Anda di halaman 1dari 5

INTERNA [2006] Rabbi zidni ‘ilmaa warzuqni fahmaa

1. Untuk memperjelas suara/bising jantung dapat dgn c. emesis


maneuver sbg berikut, kecuali: d. kumbah lambung
a. intervensi farmakologis e. hemodialisis
b. perubahan posisi
c. intervensi hepatojuguler 10. Eosinofilia terdapat pada:
d. inspirasi dalam a. pemberian antihistamin
e. valsava maneuver b. anemia hemolitik
c. pemberian kortikosteroid
2. Coin test pada: d. asma bronkial atipik
a. bronkiektasis e. …………
b. pneumothorax
c. atelektasis 11. Manifestasi PJK sbb, kecuali:
d. effuse pleura a. IMA
e. tumor b. angina pectoris stabil
c. angina pectoris unstable
3. Lesi dasar pd TBC pasca primer adalah sbb, kecuali: d. kardiomiopati
a. eksudatif e. aritmia ventrikel
b. fibrotic
c. proliferative 12. Pemeriksaan bermanfaat pd IMA, kecuali:
d. tuberkuloma a. EKG
e. kavitas b. anamnesis
c. kadar LDH
4. Penyebab colitis pseudomembran adalah kecuali: d. kadar CK-MB
a. Staphylococcus e. SGPT
b. Clostridium difficile
c. Linkomisin 13. Pada mitral stenosis:
d. Amoeba a. bising sistolik rumbling
e. Klindamisin b. S1 melemah
c. gallop
5. Berikut ini adalah gambaran radiologi osteoarthritis: d. P2 mengeras
a. ruang antar sendi menyempit e. bising menjalar ke axilla
b. tophus
c. osteodistrofia 14. Tatalaksana bronchitis kronis, kecuali:
d. punch out lesion a. fisioterapi dada
e. penumpukan cairan sendi b. ekspektoran
c. mukolitik
6. Penyebab gagal ginjal pre-renal adalah: d. pengukuran tekanan intra pleura
a. GNA e. tes faal paru
b. luka bakar luas
c. uremik 15. Komplikasi asma bronkial, kecuali:
d. hipertensi a. gagal nafas
e. nefropati diabetic b. effuse pleura
c. aritmia
7. Gejala gagal jantung kanan, kecuali: d. pneumothorax
a. ascites e. atelektasis
b. hepatomegali
c. pernafasan cepat dan dalam 16. Komplikasi GGA, kecuali:
d. edema tungkai a. asidosis metabolic
e. reflex hepatojugular positif b. hiperkalemia
c. sindroma overload
8. Suara nafas tambahan dijumpai pada kelainan: d. infeksi
a. pleuritis e. anemia
b. effuse pleura 17. Tanda kronisitas penyakit ginjal akut adalah kecuali:
c. atelektasis a. osteodistrofia
d. tumor solid paru b. hipokalsemia
e. schwarte c. leukosituria
d. hipertensi
9. Eliminasi pd intoksikasi akut kecuali: e. hiperfosfatemia
a. klisma
b. antidotum 18. Pemeriksaan evaluasi terapi DBD:

retyped by: ASSALAM PEND. DOKTER 2006


INTERNA [2006] Rabbi zidni ‘ilmaa warzuqni fahmaa

a. Hct b. golongan RNA virus


b. hapusan darah tepi c. dapat menjadi sirosis hati
c. kultur darah d. terutama lewat parenteral
d. PMN e. pencegahan dengan imunisasi pasif
e. CRP
27. Prinsip pengobatan farmakologi HT, kecuali:
19. Virus HIV paling banyak di: a. Mulai dengan dosis tinggi
a. cairan semen b. Boleh kombinasi 2 obat
b. cairan vagina c. Perhatikan target organ
c. air liur d. Bila mungkin dosis tunggal
d. air mata e. Ganti obat bila tekanan darah tidak turun
e. feses
28. Pada px. dislipidemia tipe IIA (kolesterol tinggi)
20. Adanya hipertensi pulmonal yang berat ditandai maka obat pilihan:
dengan: a. Gemfibrosil
a. teraba P2 b. Fenofibrat
b. terdengar S2 nyaring c. Simvastatin
c. bising sistolik ejeksi d. Fish oil
d. terdengar S3 gallop e. ……….
e. terdengar S4
29. Pemeriksaan widal pd dugaan demam tifoid
21. Gejala hepatitis akut tipef fulminan kecuali: bertujuan:
a. oligouria a. Pemastian Dx
b. ukuran hati mengecil b. Penentuan Tx antibiotic
c. koagulopati c. Menunjukkan kronisitas
d. ascites permagna d. Pemastian kesembuhan
e. ensefalopati e. Adanya Ab terhadap kuman

