Anda di halaman 1dari 93

BUKU INFORMASI

MEMPROSES TRANSAKSI TRANSFER DANA


ATAU TRANSAKSI TRANSFER DEBIT
DI PERBANKAN

K.64SPP01.001.1

DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN


BANK INDONESIA
Jl. M. H. Thamrin No. 2 Jakarta Pusat 10350
2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 2


DAFTAR GAMBAR DAN BOKS ................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 6
A. Tujuan Umum ........................................................................................................ 6
B. Tujuan Khusus ....................................................................................................... 6
BAB II MELAKUKAN VALIDASI PERINTAH TRANSFER DANA ATAU PERINTAH
TRANSFER DEBIT ..................................................................................................... 7
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Validasi Perintah Transfer
Dana atau Perintah Transfer Debit..................................................................... 7
1. Gambaran Umum ............................................................................................. 7
2. Transfer Dana atau Transfer Debit Antar-Bank/Lembaga Selain Bank
Melalui Infrastruktur Bank Indonesia ............................................................... 17
3. Mekanisme Validasi Perintah Transfer Dana atau Perintah Transfer Debit
............................................................................................................................... 33
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Validasi Perintah Transfer
Dana atau Perintah Transfer Debit................................................................... 50
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Melakukan Validasi Perintah Transfer
Dana atau Perintah Transfer Debit................................................................... 50
BAB III MENERUSKAN PERINTAH TRANSFER DANA ATAU PERINTAH
TRANSFER DEBIT ................................................................................................... 51
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Meneruskan Perintah Transfer Dana
atau Perintah Transfer Debit ............................................................................. 51
Mekanisme Pemrosesan Perintah Transfer Dana atau Perintah Transfer
Debit ...................................................................................................................... 51
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Meneruskan Perintah Transfer Dana
atau Perintah Transfer Debit ............................................................................. 80
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Meneruskan Perintah Transfer Dana
atau Perintah Transfer Debit ............................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 81
A. Dasar Perundang-undangan .............................................................................. 81
B. Buku Referensi .................................................................................................... 83
C. Majalah atau Buletin ........................................................................................... 83
D. Referensi Lainnya ................................................................................................ 83
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ...................................................................... 84
A. Daftar Peralatan/Mesin....................................................................................... 84
B. Daftar Bahan ........................................................................................................ 84
LAMPIRAN .............................................................................................................................. 85
LAMPIRAN 1 DAFTAR ISTILAH ................................................................................. 85
LAMPIRAN 2 DAFTAR SINGKATAN .......................................................................... 91

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 2 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

DAFTAR PENYUSUN MODUL ................................................................................................. 93

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 3 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

DAFTAR GAMBAR DAN BOKS

A. DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pembayaran dalam Transaksi Ekonomi
Gambar 2 Komponen Sistem Pembayaran
Gambar 3 Sistem Pembayaran di Indonesia
Gambar 4 Ilustrasi Kegiatan Transfer Dana
Gambar 5 Ilustrasi Kegiatan Transfer Debit
Gambar 6 Ilustrasi Transfer Dana Domestik dan Crossborder
Gambar 7 Infrastruktur Sistem BI-RTGS dan SKNBI
Gambar 8 Jam Operasional SKNBI
Gambar 9 Ilustrasi Transaksi Transfer Dana Melalui SKNBI
Gambar 10 Pembuatan Batch DKE Transfer Dana pada Layanan Transfer Dana
Gambar 11 Jadwal Setelmen dalam Layanan Transfer Dana dalam SKNBI
Gambar 12 Standar Layanan Nasabah dalam Layanan Transfer Dana
Gambar 13 Transaksi Multiple Credit Transfer dalam Layanan Pembayaran
Reguler
Gambar 14 Pembuatan Batch DKE Pembayaran pada Layanan Pembayaran
Reguler
Gambar 15 Jadwal Setelmen dalam Layanan Pembayaran Reguler
Gambar 16 Kliring Penyerahan Warkat Debit Melalui SKNBI
Gambar 17 Kliring Pengembalian Warkat Debit Melalui SKNBI
Gambar 18 Pembayaran Kliring Warkat Debit Melalui SKNBI
Gambar 19 Pembuatan Batch DKE Warkat pada Layanan Kliring Warkat Debit
Gambar 20 Contoh Format Standing Instruction
Gambar 21 Pembuatan Mandat pada Layanan Penagihan Reguler
Gambar 22 Mekanisme Transaksi Penagihan Reguler
Gambar 23 Pembuatan Batch DKE Penagihan pada Layanan Penagihan Reguler
Gambar 24 Contoh Koreksi Bilyet Giro yang Dapat Dibayarkan
Gambar 25 Contoh Surat Keterangan Penolakan Melalui Kliring
Gambar 26 Contoh Surat Keterangan Penolakan Melalui Loket Bank
Gambar 27 Contoh Surat Keterangan Penahanan Warkat Debit
Gambar 28 Contoh Surat Permohonan Penagihan Warkat Debit di Luar Mekanisme
SKNBI

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 4 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Gambar 29 Contoh Surat Konfirmasi Hasil Pemrosesan Penagihan Warkat Debit di


Luar Mekanisme SKNBI

B. DAFTAR BOKS
BOKS 1 Contoh Mekanisme Net Settlement secara Multilateral dari Suatu
Sistem Transfer Debit atau Kliring
BOKS 2 Contoh Perhitungan Jasa, Bunga, dan Kompensasi Karena
Ketidaksesuaian Instruksi Setelmen Dana dengan Perintah Transfer
Dana
BOKS 3 Contoh Perhitungan Jasa, Bunga, dan Kompensasi Karena
Ketidaksesuaian Instruksi Setelmen Dana dengan Perintah Transfer
Dana

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 5 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini, peserta latih diharapkan mampu melakukan
pemrosesan transaksi Transfer Dana atau transaksi Transfer Debit.

B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi “Memproses
Transaksi Transfer Dana atau Transaksi Transfer Debit” ini adalah dalam rangka
memfasilitasi peserta agar pada akhir pelatihan memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan validasi Perintah Transfer Dana atau Perintah Transfer Debit,
termasuk memeriksa kelengkapan dan kebenaran informasi Perintah Transfer
Dana keluar atau informasi Perintah Transfer Debit; dan
2. Meneruskan Perintah Transfer Dana atau Perintah Transfer Debit.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 6 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

BAB II
MELAKUKAN VALIDASI PERINTAH TRANSFER DANA ATAU PERINTAH
TRANSFER DEBIT

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Validasi Perintah


Transfer Dana atau Perintah Transfer Debit

1. Gambaran Umum
a) Mengenal Sistem Pembayaran Indonesia
Alan Greenspan, Gubernur The Fed periode 1987-2006, pernah
menyampaikan bahwa jika ingin membuat perekonomian Amerika jatuh,
maka cukup menjatuhkan sistem pembayarannya. Ungkapan tersebut
dirasa cukup menggambarkan betapa pentingnya peran sistem pembayaran
bagi perekonomian suatu negara. Sistem pembayaran ibarat urat nadi yang
melakukan sirkulasi darah dalam tubuh kita, sehingga harus dijaga
kelancaran dan keamanannya, agar bisa menopang perekonomian nasional.
Sistem pembayaran yang lancar akan mendukung efektivitas pelaksanaan
kebijakan moneter dan mewujudkan stabilitas sistem keuangan. Sebaliknya,
jika sistem pembayaran tidak lancar akan memberikan dampak yang kurang
baik pada kestabilan perekonomian. Lalu, apakah yang dimaksud dengan
sistem pembayaran?
Pembayaran sendiri merupakan salah satu aktivitas penting pada setiap
transaksi dalam kegiatan ekonomi. Secara umum, pembayaran dapat
didefinisikan sebagai persetujuan untuk melakukan suatu transfer nilai
(perpindahan dana) antara dua pihak, misal antara pembeli dan penjual
dalam suatu transaksi.
Aliran Uang

Payer/ Payee/
Buyer Seller
Aliran Barang/Jasa

Gambar 1 : Pembayaran dalam Transaksi Ekonomi

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 7 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Adapun definisi sistem pembayaran menurut Undang-undang Republik


Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia adalah:

Sistem pembayaran yaitu suatu sistem yang mencakup seperangkat


aturan, lembaga dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi (Pasal 1 Angka 6).

Dari definisi tersebut, terdapat 5 (lima) komponen sistem pembayaran


sebagaimana Gambar 2 berikut.

Gambar 2 : Komponen Sistem Pembayaran

Berdasarkan nominalnya, sistem pembayaran dapat dibedakan menjadi 2


(dua) kelompok, yakni:
1) Sistem pembayaran dengan nominal besar (High Value Payment
System), didesain untuk memproses transaksi pembayaran bernilai
besar dan time critical (berurgensi/berprioritas waktu tinggi atau
urgent/high priority). High Value Payment System atau HVPS di
Indonesia adalah Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement
(Sistem BI-RTGS) yang juga merupakan muara penyelesaian
akhir/setelmen sisi dana untuk seluruh transaksi pasar keuangan di
Indonesia. HVPS termasuk memproses Transfer Dana Nasabah Bank
bernilai besar dan/atau memiliki kritikalitas waktu tinggi.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 8 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2) Sistem pembayaran dengan nominal kecil/ritel (Retail Value Payment


System), untuk memproses transaksi pembayaran bernilai kecil yang
pada umumnya bervolume/berjumlah transaksi banyak, dan cakupan
penggunanya relatif lebih banyak, mulai dari perorangan hingga
korporasi. Salah satu contoh Retail Value Payment System atau RPS
adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Berdasarkan penyelenggara infrastrukturnya, Sistem pembayaran di


Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yakni:
1) Sistem pembayaran antar-Bank yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia, yaitu Sistem BI-RTGS dan SKNBI; serta
2) Sistem pembayaran antar-Bank yang diselenggarakan oleh industri,
misalnya sistem Transfer Dana ATM Bersama (oleh PT Artajasa) dan
ATM Prima (oleh PT Rintis), serta sistem Pengiriman uang Money Gram
dan Western Union.

Berdasarkan jenis instrumen pembayaran yang digunakan, transaksi


pembayaran dengan kartu atau card based payment (menggunakan kartu
debit, kartu ATM, kartu kredit), paper based payment (transaksi
pembayaran menggunakan Cek, Bilyet Giro, Nota Debit), dan electronic
based payment.

Gambar 3 : Sistem Pembayaran di Indonesia

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 9 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

b) Apa itu Transfer Dana?


Dalam rangka mendukung penyelesaian kewajiban pembayaran dari seluruh
transaksi di perekonomian maka dibutuhkan penyelenggaraan Transfer
Dana yang aman, lancar, dan memberikan kepastian bagi pihak terkait.
Transfer Dana merupakan kegiatan pemindahan sejumlah dana yang
berasal dari Pengirim kepada Penerima dengan memanfaatkan jasa
lembaga keuangan baik berupa Bank maupun selain Bank.

Definisi Transfer Dana disebutkan dalam Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana (UU Transfer Dana).

Transfer Dana adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan


perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan
sejumlah Dana kepada Penerima yang disebutkan dalam
Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh
Penerima (Pasal 1 Angka 1).

Berdasarkan definisi di atas, pemindahan dana terjadi jika terdapat:


1) Pengirim Asal (originator) atau Nasabah Pengirim Dana, yaitu pihak
yang pertama kali mengeluarkan Perintah Transfer Dana;
2) Perintah Transfer Dana, yaitu perintah tidak bersyarat dari Pengirim
Asal Dana kepada Bank atau Lembaga Selain Bank, untuk
membayarkan sejumlah Dana tertentu kepada Penerima;
3) Dana, yaitu uang tunai, uang dalam rekening, dan fasilitas cerukan
(overdraft) atau fasilitas kredit; dan
4) Penerima (beneficiary), yakni pihak yang disebut dalam Perintah
Tranfer Dana untuk menerima Dana hasil Transfer Dana.

Terdapat 2 (dua) jenis Transfer Dana, yaitu Transfer Kredit dan Transfer
Debit.

Transfer Kredit atau secara umum juga disebut Transfer Dana


adalah kegiatan pembayaran sejumlah dana dari Nasabah Pengirim
kepada Nasabah Penerima sebagaimana yang disebutkan dalam
perintah transfer kredit/Transfer Dana, dengan memanfaatkan jasa
Bank maupun lembaga selain Bank.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 10 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Perintah Transfer Dana adalah perintah tidak bersyarat dari


Nasabah Pengirim kepada Bank atau lembaga selain Bank untuk
membayarkan sejumlah Dana tertentu kepada Nasabah Penerima.

Gambar 4 : Ilustrasi Kegiatan Transfer Dana

Transfer Debit adalah kegiatan penagihan sejumlah Dana oleh


pihak yang menerima pembayaran kepada pihak yang memiliki
kewajiban melakukan pembayaran sebagaimana yang disebutkan
dalam perintah Transfer Debit, dengan memanfaatkan jasa Bank
atau jasa penyelenggara kliring.

Perintah Transfer Debit, merupakan perintah tidak bersyarat dari


Pengirim Transfer Debit kepada Bank atau penyelenggara
kliring/penyelenggara Transfer Debit untuk melakukan penagihan
sejumlah Dana tertentu kepada Bank pembayar Transfer Debit agar
dibayarkan kepada Penerima Transfer Debit (Nasabah Bank Penagih
atau Bank Penagih sendiri)

Gambar 5 : Ilustrasi Kegiatan Transfer Debit

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 11 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan Transfer Debit yaitu:


1) Nasabah Pengirim tagihan atau disebut Penagih adalah pihak yang
melakukan penagihan kepada Penarik untuk menerima sejumlah Dana
yang disebutkan dalam Perintah Transfer Debit.
2) Nasabah Penerima tagihan atau disebut Penarik adalah pihak yang
mengeluarkan perintah Transfer Debit dan memiliki kewajiban untuk
membayar sejumlah Dana sebagaimana disebutkan dalam Perintah
Transfer Debit.
3) Bank pembayar tagihan atau Bank Tertarik adalah Bank yang
diperintahkan oleh Penarik untuk melakukan pemindahan sejumlah
dana dengan menggunakan Perintah Transfer Debit.
4) Bank penagih adalah Bank yang menerima sejumlah Dana dari Bank
Tertarik untuk diteruskan kepada Nasabah Penagih.
5) Penyelenggara Transfer Debit (dan Penyelenggara kliring) adalah
Bank Indonesia yang menyelenggarakan sistem Transfer Debit (dan
kliring1).

Perintah Transfer Dana dan Perintah Transfer Debit tersebut dapat


disampaikan secara tertulis atau elektronik dan dapat diberikan untuk 1
(satu) kali pembayaran atau lebih. Selanjutnya, Perintah Transfer Dana dan
Perintah Transfer Debit dilakukan penyelesaian akhirnya yang disebut
dengan istilah ‘setelmen’, yaitu pendebitan rekening setelmen Bank (pihak
Pengirim Transfer Dana atau Bank Tertarik Transfer Debit) dan
pengkreditan rekening setelmen Bank (pihak Penerima Transfer Dana atau
Bank Penagih Transfer Debit). Sistem Transfer Dana memiliki mekanisme
Setelmen, yakni secara gross settlement atau secara net-settlement.

Gross Settlement, yaitu Transfer Dana diselesaikan secara satu-


per-satu perintah Transfer Dana, dengan mendebit rekening
setelmen Bank atau lembaga selain Bank Pengirim Transfer Dana
dan mengkredit rekening setelmen Bank atau lembaga selain Bank
Penerima Transfer Dana, sepanjang saldo rekening Setelmen yang
akan didebit (Pengirim Transfer Dana) mencukupi.

1Kliring adalah proses perhitungan hak dan kewajiban para pihak yang melaksanakan perintah transfer debit yang
penyelesaian akhirnya dilakukan pada waktu tertentu
Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi
Transfer Debit Halaman: 12 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Net-Settlement, yakni setelmen (pendebitan dan pengkreditan


rekening setelmen) tidak dilakukan satu-per-satu perintah Transfer
Dana dan satu-per-satu perintah Transfer Debit (tagihan) sepanjang
jam operasional sistem Transfer Dana dan sistem Transfer Debit,
melainkan dilaksanakan di akhir hari (end of day) hari operasional,
setelah dilakukan offsetting antara Transfer Dana keluar (outgoing)
dengan Transfer Dana masuk (incoming), dan antara Transfer Debit
keluar (outgoing) dengan Transfer Debit masuk (incoming). Dari
hasil offsetting tersebut, setiap peserta sistem Transfer Dana dan
sistem Transfer Debit akan memperoleh hasil netto, apakah
“menang kliring” (apabila Transfer Dana incoming lebih besar
daripada Transfer Dana outgoing, atau Transfer Debit (tagihan)
outgoing lebih besar daripada Transfer Debit (tagihan) incoming)
atau “kalah kliring” (apabila Transfer Dana outgoing lebih besar
daripada Transfer Dana incoming, atau Transfer Debit (tagihan)
incoming lebih besar daripada Transfer Debit (tagihan) outgoing).
Peserta yang “menang kliring” akan dikredit rekening setelmennya,
dan peserta “kalah kliring” akan didebit rekening setelmennya.

BOKS 1 : Contoh Mekanisme Net Settlement secara Multilateral dari suatu Sistem
Transfer Debit atau Kliring

Misalnya Bank A, Bank B, Bank C dan Bank D, masing-masing menerima Transfer Debit masuk
(mempunyai kewajiban pembayaran dari Cek dan BG yang di-issue oleh masing-masing Bank
dan digunakan oleh Nasabahnya untuk membayar) dan melakukan Transfer Debit keluar
(mempunyai tagihan pembayaran), yang yang akan di-kliring-kan/di-offsetting (netting) secara
multilateral pada EOD sebagai berikut:
Tagihan Total
Kewajiban Kewajiban
Bank A Bank B Bank C Bank D
Bank A - 90 40 80 210
Bank B 70 - 0 0 70
Bank C 0 50 - 20 70
Bank D 10 30 70 - 110
Total Tagihan 80 170 110 100 460

Pada EOD, penyelenggara sistem Transfer Debit atau kliring tersebut melakukan proses
multilateral netting, yang menghasilkan angka netto untuk masing-masing Bank Peserta, di
mana angka netto minus (-) berarti total kewajiban lebih besar daripada total tagihan, dan
angka netto plus (+) berarti total tagihan lebih besar daripada total kewajiban. Angka netto
minus (-) akan mendebit rekening setelmen Bank Peserta, dan angka netto plus (+) akan
mengkredit rekening setelmen Bank Peserta.

