Anda di halaman 1dari 8

Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal.

1476-1483

ANALISIS PERFORMANCE SARFAS PENERIMAAN AVTUR DI DPPU


BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK

Ayen Rosentya Larmoka1* , Kusharyadi 1


1 Logistik Minyak dan Gas, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas,
Jl. Gajah Mada No.38, Karangboyo, Cepu, Blora, Jawa Tengah, 58315
Email: ayenlarmoka18@gmail.com

ABSTRAK

DPPU Bandara Internasional Lombok adalah salah satu depot di wilayah kerja PT Pertamina
(Persero) unit bisnis di bidang Pemasaran dan Niaga, salah satunya adalah menyediakan Bahan
Bakar Minyak Penerbangan (BBMP). DPPU Bandara Internasional Lombok merupakan salah
satu DPPU milik Pertamina Aviation yang berada di wilayah kerja Marketing Operation Region
(MOR) V yang berlokasi di Jl. Tanak Awu, Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Tugas utama dari Depot ini adalah menerima, menimbun dan menyalurkan Avtur sesuai dengan
spesifikasi atau standar mutu yang telah ditetapkan. Dalam menyediakan layanan Avtur DPPU
Bandara Internaasional Lombok mendapat suplai dari Integrated Fuel Terminal Ampenan dengan
menggunakan bridger. DPPU Bandara Internasional Lombok melayani pengisian penerbangan
domestic, internasional TNI/Polri. Untuk menjaga kinerja operasi penerimaan di masa yang akan
datang, dibutuhkan peramalan frekuensi throughput penerimaan Avtur. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui performance operasi penerimaan Avtur di masa yang akan datang. Sehingga dibutuhkan
perhitungan dan analisis performance operasi agar dapat meminimalisir terjadi suatu kendala yang
akan menghambat kinerja operasional di DPPU Bandara Internasional Lombok.

Kata Kunci : Penerimaan Avtur, Forecasting

1. PENDAHULUAN

PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang usaha hulu dan hilir minyak dan gas bumi. PT Pertamina (Persero)
memiliki unit bisnis dibidang Pemasaran dan Niaga yang salah satu kegiatannya adalah
menyediakan Bahan Bakar Minyak Penerbangan (BBMP) bagi sektor penerbangan dalam
negeri dan luar negeri yang dikenal dengan Pertamina Aviasi. Dalam penyediaan produk dan
layanan, Pertamina Aviasi melalukan kegiatan operasi yaitu menerima, menimbun dan
menyalurkan BBMP kepada konsumen dengan memenuhi persyaratan tepat mutu, tepat
waktu, tepat jumlah dan aman.
DPPU Bandara Internasional Lombok merupakan salah satu DPPU milik Pertamina
Aviasi yang berada di wilayah kerja Market Operation Region V. Kegiatan operasional
meliputi penerimaan, penimbunan dan penyaluran Avtur serta menjaga mutu agar sampai ke
konsumen/Airline dengan aman, tepat dan berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Produk
Avtur distribusikan menggunakan bridger dari Integrated Fuel Terminal Ampenan ke
DPPU Bandara Internasional Lombok. Setelah produknya sampai maka akan ditimbun pada
tangki timbun vertical kemudian disalurkan kepada konsumen/Airline dengan menggunakan
refueller.
Dalam perkembangan saat ini, kebutuhan masyarakat akan transportasi udara sangatlah
penting. Hal itu di karenakan faktor kemudahan, kenyamanan, dan efisiensi waktu perjalanan
yang lebih cepat. Dengan perkembangan industri penerbangan saat ini, dibutuhkan

1476
Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1476-1483

performance dari sarana dan fasilitas operasional yang baik. Sehingga bisa menjadi acuan
untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi sekarang dan masalah yang akan terjadi
dimasa mendatang dan dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin
didapat dalam industri BBMP. Memprediksi troughput Avtur 3 tahun mendatang dengan
menggunakan troughput 5 tahun sebelumnya kemudian dikaitkan dengan performance
operasi penerimaan sehingga dapat membantu perusahaan untuk memperhitungkan hal-hal
yang dapat mengahambat peluang dari operasi yang telah dijalankan. Dengan adanya
uraian diatas, penulis mengambil judul “Analisis Performance Sarfas Penerimaan Avtur di
DPPU Bandara Internasional Lombok”.

2. METODE

Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari sumber data yang mana merupakan bahan
dalan mengolah dan menganalisis.
A. Metode
Analisis performance adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan
mengurai, membedakan dan memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali
menurut kriteria tertentu. Analisis performance dapat memperhitungkan hal-hal yang
akan menghambat atau peluang dari suatu operasi yang telah dijalankan, jadi dengan
adanya analisis tersebut minimal dapat memberikan pedoman atau arah operasi yang
akan dijalankan oleh perusahaan. Agar analisis dan peramalan dapat memberikan hasil
yang memuaskan maka harus mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan.
Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan maka dapat menghindari
kesalahan, sehingga hasil analisis dan peramalan akurat.

B. Teknik Pengumpulan Data


Mengumpulkan data-data dari DPPU Bandara Internasional Lombok yaitu
data penerimaan, sarana dan fasilitas, tangki timbun dan bridger.
Tabel 1. Penerimaan Avtur
Tahun Truputh (Ltr)
2016 33.490.000
2017 40.276.000
2018 43.860.000
2018 24.435.067
2020 9.824.000

C. Pengolahan Data
Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan memprediksikan suatu hal atau
kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan periode waktu tertentu.
Dalam memprediksikan suatu hal tertentu membutuhkan data yang akurat di masa
lampau yang nantinya akan digunakan sebagai ukuran agar diperiode yang akan datang.
Ada beberapa metode yang yang digunakan untuk forecasting, yaitu :
1) Trend Linier
Trend Linear adalah garis peramalan yang sifatnya linear sehingga secara
matematis dapat dituliskan dalam fungsi.
Y’ = A + Bx
Keterangan:
Y‟ : Nilai trend periode tertentu
A : Konstanta, nilai trend pada periode dasar

1477
Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1476-1483

B : Koefisien arah garis trend, perubahan trend setiap periode


X : Unit periode yang dihitung dari periode dasar
Sedangkan besarnya A dan B berdasarkan metode kuadrad terkecil yaitu:

Untuk menentukan trend yang akan digunakan dalam memperkirakan kebutuhan,


dapat dilakukan dengan cara memilih trend yang mempunyai Average Absolut Error
(AAE) terkecil. Untuk mencari AAE trend linier adalah sebagai berikut :

Keterangan :
AAE : Average Absolute Error
Y’ : Perkiraan pertumbuhan/kebutuhan
Y : Data berkala/rill
N : Jumlah data

2) Trend Eksponensial
Metode trend eksponensial digunakan untuk mengukur sebuah deret waktu yang
mengalami kenaikan atau penurunan secara cepat.
Y‟ = A Bx

Dimana nilai A dan B dapat dicari dengan persamaan berikut :

Untuk menentukan trend yang akan digunakan dalam memperkirakan kebutuhan,


dapat dilakukan dengan cara memilih trend yang mempunyai Average Absolut Error
(AAE) terkecil. Untuk mencari AAE trend eksponensial adalah sebagai berikut :

3) Pemilihan Trend
Berikut merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tren yaitu
dengan cara berikut:
a) Menganalisis grafik data atau scatter plot

1478
Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1476-1483

Jika data observasi cenderung menunjukan gejala linear, kita sebaiknya


menggunakan trend linear. Jika data cenderung tidak keduanya gunakan trend
eksponensial.
b) Menganalisa selisih data
• Jika selisih pertama data observasi cenderung konstan, gunakan trend
linear
• Jika selisih pertama dari nilai logaritma data observasi cenderung
konstan, gunakan trend eksponensial
• Menghitung Mean Square Error (AAE)