22. Tanda/gejala klinis KAD, kecuali: 30. Tatalaksana aritmia kecuali:


a. proteinuria a. Psikoterapi
b. shock hipovolemik b. Pace maker
c. pH < 7,35 c. Streptokinase
d. asidosis metabolic d. Vagal maneuver
e. ketonuria e. Digitalis

23. Nefropati diabetic kecuali: 31. Tanda atropinisasi telah tercapai pada keracunan
a. proteinuria insektisida sbb, kecuali:
b. retinopathy a. Muka merah
c. mikroangiopathy b. Midriasis
d. hipokalemia c. Psikosis
e. asidosis metabolic d. Kulit kering
e. Hipotermi
24. Terapi reaksi alergi tipe I, kecuali:
a. imunostimulator 32. Komplikasi kolera antara lain:
b. anti inflamasi a. Alkalosis metabolic
c. kortikosteroid b. GGA
d. adrenalin c. GNA
e. antihistamin d. Hiperkalsemia
e. Septisemia
25. Kelainan utama pada shigellosis:
a. usus halus 33. Gejala leukemia akut, kecuali:
b. usus 12 jari a. Demam
c. kolon b. Coomb’s test +
d. jejunum c. Splenomegali
e. ………… d. Sel blast > 30%
e. Perdarahan
26. Pernyataan tersebut sesuai untuk hepatitis virus C
kecuali: 34. Pd pneumonia lobaris, pemeriksaan fisik akan
a. sebagian besar kasus akut tidak sembuh mendapatkan:
sempurna a. Bronkofoni +

retyped by: ASSALAM PEND. DOKTER 2006


INTERNA [2006] Rabbi zidni ‘ilmaa warzuqni fahmaa

b. Suara nafas melemah


c. Perkusi hipersonor 44. Tes penapisan untuk vaksinasi hepatitis B adalah
d. Fremitus raba menurun pemeriksaan:
e. Diafragma mendatar 1. HbsAg
2. HbeAg
35. Faktor terjadinya ascites pada sirosis hepatis: 3. HbsAb
a. Retensi garam >> 4. HBV DNA
b. Hepatomegali
c. Petanda virus + 45. Sifat poliarthritis pada demam rheumatic akut:
d. Hipokalemia 1. Ada tanda inflamasi
e. Splenomegali 2. Menetap
3. Mengenai sendi besar
36. Anemia hemolitik: 4. Menyebabkan deformitas sendi
1. Normokrom mormositer
2. Perdarahan aktif 46. Tatalaksana asma bronkial:
3. Normoblastosis 1. Tes faal paru
4. Waktu perdarahan memenjang 2. Salbutamol
3. Tes provokasi bronkus
37. Obat pilihan CML: 4. …………
1. Steroid
2. 6-mercaptopurin 47. Obat untuk disentri basiler:
3. Immunoglobulin 1. Cotrimoxazole
4. Busulfan 2. Mebendazole
3. Tetrasiklin
38. Pengobatan untuk mengurangi preload pada gagal 4. Metronidazole
jantung kronis:
1. Diet rendah garam 48. Penyebab gagal jantung kiri:
2. Vasodilator 1. HT
3. Diuretic 2. IMA
4. Digitalis 3. Stenosis aorta
4. Gagal jantung kanan
39. Komplikasi hipertensi:
1. Disfungsi ventrikel kiri 49. Komplikasi TBC pasca primer:
2. Retinopati 1. Pleuritis TBC
3. PJK 2. Efusi pleura
4. Aorta insuffisiensi 3. Meningitis TBC
4. Empyema
40. Tatalaksana anemia pada penyakit ginjal kronis:
1. Transfusi darah s/d Hb > 12 g/dl 50. Komplikasi IMA:
2. Pemeriksaan kadar besi serum 1. Endokarditis
3. Diet tinggi protein 2. Shock kardiogenik
4. Pemberian hormon eritropoetin 3. Sirosis kardiak
4. Aritmia
41. Gejala GNA adalah:
1. Proteinuria 51. Schwarte:
2. Epiteluria 1. Volume dada menurun
3. Hematuria 2. Gerak nafas sisi nafas menurun
4. Kristaluria 3. Perkusi redup
4. Suara nafas meningkat
42. Faktor risiko Ca hepatoseluler:
1. Infeksi hepatitis B 52. Pada leukemia akut didapatkan ‘’hiatus leukemic
2. Semua sirosis hati gap’’
3. Infeksi hepatitis C SEBAB
4. Hepatitis autoimun Pada leukemia akut didapatkan organomegali massif