Netto = Total Tagihan – Total Kewajiban


Bank Bank A Bank B Bank C Bank D Total
Netto - 130 +100 +30 0 0
Keterangan - : Mendebit (-) rekening setelmen Bank peserta
+ : Mengkredit (+) rekening setelmen Bank peserta
Dengan mekanisme net-settlement pada EOD operasional sistem, terdapat risiko kredit yang
terpusat di akhir hari (EOD), karena adanya selisih waktu antara waktu-waktu Penerimaan
Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi
Transfer Debit Halaman: 13 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

perintah Transfer Debit di sistem dengan waktu pelaksanaan proses multilateral netting dan
settlement di sistem, dan apabila terdapat angka netto minus (-) yang tidak dapat di-cover
oleh saldo rekening setelmen Bank peserta maka penyelenggara sistem/kliring menghadapi
risiko kredit. Selain itu, kegagalan settlement atas Bank peserta yang memiliki angka netto
minus (-) tersebut dapat berpotensi menyebabkan kegagalan settlement untuk Bank-Bank
peserta yang memiliki angka netto plus (+).

Jenis Transaksi Transfer Dana


Berdasarkan negara domisili Pengirim dan Penerima, serta negara domisili
Bank dari Pengirim atau negara domisili Bank dari Penerima, Transfer Dana
dibedakan menjadi 2 (dua), yakni Transfer Dana domestik dan Transfer
Dana lintas batas negara (cross border).

Gambar 6 : Ilustrasi Transfer Dana Domestik dan Crossborder

1) Transfer Dana Domestik


Transfer Dana Domestik adalah pemindahan dana dalam Rupiah
dimana Pengirim dan Penerima Transfer Dana seluruhnya berada di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berdasarkan jumlah Nasabah yang terlibat dalam 1 (satu) perintah
Transfer Dana, Transfer Dana domestik dapat dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu:
(a) Single Credit Transfer, yakni pemindahan sejumlah dana intra-
Bank atau antar-Bank dari 1 (satu) Pengirim kepada 1 (satu)
Penerima dalam 1 (satu) Perintah Transfer Dana.
(b) Multiple Credit Transfer, yakni pemindahan sejumlah dana intra-
Bank atau antar-Bank dari 1 (satu) atau beberapa Pengirim
kepada 1 (satu) atau beberapa Penerima dalam 1 (satu) Perintah
Transfer Dana.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 14 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Berdasarkan mekanisme pelaksanaannya, Transfer Dana domestik


dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
(a) Transfer Dana Intra-Bank
Transfer Dana intra-Bank adalah Transfer Dana yang dilakukan
pada 1 (satu) Bank yang sama, baik dilakukan secara antar kantor
Bank yang sama maupun dalam 1 (satu) kantor Bank yang sama.
Transfer Dana intra-Bank dikenal juga dengan istilah
pemindahbukuan atau overbooking.
Contoh:
Pelaksanaan Transfer Dana dari Nasabah A kepada Nasabah B
melalui Bank yang sama, atau dari Nasabah A kepada Nasabah B
melalui lembaga selain Bank yang sama.

(b) Transfer Dana Antar-Bank


Transfer Dana antar-Bank adalah Transfer Dana dari 1 (satu) Bank
kepada Bank lainnya, yang penyelesaian transaksinya dilakukan
oleh Penyelenggara sistem Transfer Dana.

Contoh:
Pelaksanaan Transfer Dana dari Nasabah A melalui Bank X kepada
Nasabah B melalui Bank Y.

2) Transfer Dana Lintas Batas Negara


Transfer Dana lintas batas negara atau dikenal juga dengan Transfer
Dana cross border adalah Transfer Dana dalam valuta asing di mana
Pengirim berdomisili di NKRI dan Penerima berdomisili di luar NKRI atau
di NKRI serta Bank dari Penerima berdomisili di luar NKRI, atau
Pengirim dan Bank dari Pengirim berdomisili di luar NKRI dan Penerima
berdomisili di NKRI. Merujuk pada UU Transfer Dana, Transfer Dana
cross border hanya dapat dilakukan oleh Bank dengan pihak lain di luar
negeri yang telah memperoleh izin dari otoritas di negara setempat.
Khusus untuk Transfer Dana masuk (incoming) dalam valuta asing
wajib dipastikan Dana yang harus diterima sudah dikreditkan di

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 15 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

rekening penampungan (rekening nostro) pada Bank koresponden di


luar NKRI.

c) Mengenal Transfer Debit


Transaksi pembayaran dengan mekanisme Transfer Debit melibatkan
kegiatan penagihan sejumlah Dana oleh pihak yang menerima pembayaran
kepada pihak yang memiliki kewajiban melakukan pembayaran, sehingga
dalam pembayaran dengan Transfer Debit terdapat 2 (dua) kegiatan yang
tidak terpisahkan, yaitu Permintaan Pembayaran dan Pelaksanaan
Pembayaran.

Permintaan Pembayaran, yaitu kegiatan Bank Penagih, baik


untuk kepentingannya sendiri maupun atas permintaan Penagih,
dengan menggunakan instrumen pembayaran Transfer Debit yang
diterbitkan sendiri (a.l. Nota Debit antar-Bank) atau dengan
menggunakan instrumen pembayaran Transfer Debit tertentu yang
diterbitkan oleh Bank Tertarik (a.l. Cek, Bilyet Giro, dan Wesel),
untuk menagih Bank Tertarik agar melakukan Transfer Dana atas
beban Bank Tertarik sendiri atau atas perintah dan beban Penarik.

Pelaksanaan Pembayaran, yaitu kegiatan Bank Tertarik, baik


atas beban dirinya sendiri maupun atas perintah dan beban Penarik,
untuk melaksanakan Transfer Dana kepada Bank Penagih, baik
untuk kepentingan Bank Penagih sendiri atau untuk diteruskan
kepada Nasabah Penagih.

Penagihan dana dapat dilakukan berdasarkan perintah Transfer Debit yang


disampaikan secara tertulis atau paper based (menggunakan a.l. Cek, Bilyet
Giro, Nota Debit) ataupun elektronik.
Berdasarkan penyelesaian pembayarannya, Transfer Debit dapat dibagi
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
1) Permintaan pembayaran dilakukan langsung kepada Bank Tertarik yang
bersangkutan melalui loket Bank (over the counter); dan
2) Permintaan pembayaran dilakukan melalui mekanisme kliring yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 16 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2. Transfer Dana dan Transfer Debit Antar-Bank/Lembaga Selain Bank


Melalui Infrastruktur Bank Indonesia

Sistem BI-RTGS dan SKNBI


Dalam menyelenggarakan layanan Transfer Dana dan Transfer Debit, Bank
Indonesia menyediakan infrastruktur yang dikenal dengan nama Sistem BI-
RTGS dan SKNBI.

Sistem BI-RTGS merupakan infrastruktur yang digunakan sebagai


sarana Transfer Dana elektronik yang setelmennya dilakukan seketika
per transaksi secara individual.

SKNBI merupakan infrastruktur yang digunakan oleh Bank Indonesia


dalam Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal untuk
memproses Data Keuangan Elektronik pada Layanan Transfer Dana,
Layanan Kliring Warkat Debit, Layanan Pembayaran Reguler, dan
Layanan Penagihan Reguler.

Peserta Sistem BI-RTGS merupakan Bank dan Lembaga Selain Bank (misal
switching company, penyelenggara setelmen di Pasar Modal, dll) sedangkan
Peserta SKNBI saat ini hanya terbatas pada Bank. Adapun hubungan
infrastruktur Sistem BI-RTGS dan SKNBI di sisi Penyelenggara (BI) dengan
Peserta diilustrasikan pada gambar berikut:

Gambar 7 : Infrastruktur Sistem BI-RTGS dan SKNBI

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 17 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Keterangan gambar:
 SSK (Sistem Sentral Kliring), yaitu infrastuktur di Bank Indonesia yang digunakan dalam
penyelenggaraan SKNBI.
 SPK (Sistem Peserta Kliring), yaitu infrastruktur di Peserta SKNBI yang terhubung
dengan SSK yang digunakan oleh Peserta SKNBI dalam penyelenggaraan SKNBI.
 RCN (RTGS-Central Node), yaitu infrastruktur di Bank Indonesia yang digunakan dalam
penyelenggaraan Sistem BI-RTGS. RCN menyediakan fungsi penatausahaan rekening
Setelmen Dana, pelaksanaan Setelmen Dana, dan fungsi-fungsi lain dalam rangka
penyelenggaraan Sistem BI-RTGS.
 RPP (RTGS-Participant Platform), yaitu infrastruktur di Peserta Sistem BI-RTGS yang
terhubung dengan CN yang digunakan dalam penyelenggaraan Sistem BI-RTGS. PP terdiri
atas STPG (Straight Through Processing Gateway), yaitu PP yang terhubung secara straight
through dengan core Banking Peserta, dan PG (Participant Gateway), yaitu PP yang tidak
terhubung secara straight through dengan core Banking Peserta.
 Jaringan Komunikasi Data (JKD) merupakan infrastruktur komunikasi yang
menghubungkan antara sistem di Penyelenggara dan Peserta.

Lalu, apa yang membedakan Sistem BI-RTGS dan SKNBI?


BI-RTGS SKNBI
Jenis Transfer Transfer Dana (Credit 1. Transfer Dana (Credit Transfer):
Dana yang Transfer) - Single Credit Transfer: Transfer Dana
dilayanani - Multiple Credit Transfer: Pembayaran Reguler
2. Transfer Debit:
- Single Debit Transfer: Pembayaran Warkat Debit
- Multiple Debit Transfer: Penagihan Reguler
(Batas bawah di atas Rp100 juta - Transfer Dana dan Pembayaran Reguler:
dan/atau s.d. Rp1 miliar
batas atas) - Pembayaran dengan Warkat Debit dan
Nominal Penagihan Reguler: s.d. Rp500 juta
Transfer
Mekanisme Setiap perintah Transfer Dana Setiap Data Keuangan Elektronik (DKE) Perintah
Setelmen yang diterima di Credit Transfer (CT) dan Debit Transfer (DT) yang
Penyelenggara BI-RTGS diterima di Penyelenggara SKNBI diselesaikan pada
diselesaikan (di-settle) segera jam yang telah ditentukan dan dilakukan proses
(secara real time) dan satu- multilateral netting (proses offsetting antara
per-satu perintah (secara outgoing CT atau DT dengan incoming CT atau DT
gross atau individual basis) dari setiap Peserta), dan Setelmen (debit atau kredit
dengan memperhatikan pada rekening setelmen) dilakukan berdasarkan hasil
kecukupan saldo rekening netto dari multilateral netting (yaitu rekening
setelmen dari Peserta Setelmen didebit apabila hasil netto (-) dan dikredit
Pengirim Transfer Dana apabila hasil netto (+)
Persyaratan Kecukupan saldo rekening
untuk dapat setelmen Peserta Pengirim
di-settle
Persyaratan - Peserta Pengirim Transfer Dana dan Pembayaran
untuk dapat Reguler harus menyediakan Prefund Kredit
diproses (melaksanakan Transfer Dana di BI-RTGS, untuk
multilateral mendebit rekening setelmennya di BI-RTGS, dan
netting dan mengkredit rekening Penyelenggara SKNBI di BI-
selanjutnya RTGS) dengan jumlah yang cukup untuk meng-
di-settle cover total nilai Transfer Dana dan Pembayaran
Reguler. Apabila ada 1 (satu) atau beberapa
Transfer Dana dan/atau Pembayaran Reguler yang
tidak ter-cover nominalnya dengan Prefund Kredit,
maka 1 atau beberapa Transfer Dana dan/atau
Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi
Transfer Debit Halaman: 18 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Pembayaran Reguler tersebut berpotensi tidak


diproses multilateral netting dan tidak di-settle.
- Bank Tertarik dari transaksi Pembayaran dengan
Warkat Debit dan Penagihan Reguler harus
menyediakan Prefund Debit (melaksanakan
Transfer Dana di BI-RTGS, untuk mendebit
rekening setelmennya di BI-RTGS, dan mengkredit
rekening Penyelenggara SKNBI di BI-RTGS)
dengan jumlah yang cukup untuk meng-cover total
nilai transaksi Pembayaran dengan Warkat Debit
dan Penagihan Reguler. Apabila ada 1 (satu) atau
beberapa transaksi Pembayaran dengan Warkat
Debit dan/atau Penagihan Reguler yang tidak ter-
cover nominalnya dengan Prefund Debit, maka 1
atau beberapa transaksi Pembayaran dengan
Warkat Debit dan/atau Penagihan Reguler tersebut
berpotensi tidak diproses multilateral netting dan
tidak di-settle.
Biaya kepada Maksimal Maksimal Rp. 3.500,00
Nasabah Rp. 35.000,00

Service Level Peserta Pengirim: Peserta Pengirim:


Agreement Pengiriman instruksi Setelmen Mengirimkan DKE Transfer Dana kepada Peserta
(SLA) Dana wajib dilakukan oleh Penerima wajib dilakukan pada tanggal yang sama
Peserta Pengirim sesegera dengan tanggal diterimanya Perintah Transfer Dana
mungkin paling lama 1 (satu) dan dilakukan paling lama 1 (satu) jam sejak
jam sejak pengaksepan pengaksepan Perintah Transfer Dana.
Perintah Transfer Dana. Peserta Penerima:
Peserta Penerima: Penerusan Dana dari Peserta Penerima kepada
Penerusan Dana kepada Nasabah Penerima wajib dilakukan pada tanggal
Nasabah Penerima wajib yang sama dan dilakukan paling lama 1 (satu) jam
dilakukan sesegera mungkin setelah Setelmen Dana oleh Penyelenggara.
atau paling lama 1 (satu) jam
sejak instruksi Setelmen Dana
diterima oleh Peserta
Penerima.

a) Transfer Dana Melalui Sistem BI-RTGS


Sistem BI-RTGS merupakan infrastruktur sistem pembayaran untuk Transfer
Dana bernilai besar dan merupakan Systemically Important Payment
System (SIPS) di Indonesia. Artinya, terganggunya atau bahkan kegagalan
beroperasinya Sistem BI-RTGS berpotensi buruk secara signifikan terhadap
perekonomian, mengingat transaksi pembayaran dari seluruh transaksi
pasar keuangan di Indonesia (termasuk operasi moneter BI dan transaksi
pemerintah, termasuk setelmen sisi dana transaksi Surat Berharga Negara
(SBN), diselesaikan/disetel di Sistem BI-RTGS. Dengan demikian transaksi
pembayaran dari transaksi di pasar keuangan dan perekonomian Indonesia
di bawah ini, diselesaikan melalui Sistem BI-RTGS, yaitu:
1) Transaksi dalam rangka Operasi Moneter;

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 19 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2) Transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB);


3) Transaksi Pemerintah;
4) Transaksi Valas dengan Rupiah (untuk setelmen di sisi Rupiah);
5) Transaksi Surat Berharga (untuk setelmen di sisi dana);
6) Transaksi Transfer Dana untuk kepentingan Nasabah baik bernilai besar
dan/atau mempunyai kritikalitas waktu tinggi;
7) Transaksi di Pasar Modal (untuk setelmen di sisi dana); dan
8) Setelmen hasil kliring dari sistem pembayaran ritel seperti SKNBI dan
ATM bersama.
Oleh karena itu, penting bagi Penyelenggara dan seluruh Peserta, baik Bank
maupun lembaga selain Bank, untuk bersama-sama menjaga ketersediaan
layanan, kelancaran, dan keamanan dari penyelenggaraan Sistem BI-RTGS,
serta kelancaran setelmen transaksi pasar keuangan melalui Sistem
BI-RTGS.

Ruang Lingkup Transfer Dana Melalui Sistem BI-RTGS


Jenis layanan Transfer Dana yang dapat dilakukan melalui Sistem BI-RTGS
terdiri atas Transfer Dana untuk kepentingan Peserta sendiri (Bank dan
Lembaga Selain Bank) maupun untuk kepentingan Nasabah, dengan
cakupan sebagai berikut:
1) Transfer Dana Peserta Sistem BI-RTGS kepada Peserta Sistem BI-RTGS
lainnya, yang meliputi:
(a) Transfer Dana dari Bank kepada Bank lainnya;
(b) Transfer Dana dari Bank kepada Lembaga Selain Bank, dan
sebaliknya;
(c) Transfer Dana dari Lembaga Selain Bank kepada Lembaga Selain
Bank lainnya;
(d) Transfer Dana dari Bank kepada Bank Indonesia, dan sebaliknya;
(e) Transfer Dana dari lembaga selain Bank kepada Bank Indonesia,
dan sebaliknya;
(f) Transfer Dana dari Bank kepada Bank lainnya untuk setelmen
Layanan USD/IDR Payment versus Payment (PvP) Link (untuk

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 20 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

penyelesaian di sisi Rupiah dari transaksi jual beli mata uang dolar
Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah antar Peserta Sistem
BI-RTGS); dan
(g) Transfer Dana dari Bank kepada Bank lain untuk Setelmen Dana
dari transaksi Surat Berharga Negara (SBN) dalam valuta asing
(transaksi multicurrency).
2) Transfer Dana dari Peserta Sistem BI-RTGS kepada Nasabah Peserta
Sistem BI-RTGS lainnya atau sebaliknya, yang meliputi:
(a) Transfer Dana dari Bank kepada Bank Indonesia, atau sebaliknya,
untuk kepentingan instansi pemerintah, lembaga keuangan
internasional, lembaga lain, atau internal Bank Indonesia; dan
(b) Transfer Dana dari Bank kepada Bank lainnya untuk kepentingan
Nasabah.
3) Transfer Dana dari Nasabah Peserta Sistem BI-RTGS kepada Nasabah
Peserta Sistem BI-RTGS lain.

Mekanisme Pembuatan Instruksi Setelmen Dana


Setelah menerima perintah Transfer Dana dari Nasabah, maka Peserta
Sistem BI-RTGS membuat instruksi Setelmen Dana untuk selanjutnya
dikirimkan dan diproses melalui Sistem BI-RTGS. Instruksi Setelmen Dana
tersebut dapat berupa single credit atau multiple credit.

Jam Operasional Sistem BI-RTGS


Jam operasional Sistem BI-RTGS mencakup beberapa periode yang menjadi
acuan dalam pemrosesan kegiatan atau penyelesaian transaksi melalui
Sistem BI-RTGS yaitu sebagai berikut:
Aktivitas/Kegiatan Waktu
Buka Layanan Pukul 06.30 WIB
Transaksi Penarikan Kas di Bank Indonesia s.d Pukul 11.00 WIB
Transaksi Transfer Dana Untuk Kepentingan s.d Pukul 16.30 WIB
Nasabah
Tutup Layanan Pukul 19.00 WIB

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 21 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Sarana Kontijensi Sistem BI-RTGS


Dalam hal terjadi gangguan pada Peserta, sarana kontijensi yang disediakan
atau difasilitasi oleh Penyelenggara meliputi:
1) Perpanjangan Window Time
Dalam hal terjadi gangguan jaringan atau perangkat lainnya yang
disediakan Penyelenggara di sisi Peserta, Peserta dapat mengajukan
perpanjangan window time kepada Penyelenggara untuk menyelesaikan
kewajiban transaksi yang belum dapat dilakukan.
2) Fasilitas Guest Bank
Fasilitas Guest Bank Sistem BI-RTGS merupakan sarana kontijensi yang
disediakan oleh Penyelenggara untuk Peserta dalam hal tidak dapat
dioperasikannya infrastruktur Kepesertaan dan/atau Jaringan
Komunikasi Data (JKD) sisi Peserta, dimana infrastruktur Kepesertaan
cadangan dan/atau JKD cadangan sisi Peserta juga tidak dapat
dioperasikan.
3) Cek/Bilyet Giro Bank Indonesia
Cek/Bilyet Giro Bank Indonesia (Cek BI/BG BI) merupakan alternatif
terakhir sarana kontijensi yang disediakan oleh Penyelenggara apabila
Fasilitas Guest Bank tidak dapat digunakan. Dalam hal ini, Bank
Indonesia akan menyediakan instrumen pembayaran Cek BI dan BG BI
kepada Peserta untuk Transfer Dananya dapat dilakukan
penyelesaian/pembukuannya secara manual.

b) Transfer Dana Melalui SKNBI


Dalam SKNBI, terdapat 2 (dua) layanan untuk memproses transaksi
Transfer Dana yaitu transaksi Transfer Dana (single credit transfer) dan
transaksi Pembayaran Reguler (multiple credit transfer).

Jam Operasional SKNBI


Jam operasional SKNBI mencakup beberapa periode yang menjadi acuan
dalam pemrosesan kegiatan atau penyelesaian transaksi melalui SKNBI.
Gambaran mengenai jam operasional SKNBI dimaksud diilustrasikan dalam
gambar 8.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 22 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Gambar 8 : Jam Operasional SKNBI

1) Transaksi Transfer Dana Melalui SKNBI


Layanan Transfer Dana adalah layanan dalam SKNBI yang memproses
pemindahan sejumlah Dana antar Peserta dan/atau Nasabah Peserta
dari satu Pengirim kepada satu Penerima (single credit transfer).

Gambar 9 : Ilustrasi Transaksi Transfer Dana Melalui SKNBI

Perintah Transfer Dana yang dapat diproses melalui Layanan Transfer


Dana merupakan Perintah Transfer Dana selain yang telah ditetapkan
dalam Sistem BI-RTGS.
Adapun Nasabah yang dapat menggunakan layanan ini yaitu:
(a) Nasabah Pengirim dapat berupa Nasabah yang memiliki rekening
maupun yang tidak memiliki rekening di Peserta Pengirim.
(b) Nasabah Penerima berupa Nasabah yang memiliki rekening di
Peserta Penerima.

Pengiriman Transaksi Transfer Dana Melalui SKNBI


Perintah Transfer Dana diproses pada Layanan Transfer Dana dalam
bentuk Data Keuangan Elektronik (DKE) Transfer Dana yang dikirim ke

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 23 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Bank Indonesia secara batching sesuai jadwal pada Lampiran.

Batch DKE Transfer


1 DKE =
Perintah Transfer Dana DKE Transfer Dana Dana
1 transaksi
(maks. 200 DKE)

Gambar 10 : Pembuatan Batch DKE Transfer Dana pada Layanan Transfer Dana

Perhitungan dan Setelmen Transaksi Transfer Dana Melalui


SKNBI
Perhitungan dalam Layanan Transfer Dana dilakukan berdasarkan DKE
Transfer Dana yang didukung dengan Dana yang cukup. Adapun
setelmen hasil perhitungan dalam Layanan Transfer Dana dilakukan 9
(sembilan) kali setelmen dalam 1 (satu) hari kerja berdasarkan jadwal
setelmen.

Gambar 11 : Jadwal Setelmen dalam Layanan Transfer Dana dalam SKNBI

Gambar 12 : Standar Layanan Nasabah dalam Layanan Transfer Dana

2) Mengenal Transaksi Pembayaran Reguler Melalui SKNBI


Layanan Pembayaran Reguler adalah layanan dalam SKNBI yang
memproses pemindahan sejumlah Dana antar Peserta dan/atau
Nasabah Peserta dari satu atau beberapa Pengirim kepada satu atau
beberapa Penerima (multiple credit transfer). Nasabah yang dapat
menggunakan layanan ini hanya Nasabah yang memiliki rekening di
Peserta.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 24 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Gambar 13 : Transaksi Multiple Credit Transfer dalam Layanan Pembayaran


Reguler

Pengiriman Transaksi Pembayaran Reguler Melalui SKNBI


Perintah Transfer Dana diproses pada Layanan Pembayaran Reguler
dalam bentuk DKE Pembayaran yang dikirim ke Bank Indonesia secara
batching sesuai jadwal.

Gambar 14 : Pembuatan Batch DKE Pembayaran pada Layanan Pembayaran Reguler

Perhitungan dan Setelmen Transaksi Pembayaran Reguler Melalui


SKNBI
Perhitungan dalam Layanan Pembayaran Reguler dilakukan berdasarkan
DKE Pembayaran yang didukung dengan Dana yang cukup. Setelmen hasil
perhitungan dalam Layanan Pembayaran Reguler dilakukan 9 (sembilan)
kali setelmen dalam 1 (satu) hari kerja berdasarkan jadwal setelmen
sebagaimana gambar 15 berikut.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 25 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Gambar 15 : Jadwal Setelmen dalam Layanan Pembayaran Reguler

c) Transfer Debit Melalui SKNBI


Dalam SKNBI, terdapat 2 (dua) layanan untuk memproses transaksi
Transfer Debit yaitu Layanan Kliring Warkat Debit (single debit transfer) dan
Layanan Penagihan Reguler (multiple debit transfer).

1) Transaksi Kliring Warkat Debit Melalui SKNBI


Kliring Warkat Debit adalah layanan dalam SKNBI yang memproses
penagihan sejumlah Dana yang dilakukan antar Peserta dari 1 (satu)
Pengirim tagihan kepada 1 (satu) Penerima Tagihan, disertai dengan
fisik Warkat Debit.

Adapun yang dimaksud dengan Warkat Debit adalah alat pembayaran


non tunai yang diperhitungkan atas beban Nasabah Penarik atau Bank
Tertarik melalui Layanan Kliring Warkat Debit, dapat berupa Cek, Bilyet
Giro, atau Nota Debit. Warkat Debit dapat dikliringkan di seluruh
Wilayah Kliring sepanjang Peserta Penerima memiliki Perwakilan
Peserta di wilayah tersebut.

Layanan Kliring Warkat Debit dilakukan dalam 4 (empat) zona. Setiap


zona terdiri atas Kliring Penyerahan dan Kliring Pengembalian yang
merupakan satu kesatuan siklus yang tidak dapat dipisahkan.

Kliring Penyerahan adalah kegiatan untuk memperhitungkan


DKE Warkat Debit yang disampaikan oleh Bank Pengirim
kepada Bank Penerima melalui Bank Indonesia.
Kliring Pengembalian adalah kegiatan untuk
memperhitungkan DKE Warkat Debit yang diperhitungkan
dalam Kliring Penyerahan namun ditolak oleh Bank Penerima
berdasarkan alasan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Adapun jadwal kliring penyerahan, kliring pengembalian, dan setelmen


dari ke 4 (empat) zona adalah sebagaimana tabel berikut:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 26 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No Kegiatan H-1*) H+0*)


1 Penyediaan Minimum Prefund Debit 06.30 - 07.45
2 Zona 1
a. Pengiriman DKE Warkat Debit
1) Kliring Penyerahan 08.00 - 10.00
2) Kliring Pengembalian 10.0 - 13.00
b. Setelmen Dana 13.30
c. Pertukaran Warkat Debit
1) Kliring Penyerahan 09.30 - 10.30
2) Kliring Pengembalian 12.00-selesai**)
2 Zona 2
a. Pengiriman DKE Warkat Debit
1) Kliring Penyerahan 08.00 - 10.30
2) Kliring Pengembalian 10.30 - 14.00
b. Setelmen Dana 14.30
c. Pertukaran Warkat Debit
1) Kliring Penyerahan 10.00 - 11.00
2) Kliring Pengembalian 13.00-selesai**)
4 Zona 3
a. Pengiriman DKE Warkat Debit
1) Kliring Penyerahan 08.00 - 11.30
2) Kliring Pengembalian 11.30 - 15.00
b. Setelmen Dana 15.30
c. Pertukaran Warkat Debit
1) Kliring Penyerahan 11.00 - 12.30
2) Kliring Pengembalian 14.30-selesai**)
5 Zona 4
a. Kliring Penyerahan
1) Pengiriman DKE Warkat Debit 08.00 - 15.00
2) Download DKE Warkat Debit Mulai 08.00
incoming
3) Download status proses DKE Mulai 08.00
Warkat Debit
b. Kliring Pengembalian
1) Pengiriman DKE Warkat Debit 08.00 - 11.30
2) Download DKE Warkat Debit Mulai 08.00
incoming
c. Setelmen Dana 12.00
d. Pertukaran Warkat Debit di
Wilayah Kliring
1) Kliring Penyerahan
a) Penyerahan Warkat Debit 08.00-15.30
ke Koordinator PWD
b) Distribusi Warkat Debit 16.30-selesai**)
kepada kantor Peserta
penerima

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 27 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No Kegiatan H-1*) H+0*)


2) Kliring Pengembalian
a) Penyerahan Warkat Debit 08.00-12.00
ke Koordinator PWD
b) Distribusi Warkat Debit 12.30-selesai**)
kepada kantor Peserta
penerima
e. Pengembalian Prefund Debit 16.30

*) Mengacu pada Waktu Indonesia Bagian Barat


**) Sesuai dengan jadwal Pertukaran Warkat Debit yang ditetapkan oleh Koordinator PWD

G
a
m
b
a

Gambar 16 : Kliring Penyerahan Warkat Debit Melalui SKNBI

Gambar 17 : Kliring Pengembalian Warkat Debit Melalui SKNBI

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 28 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Gambar 18: Pembayaran Kliring Warkat Debit Melalui SKNBI

Pengiriman Transaksi Kliring Warkat Debit Melalui SKNBI


Warkat Debit diproses pada Layanan Kliring Warkat Debit dalam bentuk
DKE Warkat Debit yang dikirim ke Bank Indonesia secara batching
sesuai jadwal.

Gambar 19 : Pembuatan Batch DKE Warkat pada Layanan Kliring Warkat Debit

DKE Warkat Debit yang telah dikirim oleh Peserta harus diikuti dengan
penyampaian Warkat Debit kepada Peserta Penerima di wilayah Kliring
dimana Warkat Debit tersebut dikliringkan melalui mekanisme
pertukaran Warkat Debit.

Perhitungan dan Setelmen Transaksi Kliring Warkat Debit


Melalui SKNBI
(a) Perhitungan dalam Layanan Kliring Warkat Debit dilakukan
berdasarkan DKE Warkat Debit yang didukung dengan Dana yang
cukup.
(b) Setelmen hasil perhitungan dalam Layanan Kliring Warkat Debit
untuk setiap zona dilakukan 1 (satu) kali setelmen dalam 1 (satu)
hari kerja berdasarkan jadwal setelmen.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 29 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2) Layanan Penagihan Reguler


Layanan Penagihan Reguler adalah layanan dalam SKNBI yang
memproses penagihan sejumlah Dana antar Nasabah Peserta dari 1
(satu) Pengirim tagihan kepada beberapa Penerima tagihan.
Perintah Transfer Debit yang dapat diperhitungkan dalam Layanan
Penagihan Reguler merupakan tagihan rutin berdasarkan perjanjian
dengan 1 (satu) Nasabah di Peserta Pengirim untuk mendebit beberapa
rekening Nasabah di Peserta Penerima.
Dalam melaksanakan transaksi ini diperlukan adanya:
(a) Perjanjian antara Peserta Pengirim dengan Nasabah Penagih untuk
meneruskan DKE Penagihan kepada Peserta tertagih; dan
(b) Standing instruction dari Nasabah Tertagih kepada Peserta
Tertagih untuk melakukan pendebitan rekening, dengan format
sebagai berikut:

Gambar 20 : Contoh Format Standing Instruction

Untuk inisialisasi layanan penagihan reguler, perusahaan (Biller)


melakukan kerjasama dengan Bank Pengirim Tagihan (Bank Biller)
untuk menggunakan layanan penagihan reguler. Selanjutnya, kedua
belah pihak membuat kesepakatan mengenai Pengiriman data tagihan,

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 30 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

dapat berupa unggahan daftar tagihan atau pengembangan sistem


Host to Host antara Biller dengan Bank. Adapun pembuatan mandat
penagihan sebagaimana diilustrasikan pada gambar 21 berikut:

Gambar 21 : Pembuatan Mandat pada Layanan Penagihan Reguler

Layanan Penagihan Reguler terdiri atas Penyerahan Tagihan dan


Pengembalian Tagihan, yang merupakan satu kesatuan siklus Layanan
Penagihan Reguler.

Penyerahan Tagihan adalah kegiatan untuk memperhitungkan


DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta Pengirim kepada
Peserta Penerima melalui Penyelenggara.

Pengembalian Tagihan adalah kegiatan untuk


memperhitungkan DKE Penagihan yang diperhitungkan dalam
Penyerahan Tagihan namun ditolak oleh Peserta Penerima
berdasarkan alasan yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 31 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Gambar 22 : Mekanisme Transaksi Penagihan Reguler


P
Pengiriman Transaksi Penagihan Reguler Melalui SKNBI
Perintah Transfer Debit diproses pada Layanan Penagihan Reguler
dalam bentuk DKE Penagihan yang dikirim ke Bank Indonesia secara
batching sesuai jadwal.

1 DKE =
Perjanjian/ DKE Penagihan Batch DKE Penagihan
beberapa
Standing Instruction (SA) (maks. 10 perjanjian/SA (maks. 10 DKE)
transaksi

Gambar 23 : Pembuatan Batch DKE Penagihan pada Layanan Penagihan Reguler

Perhitungan dan Setelmen Transaksi Penagihan Reguler


Melalui SKNBI
(a) Perhitungan Layanan Penagihan Reguler dilakukan berdasarkan
DKE Penagihan yang didukung dengan Dana yang cukup.
(b) Setelmen hasil perhitungan dalam Layanan Penagihan Reguler
dilakukan 1 (satu) kali setelmen dalam 1 (satu) hari kerja
berdasarkan jadwal setelmen.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 32 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Sarana kontijensi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia


(SKNBI)
(a) Fasilitas Guest Bank
Fasilitas guest Bank merupakan sarana kontijensi yang disediakan
penyelenggara untuk Peserta dalam hal terjadi kegagalan
hardware, software, jaringan, atau gangguan lainnya disisi Peserta
dimana backup yang tersedia disisi Peserta tidak dapat digunakan.
(b) Upload DKE
Upload DKE merupakan alternatif terakhir sarana kontijensi yang
disediakan Penyelenggara apabila backup maupun fasilitas guest
Bank tidak dapat digunakan oleh Peserta. Fasilitas upload DKE
merupakan kebijakan Penyelenggara.

3. Mekanisme Validasi Perintah Transfer Dana dan/atau Perintah


Transfer Debit
a. Mekanisme Validasi Perintah Transfer Dana
1) Mekanisme Validasi Perintah Transfer Dana Domestik
Dalam menerima perintah Transfer Dana domestik dari Nasabah, hal-hal
yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Memastikan kelengkapan dan kebenaran informasi Perintah Transfer
Dana domestik
(1) Memeriksa kelengkapan pengisian Perintah Transfer Dana yang
dibuat oleh Nasabah Pengirim, dimana paling kurang harus
memuat:
(a) Identitas Nasabah Pengirim, paling sedikit memuat nama
dan nomor rekening.
Dalam hal Nasabah Pengirim tidak memiliki rekening pada
Peserta Pengirim, maka wajib mencantumkan informasi
paling sedikit memuat nama, alamat, nomor telepon dan
nomor identitas Nasabah Pengirim;
(b) Identitas Nasabah Penerima, paling sedikit memuat nama
dan nomor rekening;

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 33 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(c) Identitas Peserta Penerima, paling sedikit memuat nama


Peserta Penerima;
(d) Jumlah Dana yang ditransfer;
(e) Tanggal perintah Transfer Dana; dan
(f) Informasi lain yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku wajib dicantumkan dalam Perintah
Transfer Dana.
(2) Melakukan pengecekan kesesuaian nominal transaksi Transfer
Dana dengan Sistem Transfer Dana yang digunakan.
(3) Melakukan identifikasi dan verifikasi sebagai bagian dari kegiatan
Customer Due Dilligence (CDD) dalam rangka implementasi
prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU-PPT) terhadap Perintah Transfer Dana yang
diterima. Hal tersebut dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
(a) Memperoleh informasi dan melakukan identifikasi serta
verifikasi terhadap Nasabah dan/atau Walk In Customer
(WIC) Pengirim dan/atau Nasabah Penerima. Hal-hal yang
perlu diverifikasi paling kurang meliputi:
a. Nama Nasabah atau WIC Pengirim;
b. Nomor rekening Nasabah Pengirim;
c. Alamat Nasabah atau WIC Pengirim;
d. Nomor dokumen identitas, nomor identifikasi, atau
tempat dan tanggal lahir dari Nasabah atau WIC
Pengirim;
e. Sumber Dana Nasabah atau WIC Pengirim;
f. Nama Nasabah Penerima;
g. Nomor rekening Nasabah Penerima;
h. Jumlah uang dan jenis mata uang; dan
i. Tanggal transaksi.
Informasi di atas disampaikan kepada Peserta Penerima.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 34 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(b) Peserta Pengirim wajib menyampaikan secara tertulis


informasi yang dibutuhkan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja
berdasarkan permintaan tertulis dari Peserta Penerima,
dan/atau dari otoritas yang berwenang apabila Peserta
Penerima hanya memperoleh informasi nomor rekening atau
nomor referensi transaksi.
(c) Melaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) dalam hal terdapat Perintah Transfer
Dana yang memenuhi kriteria Transaksi Keuangan
Mencurigakan, yakni transaksi yang menyimpang dari profil,
karakteristik atau pola kebiasaan transaksi Nasabah;
bertujuan untuk menghindari pelaporan transaksi; serta
dilakukan/batal dilakukan dengan menggunakan harta
kekayaan yang di duga berasal dari tindak pidana, termasuk
yang dicurigai terkait dengan kegiatan terorisme.
b) Menindaklanjuti Perintah Transfer Dana keluar yang tidak lengkap
dan/atau tidak benar.
Dalam hal terdapat Perintah Transfer Dana keluar yang tidak lengkap
dan/atau tidak benar, maka Nasabah diminta untuk melengkapi
Perintah Transfer Dana dimaksud agar Perintah Transfer Dana dapat
dijalankan.
2) Mekanisme Validasi Perintah Transfer Dana Ke Luar Negeri
a) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran Perintah Transfer Dana
antara lain:
(1) Memeriksa kelengkapan pengisian Perintah Transfer Dana,
dimana paling kurang memuat informasi sebagai berikut:
(a) Identitas Nasabah Pengirim, paling sedikit memuat nama
dan nomor rekening;
(b) Identitas Nasabah Penerima, paling sedikit memuat nama
dan nomor rekening;

