Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN DAYA TARIK IKLAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA KONSUMEN

VESPA MATIC DI KOTA MALANG, JAWA TIMUR)

Disusun Oleh :

Luthfila Akbar Maulana

NIM. 185020200111091

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Proposal

Manajemen Pemasaran

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya media sosial saat ini menimbulkan dampak yang sangat

luas kepada industri perdagangan global. Hal ini menuntut perusahaan agar

semakin kreatif dalam memasarkan produknya melalui media sosial ini.

Berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk ikut meningkatkan penjualan

melalui media sosial.

Strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap penjualan produk atau

jasa, dalam era sekarang salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu

melalui promosi. Promosi merupakan teknik pemasaran yang banyak

digunakan oleh perusahaan. Promosi adalah upaya memasarkan produk

dengan cara komunikasi persuasif sehingga calon konsumen lebih tertarik

membeli produk Anda dibanding produk kompetitor. Menurut pendapat

Tjiptono, arti promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan

yang bersangkutan. Media promosi yang sering digunakan untuk

menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan.

Periklanan merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan, bisa

diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu untuk memberikan informasi,

membujuk, dan mengingat (Kotler,1993:362).


Beliau berpendapat tentang iklan bahwa iklan merupakan sebuah proses

komunikasi yang memiliki kekuatan yang sangat penting sebagai alat

pemasaran yang sangat membantu dalam menjual barang, memberikan

layanan dan gagasan melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi

persuasive (Wright, 1978). Agar proses komunikasi dapat diterima oleh

konsumen dengan baik, maka perusahaan membutuhkan media yang tepat.

Dalam era sekarang media informasi telah berkembang melahirkan iklan

yang sangat beragam. Dengan menyebar iklan, perusahaan dapat

menggunakannya untuk membentuk citra perusahaan dalam sebuah produk

dan juga untuk media untuk memberikan informasi terhadap produk tersebut.

Salah satu cara mengiklankan produk adalah dengan meng-endorse orang

berpengaruh untuk diiklankan bersamaan dengan produk terebut atau diera

sekarang biasa disebut “Celebrity Endorser”. Cara ini dinilai ampuh untuk

menjadi media promosi iklan, karena seperti kutipan Tjiptono yaitu promosi

adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/ membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran

atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Dengan

membawa orang yang berpengaruh perusahaan dapat memaksimalkan

informasi, memperngaruhi, dan membujuk konsumen melalui orang tersebut.

Pemakaian selebriti pendukung (celebrity endorser) harus melalui

beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti

dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter

produk yang sedang diiklankan (Royan, 2004:7). Selebriti adalah sebagai


sumber iklan atau informasi tentang merek dan atribut produk yang

menyenangkan, meyakinkan, dan menarik perhatian masyarakat umum.

Memanfaatkan selebriti sebagai endorser dirasa memang lebih mudah

mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan selebriti dalam

suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang merupakan keunikan

tersendiri (Sebayang dan Siahaan, 2008:118).

Selebriti dipandang sebagai individu yang memiliki banyak pengikut, dan

memiliki power yang lebih besar, ini yang membedakan dari individu lain.

Setiap hal yang dilakukan oleh Selebriti selalu disorot oleh pengikutnya, dan

yang diucapkan terkadang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan

sesuatu. Daya tarik selebriti merupakan dimensi dalam celebrity endorser.

Sedangkan dalam kajian Noviandra (2006:68) dimensi yang termasuk ke

dalam celebrity endorser yakni kredibilitas dan keahlian. Masih dalam kajian

Sebayang dan Siahaan (2008:118) yang dimaksud daya tarik yaitu sejumlah

elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang meliputi sejumlah karakteristik

yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung seperti daya tarik fisik,

kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup. Sedangkan yang dimaksud

kredibilitas yaitu merupakan suatu keterampilan dan nilai kepercayaan dalam

meyakinkan orang lain mengenai produk yang dipromosikan. Personaliti

selebriti mempengaruhi personality merek, pemilihan bintang yang tepat dapat

mempengaruhi kekuatan merk produk.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka saya mengambil judul penelitian

yaitu Pengaruh Celebrity Endorse Dan Daya Tarik Iklan Terhadap


Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Vespa Matic Di Kota

Malang, Jawa Timur).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka terdapat

beberapa pertanyaan untuk dijadikan rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Apakah Celebrity Endorser berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen ?

