SAP 2000
Abstrak
Di dalam suatu bangunan, tangga merupakan struktur sekunder yang merupakan komponen terpenting
dalam penggunaannya Karena tangga merupakan struktur sekunder, alangkah baiknya apabila perhitungan
kebutuhan akan tulangan dapat diketahui secara cepat dan akurat. Dengan adanya suatu pedoman atau dasar
yang dapat diketahui dengan waktu yang relatif singkat, akan sangat membantu para engineer dalam melakukan
perhitungan, sehingga waktu yang mereka miliki akan lebih efektif dan efisien.
Dalam perkembangan dunia konstruksi sekarang ini, tak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akan
perhitungan cepat sangat diperlukan, sehingga pembuatan akan tabel kebutuhan tulangan pelat tangga ini akan
dapat membantu dalam aplikasinya dilapangan.
Tabel yang dihasilkan diharapkan mampu mengatasi masalah perhitungan mengenai kebutuhan
tulangan tangga yang sebenarnya tiadk terlalu rumit, sehingga dapat tercapai tulangan yang sesuai dan
memenuhi kriteria perencanaannya.
1. Tangga lurus
(Khalid, 1998)
c. Tangga U
Terdiri dari 2 tangga yang parallel,
sehingga pendaratannya berada ditengah-
tengah tangga atas dan tangga bawah
(Gambar 2.4). Tipe ini juga dibagi 2, ada
Gambar 2.1 Elemen tangga lurus
yang narrow U dan WideU. Tangga jenis
(Khalid, 1998) ini yang akan digunakan pada pembuatan
tabel, karena jenis ini cukup sederhana
Pada Gambar 2.1 diatas plan dan biasa digunakan pada proyek
merupakanpanjang dari tangga atau biasa juga konstruksi gedung.
disebut span. Kemiringan merupakan hal yang
sangat diperhitungkan pada tangga ini.
Kemiringan tersebut sangat mempengaruhi
rise (tanjakan) dan going (injakan).
a. Tangga L
Tangga ini menggunakan pendaratan
dengan belokan, seperti terlihat pada
gambar 2.2 berikut ini. Bentuk ini biasa
Gambar 2.4 Tangga U
(Khalid, 1998)
d. Tangga belok
Tangga ini menggunakan pendaratan
sebagai bagian darinya, sehingga seolah-
olah tidak ada pendaratan (istirahat).
Biasanya berbentuk segitiga, terlihat pada
gambar 2.5 dibawah ini. Karena
bentuknya, tangga ini dinilai kurang
aman.
(Khalid, 1998)
(Khalid, 1998)
2. Tangga Spiral
Tangga ini membentuk lingkaran
untuk tempat anak tangganya. Biasanya
digunakan pula sebagai tambahan dekoratif
dalam suatu bangunan apabila tempat yang
tersedia cukup sempit (Gambar 2.6).
(Khalid, 1998)
(Khalid, 1998)
3. Cantilever stair
Tangga ini memiliki beban area diatas balok
kantilever, seperti terlihat pada gambar 2.10
berikut ini.
2. Tabel yang ada pada tugas akhir Didalam SNI juga terlampir mengenai
tabel penulangan untuk tulangan ulir yang
Berikut pada Tabel 2.3 merupakan spesifikasi
menggunakan standar ASTM juga, didalamnya
berupa luasan dan beratnya yang dihitung berdasar
juga sama dengan tabel-tabel sebelumnya yang
perbedaan diameter.
menampilkan berat dan luas penampangnya.
Tabel 2.3 Spesifikasi Berat Tulangan Berdasar Dalam Tabel 2.5 berikut disajikan untuk kawat
Perbedaandiameter baja berulir dengan berbagai ukuran diameter.
Untuk Tabel ini nomor ukuran kawat ulir
berbeda dengan ukuran diameternya, sehingga
nomor D-1, D-2 dan seterusnya merupakan
kode dari tulangan standar ASTM tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dimana :
Mn = kuat momen penampang
Mu = Momen ultimate yang ditahan
oleh penampang tersebut
Φ = Faktor reduksi kekuatan