UKUR
UKUR
• TUJUAN
untuk mencapai keseragaman, meliputi :
Ukuran, bentuk dan mutu barang, serta cara
menggambar.
2
ORGANANISASI INTERNATIONAL BIDANG
STANDARISASI YAITU
ISO 9000 Quality management
ISO 14000 Environmental management
ISO 3166 Country codes
ISO 26000 Social responsibility
ISO 50001 Energy management
ISO 31000 Risk management
ISO 22000 Food safety management
ISO 27001 Information security management
ISO 45001 Occupational health and safety
ISO 37001 Anti bribery management systems
ISO 13485 Medical devices
IEC ISO
(bidang listrik) (bidang lain)
International Electrotechnical Commission
3
SIMBOL DAN LAMBANG
4
GAMBAR LISTRIK
Hubungan 1 buah lampu dg sebuah saklar satu kutub dan stop kontak ;
WIRING DIAGRAM ........... ?
7
ONE LINE DIAGRAM STARTING MOTOR DOL
R
S
T
NO
8
WIRING DIAGRAM ........... ?
9
ONE LINE DIAGRAM PADA POWER DISTRIBUTION SYSTEM
10
UMUM
ELECTRICAL MEASUREMENT • Alat ukur digunakan untuk mengetahui
besaran-besaran.
• Fungsi alat ukur listrik adalah :
1. Mengetahui besaran-besaran listrik
2. Alat bantu teknisi pemeliharaan
3. Uji performance peralatan listrik
11
UMUM
ELECTRICAL MEASUREMENT • Istilah-istilah dan definisi
Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari kuantitas
atau variabel
Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variable
yang diukur
Presisi, hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau derajat
untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur thd perubahan
input atau variabel yang diukur ( 1000Ω/V)
Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi oleh
alat ukur.
Error (kesalahan), angka penyimpangan dari nilai sebenarnya dari variabel yang
diukur.
12
Sistem Satuan
Besaran sistem internasional
ELECTRICAL MEASUREMENT
(0°C = 273,16°K)
13
UMUM
• Ukuran Standar Kelistrikan
ELECTRICAL MEASUREMENT Standar amper menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang
dialirkan pada dua konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter,
diantara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 x 10-7 newton/m panjang.
Standar resistansi menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1Ω yang
memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperature rendah, ditempatkan dalam
tabung terisolasi yang menjaga dari perubahan temperatur atmospher.
Standar tegangan ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua
elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode
negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode
Weston pada suhu 20°C sebesar 1,01858 V.
Standar Kapasitansi menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan
standar tegangan SI, dengan menggunakan system jembatan Maxwell, dengan diketahui
resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (Farad).
14
ELECTRICAL MEASUREMENT
UMUM
15
UMUM
Sistem pengukuran
ELECTRICAL MEASUREMENT
Sistem pengukuran analog
Sistem pengukuran digital
17
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT PERALATAN & PENGGUNAAN ALAT UKUR
1. Alat ukur listrik dibagi menjadi dua yaitu :
a. Alat ukur presisi
b. Alat ukur akurasi
2. Alat ukur presisi (cermat) : Selisih antara harga pengukuran dengan
harga kesalahan relatip kecil sekali ( < 0 s/d 1 %)
3. Alat ukur akurasi (kurang cermat) : Selisih antara harga pengukuran
dengan harga kesalahan relatip lebih besar ( 1 s/d 3 % ).
4. Posisi penggunaan alat ukur ditentukan oleh simbol yang ada pada
skala alat ukur pada saat pengukuran dilaksanakan yaitu : kedudukan
horisontal, Vertikal, membuat sudut miring 45 derajad.
5. Tahanan isolasi pada meter dilambangkan dengan simbul bintang :
500 V, 2000 V, 3000 V dan 5000 V lihat tabel
6. Simbul-simbul alat ukur listrik.
7. Asas kerja alat ukur terdiri dari : 1. PMMC (permanen magnit moving
coil) ; 2. Moving Iron (besi putar); 3. Thermo couple ; 4. Elektro
dinamis ; 5. Vibration (getaran) ; 6. Induksi (Ferraris) ; 7. Elektro
statis.