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 35 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(c) Identitas Penyelenggara Penerima, paling kurang memuat


nama Penyelenggara Penerima dan lokasi/kota kantor
Penyelenggara Penerima;
(d) Jumlah Dana yang ditransfer; dan
(e) Tanggal Perintah Transfer Dana.
(2) Memeriksa underlying transaksi dan dokumen pendukung
lainnya yang diperlukan dalam proses validasi Perintah Transfer
Dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Melakukan identifikasi dan verifikasi sebagai bagian dari
kegiatan Customer Due Dilligence (CDD) dalam rangka
implementasi prinsip APU-PPT terhadap Perintah Transfer Dana
ke luar negeri yang diterima. Hal tersebut dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
(a) Memperoleh informasi dan melakukan identifikasi serta
verifikasi terhadap Nasabah dan/atau Walk In Customer
(WIC) Pengirim dan/atau Nasabah Penerima. Hal-hal yang
perlu diverifikasi paling kurang meliputi:
a. Nama Nasabah atau WIC Pengirim;
b. Nomor rekening Nasabah Pengirim;
c. Alamat Nasabah atau WIC Pengirim;
d. Nomor dokumen identitas, nomor identifikasi, atau
tempat dan tanggal lahir dari Nasabah atau WIC
Pengirim;
e. Sumber Dana Nasabah atau WIC Pengirim;
f. Nama Nasabah Penerima;
g. Nomor rekening Nasabah Penerima;
h. Jumlah uang dan jenis mata uang; dan
i. Tanggal transaksi.
Informasi di atas disampaikan kepada Peserta Penerima

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 36 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(b) Melaporkan kepada PPATK dalam hal terdapat Perintah


Transfer Dana yang memenuhi kriteria Transaksi Keuangan
Mencurigakan.
b) Menindaklanjuti perintah Transfer Dana keluar negeri yang tidak
lengkap dan/atau tidak benar.
Dalam hal terdapat Perintah Transfer Dana keluar yang tidak lengkap
dan/atau tidak benar, maka Nasabah diminta untuk melengkapi
Perintah Transfer Dana dimaksud agar Perintah Transfer Dana dapat
dijalankan.
b. Mekanisme Validasi Perintah Transfer Debit
1) Mekanisme Validasi Setoran Kliring
Hal-hal yang harus dilakukan ketika menerima perintah Transfer Debit
melalui setoran kliring adalah sebagai berikut:
a) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian Perintah Transfer
Debit
(1) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian Perintah
Transfer Debit yang diterima dari Nasabah Pemegang atau
pihak yang menerima kuasa, dimana paling kurang harus
memuat:
(a) Identitas Nasabah Pemegang, paling sedikit memuat nama
dan nomor rekening atau alamat jika tidak memiliki
rekening giro.
(b) Jenis Warkat Debit, misal Cek, Bilyet Giro.
(c) Tanggal perintah Transfer Debit
(d) Jumlah Dana dan jumlah Warkat Debit yang disetorkan.
(2) Memeriksa kelengkapan informasi pada Warkat Debit sebagai
berikut:
No Cek Bilyet Giro
1 Belum daluwarsa
Tenggang waktu pengunjukan Tenggang waktu pengunjukan Bilyet Giro
Cek adalah 70 hari sejak adalah 70 hari sejak Bilyet Giro
tanggal Penarikan Cek. diterbitkan.
Daluwarsa Cek dihitung

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 37 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

setelah lewat waktu 6 bulan


terhitung sejak berakhirnya
tenggang waktu pengunjukan
2 Bank Penagih adalah Bank Bilyet Giro belum daluwarsa
yang menerima Cek dan
melakukan penagihan kepada
Bank Tertarik melalui Kliring
3 Memastikan Cek yang akan Bank Penagih yang disebut dalam Bilyet
diteruskan kepada Bank Giro sebagai Bank Penerima adalah Bank
Tertarik ditujukan untuk Bank yang menatausahakan rekening Penerima
Tertarik
4 Unsur cek terpenuhi, yaitu: Syarat formal Bilyet Giro terpenuhi, yaitu:
a. Nama “Cek” harus termuat a. Nama “Bilyet Giro” dan nomor Bilyet
dalam teks; Giro
b. Perintah tidak bersyarat b. Nama Bank Tertarik
untuk membayar sejumlah c. Perintah yang jelas dan tanpa syarat
uang tertentu untuk memindahbukukan sejumlah
c. Nama pihak yang harus dana atas beban Rekening Giro
membayar (Bank Tertarik) Penarik
d. Penunjukan tempat dimana d. Nama dan nomor rekening Penerima
pembayaran harus e. Nama Bank Penerima
dilakukan f. Jumlah dana yang dipindahbukukan
e. Pernyataan tanggal beserta baik dalam angka maupun dalam
tempat Cek ditarik huruf secara lengkap.
f. Tanda tangan orang yang
mengeluarkan Cek
(Penarik)
Cek yang tidak memenuhi Jumlah dana yang dipindahbukukan
salah satu atau lebih unsur dilakukan dalam valuta/mata uang
Cek, tidak berlaku sebagai Rupiah
Cek. g. Tanggal Penarikan
h. Tanggal Efektif
Pengisian tanggal efektif harus berada
dalam tenggang waktu pengunjukan
i. Nama jelas Penarik
j. Tanda tangan Penarik
Pemenuhan syarat formal harus
menggunakan Bahasa Indonesia dan
dapat ditambahkan padanan katanya
dalam Bahasa Inggris. Syarat formal
sebagaimana huruf (a) sampai dengan
huruf (c) dilakukan oleh Bank Tertarik
pada saat pencetakan Bilyet Giro,
sedangkan huruf (d) sampai dengan huruf
(j) dilakukan oleh Penarik pada saat
penerbitan Bilyet Giro. Bilyet Giro yang
tidak memenuhi syarat formal tidak
berlaku sebagai Bilyet Giro

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 38 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Dalam memeriksa setoran kliring dan Warkat Debit harus


memperhatikan prinsip Customer Due Dilligence (CDD),
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang,
khususnya terkait pemantauan atas transaksi keuangan
mencurigakan.
b) Menindaklanjuti Perintah Transfer Debit yang tidak lengkap dan/atau
tidak benar.
(1) Dalam hal terdapat perintah Transfer Debit (slip/form) yang
tidak lengkap dan/atau tidak benar maka nasabah pemegang
atau pihak yang menerima kuasa diminta untuk melengkapi
perintah Transfer Debit dimaksud agar perintah Transfer Debit
dapat dijalankan.
(2) Dalam hal pengisian Cek dan Bilyet Giro tidak sesuai dengan
syarat formal, maka warkat Cek dan/atau Bilyet Giro
dikembalikan kepada Pemegang.
(3) Memperhatikan koreksi yang ada dalam warkat Cek dan/atau
Bilyet Giro dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Setiap koreksi harus ditandatangani oleh Penarik di tempat
kosong yang terdekat dengan tulisan yang dikoreksi.
b. Koreksi kesalahan penulisan dalam Bilyet Giro dilakukan
paling banyak 3 (tiga) kali. Koreksi hanya dapat dilakukan
pada:
1. Nama Penerima;
2. Nomor rekening Penerima;
3. Nama Bank Penerima;
4. Jumlah Dana yang dipindahbukukan dalam angka;
5. Jumlah Dana yang dipindahbukukan dalam huruf;
6. Tanggal Penarikan;
7. Tanggal Efektif; dan/atau
8. Nama jelas Penarik

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 39 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

c. Adapun tanda tangan dan stempel perusahaan tidak dapat


dikoreksi.

2
3

Gambar 24 : Contoh Koreksi Bilyet Giro yang Dapat Dibayarkan

(4) Melakukan penahanan Bilyet Giro yang diduga palsu atau


dimanipulasi. Penahanan dan penundaan pembayaran Bilyet
Giro dilakukan paling lama sampai dengan 1 (satu) hari kerja
berikutnya. Jika terjadi pemalsuan, yang harus dilakukan
adalah:
a. Menginformasikan pemalsuan atau manipulasi Bilyet Giro
kepada Penarik untuk dapat diproses secara hukum.
b. Melaporkan kepada Bank Indonesia mengenai
penyalahgunaan Bilyet Giro.
c. Melaporkan kepada pihak yang berwenang.
d. Menginformasikan pemalsuan atau manipulasi Bilyet Giro
kepada Bank Penerima dan Penarik.
(5) Melakukan pemblokiran Bilyet Giro apabila Bilyet Giro tidak
dapat digunakan antara lain karena rusak, terdapat koreksi lebih
dari 3 (tiga) kali, dan tidak berlaku lagi.
(6) Melakukan penolakan pembayaran atau pemindahbukuan atas
Cek dan Bilyet Giro yang diunjukan oleh Pemegang jika
memenuhi alasan sebagai berikut:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 40 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Alasan Penolakan

1. Saldo pada Rekening Giro atau Rekening Khusus tidak cukup;


2. Rekening Giro atau Rekening Khusus telah ditutup;
3. Unsur Cek/syarat formal Bilyet Giro tidak dipenuhi, yaitu:
a. untuk Cek, tidak terdapat penyebutan tempat dan tanggal
Penarikan; atau
b. untuk Bilyet Giro, tidak terdapat penyebutan tanggal
Penarikan dan/atau Tanggal Efektif;
4. Unsur Cek berupa tanda tangan Penarik tidak dipenuhi;
5. Syarat formal Bilyet Giro berupa nama dan nomor Rekening Giro
Pemegang tidak dipenuhi;
6. Syarat formal Bilyet Giro berupa nama Bank Penagih tidak dipenuhi;
7. Syarat formal Bilyet Giro berupa jumlah Dana yang dipindahbukukan
baik dalam angka maupun dalam huruf tidak dipenuhi secara
lengkap;
8. Syarat formal Bilyet Giro berupa nama jelas Penarik dan/atau tanda
tangan Penarik tidak dipenuhi, yaitu tanda tangan basah yang
dapat dilengkapi dengan cap atau stempel sesuai dengan
Perjanjian Pembukaan Rekening Giro;
9. Pengunjukan Bilyet Giro dilakukan tidak dalam Tenggang
Waktu Efektif atau Tanggal Efektif dicantumkan tidak dalam
Tenggang Waktu Pengunjukan;
10. Cek telah dibatalkan oleh Penarik setelah berakhirnya
Tenggang Waktu Pengunjukan berdasarkan surat permohonan
pembatalan cek dari Penarik;
11. Cek telah daluwarsa atau Tenggang Waktu Pengunjukan Bilyet
Giro telah berakhir;
12. Koreksi Bilyet Giro tidak sesuai dengan ketentuan, sedangkan
untuk Cek, koreksi dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan
pasal 228 KUHD;
13. Tanda tangan Penarik tidak sesuai dengan spesimen yang
ditatausahakan oleh Bank Tertarik dan/atau syarat formal
Bilyet Giro diduga diisi oleh pihak lain selain Penarik;
14. Bank Penagih bukan merupakan Bank Penagih yang disebut
dalam Cek Silang Khusus atau Bilyet Giro;
15. Cek dan/atau Bilyet Giro diblokir pembayarannya oleh Penarik
karena hilang atau dicuri dan pemblokirannya harus disertai
dengan asli surat keterangan dari kepolisian;
16. Cek dan/atau Bilyet Giro diblokir pembayarannya oleh instansi
yang berwenang karena diduga terkait dengan tindak pidana
yang dilakukan oleh Penarik atau pihak lain dan
pemblokirannya harus disertai dengan surat pemblokiran dari
instansi yang berwenang;
17. Rekening Giro diblokir oleh instansi yang berwenang dan
pemblokirannya harus disertai dengan surat pemblokiran dari
instansi yang berwenang;
18. Perintah dalam data elektronik Cek dan/atau Bilyet Giro tidak
sesuai dengan perintah dalam Cek dan/atau Bilyet Giro;

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 41 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Alasan Penolakan

19. Penerimaan data elektronik Cek dan/atau Bilyet Giro tidak


disertai dengan Penerimaan fisik Cek dan/atau Bilyet Giro;
20. Cek dan/atau Bilyet Giro diduga palsu atau dimanipulasi;
21. Cek dan/atau Bilyet Giro yang diterima oleh Bank Tertarik
bukan ditujukan untuk Bank Tertarik; dan
22. Tidak ada Endorsemen pada Cek atas nama yang dialihkan
pada pihak lain yang diunjukan melalui loket Bank Tertarik
( over the counter ).

Cek dan Bilyet Giro yang diunjukkan melalui Kliring maupun


melalui loket Bank secara langsung (over the counter) dengan
alasan:
a. Dana pada Rekening Giro atau Rekening Khusus tidak
cukup (alasan 1); atau
b. Rekening Giro atau Rekening Khusus telah ditutup,
dikategorikan sebagai Penarikan Cek dan Bilyet Giro Kosong.
Dalam menetapkan Penarikan Cek dan Bilyet Giro Kosong yang
memenuhi 1 (satu) atau lebih alasan penolakan, dilakukan
dengan mengacu pada pengkategorian sebagai berikut:
Alasan 2
Alasan 1 Rekening Giro atau
Alasan Penolakan
Dana tidak Cukup Rekening Khusus
telah ditutup
Alasan 3 Dipilih alasan 3 dan Dipilih alasan 3 dan
Unsur Cek/syarat formal tidak dikategorikan tidak dikategorikan
Bilyet Giro tidak dipenuhi, sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
yaitu: Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
a. untuk Cek, tidak
terdapat penyebutan
tempat dan Tanggal
Penarikan; atau
b. untuk Bilyet Giro, tidak
terdapat penyebutan
Tanggal Penarikan
dan/atau Tanggal
Efektif
Alasan 4 Dipilih alasan 4 dan Dipilih alasan 4 dan
Unsur Cek tidak dipenuhi, tidak dikategorikan tidak dikategorikan
yaitu tidak terdapat sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
tanda tangan Penarik. Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 5 Dipilih alasan 5 dan Dipilih alasan 5 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi
Transfer Debit Halaman: 42 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Alasan 2
Alasan 1 Rekening Giro atau
Alasan Penolakan
Dana tidak Cukup Rekening Khusus
telah ditutup
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 6 Dipilih alasan 6 dan Dipilih alasan 6 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 7 Dipilih alasan 7 dan Dipilih alasan 7 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 8 Dipilih alasan 8 dan Dipilih alasan 8 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 9 Dipilih alasan 9 dan Dipilih alasan 9 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 10 Dipilih alasan 10 dan Dipilih alasan 10 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 11 Dipilih alasan 11 dan Dipilih alasan 11 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 12 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong
Alasan 13 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong
Alasan 14 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong
Alasan 15 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong
Alasan 16 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 43 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Alasan 2
Alasan 1 Rekening Giro atau
Alasan Penolakan
Dana tidak Cukup Rekening Khusus
telah ditutup
Alasan 17 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong
Alasan 18 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong
Alasan 19 Dipilih alasan 19 dan Dipilih alasan 19 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 20 Dipilih alasan 20 dan Dipilih alasan 20 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 21 Dipilih alasan 21 dan Dipilih alasan 21 dan
tidak dikategorikan tidak dikategorikan
sebagai Cek dan Bilyet sebagai Cek dan
Giro Kosong Bilyet Giro Kosong
Alasan 22 Dipilih alasan 1 dan Dipilih alasan 2 dan
dikategorikan sebagai dikategorikan sebagai
Cek dan Bilyet Giro Cek dan Bilyet Giro
Kosong Kosong

(a) Setiap penolakan Cek dan Bilyet Giro baik melalui Kliring
maupun melalui loket Bank (over the counter), harus
diinformasikan kepada Pemegang melalui Surat Keterangan
Penolakan (SKP).
(1) SKP atas penolakan Cek dan Bilyet Giro yang dilakukan
melalui Kliring dibuat oleh Bank Penagih dengan tata
cara sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Penolakan (SKP) dibuat
berdasarkan incoming Data Keuangan Elektronik
(DKE) yang dikirim oleh oleh Bank Tertarik pada
Kliring Pengembalian.
b. Surat Keterangan Penolakan (SKP) dicetak dalam
rangkap 2 (dua), yaitu:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 44 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

 Lembar ke-1 untuk Pemegang; dan


 Lembar ke-2 untuk arsip Bank Penagih.
(2) SKP atas penolakan Cek dan Bilyet Giro yang
diunjukkan langsung kepada Bank Tertarik (over the
counter) dibuat oleh Bank Tertarik dengan tata cara
sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Penolakan (SKP) dibuat
berdasarkan data pada Cek dan Bilyet Giro.
b. Surat Keterangan Penolakan (SKP) dicetak dalam
rangkap 2 (dua), yaitu:
 Lembar ke-1 untuk Pemegang; dan
 Lembar ke-2 untuk arsip Bank Tertarik.
Adapun contoh format SKP sebagaimana gambar 25 dan 26

Gambar 25 : Contoh SKP Gambar 26 : Contoh SKP


Melalui Kliring Melalui Loket Bank (Over The Counter)

(b) Dalam hal Warkat Debit ditolak karena diduga terkait suatu
tindak pidana sesuai dengan surat keterangan dari pihak
yang berwenang, maka Penyelenggara Penerima harus
menahan Warkat Debit dan membuat surat keterangan

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 45 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

yang menyatakan bahwa Penyelenggara Penerima telah


menerima serta menahan Warkat Debit tersebut karena
diduga terkait tindak pidana sesuai bukti lapor yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.
Adapun contoh surat keterangan penahanan Warkat Debit
adalah sebagaimana gambar 27.

Gambar 27 : Contoh Surat Keterangan Penahanan Warkat Debit

c. Mekanisme Validasi Transaksi Penagihan Reguler


Dalam 1 (satu) hari operasional, Layanan Penagihan Reguler dilakukan
dalam 1 (satu) periode sesuai dengan jam layanan yang ditetapkan oleh
Penyelenggara.
Layanan ini terdiri atas Penyerahan Tagihan dan Pengembalian Tagihan
yang merupakan satu kesatuan siklus Layanan Penagihan Reguler. Transfer
Debit yang dapat diperhitungkan dalam Layanan Penagihan Reguler adalah
Transfer Debit berupa tagihan rutin dari 1 (satu) Nasabah di Peserta
penagih untuk mendebit beberapa rekening Nasabah di Peserta Tertagih,
dengan nominal paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 46 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

per rincian transaksi. Dalam melaksanakan Transfer Debit penagihan


reguler, harus dilakukan berdasarkan:
1) Perjanjian Peserta penagih dengan nasabah penagih untuk meneruskan
DKE Penagihan kepada Peserta tertagih; dan
2) Standing instruction dari Nasabah tertagih kepada Peserta tertagih
untuk melakukan pendebitan rekening, memuat nomor referensi
standing instruction yang terdiri dari paling banyak 35 (tiga puluh lima)
digit diawali dengan 4 (empat) digit pertama kode Peserta tertagih.
standing instruction tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk
kepentingan sebagai berikut:
(a) 1 (satu) lembar asli untuk Peserta tertagih, sebagai kuasa
pendebitan rekening Nasabah tertagih; dan
(b) 2 (dua) lembar salinan masing-masing untuk Nasabah tertagih dan
Nasabah penagih.

d. Mekanisme Penyelesaian Warkat Debit Di Luar Mekanisme SKNBI

1) Bank Penagih
(a) Memastikan syarat format pada Cek dan/atau Bilyet Giro telah
terpenuhi
(b) Membuat surat permohonan panagihan Warkat Debit kepada Bank
Tertarik,
Adapun contoh surat permohonan penagihan Warkat Debit adalah
sebagaimana gambar 28.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 47 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Gambar 28 : Contoh Surat Permohonan Penagihan Warkat Debit di Luar


Mekanisme SKNBI

(c) Penyampaian surat permohonan penagihan Warkat Debit dikirim


sesegara mungkin kepada Bank Tertagih paling lambat 5 (lima)
hari sejak Warkat Debit diterima dari Penerima

2) Bank Tertagih

(a) Menerima surat permohonan penagihan Warkat Debit yang


dilampiri Cek dan/atau Bilyet Giro yang ditagihkan dan
memastikan jumah warkat dengan yang tertera di surat telah
sesuai.
(b) Melakukan verifikasi syarat formal dan keabsahan Cek dan/atau
Bilyet Giro sesuai dengan ketentuan.
(c) Melakukan pendebitan Rekening Giro tertarik dalam hal Cek
dan/atau Bilyet Giro telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
(d) Membuat surat konfirmasi kepada Bank Penagih atas Cek dan/atau
Bilyet Giro yang berhasil ditagihkan atau maupun Cek dan/atau
Bilyet Giro ditolak dengan disertai alasan penolakannya.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 48 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Adapun contoh surat konfirmasi kepada Bank Penagih adalah


sebagaimana gambar 29.

Gambar 29 : Contoh Surat Konfirmasi Hasil Pemrosesan Penagihan


Warkat Debit di Luar Mekanisme SKNBI

(e) Penyelesaian dana hasil penagihan dilakukan melalui sarana


Transfer Dana dengan sistem BI-RTGS dengan menyebutkan:
(1) Nama Bank Penerima
(2) Wilayah Kliring dimana transaksi dilakukan
(3) Nomor Surat Konfirmasi
(f) Penyelesaian penagihan Warkat Debit oleh Bank Tertarik
dilaksanakan paling lambat 5 (lima) hari sejak Warkat Debit
diterima.
(g) Penyampaian surat konfirmasi penagihan Warkat Debit dilakukan
pada tanggal yang sama dengan tanggal penedebetan rekening
Tertarik jika terdapat alasan dan waktu yang wajar sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan mengenai Transfer Dana.
(h) Apabila Cek dan/atau Bilyet Giro yang ditolak dengan alasan Saldo
tidak cukup atau rekening tutup maka proses pemberian status
Daftar Hitam Nasional (DHN) wajib dilakukan sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur Daftar Hitam Nasional.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 49 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

3) Setelah mendapatkan surat konfirmasi dan Dana dari Bank Tertarik,


Bank Penagih melakukan pengkreditan kerekening Penerima pada hari
yang sama.
4) Bank Penagih dapat mengenakan biaya administrasi atas Penagihan
Warkat Debit paling banyak Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) kepada
Bank Tertarik melalui Nota Debet.
5) Bank Tertarik harus membayar biaya administrasi penagihan Warkat
Debit yang dibebankan oleh Bank Penagih.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Validasi Perintah


Transfer Dana atau Perintah Transfer Debit

1. Melakukan Validasi Perintah Transfer Dana atau Perintah Transfer Debit.


2. Mengadministrasikan Dokumen Hasil Validasi Perintah Transfer Dana atau
Perintah Transfer Debit.
3. Melakukan Pencatatan Dokumen Hasil Validasi Perintah Transfer Dana atau
Perintah Transfer Debit.
4. Melakukan Pencatatan Penolakan Perintah Transfer Dana atau Perintah Transfer
Debit.
5. Melakukan Penyusunan Laporan Penolakan Perintah Transfer Dana atau
Perintah Transfer Debit.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Melakukan Validasi Perintah Transfer


Dana atau Perintah Transfer Debit
Harus bersikap secara:
1. Teliti dalam melakukan validasi Perintah Transfer Dana atau Perintah Transfer
Debit.
2. Disiplin dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman
yang dilakukan.
3. Bertanggungjawab terhadap hasil validasi dan pencatatan penolakan Perintah
Transfer Dana atau Perintah Transfer Debit.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 50 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

BAB III
MENERUSKAN PERINTAH TRANSFER DANA ATAU PERINTAH
TRANSFER DEBIT

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Meneruskan Perintah Transfer Dana


atau Perintah Transfer Debit

1. Mekanisme Pemrosesan Perintah Transfer Dana Domestik


a) Transfer Dana Melalui Sistem BI-RTGS
1) Proses Transfer Dana Melalui Sistem BI-RTGS
(a) Transfer Dana Keluar
(1) Verifikasi dilakukan terhadap Perintah Transfer Dana antara
lain meliputi :
a. Perintah Transfer Dana memuat informasi yang lengkap
sesuai hasil validasi.
b. Ketersediaan sumber Dana yang cukup.
c. Perintah Transfer Dana telah memenuhi persyaratan
lainnya yang ditetapkan oleh masing-masing internal
Bank.
(2) Apabila hasil verifikasi telah terpenuhi maka Bank melakukan
akseptasi Perintah Transfer Dana dengan cara sebagai
berikut:
a. Mendebit rekening Nasabah Bank Pengirim.
b. Menerbitkan instruksi Setelmen Dana yaitu:
1. Dibuat berdasarkan perintah Transfer Dana Nasabah.
2. Dilengkapi dengan field mandatory.
c. Menggunakan kode transaksi (Transaction Type
Code/TTC) 100 untuk Nasabah yang memiliki rekening
dan 101 untuk Nasabah Pengirim yang tidak memiliki
rekening.
d. Menyampaikan pemberitahuan kepada Pengirim bahwa
perintah Transfer Dana akan diproses oleh Bank.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 51 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(3) Apabila hasil verifikasi tidak terpenuhi maka Bank


menginformasikan kepada Pengirim bahwa perintah Transfer
Dana tidak dapat diproses berikut alasannya.
(4) Mengirimkan Instruksi Setelmen Dana kepada Bank Indonesia
dengan pedoman sebagai berikut:
a. Pengiriman instruksi Setelmen Dana kepada Bank
Pengirim harus dilakukan sesegera mungkin setelah
pelaksanaan akseptasi sesuai periode Pengiriman
transaksi.
b. Jika Transfer Dana ditujukan untuk kepentingan Nasabah
maka:
1. Pengiriman instruksi Setelmen Dana wajib dilakukan
pada hari yang sama dengan tanggal Penerimaan
Perintah Transfer Dana yaitu sesegera mungkin atau
paling lama 1 (satu) jam sejak pengaksepan Perintah
Transfer Dana.
2. Pengiriman instruksi Setelmen Dana kepada Bank
Penerima dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya
paling lama 1 (satu) jam setelah jam operasional
Sistem BI-RTGS dimulai dalam hal terjadi kondisi
berikut:
a. Perintah Transfer Dana dari Pengirim diterima oleh
Bank Pengirim kurang dari 1 (satu) jam sebelum
berakhirnya periode waktu Pengiriman instruksi
Setelmen Dana untuk kepentingan Nasabah ditutup
dan Bank Pengirim tidak mempunyai cukup waktu
untuk meneruskan Perintah Transfer Dana; atau
b. Perintah Transfer Dana dari Pengirim diterima oleh
Bank Pengirim setelah berakhirnya jam layanan
Nasabah yang ditetapkan oleh Bank.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 52 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(5) Dalam rangka perlindungan kepada Nasabah pengguna


layanan Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS maka apabila
terdapat instruksi Setelmen Dana yang tidak berhasil diproses
maka penanganannya sebagai berikut:
a. Penanganan instruksi Setelmen Tidak Diproses oleh
Penyelenggara
Jika Bank Pengirim telah mendebit rekening Pengirim,
maka Bank Pengirim:
1. Membuat dan mengirimkan kembali instruksi setelmen
tersebut pada tanggal yang sama atau paling lambat
pada hari kerja berikutnya.
2. Membayar jasa, bunga, atau kompensasi kepada
Nasabah Pengirim sesuai dengan tingkat jasa, bunga,
atau kompensasi yang berlaku untuk jenis rekening
Nasabah Pengirim, jika pengiriman kembali instruksi
setelmen dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Perhitungan jasa, bunga, atau kompensasi dilakukan
sejak tanggal pendebitan rekening Nasabah Pengirim
sampai tanggal Bank Pengirim meneruskan kembali
instruksi setelmen tersebut.
b. Tidak berhasil karena dikembalikan oleh Bank Penerima
Jika Bank Pengirim menerima pengembalian instruksi
setelmen dari Bank Penerima maka Bank Pengirim:
1. Melakukan pengkreditan rekening Nasabah Pengirim
pada tanggal yang sama dengan tanggal
pengembalian instruksi Setelmen.
2. Membayar jasa, bunga, atau kompensasi kepada
Nasabah Pengirim yang berhak sesuai dengan tingkat
jasa, bunga, atau kompensasi yang berlaku untuk jenis
rekening Nasabah Pengirim tersebut, ditambah dengan
tingkat jasa, bunga, atau kompensasi sebesar 200

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 53 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(dua ratus) basis points, jika pengkreditan Dana tidak


dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal
pengembalian instruksi Setelmen. Perhitungan jasa,
bunga, atau kompensasi dilakukan sejak tanggal
seharusnya dilakukan pengkreditan rekening Nasabah
Pengirim sampai tanggal pelaksanaan pengkreditan
pada rekening Nasabah Pengirim.
c. Ketidaksesuaian instruksi Setelmen Dana dengan Perintah
Transfer Dana yang dibuat oleh Nasabah.
Jika Bank Pengirim mengirimkan instruksi Setelmen yang
tidak sesuai dengan Perintah Transfer Dana yang dibuat
oleh Nasabah Pengirim maka Bank Pengirim:
1. Mengirimkan kembali instruksi Setelmen baru atas
beban Bank Pengirim sesuai dengan Perintah Transfer
Dana Nasabah Pengirim yaitu:

- Pada tanggal yang sama dengan tanggal


diketahuinya ketidaksesuaian instruksi setelmen;

- Pada hari kerja berikutnya paling lama 1 (satu) jam


setelah jam operasional Sistem BI-RTGS dimulai,
tanpa menunggu pengembalian dana dari Bank
Penerima atau Nasabah Penerima yang tidak
berhak.
2. Membayar jasa, bunga, atau kompensasi kepada
Nasabah Pengirim sesuai dengan tingkat jasa, bunga,
atau kompensasi yang berlaku untuk jenis rekening
Nasabah Pengirim, jika Pengiriman kembali instruksi
Setelmen dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Perhitungan jasa, bunga, atau kompensasi dilakukan
sejak tanggal pendebitan rekening Nasabah Pengirim
sampai tanggal Bank Pengirim mengirimkan instruksi
Setelmen yang baru.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 54 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Boks 2 : Contoh Perhitungan Jasa, Bunga, dan Kompensasi Karena


Ketidaksesuaian Instruksi Setelmen Dana dengan Perintah
Transfer Dana
 Pada Jumat, 9 November 2018 nasabah A memerintahkan Bank Jaya
untuk mengirimkan dana sebesar Rp 1.000.000.000,00 kepada Nasabah B
di Bank Monas.
 Pada Kamis, 15 November 2018 Bank Jaya mengetahui bahwa terdapat
kesalahan pada saat Pengiriman instruksi Setelmen Dana yang
seharusnya ke Nasabah B di Bank Monas, dikirimkan kepada Nasabah D
di Bank Monas.
 Pengiriman kembali instruksi Setelmen Dana baru dilakukan oleh Bank
Jaya pada tanggal 16 November 2018.
 Jika tingkat jasa, bunga, atau kompensasi rekening nasabah adalah 5%
maka Bank Jaya harus memberikan jasa, bunga, atau kompensasi dengan
perhitungan sebagai berikut:
7 hari x (5% x 1/365 x Rp1.000.000.000,00)=Rp 958.904,11

(b) Transfer Dana Masuk


Apabila Bank menerima Transfer Dana dari Bank lain (Transfer
Dana masuk) maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
(1) Melakukan verifikasi Transfer Dana masuk antara lain
terhadap informasi sebagai berikut:
a. Nama Nasabah Penerima; dan
b. Nomor rekening Nasabah Penerima.
(2) Apabila hasil verifikasi Transfer Dana masuk telah terpenuhi
maka Bank melakukan akseptasi instruksi Setelmen Dana
yang diterima dari Bank Pengirim dengan cara mengkredit
Dana ke rekening Penerima.
(3) Apabila rekening Penerima merupakan rekening Nasabah
maka penerusan Dana ke rekening Penerima wajib dilakukan
sesegera mungkin atau paling lama 1 (satu) jam sejak
instruksi Setelmen Dana diakseptasi oleh Bank Penerima.
(4) Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi Bank Penerima tidak
dapat melakukan penerusan Dana kepada Nasabah Penerima
antara lain karena nama dan/atau nomor rekening tidak sama
maka Bank Penerima harus segera mengembalikan Dana
kepada Bank Pengirim dengan menggunakan metode retur

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 55 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

yang digunakan masing-masing Bank yaitu mengirimkan


instruksi Setelmen Dana kepada Bank Pengirim sesegara
mungkin.
(5) Dalam rangka perlindungan kepada Nasabah pengguna
layanan Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS maka apabila
terdapat Dana masuk yang tidak berhasil diteruskan kepada
Nasabah Penerima karena kekeliruan Bank Penerima maka
penanganannya sebagai berikut:
Jika Bank Pengirim telah mengirimkan instruksi Setelmen
Dana sesuai dengan perintah Transfer Dana dari Nasabah
Pengirim, namun Bank Penerima melakukan pengkreditan
Dana kepada Nasabah Penerima yang berbeda dari yang
tercantum dalam instruksi Setelmen Dana maka
penanganannya sebagai berikut:
a. Melakukan pengkreditan Dana ke rekening Nasabah
Penerima yang berhak pada tanggal yang sama dengan
tanggal diketahuinya kekeliruan tanpa menunggu
pengembalian Dana dari Nasabah Penerima yang tidak
berhak.
b. Membayar jasa, bunga, atau kompensasi kepada
Nasabah Penerima yang berhak sesuai dengan tingkat
jasa, bunga, atau kompensasi yang berlaku untuk jenis
rekening Nasabah Penerima tersebut ditambah dengan
tingkat kompensasi sebesar 200 (dua ratus) basis points.
Perhitungan jasa, bunga, atau kompensasi dilakukan
sejak tanggal seharusnya rekening Nasabah Penerima
yang berhak dikredit sampai dengan tanggal pelaksanaan
pengkreditan pada rekening Nasabah Penerima yang
berhak.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 56 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Boks 3 : Contoh Perhitungan Jasa, Bunga, dan Kompensasi Karena


Ketidaksesuaian Instruksi Setelmen Dana dengan Perintah Transfer
Dana
 Pada Jumat, 9 November 2018 Bank Jaya menerima instruksi Setelmen Dana
dari Bank Monas untuk meneruskan dana kepada Nasabah A sebesar Rp
1.000.000.000,00.
 Pada Kamis, 15 November 2018 Bank Jaya mengetahui bahwa terdapat
kesalahan yaitu pengkreditan dana. Dana yang seharusnya dikreditkkan ke
Nasabah A keliru dikreditkan ke rekening Nasabah B di Bank Jaya.
 Pengkreditan dana ke rekening Nasabah A baru dilakukan oleh Bank Jaya pada
Jumat, 16 November 2018.
 Jika tingkat jasa, bunga, atau kompensasi rekening Nasabah adalah 5% maka
Bank Jaya harus memberikan jasa, bunga, atau kompensasi dengan perhitungan
sebagai berikut:
7 hari x (5% + 2% x 1/365 x Rp1.000.000.000,00)=Rp 1.342.465,75

2) Pemrosesan Transaksi Transfer Dana Melalui Sistem BI-RTGS


Dalam Kondisi Tidak Normal atau Kondisi Darurat
Dalam kondisi tidak normal dan/atau kondisi darurat yang menyebabkan
sistem utama dan sistem cadangan Peserta tidak berfungsi, Peserta
dapat menggunakan fasilitas Guest Bank yang tersedia di Kantor Pusat
Bank Indonesia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Fasilitas Guest
Bank dapat digunakan oleh Peserta selama jam operasional
penyelenggaraan Setelmen Dana untuk melakukan Pengiriman instruksi
Setelmen Dana sesuai dengan periode waktu kegiatan yang masih
berlaku.
Dalam menggunakan fasilitas Guest Bank, Peserta harus:
(1) Mengajukan surat permohonan ke Penyelenggara yang
ditandatangani oleh Pejabat yang memiliki spesimen di Bank
Indonesia, antara lain memuat informasi sebagai berikut:
a. Alasan menggunakan fasilitas guestBank;
b. Lokasi menggunakan fasilitas guestBank; dan
c. Metode penggunaan fasilitas guestBank.
(2) Membawa dokumen sumber transaksi (dokumen/warkat dan/atau
file message transaksi).