2. Apakah iklan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini

bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh Celebrity Endoser terhadap keputusan

pembelian konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian

konsumen.

1.4 Manfaat Penelitian

Berikut ini merupakan manfaat yang diharapkan dari kegiatan penelitian

ini, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran secara

nyata oleh peneliti, karena dapat mengaplikasikan ilmu ini di jenjang

kuliah maupun pekerjaan.


2. Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan dapat menjadi pembelajaran serta memberikan

wawasan dan ilmu pengertahuan yang dapat dipraktek kan

didalam ilmu manajemen dalam bidang pemasaran yang berkaitan

dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Celebrity Endorse

Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi

Pada Konsumen Vespa Matic Di Kota Malang, Jawa Timur).

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Alat Analisis Hasil


Peneliti dan Penelitian yang Penelitian
Tahun Diteliti
Penelitian
1. Yan Bayu Pengaruh Variabel Menggunakan 1. Celebrity
Bramantya , Celebrity Independe teknik Analisis Endorser
Made Jatra Endorser n: Regresi Linier terhadap
(2016) Dan Celebrity Berganda keputusan
Brand Endorser pembelian
Image dan Brand Yamaha Jupiter
Terhadap Image MX di Kota
Keputusa Denpasar
n Variabel berpengaruh
Pembelia Dependen: signifikan
n Yamaha Keputusan positif.
Jupiter
MX di Pembelian 2. Brand Image
Kota memberikan
Denpasar. pengaruh
positif terhadap
keputusan
pembelian
Yama Jupiter
MX di Kota
Denpasar.
2. Clara Puspita Pengaruh Variabel Survey 1. Celebrity
Ayuning Celebrity Independe Endorser dan
Puteri (2018) Endorser n: Brand Image
dan Brand Celebrity secara bersama-
Image Endorser sama
Terhadap dan brand memperngaruhi
Keputusa image Keputusan
n Pembelian
Pembelia Variabel Sabun Mandi
n. Dependen: Lifebuoy pada
( studi Keputusan mahasiswa di
pada pembelian Universitas
Mahasisw Sanata Dharma
a Yogyakarta.
Universita
s Sanata 2. Celebrity
Dharma Endorser dan
Yogyakart Brand Image
a secara parsial
pengguna berpengaruh
sabun positif terhadap
mandi Keputusan
Lifebuoy) Pembelian
Sabun Mandi
Lifebuoy pada
Mahasiswa di
Universitas
Sanata Dharma
Yogyakarta.

3. Agania Pengaruh Variabel 1.Regresi linier Celebrity


Mardhatill Celebrity Independe Endorser
Ah Nanda Endorser n: sederhana berpengaruh
(2020) Terhadap Celebrity 2. Uji T positif terhadap
Keputusa Endorser keputusan
n pembelian
Pembelia Variabel produk
n Pada Dependen: kosmetik
Produk Keputusan Wardah di
Kosmetik pembelian Toko Fajar
Wardah Costemic
Di Toko Pekanbaru
Fajar
Cosmetic
Pekanbar
u
4. Naufal Pengaruh Variabel 1. Analisis Regresi 1. Celebrity
Savero Celebrity Independe Berganda Endorser
Rakha Endorser n: nerpengaruh
dan Brand Celebrity 2. Uji Hipotesis positif dan
Image Endorser 3. Koefisien signifikan
Terhadap dan Brand Determinasi terhadap
Keputusa Image keputusan
n pembelian.
Pembelia Variabel
n Sampo Dependen: 2. Brand Image
(Studi Keputusan berpengaruh
Kasus pembelian positif dan
Pada signifikan
Merek terhadap
Clear) keputusan
pemnelian.

