Anda di halaman 1dari 33

SOAL UJIAN PENERIMAAN

PPDS BEDAH PERIODE Oktober 2014

1. Kelenjar tiroid terdapat 2 lobus, kiri dan kanan. Tetapi pada keadaan-keadaan tertentu ada juga
lobus:
a. Piramidals d. Externa
b. Profunda e .Inferior
c. Lingualtiroid

2. Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin yang berfungsi untuk :


a. Seksual d. Metabolisme dan pertumbuhan
b. Metabolism e. Pencernaan
c. Pertumbuhan

3. Apabila produksi hormone tiroksin berlebihan, maka akan terjadi gejala hypertirod, itu dapat
diketahui dengan hasil pemeriksaan darah :
a. TSH ↑dari (N) d. T4 ↓
b. TSH ↓ dari (N) e. T3 & T4 ↓
c. T3 ↓

4. Kelenjar tiroid melekat pada trakea oleh karena adanya :


a. Ligamen Pretrakealis d. Ligamen Berry
b. Ligamen cervikalis e. Fascia Pretrakelais
c. Ligamen Trakealis

5. Kelenjar getah bening daerah leher terdapat beberapa level, yaitu :


a. 3 level d. 5 level
b. 6 level e. 8 level
c. 4 level

6. Level kelenjar getah bening di bagian atas vena jugular (upper jugular vein ) sering disebut level :
a. I d. IV
b. II e. V
c. III

7. Kelenjar parotis dibagi dua oleh struktur saraf. Saraf yang dimaksud adalah :
a. N. Fascialis d. N. Accessorius
b. N. Lingualis e. N. Auricular major
c. N. Hypoglosus
8. Kelenjar liur dikenal dengan dua bagian besar yaitu: major & minor. Kelenjar liur minor itu
terdapat pada :
a. Kelenjar Parotis
b. Kelenjar yang terdapat pada mukosa aero digestivus bagian atas
c. Kelenjar Sublingual.
d. Kelenjar Submandibula
e. Kelenjar Submental

9. Untuk mengunyah dengan baik, maka harus terjadi oklusi yang baik antara lain :
a. Insisivus c. Molar III
b. Canimus d. Gingiva
e. Premolar & Molar I

10. N. laringeus rekrurent adalah saraf yang perlu diperhatikan saat operasi :
a. Parotis d. Tiroid
b. Kelenjar Submandibula e. Kista Ductus Tiroglosus
c. Sublingual

11. Yang dimaksud dengan luka penetrans dada (toraks) adalah :


a. Menembus subcutis d. Menembus Pleural viseralis
b. Menembus pleura parientalis e. Menembus mediastinum
c. Sampai kejaringan otot

12. Tanda pasti adanya luka penetrans dada adalah :


a. Ada pendarahn banyak dari luka d. Sesak nafas
b. Ada tanda patah tulang iga e. Nyeri.
c. Ada udara keluar masuk lewat luka

13. Tekanan dalam rongga pleura akhir ekspirasi, pada pernafasan normal adalah :
a. 1 atm d. +2 cm H2O
b. – 2 cm H2O e. + 8 cm H2O
c. – 8 cm H2O
14. Pernyataan mana yang tidak sesuai dengan cedera tumpul dada :
a. Adanya Pnemotoraks karena fragmen tulang iga menusuk paru
b. Beratnya cedera dengan organ intra torakal tergambar pada luasnya hematom pada kulit dinding
dada
c. Akibat lanjut dapat timbul pernafasan paradoksal
d. Dapat menimbulkan hemotoraks bilateral
e. Hemotoraks dan pneomotoraks sering terjadi bersama-sama pada satu sisi

15. Yang tidak sesuai dengan dada gail (Flail Chest) adalah :
a. Bebrapa tulang iga patah segmental
b. Pasien sesak nafas sampai sianosis
c. Pada inspeksi pada bagaian yang gail mengembang saat inspirasi
d. Terjadi pernafasan paradoksal
e. Tidal volume sangat menurun

16. Tanda yang memastikan adanya hemotoraks adalah :


a. Sesak nafas c. Suara pernafasan melemah
b. nyeri dada d. Pada perkusi terdengar redup
e. Pada perkusi terdengar hypersonor

17. Tanda pasti patah tulang iga simple adalah :


a. Pembengkakan setempat d. Sesak nafas
b. Nyeri setempat e. Perkusi redup
c. Kompresi test positif

18. Yang bukan menjadi tujuan pemasangan WSD adalah :


a. Meningkatkan tekanan intra plumonal
b. Untuk mengeluarkan darah dari rongga pleura
c. Untik mengeluarkan udara dari rongga pleura
d. Menjadikan tekanan dalam rongga pleura negative
e. Mengembangkan paru yang kuncup

19. Mekanisme tubuh mengatasi pendarahan, tidak termasuk :


a. Vasokonstriksi d. Terbentuk bekuan darah
b. Vasoretraksi e. Hematoma sekitar cedera
c. Defans muskuler

20. P. darah ini tidak boleh diligasi bila mengalami cedera


a. A. radialis d. A. ulnaris
b. A. brakhialis e. A. dorsalis pedis
c. A. tibialis posterior

21. Dilatasi bilier kongenital adalah suatu keadaan dimana terjadi pelebaran dari :
a. Duktus koledokus d. Duktus intrahepatik
b. Duktus cystikus e. Duktus intra dan ekstra hepatic
c. Choledonkopancreatiko junction
22. Dilatasi bilier congenital sering ditemukan pada
a. Orang kulit hitam
b. Orang kulit putih
c. Dewasa terutama bangsa afrika
d. Jarang dibawah usia 50 tahun
e. Umumnya orang jepang di bawah 40 tahun

23. Penatalaksanaan untuk dilatasi bilier congenital adalah :


a. Melakukan drenase eksternal
b. Liliy’s procedure
c. Melakukan drenase internal
d. Eksisi kista total dengan drenase internal
e. Kistaduodenostom
24. Pada penderita dengan atresia bilier
a. Insiden sering pada pria disbanding wanita 1,4 : 1,0
b. Hepar umumnya terasa membesar
c. Lien umumnya tidak teraba
d. Feses berwarna putih dempul
e. Urin berwarna teh

25. Penyebab ikterus secara umum pada bayi minggu I :


a. Deposit dari bilirubin direct d. Akumulasi bilirubin terkonyugasi
b. Akumulasi dari bilirubin unkonyugasi e. Akumulasi porfirin
c. Deposit dari bilirubin Total
26. Yang benar dari pernyataan ini :
a. Fisiologi ikterus terjadi pada bayi ≥ 5 minggu
b. Bisa hilang setelah 1 bulan
c. Ikterus yang tetap ada dalam >5 minggu dipikirkan suatu patologis
d. Bayi premature memiliki periode fisiologi ikterus yang lebih lama
e. Bayi aterm dan premature memiliki periode fisiologi ikterus yang sama