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 57 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

b) Transfer Dana Melalui SKNBI


1) Layanan Transfer Dana
Dalam kegiatan Transfer Dana, SKNBI menyediakan layanan pemrosesan
transaksi pemindahan Dana antar Peserta dari 1 (satu) Pengirim kepada
1 (satu) Penerima (single credit transfer) yaitu Layanan Transfer Dana.
Secara umum, proses transaksi single credit transfer melalui Layanan
Transfer Dana adalah sebagai berikut:
(a) Pemrosesan Transfer Dana Keluar (Outgoing Transaction)
Pelaksana di Bank Pengirim memproses Perintah Transfer Dana
yang diterima dari Nasabah dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
(1) Verifikasi Perintah Transfer Dana
a. Perintah Transfer Dana yang telah lolos dari proses
validasi dilakukan verifikasi meliputi:
1. Memastikan kecukupan sumber Dana Pengirim; dan
2. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh masing-
masing internal Bank.
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara sebagai berikut:
1. Melakukan pendebitan rekening Nasabah Pengirim;
dan
2. Menyampaikan informasi kepada Nasabah bahwa
Perintah Transfer Dana akan diproses melalui SKNBI.
c. Jika hasil verifikasi tidak terpenuhi maka petugas Bank
menginformasikan kepada Nasabah bahwa Perintah
Transfer Dana tidak dapat diproses berikut alasannya.

(2) Pembuatan DKE Transfer Dana


a. DKE Transfer Dana dibuat berdasarkan Perintah Transfer
Dana yang diterima dari Nasabah, dengan 2 (dua) cara:
1. Input secara manual melalui SPK; atau
2. Interface, yaitu:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 58 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

- Import file dari media rekam elektronik ke SPK; atau


- Straight Through Processing (STP) dari sistem
internal Bank Peserta ke SPK.
b. DKE Transfer Dana harus memuat informasi sebagai
berikut:
1. Nomor referensi transaksi yang diperoleh dari sistem
internal Bank Peserta.
2. Sarana transaksi apakah melalui teller atau e-channel.
3. Nominal dan keterangan transaksi.
4. Kode transaksi DKE Transfer Dana (TC:50).
5. Sandi kota asal, diisi dengan:
a) Kode kota kantor Bank yang menerima Perintah
Transfer Dana dari Nasabah, jika Perintah Transfer
Dana diterima melalui teller, atau
b) Kode kota dari kantor Bank yang mengelola
electronic channel, jika Perintah Transfer Dana
dilakukan melalui electronic channel.
6. Identitas Bank Penerima, paling kurang diisi nama
Bank Penerima dan lokasi/kota kantor Bank Penerima.
7. Identitas Nasabah Pengirim dan Nasabah Penerima,
paling kurang diisi nama dan nomor rekening.
c. Pengiriman DKE Transfer Dana
d. Pengiriman DKE kepada Bank Indonesia dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Membuat batch DKE Transfer Dana dibuat dengan cara
sebagai berikut:
a) Batch DKE Transfer Dana dapat dibuat melalui SPK
atau sistem internal Bank Peserta.
b) 1 (satu) batch paling banyak terdiri atas 200 (dua
ratus) DKE Transfer Dana.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 59 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2. Memastikan DKE Transfer Dana yang akan dikirim


telah didukung dengan Prefund Kredit yang cukup.
3. Pengiriman DKE Transfer Dana kepada Bank Indonesia
dapat dilakukan secara bertahap sesuai jadwal.
4. Dalam hal terjadi kegagalan Pengiriman batch DKE
Transfer Dana maka Peserta dapat mengirimkan
kembali batch DKE Transfer Dana tersebut selama
periode waktu Pengiriman batch DKE Transfer Dana
belum berakhir.
e. Dalam melakukan Pengiriman DKE Transfer Dana kepada
Bank Indonesia mengacu pada pedoman sebagai berikut:
1. Pengiriman DKE Transfer Dana wajib dilakukan pada
hari yang sama dengan Perintah Transfer Dana
diterima.
2. Transfer Dana untuk kepentingan Nasabah, DKE
Transfer Dana wajib dikirim kepada Bank Indonesia
sesegera mungkin atau paling lama 1 (satu) jam sejak
pengaksepan Perintah Transfer Dana.
3. Pengiriman DKE Transfer Dana dapat dilakukan pada
hari kerja berikutnya paling lama 1 (satu) jam setelah
jam operasional SKNBI dimulai, jika terjadi kondisi
berikut:
a) Perintah Transfer Dana diterima dari nasabah
kurang dari 1 (satu) jam sebelum jam Layanan
Transfer Dana berakhir dan Bank Pengirim tidak
mempunyai cukup waktu untuk meneruskan
Perintah Transfer Dana; atau
b) Perintah Transfer Dana diterima setelah
berakhirnya jam layanan Nasabah yang ditetapkan
oleh Bank.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 60 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(b) Pemrosesan Transfer Dana Masuk (Incoming Transaction)


Pelaksana di Bank Penerima memproses DKE Transfer Dana
Masuk (incoming transaction) dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
(1) Verifikasi DKE Transfer Dana Masuk (incoming transaction)
a. DKE Transfer Dana Masuk diverifikasi antara lain terhadap
informasi sebagai berikut:
1. Nama Nasabah Penerima; dan
2. Nomor rekening Nasabah Penerima
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara meneruskan Dana kepada rekening
Penerima.
c. Jika hasil verifikasi Bank Penerima tidak dapat melakukan
penerusan Dana kepada Nasabah Penerima antara lain
karena nama dan nomor rekening tidak sama maka Bank
Penerima harus segera mengembalikan dana kepada Bank
Pengirim.
(2) Penerusan Dana kepada Rekening Penerima
Penerusan Dana kepada rekening Penerima dilakukan
dengan cara:
a. Penerusan dana kepada rekening Penerima pada hari
yang sama dengan Bank Indonesia melaksanakan
Setelmen Dana.
b. Jika ditujukan kepada rekening Nasabah maka penerusan
dana paling lama 1 (satu) jam setelah Bank Indonesia
melakukan Setelmen Dana.
c. Khusus untuk penerusan Dana hasil Setelmen Dana
periode terakhir, penerusan Dana dapat dilakukan pada
hari kerja berikutnya paling lambat pukul 09.00 waktu
setempat dengan menggunakan tanggal valuta hari kerja
sebelumnya.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 61 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

d. Bank Penerima dapat melakukan penerusan Dana ke


rekening Penerima sesegera mungkin atau lebih cepat dari
batas waktu Setelmen Dana berdasarkan confirmed
incoming DKE Transfer Dana.
(3) Pengembalian DKE Transfer Dana kepada Bank Pengirim
a. Pengembalian DKE Transfer Dana kepada Bank Pengirim
dilakukan karena:
1. Dana tidak dapat diteruskan kepada rekening
Penerima karena berdasarkan hasil verifikasi nama
dan/atau nomor rekening tidak sesuai;
2. Adanya permintaan dari Bank Pengirim karena alasan
tertentu.
b. Pembuatan DKE Transfer Dana Pengembalian dengan
mekanisme sebagai berikut:
1. Kode transaksi diisi dengan 59, yaitu reversal/retur
2. Nomor referensi diisi dengan nomor referensi yang
dibuat oleh Bank Pengirim, agar mempermudah proses
rekonsiliasi di Bank Pengirim.
c. Jika pengembalian DKE Transfer Dana Masuk karena
adanya permintaan dari Bank Pengirim maka:
1. Bank Penerima wajib memberikan tanggapan kepada
Bank Pengirim paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak tanggal permintaan pengembalian dana dari
Bank Pengirim, dengan mempertimbangkan
pembebasan tanggung jawab (indemnity) yang
diterima dari Bank Pengirim dan kebijakan serta
ketentuan internal Bank Penerima.
2. Pengembalian Dana atau pemberian tanggapan hanya
berlaku jika permintaan pengembalian Dana dari Bank
Pengirim diterima paling lama 60 (enam puluh) hari

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 62 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

kalender sejak tanggal pengkreditan Rekening


Setelmen Dana Bank Penerima di Bank Indonesia.
3. Jika Bank Penerima menolak permintaan pengembalian
dana, Bank Pengirim dapat melakukan penagihan
Dana secara langsung kepada Nasabah Penerima yang
tidak berhak dan Bank Penerima harus membantu
Bank Pengirim antara lain dengan cara memberikan
data yang terkait dengan:
a) Pengkreditan rekening Nasabah Penerima yang
tidak berhak; dan
b) Identitas Nasabah Penerima yang tidak berhak
yang tercatat dalam administrasi Bank Penerima.

(c) Pemberian Kompensasi, Jasa, dan/atau Bunga Kepada Nasabah


Apabila Bank Pengirim maupun Bank Penerima tidak melakukan
penerusan Dana kepada nasabah pada tanggal yang sama dengan
tanggal valuta maka:
(1) Bank Pengirim maupun Bank Penerima wajib membayar jasa,
bunga, atau kompensasi kepada Nasabah Pengirim maupun
Nasabah Penerima sesuai dengan tingkat jasa, bunga, atau
kompensasi yang berlaku untuk jenis rekening Nasabah
Penerima ditambah dengan 200 (dua ratus) basis points dari
tingkat jasa, bunga, atau kompensasi; dan
(2) Jasa, bunga, atau kompensasi dihitung sejak 1 (satu) hari
setelah tanggal valuta pendebitan rekening Nasabah Pengirim
maupun pengkreditan Rekening Setelmen Dana Bank
Penerima.

2) Layanan Pembayaran Reguler


Dalam kegiatan Transfer Dana, SKNBI juga menyediakan layanan
pemrosesan transaksi pemindahan Dana secara multiple yaitu antar
Peserta dari 1 (satu) Pengirim kepada 1 (satu) atau lebih Penerima
(One to many) atau antar Peserta dari 1 (satu) atau lebih Pengirim
Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi
Transfer Debit Halaman: 63 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

kepada 1 (satu) Penerima (Many to one) yaitu Layanan Pembayaran


Reguler. Secara umum, proses transaksi multiple credit transfer melalui
Layanan Pembayaran Reguler adalah sebagai berikut:
(a) Pemrosesan Transfer Dana Keluar (Outgoing Transaction)
Pelaksana di Bank Pengirim memproses Perintah Transfer Dana
yang diterima dari Nasabah dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
(1) Verifikasi Pembayaran Reguler
(2) Perintah Transfer Dana yang telah lolos dari proses validasi
dilakukan verifikasi meliputi:
a. Ketersediaan Dana yang cukup pada rekening Pengirim;
dan
b. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh masing-masing
internal Bank.
(3) Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan akseptasi
dengan cara sebagai berikut:
a. Melakukan pendebitan rekening Nasabah Pengirim; dan
b. Menyampaikan informasi kepada Nasabah bahwa Perintah
Transfer Dana akan diproses melalui SKNBI.
(4) Jika hasil verifikasi tidak terpenuhi maka petugas Bank
menginformasikan kepada nasabah bahwa Perintah Transfer
Dana tidak dapat diproses berikut alasannya.
(5) Pembuatan DKE Pembayaran
(6) DKE Pembayaran dibuat berdasarkan Perintah Transfer Dana
yang diterima dari Nasabah, dengan 2 (dua) cara:
a. Input secara manual melalui SPK; atau
b. Interface, yaitu:
1. Import file dari media rekam elektronik ke SPK; atau
2. Straight Through Processing (STP) dari sistem internal
Bank Peserta ke SPK.
(7) DKE Pembayaran harus memuat informasi sebagai berikut:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 64 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

a. Jenis transaksi yang terdiri dari One to Many atau Many


to One.
b. Nomor referensi transaksi yang diperoleh dari sistem
internal Bank Peserta.
c. Kode transaksi DKE Pembayaran.
d. Identitas Nasabah Pengirim paling kurang memuat nama
dan nomor rekening.
e. Sandi kota asal, diisi dengan:

- Kode kota kantor Bank yang menerima Perintah


Transfer Dana dari Nasabah, jika Perintah Transfer
Dana diterima melalui teller, atau

- Kode kota dari kantor Bank yang mengelola electronic


channel, jika Perintah Transfer Dana dilakukan melalui
electronic channel.
f. Identitas Bank Penerima, paling kurang diisi nama Bank
Penerima dan lokasi/kota kantor Bank Penerima.
g. Identitas Nasabah Penerima paling kurang diisi nama dan
nomor rekening.
h. Nominal dan keterangan transaksi.

(8) Pengiriman DKE Pembayaran


a. Pengiriman DKE kepada Bank Indonesia dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Membuat batch DKE Pembayaran dibuat dengan cara
sebagai berikut:
a) Batch DKE Pembayaran dapat dibuat melalui SPK
atau sistem internal Bank Peserta.
b) 1 (satu) batch DKE paling banyak berisi 10
(sepuluh) DKE Pembayaran dan dalam 1 (satu) DKE
Pembayaran paling banyak berisi 100 (seratus)
rincian transaksi.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 65 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

b. Pengiriman DKE Pembayaran kepada Bank Indonesia


dapat dilakukan secara bertahap sesuai jadwal.
1. Dalam melakukan Pengiriman DKE Pembayaran
kepada Bank Indonesia mengacu pada pedoman
sebagai berikut:
2. Pengiriman DKE Pembayaran wajib dilakukan pada hari
yang sama dengan Perintah Transfer Dana diterima.
3. Transfer Dana untuk kepentingan Nasabah, DKE
Pembayaran wajib dikirim kepada Bank Indonesia
sesegera mungkin atau paling lama 1 (satu) jam sejak
pengaksepan Perintah Transfer Dana.
4. Pengiriman DKE Pembayaran dapat dilakukan pada
hari kerja berikutnya paling lama 1 (satu) jam setelah
jam operasional SKNBI dimulai, jika terjadi kondisi
berikut:
a. Perintah Transfer Dana diterima dari Nasabah
kurang dari 1 (satu) jam sebelum jam Layanan
Pembayaran Reguler berakhir dan Bank Pengirim
tidak mempunyai cukup waktu untuk meneruskan
Perintah Transfer Dana; atau
b. Perintah Transfer Dana diterima setelah berakhirnya
jam layanan Nasabah yang ditetapkan oleh Bank.

(b) Pemrosesan Transfer Dana Masuk (Incoming Transaction)


Pelaksana di Bank Penerima memproses DKE Pembayaran Masuk
(incoming transaction) dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
(1) Verifikasi DKE Pembayaran Masuk (incoming transaction)
a. DKE Pembayaran Masuk diverifikasi antara lain terhadap
informasi sebagai berikut:
1. Nama Nasabah Penerima; dan
2. Nomor rekening Nasabah Penerima

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 66 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan


akseptasi dengan cara meneruskan Dana kepada rekening
Penerima.
c. Jika hasil verifikasi Bank Penerima tidak dapat melakukan
penerusan dana kepada Nasabah Penerima antara lain
karena nama dan nomor rekening tidak sama maka Bank
Penerima harus segera mengembalikan dana kepada Bank
Pengirim.
(2) Penerusan Dana kepada Rekening Penerima
Penerusan Dana kepada rekening Penerima dilakukan
dengan cara:
a. Penerusan dana kepada rekening Penerima pada hari
yang sama dengan Bank Indonesia melaksanakan
Setelmen Dana.
b. Jika ditujukan kepada rekening Nasabah maka penerusan
dana paling lama 1 (satu) jam setelah Bank Indonesia
melakukan Setelmen Dana.
c. Khusus untuk penerusan dana hasil Setelmen Dana
periode terakhir, penerusan Dana dapat dilakukan pada
hari kerja berikutnya paling lambat pukul 09.00 waktu
setempat dengan menggunakan tanggal valuta hari kerja
sebelumnya.
d. Bank Penerima dapat melakukan penerusan Dana ke
rekening Penerima sesegera mungkin atau lebih cepat dari
batas waktu Setelmen Dana berdasarkan confirmed
incoming DKE Pembayaran.
(3) Pengembalian DKE Pembayaran kepada Bank Pengirim
a. Pengembalian DKE Pembayaran kepada Bank Pengirim
dilakukan karena:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 67 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

1. Dana tidak dapat diteruskan kepada rekening


Penerima karena berdasarkan hasil verifikasi nama
dan/atau nomor rekening tidak sesuai;
2. Adanya permintaan dari Bank Pengirim karena alasan
tertentu.
b. Pembuatan DKE Pembayaran Pengembalian dengan
mekanisme sebagai berikut:
1. Kode transaksi diisi dengan 79 untuk transaksi One to
Many dan 89 untuk transaksi Many to One, yaitu
reversal/retur.
2. Nomor referensi diisi dengan nomor referensi yang
dibuat oleh Bank Pengirim dan nomor urut rincian
transaksi, agar mempermudah proses rekonsiliasi di
Bank Pengirim.
c. Jika pengembalian DKE Pembayaran Masuk karena
adanya permintaan dari Bank Pengirim maka:
1. Bank Penerima wajib memberikan tanggapan kepada
Bank Pengirim paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak tanggal permintaan pengembalian dana dari
Bank Pengirim, dengan mempertimbangkan
pembebasan tanggung jawab (indemnity) yang
diterima dari Bank Pengirim dan kebijakan serta
ketentuan internal Bank Penerima.
2. Pengembalian dana atau pemberian tanggapan hanya
berlaku jika permintaan pengembalian dana dari Bank
Pengirim diterima paling lama 60 (enam puluh) hari
kalender sejak tanggal pengkreditan Rekening
Setelmen Dana Bank Penerima di Bank Indonesia.
3. Jika Bank Penerima menolak permintaan pengembalian
Dana, Bank Pengirim dapat melakukan penagihan
Dana secara langsung kepada Nasabah Penerima yang

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 68 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

tidak berhak dan Bank Penerima harus membantu


Bank Pengirim antara lain dengan cara memberikan
data yang terkait dengan:
a) Pengkreditan rekening Nasabah Penerima yang
tidak berhak; dan
b) Identitas Nasabah Penerima yang tidak berhak
yang tercatat dalam administrasi Bank Penerima.

