Anda di halaman 1dari 3

Teks negosiasi:

HARTA WARISAN

Pada suatu hari di sebuah rumah alm.pak nazar kedatangan sebuah pengacara yang bernama pa
rizky.

Pengacara: "Asalam'mualaikum"

Lalu astri anak ke satu dari alm. Pak nazar membuka pintu rumahnya

Astri: "waalaikum'salam, eh pak nazar ada keperluan apa pak nazar datang kesinih"

Pengacara: "ada hal penting yang harus saya bicarakan kepada anak anak alm. Pak nazar termasuk
kamu"

Astri: "yasudah silahkan masuk"

Lalu sang pengacara masuk kerumah tersebut dan di persilahkan untuk duuduk

Pengacara: "astri tolong panggilkan adik- adikmu untuk berkumpul di sinih"

Astri: "iya sebentar akan saya panggilkan"

Setelah astri memanggilkan adik adiknya lalu mereka pun berkumpul dengan sang pengacara

Pengacara: "karna kalian sudah pada kumpul. Sekarang saya akan menyampaikan amanat dari ayah
kalian yaitu alm.pak nazar.

Lalu sang pengacara menceritakan sebuah amanat yang alm. Pak nazar sampaikan kepada sang
pengacara tersebut.

Teks penyampaian amanat:

Pengacara: " ada apa bapak memanggil saya? " tanya sang pengacara

Alm. Pak nazar: " jadi ginih, karna usia dan tubuh saya tidak memungkinkan untuk hidup terlalu lama
lagi, jadi saya akan menyerahkan pembagian harta warisan saya kepada kamu pengacara saya untuk
memberitahukan kepada anak-anak saya bila saya sudah tiada, dan soal pembagian harta
warisannya saya sudah tuliskan di sebuah kertas yang berada di dalam map" penjelasan alm. Pak
nazar

Pengacara: " pak nazar seharusnya tidak bilang begituh siapa tau umur pak nazar masih panjang,
tetapi jika allah sudah berkehendak saya akan menyampaikan amanat pak nazar kepada anak anak
pak nazar"

Alm. Pak nazar: "yasudah, sekarang tolong ambilkan itu"

Karna sang pengacara tidak tau benda apa yang perintahkan oleh alm. Pak nazar makanya sang
pengacara mengambil sebuah kipas

Pengacara: "ini bukan pak"

Alm. Pak nazar: "bukan itu, masa saya akan membagikan kipas angin sebagai harta warisan"

Pengacara: "ohiya salah, maaf pak"


Kemudian sang pengacara mengambil map yang berada di sebelas kipas angin dan memberikannya
kepada alm. Pak nazar

Alm. Pak nazar: " didalam berkas ini sudah tertulis semua harta warisan anak-anak saya tolong
simpan di kamu dulu, dimana nanti saya sudah tiada tolong kamu bagikan atau sampaikan kepada
mereka"

Pengacara: "iya siap pak, saya akan melaksanakan amat bapak"

Setelah sang pengacara menceritakan amanat yang alm. Pak nazar sampaikan

Pengacara: " nah jadi begituh ceritanya"

Amel: "yasudah cepat bacakan warisannya"

Pengacara: "iya saya akan bacakan warisannya sekarang"

Setelah sang pengacara membacakan surat warisannya

Pengacara: "ohiya disinih siapa yang namanya marfuah"

Semua anak: "hah marfuah?" sambil terkejut

Pengacara: "eitsss santai dulu, saya cuma becanda"

Maura: " ya terus siapa? "

Pengacara: "disinih tertulis nama nazwa, mana yang namanga nazwa? "

Nazwa: "iya saya nazwa, emangnya kenapa? "

Pengacara: "tertulis di surat warisan ini bahwa kamu tidak akan mendapatkan harta warisan
sebelum usiamu 17tahun"

Nazwa: "lah.... Kenaoa begituh? Bukannya kakak-kakak saya juga di bagikannya sekarang? "

Pengacara: " ya... Karna usiamu belum cukup umur untuk mendapatkan harya warisan"

Maura: "hahaha, harus nunggu 2tahun lagi, hahaa kasian"

Nazwa: "apaansih ka, jangan mentang-mentang kakak lebih tua dari aku jadu kakak seenaknya sama
aku"

Maura: "ya bodoamat wlee

Astri: "udah udah jangan berantem,sekarang mau kamu gimana de? "

Nazwa: "ya aky mau dikasih harta warisannya sekarang seperti kakak-kakak aku"

Pengacara: "ya ga bisa begituhlah, itu sudah amanat dari ayah kamu dan ga bisa di ganggu gugat"

Nazwa: "tapi aku tetep ingin harta warisannya dibagiin sekarang,kalau harta warisannya ga di
kasihiin sekarang aku bakal pergi dari rumah sekarang juga"

Amel: "ya jangan begiuhlah de, emang kamu ga sayang ayah? Ayah segituh juga sudah baik sama
kamu memberikan harta warisannya kepada kamu, apa salahnya nunggu 2tahun lagi"

Nazwa: "2tahun juga waktu yang lama kak"


Astri: "nih de dengerin kakak, ade sayangkan sama ayah jadi ade harus ngehargain apa yang udah
ayah kasih ke kamu"

Nazwa: "iya ade sayang ayah, ade terima harta warisannya yang ayah kasih ke ade walaupun ade
harus nunggu 2tahun lagi"

Astri: "nah itu baru adik kakak"

Pengacara: "yasudah semuanya sudah sepakatkan dengan pembagian yang ayah kalian
kasih"
Semua anak: "iya sudah"

Pengacara: "alhamdulillah tugas saya sudah selesai,yasudah saya pulang dulu. Terimakasih
atas waktunya"
Semua anak: "iya sama-sama pak rizky lebay"
Pengacara: "eh kalian ga sopan ya, yasudah saya akan batalkan pembagian harta
warisannya"

Semua anak: " eh becanda becanda pak"


Pengacara: "tapi saya serius loh"
Semua anak: "lah ko gituh? "
Pengacara: "tapi boong, tapi bener, beneran boongnya"

Semua anak: "ihh....garing, yasudah sanah pulang pak"


Pengacara: " lah kalian ngusir, bukannya berterimakasih"
Semua anak: "terimakasih pak rizky"
Pengacara: "yasudah saya pulang dulu ya, asalam'mualaikum"

Semua anak: "waalaikum'salam.

Anda mungkin juga menyukai