27. Pada atresia bilier yang tidak diobati akan terjadi perubahan pada organ:
a. Liver failure d. Sirosis hepatis
b. Portal Hypertension e. Varises Esofagus
c. Splenomegaly

28. Deferensial diagnose neonatal jaundice dengan kadar bilirubin direk serum tinggi adalah:
a. Jaundice fisiologi d. Atresia bilier
b. Rh. ABO incompatibility e. infeksi TORCH
c. Neonatal hepatitis

29. Surgical management atresia bilier harus dilakukan sebelum usia.


a. 1 minggu d. 12 minggu yang di
b. 2 minggu e. 16 minggu
c. 6 – 8 minggu

30. Yang tidak termasuk prinsip-prinsip pengobatan fraktur adalah :


a. Recognition d. Rehabilitastion
b. Retention e. fiksasi
c. Reduction

31. Pada anak-anak penyembuhan fraktur lebih cepat pada orang dewasa, hal ini disebabkan oleh :
a. Vaskularisasi yang banyak d. Tulang rawan
b. Tulang masih bertumbuh e. Periosterum tebal
c. Lempeng pertumbuhan

32. Fraktur yang terlambat menyembuh pada proses penyembuhan masih berjalan disebut :
a. Mal union d. Clinical union
b. Delay union e. Angulasi
c. Nonunion

33. Klasifikasi fraktur lempeng epifisis pada anak menurut Salter Harris dibagi dalam beberapa tipe :
a. 3 d. 6
b. 5 e. 2
c. 4

34. Dibawah ini penyembuhan normal dari tulang adalah :


a. Malunion d. Delayed union
b. Nonunion e. Dengan rotasi
c. Callus union

35. Pemasangan fiksasi eksterna biasanya dilakukan pada fraktur terbuka menurut Gustilo tipe :
a. I d. Semua tipe
b. II e. Hanya untuk tulang pendek
c. III

36. Seorang laki-laki 14 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lengan bawa
kiri akibat KLL. Pada foto roentgen ditemukan Fracture pada Ulna 1/3 Proximal disertai dislokasi
pada head radius. Type fraktur ini disebut juga :
a. Salter-Harris d. Fraktur olecranon
b. Fraktur Montegia e. Fraktur colles
c. Fraktur galeazzi

37. Dislokasi panggul terbagi dalam 3 type :


a. Anterior, lateral, medial d. Sentral, anterior, lateral
b. Anterior, posterior, medial e. Anterior, medial, sentral
c. Posterior, anterior, sentral

38. Batu ureter umumnya dapat tersangkut di :


a. UPJ d. Persilangan a. Iliaka
b. Persilangan m. psoas e. Sepanjang Ureter
c. Ureter intramural

39. Dimana asal hyperplasia prostat :


a. Zona perifer b. Zona transisional
c. Kelenjar periuretralis e. Zona centralis
d. Dan kelenjar periuretralis

40. Vena spermatika kiri bermuara pada :


a. Vena, Cava inferior d. Vena ,masentrika superior
b. Vena, masentrika inferior e. V. iliaca simistra
c. Vena, renalis sinistra

41. Obstruksi pada ureter proximal kiri dan kanan menyebabkan nyeri pada :
a. Testis kanan d. Inguinal kanan
b. Perut kanan atas e. Inguinal kiri
c. Pinggan kanan

42. Pilihan antibiotika untuk instersitial sistitis :


a. Doxycelyn d. Ciprofloxacin
b. Amoxycilin e. Tidak ada
c. Bentamyein

43. Ruptur uretra pada straddle injury umumnya pada :


a. Pars. Pendularis d. Pars naviculare
b. Pars prostatika e. Pars. Membranacea
c. Pars bulbosa

44. Pada fraktur pelvis rupture uterta terjadi pada :


a. Pars. Pendularis d. Pars prostatika
b. Pars. Membranacea e. Pars naviculare
c. Pars bulbosa

45. Secara histologi kebanyakan tumor penis adalah type :


a. Squmous cell carcinoma d. Adeno carcinoma
b. Verrucous carcinoma e. Transisionalsealcarsinoma
c. Epidemic laposi sarcoma

46. Pada tumor buli pada umumnya adalah type :


a. Squamous cell carcinoma d. Seminoma
b. Transitional cell carcinoma e. Verucous carsinoma
c. Ademo carcinoma
47. Bila terjadi luka bakar pada bagian dada melingkar dengan derarajad III, maka penderita bisa terjadi
kesulitan bernapas, apa yang segera dilakukan dengan keadaan ini:
a. Insisi d. Debrideman
b. Trakeostomi c. Eskarotomi
c. Fasiotomi
48.Luka bakar derajad I sering terjadi pada:
a. Luka bakar elektrik d. Akibat matahari
b. Luka bakar akibat tersiram air panas e. Akibat kontak benda panas
c. Luka bakar akibat api

49.Kedalaman luka bakar yang termasuk tingkat II superficialis, adalah :


a. Banyak bulae c. Odem kulit yang jelas
d. Hyperemis
b. Pin prick test menurun
e. hyperesthetis

COCOKKANLAH GAMBAR DIBAWAH INI :


53. Apakah diagnose dari gambar diatas : ………………………………………………
a. Labioschizis Unilateral
b. Labioschizis Bilateral
c. Labioschizis Unilateral total
d. Labioschizis Bilateral total
e. Palatoschizis

54. Untuk menilai kesadaran secara obyektif, menggunakan :


a. AMPLE Score d. GOS
b. TRIAS e. Four Score
c. GCS

55. Faktor penting pada penilaian awal penderita cedera kepala berat adalah :
a. Breathing
b. Circulation d. Drug
c. Airway e. Tekanan darah

56. Komplikasi cedera kepala akut, adalah :


a. Hidosefalus d. Parkinson
b. Brain atrofi e. Penurunan kesadaran
c. Loss memory

57. Nutrisi pada penderita cedera kepala berat diberikan pada hari ke :
a. Pertama d. Lima
b. Tujuh e. Lewat satu minggu
c. Limabelas

58. Faktor ekstra Cranial pada trauma kepala adalah:


a. Herniasi otak d. Pneumonia
b. hidrosefalus e. Meningitis
c. Ventrikulitis

59. Salah satu tanda patah tulang dasar kepala adalah :


a. Diplopia
b. paresa N. VII d. . Pupil anisokor
c. hemiparesa e. bettle sign

60. Metabolisme aerob sel otak menghasilkan :


a. 20ATP d. 50 ATP
b. 10 ATP e. 15 ATP
c. 38 ATP

61. Penyebab sub dural hematoma akut, ialah :


a. Robekkanduramater
b. Tumor otak d. putusnya bridging vein
c. rusaknya vass meningeamedia e. Trauma Tumpul