(c) Pemberian Kompensasi, Jasa, dan/atau Bunga Kepada Nasabah


Apabila Bank Pengirim maupun Bank Penerima tidak melakukan
penerusan Dana kepada Nasabah pada tanggal yang sama dengan
tanggal valuta maka:
(1) Bank Pengirim maupun Bank Penerima wajib membayar jasa,
bunga, atau kompensasi kepada Nasabah Pengirim maupun
Nasabah Penerima sesuai dengan tingkat jasa, bunga, atau
kompensasi yang berlaku untuk jenis rekening Nasabah
Penerima ditambah dengan 200 (dua ratus) basis points dari
tingkat jasa, bunga, atau kompensasi; dan
(2) Jasa, bunga, atau kompensasi dihitung sejak 1 (satu) hari
setelah tanggal valuta pendebitan rekening Nasabah Pengirim
maupun pengkreditan Rekening Setelmen Dana Bank
Penerima.

3) Layanan Kliring Warkat Debit


Dalam kegiatan Transfer Debit, SKNBI menyediakan layanan
pemrosesan Transaksi Debit antar Peserta dari 1 (satu) Pengirim
kepada 1 (satu) Penerima (single debit transfer) yaitu Layanan Kliring
Warkat Debit. Secara umum, proses transaksi single debit transfer
melalui Layanan Kliring Warkat Debit adalah sebagai berikut:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 69 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(a) Pemrosesan Kliring Penyerahan


Pelaksana di Bank Pengirim memproses Perintah Transfer Debit
yang diterima dari Nasabah dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
(1) Verifikasi Perintah Transfer Debit
a. Perintah Transfer Debit yang telah lolos dari proses
validasi dilakukan verifikasi meliputi:
1. Wilayah dan jadwal pertukaran Warkat Debit.
2. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh masing-
masing internal Bank.
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara menyampaikan informasi kepada
Nasabah bahwa Perintah Transfer Debit akan diproses
melalui SKNBI.
c. Jika hasil verifikasi tidak terpenuhi maka petugas Bank
menginformasikan kepada nasabah bahwa Perintah
Transfer Debit tidak dapat diproses berikut alasannya.
(2) Pembuatan DKE Warkat Debit
a. DKE Warkat Debit dibuat berdasarkan perintah Transfer
Debit yang diterima dari Nasabah, dengan 2 (dua) cara:
1. Input DKE Warkat Debit secara manual melalui SPK;
atau
2. Interface, yaitu:
a) Import file dari media rekam elektronik ke SPK;
atau
b) Straight Through Processing (STP) dari sistem
internal Peserta ke SPK.
b. DKE Warkat Debit harus memuat informasi sebagai
berikut:
1. Nomor referensi transaksi yang diperoleh dari sistem
internal Bank Peserta.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 70 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2. Nomor Warkat Debit yang diperoleh dari Nasabah


Penerima warkat.
3. Nominal
4. Kode transaksi DKE Warkat Debit.
5. Sandi kota asal, wajib diisi dengan kode kota kantor
Peserta yang menerima Warkat Debit dari Nasabah
yang akan dikliringkan dalam Layanan Kliring Warkat
Debit.
6. Identitas Bank Penerima, paling kurang diisi nama
Bank Penerima dan lokasi/kota kantor Bank Penerima.
7. Identitas Nasabah Pengirim dan Nasabah Penerima,
paling kurang diisi nama dan nomor rekening.
(3) Pengiriman DKE Warkat Debit
a. Pengiriman DKE kepada Bank Indonesia dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Membuat batch DKE Warkat Debit dibuat dengan cara
sebagai berikut:
a) Batch DKE Warkat Debit dapat dibuat melalui SPK
atau sistem internal Bank Peserta.
b) 1 (satu) batch paling banyak terdiri atas 200 (dua
ratus) DKE Warkat Debit.
2. Mengirimkan DKE Warkat Debit kepada Bank
Indonesia dapat dilakukan secara bertahap sesuai
jadwal.
b. Dalam melakukan Pengiriman DKE Warkat Debit kepada
Bank Indonesia dan Warkat Debit kepada Bank Penerima
mengacu pada pedoman sebagai berikut:
1. Pengiriman DKE Warkat Debit dan pengkliringan
Warkat Debit wajib dilakukan pada hari yang sama
dengan Warkat Debit diterima oleh Bank Pengirim.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 71 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2. Pengiriman DKE Warkat Debit dapat dilakukan pada


hari kerja berikutnya, jika terjadi kondisi berikut:
a. Warkat Debit diterima dari Nasabah sebelum
berakhirnya jam layanan Nasabah namun Bank
Pengirim tidak mempunyai cukup waktu untuk
meneruskan Perintah Transfer Debit; atau
b. Warkat Debit diterima dari Nasabah setelah
berakhirnya jam layanan Nasabah yang ditetapkan
oleh Bank.

(b) Pemrosesan Kliring Pengembalian Keluar


Pelaksana di Bank Tertarik memproses DKE Warkat Debit Masuk
(incoming transaction) dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
(1) Verifikasi DKE Warkat Debit Masuk (incoming transaction)
a. DKE Warkat Debit Masuk diverifikasi antara lain terhadap
informasi sebagai berikut:
1. Kesesuaian DKE Warkat Debit dengan Warkat Debit;
2. Ketersediaan dana yang cukup pada rekening Penarik;
dan
3. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh masing-
masing internal Bank.
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara melakukan pendebitan rekening
nasabah Penarik.
c. Jika hasil verifikasi tidak terpenuhi maka Bank Tertarik
harus mengembalikan DKE Warkat Debit dan Warkat
Debit kepada Bank Pengirim tagihan sesuai jadwal.
(2) Pendebitan Dana dari Rekening Penarik
Pendebitan dana dari rekening Penerima wajib dilakukan
pada hari yang sama dengan DKE Warkat Debit diterima
Bank Penerima.
(3) Pengembalian DKE Warkat Debit kepada Bank Pengirim

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 72 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

a. Pengembalian DKE Warkat Debit kepada Bank Pengirim


dilakukan karena:
1. Warkat Debit tidak didukung dengan dana yang cukup
atau rekening telah ditutup; atau
2. Unsur Cek/syarat formal BG tidak terpenuhi; atau
3. Periode pengunjukan Warkat Debit tidak sesuai
ketentuan; atau
4. Warkat Debit diblokir dan/atau diduga terkait tindak
pidana; atau
5. Alasan penolakan lainnya.
b. Pembuatan DKE Warkat Debit Pengembalian harus
memuat informasi sebagai berikut:
1. Nomor referensi transaksi yang diperoleh dari sistem
internal Bank Peserta.
2. Identitas Nasabah Pengirim dan Nasabah Penerima,
paling kurang diisi nama dan nomor rekening.
3. Nomor Warkat Debit
4. Alasan penolakan Warkat Bebit.

(c) Pemrosesan Kliring Pengembalian Masuk


Pelaksana di Bank Pengirim memproses pengembalian DKE
Warkat Debit dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
(1) Verifikasi DKE Warkat Debit Pengembalian Masuk
a. DKE Warkat Debit Pengembalian Masuk diverifikasi antara
lain terhadap informasi sebagai berikut:
1. nama Nasabah Pengirim; dan/atau
2. nomor rekening Nasabah Pengirim; dan/atau
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara meneruskan Dana kepada rekening
Pengirim.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 73 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(2) Penerusan Dana kepada Rekening Penerima


Penerusan dana kepada rekening Penerima dilakukan dengan
cara:
a. Penerusan dana kepada rekening Penerima pada hari
yang sama dengan Bank Indonesia melaksanakan
Setelmen Dana; atau
b. Penerusan dana kepada rekening Penerima dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya paling lambat pukul
09.00 waktu setempat dengan menggunakan tanggal
valuta hari kerja sebelumnya.

(d) Pemberian Kompensasi, Jasa, dan/atau Bunga Kepada Nasabah


Apabila Bank Pengirim maupun Bank Tertarik tidak melakukan
penerusan dana kepada nasabah pada tanggal yang sama dengan
tanggal valuta maka:
(1) Bank Pengirim maupun Bank Tertarik wajib membayar jasa,
bunga, atau kompensasi kepada Nasabah Pengirim maupun
Nasabah Penerima sesuai dengan tingkat jasa, bunga, atau
kompensasi yang berlaku untuk jenis rekening Nasabah
Penerima ditambah dengan 200 (dua ratus) basis points dari
tingkat jasa, bunga, atau kompensasi; dan
(2) Jasa, bunga, atau kompensasi dihitung sejak 1 (satu) hari
setelah tanggal valuta pendebitan rekening Nasabah
Penerima maupun pengkreditan Rekening Setelmen Dana
Bank Pengirim.

4) Layanan Penagihan Reguler


Dalam kegiatan Transfer Debit, SKNBI juga menyediakan layanan
pemrosesan transaksi debit secara multiple yaitu antar Peserta dari 1
(satu) Pengirim kepada 1 (satu) atau lebih Penerima yaitu Layanan
Penagihan Reguler. Secara umum, proses transaksi multiple debit
transfer melalui layanan Penagihan Reguler adalah sebagai berikut :

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 74 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(a) Pembuatan Mandat Penagihan


Sebelum dilakukan proses penagihan, Nasabah Pengguna Jasa
Biller (pelanggan) diwajibkan untuk membuat mandat penagihan
dengan cara sebagai berikut :
(1) Nasabah Pengguna Jasa Biller mengisi formulir penggunaan
layanan Penagihan Reguler pada Bank Penerima tagihan.
(2) Bank Penerima Tagihan melakukan proses approval dan
memberikan nomor referensi pada formulir Penagihan
Reguler.
(3) Nasabah Pengguna Jasa Biller menyerahkan 2 (dua) lembar
copy formulir Penagihan Reguler kepada Perusahaan Biller.
(4) Perusahaan Biller menyerahkan copy formulir Penagihan
Reguler kepada Bank Pengirim Tagihan untuk ditatausahakan.
(a) Pemrosesan Penyerahan Tagihan Keluar
Pelaksana di Bank Pengirim memproses Perintah Transfer Debit
yang diterima dari Nasabah dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
(1) Verifikasi Perintah Transfer Debit
a. Perintah Transfer Debit yang telah lolos dari proses
validasi dilakukan verifikasi meliputi:
1. Standing instruction telah ditatausahakan di aplikasi
Administrasi Direct Debit (ADD) dan sistem internal
Bank.
2. Status standing instruction aktif.
3. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh masing-
masing internal Bank.
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara menyampaikan informasi kepada
Nasabah bahwa Perintah Transfer Debit akan diproses
melalui SKNBI.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 75 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

c. Jika hasil verifikasi tidak terpenuhi maka petugas Bank


menginformasikan kepada Nasabah bahwa Perintah
Transfer Debit tidak dapat diproses berikut alasannya.
(2) Pembuatan DKE Penagihan
a. DKE Penagihan dibuat berdasarkan Perintah Transfer
Debit yang diterima dari Nasabah, dengan 2 (dua) cara:
1. Input DKE Penagihan secara manual melalui SPK; atau
2. Interface, yaitu:
a) Import file dari media rekam elektronik ke SPK;
atau
b) Straight Through Processing (STP) dari sistem
internal Peserta ke SPK.
b. DKE Penagihan harus memuat informasi sebagai berikut:
1. Nomor referensi transaksi yang diperoleh dari sistem
internal Bank Peserta.
2. Kode transaksi DKE Penagihan.
3. Sandi kota asal, diisi dengan kode kota kantor Peserta
yang menerima Perintah Transfer Debit dari Nasabah.
4. Identitas Bank Penerima, paling kurang diisi nama
Bank Penerima dan lokasi/kota kantor Bank Penerima.
5. Identitas Nasabah Pengirim, paling kurang diisi kode
Nasabah penagih, nama dan nomor rekening.
6. Identitas Nasabah Penerima, paling kurang diisi nomor
referensi SI, nama dan nomor rekening.
7. Nominal dan keterangan transaksi.
(3) Pengiriman DKE Penagihan
a. Pengiriman DKE kepada Bank Indonesia dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Membuat batch DKE Penagihan dibuat dengan cara
sebagai berikut:

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 76 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

a) Batch DKE Penagihan dapat dibuat melalui SPK


atau sistem internal Bank Peserta.
b) 1 (satu) batch DKE paling banyak berisi 10
(sepuluh) DKE dan dalam 1 (satu) DKE Penagihan
paling banyak berisi 100 (seratus) transaksi.
2. Mengirimkan DKE Penagihan kepada Bank Indonesia
dapat dilakukan secara bertahap sesuai jadwal.
b. Dalam melakukan Pengiriman DKE Penagihan kepada
Bank Indonesia kepada Bank Penerima mengacu pada
pedoman sebagai berikut:
1. Pengiriman DKE Penagihan wajib dilakukan pada hari
yang sama dengan perintah Transfer Debit diterima
oleh Bank Pengirim.
2. Pengiriman DKE Penagihan dapat dilakukan pada hari
kerja berikutnya, jika terjadi kondisi berikut:
a) Perintah Transfer Debit diterima dari Nasabah
sebelum berakhirnya jam layanan Nasabah namun
Bank Pengirim tidak mempunyai cukup waktu untuk
meneruskan perintah Transfer Debit; atau
b) Perintah Transfer Debit diterima dari Nasabah
setelah berakhirnya jam layanan Nasabah yang
ditetapkan oleh Bank.

(b) Pemrosesan Pengembalian Tagihan Keluar


Pelaksana di Bank Tertagih memproses DKE Penagihan Masuk
(incoming transaction) dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
(1) Verifikasi DKE Penagihan Masuk (incoming transaction)
a. DKE Penagihan Masuk diverifikasi antara lain terhadap
informasi sebagai berikut:
1. Kesesuaian DKE Penagihan dengan Standing
Instruction;

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 77 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

2. Ketersediaan dana yang cukup pada rekening tertagih;


dan
3. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh masing-
masing internal Bank.
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara melakukan pendebitan rekening
Nasabah tertagih.
c. Jika hasil verifikasi tidak terpenuhi maka Bank Tertagih
harus mengembalikan DKE Penagihan kepada Bank
Pengirim sesuai jadwal.
(2) Pendebitan Dana dari Rekening Tertagih
Pendebitan Dana dari rekening Penerima wajib dilakukan
pada hari yang sama dengan DKE Penagihan diterima Bank
Tertagih.
(3) Pengembalian DKE Penagihan kepada Bank Pengirim
a. Pengembalian DKE Penagihan kepada Bank Pengirim
dilakukan karena:
1. Standing instruction tidak didukung dengan Dana yang
cukup atau rekening telah ditutup; atau
2. Periode penagihan tidak sesuai ketentuan; atau
3. Alasan penolakan lainnya.
b. Pembuatan DKE Penagihan Pengembalian harus memuat
informasi sebagai berikut:
1. Nomor referensi transaksi yang diperoleh dari sistem
internal Bank Peserta.
2. Identitas Nasabah Pengirim dan Nasabah Penerima,
paling kurang diisi nama dan nomor rekening.
3. Nomor standing instruction.
4. Alasan penolakan.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 78 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(c) Pemrosesan Pengembalian Tagihan Masuk


Pelaksana di Bank Pengirim memproses pengembalian DKE
Penagihan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
(1) Verifikasi DKE Penagihan Pengembalian Masuk
a. DKE Penagihan Pengembalian Masuk diverifikasi antara
lain terhadap informasi sebagai berikut:
1. Nama Nasabah Pengirim; dan/atau
2. Nomor rekening Nasabah Pengirim; dan/atau
b. Jika hasil verifikasi telah terpenuhi maka dilakukan
akseptasi dengan cara meneruskan Dana kepada rekening
Pengirim.
(2) Penerusan Dana kepada Rekening Pengirim
Penerusan dana kepada rekening Pengirim dilakukan dengan
cara:
a. Penerusan Dana kepada rekening Penerima pada hari
yang sama dengan Bank Indonesia melaksanakan
Setelmen Dana; atau
b. Penerusan Dana kepada rekening Penerima dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya paling lambat pukul
09.00 waktu setempat dengan menggunakan tanggal
valuta hari kerja sebelumnya.

(d) Pemberian Kompensasi, Jasa, dan/atau Bunga Kepada Nasabah


Apabila Bank Pengirim maupun Bank Tertagih tidak melakukan
penerusan Dana kepada Nasabah pada tanggal yang sama dengan
tanggal valuta maka:
(1) Bank Pengirim maupun Bank Tertagih wajib membayar jasa,
bunga, atau kompensasi kepada Nasabah Pengirim maupun
Nasabah tertagih sesuai dengan tingkat jasa, bunga, atau
kompensasi yang berlaku untuk jenis rekening Nasabah
tertagih ditambah dengan 200 (dua ratus) basis points dari
tingkat jasa, bunga, atau kompensasi; dan

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 79 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

(2) Jasa, bunga, atau kompensasi dihitung sejak 1 (satu) hari


setelah tanggal valuta pendebitan rekening Nasabah tertagih
maupun pengkreditan Rekening Setelmen Dana Bank
Pengirim.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Meneruskan Perintah Transfer Dana


atau Perintah Transfer Debit

1. Mengoperasikan sistem pemrosesan transaksi Transfer Dana dan/atau transaksi


Transfer Debit.
2. Membaca laporan hasil pemrosesan transaksi Transfer Dana dan/atau transaksi
Transfer Debit.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Meneruskan Perintah Transfer Dana


atau Perintah Transfer Debit

Harus bersikap secara:


1. Teliti dalam melakukan penerusan Perintah Transfer Dana atau Perintah
Transfer Debit.
2. Disiplin dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman
yang dilakukan.
3. Bertanggungjawab terhadap hasil penerusan Perintah Transfer Dana atau
Perintah Transfer Debit

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 80 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-Undangan

1. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang atau Wetboel van Koophandel voor Indonesie
Staatblad 1847-23 Tahun 1847 sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor
4 Tahun 1971 tentang Perubahan dan Penambahan atas Ketentuan Pasal 54 Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang terkait dengan Cek.
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dan/atau
perubahannya yang berlaku.
4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/23/PBI/2012 tanggal 26 Desember 2012
tentang Transfer Dana, dan/atau perubahannya yang berlaku.
5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 tanggal 21 Januari 2014 tentang
Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran, dan/atau perubahannya yang
berlaku.
6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/8/PBI/2019
tanggal 24 Mei 2019 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal
Oleh Bank Indonesia.
7. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/18/PBI/2015 tanggal 12 November 2015
sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/6/PBI/2016
tanggal 28 April 2016 tentang Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat
Berharga, dan Setelmen Dana Seketika, dan/atau perubahannya yang berlaku.
8. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/18/PBI/2016 tanggal 15 September 2016
tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak
Domestik, dan/atau perubahannya yang berlaku.
9. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/19/PBI/2016 tanggal 15 September 2016
tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing,
dan/atau perubahannya yang berlaku.
10. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/41/PBI/2016 tanggal 29 November 2016
tentang Bilyet Giro, dan/atau perubahannya yang berlaku.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 81 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

11. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/23/DASP tanggal 27 Juni 2013 tentang
Penyelenggaraan Transfer Dana, dan/atau perubahannya yang berlaku.
12. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/16/DKSP tanggal 30 September 2014 perihal
Tata Cara Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran, dan/atau
perubahannya yang berlaku.
13. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/14/DPSP tanggal 5 Juni 2015 sebagaimana
diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/9/DPSP tanggal 2 Mei 2016
perihal Perlindungan Nasabah dalam Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring
Berjadwal melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, dan/atau perubahannya
yang berlaku.
14. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/30/DPSP tanggal 13 November 2015
sebagaimana diubah terakhir dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
18/37/DPSP tanggal 16 Desember 2016 perihal Penyelenggaraan Setelmen Dana
Seketika melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement, dan/atau
perubahannya yang berlaku.
15. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/33/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal
Tata Cara Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari, dan/atau perubahannya yang
berlaku.
16. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/34/DPSP tanggal 13 November 2015
sebagaimana diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/10/DPSP
tanggal 2 Mei 2016 perihal Perlindungan Nasabah Dalam Pelaksanaan Transfer Dana
Sistem.
17. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/35/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal
Batas Nilai Nominal Transfer Dana Melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross
Settlement dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, dan/atau perubahannya yang
berlaku.
18. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/7/DPSP tanggal 2 Mei 2016 sebagaimana
diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/40/DPSP tanggal 30
Desember 2016 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh
Bank Indonesia, dan/atau perubahannya yang berlaku.
19. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/32/DPSP tanggal 7 Desember 2016 perihal

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 82 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

Bilyet Giro, dan/atau perubahannya yang berlaku.


20. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/34/DPPK tanggal 14 Desember 2016 tentang
Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Domestik,
dan/atau perubahannya yang berlaku.
21. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/35/DPPK tanggal 14 Desember 2016 tentang
Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing, dan/atau
perubahannya yang berlaku.
22. Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/10/PADG/2019 tentang Standar
Layanan Nasabah Dalam Pelaksanaan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal Melalui
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia.
23. Ketentuan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia Nomor ASPI/K-I/1/X/2017 Tentang
Penagihan Warkat Debit Di Luar Mekanisme Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia.

B. Buku Referensi

1. -

C. Majalah atau Buletin

1. –

D. Referensi Lainnya

1. -

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 83 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Kalkulator
2. Printer
3.
4.
5.

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian)
2. Formulir Transaksi
3. Kertas HVS A4
4. Tinta printer
5. Alat Tulis Kantor (ATK)

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 84 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

LAMPIRAN 1

DAFTAR ISTILAH

No. Istilah Pengertian Sumber

1. Bank Bank umum sebagaimana dimaksud PBI SKNBI


dalam undang-undang yang mengatur No.21/8/PBI/2019
mengenai perbankan termasuk kantor
cabang dari Bank yang berkedudukan di
luar negeri dan Bank umum syariah
termasuk unit usaha syariah
sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang yang mengatur mengenai
perbankan syariah.

2. BI-RTGS Infrastruktur yang digunakan sebagai PBI RTGS


sarana Transfer Dana elektronik yang No.17/18/PBI/2015
setelmennya dilakukan seketika per
transaksi secara individual.
Peserta yang menerima sejumlah dana PADG SKNBI
3. Bank
berdasarkan DKE Pembayaran yang
Penerima No.21/12/PADG/2019
disampaikan oleh Peserta Pengirim
4. Bank Pengirim Peserta yang memproses perintah PADG SKNBI
Transfer Dana dari Nasabah Pengirim No.21/12/PADG/2019
dengan melakukan Pengiriman DKE
Pembayaran kepada Peserta Penerima

5. Confirmed Transfer kredit masuk dari Bank lain SEBI SKNBI


Incoming yang dipenuhi oleh dana yang dimiliki
No.17/14/DPSP
oleh Bank lain tersebut.

6. Confirmed Total DKE kredit keluar yang dapat SEBI SKNBI


Outgoing diselesaikan dengan menggunakan No.17/14/DPSP
sumber dana dari Bank Pengirim.

7. Dana 1) uang tunai yang diserahkan oleh UU No.3 Tahun 2011


Pengirim kepada Penyelenggara tentang Transfer
Penerima; 2) uang yang tersimpan Dana
dalam Rekening Pengirim pada
Penyelenggara Penerima; 3) uang yang
tersimpan dalam Rekening
Penyelenggara Penerima pada
Penyelenggara Penerima lain; 4) uang
yang tersimpan dalam Rekening
Penerima pada Penyelenggara Penerima

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 85 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Istilah Pengertian Sumber


Akhir; 5) uang yang tersimpan dalam
Rekening Penyelenggara Penerima yang
dialokasikan untuk kepentingan
Penerima yang tidak mempunyai
Rekening pada Penyelenggara tersebut;
dan/atau 6) fasilitas cerukan (overdraft)
atau fasilitas kredit yang diberikan
Penyelenggara kepada Pengirim

8. Data Data keuangan dalam format elektronik PBI SKNBI


Keuangan yang digunakan sebagai dasar
No.21/8/PBI/2019
Elektronik perhitungan dalam penyelenggaraan
(DKE) SKNBI.

9. DKE Transfer DKE yang dibuat berdasarkan perintah PBI SKNBI


Dana Transfer Danaa dan digunakan sebagai
No.21/8/PBI/2019
dasar perhitungan dalam Layanan
Transfer Dana

10. DKE Warkat DKE yang dibuat berdasarkan perintah PBI SKNBI
Debit Transfer Debit dan digunakan sebagai
No.21/8/PBI/2019
dasar perhitungan dalam Layanan
Kliring Warkat Debit

11. DKE DKE yang diperhitungkan yang SEBI SKNBI


Confirmed didukung prefund yang cukup. No.17/14/DPSP

12. DKE DKE yang tidak diperhitungkan karena SEBI SKNBI


Unconfirmed tidak didukung prefund yang cukup. No.17/14/DPSP

13. DKE DKE yang dibuat berdasarkan perintah PBI SKNBI


Pembayaran Transfer Dana dan digunakan sebagai
No.21/8/PBI/2019
dasar perhitungan dalam Layanan
Pembayaran Reguler.

14. DKE DKE yang dibuat berdasarkan perintah PBI SKNBI


Penagihan Transfer Debit dan digunakan sebagai
No.21/8/PBI/2019
dasar perhitungan dalam Layanan
Penagihan Reguler.

15. Fasilitas Guest Fasilitas yang disediakan oleh SEBI RTGS


Bank penyelenggara untuk peserta sebagai
No.17/30/DPSP
cadangan dalam hal terjadi keadaan
tidak normal dan/atau keadaan darurat
yang menyebabkan peserta tidak dapat

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 86 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Istilah Pengertian Sumber


menggunakan sistem BI-RTGS di lokasi
peserta.

16. Fasilitas Fasilitas pendanaan yang diberikan oleh PBI RTGS


Likuiditas Bank Indonesia kepada Bank Peserta No.20/11/PBI/2018
Intrahari (FLI) Sistem BI-RTGS baik secara
konvensional maupun berdasarkan
prinsip syariah dalam rangka mengatasi
kesulitan pendanaan yang terjadi
selama jam operasional Sistem BI-
RTGS.

17. Indemnity Pembebasan tanggung jawab. SEBI RTGS


No.17/30/DPSP

18. Jam Waktu RCN melakukan kegiatan SEBI RTGS


Operasional operasional, yaitu sejak RCN open
No.17/30/DPSP
sampai dengan RCN cut off sesuai
dengan yang ditetapkan penyelenggara.

19. Jaringan Infrastruktur komunikasi yang SEBI SKNBI


Komunikasi menghubungkan antara sistem di
No.18/7/DPSP
Data (JKD) Penyelenggara dan Peserta.

20. Kliring Kegiatan untuk memperhitungkan DKE PBI SKNBI


Penyerahan Warkat Debit yang disampaikan oleh No.21/8/PBI/2019
Peserta Pengirim kepada Peserta
Penerima melalui Bank Indonesia

21. Kliring Kegiatan untuk memperhitungkan DKE PBI SKNBI


Pengembalian Warkat Debit yang diperhitungkan No.21/8/PBI/2019
dalam Kliring Penyerahan namun ditolak
oleh Peserta Penerima berdasarkan
alasan yang ditetapkan oleh
Penyelenggara.

22. Layanan Layanan dalam SKNBI yang memproses PBI SKNBI


Transfer Dana pemindahan sejumlah dana antar No.21/8/PBI/2019
Peserta dari 1 (satu) Pengirim kepada 1
(satu) Penerima.

23. Layanan Layanan dalam SKNBI yang memproses PBI SKNBI


Kliring Warkat penagihan sejumlah dana yang No.21/8/PBI/2019
Debit dilakukan antar Peserta dari 1 (satu)
Pengirim tagihan kepada 1 (satu)
Penerima tagihan, disertai dengan fisik
Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi
Transfer Debit Halaman: 87 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Istilah Pengertian Sumber


Warkat Debit.

24. Layanan Layanan dalam SKNBI yang memproses PBI SKNBI


Pembayaran pemindahan sejumlah dana antar
No.21/8/PBI/2019
Reguler Peserta dari 1 (satu) atau beberapa
Pengirim kepada 1 (satu) atau beberapa
Penerima.

25. Layanan Layanan dalam SKNBI yang memproses PBI SKNBI


Penagihan penagihan sejumlah dana antar Peserta No.21/8/PBI/2019
Reguler dari 1 (satu) Pengirim tagihan kepada
beberapa Penerima tagihan.

26. Pengirim Asal Pihak yang pertama kali mengeluarkan UU No.3 Tahun 2011
(originator) Perintah Transfer Dana. tentang Transfer
Dana

27. Penerima Pihak yang disebut dalam Perintah UU No.3 Tahun 2011
(beneficiary) Tranfer Dana untuk menerima Dana tentang Transfer
hasil transfer. Dana

28. Perintah Perintah tidak bersyarat dari Nasabah UU No.3 Tahun 2011
Transfer Dana Pengirim kepada Bank atau lembaga tentang Transfer
selain Bank untuk membayarkan Dana
sejumlah dana tertentu kepada Nasabah
Penerima.

29. Perintah Perintah tidak bersyarat dari Pengirim UU No.3 Tahun 2011
Transfer Debit Transfer Debit kepada Bank/lembaga tentang Transfer
penagih untuk melakukan penagihan Dana
sejumlah dana tertentu kepada Bank
pembayar Transfer Debit agar
dibayarkan kepada Nasabah Penerima.

30. Penyelenggara Penyelenggara Transfer Dana, yang UU No.3 Tahun 2011


Transfer Dana selanjutnya disebut sebagai tentang Transfer
Penyelenggara adalah Bank dan badan Dana
usaha berbadan hokum Indonesia
bukan Bank yang menyelenggarakan
kegiatan Transfer Dana.

31. Payment Mekanisme Setelmen Dana dalam mata SEBI RTGS


versus uang rupiah pada sistem BI-RTGS atas No.17/30/DPSP
Payment (PvP) transaksi jual beli mata uang dolar
amerika serikat terhadap mata uang
Rupiah antar peserta.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 88 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Istilah Pengertian Sumber

32. Prefund Dana yang disediakan oleh Peserta PBI SKNBI


untuk memenuhi kewajiban dalam
No.21/8/PBI/2019
Penyelenggaraan SKNBI.

33. Prefund Kredit Prefund yang disediakan untuk Layanan PBI SKNBI
Transfer Dana dan Layanan No.21/8/PBI/2019
Pembayaran Reguler.

34. Prefund Debit Prefund yang disediakan untuk Layanan PBI SKNBI
Kliring Warkat Debit dan Layanan No.21/8/PBI/2019
Penagihan Reguler.

35. RCN (RTGS- Infrastruktur di Bank Indonesia yang SEBI RTGS


Central Node) digunakan dalam penyelenggaraan
No.17/30/DPSP
Sistem BI-RTGS. RCN menyediakan
fungsi penatausahaan rekening
Setelmen Dana, Setelmen Dana, dan
fungsi-fungsi lain dalam rangka
penyelenggaraan Sistem BI-RTGS.

36. RPP (RTGS- Infrastruktur di Peserta Sistem BI-RTGS SEBI RTGS


Participant yang terhubung dengan RCN dan
No.17/30/DPSP
Platform) digunakan oleh peserta untuk
melakukan kegiatan Pengiriman
instruksi Setelmen Dana, akses
informasi, dan/atau pengelolaan data
peserta.

37. Rekening Rekening Peserta Sistem BI-RTGS PBI RTGS


Setelmen dalam mata uang Rupiah dan/atau
No.17/18/PBI/2015
Dana valuta asing yang ditatausahakan di
Bank Indonesia untuk pelaksanaan
Setelmen Dana.

38. Sistem Sistem yang mencakup seperangkat UU No.23 Tahun 1999


Pembayaran aturan, lembaga dan mekanisme yang tentang Bank
dipakai untuk melaksanakan Indonesia
pemindahan dana guna memenuhi
suatu kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi.

39. SKNBI Infrastruktur yang digunakan oleh Bank PBI SKNBI


Indonesia dalam penyelenggaraan No.18/5/PBI/2016
Transfer Dana dan kliring berjadwal
untuk memproses Data Keuangan

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 89 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Istilah Pengertian Sumber


Elektronik pada Layanan Transfer Dana,
Layanan Kliring Warkat Debit, Layanan
Pembayaran Regular, dan Layanan
Penagihan Regular.

40. Setelmen Proses penyelesaian akhir transaksi PBI RTGS


keuangan melalui pendebitan dan
No.20/11/PBI/2015
pengkreditan rekening Setelmen Dana,
rekening surat berharga, dan/atau
rekening lainnya di Bank Indonesia.

41. Setelmen Kegiatan pendebitan dan pengkreditan PBI SKNBI


Dana Rekening Setelmen Dana melalui Sistem No.21/8/PBI/2019
Bank Indonesia-Real Time Gross
Settlement yang dilakukan berdasarkan
perhitungan hak dan kewajiban masing-
masing Peserta yang timbul dalam
penyelenggaraan SKNBI

42. SSK (Sistem Infrastuktur SKNBI di Penyelenggara PBI SKNBI


Sentral yang digunakan dalam penyelenggaraan
No.21/8/PBI/2019
Kliring) SKNBI

43. SPK (Sistem Infrastruktur di Peserta SKNBI yang PBI SKNBI


Peserta terhubung dengan SSK yang digunakan
No.21/8/PBI/2019
Kliring) oleh Peserta dalam penyelenggaraan
SKNBI.

44. Surat Surat Utang Negara dan Surat Berharga PBI RTGS
Berharga Syariah Negara No.17/18/PBI/2015
Negara (SBN)

45. Transfer Dana Rangkaian kegiatan yang dimulai UU No.3 Tahun 2011
dengan perintah dari Pengirim Asal tentang Transfer
yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana
Dana kepada Penerima yang disebutkan
dalam Perintah Transfer Dana sampai
dengan diterimanya Dana oleh
Penerima.

46. Warkat Debit Alat pembayaran nontunai yang PBI SKNBI


diperhitungkan atas beban nasabah No.21/8/PBI/2019
atau Bank melalui Layanan Kliring
Warkat Debit.

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 90 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

LAMPIRAN 2

DAFTAR SINGKATAN

No. Singkatan Penjelasan

1. ADD Administrasi Direct Debit

2. APMK Alat Pembayaran Menggunakan Kartu

3. APU-PTT Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan


Terorisme

4. CDD Customer Due Dilligence

5. COW Cut Off Warning

6. COT Cut Off Time

7. DC Data Center

8. DRC Data Recovery Center

9. DKE Data Keuangan Elektronik

10. FLI Fasilitas Likuiditas Intrahari

11. JKD Jaringan Komunikasi Data

12. PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

13. PTD Penyelenggara Transfer Dana

14. PUAB Pasar Uang Antar Bank

15. PvP Payment versus Payment

16. RCN RTGS-Central Node

17. RPP RTGS-Participant Platform

18. RTGS Real Time Gross Settlement

19. SBN Surat Berharga Negara

20. SIPS Systemically Important Payment System

21. SKNBI Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 91 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

No. Singkatan Penjelasan

22. SKP Surat Keterangan Penolakan

23. SLA Service Level Agreement

24. SSK Sistem Sentral Kliring

25. STP Straight Through Processing

26. TTC Transaction Type Code

27. WIC Walk In Customer

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 92 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Pengelolaan Transfer Dana K.64SPP01.001.1

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PERWAKILAN LEMBAGA/ASOSIASI

1. Jultarda Hutagalung Bank Indonesia


2. Yulia Rosdiati Bank Indonesia
3. Vitri Vidia Bank Indonesia
4. Santi Permatasari Bank Indonesia
5. Eko Budi Prayitno Bank Indonesia
6. Siti Rochmawati Bank Indonesia
7. Enjelina Intan Primadewi Bank Indonesia
8. Leinnia Fawaqa Bank Indonesia
9. Tony Fernando Pasaribu Bank Indonesia
10. Arlinda Sukma Dewi Bank Indonesia
11. Sunandar Suryajaya Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
12. Hari Widodo Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
13. Budi Rahayu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
14. Emmylia Soesanti Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
15. Wita Hanayori Asosiasi Bank Syariah Indonesia
Perhimpunan Bank-Bank Internasional
16. Yurike Adrianita
Indonesia
17. Than Thandy Anthony Perhimpunan Bank Nasional
Forum Komunikasi Direktur Operasional
18. Mutia Suryani
Perbankan
Forum Komunikasi Direktur Operasional
19. Dwiyani Dyah S.
Perbankan
Forum Komunikasi Direktur Operasional
20. Dian Anggrini
Perbankan

Judul Modul: Memproses Transaksi Transfer Dana atau Transaksi


Transfer Debit Halaman: 93 dari 93
Buku Informasi Versi : 2019

Anda mungkin juga menyukai