Anda di halaman 1dari 9

Anggaran 

Dasar/Anggaran
Rumah Tangga Liga Komunis
Kaum Buruh sedunia Bersatu lah!

Marx dan Engels (1847)

Sumber: Rules  of  the  Communist  League, December 1847, MECW Volume 6, p.633

Penerjemah: Anonim

BAGIAN I: TENTANG LIGA

Pasal 1:

Tujuan  dari  Liga  adalah  untuk  menggulingkan  borjuasi,  menegakkan


kekuasaan proletariat, menghapuskan masyarakat borjuis  lama yang berdiri
di  atas  antagonisme  kelas­kelas;  dan  meletakan  dasar/pondasi  sebuah
masyarakat baru tanpa kelas dan tanpa kepemilikan perseorangan

Pasal 2:

Syarat­syarat keanggotaan diatur sebagai berikut:

a.  Cara  hidup  dan  aktifitas  yang  berkesesuaian  dengan  tujuan­tujuan


organisasi.

b.  Sanggup  mengusung  semangat  revolusioner  dan  memiliki  keberanian


berpropaganda.

c. Pengakuan dan penerimaan atas Komunisme.

d.  Tidak  berpartisipasi  dalam  segala  organisasi  dan  pergerakan  politik  anti
komunisme;  dan  wajib  memberitahukan  segala  partisipasi  keorganisasian
lainnya kepada pimpinan liga.

e. Tunduk kepada keputusan­keputusan Liga.
f. Siap menjaga kerahasiaan dan keberadaan segala urusan Liga, lingkaran­
lingkaran Poros, Pimpinan Sentral dan Konggres.

Pasal 3

Setiap  anggota  adalah  setara  dan  bersaudara.  Berkewajiban  untuk  saling  membantu
dalam situasi apapun.

Pasal 4

Setiap anggota menyandang nama organisasi dan menjaga kehormatan Liga.

Pasal 5

Liga  diorganisasikan  dalam  Komunitas­komunitas,  Lingkaran­lingkaran,  Lingkaran­


lingkaran Poros, Pimpinan Sentral dan Konggres.

BAGIAN II: TENTANG KOMUNITAS

Pasal 6

Suatu  komunitas  terdiri  atas  paling  sedikit  3  (tiga)  atau  maksimal  20  (dua
puluh anggota).

Pasal 7

Tiap  komunitas  memilih  seorang  Ketua  dan  Wakil  Ketua.  Seorang  Ketua
Komunitas  menyelenggarakan  pertemuan  dan  rapat­rapat;  Wakil  Ketua
menangani  persoalan  pendanaan  dan  mewakili  Ketua  saat  yang
bersangkutan tidak hadir.

Pasal 8

Penerimaan  atas  anggota  baru  dikukuhkan  oleh  Ketua,  dengan  didasarkan


pada  pertimbangan  anggota­anggota  lainnya  dan  dengan  rekomendasi  dari
komunitas.

Pasal 9

Antar  Komunitas  yang  lain  tidak  saling  mengetahui;  dan  juga  tidak
mengadakan korespondensi (secara perseorangan) di antara mereka.

Pasal 10

Komunitas­komunitas  yang  ada  mengenakan  nama/identitas  yang  berbeda­


beda.
Pasal 11

Tiap anggota komunitas yang akan mengubah domisili/tempat kediamannya,
harus memberitahukan lebih dulu kepada Ketua Komunitas.

BAGIAN III: TENTANG LINGKARAN

Pasal 12

Sebuah  Lingkaran  terdiri  dari  paling  sedikit  2  (dua)  atau  maksimal  10


(sepuluh) buah komunitas.

Pasal 13

Ketua  dan  Wakil  Ketua  dari  Komunitas­komunitas  yang  ada  membentuk


lingkaran­lingkaran.  Lingkaran­lingkaran  yang  ada  membentuk  sebuah
Lingkaran Poros. Lingkaran Poros memilih seorang Presiden. Presiden inilah
yang  akan  menghubungkan  komunitas­komunitas  yang  ada  dengan
Lingkaran Poros.

