Anda di halaman 1dari 81

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui diagram listrik


• Standarisasi
• Kode dan symbol
• Gambar listrik
2. Mengetahui besaran listrik
– Sistem satuan
– Ukuran standar
– Sistem pengukuran
3. Mengetahui prinsip dasar dan fungsi alat ukur listrik
– Alat ukur analog
– Alat uku digital
4. Mampu melakukan pengukuran besaran listrik
– Pengukuran besaran tegangan
– Pengukuran besaran arus
– Pengukuran besaran tahanan
– Pengukuran besaran daya
– Pengukuran faktor kerja
– Mencari kesalahan kabel tanah
1
STANDARISASI

• TUJUAN
untuk mencapai keseragaman, meliputi :
Ukuran, bentuk dan mutu barang, serta cara
menggambar.

2
ORGANANISASI INTERNATIONAL BIDANG
STANDARISASI YAITU
ISO 9000 Quality management
ISO 14000 Environmental management
ISO 3166 Country codes
ISO 26000 Social responsibility
ISO 50001 Energy management
ISO 31000 Risk management
ISO 22000 Food safety management
ISO 27001 Information security management
ISO 45001 Occupational health and safety
ISO 37001 Anti bribery management systems
ISO 13485 Medical devices

IEC ISO
(bidang listrik) (bidang lain)
International Electrotechnical Commission

3
SIMBOL DAN LAMBANG

• Simbol dan lambang, perlu untuk di


standarisasi, hal ini untuk menyamakan
pengertian
• Simbol dan lambang selengkapnya seperti
pada diktat.

4
GAMBAR LISTRIK

Ladder Diagram Connection Diagram

Single Line Diagram

Rangkaian Perencanaan Wiring Diagram


5
ONE LINE DIAGRAM UNTUK INSTALASI PENERANGAN

Hubungan 1 buah lampu dg sebuah saklar satu kutub dan stop kontak ;
WIRING DIAGRAM ........... ?

7
ONE LINE DIAGRAM STARTING MOTOR DOL

R
S
T

Start Stop Coil


B A

NO

8
WIRING DIAGRAM ........... ?

9
ONE LINE DIAGRAM PADA POWER DISTRIBUTION SYSTEM

10
UMUM
ELECTRICAL MEASUREMENT • Alat ukur digunakan untuk mengetahui
besaran-besaran.
• Fungsi alat ukur listrik adalah :
1. Mengetahui besaran-besaran listrik
2. Alat bantu teknisi pemeliharaan
3. Uji performance peralatan listrik

Contoh alat ukur listrik

11
UMUM
ELECTRICAL MEASUREMENT • Istilah-istilah dan definisi

 Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari kuantitas
atau variabel

 Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variable
yang diukur

 Presisi, hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau derajat
untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.

 Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur thd perubahan
input atau variabel yang diukur ( 1000Ω/V)

 Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi oleh
alat ukur.

 Error (kesalahan), angka penyimpangan dari nilai sebenarnya dari variabel yang
diukur.

12
Sistem Satuan
 Besaran sistem internasional
ELECTRICAL MEASUREMENT

(0°C = 273,16°K)

 Besaran dan Simbol Kelistrikan

13
UMUM
• Ukuran Standar Kelistrikan
ELECTRICAL MEASUREMENT  Standar amper menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang
dialirkan pada dua konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter,
diantara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 x 10-7 newton/m panjang.

 Standar resistansi menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1Ω yang
memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperature rendah, ditempatkan dalam
tabung terisolasi yang menjaga dari perubahan temperatur atmospher.

 Standar tegangan ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua
elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode
negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode
Weston pada suhu 20°C sebesar 1,01858 V.

 Standar Kapasitansi menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan
standar tegangan SI, dengan menggunakan system jembatan Maxwell, dengan diketahui
resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (Farad).