62. Indikasi pemeriksaan CT scan kepala ialah :


a. Kesadaran meningkat
b. Patah tulang dasar kepala d. Kejang
c. Amnesia e. Perdarahan otak

63. Cedera kepala sedang, adalah :


a. GCS 3 d. GCS 8
b. GCS 13 – 15 e. GCS <=8
c. GCS 9 – 10
64. Patogenesis appendicitis berawal dari :
a. Produksi mucus berlebihan
b. Obstruksi lumen appendix
c. Hiperperistaltik usus halus dan usus besar
d. Oedema dinding appendix
e. Fekalit

65 . Gejala “two question poin” pada appendicitis akut terdapat pada :


a. Stadium akut fokal d. Appendicitis perforasi
b. Stadium akut supurativ e. Periappendicular abses
c. Periappendicular flegmon

66. Pemeriksaan penunjang yang tidak menyokong appendicitis akut adalah :


a. Bakteri dalam feses c. albumin dalam urin
b. Leukosit dalam urin d. Eritrosit dalam urin

67. Perawatan konservatif periappendicular infiltrate ditinggalkan jika :


a. Panas yang menetap lebih dari 24 jam
b. massa yang mulai terfixir
c. naik turunnya nadi pada tahap awal
d. massa yang membesar disertai nyeri yang tetap didaerah Mc. Burney
e. Adanya tanda-tanda obstruksi usus mekanik

68. Penyebab obstruksi usus mekanik yang paling mungkin pada penderita pasca operasi abdomen :
a. Tumor
b. Feses d. Invaginasi
c. Stricture e. jeratan Pita

69. Hemorrhoid externa :


a. Terletak di atas linea dentate
b. Nyeri karena peregangan mukosa d. Ditutupi oleh mukosa
c. Sering terjadi thrombosis berulang e. Disertai penonjolan mukosa

70. Penyebab obstruksi usus mekanik yang paling mungkin pada penderita pasca operasi abdomen :
a. Hernia Externa
b. Volvulus d. Pita
c. Atresia e. Invaginasi

71. Cholecysititis akut :


a. Selalu disertai batu
b. Bilirubin diatas 5mg%
c. Tanda Murphy memastikan diagnosis
d. Enzim hati meningkat tajam
e. Leukositosis ringan
72. Pemeriksaan radiology yang paling akurat untuk mengetahui massa pada ginjal :
a. IVP
b. MRI d. USG
c. Arteriografi Ginjal e. CT Scan

73. Benign prostatic hyperplasia (BPH) paling banyak berasal dari :


a. Zona perifer
b. Zona sentralis d. Zona demarkasi
c. Zona transisional e. Zona periurethra

74. Abses yang paling sering terjadi pada daerah anorectal :


a. Abses ischiorectal d. Abses supralevator
b. Abses perianal e. Horse shoe abses
c. Abses intersphingterica

75. Vena-vena mana yang mengalir ke vena Renalis kanan :


a. v. Supra renalis kanan b. v. Lumbalis ke 2 kanan
c. v. Gonadal Kanan e. v.mesenterika superior kanan
d. v. spermatika interna kanan

76. yang tidak terjadi pada batu ginjal yang tidak dieliminasi adalah:
a. Infeksi d. Peningkatan albumin
b. Obstruksi e. sepsis
c. Peningkatan kreatinin

77. Penyebab nyeri karena adanya batu ureter adalah


a. Obstruksi aliran urin dan peregangan kapsul ginjal
b. Meningkatnya peristaltic ureter
c. Iritasi mukosa ureter oleh batu
d. Iritasi intramural ureter
e. Ekstravasasi urin

78. Spesimen biakan urin yang paling dapat dipercaya, diperoleh dengan cara :
a. Katerisasi uretra d. Sampel dari urine back
b. Aspirasi melalui kateter e. Urin porsi tengah
c. Aspirasi suprapubik

79. Pemeriksaan radiology yang paling akut untuk mengetahui massa pada ginjal :
a. IVP d. MRI
b. USG e. Arteriografi ginjal
c. CT scan

80. Batu saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri pemecah urea disebut :
a. Batu kalsium d. Batu fosfat
b. Batu Struyit e. Batu asam urat
c. Batu endemic
81. Kasus :
Anak laki-laki umur 4 tahun datang kepraktek dokter dengan keluhan nyeri perut disertai muntah
sejak 1 hari yang lalu dalam 2 jam terakhir ini penderita mulai demam. Pada pemeriksaan
didapatkan anak dalam posisi menekuk kaki kanannya dan mengeluh nyeri bila diluruskan, Nyeri
tekan pada perut, dehidrasi dan demam
Kemungkinan anak tersebut menderita:
a. Invagiuasi d. Divertikulitis
b. Appendistis akut e. Malrotasi
c. Volvulus

82. Tindakan pada kasus tersebut :


a. Segera dioperasi
b. Lakukan rehidrasi dilanjutkan dengan tindakan operasi
c. Pemeriksaan darah dan urin lengkap sesudah operasi
d. Observasi untuk menentukan diagnose
e. USG abdomen

83. Pancreas anulare adalah keadaan dimana :


a. Pancreas meradang hebat dan penderita sepsis
b. Pancreas terbelah akibat trauma
c. Duodenum terjerat oleh jaringan ikat pada caecum yang berada pad epigastrium
d. Duodenum tercekik oleh caput pancreas akibat malrotasi pancreas
e. Tumor dari caput pancreas

84. Salah satu pemeriksaan penunjang untuk diagnostic pada malrotasi adalah :
a. Melakukan barium enema dan letak caecum ada pada posisi kiri bawah
b. Melakukan barium enema dan letak caecum ada pada posisi kanan atas
c. Melakukan barium enema dan letak caecum ada pada posisi kiri atas
d. Melakukan barium enema dan letak caecum ada pada posisi kanan bawah
e. Barium enema tidak dapat dipakai pada diagnostic malrotasi

85. Yang dimaksud dengan Altman tipe II pada teratoma sakrokoksigeal adalah :
a. Tumor tampak eksternal tetapi sebagian besar terletak intrapelvis dengan ekstansi keabdomen
b. Tumor terletak umumnya eksternal dengan sedikit komponen presakral
c. Tumor seluruhnya terletak presakral, tidak tampak eksternal
d. Tumor terletak eksternal dan dijumpai sebagian besar intrapelvis
e. Tumor seluruhnya di Intraabdomen

86. Teratoma adalah tumor yang berasal dari sel :


a. Pluripoten
b. Totipotensial
c. Tidak masuk klasifikasi tumor sel germinal
d. Hiperplasia
e. Hipertrofi
87. Pada bayi yang beru lahir didapatkan kelainan adanya usus yang saling melekat disebelah
kanan dari umbilicus menebal tanpa ditutupi selaput maka diagnose :
a. Gastroschisis d. Perforasi gaster
b. Hernia umbilikalis e. Granuloma
c. Omphalokel

88. Kelainan pada umbilicus keluar cairan berbau kencing adalah :


a. Granuloma c. Persisten urachus
b. Ductus vitelinus + Urachal
d. Hernia
e. Polip umbilicus

89. Hernia inguinalis lateralis pada bayi / anak laki-laki lebih sering pada sebelah kanan sebab :
a. Prosesus vaginalis peritoneum kiri obliterasi lebih dulu dari kanan
b. Prosesus vaginalis peritoneum kanan obl;iterasi lebih dahulu dari kiri 1 bulan
c. Prosesus vaginalis kanan lebih dulu menutup
d. Prosesus vaginalis kiri lebih lambat menutup
e. Prosesus vaginalis kanan lebih rendah dari kiri

90. Gambaran klinis penyakit morbus hirschprung umumnya pada newborn :


a. Distensi abdomen
b. Muntah hijau fekal
c. Keterlambatan mekonium pertama lebih dari 24 jam
d. Gambaran obstruksi setinggi ileum atau lebih distal
e. Visible bowel kontur dan peristaltik

91. Indikasi Pembedahan pada TB Paru:


a. Sputum BTA (+)
b. Hemoptoe masif yang membahayakan jiwa
c. Kecurigaan Keganasan Paru bisa disingkirkan
d. Kavitas dengan dinding tebal tidak ada kavitas
e. resiko sumber penularan

92. Manfaat penggunaan ventilator :


a. Menekan dinding dada
b. Menaikan Tekanan Intrakranial
c. Mengatasi stress
d. Menstabilkan dinding dada
e. untuk mengatasi tetanus

93. Yang benar tentang Transudat diantara ini adalah:


a. Test Rivalta (+)
b. LDH < 200 IU d. bakteri(+)
c. Berat jenis 1050 e pH 7,5.

94. Stadium awal empiema adalah:


a. Invasi bakteri d. Eksudasi
b. Proliferasi e. demam
c. Organisasi

95. Indikasi pembedahan pada flail chest :


a. semua Cedera organ intrathotarakal
b. Instability rongga thoraks
c. Lepas Ventilator
d. Nyeri dada
e. kontusio paru

96.Yang benar dalam diagnosa Hemothoraks pada trauma:


a . X photo dan USG
b. Riwayat dan imaging
c. Klinis & CT scan
d. Klinis dan imaging
e. klinis saja

97. Komplikasi lanjut hemothoraks yang tidak dievakuasi:


a. edma paru b. Batuk-batuk
c. Fibrothoraks e. sesak nafas
d. Anemia

98. Yang merupakan penanganan kontusio paru di ICU adalah:


a. Hyperventilasi
b. Mempertahankan saturasi oksigen arterial > 90%
c. Monitor vital sign
d. analisa gas darah
e. penurunan kesadaran

99. Garis imaginer region thoraks anterior :


a.Linea midklavikular
b. Linea mediastinalis
c. Linea paravetebralis
d. Linea paraklavikularis
e. linea dentata

100. Yang benar tentang fisiologi pernapasan adalah :


a. ventilasi adalah pertukaran darah
b. Pernapasan adalah pertukaran darah di paru-paru
c. Pernapasan adalah pertukaran O2 dan CO2
d. perfusi adalah aliran darah ke paru-paru
e. pergerakan napas

101. Tiga lapisan dinding pembuluh darah adalah :


a. Serosa, mukosa, muskularis d. Intima, serosa, muskularis
b. Intima, media, adventitia e. Epidermis, dermis otot
c. Serosa, media, evantina

102. Dua masalah utama pada penyakit pembuluh darah :


a. Trombosis dan perdarahan
b. Trombus dan gangren
c. Vena dan Arteri
d. Trombus dan Arteri
e. Epidemis,demis,otot

103. Heparin termasuk jenis obat :


a. Anti koagulasi
b. Anti agregasi trombosit
c. Anti trombolitik
d. Anti spasmodik
e. Antibiotika

104. Vena cava superior bermuara di :


a. Atrium kiri
b. Ventrikel kiri
c. Atrium kanan
d. Ventrikel kanan
e. Aorta kanan

105. Arteri iliaca communis mendapat alirah darah dari :


a. a. mesenterika superior
b. a. mesenterika inferior
c. a. renalis kiri
d. a. renalis kanan
e. aorta abdominalis

106. Manajemen utama dari penanganan penyakit Buerger’s diesease :


a. Drugs treatment
b. Smoking cessation
c. Revascularisasi/ by pass surgery
d. Endovaskuler surgery
e. iskemik dan gangren
107. Nilai normal Ankle Brachialis Indeks :
a. 0,9 – 1 d. > 1
b. < 0,9 e. Laparoskopik simpatektomi
c. 0,7

108. Patofisiologi chronic venous insufisiensi/CVI (varises) :


a. Koagulopati d. insufisiensi dinding
b. kerusakan muskularis e. kerusakan endotel
c. Obstruksi dan refluks

109. Vaskuler akses untuk pasien Hemodialisis yang paling ideal adalah :
a. AV shunt / AV fistula
b. AV graft
c. Kateter double lumen short time
d. Kateter double lumen long time
e. kanulasi arteri femoral

110. Hal-hal yangg memberatkan pada penderita diabetic foot adalah :


a. regulasi gula darah
b. Ketaatan pasien d. Neuropati, Iskemik, infeksi
c. obat anti diabetik e. HbA1C tinggi

111. Pada penderita post operasi reseksi usus halus dipuasakan selama :
a. Puasa 1 hari
b. Puasa 2 hari
c. Puasa 3 hari
d. Selama cairan sonde lambung masih hijau
e. Sampai pasase usus lancar atau baik

112. Muntah menyemprot (proyektil) merupakan tanda dari :


a. Achalasia esophagus d. Hypertropi stenosis pyroric congenital
b. Atresia esophagus e. Stenosis duodenum
c. Invaginasi

113. Gejala awal appendistis akut adalah :


a. Sakit perut kanan bawah disertai dengan tungkai kanan kram
b. Sakit perut kanan
c. Sakit ulu hati
d. Muntah
e. Sakit pinggang

