Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PERCOBAAN III
PENGUKURAN TINGGI KAPILER

4.1 TUJUAN
Mengamati diameter pipa kapiler terhadap kenaikan air dalam pipa kapiler.

4.2 ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Seperangkat tabung kapiler
2. Kertas grafik yang ditempelkan pada kaca
3. Air
4. Penggaris

4.3 DASAR TEORI

12
Jika suatu pipa yang mempunyai lubang kecil dimasukan sebagian ke dalam
tempat yang berisi zat cair, maka permukaan zat cair didalam pipa akan naik atau turun.
Peristiwa ini disebut gejala kapilaritas. Gejala ini disebabkan oleh tegangan permukaan
dan nilai relatif antara adhesi zat cair dan permukaan zat padat dengan kohesi zat cair.

Bila ditinjau keseimbangan arah vertikal (lihat gambar 4.2), maka gaya gravitasi
pada kolom cairan yang naik harus diimbangi oleh tegangan permukaan (σ) yang bekerja
di sekeliling pipa kapiler.

Karena terjadi kesetimbangan gaya, maka:


Σ Fy = 0  ρ. g . h . π ¼ . d² = σ . π . d . cos θ
4 . σ . cos θ
h=
ρ.g.d
Jika θ = 0, persamaan di atas akan menjadi :
4.σ
h=
ρ.g.d

13
4.4 MEKANISME KERJA
1. Jondry membersihkan semua pipa kapiler termasuk bagian dalamnya sampai tidak
terdapat air dan gelembung udara lagi dengan cara meniup pipa kapiler.
2. Fillbert memasang pipa kapiler pada tempatnya dan sisa air pada bagian bawah
sampai penuh.
3. Jondry meletakkan di atas meja selama kurang lebih 3 jam.
4. Jondry dan Fillbert meletakkan kaca yang diberi kertas grafik dan mencatat kenaikan
air dalam pipa kapiler.

4.5 DATA HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


Temperatur air : 27°C

Tabel 4.1 Pengaruh Ukuran Diameter Tabung Terhadap Tinggi Kenaikan Air Pada Pipa Kapiler
Berdasarkan Pengukuran dan Perhitungan Rumus
Diameter Tinggi Air Pada Pipa (cm)
Penyimpangan
No Tabung Pengukuran θ (°)
Perhitungan (%)
(cm) 1 jam 2 jam 3 jam
1 0,04 1,8 2 2,1 7,14 72,9 70,58%
2 0,07 1,2 1,4 1,6 4,08 66,9 60,78%
3 0,13 0,8 0,9 1 2,19 62,9 54,33%
4 0,16 0,7 0,85 0,9 1,78 59,7 49,43%
5 0,17 0,6 0,7 0,75 1,68 63,5 55,35%
6 0,24 0,5 0,6 0,7 1,19 53,9 41,17%

Contoh perhitungan percobaan 1:


Diameter tabung = 0,04 cm = 0,0004 m
4 . σ . cos θ
Perhitungan tinggi kapiler = h = ; σair = 0,0712 N/m untuk T = 30˚
ρ.g.d
h. ρ.g.d
θ = arc cos [ ]
4.σ
−2
2,1 . 10 .1000 . 9,8 . 0,000 4
= arc cos [ ]
4 . 0,07
= 72,90241731

14
Untuk θ = 0º:
4 . σ . cos θ
h=
ρ.g.d
4 . 0,07 . cos 0
h=
1000. 9,8 . 0,0004
= 0,071428m = 7,14 cm

¿
Penyimpangan ketinggian air pada pipa = ¿ h perhitungan−h percobaan ∨ h x 100 % ¿
perhitungan

¿
= ¿ 7,14−2,1∨ 7,14 x 100 % ¿

= 70,58 %

4.6 KESIMPULAN
1. Kenaikan air dalam pipa kapiler bergantung pada diameter penampang pipa kapiler.
Semakin kecil diameter tabung, maka kenaikan air dalam pipa kapiler makin besar.
Begitu pula sebaliknya.
2. Hasil pengukuran dan perhitungan tinggi kapiler tidak sama, bahkan penyimpangan
yang terjadi hingga 70,58%. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal, antara lain:
- Kami kurang teliti dalam melakukan pengukuran ketinggian air dalam pipa kapiler
- Adanya gelembung udara dalam pipa kapiler.
- Faktor sudut kontak (θ) pada tinggi pipa kapiler perhitungan dianggpa sama denga
nol, padahal pada kenyataannya sudut kontak (θ) tidak sama dengan nol.
- Θ = 0°, untuk perhitungan harus memenuhi syarat, yaitu pipa kapiler harus bersih2
dan menggunakan air destilasi, sedangkan pada percobaan, terdapat sudut (θ) yang
cukup besar, dimana yang paling besar adalah sebesar 72,9°. Sudut yang cukup
besar itu terjadi karena kami kurang bersih dalam mencuci pipa kapiler tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai