Anda di halaman 1dari 6

INDEPT, Vol. 5, No.

2 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN


EKSPOR BARANG
1 2
Kurnia Nurhakim. F , Muhammad Satar
Program Studi Teknik & Manajemen Pembekalan Fakultas Teknik
Universitas Nurtanio Bandung

ABSTRAKSI

Kegiatan ekspor adalah kegiatan menjual barang/jasa dari daerah pabean sesuai peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku. Daerah pabean adalah seluruh wilayah nasional dari suatu
negara dimana dipungut bea masuk dan bea keluar untuk semua barang yang melewati batas-batas
wilayah itu kecuali bagian tertentu yang tegas berdasarkan undang-undang dinyatakan sebagai
wilayah diluar wilayah pabean.
Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor di PT Y, baik dalam hal ekspor biasa atau Reekspor tidak
terlepas dari standar operasional prosedur, masalah yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan ekspor,
adalah tidak melakukan timbangan barang yang akan diekspor, sehingga mengakibatkan tidak
adanya respon dari kantor Pelayanan Bea Cukai, yang kemudian mengirim surat Notul (Nota
Pembetulan).
Pelaksanaan kegiatan ekspor di PT Y dapat dikatakan telah dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Akan tetapi masih ada hal-hal yang perlu untuk diperbaiki, contoh
penyebab terjadinya permasalahan yang ada di pengiriman barang ekspor adalah operator
pelaksana kegiatan ekspor tidak mengikuti prosedur yang ada dalam pelaksanaan kegiatan ekspor,
serta keterbatasan fasilitas alat timbang barang yang ada di Department Procurement.
PT Y sudah mempunyai prosedur yang sangat baik dalam pelaksanaan kegiatan ekspor, sehingga PT
Y dikategorikan sebagai perusahaan EXIM (Perusahaan Ekspor Impor). Dalam pelaksanaan kegiatan
ekspor yang dilakukan tidak terlepas dari permasalahan yang timbul, salah satu contoh
permasalahan yang ada adalah terbitnya surat perintah notul dari bea cukai kepada PT Y. Notul
terbit apabila perusahaan salah dalam memasukan data ke sistem bea dan cukai, sehingga bisa
mengundur waktu pelaksanaan ekspor . akibatnya perusahaan mengalami kerugian waktu yang
cukup lama. Salah satu upaya perbaikan yang dilakukan perusahaan adalah membuat PEB ulang
dengan mengecek data yang bener.

Pendahuluan disebabkan dalam era globalisasi kemampuan


Perkembangan ekonomi yang sangat produksi dan pemasaran dilandaskan pada
fundamental didorong oleh perkembangan kemampuan menciptakan barang atau jasa
yang semakin dinamis dan cepat, terutama yang bersaing di seluruh dunia dalam arti
teknologi informasi yang dapat mengarah mampu bersaing secara global dan mampu
pada terbentuknya kompetisi global yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
tidak lagi mengenal batas wilayah suatu Pengembangan ekspor terutama ekspor
negara dan bahkan negara asal suatu non migas, baik barang maupun jasa pada
produkpun sudah semakin kabur. Hal ini dasarnya merupakan andalan dalam jangka

16
INDEPT, Vol. 5, No. 2 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

pendek dan jangka menengah untuk akan diekspor, sehingga mengakibatkan tidak
meningkatkan perekonomian nasional adanya respon dari kantor Pelayanan Bea
sekaligus cadangan devisa. Akibat krisis Cukai, yang kemudian mengirim surat Notul
ekonomi dan ambruk sector perbangkan, (Nota Pembetulan), pengeluaran surat Notul
permasalahan pemanfaatan dari utilitas disebabkan karena berat barang yang akan
kapasitas pabrik-pabrik pelaku sector yang dikirm dan berat yang dimasukan di PEB
baru mencapai sekitar 60% perlu mendapat (Pemberitahuan Ekspor Barang) tidak sesuai
perhatian khusus. Selain daripada itu dengan berat barang pada kenyataannya, jadi
pemerintah telah menggalakan ekspor non barang tersebut gagal untuk di ekspor.
migas dengan paket 1 April 1976. System Pengertian Prosedur
counter purchase 1982, dan INPRES 1985 Prosedur merupakan serangkaian
dengan peraturan-peraturan dan penekanan tugas yang selalu berhubungan didasarkan
biaya tinggi prosedur kegiatan hasil produksi. pada unsur menurut waktu dan cara tertentu
Kegiatan ekspor pada dasarnya harus untuk melaksanakan kegiatan yang harus
sesuai dengan SOP (Standar Operasional diselesaikan dalam mencapai tujuan.
Prosedur ), namun pada kenyataannya tidak Pengertian Ekspor
sesuai dengan SOP, misalnya: Ekspor pada dasarnya merupakan
Tidak melakukan timbangan pada barang salah satu kegiatan perdagangan. Kegiatan
yang akan diekspor, sehingga mengakibatkan perdagangan adalah kegiatan usaha jual/beli
tidak adanya respon dari kantor Pelayanan barang/jasa yang dilaksanakan secara terus
Bea Cukai, yang kemudian mengirim surat menurus dengan memperoleh keuntungan.
Notul (Nota Pembetulan), pengeluaran surat Dengan demikian ekspor adalah kegiatan
Notul disebabkan karena berat barang yang perdagangan barang yang melintasi wilayah
akan dikirm dan berat yang dimasukan di PEB pabean (Indonesia) berdasarkan kegiatan
(Pemberitahuan Ekspor Barang) tidak sesuai yang berlaku.
dengan berat barang pada kenyataannya, jadi Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor
barang tersebut gagal untuk di ekspor. Pelaksanaan kegiatan ekspor barang
Rumusan Masalah bukan sekedar kegiatan jual beli biasa tetapi
Di dalam pelaksanaan kegiatan ekspor pelaksanaan kegiatan perdagangan yang
di PT Y, baik dalam hal ekspor biasa atau melewati daerah pabean, sehingga banyak
Reekspor tidak terlepas dari standar sekali ketentuan-ketentuan yang mengatur
operasional prosedur, masalah yang timbul kegiatan itu, prosedur kegiatan ekspor yang
dalam pelaksanaan kegiatan ekspor, adalah ada di PT.Y dapat dilihat di standar
tidak melakukan timbangan pada barang yang operasional berikut.

17
INDEPT, Vol. 5, No. 2 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

dokumen ekspor petugas harus


Depart
Marketing
Procurement
Depart PPC Depart MPIC menimbang berapa berat dari barang
tersebut dan alamat jelas penerima

Star Dokumen
yang akan dikirim oleh perusahaan,
doc TMWO
From Buyer

Dokumen kalau ini tidak dilakukan maka akan


Ekspor
Buyer
terjadi Notul.
Mengambil barang dari
MPIC atau tempat lain 2
d. Selanjutnya pembuatan dokumen BC
doc TMWO di NTP, berat, alamat

3.0 (PEB) Pemberitahuan Ekspor


Barang dengan berkoordinasi
Doc BC 3.0,
2.3 langsung kepada Bea Cukai yang ada
2
Melakukan
dilapangan dan melalui sistem PEB ,
pengemasan,
label, alamat
pengirim dan
penerima
Bea Cukai yang ada dilapangan

Dokumen
diartikan sebagai pengawas PDKB
Ekspor
Buyer
(Pengusaha Di Kawasan Berikat).
Stop e. Bea dan Cukai yang ada dilapangan
biasanya akan meminta dokumen BC
Gambar 1 Proseur Pelaksaan Kegiatan Ekspor 2.3 dan BC 4.0 . BC 2.3 yaitu
barang Pemberitahuan Impor Barang PDKB
Penjelasan Mengenai Prosedur Pelaksanaan (Perusahaan Di Kawasan Berikat ), BC
Kegiatan Ekspor: 4.0 yaitu Pemberitahuan Pemasukan
a. Pemeriksaan Dokumen ekspor di Barang asal tempat lain dalam daerah
department procurement : Shipping pabean ke tempat penimbunan
Request, Proforma invoice, packing berikat.
List, dan B/L ( Bill Of Lading) yang f. Setelah itu selesai selanjutnya
dikirimkan oleh marketing. dokumen tersebut dibawa kebagian
b. Departemen PPC ( Production Bea Cukai untuk memperoleh nomor
Preparation Control) kemudian pengepakan dan nomor segel dari
mengeluarkan Tailor Made Work barang yang akan diekspor,
Order (TMWO) melakukan pengemasan (packaging),
c. Selanjutnya dikirim dokumen pengemasan dilakukan oleh
proforma Invoice oleh departemen perusahaan sendiri tanpa bantuan
Procuremen ke Departemen MPIC perusahaan pengiriman atau kurir.
(Material Planning Inventory Control ) g. Selanjutnya dikumen BC 2.3 dan
untuk pengambilan barang yang akan Dokumen BC 3.0 diserahkan kepada
di ekspor, sebelum pembuatan