14
ELECTRICAL MEASUREMENT
UMUM

15
UMUM
Sistem pengukuran
ELECTRICAL MEASUREMENT
 Sistem pengukuran analog
 Sistem pengukuran digital

Pengukuran analog Pengukuran digital


16
UMUM
Sistem pengukuran
ELECTRICAL MEASUREMENT

17
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT PERALATAN & PENGGUNAAN ALAT UKUR
1. Alat ukur listrik dibagi menjadi dua yaitu :
a. Alat ukur presisi
b. Alat ukur akurasi
2. Alat ukur presisi (cermat) : Selisih antara harga pengukuran dengan
harga kesalahan relatip kecil sekali ( < 0 s/d 1 %)
3. Alat ukur akurasi (kurang cermat) : Selisih antara harga pengukuran
dengan harga kesalahan relatip lebih besar ( 1 s/d 3 % ).
4. Posisi penggunaan alat ukur ditentukan oleh simbol yang ada pada
skala alat ukur pada saat pengukuran dilaksanakan yaitu : kedudukan
horisontal, Vertikal, membuat sudut miring 45 derajad.
5. Tahanan isolasi pada meter dilambangkan dengan simbul bintang :
500 V, 2000 V, 3000 V dan 5000 V lihat tabel
6. Simbul-simbul alat ukur listrik.
7. Asas kerja alat ukur terdiri dari : 1. PMMC (permanen magnit moving
coil) ; 2. Moving Iron (besi putar); 3. Thermo couple ; 4. Elektro
dinamis ; 5. Vibration (getaran) ; 6. Induksi (Ferraris) ; 7. Elektro
statis.
8. Sistem penunjukan pada alat ukur : 1 Jarum, 2. Sinar cahaya, 3.
Digital (angka), 4. Recorder dengan 18
pita atau kertas.
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Listrik Analog
ELECTRICAL MEASUREMENT

19
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK

ELECTRICAL MEASUREMENT

Pola penyimpangan jarum meter analog 20


ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT

Jenis skala meter analog 21


ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pembacaan Analog
ELECTRICAL MEASUREMENT

?
22
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT

SISTEM PENUNJUKAN LANGSUNG

23
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ALAT UKUR DIGITAL
ELECTRICAL MEASUREMENT PENAMPILAN TUJUH SEGMEM PADA PENUNJUKAN ALAT UKUR DIGITAL
1. Jenis tampilan ini terdiri dari tujuh segmen terpisah yang diberi nama label 1-7
6

5 1

7
4 2

2. Tujuh segmem merupakan cacah segmen minimum yang diperlukan untuk


menampilkan angka penunjukan (0 – 9), sejumlah karakter alphabet juga bisa
disajikan menggunakan tampilan 7 segmen atau dengan 14 tampilan
3 Secara khusus karakter heksa desimal dapat ditampilkan seperti pada
gambardibawah ini, 5x7 segmen. Tampilan tujuh segmen mempunyai dua type
light emitting diode (LED dan liquid crystal disply (LCD)
4. Type LED memerlukan daya yang sangat kecil untuk mengoperasikannya
dibanding dengan tipe LCD

24
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT

5. Tampilan LED dapat dilihat dalam kegelapan, sedang penampilan LCD


memerlukan cahaya yang cukup untuk sekitarnya

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tampilan dalam digit desimal

A B C D E F ……….
Tampilan dalam digit alphabet

25
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Digital
ELECTRICAL MEASUREMENT

Tampilan penunjukan
digital
ADC = Analog
Digital
Prinsip kerja

Converter
PC = Microprocesor

26
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT

( 5 x 7)

Tiga jenis display digital

Multimeter digital AC dan DC

27
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Analog Kumparan Putar
ELECTRICAL MEASUREMENT
Aplikasi :

Volt meter
Amper meter
Ohm meter
Mega Ohm meter
Earth tester
28
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Analog Kumparan Putar (PMMC)
ELECTRICAL MEASUREMENT
Prinsip kerja :