Pasal 14

Lingkaran  Poros  adalah  organ  eksekutif  bagi  semua  komunitas,  yang


menaungi Lingkaran­lingkaran yang ada.

Pasal 15

Komunitas­komunitas  yang  letaknya  sedemikian  jauh,  harus


menggabungkan  diri  dengan  Lingkaran  yang  telah  ada;  atau  membentuk
sendiri sebuah Lingkaran yang baru dengan Komunitas­komunitas yang juga
berjauhan letaknya.

BAGIAN IV: TENTANG LINGKARAN POROS

Pasal 16

Lingkaran­lingkaran yang ada di sebuah negeri atau propinsi, tunduk kepada
Lingkaran Poros.

Pasal 17

Pembagian  Lingkaran­lingkaran  Liga  ke  dalam  Propinsi­propinsi;  dan  penunjukan


Lingkaran  Poros  dikukuhkan  oleh  Kongres,  melalui  pengajuan  usulan  oleh  Pimpinan
Sentral.

Pasal 18
Lingkaran  Poros  adalah  institusi  tertinggi  bagi  lingkaran­lingkaran  lainnya  di  dalam
sebuah Propinsi. Lingkaran Poros inilah yang menghubunngkan lingkaran­lingkaran yang
ada, dengan Pimpinan Sentral.

Pasal 19

Lingkaran­lingkaran yang baru dibentuk, bergabung dengan Lingkaran Poros
terdekat.

Pasal 20

Sebuah  Lingkaran  Poros  bertanggung  jawab  kepada  Pimpinan  Sentral  dan


kepada institusi yang tertinggi dalam organisasi, yakni Kongres.

BAGIAN V: TENTANG PIMPINAN SENTRAL

Pasal 21

Pimpinan Sentral adalah organ eksekutif Liga secara keseluruhan. Pimpinan
Sentral bertanggungjawab kepada Kongres.

Pasal 22

Pimpinan Sentral setidak­tidaknya terdiri dari 5 (lima) anggota dan dipilih dari
Lingkaran Poros, dan keberadaannya ditetapkan dalam Kongres.

Pasal 23

Pimpinan  Sentral  berhubungan  dengan  Lingkaran­lingkaran  Poros


setidaknya tiap 3 (tiga) bulan sekali. Lingkaran­lingkaran Poros memberikan
laporan perihal perkembangan secara keseluruhan.

BAGIAN VI: TENTANG PENGATURAN­PENGATURAN UMUM

Pasal 24

Komunitas­Komunitas,  Lingkaran­Lingkaran  Poros,  dan  Pimpinan  Sentral


bertemu setidaknya sekali dalam dua minggu.

Pasal 25

Keanggotaan  Lingkaran  Poros  dan  Pimpinan  Sentral  dipilih  setahun  sekali,


dan  dapat  dipilih  kembali  atau  diberhentikan  setiap  saat  oleh  pemilih­
pemilihnya.

Pasal 26

Pemilihan tersebut di atas dilakukan pada bulan September.
Pemilihan tersebut di atas dilakukan pada bulan September.

Pasal 27

Lingkaran  Poros  berkewajiban  memandu  diskusi­diskusi  dalam  Komunitas


agar tetap sesuai dengan tujuan­tujuan Liga.

Pasal 28

Angota­anggota  yangbergabung  ke  dalam  liga  secara  perorangan  harus


berhubungan  dengan  Lingkaran  Poros,  setidaknya  satu  kali  dalam  3  (tiga)
bulan;  dan  mereka  juga  juga  mempunyai  kewajiban  untuk  berhubungan
dengan  anggota  dari  komunitasnya  sendiri  paling  tidak  sebulan  sekali. Tiap
Lingkaran  berkewajiban  membuat  laporan  tentang  distriknya  kepada
Lingkaran  Poros,  setidaknya  satu  kali  dalam  dua  bulan.  Sedangkan  bagi
Lingkaran  Poros  wajib  membuat  laporan  kepada  Pimpinan  Sentral  minimal
satu kali dalam tiap tiga bulan.

Pasal 29

Tiap  Pimpinan  Liga  ­­  dalam  berbagai  jenjang/tingkatan  wajib  menjalankan


tugas  dengan  menerapkan  patokan­patokan  yang  mengabdi  pada  standar
keamanan  dan  efektifitas  kerja  Liga.  Oleh  karena  itu  tiap  Pimpinan  wajib
memberitahukan/mengingatkan  struktur  Pimpinan  di  atasnya  ­­  perihal
patokan­patokan/satndar­standar  yang  dimaksud  di  atas  ­­  bila  dipandang
perlu.

BAGIAN VII: TENTANG KONGRES

Pasal 30

Kongres  adalah  institusi  tertingi  dalam  Liga.  Semua  usulan  untuk


pergantian/perubahan AD/ART dikirimkan kepada Pimpinan Sentral, melalui
Lingkaran­lingkaran Poros; untuk diterima dalam kongres.

Pasal 31

Tiap Lingkaran mengirimkan satu orang delegasi.

Pasal 32

Bagi  tiap  Lingkaran  yang  terbentuk  dari  keanggotaan  perorangan  berlaku


ketentuan  sebagai  berikut:  Lingkaran  yag  terdiri  dari  30  anggota
mengirimkan satu orang delegasi. Bagi Lingkaran yang branggotakan kurang
dari  60  orang,  mengirim  dua  orang  delegasi.  Bagi  yang  kurang  dari  90
mengirim  tiga  delegasi;  demikian  seterusnya.  Lingkaran  yang  ada  dapat
direpresentasikan  oleh  anggota  Liga  yang  tidak  berasal  dari  lingkaran
sendiri.  Untuk  hal  ini,  secara  khusus,  Lingkaran  yang  bersangkutan  harus
menyertakan mandat yang terinci bagi delegasinya.

Pasal 33

Kongres  diselenggarakan  pada  bulan  Agustus  tiap  tahunnya.  Dalam


keadaan  mendesak  Pimpinan  Sentral  dapat  mengundang  sebuah  Kongres
Luar Biasa.

Pasal 34

Kongres  menetapkan  keanggotaan  Pimpinan  Sentral  yang  akan  berlaku


sampai  dengan  tahun  berikutnya.  Kongres  juga  menetapkan  tempat
penyelenggaraan Kongres berikutnya.

Pasal 35

Pimpinan Sentral hadir dalam kongres, namun tidak memiliki hak pilih yang
menentukan.

Pasal 36

Kongres akan mengeluarkan Manifesto atas nama Liga.

BAGIAN VIII: PELANGGARAN­PELANGGARAN ORGANISASI

Pasal 37

Siapapun  yang  melanggar  syarat­syarat  keanggotaan  yang  telah  diatur


dalam  pasal  2  akan  digeser  atau,  sesuai  dengan  berat  ringannya
pelanggaran. Pemberhentaian tersebut mempersulit seorang bekas anggota,
bila ia hendak bergabung kembali kedalam Liga.

Pasal 38

Hanya Kongres yang mensahkan keputusan pemberhentian/ pemecatan.

Pasal 39

Keanggotaan  perorangan  dapat  dibatalkan  oleh  sebuah  Lingkaran  atau


Komunitas  (yang  letaknya  jauh/terpencil).  Proses  ini  dilanjutkan  dengan
pemberitahuan  segera  kepada  jajaran  yang  lebih  tinggi.  Betapapun  hanya
Kongres yang berwenang untuk menetapkan pemberhentain/pemecatan.

Pasal 40

Proses  penerimaan  kembali  anggota  yang  telah  diberhentikan  di  tangani


oleh Piminan Sentral, dengan rekomendasi dari Lingkaran.
oleh Piminan Sentral, dengan rekomendasi dari Lingkaran.

Pasal 41

Lingkaran  poros  memberikan  pertimbangan  atas  pelanggaran  yang  telah


dilakukan  terhadap  Liga.  Lingkaran  poros  juga  bertugas  mengawasi
pelaksanaan sanksi.

Pasal 42

Angota­angota  yang  telah  digeser  atau  diberhentikan  oleh  Liga  ­­


sebagaimana  orang­orang  yang  dikenakan  hukuman  pada  umumnya  ­­
harus  diawasi  demi  kepentingan  Liga;  dan  harus  dicegah  untuk  melakukan
tindakan­tindakan yang dapat merugikan Liga.

BAGIAN IX: TENTANG PENDANAAN LIGA

Pasal 43

Kongres menetapkan patokan (yang disesuaikan bagi tiap negeri) atas iuran
yang perlu disumbangkan oleh tiap anggota.

Pasal 44

Setengah  dari  keseluruhan  iuran  tersebut  akan  dimaksudkan  ke  dalam  kas
Pimpinan  Sentral,  sedangkan  selebihnya  akan  dialokasikan  bagi  dana
Lingkaran atau komunitas yang besangkutan.

Pasal 45

Dana yang dikumpulkan Pimpinan Sentral dipergunakan untuk:

1. Menutup biaya­biaya korespondensi dan administrasi.

2. Mencetak dan mendistribusikan selebaran­selebaran propaganda.

3. Mengirimkan utusan­utusan Pimpinan Sentral dalam kerja­kerja khusus.

Pasal 46

Dana yang dikumpulkan oleh jajaran Pimpinan lokal dipergunakan untuk:

1. Menutup biaya­biaya korespondensi.

2. Mencetak dan mendistribusikan selebaran­selebaran propaganda.

3. Mengirman utusan­utusan bila dipandang perlu.

Pasal 47
Komunitas­Komunitas  dan  Lingkaran­Lingkaran  yang  tidak  menjalankan
kewajiban­kewajiban  membayar  iuran,  selama  enam  bulan  berturut­turut;
akan  menerima  pemberitahuan  dari  Pimpinan  Sentral  perihal  penyingkiran
mereka dari Liga.

Pasal 48

Pimpinan  Sentral  harus  menerbitkan  laporan  perhitungan  pengeluaran  dan


pemasukan  Pimpinan  Sentral  kepada  seluruh  komunitas;  setidak­tidaknya
tiga  bulan  sekali.  Pimpinan  Sentral  harus  menyerahkan  laporan
pertanggungjawaban  dan  perhitungan  berkenaan  pengalokasian  dana­dana
Liga,  maupun  keadaan  keuangan  terakhir  dari  Liga.  Tiap  penyelahgunaan
dana­dana Liga akan dikenakan sanksi yang sangat berat.

Pasal 49

Penyelenggaraan Kongres Luar Biasa maupun pengadaan biaya­biaya diluar
dugaan diambil dari sumber­sumber keuangan luar biaya­biaya juga

BAGIAN X: TENTANG PENERIMAAN KEANGGOTAAN

Pasal 50

Ketua Komunitas membacakan AD/ART kepada calon­calon anggota (pasal
1  s/d  49).  Ketua  Komunitas  menjelaskannya  kepada  mereka.  Memberikan
pembahasan  secara  singkat  dan  memberikan  penekanan  secara  khusus
perihal  kewajiban­kewajiban  yang  diharapkan  dari  seorang  anggota  baru.
Kemudian  Ketua  Komunitas  akan  mengeluarkan  pertanyaan:  “Apakah
sekarang engkau ingin menjadi anggota Liga?” Bila jawabannya “ya”, Ketua
Komunitas  akan  mengangkat  sumpah.  Sumpah  bahwa  yang  bersangkutan
akan  memenuhi  kewajiban­kewajiban  sebagai  anggota  Liga,  kemudian
Ketua  akan  mensyahkan  keanggotaannya  ke  dalam  Liga.  Dan  akan
memperkenalkannya kepada Komunitas yang bersangkutan pada pertemuan
berikutnya.

L o n d o n ,   8   D e s e m b e r,   1 8 4 7

Atas  nama  Kongres  Kedua  Liga  Komunis  yang


diselenggarakan  pada  musim  gugur  tahun  1847.

Sekretaris              Presiden
Te r t a n d a                 S c h a p p e r

Karya­karya Marx + Engels | Séksi Bahasa Indonesia M.I.A. | Cross­language Index
Karya­karya Marx + Engels | Séksi Bahasa Indonesia M.I.A. | Cross­language Index

Anda mungkin juga menyukai