3. PEMBAHASAN

Kenaikan atau penurunan penerimaan Avtur disebabkan karena adanya pengaruh dari
beberapa faktor antara lain :
- Kondisi ekonomi dalam negeri
- Adanya jadwal penerbangan dan penambahan rute penerbangan
- Jenis pesawat yang akan dilayani
- Situasi keamanan dan politik luar negeri
Untuk memprediksi penerimaan Avtur dimasa yang akan datang, maka diperlukan
peramalan dengan data. Perhitungan akan prediksi penerimaan Avtur di Bandara
Internasional Lombok yang akan datang sangat terkait dengan bertambah atau berkurangnya
jumlah maupun jadwal penerbangan atau maskapai penerbangan yang beroperasi. Dengan
demikian sangat diperlukan ketepatan maupun keakuratan dalam meramal penerimaan Avtur
untuk masa 3 tahun ke depan dengan menggunakan faktor perhitungan forecasting.
A. Peramalan
1. Perhitungan Trend Linier
Dari rumus tersebut maka diperoleh:
∑n =5
∑X =0
∑Y = 151.885.067
∑X2 = 10
∑XY = 4.899.067
Dengan hasil yang sudah didapatkan, digunakan untuk mencari nilai A dan B :
A = 30.377.670
B = 489.907
Untuk menghitung Y’ yaitu dengan cara menjumlahkan nilai A dan B kemudian
dikalikan dengan median (X), maka diperoleh:
Y’ = 30.377.670 + 489.907x
Setelah itu menghitung AAE
Dari rumus AAE maka diperoleh:
∑n =5
∑X =0
∑Y = 151.885.067
∑Y’ = 151.885.067
|Y-Y'| = 53.969.733
Rumus untuk mengetahui nilai AAE yaitu nilai |Y-Y'| dibagi dengan nilai ∑n
maka 53.969.733/5 hasilnya adalah 10.793.947.

1479
Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1476-1483

2. Perhitungan Tren Eksponensial


Dari rumus tersebut maka diperoleh:
∑n =5
∑X =0
∑Y = 151.885.067
∑X2 = 10
∑Log Y = 37,15
∑X Log Y= 0

Setelah mendapaktkan hasil dari ∑n, ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Log Y dan ∑X Log Y
maka dari hasil tersebut digunakan untuk mengitung Log A dan Log B dan kemudian
menentukan nilai A dan B.
Log A = 7,430
A = 26944268,59
Log B = 0,086
B = 1,0039854
Untuk menghitung nilai Y’ maka nilai A dikalikan dengan nilai B kemudian
dipangkatkan dengan nilai X atau median, maka diperoleh persamaan:
Y’ = 26944268,59 x 1,0039854X
Setelah itu menghitung AAE, Dari rumus tersebut maka diperoleh:
∑n =5
∑X =0
∑Y = 151.885.067
∑Y’ = 134.723.474
|Y-Y'| = 56.635.303
Rumus untuk mengetahui nilai AAE yaitu nilai |Y-Y'| dibagi dengan ∑n maka
56.635.303/5 hasilnya adalah 11.327.061.

3. Pemilihan Metode AAE Terkecil


Dari data AAE linier dan eksponensial yang telah dihitung maka dapat
disimpulkan bahwa analisisnya menggunakan persamaan dari trend linier
dikarenakan kesalahan mutlak rata-ratanya lebih kecil.

Tabel 2. Peramalan Penerimaan Avtur 2021-2023


Tahun X Y’=A+B(X) Jumlah (KL)

2021 3 15188506 + 24495335 (3) 31.846.733

2022 4 15188506 + 24495335 (4) 32.336.640

2023 5 15188506 + 24495335 (5) 32.826.547

Peramalan menggunakan trend analisis pada minitab menggunakan Linier Trend


Model dari data penerimaan hasil modifikasi dari tahun 2016-2020 untuk
meramalkan penjualan yang akan datang yaitu pada tahun 2021-2023.

1480
Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1476-1483

Gambar 1. Grafik Peramalan Penerimaan Avtur 2021-2023

B. Analisis Pompa
Laju aliran pompa di DPPU Bandara Internasional Lombok untuk pompa saat ini
adalah 220 GPM dengan asumsi efisiensi 80% Diketahui :
1 Gallon us = 3,748541 Liter
1 Jam = 60 menit
Jam kerja = 4 jam

Kapasitas pompa per unit = 220 x 3,748541 liter x 60 menit


= 49.481 Liter/Jam
Kapasitas pompa sebenarnya = 80% x 49.481 Liter/Jam

= 39.585 Liter/Jam
Kemampuan pompa per hari = 4 jam x 39.585 Liter/jam
= 158.338 Liter/hari
Penerimaan tahun 2020 = 9.824.000 L
Rata-rata penerimaan/hari 2020 = 26.915 Liter
Berdasarkan dari data kapasitas aliran pompa penerimaan sebenarnya 39.585
Liter/hari, maka tingkat pemanfaatan kapasitas pompa saat ini adalah :
=((Rata-rata penerimaan/hari))/((Kapasitas aliran)) × 100%
=(26.915 )/(158.338) × 100%
=17%
Untuk memprediksi tingkat performa pompa penerimaan tahun 2023 dapat mengacuh
pada prediksi penerimaan tahun 2023, maka dapat dihitung sebagai berikut :
=89.936/(158.338) × 100%
=57%
Dengan dasar perhitungan tersebut tingkat pemakaian pompa ditahun 2020 sebesar
17% sampai tahun 2023 terdapat kenaikan sekitar 40% menjadi 57%. Dengan
perhitungan tersebut, dapat diprediksi bahwa pelayanan operasi penerimaan bahan bakar
minyak penerbangan Avtur berada pada titik optimumnya.
C. Collector Tank
Kapaitas (KL) Thruput 2020
No. Tangki Produk Max Safe Dead Stock (KL)
CT-01 Avtur 53 51 8
CT-02 Avtur 53 51 8 9.824
106 102 16

1481
Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1476-1483

Rata-rata truputh per hari = (Truputh per tahun)/(30 hari/bulan×12bulan/tahun)


= (9.824 KL)/(30 hari/bulan×12bulan/tahun)
= 27 KL
KST Avtur = (Pumppable Stock)/(Rata-rata thruput per hari)

= (102 – 16)/(27 KL/Hari)

= 3,1 Hari Untuk tahun 2020

Ketahanan Stok Refueller = (Total Kapasitas Refueller)/(Thruput per hari)

= (76 KL)/(27 KL/Hari)

= 0,003 Hari konsumsi

Total ketahan stock di DPPU Bandara Internasional Lombok pada tahun 2018 adalah
3,1 + 0,003 = 3,19 ~ 3 hari konsumsi

Untuk memperkirakan ketahanan stock collector tank BBMP pada tahun 2023
berdasarkan peramalan penerimaan pada tahun tersebut maka dapat dihitung sebagai
berikut :

Rata-rata thruput per hari = (Thruput pertahun)/(30 hari/bulan×12bulan/tahun)


= 32.826.547/(30 hari/bulan×12bulan/tahun)
= 92 KL
KST = (102-16)/(92 KL/hari)
= 0,93 hari untuk tahun 2023

Ketahanan Stok Refueller = (Total Kapasitas Refueller)/(Thruput per hari)

= (76 KL)/(92.209 KL/Hari)

= 0,001 hari konsumsi

Total ketahanan stock di DPPU Bandara Internasional Lombok pada tahun 2023 adalah :
0,93 + 0,001 = 0,93 ~ 1 Hari Konsumsi

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan analisis performance operasi penerimaan Avtur di DPPU


Bandara Internasional Lombok, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pemakaian pompa penerimaan di tahun 2020 sebesar 17% sampai tahun
2023 terdapat kenaikan sekitar 40% menjadi 57% . Dengan perhitungan tersebut,
dapat diprediksi bahwa pelayanan operasi penerimaan bahan bakar minyak
penerbangan Avtur berada pada titik optimumnya.
2. Dari hasil perhitungan ketahanan stok Collector Tank menunjukan bahwa stock
Avtur di DPPU Bandara Internasional Lombok pada tahun 2023 sebesar 1 hari dengan

1482
Ayen Rosentya Larmoka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1476-1483

kapasitas Colector Tank sebesar 106 KL yang mana memerlukan penambahan 1


Colector Tank dengan kapasitas yang sama per tanki yaitu 53 KL
5. DAFTAR PUSTAKA

[1] 2021 “Profil Depot Pengisian Pesawat Udara Bandara Internasional Lombok
Group, Update Hendrik, Lombok
[2] 2016, "Prosedur Pemeliharaan Sarfas Pertamina Aviation(POMPAv) Buku 4",
Rev.02, Pertamina, Jakarta.
[3] Iriawan, N.S., P. Astuti. 2006. “Mengolah Data Statistik dengan Mudah
Menggunakan Minitab 14”. Yogyakarta: Penerbit Andi
[4] Djaswadi, Ir., M.Si., 2004. “Sarana dan Fasilitas Depot”. Cepu. Politeknik Energi
dan Mineral (PEM) Akamigas

1483

Anda mungkin juga menyukai