Anda di halaman 1dari 2

Pratfall Effect: Daya Tarik

1. Saat memilih pasangan, cenderung memilih yang menarik


2. Tapi menarik setiap orang beda-beda
3. Ada yang suka dengan orang yang ...
4. Bagi pria, mungkin kita berpikir harus stay cool di segala situasi biar menarik
5. Coba bayangkan orang yang perfect ...
6. Tiba-tiba kepeleset dan jatuh
7. Namun,bayangkan orang yang tidak kompeten
8. Tiba-tiba kepeleset dan jatuh juga
9. Pratfall effect
10. Pengertian Pratfall effect
11. Studi
12. Contoh
13. Aplikasi
14. Tidak berlaku setiap orang
15. Perlu memperhatikan self esteem dan attitude

Disaat kita memilih pasangan, tentunya kita akan cenderung memilih seseorang yang
lebih menarik, lebih baik, atau bahkan lebih kompeten dalam sesuatu. Tepati, menarik
untuk setiap orang berbeda – beda, ada yang lebih tertarik dengan orang yang pintar,
namun ada pula yang tertarik dengan seseorang yang secara sosial lebih aktif. Hal ini
mempengaruhi bagaimana cara kita berperilaku dalam kehidupan sehari – hari, terutama
didepan orang lain. Contohnya bagi pria, mungkin banyak dari kalian yang berpikir harus
stay cool di segala situasi biar terlihat menarik didepan orang lain.
Coba bayangkan orang yang kelihatannya sangat kompeten dalam banyak hal, bisa
dibilang perfect. Kemudian ia terpeleset dan terjatuh, hal ini justru malah membuat orang
tersebut semakin disukai oleh orang – orang yang melihatnya. Sedangkan apabila ada
seseorang yang dikenal sebagai orang yang istilahnya “tidak kompeten” melakukan
kesalahan yang sama. Persepsi orang – orang ke orang itu justru memburuk
Kenapa bisa begitu? Kenapa menunjukkan suatu kekurangan malah membuat lo semakin
disukai oleh orang - orang? Tapi kenapa tidak bekerja kalau lo bukan orang yang dikenal
kompeten? Jawabannya adalah karena adanya Pratfall Effect, dan di video ini kita akan
membahas suatu Psychological effect yang dinamakan Pratfall Effect.
Pratfall Effect adalah kecenderungan rasa suka seseorang untuk meningkat atau menurun
setelah seseorang melakukan kesalahan. Naik turunnya rasa ini benar benar subjektif
bergantung bagaimana pada awalnya kita memandang orang itu.
Seperti sebelumnya, jika ada orang yang secara singkatnya “Sempurna”, dan ia
melakukan kesalahan, maka orang itu akan terlihat lebih manusiawi, sehingga kita akan
merasa lebih relatable dan ingin lebih dekat dengan orang tersebut.
Sebaliknya, jika ada orang yang dari awal sudah dikenal sebagai orang yang tidak bisa
melakukan apa – apa. kemudian membuat suatu kesalahan, maka kita cenderung untuk
memandang orang tersebut lebih rendah lagi. Karena pada dasarnya kita sebagai manusia
tidak ingin berada disekitar orang – orang yang terus menerus menimbulkan kerugian.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971, ia ingin menguji
reaksi subjek eksperimennya jika diberikan rekaman suara yang berisikan seseorang yang
sedang mengikuti audisi untuk acara kuis di televisi. rekaman tersebut adalah
 Rekaman orang yang jago menjawab kuis tersebut
 Rekaman orang yang biasa saja menjawab kuis tersebut.
Kemudian, ia memperdengarkan rekaman dimana orang yang jago menjawab kuis
tersebut menumpahkan kopi dibajunya. Begitu pula dengan yang dari awal biasa saja
dalam menjawab kuis sebelumnya.
Setelah itu Aronson akan memberi serangkaian pertanyaan kepada subjek eksperimennya
untuk menggambarkan apa impression dari orang yang diperdengarkan rekamannya
sebelumnya.
Hasilnya, banyak diantara mereka yang menggambarkan bahwa orang yang jago tersebut
sebagai orang yang lebih baik dan lebih like-able dibandingkan dengan orang yang biasa
saja.
Okay……tentunya hal ini akan memiliki banyak efek dalam kehidupan nyata, contohnya
misalkan pacarlo jatuh dan kepeleset, lo malah akan semakin menyayanginya dan tidak
akan melihat jatuhnya dia itu sebagai suatu kekurangan, lain halnya apabila orang yang
jatuh tersebut adalah salah satu orang yang lo ga suka, entah apapun alasannya.
Dengan adanya Pratfall Effect ini, lo gaharus takut kalau lo berbuat suatu kesalahan
didepan orang lain, karena hal ini justru membuat lo kelihatan lebih manusiawi dan bisa
didekati.
Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, Pratfall Effect ini tidak berlaku untuk
semua orang, dikarenakan Pratfall Effect ini bergantung terhadap bagaimana attitude
yang lo miliki dan bagaimana pandangan yang dimiliki orang lain terhadaplo.
Bagaimanapun juga, apapun yang terjadi, apapun kesalahan yang lo buat, tidak apa kan
kalau kita iringi dengan sedikit Self esteem?.
Nah kira kira lo punya ga nih seseorang yang selalu bisa lu maklumi kesalahannya?
Kalau ada tuliskan di kolom komentar ya.
Oke semoga dengan mengenal adanya Pratfall Effect ini, kita bisa lebih berhati hati
dalam membentuk persepsi orang terhadap diri kita. Biar kamu ga kelewatan konten-
konten edukasi lainnya seputar psikologi dan Self-Improvement, pastikan untuk klik
tombol subscribe dan aktifkan notifikasi channel ini. Akhir kata, sekian video kali ini,
semoga bermanfaat, dan sampai bertemu di video berikutnya

Referensi terkait: https://en.wikipedia.org/wiki/Pratfall_effect


https://www.brescia.edu/2017/06/pratfall-effect/

Anda mungkin juga menyukai