43. Berikut ini adalah manifestasi reaksi anafilaksis: 53. Penderita DM tipe I perlu pengobatan dengan
1. Hipotensi insulin
2. Edema laring SEBAB
3. Takikardi Penderita DM tipe I mengalami resistensi insulin
4. Ronki basah basal

retyped by: ASSALAM PEND. DOKTER 2006


INTERNA [2006] Rabbi zidni ‘ilmaa warzuqni fahmaa

54. Histamin adalah mediator pada penyakit alergi 66. Arthritis rheumatoid terutama terjadi pada usia
SEBAB lanjut
IgE menghasilkan histamine SEBAB
Arthritis rheumatoid adalah penyakit progresif
55. Tukak peptic adalah penyebab tersering irreversible
hematemesis di Indonesia
SEBAB 67. Batuk kering adalah gejala utama kasus
Obat pilihan utama tukak peptic adalah antasida bronkiektasis
SEBAB
56. Tidak semua hipertensi portal dapat menyebabkan Pada bronkiektasis dapat ditemukan sputum 3 lapis
hematemesis
SEBAB 68. Diet rendah serat bermanfaat pada demm tifoid
Hipertensi portal di Indonesia terutama oleh karena SEBAB
sirosis Kelainan patologi demam tifoid terutama di
lambung
57. Emesis dilakukan pada keracunan akut asam sulfat
SEBAB 69. Komplikasi kronis DM ditentukan oleh kualitas
Luka etsa adalah salah satu tanda keracunan asam pembuluh darah
sulfat SEBAB
Makroangiopati adalah salah satu komplikasi kronis
58. Gejala pancreatitis akut antara lain adalah DM
leukositosis
SEBAB 70. Disuria adalah gejala utama infeksi saluran kemih
Pankreatitis akut terutama disebabkan oleh infeksi bagian atas
bacterial SEBAB
Leukosituria adalah salah satu tanda infeksi saluran
59. Terapi utama empyema adalah pemasangan WSD kemih
SEBAB
Empyema adalah penumpukan nanah pada jaringan Wanita 23 thn batuk darah 1 cangkir, TD 110/70 mmHg.
paru Nadi 104x/menit. RR 28x/menit. Sedikit anemis. Perkusi
redup pada apex paru kiri. Bronkofoni +
60. Pemeriksaan serologi adalah syarat utama
pengobatan DBD 71. Dx yang paling mungkin:
SEBAB a. Efusi pleura
Infeksi virus lain dapat sebabkan trombositopenia b. Tuberculosis
c. Pneumothorax
61. Limfadenopati adalah gejala utama infeksi awal HIV d. Asma bronchial
SEBAB e. Tumor paru
Pada Px AIDS sering terjadi infeksi oportunistik
72. Pemeriksaan sbb perlu dilakukan kecuali:
62. Oligouria adalah salah satu gejala GGA a. Foto thorax
SEBAB b. Darah tepi rutin
Asidosis metabolic merupakan salah satu komplikasi c. Bronkografi
GGA d. Hapusan sputum
e. Kultur sputum
63. Di Indonesia virus hepatitits B terutama ditularkan
vertical 73. Px hemoptoe lebih hebat, maka tindakan yang
SEBAB bermanfaat adalah sbb, kecuali:
Hepatitis virus B dapat dicegah dengan imunisasi a. Infus cairan kristaloid
pasif b. Pemeriksaan kadar Hb
c. Posos Tradelenburg
64. Pneumonia pada orang tua sering disertai dyspnea d. Pemberian bronkodilator
SEBAB e. Miring pada sisi sakit
Penyebab tersering pneumonia adalah infeksi
bakteriil Pasien hipertensi berobat check up setelah menderita
hipertensi selama 11 tahun. Pemeriksaan: sadar, tidak
65. TB paru dengan obat kombinasi ada sesak. TD 200/110 mmHg. Nadi 86x/menit. Jantung
SEBAB dan paru berbatas normal. Tidak ada edema ekstremitas.
Obat kombinasi memperpendek lama terapi
74. Pemeriksaan tambahan untuk kasus tsb, kecuali:

retyped by: ASSALAM PEND. DOKTER 2006


INTERNA [2006] Rabbi zidni ‘ilmaa warzuqni fahmaa

a. Urinalisis
b. CCK
c. Enzim jantung
d. Foto thorax
e. EKG

75. Kasus anemia aplastik. Pengobatan yang paling


sesuai adalah:
a. Busulfan
b. Interferon
c. Kortikosteroid
d. Hydrea
e. Thioguanin ARA Daunorubicin

retyped by: ASSALAM PEND. DOKTER 2006

Anda mungkin juga menyukai