114. Yang bukan penyebab ileus paralitik :


a. Apendistis akuta
b. Perforasi lambung sebab ulkus peptikum
c. Perforasi usus karena typus abdominalis
d. Tumor colon
e. Sepsis

115. Yang tidak termasuk gejala atau tanda cedera dada adalah :
a. Batuk darah (hemotoe)
b. Sesak nafas
c. Kompresi tes dada positif
d. Pada perkusi dada, redup atau hipersonor
e. Pada tamponade jantung bunyi jantung mengeras

116. Yang tidak sesuai dengan tamponade jantung :


a. Adanya retensi darah dalam subpericardium
b. CVP meningkat
c. Bunyi jantung terdengar lemah
d. Pada x-foto toraks, jantung membesar
e. Bradicardi

117. Tindakan tanpa syarat untuk menghentikan pendarahan ini berbahaya :


a. Memasang bebatan pada proximal cedar
b. Beban tekan setempat
c. Penekanan setempat
d. Pemberian obat-obat koagulan
e. Klem p.darah sementara

118. Penanganan cepat untuk tension pneumotoraks adalah :


a. Pasang WSD d. Pasang oksigen
b. Tusuk jarum abocat pada ICS 2-3 e. Cardiozsintesis
c. Pasang infuse

119. Pernyataan yang salah tentang aparat WSD :


a. Bagian yang masuk kedalam rongga pleura adalah tube torakostomi
b. Tube torakostomi dihubungkan dengan botol oleh slang drain
c. Botol berisi air penuh
d. Slang drain yang didalam botol harus tenggelam dalam air
e. Harus ada slang yang menghubungkan udara luar dengan ruang diatas permukaan air

120. Tanda yang memastikan adanya pneumotoraks adalah :


a. Sesak nafas d. Pada perkusi terdengar redup
b. Nyeri dada e. Pada perkusi terdengar hypersonor
c. Stemfremitus melemah

121. Yang bukan tanda ileus obstruksi adalah :


a. Perut kembung d. Abdomen nyeri tekan
b. Abdomen timpanitis e. Bising usus meningkat
c. Ada defans muscular

122. Yang perlu dicoba dengan tindakan konserfatif pada penderita ileus obstruksi adalah :
a. Volvulus
b. Hernia incarseta pada orang dewasa
c. Atresia ani
d. Invaginasi yang gagal dengan barium in loop
e. Adhesive band ileus

123. Tindakan operasi tidak dikerjakan pada :


a. Appendistis akuta d. Periappendikular infiltrate
b. Appendistis gangrenosa e. Periappendikular abses
c. Appendistis perforasi

124. Yang tidak termasuk perawatan pre operatif penderita ileus adalah :
a. Pasang infuse (IVFD) d. Pasang kateter urin
b. Minum air putih e. Beri PPI & antibiotika
c. Pasang sonde lambung

125. Penderita dengan hernia melalui foramen BOCHDALEK (hiatus pleura peritonealis ) biasanya
datang dengan keluhan :
a. Dispnoe + sianotik d. Ictus cordis pindah ke kiri
b. Perut cekung / schapoid e. Distensi abdomen
c. Hipotermia

126. Pada penderita atresia ani maka pemeriksaan terhadap radiology yang dilakukan ;
a. Segera setelah diketahui
b. 24 jam setelah lahir pada penderita tanpa fistula
c. Sebelum 8 jam pada semua penderita dengan fistula
d. 24 jam setelah lahir pada penderita dengan fistula
e. Tak perlu dilakukan pemeriksaan radiology pada penderita tanpa fistula

127. Pada penderita atresia ani dengan fistula rectovestibular yang lancer maka tindakan selanjutnya
adalah :
a. Segera dilakukan stoma
b. Dilakukan operasi soave
c. Observasi sampai usia 3 bulan selanjutnya dibuat stoma
d. Segera dilakukan anorectoplasty
e. Dilakukan operasi Duhamel

128. Gold standard untuk penentuan diagnose morbus hirschprung adalah berdasarkan :
a. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
b. Riwakay penyakit, pemeriksaan fisik dan radiologist
c. Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan laboratorium darah/feces
d. Pemeriksaan patologi anatomi dengan tidak ditemukannya pleksus aaurbach dan meissner
e. Pemeriksaan radiology dengan ditemukannya coil spring apearence + cupping

129. Yang dimaksud dengan trias invaginasi adalah :


a. massa tumor + peritonitis + red current jelly stool
b. Red curran jelly stool = demam + massa tumor
c. Sakit perut, muntah + red current jelly stool + massa tumor
d. Peritonitis + abdomen membuncit + pseudo portion
e. Pseudo portio + dance sign + peritonitis

130. Bila terdapat muntah hijau maka harus dianggap obstruksi sampai dengan terbukti tidak dan
bila terjadi obstruksi maka terletak setinggi :
a. Oesophagus d. Diatas ampula vateri
b. Pilorik e. Dibawah ampula vateri
c. Duodenum pars I
131. Invaginasi paling sering terjadi pada anak berusia :
a. 0 – 3 bulan d. 24 – 48 bulan
b. 3 – 12 bulan e. Lebih dari 48 bulan
c. 12- 24 bulan

132. Penyebab paling sering pada anak usia dibawah 2 thn adalah :
a. Infeksi d. Idiopatik
b. Leiomioma e. Polip
c. Divertikel meckel

133. Kelainan-kelainan berikut ini dengan keluhan utama muntah nonbilions adalah :
a. Hipotrofis Pilorus Stenosis
b. Stenosis / atresia duodenum
c. Atresia Ileum
d. Hirschsprung”s Disease
e. Atresia kolon

134. Yang dimaksud dengan DANCE SIGN adalah :


a. Bila pada colok dubur teraba masa seperti porsio
b. Bila massa teraba pada daerah kanan dan kiri atas sedang abdomen kanan bawah kosong
c. Bila pada pemeriksaan terdapat perut membuncit tampak gambaran usus dan pergerakan
usus
d. Pada pemeriksaan penderita muntah hijau dan massa intra abdomen sulit diraba
e. Bila pada palpasi abdomen usus yang hiperperistaltik teraba seperti menari

135. Yang benar mengenai Appendix Vermiformis


a. Sebagian besar letak retroperitoneal
b. Pada bayi mempunyai lumen yang lebar diproximal
c. Disvaskularisasi oleh A. appendicularis cabang A. Colica Dextra
d. Persarafan paradimpatis dari N. Vagus
e. Persarafan simpatis dari N. Thoracalis XII

136. Kuman aerobic yang paling banyak ditemukan pada appendicitis


a. Streptoccus viridians d. Klebsiella
b. Pseudomonas e. Enterococus
c. Eshericia coli

137. Yang salah dari hernia litre :


a. Isi hernia divertikel meckel
b. Bisa merupakan hernia indirek
c. Tidak pernah terjadi perforasi
d. Masuk klasifikasi berdasarkan isi hernia
e. Bisa strangulate

138. Aturan “Goodsall” :


a. Untuk menentukan letak External Opening (EO) dan Internal Opening (IO)
b. EO di anterior dengan jarak >3 cm tract lurus ke arah IO
c. EO di anterior dengan jarak <3 cm tract melengkung ke arah IO
d. EO di posterior, tract lurus ke arah IO
e. EO di posterior, tract melengkung ke arah IO

139. Pernyataan salah untuk hernia fermoralis :


a. Sering pada usia tua
b. Benjolan di bawah ligamentum inguinalis
c. Jarang terjadi stangulata
d. Benjolan di media V. fermoralis dan tuberkulum lateralis
e. Pintu keluar hernia fossa ovalis

140. Hemoroid externa :


a. Terletak diatas linea
b. Ditutupi oleh mukosa
c. Nyeri karena peregangan mukosa
d. Sering terjadi thrombosis berulang
e. Disertai penonjolan mukosa
141. Penanganan fissure anal dengan angka keberhasilan tinggi :
a. Lateral internal sphincterotomy d. Botulinum toxin
b. Dilatasi anal e. Sitz bath hangat
c. Lateral External sphincterotomy
142. Khas pada hemorrhoid interna tanpa inkarserata :
a. Berdarah atau prolaps tanpa nyeri
b. Berdarah atau prolaps
c. Rectum terasa penuh
d. Mucous discharge
e. Adenoma

143. Jenis tumor yang paling banyak dijumpai pada karsinoma buli :
a. Karsinoma sel skuamous d. Karsinoma sel atipik
b. Karsinoma sel campuran. e. Adenoma
c. Karsinoma sel transisional

144. Gambaran adanya rupture ureter pada pemeriksaan IVP :


a. Adanya hemotom peri ureter
b. Adanya massa ureter
c. Adanya abses peri ureter
d. Adanya gambaran ekstravasasi kontras
e. Adanya gambaran hidronefrosis pada ginjal ipsilateral

145. Yang dimaksud dengan meconium ileus adalah :


a. Obstruksi pada ileum terminal akibat feses sangat kental dan liat
b. Feses yang liat atau padat ini diakibatkan oleh penyakit cystic fibrosis sehingga pancreas
tidak dapat menghasilkan enzyme
c. Bayi lahir dengan tanda tanda obstruksi, secara klinis sama dengan atresia ileum
d. Pada pemeriksaan barium enema tampak Rosario sign
e. Pada foto abdomen tampak “cut off sign”

146. Pertanda teratoma sakrokoksigeus yang memiliki unsure keganasan yaitu :


a. Pada pemeriksaan didapatkan peningkatan AFP bila komponen ganas mengandung unsure
yolk-sac
b. Penurunan Beta heg bila komponen ganas mengandung unsure trofoblas
c. Penurunan AFP bila komponen ganas mengandung unsure yolk –sac
d. Peningkatan PSA bila komponen mengandung unsure yolk-sac
e. Penurunan PSA bila komponen ganas mengandung unsure trofoblast

147. Trias enterokolitis nekrotikans neonata adalah :


a. Kembung, hematokesia, pneumatosis intertinalis
b. Kembung, muntah hijau, hematokesia
c. Pneumatosis intestinal, bilious vomit, peritonitis
d. Peritonitis, muntahh hijau, letargi
e. Pneumatosis intestinalis, latergi, muntah hiaju

148. Pada penderita dengan invaginasi maka reposisi barium dapat dilakukan dengan syarat :
a. Sudah terhjadi obstruksi yang jelas
b. Bila ada tanda-tanda peritonitis
c. Penderita muntah hiaju atau fecal disertai kembung
d. Tidak ada dehidrasi
e. Ragu-ragu dengan diagnose dan belum ada tanda-tanda obstruksi peritonitis
149. Untuk menentukan tinggi rendahnya letak atresia ani fistula maka perlu pemeriksaan rontgen :
a. Invertogram d. Knee Chest Position
b. Wangenstein- Rice e. Foto lateral
c. Waters

150. Penyebab paling sering apendistis akuta adalah :


a. Fecolith d. Perforasi Gaster
b. Cacing e. Granuloma
c. Biji Cabe

151. Pemeriksaan konservatif periappenicular infiltrate ditinggalkan jika :


a. Leukositosis d. Eritrosit dalam urine
b. Albunin dalam urine e. Bakteri dalam feses
c. Leukosit dalam urine

152. Tanda-tanda pasti adanya luka penetrans dada adalah :


a. Ada pendarahan banyak dari luka
b. Ada udara keluar masuk lewat luka
c. Sesak nafas
d. Ada tanda patah tulang iga
e. Nyeri
153. Yang tidak termasuk dalam tindakan-tindakan yang dapat dikerjakan pada dada gail :
a. Pemberian cairan / Elektrolit perinfus d. Pasang ventilator
b. Pemberian oksigen e. Diberikan obat analgetik
c. Harus pasang WSD

154. Yang menjadi tujuan pemasangan WSD adalah :


a. Untuk mengeluarkan darah dari rongga pleura
b. Untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura
c. Menjadikan tekanan dalam rongga pleura negatif
d. Mengembangkan paru yang kuncup
e. Meningkatkan tekanan intra pulmonal
155. Mekanisme tubuh mengatasi perdarahan, tidak termasuk :
a. Pasang infus d. Pasang oksigen
b. Tusuk jarum abocat pada ICS 2-3 e. Cardiosintesis
c. Pasang WSD

156. P. darah ini tidak boleh diligasi bila mengalami cedera :


a. A. Brakhialis d. A. Ulnaris
b. A. Radialis e. A. Dorsalis pedis
c. A. Tibialis Posterior

157. Bila terjadi ruptur komplet arteri brakhialis dengan jarak kedua ujung 1 cm, tindakan adalah :
a. Ligasi kedua ujung
b. Anastomosa menggunakan graft
c. Langsung anastomosa “end to end”
d. Dibiarkan saja karena perdarahan sudah berhenti
e. Dibuat “arterio-venous shunt”

158. Akibat gagalnya fungsi WSD adalah:


a. Emfisema Subcutis
b. Adanya undulasi dalam aparat WSD
c. Masih sesak nafas
d. Sakit pada tempat WSD
e. Perkusi paru menjadi sonor

159. Luka bakar stadium I ditandai dengan adanya:


a. Eritema
b. Bullae (lepuh)
c. Lepuh yang sudah pecah
d. Permukaan luka yang terkelupas berwarna pucat
e. Terbentuk eskar

160. Seorang wanita 43 tahun, ada benjolan pada payudara kanan. Pada mammografi tampak focus-
focus densistas irregular berukuran 0,5-1 cm. Pada biopsy tine needle aspiration pada payudara
kanan dan kiri terdapat sel-sel maligna, maka diagnosa?
a. Maligna pxloides d. Infiltrating lobular ca
b. Colloid cs e. Medullary ca
c. Infiltrating ductal ca

161. Ruptur arteri politea ditindaki sbb:


a. Transfusi sebelum disambung
b. Segera disambung
c. Disambung bila menunjukkan tanda-tanda gangguan vaskularisasi tungkai bawah
d. Ligasi ke dua ujung
e. Menunggu adanya donor graft

162. Yang Tumor marker berguna untuk pengelolaan pasien dengan kanker payudara:
a. CA 125 d. CA 15-3
b. Inhibin e. CEA
c. CA 19-9

163. Teknik Penanganan hernia inguinal dewasa dengan angka rekurensi terkecil:
a. Bassini
b. Shouldice
c. Herniotomi dengan pemasangan mesh
d. Halstedt
e. Mc vay

164. Organ yang paling sering mengalami cedera akibat luka tusuk:
a. Lien d. Usus besar
b. Hepar e. Pancreas
c. Usus halus

165. Kontra indikasi mutlak DPL:


a. Operasi abdomen sebelumnya
b. Ada indikasi laparotomy
c. Kegemukan yang tidak sehat
d. Sirosis yang lanjut
e. Penderita dengan koagulopati sebelumnya

166. Komponen gas yang terbanyak dalam usus yang mengalami hambatan pasase adalah:
a. Nitrogen d. Karbondioksida
b. Hidrogen e. Amonia
c. Oksigen

167. Penanganan yang paling dianjurkan terhadap hemoroid interna grade III dan IV adalah:
a. Diet tinggi serat c. Hemoroidopexy stapler
b. Ligasi gelang karet
d. Sklerosing agent
e. Hemoroidektomi

168. Penamaan hernia sesuai dengan penyebab:


a. H. strangulate d. H. incisional
b. H. enterocele e. H. inguinalis
c. H. ricter

169. Yang merupakan cermin pada anatomi inguinal:


a. Fascia scarpa d. Fascia transversales
b. Kanalis inguinalis e. Aponeurosis MOE
c. Preperitoneal fat

170. Kontra indikasi mutlak DPL:


a. Ada indikasi laparotomy
b. Operasi abdomen sebelumnya
c. Kegemukan yang tidak sehat
d. Sirosis yang lanjut
e. Penderita dengan koagulopati sebelumnya

171. Penanganan fistula ani dengan angka keberhasilan 90-95% adalah:


a. Memakai pelembut feses c. Botulinum toxin
b. Nitrogliserin topical 0,2-0,5 % d. Lateral external sfingterotomi
e. Lateral internal sfingterotomi

172. Yang tidak termasuk diagnose banding atresia bilier adalah :


a. Conyugated hiperbilirubinemia
b. Sindroma defisiensi alfa delta antitrypsin
c. Fibrosis kistik
d. Sindroma hepatis neonatal
e. Hirschpsrung disease

173. Yang tidak ditemukan gambaran klinis fraktur pada pemeriksaan fisik (look/inspeksi) adalah :
a. Rotasi
b. Krepitasi
c. Shortening
d. Oedem
e. Angulasi

174. Yang bukan fase penyembuhan fraktur yaitu :


a. Fase konsolidasi
b. Fase hematoma
c. Fase sinkronos
d. Fase pembentukan kalus
e. Inflamasi

175. Dibawah ini yang bukan penyembuhan yang abnormal dari tulang adalah :
a. Malunion
b. b. clinical union
c. Nonunion
d. d. delayed union
e. Sun Ray appearance
176. Seorang laki-laki 20 tahun pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan menabrak dinding
jembatan. Tiba di instalasi gawat darurat dengan tanda vital sistolik 90 mmHG, laju pernapasan
30 per menit dan suara nafas berbunyi, GCS 7. Tindakan yang harus dilakukan adalah:
a. Bersihkan jalan nafas
b. Pasang patent airway
c. Dilakukan chin lift untuk melihat jalan nafas
d. Segera diberikan ringer laktat untuk memperbaiki sirkulasi dan perfusi
e. Drencanakan konsul ke bedah saraf

177. Korban tusukan benda tajam di thorax kanan denngan laju pernapasan 32 per menit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pada thorax kanan suara nafas tidak terdengar dan hantaran
fermitus yang lemah. Dipasang chesttube dengan hanya keluar sedikit udara dan sedikit darah
tanpa terlihat undulasi udara. Sikap yang harus dilakukan:
a. Ganti chest tube
b. Pemeriksaan evaluasi thorax
c. Dilakukan observasi beberapa saat untuk menetapkan status pasien
d. Diberikan oksigen dengan kanule sebanyak 10 liter per menit
e. Pemasanagn needle decompression di thorax kanan

178. Untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit antara pasien trauma dengan dokter, maka
dokter harus memakai :
a. Penutupan kepala
b. Masker yang menutup hidung saja
c. Baju dokter
d. Sepatu plastic
e. Sarung tangan yang kuat dan tidak mudah rusak

179. Akibat suatu ledakan dan semburan api yang menimpa seorang laki-laki 55 tahun. Luas luka
bakar 40%; terdapat luka bakar yang melingkar dada, sebagian tangan dan kaki dengan
lepuhan. Dilakukan resusitasi ringer laktat dengan hasil tekanan darah 120/80 mmhg, ternyata
kondisi acidosis metabolic. Kondisi ini disebabkan karena :
a. Oksigen yang tidak adekuat
b. Luka bakar yang luas dan adanya Pneumothorax
c. Kekurangan cairan resusitasi
d. lepuhan
e. Usia pasien yang >45 tahun

180. Setiap pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran. Langkah inisial yang harus dilakukan
adalah:
a. Primary survey
b. Mengendalikan jalan nafas
c. Secondary survey
d. Memberikan oksigen dengan non rebreathing mask sebanak 10 liter
e. Segera rujuk ke bedah saraf untuk tindakan definitive setelah dilakukan initial assessment

181. Perempuan usia 25 tahun dengan kehamilan 32 minggu mengalami kecelakaan sebagai
pembonceng. Tekanan darah 110/70mmHg, laju nadi 100 per menit
a. Pasien dalam kondisi normal
b. Perlu dibaringkan miring ke kiri
c. Potensial pendarahan, karena hypervolmia fisiologik sehingga tekanan darah 110/70mmHG
d. Segera konsul ke obstetric untuk evaluasi kehamilan
e. Pasang kateter urine untuk evaluasi perfusi organ

