Anda di halaman 1dari 9

ORGANISASI

PERGERAKAN JEPANG

K E L O M P O K 4

- X I I P S 1 -
KELOMPOK 4

1. Dafira Adawiyah (10)


2. Fachri Athallah Azmi (14)
3. Melva Fayra Razmi (21)
4. Monalisa Maulina (23)
5. Najwa Bilqis (28)
6. Rizky Aditya Nurrochman (34)
Daftar Isi
Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan:

1. Gerakan 3A

2. Pusat Tenaga Kerja (Putera)

3. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dan Majelis


Syura Muslimin (Masyumi)

4. Jawa Hokokai

5. Fujinkai
Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan

Gerakan 3A

Merupakan strategi propaganda Jepang pada Perang Dunia


ke-2 yang dimaksudkan untuk menarik simpati dan
kepercayaan rakyat Indonesia terhadap Jepang dalam
melawan sekutu pada Perang Dunia II. Gerakan Tiga A
didirikan pada tanggal 29 April 1942 yang dipelopori oleh
Shimizu Hitoshi dan Mr. Syamsuddin sebagai ketuanya.

Semboyan Gerakan 3A yaitu:


• “Nippon Cahaya Asia”
• “Nippon Pelindung Asia”
• “Nippon Pemimpin Asia”.
Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan

Pusat Tenaga Kerja (Putera)

Putera dibentuk pada 16 April 1943 oleh Jepang untuk


menggalang dukungan bagi Jepang. Saat itu, Jepang yang sedang
berperang dalam PD II melawan Sekutu mulai terdesak, dan
memerlukan banyak tenaga serta sumber daya alam untuk
melawan Sekutu.

Jepang menggunakan semboyan “Hakko Icchiu” yang berarti


“Delapan Penjuru Dunia di bawah Satu Kaisar”, yang memberi
dalih bagi Jepang untuk menduduki negara-negara di Asia,
termasuk Indonesia.
Dipimpin oleh Sukarno,
Para pemuda yang mendaftar ikut serta dalam organisasi ini, Muhammad Hatta, Ki Hajar
akhirnya dikirim sebagai tenaga kerja paksa atau Romusha. Dewantara dan K.H. Mas
Banyak tenaga Romusha ini yang tewas akibat kondisi kerja yang Mansur.
berat.
Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan

Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dan


Majelis Syura Muslimin (Masyumi)
MIAI aktif pada tanggal 4 September 1942. MIAI sendiri menjadi
tempat bersilaturakhim. Semboyannya yang terkenal adalah
"berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah
berpecah belah". Salah satu tugas MIAI yaitu ikut membantu
Jepang dalam Perang Timur Asia. Untuk merealisasikan tujuannya
tersebut, MIAI membuat program berupa membangun masjid
Agung di Jakarta, mendirikan universitas, dan membentuk
baitulmal. Namun, pada November 1943 MIAI dibubarkan.

Sebagai gantinya, Jepang membentuk Masyumi dengan harapan


agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan menggerakkan umat
Islam untuk menopang kegiatan perang Asia Timur Raya.
Masyumi diketuai oleh Hasyim Asy’ari dengan wakilnya Mas
Mansur dan Wahid Hasyim.
Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan

Jawa Hokokai

Jawa Hokokai merupakan organisasi resmi pemerintah dan


berada langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang.

Tujuan pendirian organisasi ini adalah untuk penghimpunan


tenaga rakyat, baik secara lahir ataupun batin sesuai dengan
hokosishin (semangat kebaktian).

Organisasi Jawa Hokokai dibentuk pada tanggal 8 Januari


1944 yang menggantikan organisasi Putera.

Bagi pemerintah Jepang, Jawa Hokokai dibentuk untuk


melahirkan pandangan rakyat Indonesia bahwa kesengsaraan
yang menimpa rakyat bukan hasil pekerjaan pemerintah
pendudukan Jepang, melainkan hasil kerja para pemimpin
pergerakan nasional.
Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan

Fujinkai

Fujinkai adalah salah satu organisasi perkumpulan perempuan


bentukan Jepang pada saat menjajah Indonesia. Organisasi ini
dibentuk bulan Agustus 1943.

Fujinkai didirikan atas dasar perkumpulan perempuan militan


yang berada di Jepang dengan nama Dai Nippon Fujinkai. Para
anggota Fujinkai di negara asalnya berjumlah 15 juta jiwa
dengan rata-rata usia 20 tahun ke atas.

Perkumpulan ini memiliki tugas menjaga pertahanan


peperangan garis belakang, seperti mendukung majunya
perekonomian dan pengadaan berbagai peralatan perang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai