 18 suku, 33 marga, 37 jenis. Jenis-jenis yang banyak ditemukan adalah dari
suku Asteraceae.
Berdasarkan hasil studi literatur, jenis-jenis tumbuhan herba berkhasiat obat
yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan sebanyak 23 jenis. Bagian
tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat adalah daun.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai komposisi jenis tumbuhan
herba berkhasiat obat di blok-blok lain kawasan TNMB. Penelitian tersebut nantinya
dapat memberikan informasi tambahan mengenai jenis-jenis tumbuhan herba
berkhasiat obat guna pengembangan data base biodiversitas flora TNMB.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, S. 2006. Tumbuhan Obat Langka di Pulau Jawa, Populasi, dan Sebaran.
Bogor: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Pramudito, S., Purwantono, Jamil, N., Guntoro, D.A., Rohmah, N., Syarif, O. 2006.
Hasil Inventarisasi pemanfaatan Jasa lingkungan dan Wisata Alam Taman
Nasional Meru Betiri. Laporan. Departemen Kehutanan. Direktoral Jendral
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Balai Taman Nasional Meru Betiri,
Jember.
Staff Jurusan Tanah, 2008. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jember:
Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Shukla, R. S and P. S. Chandel. 1977. Plant Ecology and Soil Science. New Delhi:
Dhand and Co Ltd.
TNMB. 1995. Proyek Pengembangan TNMB. 1995. Buku II Data, Proyeksi dan
Analisa Pengelolaan TNMB 1995-2020. Proyek Pengembangan TNMB Tahun
Ajaran 1994/1995. Sub Balai KSDA Jatim II. BKSDA IV. Kantor Wilayah
Departemen Kehutanan Propinsi Jawa Timur.
TNMB. 1997. Taman Nasional Meru Betiri. [serial online].
http://www.ditjenphka.go.id/kawasan/tn/Taman%20Nasional%20Meru%20Betir
i.html. [6 N0vember 2007].
Walter, H. 1981. Ecology of Tropical and Sub Tropical Ecology. New York: Van
Nostrand Reinhold Co.
Zuhud, E.A.M., Siswoyo, Hikmat, dan Sandra. 2000. Inventarisasi, Identifikasi dan
Pemetaan Potensi Wanafarma Propinsi Jawa Timur. Laporan. Tidak
Dipublikasikan.
LAMPIRAN
A. Tekstur Tanah
Kode Tekstur (%)
No Kode Contoh Tekstur Keterangan
Lab Pasir Debu Lempung
1 Bandealit 001 43.11 44.84 12.05 Loam
2 Krecek 002 41.15 39.84 19.01 Loam
3 Andongrejo 003 51.15 16.53 32.32 Sandy Clay Loam