182. Yang bukan bagian dari pemeriksaan tambahan pada primary survey
a. Pemeriksaan oximetri
b. Foto vertebrata cervicalis AP dan laeral
c. DPL atau FAST
d. Foto thorax
e. Foto pelvis

183. Seorang pekerja bangunan jatuh dari ketinggian dicurigai fraktur kalkaneus. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan lower back pain dan pemeriksaan kedua kaki tidak ditemukan kelainan dan
kedua nadi kaki dalam kondisi normal
a. Pemeriksaan foto kedua kaki karena jatuh dari ketinggian
b. Segera pasang bidai di kedua kaki
c. Foto spinal lengkap
d. Colok dubur menganalisis reflex anal untuk mengetahui trauma spinal
e. Diberikan analgetika

184. Akibat luka bakar listrik, urine menjadi kemerahan mencerminkan:


a. Resusitasi caran yang masih kurang
b. Perdarahan saluran kemih
c. Myoglobinuri
d. Hemolobinuri
e. Kebocoran filtrasi ginjal

185. Tindakan definitive cara pasien trauma abdomen dilakuan setelah:


a. initial assessment selesai
b. primary survey selesai
c. secondary survey selesai
d. menghubungi langsung dokter bedah
e. dibuat informed concent

186. Seorang anak laki-laki umur 11 tahun datang di poliklinik RS dengan keluhan benjolan di leher
bagian tengah, diketahui sejak 2 tahun lalu, mula-mula kecil kemudian membesar seperti
kelereng, tidak merasakan nyeri, ikut saat menelan. Bila lidah dijulurkan benjolan ikut bergerak
ke atas, Benjolan ini masuk kelainan akibat :
a. Kelainan karena Infeksi
b. Kelainan kongenital e. Kelainan akibat trauma.
c. Neoplasma
d. Kelainan akibat gangguan hormonal

187. Berdasarkan keluhan dan temuan pada kasus di atas maka dapat didiagnosa sebagai:
a. Struma uninodosa c. Lipoma
b. Kista Duktus tiroglosus
d. Kista dermoid
e. Karsinoma tiroid
188. Berdasarkan diagnosa di atas maka terapi yang tepat untuk kasus ini adalah:
a. Sub total Tiroidektomi d. Operasi Modifikasi Sistrunk
b. Total tiroidektomi e. Enuklease.
c. Insisi

189. Seorang penderita laki-laki masuk di unit gawat darurat bedah dengan keluhan nyeri dan
bengkak di wajah akibat kecelakaan lalulintas. Penderita sulit untuk mengatupkan gigi atas dan
gigi bawah. Dalam rongga mulut tampak ada luka di gusi bagian atas, pada palpasi nyeri, ada
floting maksila, sampai di pangkal hidung, pada foto wajah tampak gambaran hematosinus pada
kedua sinus maksila.Dari data diatas maka diagnosanya adalah:
a. Fraktur maksila Lefort I d. Fraktur zygoma
b. Fraktur maksila Lefort III e. Fraktur nasal
c. Fraktur maksila Lefort II

190. Pemeriksaan foto wajah dengan gambaran hematosinus yang dimaksud pada pernyataan di
atas adalah :
a. Foto Nasal d. Foto Kepala AP
b. Foto Waters e. Foto Kepala Lateral
c. Foto Panoramik

191. Kesulitan mengatupkan gigi atas dan bawah yang dimaksud dalam pernyataan di atas adalah:
a. Oklusi
b. Maloklusi
c. Open Mouth
d. Dislokasi
e. Distraksi.

192. Seorang laki-laki umur 56 tahun dengan keluhan kesulitan bernapas sejak 2 jam sebelum masuk
unit rawat darurat bedah.. Di bagian leher ada benjolan kemerahan yang membesar cepat 3 hari
terakhir, disertai nyeri, demam, riwayat penyakit kencing manis sejak 2 tahun terakhir dan
berobat teratur. Hal apa yang dapat menyebabkan mengancam nyawa penderita ini:
a. Sepsis d. Obstruksi jalan napas
b. Hiperglikemi e. Hipertermi.
c. Nyeri

193. Tindakan apa yang harus dilakukan segera pada penderita ini:
a. Berikan antibiotika c. Berikan analgetik
b. Berikan obat anti diabetic d. kopmpres dingin.
e. trakeostomi

194. Diagnosa penderita di atas adalah:


a. Cellulitis
b. Tonsilitis
c. Ludwiq Angina
d. Limfadenitis
e. Pulpitis.

195. Seorang wanita umur 43 tahun datang di poliklinik bedah dengan keluhan beberapa benjolan
dileher yang sudah dialami penderita sejak 10 tahun terakhir. Penderita hanya merasa kesulitan
dalam pergaulan sehari-hari karena harus menggunakan penutup di bagian leher. Penderita
tinggal di daerah pegunungan. Benjolan konsistensi kenyal, tanda vital dalam batas normal. Pada
kasus ini kira-kira penyebabnya akibat:
a. Kelainan kongenital d. Neoplasma
b. Akibat Trauma e. Infeksi.
c. Kelainan hormonal
196. Berdasakan temuan klinis pada penderita ini, maka pemeriksaan penunjang yang membantu
untuk menegakkan diagnose adalah:
a. Darah rutin
b. Urinalisis
c. Pemeriksaan Fungsi hati
d. Pemeriksaan T3, T4, TSH
e. Pemeriksaan kadar protein dan albumin.

197. Untuk menentukan apakah benjolan-benjolan ini berasal dari organ apa, dan ada beberapa
benjolan maka sangat dibutuhkan pemeriksaan yang dapat membedakan hal tersebut. Maka
pemeriksaan apa yang tepat untuk dilakukan:
a. Foto Polos leher d. Foto Panoramik
b. USG e. Transluminasi
c. CT-3 Dimensi

198. Diagnosa yang tepat pada kasus di atas adalah:


a. Kista duktus tiroglosus
b. Lymphadenitis TBC
c. Hygroma colli
d. Struma Multinodosa non toksik
e. Karsinoma tiroid.

199. Yang tidak ditemukan gambaran klinis fraktur pada pemeriksaan fisik (look/inspeksi) adalah :
a. Rotasi
b. Krepitasi
c. Oedem
d. Shortening
e. Angulasi

200. Yang bukan fase penyembuhan fraktur yaitu :


a. Fase sinkronos
b. Fase hematoma
c. Fase konsolidasi
d. Fase pembentukan kalus
e. Inflamasi

Anda mungkin juga menyukai