18
INDEPT, Vol. 5, No. 2 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

Freight Forwarder dan selanjutnya terdiri dari 5 orang karyawan, Buyer yang
akan menerbitkan Air Way Bill (surat terdiri dari 4 orang karyawan dan 3 orang
muatan udara). supervisor dan 1 Manager. Tapi semua itu
h. Memantau pegiriman dengan Air Way tidak terlepas dari peranan semua karyawan
Bill (surat muatan udara), fungsi yang saling mendukung satu sama lain
daipada AWB ini untuk mengetahui sehingga terjalin suasana kerja yang kondusif.
kapan tanggal keberangkatan, tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan Ekspor
transit , dan tanggal rencana tiba di Sesuai dengan pengertian prosedur
Consignee (penerima). ekspor, yaitu tahapan kegiatan yang dilakukan
i. Setelah dokumen tersebut diterima oleh eksportir semenjak menyiapkan barang
oleh Buyer maka pihak Buyer yang akan diekspor hingga barang tersebut
menstransfer uang tersebut kepada dimuat diatas kapal. Jadi, waktu pelaksanaan
perusahaan melalui bank yang sudah ekspor yaitu ketika perusahaan menerima
ditunjuk oleh perusahaan. barang yang dikirim ke perusahaan asing
j. Kegiatan Ekspor Selesai diluar negeri, selanjutnya menyiapkan barang
Pelaksana Kegiatan Ekspor yang akan diekspor sampai barang tersebut
Seluruh karyawan dalam pelaksana dimuat diatas kapal atau sampai pada pihak
kegiatan ekspor di PT. Y mempunyai peranan buyer sesuai dengan jenis istilah perdagangan
yang penting, dikarenakan orientasi (trade term) yang digunakan.
perusahaan yang menitik beratkan pada
kegiatan EXIM. Data Permasalahan
Didalam perusahaan Departemen Dalam melaksanakan kegiatan ekspor
Procurement mempunyai peranan yang kadang pihak perusahaan menemukan
sedikit lebih banyak dikarenakan pada bagian permasalahan.
ini pengurusan dokumen-dokumen yang Permasalahan yang ditemukan adalah tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan melakukan timbangan pada barang yang akan
ekspor, dimulai pada pengepakan barang, diekspor, sehingga mengakibatkan tidak
penerimaan barang, pengurusan dokumen BC. adanya respon dari kantor Pelayanan Bea
2.3 (PIB) dan BC. 3.0 (PEB) serta pembuatan Cukai, yang kemudian mengirim surat Notul
Air Way Bill sampai dengan pengambilan (Nota Pembetulan), pengeluaran surat Notul
barang oleh perusahaan pengangkutan disebabkan karena berat barang yang akan
dilakukan di bagaian ini. dikirm dan berat yang dimasukan di PEB
Departement Procurement ini terdiri (Pemberitahuan Ekspor Barang) tidak sesuai
dari bagian Material Traffic & Receiving yang