Alat ukur moving coil kontruksinya terdiri dari bagian stator


merupakan magnet permanen
Pada bagian rotornya terdiri dari silinder yang terbuat dari
allumunium, dan dipasangkan coil yang mudah bergerak
berbentuk empat persegi panjang dimana ujung-ujungnya
dikeluarkan sebagai terminal t1 dan t2
Pada poros dipasangkan spiral dan jarum penunjuk, dimana
spiral dipakai untuk mengembalikan posisi jarum pada
t1 kedudukan semula
t2
Apabila t1 dan t2 dihubungkan pada sumber arus searah,
maka pada coil akan mengalir arus listrik. Menurut teori
LORENZ : apabila suatu coil diletakkan diantara medan
magnet, dimana coil tersebut dialiri listrik, maka akan terjadi
moment gerak dengan ketentuan sebagai berikut ; 29
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Analog Kumparan Putar (PMMC)
ELECTRICAL MEASUREMENT
Prinsip kerja :
T = B x A x I x N ........……… Newton meter

Dimana ;
T = Gerakan jarum ………………....NM
B = Fluxdencity ………………..Wb/meter2
N = jumlah lilitan……………………..lilitan
A = Luas efektif coil..………………..meter2
I = arus ke kumparan putar ..........Amper
Dengan peristiwa diatas akan bergeraklah jarum
t1 penunjukan, sedang besar kecilnya jarum penunjukan
t2
tergantung dari besar kecilnya arus beban yang mengalir

Jenis alat ukur moving coil khusus dirancang untuk arus searah,
bila dipakai untuk arus bolak balik harus dilengkapi dengan
dioda bridge. Alat ukur ini banyak dipakai pada AVO meter,
Megger, Earth tester dll 30
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT Alat Ukur Besi Putar (MI)

1. Alat ukur Moving Iron dapat bekerja untuk AC dan DC

2. Bekerjanya berdasarkan interaksi magnetik tarik- menarik dan


tolak menolak

3. Alat ukur MI termasuk alat ukur kurang cermat, banyak dipakai


pada panel board generator seperti Ampmeter, voltmeter.

4. Asas alat ukur MI tidak cocok dibuat AVO meter sebab kurang
cermat penunjukannya.

31
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Besi Putar (MI)
ELECTRICAL MEASUREMENT Aplikasi : Volt meter & Amper meter
Prinsip kerja :

Alat ukur moving iron dibuat sangat kuat akan tetapi


ketelitiannya kurang terandalkan, pada umumnya dipakai
pada alat-alat ukur dipanel board power station

Konstruksinya pada bagian stator terdiri dari lilitan kawat,


untuk bagian rotornya terdiri dari sepasang plat besi tipis
dipasangkan pada bagian poros yang dapat bergerak
dengan bebas, pada bagian poros dipasangkan jarum
petunjuk dilengkapi dengan unit spiral untuk
mengembalikan jarum pada posisi titik nol.
Cara kerjakannya dapat diterangkan berdasarkan teori
kemagnetan dengan asas interaksi tarik menarik atau tolak
menolak.
Sebagai contoh akan diterangkan interaksi tolak menolak,
seperti gambar berikut ; 32
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Sebagai contoh interaksi tolak menolak, seperti gambar berikut ;
Apabila T1 dan T2 dihubungkan pada sumber listrik maka arus akan
mengalir dari T1 menuju T2
Menurut teori kemagnetan, kern I yang dimasuki arus listrik akan terjadi
proses elektromagnetik berbentuk U (kutub utara), sedangkan pada kern
II yang ditinggalkan arus listrik akan terjadi di kutub selatan (S)

Bila batas poros jarum dianggap merupakan batas garis gaya magnet
maka dapat disebutkan Kern I dan dan besi plat poros bagian satu ( I )
merupakan kutub (U-u)
Sebab arah gaya magnet keluar, sedangkan pada besi plat yang lain
merupakan bagian II sebagai kutub selatan (S-s), sebab bagian garis gaya
magnet masuk
Dengan peristiwa ini bagian stator diam sedangkan bagian rotor bebas
bergerak akan menolak dan terjadilah gerakan jarum penunjuk, besar
kecilnya gerakan jarum penunujk dipengaruhi oleh besar kecilnya arus
yang mengalir lilitan stator
Alat ukur jenis ini dilengkapi dengan jenis redaman seperti ; redaman
33
udara, redaman spiral, dan redaman magnetik
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT

34
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT

35
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Elektrodinamik
ELECTRICAL MEASUREMENT
1. Alat ukur elektro dinamis digunakan untuk arus DC dan AC,
banyak digunakan pada alat ukur AC

2. Alat ukur ED dilengkapi dengan gulungan arus terpasang seri


dan gulungan potensial terpasang parallel

3. Operasi dan bekerjanya berdasarkan medan magnit

4. Pada dasarnya ED bekerja perpaduan Ampmeter dan Volt


meter.

5. Digunakan pada : Wattmeter, KVARmeter, Cosphi meter

36
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Elektrodinamik
Aplikasi : Watt meter, Cos ϕ meter, VAR meter

Prinsip kerja :
Alat ukur jenis ini dilengkapi dengan dua buah
kumparan terletak pada lilitan stator sebagai gulungan
arus dan pada lilitan rotonya sebagai gulungan
potensial
Cara penyambungan gulungan potensial disambung
paralel terhadap beban, sedang gulungan arus
disambung seri dengan beban
Cara kerjanya apabila terjadi beban arus akan mengalir
melalui gulungan arus, sedang pada gulungan
potensial selalu terjadi beda potensial karena
tersambung paralel. 37
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Elektrodinamik
Aplikasi : Watt meter, Cos ϕ meter, VAR meter

Prinsip kerja :

Akibat adanya beda potensial pada gulungan potensial kern


pada stator akan terinduksi menjadi elektro magnet sedangkan
pada gulungan rotor (gulungan arus) akan mengalirkan arus
listrik karena beban

Menurut teori lorenz dengan kaidah tangan kirinya : apbila


suatu coil beraliran listrik diletakkan di tengah medan magnet,
maka lilitan rotor akan berputar dan jarum akan menunjukkan
besaran perkalian antara arus dan tegangan ( P = E . I . Cos ϕ )

Alat ukur diatas banyak terdapat pada : Watt meter, Cos phi
meter, VAR meter. 38
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Piringan Putar /induksi/ feraris)
Aplikasi : kWH meter
Konstruksi :

Kwh meter satu phasa atau asas induksi mempunyai dua


kern U dan E, pada kern U dipasang gulungan arus (GA),
sedang pada kern E dipasang gulungan potensial (GP)
GA disambung seri dengan beban, sedang GP disambung
paralel dengan sumber
Diantara dua buah kern U dan E dipasngkan piringan
berbentuk bundar dan tipis yang dapat berputar bebas
diantara dua buah kern tersebut
Piringan tersebut terbuat dari baja bahan konduktor
dipasang pada poros, sedang pada poros dipasangkan
roda bertingkat untuk pengaturan silinder angka
penunjukan
Pada bagian luar terdapat empat terminal untuk Kwh satu
39
phasa
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Piringan Putar /induksi/ feraris)
Aplikasi : kWH meter
Prinsip kerja :
Fluksi
Apabila Kwh meter bekerja maka akan terjadi beban pada GA,
sedangkan pada GP terdapat beda potensial dari sumber AC

Pada saat GA terdapat aliran listrik, maka kern U akan terinduksi


yang menyebabkan timbulnya ggm dari kern U memotong2
piringan melalui kern E dan kembali ke kern U dan seterusnya

Sebaliknya saat GP terinduksi menyebabkan kern E juga


menimbulkan ggm memotong-motong piringan baja menuju ke
kern U dan kembali ke kern E lagi, demikian seterusnya.

Menurut hukum LORENZ karena piringan baja merupakan


konduktor yang dipotong-potong GGM maka piringan baja tsb akan
timbul arus induksi dan masih terletak pada medan magnet antara
kern U dan E.
40
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Piringan Putar /induksi/ feraris)
Aplikasi : kWH meter
Prinsip kerja :
Dengan sendirinya suatu konduktor beraliran listrik
diletakkan dalam medan magnet dan dipotong-potong
ggm, maka piringan tersebut akan berputar.

Cepat atau lambatnya putaran piringan tergantung


dari besar kecilnya arus beban yang ada pada GA,
maka berputarlah piringan baja tersebut dan poros
piringan juga ikut berputar.

Poros piringan digandengkan dengan roda gila/roda


bertingkat dimana terdapat angka penunjukan
bebentuk ; ribuan, ratusan puluhan dan satuan.

Bila satuan berputar 1000x, puluhan berputar 100x,


ratusan berputar 10 dan ribuan berputar 1x.
Dengan demikian dengan mudah dapat dibaca pada
skala penunjukan dengan angka.
41
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
OHM METER & INSULATION TESTER (MEGAOHMETER) & WHEATSTONE BRIDGE
ELECTRICAL MEASUREMENT OHM METER
 Ohm meter dipakai untuk mengukur tahanan listrik dg satuan OHM,
 Alat ukur ohm meter dilengkapi dengan batere sumber sendiri, pada saat
pengukuran tidak boleh disambung dengan suber luar
 Ohm meter dilingkapi dengan tahanan depan, tahanan Ro untuk mengatur
jarum pada posisi nol (Ohm Adjusment)
 Sistem penunjukannya menggunakan alat ukur asas PMMC

MEGA OHM METER


 Alat ukur Megaohmmeter digunakan untuk mengukur tahanan isolasi
kabel , tahanan isolasi diharapkan sebesar-besarnya. Menurut PUIL
R isolasi = 1000 x Tegangan kerja.
 Megger yang harus diperhatikan tegangan kerjanya : 100V, 500 V, 1000V,
2000V, 3000V, 5000V, 7000V, 10,000V diatasnya menggunakan alat ukur
hipot tester

WHEATSTONE BRIDGE

42
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
MEGAOHM METER
ELECTRICAL MEASUREMENT

L = line
E = earth
G = guard (ground)
R1 & R2 = tahanan depan
Rc = tahanan coil
Rsh = tahanan shunt
R3 = R penahan saat NO dihubungkan
NO = normaly open

43
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Prinsip Kera
Alat ukur megger bekerja dengan azas MC,
mempunyai skala penunjukan nol pada
bagian sebelah kanan.
Dengan melihat gb sebelah siapkan lebih
dahulu alat ukur megger, bagian L
dihubungkan pada bagian kabel phase
yang tidak beraliran dan bagian E
sambung ke kabel nol
Sebelum pengukuran megger dilaksanakan, putuslah lebih dahulu sumber listrik yang masih terhubung dengan
rangkaian yang akan diukur.
Apabila rangkaian yang akan diukur terdapat rangkaian seri harus dihubungkan dan yangt terhubu8ng paralel
harus dilepas
Putarlah megger, lihat hasil penunjukan pada skala meter
Disaat pengukuran, bila jarum penunjuk menunjukkan besaran nol berarti pengukuran terjadi hubung pendek
Pengertian megger 1000 Volt, artinya batas kemampuan tahanan isolasi megger sampai dengan 1000 Volt
saja, selebihnya tidak dapat diandalkan lagi kemampuan megger tersebut 44
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tegangan DC

Persamaan tahanan seri meter RV = Rd:

Rv Tahanan seri meter


Rm Tahanan dalam meter
U Tegangan
Um Tegangan meter
Im Arus meter

45
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Penambahan Batas Ukur Meter Pengukuran Tegangan

Persamaan tahanan seri meter RV :

Rv Tahanan seri meter


Rm Tahanan dalam meter
U Tegangan
Um Tegangan meter
Im Arus meter

Saklar posisi 1, tahanan Seri dengan rangkaian (Rv+RL) rentang ukur 10 V.