3. celebrity
Endorser dan
Brand Image
secara simultan
berpengaruh
positif terhadap
keputusan
pembelian.

4. Sebesar 51,2
% keputusan
pembelian
dipengaruhi
oleh Celebrity
Endorser dan
Brand Image
sedangkan
sisanya 48,8 %
dipengaruhi
oleh factor lain
diluar
penelitian ini.
5. Afsheen Influence Variabel 1. SPSS
Khan of Independe 2. Uji Reabilitas
Celebrity n: 3. Analisis Korelasi
Syed Ramees Endorsem Celebrity 4. Regrasi Linier
ul Hassan, ent on Endorsem
Raja Ahmed Consumer ent
Jamil Purchase
(2014) Intention Variabel
for Dependen:
Existing Consumer
Product: Purchase
A Intention
Comparati
ve Study

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Iklan

Iklan adalah segala bentuk presentasi non-probadi dan promosi

gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar, Kotler

(2005). Sedangkan menurut Suhandang (2005), iklan adalah sutu jenis teknik

komunikasi massa dengan membayar ruangan atau waktu untuk menyiarkan

informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan oleh si pemasang iklan.

Berdasarkan definisi iklan menurut para ahli di atas bisa disimpulkan

bahwa iklan merupakan presentasi non-pribadi oleh sponsor tertentu yang

harus dibauar melalui komunikasi dengan konsumen dalam bentuk

menyiarkan informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan oleh si

pemasang iklan.

2.2.2 Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian didefinisikan sebagai sebuah pilihan dari dua

atau lebih alternative pilihan menurut Schiffman dan Kanuk (2014). Menurut

Setiadi (2010) perilaku membeli mengandung makna yakni kegiatan-kegiatan

individu secara langsung terlibat dalam pertukaran uang dengan barang dan

jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menrntukan kegiatan

tersebut. Menurut Tjiptono (2012) keputusan pembelian adalah sebuah proses

dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk

atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik masing-masing alternatif

tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada

keputusan pembelian.

2.3 Celebrity Endorser

Endorser adalah media pendukung yang digunakan dalam kegiatan

promosi dengan tujuan pemasaran suatu produk. Shimp (2003:460)

berpendapat bahwa : Celebrity Endorser adalah menggunakan artis sebagai

bintang iklan di media – media, mulai dari media cetak, media social , maupun

media televise. Selain itu selebriti digunakan karena atribut kesohorannya

termasuk ketampanan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan, dan daya

tarik seksualnya yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan oleh merek

yang mereka iklankan.

Sedangkan selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) yang

dikenal karena prestasinya dalam bidang-bidang yang berbeda dari produk

yang didukungnya (Shimp, 2003:460). Celebrity endorser adalah iklan yang

menggunakan orang atau tokoh terkenal (public figure) dalam mendukung

suatu iklan (Shimp, 2003:468).


Selain itu, Kotler dan Keller (2009:519) menjelaskan bahwa

celebrity endorser merupakan penggunaan narasumber (source) sebagai figur

yang menarik atau populerr dalam iklan, hal tersebut merupakan cara yang

cukup kreatif untuk menyampaikan pesan agar pesan yang disapaikan dapat

memperoleh perhatian yang lebih tinggi serta dapat diingat.

2.3.1 Peran Celebrity Endorser

Schifman dan Kanuk (2010, p.135) menyatakan bahwa beberapa

peran superstar sebagai model iklan yang bisa digunakan perusahaan dalam

sebuah iklan adalah sebagai berikut:

1. Tribute, jika secara individual selebriti menggunakan produk tersebut maka

pihak selebriti dapat memberikan kesaksian tentang kualitas maupun

advantage dari produk atau merek yang diiklankan.

