Anda di halaman 1dari 3

DEUJANNAH PASCALIA FITRIANI

1603184221
UTS PSIKOLOGI RUANG
ELAINE STEFFANY TUMILAR BFA.,MFA.
1. Prinsip-prinsip Gestalt mengenai interpretasi lingkungan, terdiri dari:
• Proximity (jarak-kedekatan) : Sebuah kesatuan atau pengelmpokka yang terbentuk karena adanya
elemen-elemen yang berdekatan, elemen ini antara lain bisa dari segi warna, dimensi yang sama

Contoh : hubungan visual furniture atau elemen interior lainnya yang memiliki
unsur warna yang sama dengan begitu akan membentuk satu-kesatuan yang sama
apabila diletakkan berdekatan meskipun furniture tersebut berbeda-beda, ada yang
lemari,meja belajar, maupun credenza.

• Similarity: ialah pengulangan bentuk, warna, tekstur, atau garis yang membentuk hubungan interior
secara visual atau kasat mata. Objek-objek yang bentuk dan elemennya mirip ini akan
dikelompokkan menjadi satu-kesatuan ruang.

Contoh: Pada ruangan ini terdapat dinding partisi dari garis-garis yang
membentuk pola visual melengkung, seperti bentuk furniture meja dan
kursi yang ada diruangan tersebut, sehingga membuat satu kesatuan ruang
atau irama yang sama pada ruang tersebut.

• Continuation : Kesinambungan sebuah pola. Seseorang akan cenderung mengamati suatu elemen
yang berkesinambungan sebagai satu kesatuan unit.

Contoh: pada meja kerja diruang kerja ini,terdapat 4 meja kerja untuk para karyawan,
namun terlihat seperti sebuah meja kerja saja, ini disebabkan karna pola garis yang
digunakan sebagai bentuk meja kerja memilki kesinambungan satu dengan yang lain
sebagai satu kesatuan unit sebuah furniture.

• Closure : Suatu objek akan dianggap utuh walaupun bentuknya tidak tertutup sepenuhnya. Atau
kecenderungan melihat suatu set elemen individu sebagai sebuah pola.

Contoh: Pada sebuah ruangan, terdapat suatu objek walaupun bentuknya


tidak berbentuk seperti sebuah furnitur, tetapi orang-orang akan
mengaanggap itu sebuah objek yang dapat diduduki kursi walaupun
bentuknya tidak telihat seperti kursi pada umumnya, tidak ada sandaran
ataupun arm chair.
• Figure/ground: sebuah prinsip dimana mata akan mendifensiasikan sebuah objek berdasarkan
wilayah disekitarnya. Form, shilloutte, atau bentuk di definisikan sebagai figure dan sekelilingnya
didefinisikan sebagai ground. Sebuah obyek akan terlihat berbeda ketika sebuah bentuk memiliki
latar yang kontras.
Contohnya seperti pada suatu bangunan interior yg terdapat kolom 3
berwarna putih dengan latar belakang hitam, apabila kita fokus
terhadap kolom nya akan terlihat bentuk kolomnya saja tetapi apabila
kita melihat latar yg berwarna hitam akan membuat sebuah siluet
wajah

2. Pencahayaan dapat mempengaruhi psikologi manusia dengan cara:

-Cahaya dapat meningkatkan produktivitas dengan pencahayaannya, apabila intensitas yang


dihasilkannya tepat dan baik, sesuai dengan kebutuhan dan juga tidak silau.
Contoh : seperti penggunaan task lampu pada meja belajar, dapat membuat perasaan lebih senang
karna pencahaayannya bisa diatur dan diarahkan sesuai yang dibutuhkan sehingga kita lebih focus dan
giat pada saat sedang mengerjakan tugas dimeja belajar.
-Mempengaruhi kesehatan.
Perubahan pencahayaan yang tidak tepat dan terlalu dekat jaraknya dengan mata akan menyebabkan
mata menjadi perih dan bisa menyebabkan stress karena perubahan cahaya yang terjadi yang
menganggu kesehatan mata.
-Pencahayaan yang terang dapat membantu kita dalam menjalankan aktivitas karena pencahayaan
yang terang dapat menyorot dengan lebih baik juga detail. Sehingga secara psikologis kita dapat
merasa aman didalam ruang yang pencahayaannya terang dan baik.
-Mempengaruhi mood dan suasana.
Contoh : sekumpulan orang dikumpulkan di suatu ruangan yang terang. Ketika mereka berbicara dan
volume suara mereka akan meningkat karena efek pencahayaan yang terang. Grup yang sama,
dipindahkan ke ruangan yang lebih redup. Mereka berkumpul dalam beberapa grup dan akhirnya
volume suara pada saat mereka bicara juga lebih rendah.

3. Ruang Tamu: ruang tamu ini ditempati oleh anggota keluarga dan para tamu
-Dinding didalam ruang tamu di finishing dengan menggunakan wallpaper. Memberikan kesan
nyaman, hommy dan motif wallpaper memberikanan kesan ramai.
-Pencahayaan diruang tamu ini cukup banyak karena cahaya yang masuk dari jendela depan dan juga
dari void yang terdapat skylight menyebabkan masuknya cahaya alami kedalam ruangan.
-Furniture pada ruang tamu berkesan mewah dan kuat juga berat karena pada furniture nya memiliki
ukiran-ukiran yang asimetris dan penggunaan materialnya berupa kayu solid serta penggunaan warna
dari furniture memiliki kesatuan dengan elemen interior yang ada pada ruang tamu.
-Warna yang diterapkan banyak menggunakan warna soft seperti cream, warna peach,warna pink
penggunaan warn aini memberikan kesan lembut dan feminim pada ruang.
-Tekstur pada ruang terkesan berat dan kasar pada wallpaper dinding ruang tamu sendiri
menggunakan tekstur yang kasar dan tekstur kasar pada ruang ini lebih didapat pada pola-pola elemen
dinding dan furniture yang saling berbeda satu sama lain.
-Penghawaan di dalam ruang berupa ac dan kipas angin karna ruangan luas dan juga terdapat void
sehingga penyebaran suhu ac menyebar luas di seluruh ruangan menyebabkan penghawaan diruang
tamu tidak mendapatkan penghawaan yang maksimal dari ac sehingga menimbulkan ruangan yang
cenderung panas .
-Lantai dan ceiling menggunakan warna polos sebagai penetralisir ruangan karena dinding sudah
dipenuhi motif wallpaper dengan warna yang kuat.

Emosi yang di dapatkan pada ruangan ini yaitu “Ruangan Luas Terkesan Sempit” mengapa
demikian karena Ke-empat dinding diberikan pelapis dengan warna kuat, dinding menggunakan
wallpaper dengan pola dan motif yang kuat dan tegas. Pada saat memasuki ruangan ini emosi yang
diciptakan pada ruangan ini terkesan mewah,hommy,dan juga feminim. Kesan mewah di dapat dari
perpaduan ukiran pada furniture,dekorasi ruang serta serta elemen dindingnya dan kesan feminism
di dapat dari pemajangan pot bunga serta perpaduan warna dari ruang tersebut. Dan kesan hommy
di dapat dari pemajangan foto keluarga. Dan untuk pencahayaan dalam ruang tamu ini menggunakan
warna cool white dan emosi yang didapatkan berupa terkesan silau dan juga panas saat semua lampu
dinyalakan. Sehingga factor psikologi yang di ciptakan pada ruang tamu ini memberikan dampak
positif karena mayoritas garis pada elemen pembentuk ruangnya memiliki banyak lekukan sehingga
Ketika berada diruangan tersebut emosi yang di dapat tidak memilliki rasa takut dan lebih
bersemangat.

Anda mungkin juga menyukai