19
INDEPT, Vol. 5, No. 2 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

dengan berat barang pada kenyataannya, jadi e. Kesemua dokumen yang sudah
barang tersebut gagal untuk di ekspor. lengkap diserahkan ke forwarder
Pelaksanaan kegiatan ekspor yang saat untuk dikirim ke negara yang dituju.
itu dilakuakan oleh operator pelaksana ekspor Adapun barang-barang yang penulis
dengan dibantu oleh penulis. Kegiatan ekspor terima untuk di Reekspor ke luar
didampingi oleh petugas yang sudah memiliki negeri antara lain:
sertifikat Ahli PPJK (Pengusaha Pengurusan Tabel 1 Barang-barang yang di ekspor
Jasa Kepabeanan). Kegiatan yang ke luar negeri
dilaksanakan penulis adalah sebagai berikut:
a. Menerima pemberitahuan dari
bagian Marketing, bahwa ada
ekspor ke negara lain, contoh
adalah Australia.
b. Memeriksa dokumen ekspor
diantaranya: Proforma Invoice,
Packing List, dan B/L ( Bill Of
Lading). Faktor Penyebab
c. Setelah dokumen ekspor lengkap, Penyebab terjadinya permasalahan yang
data dokumen tersebut dimasukan ada di pengiriman barang ekspor adalah:
ke sistem komputer Bea dan Cukai 1. Operator pelaksana kegiatan ekspor
melalui aplikasi PEB tidak mengikuti prosedur yang ada
(pemberitahuan ekspor barang). dalam pelaksanaan kegiatan ekspor.
d. Setelah ada respon dari Bea dan 2. Keterbatasan alat timbang barang
Cukai maka akan nampak di yang ada di Department
monitor dari Bea dan Cukai yaitu Procurement, menyebabkan
NPE (Nota Pelayanan Ekspor), kurangnya fasilitas yang ada.
kemudian dokumen tersebut Kesimpulan
diprint-out, serta dilengkapi Kesimpulan dari laporan Tugas Akhir ini
dokumen BC.3.0 (pemberitahuan adalah sebagai berikut:
ekspor barang) dan lembar lanjutan 1. Prosedur pelaksanaan kegiatan
dokumen pelengkap pabean serta ekspor di PT NTP sudah baik, akan
shipper declaration. tetapi dalam pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh operator
pelaksana ada beberapa prosedur

20
INDEPT, Vol. 5, No. 2 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

yang terlewatkan. Contoh


pelaksanaan yang terlewatkan adalah Saran
kegiatan menimbang barang secara Adapun beberapa saran yang penulis
real (nyata) sebelum barang ekspor harapkan sebagai berikut:
tersebut dilaporkan ke pengawas Bea 1. Memperluas kemampuan didalam
dan Cukai. perusahaan, sehingga tidak ada lagi
2. Permasalahan yang timbul pada proses perbaikan barang keluar
pelaksanaan kegiatan eskpor yaitu perusahaan ( Farm Out )..
terbitnya surat Notul dari Bea dan 2. Mempersiapkan peralatan yang
cukai, terjadi Notul karena operator diperlukan oleh perusahaan, sehingga
yang melakukan kegiatan ekspor tidak terjadinya keterlambatan proses
barang tidak mengikuti prosedur yang kegiatan ekspor.
ada diperusahaan, penyebab tidak DAFTAR PUSTAKA
melakukan standar operasional pada 1. Handayaningrat, Soewarno. 1997.
tahap penimbangan dikarenakan Pengantar Ilmu Administrasi dan
keterbatasan fasilitas yang ada Manajemen. CV Haji Masagung. Jakarta
diperusahaan. 2. MS, Amir. 2000. Strategi Pemasaran
3. Tahap penyelesaian dalam hal Ekspor. PT. Pustaka Binaman. Jakarta
perbaikan Notul, melakukan pengisian 3. Purnamawati, Astuti. 2013. Dasar-dasar
PEB ulang pada aplikasi Bea dan Ekspor Impor Edisi 1. UPP STIM YKPN.
Cukai, dengan terlebih dahulu Yogyakarta.
menimbang berat dari barang yang 4. Mochammad Satriana, Arga. 2003.
akan dikirim supaya lebih akurat. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor.
Menyiapkan standar operasional Universitas Padjadjaran. Bandung
prosedur untuk operator dengan cara 5. Undang-undang Kepabeanan No 10 tahun
menempelkan aturan SOP yang 1995. 1995 Tentang Pabean Baik Dalam
mudah dilihat oleh operator Kawasan Berikat Maupun Bukan
pelaksana kegiatan ekspor. Peletakan Kawasan Berikat
timbangan yang ada di 2 Department 6. MS, Amir. 1996. Seluk-beluk dan Teknik
agar disetting ulang cara Perdagangan Luar Negeri. PT. Pustaka
penempatannya, supaya penggunaan Binaman. Cetakan ke 8. Jakarta
dari timbangan itu dapat dipakai oleh
2 Department.

21

Anda mungkin juga menyukai