2. Underwriting, selebriti diminta untuk membintangi iklan produk dimana

dia tidak ahli dalam bidang tersebut.

3. Entertainer, selebriti diminta untuk mempromisikan suatu produk atau

merek tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu

program tayangan tertentu

4. Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk atau merek yang di

usung perusahaan dalam kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran

Spokeperson. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek atau

produk yang mereka wakili.

2.3.2 Faktor yang mempengaruhi kredibilitas sumber

Dalam memilih brand endorser yang salah satu harus diperhatikan

adalah kredibilitas. Menurut Kotler and Keller (2009 .p,167), selebriti akan
efektif jika mereka kredibel atau memersonifikasikan atribut produk kunci.

Kredibilitas sumber adalah tingkat keahlian dan kepercayaan konsumen pada

sumber pesan (Sutisna, 2009 .p,214). Oleh karena itu, kredibilitas sumber

seharusnya menjadi perhatian pemasar dalam merancang pesan agar lebih

dapat diterima oleh konsumen. Menurut Kotler and Keller (2009 .p,167), ada

tiga faktor yang mendasari kredibilitas sumber, yaitu:

a. Keahlian, merupakan pengetahuan khusus yang dimiliki komunikator

untuk mendukung perannya.

b. Kepercayaan, yaitu mengarah pada seberapa efektif dan jujur orang

tersebut di mata publik.

c. Kesukaan orang terhadap juru bicara, hal ini menggambarkan daya

tarik sumber. Biasanya kualitas seperti ketulusan, humor, dan sifat

alami membuat sumber lebih disukai.

Menurut Hapsari (2009), penggunaan selebriti dalam mendukung iklan memiliki

empat alasan utama, yaitu:

a. Pemasar rela membayar tinggi selebriti yang banyak disukai oleh

masyarakat.

b. Selebriti digunakan untuk menarik perhatian masyarakat dan

meningkatkan kesadaran akan keberadaan produk tersebut.

c. Pemasar mengharapkan persepsi konsumen terhadap produk tersebut

akan berubah.

d. Penggunaan selebriti menimbulkan kesan bahwa konsumen selektif

dalam memilih dan meningkatkan status dengan memiliki apa yang

digunakan oleh selebriti.


Manusia cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang yang dianggap

lebih dari dirinya terlebih lagi orang itu adalah tokoh idolanya. Banyak sekali

faktor yang dapat dipertimbangkan pemasar dalam memilih selebriti sebagai

embrace produknya.

2.3.3 Indikator celebrity Endorser

Menurut Shimp (2003), mengatakan ada lima atribut khusus endorser

dijelaskan dengan akronim TEARS, dimana TEARS tersebut terdiri dari :

1. Truthworthiness (dapat dipercaya) mengacu pada kejujuran, integritas, dan

kepercayaan diri dari seseorang sumber pesan.

2. Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian

yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang

didukung seseorang endorser yang diterima sebagai seorang yang ahli pada

merek yang didukungnya akan lebih persuasive dalam menarik audience

daripada seorang endorser yang tidak diterima sebagai seorang yang ahli.

3. Attractiveness (daya tarik) mengacu pada yang dianggap sebagai hal yang

menarik untuk dilihat dalam keitannya dengan konsep tertentu dengan gaya

tarik fisik.

4. Respect (kualitas dihargai) atau digemari akibat dari kualitas pencapaian

personal.

5. Similarity mengacu pada kesamaan antara endorser dan audience dalam hal

umur, jenis kelamin, etnis, status sosial, dan sebagainya.

Menurut Royan (2004:14) dalam penelitian Endang Sulistya (2012), indikator

Celebrity Endorser terdiri dari 4 unsur.

1. Visibility, memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebrity.


2. Creadibility, berhubungan dengan pegetahuan yang diketahui sang bintang

terhadap produk yang dibintanginya.

3. Attraction, daya tarik dari sang selebriti.

4. Power, kemampuan selebriti dalam menarik konsumen.

2.4 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan

arah dan memberikan gambaran saat dalam proses penelitian. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh Celebrity Endorser dan Daya Tarik

Iklan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Vespa Matic Di

Kota Malang, Jawa Timur).


Konsumen Vespa di Kota
Malang, Jawa Timur

Latar Belakang

Landasan Teori Penelitian Terdahulu


1. Heda (2017) Variabel Bebas 1. Yan Bayu Bramantya ,
Made Jatra (2016)
1.Celebrity Endorser (X1)
2. Kotler (2005)
2. Daya tarik iklan (X2)
3. Suhandang (2005) 2. Clara Puspita Ayuning
Puteri (2018)
4. Schiffman dan
Kanuk (2014)
3. Agania Mardhatill Ah Nanda
Variabel Terikat
(2020)
5. Tjiptomo (2012)
1. Keputusan Pembelian (Y)

6. Setiadi (2010) 4. Naufal Savero Rakha Heda,


Afsheen Khan (2017)
7. Shimp (2003)

Analisis Kuantitatif
8. Kanuk (2010) 5. Syed Ramees ul Hassan,
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Raja Ahmed Jamil (2014)
9. Sutisna (2009)
2. Uji Asumsi Klasik
10. Hapsari (2009 ) 3. Uji Hipotesis

11. Royan (2004)

12. Endang Sulistya


(2012) Temuan hasil dan Pembahasan

Implikasi Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran


2.5 Konsep Hipotesis

Berdasarkan latar nelakang masalah dan kajian teori diatas maka

diperoleh konsep hipotesis sebagai berikut

Celebrity Endorser (X1)


Keputusan Pembelian (Y)

Daya tarik iklan (X2)

Keterangan

: berpengaruh signifikan

2.5.1 Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian

Celebrity Endorser memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian karena

apa yang seorang celebrity gunakan pada dalam iklan maka konsumen akan

lebih tinggi keputusan pembeliannya. Nurcahya (2014) berpendapat bahwa

Celebrity Endorser berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Semakin baik Celebrity Endorser yang digunakan dalam mengiklankan sebuah


produk maka semakin tinggi keputusan pembelian dalam melakukan

pembelian.

H1: Celebrity Endorser memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Vespa Matic di Kota Malang.

2.5.2 Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian konsumen

Kotler dan Keller (2009:406) berpendaoat bahwa citra adalah sejumlah

keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seorang tentang sebuah objek.

Sedangkan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh

konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan

konsumen, penempatan citra merek yang tercipta dibenak konsumen harus

dilakukan secara terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan

dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat

dan positif dinbenak konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan

kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat

besar.

H2: Brand Image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Vespa Matic di Kota Malang.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam jenis penelitian ini, kami menggunakan jenis penelitian

kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan serangkaian instrument

penelitian berupa tes / kuisiomer. Dari data yang terkumpul kemudian di

konversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan

sebelumnya, dan kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya

responded penelitian yang terlibat.

3.2 Sifat Penelitian

Sifat pada penelitian ini adalah asosiatif. Dimana, menurut

(Sugiyono, 2014:55) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih, mencari peranan,

pengaruh, dan hubungan yang bersifat sebab-akibat, yaitu antara variable

bebas (independent) dan variable terikat (dependent). Adapun variable yang

dihubungkan dalam penelitian ini adalah variable yang terdiri dari Celebrity

Endorser (X1) dan Daya tarik iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

3.3 Lokasi dan Periode Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2013: 275) bahwa setiap rancangan penelitian

perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam

jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan berpa lama akan

dilakukan. Maka dari itu, Lokasi penelitian untuk melakukan penelitian adalah
Kota Malang, Jawa Timur.. Periode penelitian kami lakukan pada bulan

Maret-Mei 2021

3.4 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, sedangkan cara pengambilan sampelnya yang

digunakan adalah simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel

dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan)

dalam anggota populasi tersebut. Dapat dipahami bahwa pengambilan sampel

dilakukan dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi yang dijadikan obyek penelitian. Sampel pada penelitian ini yaitu

konsumen yang telah melakukan pembelian produk Vespa Matic di Kota

Malang.

