Anda di halaman 1dari 25

V.

PERHITUNGAN BEBAN GEMPA


A. Perhitungan Beban Yang bekerja
Beban Kerja Pelat Lantai
1. Beban Mati
 Berat sendiri beton bertulang, = 2400 kg/m3 = 23,54 kN/m2
 Dinding bata merah ½ bata = 250 kg/m2 = 2,45 kN/m²
 Pasir (jenuh air) = 1800 kg/m3 = 17,66 kN/m3
 Adukan dari semen (per cm) = 21 kg/m2 = 0,21 kN/m²
 Penutup lantai kramik = 24 kg/m2 = 0,24 kN/m²
 Plafond + rangka plafond = 11 kg/m2 = 0,11 kN/m2
2. Beban Hidup
 Beban hidup atap = 100 kg/m2 = 1,00 kN/m2
 Beban hidup lantai = 250 kg/m2 = 2,50 kN/m2

B. Perhitungan beban mati pada atap dan lantai


1. Beban mati total pd atap
 Plat atap (t: 130 mm) = (130 : 1000) x 23,54 = 3,06 kN/m2
 Plafond + Rangka hollow : = 0,11 kN/m2
Mati total atap = 3,17 kN/m2
2. Beban mati total pada lantai
 Plat lantai ( t= 130m) = (130 : 1000) x 23,54 = 3,06 kN/m2
 Urugan pasir (t= 3 cm) = (3: 100) x 17,66 = 0,53 kN/m2
 Adukan (t=3cm) = 3x 0,21 = 0,63 kN/m2
 Kramik (t=1cm) = 1 x 0,24 = 0,24 kN/m2
 Plafond + Rangka hollow = 0,11kN/m2
Mati total lantai = 4,57 kN/m2

C. Perhitungan Berat Bangunan Keseluruhan


a. Berat Lantai 4 (atap)
- Beban Mati
Lantai = 11,2 x 23,4 x 3,17 = 830,79 kN
Balok Induk
Sumbu x = 0,25 x (0,45-0,13) x 11,2 x 4 x 23,54 = 84,37 kN
Sumbu y = 0,25 x (0,45-0,13) x 23,4 x 3 x 23,54 = 132,20 kN
Balok Anak = 0,20 x (0,35-0,13) x 11,2 x 3 x 23,54 = 34,80 kN
Kolom = 0,40 x 0,40 x 2 x 12 x 23,54 = 90,39 kN
Beban Mati Total Lantai 4, WD4 = 1172,55 kN
- Beban Hidup
Koefesien Reduksi Beban Hidup = 0,5 (Pasal 3.5 PPIUG 1983)
Beban Hidup Lantai 4 WL4 = 11,2 x 23,4 x 1,00 x 0,5 = 131,04 kN
- Beban Total
Beban Lantai 4, W4 = 1172,55 + 131,04 = 1303,60 kN
b. Berat Lantai 3
- Beban Mati
Lantai = 11,2 x 23,4 x 4,57 = 1197,71 kN
Balok Induk
Sumbu x = 0,25 x (0,45-0,13) x 11,2 x 4 x 23,54 = 84,37 kN
Sumbu y = 0,25 x (0,45-0,13) x 23,4 x 3 x 23,54 = 132,20 kN
Balok Anak = 0,20 x (0,35-0,13) x 11,2 x 3 x 23,54 = 34,80 kN
Kolom = 0,40 x 0,40 x 4,00 x 12 x 23,54 = 180,79 kN
Dinding
Sumbu x = 11,2 x (4,00-0,45) x 2 x 2,45 = 194,82 kN
Sumbu y = 23,4 x (4,00-0,45) x 2 x 2,45 = 407,04 kN
Beban Mati Total Lantai 3, WD3 = 2231,73 kN
Beban Hidup
Koefesien Reduksi Beban Hidup = 0,5 (Pasal 3.5 PPIUG 1983)
Beban Hidup Lantai 3 WL3 = 11,2 x 23,4 x 2,50 x 0,5 = 327,60 kN
- Beban Total
Beban Lantai 3, W3 = 2231,73 + 327,60 = 2559,33 kN
c. Berat Lantai 2
- Beban Mati
Lantai = 11,2 x 23,4 x 4,57 = 1197,71 kN
Balok Induk
Sumbu x = 0,25 x (0,45-0,13) x 11,2 x 4 x 23,54 = 84,37 kN
Sumbu y = 0,25 x (0,45-0,13) x 23,4 x 3 x 23,54 = 132,20 kN
Balok Anak = 0,20 x (0,35-0,13) x 11,2 x 3 x 23,54 = 34,80 kN
Kolom = 0,40 x 0,40 x 4,00 x 12 x 23,54 = 180,79 kN
Dinding
Sumbu x = 11,2 x (4,00-0,45) x 2 x 2,45 = 194,82 kN
Sumbu y = 23,4 x (4,00-0,45) x 2 x 2,45 = 407,04 kN
Beban Mati Total Lantai 2, WD2 = 2231,73 kN
Beban Hidup
Koefesien Reduksi Beban Hidup = 0,5 (Pasal 3.5 PPIUG 1983)
Beban Hidup Lantai 2 WL2 = 11,2 x 23,4 x 2,50 x 0,5 = 327,60 kN
- Beban Total
Beban Lantai 2, W2 = 2231,73 + 327,60 = 2559,33 kN
d. Berat Lantai 1
- Beban Mati
Lantai = 11,2 x 23,4 x 4,57 = 1197,71 kN
Balok Induk
Sumbu x = 0,25 x (0,45-0,13) x 11,2 x 4 x 23,54 = 84,37 kN
Sumbu y = 0,25 x (0,45-0,13) x 23,4 x 3 x 23,54 = 132,20 kN
Balok Anak = 0,20 x (0,35-0,13) x 11,2 x 3 x 23,54 = 34,80 kN
Kolom = 0,40 x 0,40 x 4,00 x 12 x 23,54 = 180,79 kN
Dinding
Sumbu x = 11,2 x (4,00-0,45) x 2 x 2,45 = 194,82 kN
Sumbu y = 23,4 x (4,00-0,45) x 2 x 2,45 = 407,04 kN
Beban Mati Total Lantai 1, WD1 = 2231,73 kN
Beban Hidup
Koefesien Reduksi Beban Hidup = 0,5 (Pasal 3.5 PPIUG 1983)
Beban Hidup Lantai 1 WL1 = 11,2 x 23,4 x 2,50 x 0,5 = 327,60 kN
- Beban Total
Beban Lantai 1, W1 = 2231,73 + 327,60 = 2559,33 kN

Berat Bangunan Total


WT = W4 + W3 + W2 + W1
= 1303,60 + 2559,33 + 2559,33 + 2559,33
=8981,59kNm
D. Perhitungan Berat Bangunan Setiap Portal
Tabel Perhitungan Berat Bangunan Setiap Portal

Berat Bangunan Total


Portal Total Ket
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 (Atap)
Portal Arah Y
W1 W2 W3 W4
Portal 1/4 x 2559,33 1/4 x 2559,33 1/4 x 2559,33 1/4 x 1303,60
= = = = 2245,39 Eksterior
1
= 639,83 = 639,83 = 639,83 = 325,90
W1 W2 W3 W4
Portal 1/2 x 2559,33 1/2 x 2559,33 1/2 x 2559,33 1/2 x 1303,60
= = = = 4490,81 Interior
2
= 1279,67 = 1279,67 = 1279,67 = 651,80
W1 W2 W3 W4
Portal 1/4 x 2559,33 1/4 x 2559,33 1/4 x 2559,33 1/4 x 1303,60
= = = = 2245,39 Eksterior
3
= 639,83 = 639,83 = 639,83 = 325,90
TOTAL 8981,59
Portal Arah X
W1 W2 W3 W4
Portal 1/6 x 2559,33 1/6 x 2559,33 1/6 x 2559,33 1/6 x 1303,60
= = = = 1496,93 Eksterior
A
= 426,56 = 426,56 = 426,56 = 217,27
W1 W2 W3 W4
Portal 1/3 x 2559,33 1/3 x 2559,33 1/3 x 2559,33 1/3 x 1303,60
= = = = 2993,86 Interior
B
= 853,11 = 853,11 = 853,11 = 434,53
W1 W2 W3 W4
Portal 1/3 x 2559,33 1/3 x 2559,33 1/3 x 2559,33 1/3 x 1303,60
= = = = 2993,86 Interior
C
= 853,11 = 853,11 = 853,11 = 434,53
Portal W1 1/6 x 2559,33 W2 1/6 x 2559,33 W3 1/6 x 2559,33 W4 1/6 x 1303,60 1496,93 Eksterior
= = = =
D
= 426,56 = 426,56 = 426,56 = 217,27
TOTAL 8981,59
Portal yang di tinjau :
PORTAL YANG DITINJAU YAITU
Portal Arah Y Adalah Portal AS 2
W1 1279,67 kN
W2 1279,67 kN
W3 1279,67 kN
W3 651,80 kN
WT 4490,81 kN

E. Penentuan Wilayah Gempa


Berdasarkan peta wilayah gempa kota Purwoketo,Jawa Tengah berada pada wilayah
gempa 3.

Gambar 7.3 Wilayah gempa Indonesia dengan percepatan puncak


batuan dasar dengan perioda ulang 500 tahun

F. Perhitungan Waktu Getar Alami Fundamental


1) Metode UBC (Unifor Building Code 1997 )
T = Ct . hnˣ
Hn = Tinggi Gedung
Ct = Koefesien

(Sumber : SNI-1726 – 2002)


Ct = 0,0446
x = 0,9
Maka,
0,9
T =0,0466 . 16,0
T =0,57 Detik

G. Perhitungan Waktu Getar Fundamental Maksimum


T <  N (N = Jumlah Tingkat)
 = 0,18 (Dari Tabel 2. Koefisien  yang membatasi waktu getar alami
fundamental struktur gedung. SNI-1726 – 2002).

Maka,
T < 0,18 * 4
0,57 < 0,72 detik.......OK

H. Penentuan Spektrum Respons Gempa Rencana

(Sumber : Tabel 6. Spektrum respons gempa rencana. SNI – 1726-2002).


Am = 0,45
Ar = 0,23
Tc = 0,5

I. Faktor Respon Gempa (C)


SNI – 1726-2002 Pasal 4.7.6 Menetapkan Bahwa,
Untuk T < Tc Maka C = Am
Untuk T > Tc Maka C = Ar/T
Karena, T > TC
Maka C = Ar/T
C = 0,23/0,57
C = 0,40 < 0,50 detik.......OK
Dengan nilai T = 0,57 detik untuk kondisi tanah keras dari grafik didapatkan
faktor respon gempa C = 0,40.
J. Faktor Keutamaan Struktur (I)
Tabel 1 SNI-1726-2002

(Sumber : Tabel 1. Faktor keutamaan I untuk kategori gedung dan bangunan.


SNI-1726-2002)
K. Faktor Modifikasi Respon Gempa (R)
Faktor modifikasi respon gempa (R) ditentukan dengan Tabel 2 pada SNI – 1726 –
2002.
Berdasarkan idealisasi sistem struktur gedung dapat disimpulkan bahwa sistem
struktur tersebut memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap.
Beban lateral akibat gempa dipikul rangka pemikul momen terutama melalui
mekanisme lentur, sehingga masuk kategori sistem struktur gedung nomor 3.
SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus), yaitu sistem rangka ruang
dimana komponen-komponen struktur dan joint-jointnya menahan gaya yang
bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial. Sistem ini pada dasarnya memiliki
daktilitas penuh dan harus digunakan di wilayah yang resiko gempanya tinggi yaitu
di wilayah gempa 5 hingga 6. Struktur direncanakan menggunakan sistem penahan
beban lateral yang memenuhi persyaratan detailing yang khusus dan mempunyai
daktilitas penuh.
SRPMM ( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah), yaitu sistem rangka ruang
dimana komponen-komponen strukturnya dan joint-jointnya menahan gaya yang
bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial. Sistem ini pada dasarnya memiliki
daktilitas sedang dan cocok digunakan di zona wilayah gempa 3 hingga 4.
Untuk bangunan gedung yang terletak diwilayah Purwokerto (masuk wilayah
gempa 3) lebih tepat menggunakan perencanaan SRPMM (Sistem Rangka Pemikul
Momen Menengah).
Sehingga dari Tabel 3 SNI 03-1726-2002 didapatkan Nilai Rm = 5,5, dan dari
Tabel 2 SNI 03-1726-2002 di dapatkan nilai R dalam range 2,4 sampai 8 (untuk
taraf kinerja struktur gedung daktail parsial).
Maka dari batasan-batasan tersebut diambil nilai R = 5,5.
L. Gaya Geser Dasar Nominal (V)
Dalam Arah Sumbu y
Cy . I
Vy = Wty
R
Dengan ;
Cy = 0,40
I = 1,0
R = 5,5
Wty = 4490,81 kN
0,40.1,0
Vy = . 4490,81
5,5
Vy =326,60 kN
M. Distribusi Beban Gempa Per Lantai (FI)
Dihitung Dengan Persamaan,
Wi . hi
Fi= .V
∑Wi . hi
Apabila H/B ≥ 3,00
Maka,
Wi . hi
Fi= .0,9 V +0,1 V Untuk Lantai Atap
∑Wi . hi
Wi . hi
Fi= .0,9 V Untuk Lantai Lainnya,
∑ Wi . hi
Dalam Arah Sumbu y, H/By = 16,0/23,4 = 0,68 < 3,00
Maka Persamaan Yang Di gunakan,
Wi . hi
Fi= .V
∑Wi . hi
Wi.hi
Lantai hi (m) Wi (kN) V (kN) Fi (kN)
(kN.m)
Dalam Arah Sumbu y
1 4 1279,67 5118,68 40,64
2 8 1279,67 10237,36 81,27
326,60
3 12 1279,67 15356,04 121,90
4 16 651,8 10428,8 82,79
∑ 41140,88
Tabel Perhitungan Distribusi Beban Gempa (Interior)
N. Modelisasi struktur gedung dengan beban gempa

Gambar Pembebanan Struktur Portal Akibat Gempa Portal Sumbu Y


O. Analisis struktur Akibat Beban Gempa (SAP 2000)
1) Simpangan Portal Sumbu Y

Dy4= 0,07328
Dy3 = 0,06319
Dy2 = 0,04347
Dy1 = 0,01785
P. Kontrol Waktu Getar Alami Dengan Cara Rayleigh

Wi.di² g
di di² Fi Fi.di T
Lantai Wi (kN) (kN.m (m/det²
(m) (m2) (kN) (kNm) (Det)
) )
Dalam Arah Sumbu x
1 0,018 0,0003 1279,67 0,408 40,640 0,725
2 0,043 0,0019 1279,67 2,418 81,270 3,533
3 0,063 0,0040 1279,67 5,110 121,90 7,703 9,81 1,60
4 0,073 0,0054 651,80 3,500 82,790 6,067
∑ 11,436 ∑ 18,028

Di (dalam Satuan mm)


Sehingga,
Waktu Getar Alami Arah Sumbu y, Ty = 1,60 detik

Q. Perhitungan Waktu Getar Fundamental Maksimum


T < .N
(N = Jumlah Tingkat)
 = 0,18 (Dari Tabel 8 SNI-1726 – 2002)
Sehingga,
Ty < 0,18 * 4
1,60 > 0,72 Detik................(Tidak Memenuhi)
Sehingga,
Waktu Getar Alami Arah Sumbu y, Ty = 0,72
R. Faktor Respon Gempa (C)
SNI – 1726-2002 Pasal 4.7.6 Menetapkan Bahwa,
Untuk T < Tc Maka C = Am
Untuk T > Tc Maka C = Ar/T
a. Faktor Respon Gempa Arah Sumbu x
Karena, Ty > Tc
0,72 > 0,5
Maka,
Cx = Ar/Ty
= 0,23/0,72
= 0,32
0,32
4

0,72
4
Berdasarkan grafik respon spektrum gempa rencana untuk wilayah gempa 3
dan jenis tanah keras didapatkan,
Cy = 0,23/Ty = 0,23/0,72 = 0,32
S. Gaya Geser Dasar Nominal (V)
Dalam Arah Sumbu x
Cy . I
Vy = Wty
R
Dengan ;
Cy = 0,32
I = 1,0
R = 5,5
Wty = 4490,81 kN
0,32.1,0
Vy = .4490,81
5,5
Vy =261,28 kN
Distribusi Beban Gempa Per Lantai (FI)
Dihitung Dengan Persamaan,
Wi . hi
Fi= .V
∑Wi . hi
Apabila H/B ≥ 3,00
Maka,
Wi . hi
Fi= .0,9 V +0,1 V Untuk Lantai Atap
∑Wi . hi
Wi . hi
Fi= .0,9 V Untuk Lantai Lainnya,
∑ Wi . hi
Dalam Arah Sumbu y, H/Bx = 16/23,54 = 0,68 < 3,00
Maka Persamaan Yang Di gunakan,
Wi . hi
Fi= .V
∑ Wi . hi
Wi.hi
Lantai hi (m) Wi (kN) V (kN) Fi (kN)
(kN.m)
Dalam Arah Sumbu y
1 4 1279,67 5118,68 32,51
2 8 1279,67 10237,36 65,02
261,28
3 12 1279,67 15356,04 97,52
4 16 651,8 10428,8 66,23
∑ 41140,88
Tabel Perhitungan Distribusi Beban Gempa (Interior)
T. Beban gempa portal sumbu Y

Gambar Pembebanan Struktur Portal Akibat Gempa Portal Sumbu Y

Anda mungkin juga menyukai