Saklar posisi 2, tahanan Seri dengan rangkaian (Rm1+Rv+RL) rentang ukur 30 V.
Saklar posisi 3, tahanan Seri dengan rangkaian (Rm2+ Rv+RL) rentang ukur 100 V.
46
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Arus DC
ELECTRICAL MEASUREMENT

Persamaan tahanan paralel Rp :

Rp Tahanan paralel
U Tegangan
I Arus yang diukur
Im Arus melewati meter
Ip Arus melewati tahanan paralel
47
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Arus DC
ELECTRICAL MEASUREMENT
PMMC
Rc Rm

Rm
Im Im

Rp Rp

Ip Ip

*
48
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Penambahan Batas Ukur Meter Pengukuran Arus
ELECTRICAL MEASUREMENT

Saklar posisi 1, tahanan Seri dengan rangkaian (Ra+RL) rentang ukur 3 mA.
Saklar posisi 2, tahanan Paralel dengan meter dan Seri dengan rangkaian (Rsh1//Ra+RL) rentang ukur 30 mA.
Saklar posisi 3, tahanan Paralel dengan meter dan Seri dengan rangkaian (Rsh1//Ra+RL) rentang ukur 300 mA.
49
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tegangan AC
ELECTRICAL MEASUREMENT

Besaran tegangan efektif (nilai pengukuran) adalah :

50
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Arus AC
ELECTRICAL MEASUREMENT

Pengukuran Langsung Pengukuran Tak Langsung

Besaran tegangan efektif (nilai pengukuran) adalah :

51
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tahanan
ELECTRICAL MEASUREMENT
Pengukuran Tahanan

Pengukuran Langsung Pengukuran Tidak Langsung

Pengukuran Tahanan (Analog) Jembatan Pengukur (Analog) Pengukuran Arus dan Tegangan

Pengukuran Arus
Pengenolan yang benar
gunakan batas
ukur yang paling
Pengukuran Tegangan
dekat dengan nilai yang benar
tahanan yang
diukur

Pengukuran 40 Mohm s.d 6 Mohm


Klas meter 0,5 sampai 2,5
Tegangan uji 2,6 kV

Pengukuran 1 Ohm s.d 1 Mohm


klas meter 1,5 Pengukuran dilakukan dengan jembatan
Tahanan dalam 20 Ohm, Range 1x pengukuran harus ditentukan persamaan.
Pengukuran metode lain setting nol melalui
Pengukuran arus 1,5 V/20 Ohm = 75 mA
tombol.
Pengujian tegangan 2 kV
52
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Jembatan Wheatstone
ELECTRICAL MEASUREMENT
Ammeter = 0,
bila :

Beda pot

53
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT JEMBATAN WHEATSOTNE (seimbang)
FUNGSI ;
Dapat untuk mengukur tahanan relatif yang kecil sekali, yang tidak dapat diukur
dengan ohm meter, mengukurnya dengan teori perbandingan tahanan
R1 = Konstan
R2 = Konstan
R1 R2 R3 = Varible
R4 = Rx = yang dicari
G = Galvanometer
G G = 0 (seimbang)
R3 R4

? 54
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT JEMBATAN WHEATSTONE (tak seimbang)

Bila Ig ≠ 0 Voltage Devider

R1 R2

C D

R3 R4

?
55
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Uji Simpul Varley
ELECTRICAL MEASUREMENT

L
a
R1 G
X
b
R2 d
L-d
Fungsi ;

A B - Untuk mencarai besar


R3
tahanan kabel (RL)
- Untuk mencari kesalahan
kabel tanah
RANGKAIAN EQUIVALEN

CONTOH
56
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tahanan Isolasi
ELECTRICAL MEASUREMENT Berfungsi untuk mengukur tahanan pada dua buah penghantar yang
tidak terhubung atau mengukur arus bocor pada dua buah penghantar
R is min. = 1000 x 220 Ω Instalasi penerangan
Standar PUIL - Memilih tegangan Megger
- Rangkaian dalam Megger

Standar IEEE
(Instalasi Tenaga)

57
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
EARTH
TESTER

Pengukur
C
Tahanan
Arde

58
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT

TANGKI BBM

10m 10m

59
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Daya Listrik
ELECTRICAL MEASUREMENT
P = ExIxCosj 1 Fasa

P = ExIxCosj x√3 3 Fasa

Daya listrik AC :

Daya Pasip (daya semu)


S = V.A √3 ............................ VA

Daya Aktip (Daya nyata)


P = V.A .√3 . Cosφ ..........................Watt

Daya Reaktip (Daya Buta)


Q = V.A. √3 . Sinφ......................... VAR

60
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Faktor Kerja
ELECTRICAL MEASUREMENT

Arus yang mengalir dalam kumparan putar A1 dibuat agar mendahului dalam fasa sebesar
900 dari pada arus yang melalui B2

61
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Energi Listrik
ELECTRICAL MEASUREMENT Arus dan Tegangan mengalir
pada kumparan akan
menimbulkan Flux magnetic dan
timbul arus eddy (Eddy current)
pada piringan alluminium. Flux
arus eddy pada piringan karena
berada didalam flux tegangan
dan flux arus, shg akan
menghasilkan suatu torsi pada
piringan dan menyebabkan
piringan berputar.
62
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

Osiloskop alat ukur elektronik laboratorium untuk mengukur :


1. Bermacam-macam bentuk gelombang listrik seperti :
Gelombang sinusoide, gelombang DC, gelombang gigi gergaji,
gelombang kotak, gelombang impuls (signal) dll
2. Tegangan AC dan tegangan DC
3. Frekwensi listrik
4. Beda fasa
5. Gambar lissayous

Osiloskop dapat untuk menganalisa dan melihat :


1. Amplitudo tegangan, tegangan peak to peak (puncak puncak)
2. Pada gelombang sinusoide dapat untuk mengukur tegangan efektip
(tegangan RMS /Rood Mean Square), tegangan average (rata-rata), tegangan maksimum
3. Hubungan antara frekwensi dan dapat membandingkan phasa
antara dua gelombang

63
Data Teknik Osiloscope
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
Arah Vertikal: Arah Horisontal:
 Menampilkan Kanal-1 (K-1) atau Koefisien waktu: 21 x 0,5 s sampai
Kanal-2 (K-2), Kanal-1 dan Kanal-2 AC 100 ns/cm ± 3% (1-2-5 bagian),
atau chop Menjumlah atau Lebar-pita penguat-X: 0……2,5
Mengurangkan nilai Kanal-1 dan
MHz (-3dB)
Kanal-2
 Tampilan X-Y : Melalui K-1 dan K-2 (K-
2 dapat dibalik/ diinvers)
 Lebar-Pita : 2 x 0.....40 MHz (-3dB) Pembeda
 Kenaikan waktu : 7 ns, simpangan: <  Ukuran layar : 8 x 10 cm,
1% raster dalam
 Koefisien : di set 1 mV/cm...20V/cm ±  Tegangan akselarasi : 2000 V
3%  Kalibrator : generator kotak 1
 Impedansi Input : 1 M􀀺􀀺 II 20 pF kHz atau 1 MHz
 Kopel Input : DC-AC-GND (Ground)  Output : 0,2 V ± 1%
 Tegangan Input maks: 400 V

64
Osiloscope Analog
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

65
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
Prinsip Kerja
Dengan melihat gambar blok
diagram osiloskop, dan fokus pada
tabung CRT.

1. Apabila inputan gb sinus


masuk ke tabung CRT dengan
sendirinya filamen akan
memanaskan elektroda
kathoda

2. Dengan pemanasan langsung dari filamen, elektron2 pada cathoda yang membawa gb bintik2
sinusoida ditarik oleh anoda, sebab kathoda lebih negatif dari anoda
3. Grid gunanya untuk menampung elektron2 dari kathoda yang tidak mampu sampai anoda,
dikembalikan ke kathoda lagi, untuk dipancarkan ulang
4. Anoda berbentuk tabung sering disebutkan Gun Elektron, ditempatnya berlobang dibagi 3
bagian ;
1. Penguat awal
2. Pemusatan elektron menuju layar
3. memancarkan langsung ke layar, berupa bintik2 titik fokus
66
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
Prinsip Kerja
Dengan melihat gambar blok
diagram osiloskop, dan fokus pada
tabung CRT.

5. Voltage/Div merupakan
penguat vertikal untuk
elektron2 yang sedang menuju
ke layar, dilewatkan ke saluran
tunda untuk mengatur fokus

6. Time/Div yang dihasilkan oleh generator base waktu dari rangkaian triger circuit (pemicu)
digunakan untuk menguatkan elektron2 dalam posisi horizontal
7. Sehingga bila CRT bekerja, elektron dari kathoda yang menuju layar ditarik keatas kebawah
oleh LV (Lempeng Vertikal) dan ditarik pula oleh LH (Lempeng Horizontal) kearah kanan dan
kiri, sehingga pada layar menghasilkan gambar sinusoida.

67
Osiloscope dua Kanal
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

68
Osiloscope dua Kanal
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

69
Osiloscope dua Kanal
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

70
Osiloscope Digital
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

71
Pengukuran dengan Osiloscope
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

72
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

PENGUKURAN DENGAN OSILOSKOP


1. Pengukuran tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC ; periode ; frekwensi
3. Mengukur arus listrik AC
4. Pengukuran beda phase tegangan dengan arus listrik AC
5. Pengukuran sudut penyalaan thyristor

1.Pengukuran tegangan DC lihat . .................(gb 3-17) .....hal 47


- Tahanan R1 dan R2 berfungsi sebagai pembagi tegangan
- Ground osiloskop dihubungkan ke negatip catu daya Dc ....gb 3-17
- Probe kanal 1 dihubungkan ujung sambungan R1 dan R2. tegangan
searah diukur pada mode DC.
- Misalnya VDC = 5 V/div ........ Bila 3 div = 5V x 3 = 15 Vdc
- hasil pengukuran tegangan dc pada osiloskop terlihat pada garis tebal
lurus pada CRT dan tegangan terukur dari garis nol kegaris horisontal
DC (lihat gambar 3-17)

73
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

74
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

75
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

MENGUKUR SUDUT PENYALAAN TRIAC ( gambar 3-21)


- Triac merupakan komponen elektronika daya yang dapat memotong
sinyal sinusoide pada sisi positipdan negatip
- Trafo digunakan untuk isolasi tegangan Triac dengan tegangan catu
daya osiloskop
- Dengan mengatur sudut penyalaan = a , maka nyala lampu dimmer
dapat diatur dari paling terang sampai jadi redup
- Misal : a = Sudut penyalaan
Dx = Pergeseran fasa = 1div diketahui lihat gambar
XT = Jumlah div penyajaan s/d div off = 7 lihat gb.3.21
Ditanyakan sudut penyalaan Triac untuk mengontrol dimmer
Jawab =
a = Dx . 360° / XT
a = (1 div. 360° ) / 7 div
a = 360/7 = 51,4°

76
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

77
Pengukuran Arus Listrik AC
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

AC and DC voltage sources

78
Pengukuran Beda Phasa
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

79
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP

80
81

Anda mungkin juga menyukai