Anda di halaman 1dari 2

F1 – Upaya Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

LAPORAN KEGIATAN DOKTER INTERNSIP


PUSKESMAS UJUNG LOE KABUPATEN BULUKUMBA
PERIODE NOVEMBER 2018 - MARET 2019
KEGIATAN PENYULUHAN DEMAM BERDARAH

I. LATAR BELAKANG
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang
sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya
karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering
menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat memiliki resiko
terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang tua.
Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk
aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya
seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain.
Indonesia dalam peta wabah demam berdarah dengue ada di posisi yang
memprihatinkan. Dalam jumlah angka kesakitan (morbidity rate) dan kematian
(mortality rate) demam berdarah dengue di kawasan Asia Tenggara, selama kurun
waktu 1985-2004, Indonesia berada di urutan kedua terbesar setelah Thailand (WHO
2004).
Sampai sekarang belum ada vaksin untuk pencegahan penyakit DBD dan
belum ada obat-obatan khusus untuk penyembuhannya, dengan demikian
pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan nyamuk dan memutuskan rantai
penularanya itu dengan pengendalian vector. Program Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) salah satunya. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan
secara rutin terlebih setiap musim jangkitan DBD, kegiatan lain yang bisa dilakukan
yaitu dengan fogging (pengasapan), abatisasi, dan pelaksanaan 3M (menguras,
menutup, dan mengubur).
Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah dalam rangka
pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) hasilnya belum optimal bahkan
masih dijumpai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menelan korban jiwa. Pengetahuan
masyarakat di Indonesia pada umumnya relatif masih sangat rendah, sehingga perlu
dilakukan sosialisasi berulang mengenai pencegahan DBD. Dalam sosialisasi
pencegahan DBD, penyuluhan tentang pencegahan DBD harus sering dilakukan agar
masyarakat termotivasi untuk ikut berperan serta dalam upaya-upaya pencegahan
Demam Berdarah (DBD).

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT


Bagi sebagian besar warga dengan tingkat pendidikan yang rendah, pengetahuan
mengenai penyakit demam berdarah masih minim. Selain itu status ekonomi menjadi
salah satu penyebab terjadinya penyakit karena pencegahan yang tidak dilakukan
secara maksimal.

1
F1 – Upaya Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

III. PEMILIHAN INTERVENSI

Berdasarkan masalah di atas, maka diadakan penyuluhan mengenai Demam


Berdarah. Penyuluhan tersebut menggunakan alat penyuluhan berupa pembagian
leaflet kepada peserta, dimana pada penyuluhan ini disampaikan mengenai pengertian
demam berdarah, gejala, pencegahan, serta hal-hal yang dapat diakibatkan oleh
penyakit demam berdarah. Sehingga diharapkan dengan adanya penyuluhan ini
tingkat pengetahuan warga terutama orang tua mengenai penyakit demam berdarah
menjadi lebih tinggi sehingga dapat mencegah lebih awal.

IV. PELAKSANAAN

Penyuluhan kesehatan mengenai Demam Berdarah ini dilaksanakan pada hari


Sabtu, tanggal 11 Januari 2019, bertempat di ruang tunggu poliklinik umum
Puskesmas Ujung Loe. Penyuluhan ini diikuti oleh seluruh pasien yang hendak berobat
di puskesmas tersebut.

Penyuluhan ini dibawakan dengan pembagian leaflet bagi peserta kemudian


disertai tanya jawab kepada peserta penyuluhan. Selama penyuluhan, pemateri
menyampaikan informasi mengenai pengertian demam berdarah, gejala, pencegahan,
serta hal-hal yang dapat diakibatkan oleh demam berdarah. Kemudian di akhir sesi,
pemateri memberi kesempatan kepada peserta dan kader kesehatan setempat untuk
bertanya seputar materi demam berdarah.

V. EVALUASI
Kesimpulan

Penyuluhan tentang demam berdarah pada masyarakat sangat penting


diadakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan
sehingga jumlah kejadian demam berdarah dapat diminimalisir.

Saran

Kegiatan penyuluhan mengenai demam berdarah harus dilaksanakan sesering mungkin di


berbagai tempat berbeda agar pemahaman masyarakat tentang demam berdarah dapat
meningkat sehingga dapat meminimalisir kejadian demam berdarah.

Bulukumba, 11 Januari 2019

Peserta Pendamping

dr. Lidya Ariastuti dr. Putri Febriyanti

Anda mungkin juga menyukai