GIZI BURUK
N U R A I S YA H L AT I F A H
N 111 17 015
PEMBIMBING KLINIK
d r. S u m a r n i , M . K e s . , S p . G K
d r. S h e r l y A d o l f i n a P o n g a
ICON ICON ICON ICON
PENDAHULUAN
Gizi merupakan faktor penting untuk
mewujudkan manusia Indonesia sehat. Berbagai
penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
gizi, terutama pada usia dini akan berdampak
mempengaruhi keadaan gizi. Keadaan gizi yang baik dapat
pada tumbuh kembang anak
meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.
KEMENKES
2
DESKRIPSI KASUS
Identitas Pasien
3 JK : Laki - laki
5 Agama : Islam
3
DESKRIPSI KASUS
IDENTITAS
AYAH DAN IBU PASIEN
5
• Ayah
• Ibu
• Kakak berusia 18 Tahun
6
RIWAYAT SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Pasien tinggal dirumah dengan dinding yang terbuat dari papan dengan luas kurang lebih 5x7 meter, dengan 1 ruang tamu
dan kamar tidur menjadi satu, 1 dapur dan 1 kamar lantai rumah ialah tanah , rumah tak memiliki langit-langit atau
plafond an beratapkan seng. Ventilasi rumah didapatkan dari sela-sela dinding papan, rumah psien tidak memiliki jendela.
Kebersihan dan kerapihan rumah tampak kurang terjaga
7
RIWAYAT
SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Sumber air minum berasal dari air sumur
yang berasal dari air tanah dan pasien
sekeluarga mengkonsumsinya setelah
dimasak untuk kebutuhan sehari-hari.
9
RIWAYAT
SOSIAL DAN LINGKUNGAN
- Ayah pasien merupakan perokok aktif.
Ayah pasien sering merokok di halaman
rumah dan terkadang di ruang keluarga.
– Ibu pasien dan psien sehari-hari turun
mengemis di jalanan biasanya hingga ke
kota palu.
– Halaman rumah pasien tidak terjaga
kebersihannya, didapatkan banyak
sampah dan kotoran binatang.
10
DESKRIPSI KASUS
11
RIWAYAT
IMUNISASI
Pasien mendapatkan semua imunisasi dasar di
Posyandu.
12
Antenatal Natal Neonatal
Ibu tidak rutin memeriksakan Pasien lahir cukup bulan dibantu Tidak ada kelainan
kehamilannya diketahui hanya 1x oleh keluarga dirumah.
saja ibu memeriksakan
kehamilanya ke bidan desa.
13
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Keadaan Umum
Sakit sedang
Status Gizi
Gizi buruk (z score <-3SD)
BB: 3,8 kg / 55 cm
Kesadaran
Compos Mentis
14
PEMERIKSAAN FISIK
15
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital
1 Tekanan Darah
Tidak dilakukan pemeriksaan
2 Denyut Nadi
96 x/ min , reguler
3 Pernapasan
30 kali/ min
4 Suhu
36,8 derajat Celcius
16
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
• Inspeksi : simetris, tarikan dinding
dadang (-/-)
• Palpasi : simetris bilateral
• Perkusi : sonor (+/+),
• Auskultasi : bronkovesikular (+/+), rhonki
basal (-/-), wheezing (+/+)
17
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi : tampak flat, distensi (-)
• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
• Perkusi : timpani 4 kuadran abdomen
• Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
18
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
• Ekstremitas atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
• Ekstremitas bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
19
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FESES
20
DIAGNOSIS
Dapat ditegakkan berdasarkan :
Nonmedikamentosa
• Edukasi
• MP-Asi
PENATALAKSANAAN KASUS
IDENTIFIKASI MASALAH
24
PEMBAHASAN KASUS
25
PEMBAHASAN KASUS
Faktor Perilaku
KEBERSIHAN/ SANITASI
TIDAK TERATUR MANDI KARENA AIR SULIT
Perilaku Merokok
AYAH PASIEN SERING MEROKOK DI
DALAM MAUPUN DI HALAMAN RUMAH
NATAL
DIRUMAH SEHINGGA TIDAK IMD
26
PEMBAHASAN KASUS
Faktor Lingkungan
Kriteria
Rumah Sehat
Ekonomi
Keadaan rumah yang belum sesuai dengan
kriteria rumah sehat. Rumah tersebut tidak Keadaan ekonomi keluarga yang tergolong
memiliki ventilasi yang baik sehingga sirkulasi menengah kebawah sehingga pola makan
dalam rumah tidak baik. keluarga tidak mencapai 4 sehat 5 sempurna dan
mengharuskan pasien untuk turun membantu ibu
cari uang..
27
PEMBAHASAN KASUS
Faktor pelayanan Kesehatan
Promosi Kesehatan
Terkait Asi ekslusif, tumbuh
Belum optimalnya kerja sama lintas program dan
kembang anak dan diet sehat bagi
sektor.
busui. Serta penyuluhan tentang
sistem rujukan.
28
KESIMPULAN
Faktor Perilaku
Pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi. Pola makan merupakan perilaku penting
yang dapat mempengaruhi keadaan giz ibu untuk menunjang ASI untuk bayi. Gizi yang
optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan
balita.
Faktor Lingkungan
Lingkungan fisik (perumahan), ekonomi (pembiayaan) dan sosial (kondisi sosial dan
pengetahuan masyarakat sekitar pasien) yang masih kurang untuk mendukung pencapaian
kondisi sehat dari masyarakat.
29
SARAN
• Meningkatkan penyuluhan mengenai kebutuhan nutrisi busui, dan tumbang yang normal
Promosi Kesehatan serta phbs.
Diagnosis Dini dan • Mencari kasus sedini mungkin, kerjasama linsek dan lintas program bisa dioptimalkan
Pengobatan Segera • Penatalaksanaan yang tepat sesuai pedoman MTBS
• Rehabilitasi fisik / medik apabila terdapat gangguan kesehatan fisik akibat gizi buruk
Rehabilitasi • Pemberantasan ex: penyuluhan,pengobatan dan imunisasi lengkap
30
D A F TA R P U S TA K A
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bakti Husada : Jakarta. 2014
Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Petunjuk Teknis Tatalasana Anak Gizi Buruk. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Bakti Husada :
Jakarta. 2011.
UPTD Puskesmas Marawola.. Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi : Marawola. 2017.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ASI Eksklusif Pada Bayi Hingga Usia 6 (Enam) Bulan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
2004.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Prinsip Standar Rumah Sehat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2001.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Presiden Republik Indonesia. Jakarta. 2012
Dinas Kesehatan Jawa Timur. Therapeutic Feeding Centre (TFC) / Pusat Pemulihan Gizi (PPG). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. [Accessed 1 August
2017]. From <http://dinkes.jatimprov.go.id>. 2013.
31
T h a n k Yo u !