8. Sistem penunjukan pada alat ukur : 1 Jarum, 2. Sinar cahaya, 3.
Digital (angka), 4. Recorder dengan 18
pita atau kertas.
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Listrik Analog
ELECTRICAL MEASUREMENT
19
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
?
22
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
23
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ALAT UKUR DIGITAL
ELECTRICAL MEASUREMENT PENAMPILAN TUJUH SEGMEM PADA PENUNJUKAN ALAT UKUR DIGITAL
1. Jenis tampilan ini terdiri dari tujuh segmen terpisah yang diberi nama label 1-7
6
5 1
7
4 2
24
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tampilan dalam digit desimal
A B C D E F ……….
Tampilan dalam digit alphabet
25
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Digital
ELECTRICAL MEASUREMENT
Tampilan penunjukan
digital
ADC = Analog
Digital
Prinsip kerja
Converter
PC = Microprocesor
26
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
( 5 x 7)
27
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Analog Kumparan Putar
ELECTRICAL MEASUREMENT
Aplikasi :
Volt meter
Amper meter
Ohm meter
Mega Ohm meter
Earth tester
28
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Analog Kumparan Putar (PMMC)
ELECTRICAL MEASUREMENT
Prinsip kerja :
Dimana ;
T = Gerakan jarum ………………....NM
B = Fluxdencity ………………..Wb/meter2
N = jumlah lilitan……………………..lilitan
A = Luas efektif coil..………………..meter2
I = arus ke kumparan putar ..........Amper
Dengan peristiwa diatas akan bergeraklah jarum
t1 penunjukan, sedang besar kecilnya jarum penunjukan
t2
tergantung dari besar kecilnya arus beban yang mengalir
Jenis alat ukur moving coil khusus dirancang untuk arus searah,
bila dipakai untuk arus bolak balik harus dilengkapi dengan
dioda bridge. Alat ukur ini banyak dipakai pada AVO meter,
Megger, Earth tester dll 30
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT Alat Ukur Besi Putar (MI)
4. Asas alat ukur MI tidak cocok dibuat AVO meter sebab kurang
cermat penunjukannya.
31
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Besi Putar (MI)
ELECTRICAL MEASUREMENT Aplikasi : Volt meter & Amper meter
Prinsip kerja :
Bila batas poros jarum dianggap merupakan batas garis gaya magnet
maka dapat disebutkan Kern I dan dan besi plat poros bagian satu ( I )
merupakan kutub (U-u)
Sebab arah gaya magnet keluar, sedangkan pada besi plat yang lain
merupakan bagian II sebagai kutub selatan (S-s), sebab bagian garis gaya
magnet masuk
Dengan peristiwa ini bagian stator diam sedangkan bagian rotor bebas
bergerak akan menolak dan terjadilah gerakan jarum penunjuk, besar
kecilnya gerakan jarum penunujk dipengaruhi oleh besar kecilnya arus
yang mengalir lilitan stator
Alat ukur jenis ini dilengkapi dengan jenis redaman seperti ; redaman
33
udara, redaman spiral, dan redaman magnetik
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
34
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
35
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Elektrodinamik
ELECTRICAL MEASUREMENT
1. Alat ukur elektro dinamis digunakan untuk arus DC dan AC,
banyak digunakan pada alat ukur AC
36
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Elektrodinamik
Aplikasi : Watt meter, Cos ϕ meter, VAR meter
Prinsip kerja :
Alat ukur jenis ini dilengkapi dengan dua buah
kumparan terletak pada lilitan stator sebagai gulungan
arus dan pada lilitan rotonya sebagai gulungan
potensial
Cara penyambungan gulungan potensial disambung
paralel terhadap beban, sedang gulungan arus
disambung seri dengan beban
Cara kerjanya apabila terjadi beban arus akan mengalir
melalui gulungan arus, sedang pada gulungan
potensial selalu terjadi beda potensial karena
tersambung paralel. 37
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Elektrodinamik
Aplikasi : Watt meter, Cos ϕ meter, VAR meter
Prinsip kerja :
Alat ukur diatas banyak terdapat pada : Watt meter, Cos phi
meter, VAR meter. 38
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Alat Ukur Piringan Putar /induksi/ feraris)
Aplikasi : kWH meter
Konstruksi :
WHEATSTONE BRIDGE
42
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
MEGAOHM METER
ELECTRICAL MEASUREMENT
L = line
E = earth
G = guard (ground)
R1 & R2 = tahanan depan
Rc = tahanan coil
Rsh = tahanan shunt
R3 = R penahan saat NO dihubungkan
NO = normaly open
43
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Prinsip Kera
Alat ukur megger bekerja dengan azas MC,
mempunyai skala penunjukan nol pada
bagian sebelah kanan.
Dengan melihat gb sebelah siapkan lebih
dahulu alat ukur megger, bagian L
dihubungkan pada bagian kabel phase
yang tidak beraliran dan bagian E
sambung ke kabel nol
Sebelum pengukuran megger dilaksanakan, putuslah lebih dahulu sumber listrik yang masih terhubung dengan
rangkaian yang akan diukur.
Apabila rangkaian yang akan diukur terdapat rangkaian seri harus dihubungkan dan yangt terhubu8ng paralel
harus dilepas
Putarlah megger, lihat hasil penunjukan pada skala meter
Disaat pengukuran, bila jarum penunjuk menunjukkan besaran nol berarti pengukuran terjadi hubung pendek
Pengertian megger 1000 Volt, artinya batas kemampuan tahanan isolasi megger sampai dengan 1000 Volt
saja, selebihnya tidak dapat diandalkan lagi kemampuan megger tersebut 44
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tegangan DC
45
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Penambahan Batas Ukur Meter Pengukuran Tegangan
Rp Tahanan paralel
U Tegangan
I Arus yang diukur
Im Arus melewati meter
Ip Arus melewati tahanan paralel
47
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Arus DC
ELECTRICAL MEASUREMENT
PMMC
Rc Rm
Rm
Im Im
Rp Rp
Ip Ip
*
48
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Penambahan Batas Ukur Meter Pengukuran Arus
ELECTRICAL MEASUREMENT
Saklar posisi 1, tahanan Seri dengan rangkaian (Ra+RL) rentang ukur 3 mA.
Saklar posisi 2, tahanan Paralel dengan meter dan Seri dengan rangkaian (Rsh1//Ra+RL) rentang ukur 30 mA.
Saklar posisi 3, tahanan Paralel dengan meter dan Seri dengan rangkaian (Rsh1//Ra+RL) rentang ukur 300 mA.
49
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tegangan AC
ELECTRICAL MEASUREMENT
50
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Arus AC
ELECTRICAL MEASUREMENT
51
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tahanan
ELECTRICAL MEASUREMENT
Pengukuran Tahanan
Pengukuran Tahanan (Analog) Jembatan Pengukur (Analog) Pengukuran Arus dan Tegangan
Pengukuran Arus
Pengenolan yang benar
gunakan batas
ukur yang paling
Pengukuran Tegangan
dekat dengan nilai yang benar
tahanan yang
diukur
Beda pot
53
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT JEMBATAN WHEATSOTNE (seimbang)
FUNGSI ;
Dapat untuk mengukur tahanan relatif yang kecil sekali, yang tidak dapat diukur
dengan ohm meter, mengukurnya dengan teori perbandingan tahanan
R1 = Konstan
R2 = Konstan
R1 R2 R3 = Varible
R4 = Rx = yang dicari
G = Galvanometer
G G = 0 (seimbang)
R3 R4
? 54
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT JEMBATAN WHEATSTONE (tak seimbang)
R1 R2
C D
R3 R4
?
55
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Uji Simpul Varley
ELECTRICAL MEASUREMENT
L
a
R1 G
X
b
R2 d
L-d
Fungsi ;
CONTOH
56
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tahanan Isolasi
ELECTRICAL MEASUREMENT Berfungsi untuk mengukur tahanan pada dua buah penghantar yang
tidak terhubung atau mengukur arus bocor pada dua buah penghantar
R is min. = 1000 x 220 Ω Instalasi penerangan
Standar PUIL - Memilih tegangan Megger
- Rangkaian dalam Megger
Standar IEEE
(Instalasi Tenaga)
57
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
EARTH
TESTER
Pengukur
C
Tahanan
Arde
58
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
ELECTRICAL MEASUREMENT
TANGKI BBM
10m 10m
59
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Daya Listrik
ELECTRICAL MEASUREMENT
P = ExIxCosj 1 Fasa
Daya listrik AC :
60
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Faktor Kerja
ELECTRICAL MEASUREMENT
Arus yang mengalir dalam kumparan putar A1 dibuat agar mendahului dalam fasa sebesar
900 dari pada arus yang melalui B2
61
ALAT UKUR dan PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Energi Listrik
ELECTRICAL MEASUREMENT Arus dan Tegangan mengalir
pada kumparan akan
menimbulkan Flux magnetic dan
timbul arus eddy (Eddy current)
pada piringan alluminium. Flux
arus eddy pada piringan karena
berada didalam flux tegangan
dan flux arus, shg akan
menghasilkan suatu torsi pada
piringan dan menyebabkan
piringan berputar.
62
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
63
Data Teknik Osiloscope
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
Arah Vertikal: Arah Horisontal:
Menampilkan Kanal-1 (K-1) atau Koefisien waktu: 21 x 0,5 s sampai
Kanal-2 (K-2), Kanal-1 dan Kanal-2 AC 100 ns/cm ± 3% (1-2-5 bagian),
atau chop Menjumlah atau Lebar-pita penguat-X: 0……2,5
Mengurangkan nilai Kanal-1 dan
MHz (-3dB)
Kanal-2
Tampilan X-Y : Melalui K-1 dan K-2 (K-
2 dapat dibalik/ diinvers)
Lebar-Pita : 2 x 0.....40 MHz (-3dB) Pembeda
Kenaikan waktu : 7 ns, simpangan: < Ukuran layar : 8 x 10 cm,
1% raster dalam
Koefisien : di set 1 mV/cm...20V/cm ± Tegangan akselarasi : 2000 V
3% Kalibrator : generator kotak 1
Impedansi Input : 1 M II 20 pF kHz atau 1 MHz
Kopel Input : DC-AC-GND (Ground) Output : 0,2 V ± 1%
Tegangan Input maks: 400 V
64
Osiloscope Analog
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
65
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
Prinsip Kerja
Dengan melihat gambar blok
diagram osiloskop, dan fokus pada
tabung CRT.
2. Dengan pemanasan langsung dari filamen, elektron2 pada cathoda yang membawa gb bintik2
sinusoida ditarik oleh anoda, sebab kathoda lebih negatif dari anoda
3. Grid gunanya untuk menampung elektron2 dari kathoda yang tidak mampu sampai anoda,
dikembalikan ke kathoda lagi, untuk dipancarkan ulang
4. Anoda berbentuk tabung sering disebutkan Gun Elektron, ditempatnya berlobang dibagi 3
bagian ;
1. Penguat awal
2. Pemusatan elektron menuju layar
3. memancarkan langsung ke layar, berupa bintik2 titik fokus
66
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
Prinsip Kerja
Dengan melihat gambar blok
diagram osiloskop, dan fokus pada
tabung CRT.
5. Voltage/Div merupakan
penguat vertikal untuk
elektron2 yang sedang menuju
ke layar, dilewatkan ke saluran
tunda untuk mengatur fokus
6. Time/Div yang dihasilkan oleh generator base waktu dari rangkaian triger circuit (pemicu)
digunakan untuk menguatkan elektron2 dalam posisi horizontal
7. Sehingga bila CRT bekerja, elektron dari kathoda yang menuju layar ditarik keatas kebawah
oleh LV (Lempeng Vertikal) dan ditarik pula oleh LH (Lempeng Horizontal) kearah kanan dan
kiri, sehingga pada layar menghasilkan gambar sinusoida.
67
Osiloscope dua Kanal
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
68
Osiloscope dua Kanal
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
69
Osiloscope dua Kanal
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
70
Osiloscope Digital
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
71
Pengukuran dengan Osiloscope
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
72
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
73
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
74
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
75
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
76
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
77
Pengukuran Arus Listrik AC
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
78
Pengukuran Beda Phasa
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
79
CRO (CHATODE RAY OCILOSCOPE) = OSILOSKOP
80
81