Anda di halaman 1dari 4

Tugas Praktikum Ke -2

MK Ekonomi Pangan dan Gizi


1. Diketahui bahwa perkembangan konsumsi jagung dan singkong dalam kurun waktu
2018-2019 adalah sebagai berikut
Tahun Singkong Jagung
P (Rp) Q (Kg) P (Rp) Q (Kg)
2018 5000 200 6000 60
2019 4000 300 10000 40
Tentukan elastisitas silang antara singkong terhadap jagung. Tentukan juga maknanya
dan bagaimana hubungan antara kedua barang tersebut (elastisitas titik dan elastisitas
busur) (Poin 20)
Diketahui :
P1 (harga jagung 2018) = 6000
P2 (harga jagung 2019) = 10000
Q1 (singkog yang dikonsumsi 2018) = 200
Q2 (singkong yang dikonsumsi 2019) = 300

Ditanya :
a. Elastisitas silang
b. Hubungan antara kedua barang tersebut
Penyelesaian :
a. Elastisitas silang:
- Elastisitas titik:
E=
( )
=

=
= 0,75
Peningkatan harga singkong 100% meningkatkan konsumsi jagung sebesar 75%.
- Elastisitas busur:

E=
( )
=

=
= 0,80
Peningkatan harga singkong 100% meningkatkan konsumsi jagung sebesar 80%.
Makna ; Elastisitas bersifat inelastis (Ep<1) artinya perubahan jumlah konsumsi
pangan lebih besar dari perubahan harga pangan substitusi
b. Hubungan antara kedua barang
Elastisitas bersifat inelastis (Ep<1) artinya perubahan jumlah konsumsi pangan
lebih besar dari perubahan harga pangan substitusi
2. Diketahui bahwa perkembangan konsumsi beras seorang konsumen. Pada awalnya
konsumsi beras konsumen adalah 20 Kg per bulan pada saat pendapatan awal Rp
2.000.000. Setelah terjadi kenaikan pendapatan sebesar Rp 200.000 maka konsumsi beras
menjadi 21 Kg. Tentukan elastisitas pendapatan dari beras tersebut dan termasuk jenis
barang apakah beras itu? tersebut (elastisitas titik dan elastisitas busur) Poin (20)
Diketahui :
I1 = 2.000.000
I2 = 2. 200.000
Q1 = 20
Q2 = 21

Ditanya :
a. Elastisitas pendapatan dari beras ?
b. Termasuk jenis barang apakah beras itu?
Penyelesaian :
a. Elastisitas pendapatan (elastisitas titik):
E=
( )
=

=
= 0,50
Peningkatan pendapatan 100% akan meningkatkan konsumsi beras sebesar 50%.
Elastisitas bersifat (Ep<1) yang berarti perubahan konsumsi beras lebih kecil daripada
proporsi meningkatnya pendapatan.

c. Elastisitas pendapatan (elastisitas busur):

E=
( )
=

=
= 0,51

Peningkatan pendapatan 100% akan meningkatkan konsumsi beras sebesar 51%.


Elastisitas bersifat (Ep<1) yang berarti perubahan konsumsi beras lebih kecil daripada
proporsi meningkatnya pendapatan.

d. Beras termasuk jenis barang normal elastis, lebih kecil daripada proporsi
meningkatnya pendapatan

3. Di Kabupaten Bogor, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp 9000 menjadi Rp
11.000 per Kg. Ketika harga jeruk lokal Rp 9000/kg permintaan jeruk lokal 700 kg dan
ketika harga Rp 11000/kg permintaan jeruk menjadi 550 Kg. Tentukan koefisien
elastisitas ,interpretasinya serta jenis elastitasnya! tersebut (elastisitas titik dan elastisitas
busur) (Poin 20)
Diketahui :
a. P1 = 9.000
b. P2 = 11.000
c. Q1 = 700 kg
d. Q2 = 550 kg
Ditanya :
a. Koefisien elastisitas
b. Interpretasi elastisitas
c. Jenis elastisitas

Penyelesaian :
a. Koefisien elastisitas:
- Elastisitas titik
E=
( )
=

=
= -0,96

- Elastisitas busur

E=
( )
=

=
= -1.20

b. Interpretasi elastisitas titik = Kenaikan harga jeruk lokal 100% akan menurunkan
jumlah konsumsi jeruk lokal sebesar 96%.
Interpretasi elastisitas busur = Kenaikan harga jeruk lokal 10% akan menurunkan
jumlah konsumsi jeruk lokal sebesar 12%.

c. Jenis elastisitas:
Elastisitas bersifat (Ep<0) yang berarti jumlah jeruk lokal yang diminta tidak berubah
dengan adanya perubahan harga jeruk lokal.

4. Perhatikan tabel elastisitas permintaan beras berikut (Poin 40)

Variabel Wilayah Kelas Pendapatan


Nasional Kota Desa Rendah Sedang Tinggi
Harga beras -0,88 -0,87 -0,98 -1.04 -0.86 -0.32
Harga -0,15 -0,20 -0,13 -0.18 -0.21 -0.17
jagung
Harga ubi -0,09 -0,11 -0.09 -0.13 -0.25 0.13
kayu
Harga ubi 0,02 0,11 0.02 0.01 0.17 -0,17
jalar
Harga mi -0,05 0,05 -0.10 -0.24 -0.03 0.29
instan
Pendapatan 0,42 0,20 0,64 0.77 0.52 -0.19

Nilai elastisitas harga beras di desa a) lebih tinggi daripada di kota. Pada kelompok
pendapatan rendah, beras bersifat b) elastis . Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga
tersebut merupakan pihak yang paling terpengaruh dengan perubahan harga. Kenaikan
kecil harga beras akan c) menurunkan permintaan beras rumah tangga miskin dalam
jumlah besar. Semakin d) tinggi pendapatan, permintaan beras cenderung semakin kurang
elastis terhadap harga beras. Harga jagung yang meningkat e) menurunkan permintaan
beras. Dengan hasil tersebut, jagung dapat bersifat f) komplemeter terhadap beras. Beras
dalam bentuk nasi dikonsumsi bersamaan dengan olahan jagung sebagai pelengkap atau
lauk. Elastisitas silang jagung terhadap beras g) lebih tinggi di kota dibandingkan di desa.
Nilai elastisitas pendapatan di desa h) lebih besar dibandingkan di kota. Di desa,
peningkatan pendapatan akan i) menurunkan permintaan beras dalam jumlah besar. Hal
ini berkaitan pula dengan nilai sosial yang lebih tinggi di desa dibandingkan di kota. j)
Peningkatan pendapatan pada rumah tangga berpendapatan tinggi akan menurunkan
permintaan beras. Dengan kata lain, pada rumah tangga berpendapatan tinggi, beras
dianggap k) inferior

Anda mungkin juga menyukai