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas : obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sudjana

dalam bukunya Metoda Statistika “Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil

menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenani

karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas

ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Popilasi dalam penelitian ini adalah konsumen

Vespa Matic di Kota Malang.

3.4.2 Teknik Penentuan Besar Sampel

Rumus Slovin

n = N/N(d)2 + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05

Diasumsikan dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah populasi sebesar

100, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel

yang digunakan adalah :

N = 125/125 (0,05)2 + 1 = 95,23 dibulatkan menjadi 95

3.4.3 Teknik Sampling

Dalam pengambilan Sampel, peneliti menggunakan teknik

pengambilan sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling) teknik

ini diambil sampling secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini

dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan metode ini antara lain

untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam

suatu instansi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel berdasarkan jenis

Vespa Matic yang sering dibeli oleh konsumen yaitu Vespa

Sprint,Primavera,S,LX,dan GTS.

3.5 Sumber Data

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data empiris yang diperoleh langsung dari

subjek penelitiam, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi

langsung dengan menggunakan instrument-instrumen yang telah ditetapkan.

Data primer dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian. Pengumpulan data primer merupakan bagian internal

dari proses penelitian dan yang seringkali diperlukan untuk tujuan

pengambilan keputusan. Menurut Sugiyono (2016: 225) Data primer

merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul


data, sumber data primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan

subjek penelitin dan dengan observasi atau pengalaman langsung di lapangan.

Maka data primer dalam penelitian ini adalah Konsumen yang telah

melakukan pembelian produk Vespa Matic di Kota Malang.

2. Sumber data sekunder

Sugiyono (2016: 225) data sekunder merupakan sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui

orang lain atau lewat dokumen. Sumber data skunder merupakan sumber data

pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data primer.

3. Sumber data skunder

Adalah data yang diperoleh melalui bahan pustaka. Sumber data

skunder merupakan sumber data yang sifatnya mendukung sumber data

primer. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku dan jurnal

yang berkaitan dengan proses penelitian, serta data dari pihak dealer Vespa

Matic di Kota Malang.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Kuisioner

Kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang diketahui

olehnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2005:162). Dalam penelitian

ini kuisioner dilakukan dengan para konsumen Vespa Matic di Kota Malang.
3.7 Definisi dan Operasional Variabel Penelitian

Definisi variabel

menurut Sugiono (2014) mendefinisikan pengertian variabel sebagai

berikut : Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi, hal tersebut kemudian

ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian variabel secara teoritis menurut

Sugiono (2014) adalah : Variabel adalah sebagai atribut seseorang atau obyek

yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau suatu

obyek dengan obyek lain.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran terhadap

keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrument penelitian. Setelah

itu penulis akan melanjutkan analisis untuk mencari pengaruh suatu variabel

dengan variabel lain. Menurut Sugiyono (2014), berdasarkan hubungan antara

satu variabel dengan variabel lain.

Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu: variabel terikat

(dependent variable) atau variabel yang bergantung pada variabel lainnya, dan

variabel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada

variabel lainnya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel

yang mempengaruhi variable dependen, baik yang pengaruhnya positif

maupun
yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah variabel Jenjang Karir dan Budaya Organisasi.

3. Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu dimensi yang diberikan

pada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan

atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut , Sugiyono (2014). Definisi operasional variabel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber

Celebrity Endorser celebrity endorser - Menarik Kotler dan Keller


(X1)
merupakan - Populer (2009:519)

penggunaan - Kredibilitas

narasumber (source)

sebagai figur yang

menarik atau populerr

dalam iklan, hal

tersebut merupakan

cara yang cukup

kreatif untuk

menyampaikan pesan

agar pesan yang


disapaikan dapat

memperoleh perhatian

yang lebih tinggi serta

dapat diingat.

Daya tarik iklan suatu jenis teknik - Daya tarik Suhandang (2005),
(X2)
komunikasi massa pesan

dengan membayar - Daya tarik

ruangan atau waktu bahasa

untuk menyiarkan - Daya tarik

informasi tentang endorser

barang dan jasa yang

ditawarkan oleh si

pemasang iklan.

Keputusan Keputusan pembelian - Pemenuhan Tjiptono (2012)

Pembelian (Y) adalah sebuah proses kebutuhan

dimana konsumen - Pencarian

mengenal masalahnya, informasi

mencari informasi - Keunggulan

mengenai produk atau dan

merek tertentu dan kelemahan

mengevaluasi secara produk

baik masing-masing - keputusan

alternatif tersebut pemilihan


dapat memecahkan

masalahnya, yang

kemudian mengarah

kepada keputusan

pembelian.

3.8 Metode Analisis Data

Terkait dengan data yang diperoleh dalam hal ini penelitit

menggunakan metode analisis data yaitu metode korelasional yang merupakan

istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan ada tidaknya hubungan

suatu hal dengan hal lain. Secara sederhana memang seperti itulah pengertian

korelasi. Analisis korelasi adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui

ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel. Apabila terdapat hubungan

maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel X akan

mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (Y). Istilah

tersebut dikatakan istilah sebab akibat, dan istilah tersebut menjadi ciri khas

dari analisis korelasi. Dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui

hubungan antara Celebrity Endorser (X1) , Daya Tarik Iklan (X2) terhadap

Keputusan Pembelian (Y)

3.9 Uji Hipotesis

Analisis regresi berganda, yaitu teknik analisis yang digunakan untuk


mengetahui ada tidaknya hubungan fungsional antara sejumlah variabel X

dengan satu variabel Y.Bentuk persamaan analisis regresi berganda adalah

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ε

Keterangan :

72

Y= Kualiats Audit

a = Konstanta

X1= Independensi

X2= Kompetensi

b1,..b3, = Koefisien Regresi

ε = Epsilon
DAFTAR PUSAKA

http://repository.unpas.ac.id/14511/4/10.%20BAB%20II.pdf

e-journal “Acta Diurna” Volume IV. No.3. Tahun 2015

PENGARUH ENDORSER DIAN SASTRO IKLAN ZWITSAL

TERHADAP PEMBELIAN PRODUK PADA TOKO SWALAYAN

DI KOTA MANADO

Oleh:

Cindy C.O. Soleman (e-mail: solemancindy@Gmail.com)

Mariam Sondakh (e-mail: merrymariams@gmail.com)

Jefry W Londa (e-mail: jeffrylonda@yahoo.com)

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE

(Survei pada Konsumen Kosmetik Wardah di Counter Wardah Kota Malang)

Nike Cholifah Suharyono Kadarisman Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang nikecholifah@yahoo.com

https://media.neliti.com/media/publications/87109-ID-pengaruh-celebrity-

endorser-terhadap-bra.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/255237-pengaruh-celebrity-

endorser-dan-brand-im-6b860004.pdf

http://repository.usd.ac.id/31900/2/142214067_full.pdf
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1514/5/108320138_file5.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/26065/2/SKRIPSI%20GABUNGAN.pdf

https://www.researchgate.net/publication/

271076039_Influence_of_Celebrity_Endorsement_on_Consumer_Purchase_I

ntention_for_Existing_Products_A_Comparative_Study

INFLUENCE OF CELEBRITY ENDORSEMENT ON CONSUMER

PURCHASE

DECISION: A CASE OF KARACHI, AFSHEEN KHAN Jinnah University

for Women Pakistan SAMREEN LODHI

Jinnah University for Women

Pakistan

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1353/6/138520011_file6.pdf

https://kumparan.com/berita-update/teknik-pengumpulan-data-untuk-

penelitian-kuantitatif-1ukqRX5J0wF

Anda mungkin juga menyukai