RISKAWATI
1815042016
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Geografi
RISKAWATI
1815042016
Nama : Riskawati
NIM : 1815042016
Program Studi : Pendidikan Geografi
Menyetujui,
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Muhammad Yusuf , S.Si.,S.Pd.,M.Pd. Drs. H. Sukri Nyompa. S.H., M.Si., Ph.D
Nip. 198308082010121004 Nip.196003051986011001
Mengetahui :
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini sepenuhnya kepada kedua orang tuaku ibunda Hajrah
dan Ayahanda Sabollah serta saudara-saudaraku yang setiap saat mendoakan dan
tak henti memberi semangat, terima kasih untuk pengorbanan dan kasih sayang
yang telah diberikan selama ini.
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dalam Pernyataan keaslian ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini dalam hal
ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya yang saya buat sendiri,semua
sumber yang saya kutip dan gunakan telah saya tulis dengan benar, maka dengan
ini saya bersedia menerima sanksi yang sebelumnya telah ditetapkan oleh FMIPA
Ttd
Nama : Riskawati
Nim : 1815042016
iii
PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai sivitas akademik Universitas Negeri Makassar, saya yang bertanda tangan
di bawah ini
Nama : Riskawati
Nim : 1815042016
Program Studi : Pendidikan Geografi S1
Jurusan : Geografi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Negeri Makassar Hak Bebas Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul :
Rencana Pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa Sebagai Objek
Wisata Di Desa Moncongloe Lappara Kecamatan Moncongloe Kabupaten
Maros
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Negeri Makassar berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta, serta tidak
dikomersialkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di : Makassar
Pada tanggal : 18 Oktober 2021
Menyetujui: Yang menyatakan
Pembimbing I
iv
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui potensi yang ada di waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa Kabupaten Maros, (2) mengetahui perencanaan
pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata
Kabupaten Maros. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah dengan
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif
yaitu penelitian untuk memahami fenomena-fenomena tentang apa yang dialami
oleh subyek penelitian sedangkan deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada yaitu keadaan dan gejala
pada saat penelitian dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis deskriptif
kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan potensi apa saja yang mendukung
pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata. serta
peran pemerintah daerah, masayarakat lokal, dan pengelolah dalam rencana
pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata. Pada
penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa merupakan
waduk yang memiliki fungsi serba guna, selain sebagai pengendali banjir Kota
Makassar dan Penyedia air irigasi juga sebagai objek wisata bagi masyarakat lokal
maupun masyarakat luar daerah. Waduk ini terletak di Desa Moncongloe Lappara
Kabupaten Maros yang di resmikan oleh presiden Republik Indonesia Joko
Widodo pada 18 Maret 2021. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah Bahwa
potensi yang ada pada Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa yaitu waduk tersebut
dapat dikembangkan sebagai wisata pendidikan, wisata pertanian, wisata
memancing, wahana air, sarana olahraga, dan taman bermain anak. Selain itu
dalam pengembangannya didukung pula dengan aksesibilitas, infrastruktur, serta
sarana dan prasarana yang baik sehingga waduk tersebut sangat berpotensi
dikembangkan sebagai objek wisata. selain itu, faktor pendorong yang sangat
tinggi dalam pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek
wisata adalah adanya dukungan besar dan respon positif dari Pemerintah Desa,
Pengelola, Masyarakat, dan Pengunjung. Menurut Pemerintah Desa dan
Masyarakat dengan adanya pengembangan waduk sebagai objek wisata maka
akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat yang ada di
Desa Moncongloe Lappara Khususnya masyarakat yang memiliki tingkat
perekonomian rendah. Dari Hasil Penelitian, Pemerintah Desa dan Pengelola
masih terus berencana dan berusaha mengembangkan waduk sebagai objek wisata
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
teladan umat manusia, para sahabat, keluarganya serta pengikutnya yang suci
selama penulis menuntut ilmu pada Prodi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi
Penulis amat menyadari dari awal hingga akhir penulis skripsi ini begitu
jauh dari kata sempurna dan penyusunan serta rangkaian kata yang masih
keuletan, serta pengetahuan penulis yang masih begitu minim dan terbatas.
Namun, karena berkat petunjuk Allah SWT dan do’a Kedua orangtua serta
bantuan dari berbagai pihak, berupa bimbingan, motivasi, pikiran, tenaga dan doa
hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Rasa tulus dan Hormat penulis
vii
mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang
setinggi- tingginya kepada orang tua saya Ibunda tercinta Hajrah dan Ayahanda
dengan tulus, penuh kasih sayang dan pengorbanan lahir batin, sehingga dapat
menyelesaikan studi dengan baik, semoga beliau selalu diberi umur panjang,
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang teristimewa kepada Bapak Dr.
bimbingan, arahan, motivasi dan saran selama penulis menempuh studi sehingga
penulisan skripsi ini selesai. Semoga Allah SWT selalu melindungi beliau dan
diberi apapun yang menjadi hajat beliau. Tak lupa pula penulis ucapkan terimah
2. Bapak Drs. Suwardi Annas, M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika
3. Bapak Uca, S.Si.,M.P.,Ph.D. selaku Ketua Jurusan, dan Ibu Dr. Hasriyanti,
S.Si., M.Pd. Selaku Sekretaris Jurusan Geografi FMIPA UNM atas segala
bantuan, dan petunjuk serta bimbingan dan dorongan, yang diberikan selama
ini.
viii
4. Bapak Dr. Erman Syarif, S.Pd.,M.Pd. sebagai ketua Prodi Pendidikan
5. Kepada Ibu Dr. Hasriyanti, S.Si., M.Pd. selaku penguji I dan Dr.
Maddatuang, M.Si. selaku pengujin II, terima kasih atas bimbingan, arahan,
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan
FMIPAUNM.
10. Bapak Muh. Aris Adam selaku Sekretaris Desa Moncongloe Lappara dan
seluruh staf yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
dilaksanakan.
12. Terima kasih Kepada kak Rizal selaku bagian Bidang Operasional Waduk
13. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku Winda Selvia, Nur Rahmi, Suharfina,
Hamida, Dewa Agung Ayu Parwati, Wde Nur Rahmah, Nur Laela A
ix
Tikuliling, , Nila alifia, Sakinah dan Mawarni atas dukungan, motivasi,
arahan, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis selama
menempuh pendidikan.
14. Terima kasih kepada teman-teman Pendidikan Geografi 2018 yang telah
bersama penulis dalam suka maupun duka menuntut ilmu dengan penuh
semangat dalam setiap hal yang dilakukan serta memberikan makna tentang
kebersamaan.
15. Terima kasih kepada teman-teman Atlas 2018 dengan kebersamaan yang
dikemudian hari.
Jaja Sabollah yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada penulis.
17. Terima kasih untuk Semua pihak atas bantuan yang telah di berikan namun
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan arahan selama ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan
Wassalam,
Riskawati
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ................................................................................................................ ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. iii
PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................................ iii
ABSTRAK ..............................................................................................................v
ABSTRACK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR. ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................6
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................6
B. Penelitian Terdahulu ...........................................................................15
C. Kerangka Berfikir ................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................18
A. Jenis Penelitian ....................................................................................18
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................18
C. Desain Penelitian .................................................................................19
D. Populasi dan Sampel ...........................................................................19
E. Defenisi Operasional Variabel ............................................................20
F. Prosedur Penelitian ..............................................................................24
G. Teknik Pengumpulan data ...................................................................26
H. Instrumen Penelitian ............................................................................28
xi
I. Teknik Anlisis Data .............................................................................37
J. Pemeriksaan Pengabsahan Data ..........................................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................73
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................40
B. Hasil Penelitian ...................................................................................53
C. Pembahasan .........................................................................................69
BAB V PENUTUP ................................................................................................73
A. Kesimpulan..........................................................................................73
B. Saran ....................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................75
LAMPIRAN ..........................................................................................................78
xii
DAFRAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang melimpah serta memiliki wilayah yang sangat luas membentang dari Sabang
Bangsa, Budaya, Agama, Ras, Bahasa dan Kepercayaan. Selain itu, Indonesia
juga memiliki banyak potensi dalam bidang pariwisata yang sangat bagus dan
layak untuk dikembangkan. Dari tahun ke tahun dunia kepariwisataan saat ini
dapat dirasakan semakin bertambah pesat dan menjadi sector yang strategis bagi
setiap Negara untuk penambah devisa Negara. Untuk itu, penting bagi pemerintah
khususnya pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada dapat meningkatkan
ciri khas setiap daerah, karena dengan berkembangnya suatu daerah dengan
seseorang dalam mencari hiburan. Karena dengan berwisata maka seseorang akan
mampu menghilangkan rasa stress, kejenuhan dalam bekerja, relaksasi, serta dapat
menghilangkan tekanan pada dirinya. Selain itu, dengan berwisata kita dapat
mengetahui budaya maupun sejarah atau suku yang ada pada suatu daerah atau
1
2
Tahun 2009 tentang kepariwisataan, bahwa daya tarik objek wisata yaitu semua
ciptaan manusia yang memiliki nilai keindahan, keunggulan dan keunikan serta
karena daya tariknya yang luar biasa. Dari undang-undang tersebut maka kita bisa
menyimpulkan bahwa daya tarik wisata ada tiga yaitu wisata alam, wisata budaya
Selain itu, tujuan dalam pengembangan pariwisata akan berhasil dengan optimal
apabila ditunjang oleh potensi suatu deaerah berupa kekayaan alam maupun
daerah dapat memperoleh kesempatan kerja, meningkatkan nilai suatu produk dari
(Yoeti, 2008).
3
macam tujuan salah satunya yaitu dengan tujuan komersial. Sama halnya dengan
dengan tujuan komersial. Waduk merupakan tempat perairan yang dibuat oleh
menampung air sungai maupun air hujan, sehingga air tersebut dapat
dimanfaatkan pada musim kering. Air waduk memiliki berbagai macam manfaat
seperti sumber air minum, perikanan, pembangkit listrik, tempat rekreasi, dan lain
sebagainya.
manfaatkan sebagai tempat wisata (rekreasi), waduk memiliki potensi dari wisata
air yang layak untuk di kembangkan. Kondisi ini dapat kita lakukan mengingat
pariwisata di daerah Kabupaten Maros saat ini masih terus berkembang sesuai
dapat menyegarkan kembali pikiran mereka secara optimal dan agar dapat
kembali beraktifitas seperti sediakala. sehingga dengan wisata berbasis alam dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan manusia
Maros dan Kabupaten Gowa dibangun pada tahun 2015 hingga 2019 dan
kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada kamis 18 Maret 2021.
4
Luas waduk tersebut yaitu 83,93 Ha dengan kapasitas tampungan mencapai 2,74
juta m³. Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini memiliki manfaat utama yaitu
dapat mengurangi resiko dampak banjir yang ada di wilayah Kota Makassar.
Selain itu, Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini diyaniki mampu mereduksi
banjir sebesar 157 meter kubik per detik. Untuk cara kerja Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa ini yaitu menyimpan air untuk sementara waktu selama
terjadinya musim hujan atau puncak banjir, setelah itu air yang ditampung
hilir sungai Tallo, dengan cara tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat
besar bagi masyarakat yang terkena dampak banjir, terutama masyarakat yang
resiko dampak banjir, juga memiliki fungsi lain yang dimanfaatkan untuk kegiatan
wisata bagi Masyarakat yang ada di Desa Moncongloe dan para pengunjung dari
luar daerah yang datang untuk kegiatan pariwisata seperti spot foto, sarana
keindahan panorama waduk dan taman rekreasi yang tertata rapi. Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa yang dibangun memiliki beberapa fasilitas umum dan sarana
prasarana yang telah disediakan bagi para pengunjung seperti Gazebo, tempat
parkir, Mushollah dan taman bermain anak. Panorama Waduk Kolam Regulasi
Nipa-Nipa ini memiliki potensi berupa objek daya tarik wisata,akomodasi dan
5
aksesibilitas yang bagus. Namun, sampai saat ini potensi pariwisata yang ada di
pemerintah daerah, hal ini dapat dilihat dari belum diresmikannya Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata secara resmi pada hal dilihat dari potensi
dalam hal fasilitas dan atraksi berupa wahana yang disediakan masih kurang
memadai. Oleh karena itu Waduk Nipa-Nipa ini masih sangat membutuhkan
pengembangan akan atraksi objek wisata serta fasilitas yang memadai, sehingga
akan menjadikan waduk sebagai objek wisata yang memiliki daya tarik lebih
tinggi. Pengembangan waduk sebagai objek wisata di perbatasan tiga daerah ini
berkembangnya suatu objek wisata dapat memajukan suatu daerah dan menambah
yang sangat penting bagi perkembangan waduk sebagai objek wisata mengingat
besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki waduk tersebut maka perlu
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sendiri belum sepenuhnya ikut terlibat dalam
layak dijadikan sebagai tempat wisata yang dikenal banyak orang dan dapat
di Kabupaten Maros. Dari latar belakang diatas maka peneliti begitu tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
pemandangan yang indah dan masih alami namun belum diresmikan oleh
wisata yang bagus. Namun masih diperlukan adanya pengembangan yang baik.
Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat memiliki peranan yang penting
1. Apa saja potensi yang ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa Kabupaten
Maros?
C. Tujuan Penelitian
adapun tujuan dalam penelitin ini yang ingin dicapai antara lain sebagai berikut:
Kabupaten Maros.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini manfaat yang diharapkan antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat Akademik
2. Manfaat Praktis
masyarakat sekitar.
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pariwisata
menikmati sebuah obyek wisata yang memiliki keindahan dan daya tarik
hanya bermasud untuk rekreasi. Selain itu, berwisata merupakan perjalanan yang
hanya untuk mencari kenikmatan sesaat, menjelajahi wilayah yang baru, dan
alamnya yang indah, kekhasan suatu budaya, makanan dan minumannya, dan
wisata adalah suatu usaha yang diyakini mampu mendukung pengembangan suatu
daerah dalam sector ekonomi sehingga dapat memberikan sumbangan devisa bagi
suatu Negara.
objek wisata, sehingga pemerintah harus terus berupaya bagaimana agar suatu
8
9
objek wisata dapat berkembang dengan pesat sehingga dengan begitu dapat
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berada pada daerah tersebut.
dan merata oleh karena itu, pariwisata harus mendapat perhatian utama bagi
pemerintah dalam pengembangannya. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah
pariwisata.
tidak serta merta hanya dampak positif saja melainkan terdapat pula dampak
negative yang bisa timbul. Dampak negatif yang bisa ditimbulkan industri
otomatis akan berdampak pula pada ekonomi dan sosial budaya masyarakatnya.
lingkungan, sosial budaya dan ekonomi suatu daerah. (Diane Tangien dan Hendry
Kumaat, 2020).
10
2. Jenis–jenis Pariwisata
dalam pengembangan objek wisata yaitu dengan membuat sesuatu yang baru
pada objek wisata itu yang tidak ada pada objek wisata lain serta mengelola
objek wisata dengan baik sehingga objek wisata tersebut menjadi sasaran dalam
kunjungan wisatawan.
Menurut (Mappi 2001) dalam skripsi Angga (2013) bahwa objek wisata
memiliki 3 jenis kelompok yang pertama wisata alam yang didalamnya terdiri
dari berbagai macam objek wisata yaitu objek wisata pantai, gunung, sungai ,
laut cagar alam kawasan lindung dll, yang kedua wisata budaya yang terdiri dari
upacara kelahiran, tari- tarian tradisional, bagunan bersejarah, cagar budaya, adat
banyak lagi. Sedangkan jenis objek wisata yang ketiga yaitu objek wisata buatan
manusia yang terdiri dari sarana permainan, fasilitas olahraga, taman rekreasi,
pengembangannya.
11
objek wisata itu berada yang mampu membuat orang-orang mau datang
pariwisata yang ada di Indonesia yaitu potensi alam, potensi budaya dan potensi
manusia. Potensi alam merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam yang
hidupnya. Potensi bentang alam tersebut misalnya gunung, pantai, hutan dll.
Sedangkan potensi budaya merupakan hal alamia yang ada pada suatu daerah
Potensi budaya tersebut dapat berupa kesenian, kerajinan tangan, sejarah nenek
moyang, monument, dll. Sedangkan potensi manusia merupakan hal yang dapat
sendiri.
melihat potnesi yang ada pada daerah tersebut. Karena objek wisata agar bisa
menarik untuk dikunjungi apabila ada sesuatu yang hal yang membuat
pengunjung tertarik untuk datang ketempat itu. Jika perlu suatu obyek wisata
ciri khas suatu objek wisata di daerah itu. Selain itu dengan adanya aktivitas
yang disediakan oleh pihak pengelola objek wisata maka dapat mengurangi rasa
4. Unsur-Unsur Pariwisata
mengunjungi suatu objek wisata yaitu harus adanya unsur pokok yang mampu
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang ada pada objek wisata yang
mampu membuat wisatawan tertarik dalam mengunjungi objek wisata itu, baik
b. Facility (fasilitas)
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang ada pada objek wisata yang
perjalanan wisata. kebutuhan wisatawan akan sarana dan prasarana selama berada
pada tempat wisata yaitu toilet, mushollah, tempat parker, gazebo, warung makan,
c. Infrastructure
objek wisata. dapat pula dikatakan sebagai kebutuhan dasar fisik yang wajib ada
pada objek wisata karena dengan infrastruktur maka dapat mendukung kelancaran
13
suatu aktifitas ekonomi pada objek wisata. Ada lima infrastruktur yang dianggap
3. Jaringan komunikasi
5. Jalan raya
d. Transportasi
angkutan. jasa angkutan memiliki pengaruh besar dalam bidang wisata, sebab
e. Hospitality (Keramah-tamahan)
mengatur dan mengurus suatu objek wisata. keramah tamahan sangat penting bagi
suatu destinasi wisata, karena walaupun objek wisata sudah bagus dalam hal
fasilitas, aksesibilitas dan atraksinya namun jika tidak ada yang mengurus maka
Kondisi suatu objek wisata merupakan salah satu hal yang penting untuk
dengan memperhatikan potensi atau daya Tarik yang biasa disediakan oleh objek
1. Sarana pariwisata
Sarana wisata adalah fasilitas yang ada pada objek wisata yang dapat
digunakan oleh wisatawan ketika berwisata, fungsi dari sarana pariwisata ini
dapat menunjang pengembangan objek wisata menjadi lebih baik yaitu: toilet,
perjalanan, tempat parkir dan sarana pendukung lainnya yang dapat membuat
wisatawan puas akan pelayanan yang telah di sediakan. Sarana pendukung yang
baik pada objek wisata akan dapat terlihat dari kepuasan wisatawan dalam
2. Prasarana Pariwiisata
pelengkap yang dapat menunjang kegiatan berwisata dan mutlak dibutuhkan bagi
hanya untuk melengkapi sarana dan prasarana pawisata namun dalam dunia
15
ilmunya meliputi seluruh wilayah yang ada dipermukaan bumi yang dikaji secara
dilatarbelakangi oleh pola relasi atau hubungan manusia dengan wilayah tempat
destinasi wisata, fasilitas pariwisata, dan aspek lain yang dapat mendukung
7. Konsep Waduk
1. PengertianWaduk
adalah tempat penampungan air yang sengaja dibuat oleh manusia. air pada
waduk tersebut bertujuan agar pada saat musim kemarau dapat dipergunakan dan
dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu waduk merupakan air yang dibendung
dan di tampung untuk sementara waktu dan kemudian airnya di alirkan kembali
penampungan air yang terbentuk secara alami dari sungai- sungai maupun rawa-
rawa yang di manfaatkan dengan tujuan tertentu, waduk tersebut memiliki beberapa
menampung kelebihan aliran air, baik air hujan maupun air permukaan yang
objek wisata tersebut. Dengan berkembangnya objek wisata yang baik dan
wisatawan semakin tertarik untuk mengunjungi objek wisata itu. Dalam suatu
namun juga harus adanya sesuatu yang dapat dilakukan diantaranya yaitu
pengembangan yang baik serta tujuan yang ingin dicapai. Manfaat dari
2009. Bahwa usaha pengembangan bisa dilakukan ketika kesadaran bisa berujuk
dilakukan.
dilakukan begitu saja. Artinya tidak dilakukan tanpa adanya sebuah perencanaan
yang baik serta terarah dalam hal ini untuk menunjang keberhasilan pariwisata.
18
3. Fungsi waduk
(Naryanto 2009) antara lain: fungsi ekonomi, social, ekologi dan budaya. Fungsi
sosial, ekonomi, dan budaya pada waduk merupakan fungsi yang dapat
yang memiliki fungsi besar seperti pengendali banjir, pengaturan air, serta
fungsi kualitas dan kuantitas pada waduk maka yang dapat dilakukan yaitu
menjaga terjadinya perubahan alih fungsi lahan di daerah tangkapan air yang
dapat mengakibatkan terjadinya erosi dan sedimentasi sehingga kualitas air yang
ada diwaduk tetap terjaga serta tidak menurunkan kapasitas cadangan air pada
waduk.
lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa selain
berfungsi sebagai pengendalii banjir dan sumber pengairan pertanian juga dijadikan
sebagai tempat wisata bagi masayarakat local dan pengunjung dari luar daerah.
alamnya dan fasilitas yang disediakan oleh pengelola. Walapun Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa belum diresmikan sebagai objek wisata namun wisatawan yang
berdatangan lumayan banyak dengan tujuan untuk rekreasi. Waduk Nipa-Nipa belum
banyak diketahui oleh masyarakat luar Daerah Maros namun ada beberapa
pengunjung yang datang dari luar daerah dengan tujuan untuk berlibur ke Waduk
dan spot foto dibuktikan ketika peneliti melakukan surfei lapangan sebelum
8. Konsep Perencanaan
rencana yang telah disusun kemudian perencanaan tersebut bisa dilaksanakan agar
berkesinambungan.
20
B. Penelitian Terdahulu
sarana dan prasarana dari destnasi objek wisata ini, yang kemudian akan
Kab. Pati. Tujuan penelitian ini yaitu Dalam hal ini untuk mengetahui
ini berada di Kabupaten Pati dan jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini yaitu pemerintah setempat kabupaten Pati dan
menunjukkan bahwa strategi yang perlu di lakukan pada objek wisata ini
indah. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini diungkap fakta bahwa
kecil, dilihat dari hasil itu maka perlu diadakan sebuah upaya maupun langka
Timur”. Tujuan penelitian ini yaitu dalam hal mengetahui profil dan
meningkatkan kujungan wisata pada waduk bening widas harus adanya kerja
sama yang baik antara pengelola dan pemerintah maupun dinas kebudayaan
pengembangan waduk bening widas lebih baik lagi. Perbedaan penelitian ini
persamaan dalam penelitian ini yaitu dilihat dari sudut pandang dalam
wisata waduk.
d. Peneliti dari Dwi Pratiwi Wulandari Dkk, (2021) dengan judul penelitian
potensi yang berupa panorama alam yang indah, fasilitas yang lengkap,
membuat pengunjung merasa nyaman. Dari dari penelitian dwi putri dapat
dikatan bahwa penelitian yang saat ini saya lakukan sesuai dengan apa yang
indah, luas kawasan waduk serta suasana waduk yang masih asri mampu
dasar pemikiran yang berpadu antara teori dan fakta dengan kata lain bahwa
suatu model yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain.
Nipa-Nipa sebagai objek wisata, maka perlu adanya kerangka berfikir. maka
dari itu, kerangka berpikir dapat disajikan dalam bentuk bagan yang
Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa
Wisata Pertanian
Wisata Taman
Bemain anak
Wisata Memancing
Potensi Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa
Wahana Air
Sarana Olahraga
Fasilitas
Pengembangan Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata. Pada Penelitian, ini
penulis diharapkan mampu menjadi agent of change yaitu orang yang mampu
analisis. Dalam penelitian ini untuk membuat peneliti mudah mendapatkan data
wisata (Mukhtar,2013).
B. Lokasi Penelitian
Kantor Desa Moncongloe Lappara, Alasan memilih lokasi tersebut Karena masih
25
26
Nipa-Nipa sebagai objek wisata. selain itu, tujuan penulis melakukan penelitian
di tempat ini yaitu untuk mengetahui bagaimana potensi dan karakteristik yang
pengembangannya sebagai objek wisata. oleh sebab itu, penulis begitu tertarik
dilakukan peneliti dalam meneliti di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa Ini yaitu
C. Desain Penelitian
mampu mendapatkan apa yang menjadi target untuk dicapai. Tahap kegiatan
tersebut meliputi:
1. Tahap Persiapan
Tahap Pesiapan merupakan hal yang perlu dilakukan, namun sebelum itu,
penelitian.
3. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini adalah proses kelanjutan dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini
4. Tahap Penyelesaian
pada tahap ini data yang di dapat di lapangan kemudian dianalisis dan
penelitian.
subjek dan objek dalam penelitian yang mempunyai kualitas atau karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai. Populasi adalah kumpulan
data yang terdiri dari objek atau subjek dalam penelitian yang memiliki
kesimpulan. Dalam penelitian ini yang ditetapkan peneliti sebagai populasi yaitu
karakteristiknya hendak di teliti oleh peneliti dan dipelajari, kemudian hasil yang
diperolah dapat mewakili dari sebagian populasi. Yang akan menjadi sampel pada
28
Daerah dan Masyarakat sekitar. Purposive sampling adalah cara yang dilakukan
seseorang yang dipercaya dapat mengetahui semua data yang ingin kita cari.
social yang ada pada objek penelitian. Tujuan dari teknik tersebut agar data yang
variabel memikili batasan untuk diteliti, oleh karen itu peneliti harus memberi
batasan ruang lingkup pada penelitian ini dengan tujuan supaya semua nyata tanpa
adanya penafsiran, maka dari itu penggunaan dan pengadaan definisi variabel
sangat diperlukan.
Dalam hal ini Variabel yang terkait pada penelitian ini sebagai berikut.
prasarana).
29
b. Daya Tarik wisata adalah objek yang memiliki nilai keindahan, keunikan dan
keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil karya cipta manusia yang
berwisata.
F. Prosedur Penelitian
proser yang dipilih peneliti dalam melakukan penelitiann atau Langkah yang
penelitian ini terdapat 3 tahap yang harus ada pada penelitian yaitu:
apa yang di dengar dan dilihat saat melakukan penelitian dengan teknik
secara mendalam mengenai fokus masalah yang ada. Setelah itu, barulah
1. Observasi
pengamatan secara sistematis dan mendalam mengenai gejala atau fenomena yang
sedangkan Sasaran observasi atau pengamatan pada penelitian ini yaitu mengenai
potensi yang ada di waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata yang
meliputi potensi ekonomi dan potensi fisik. Kemudian hasil dari observasi dalam
2. Wawancara
dilapangan dengan cara tanya jawab antara pewawancara dan narasumber. Dari
hasil wawancara, jawaban yang diperoleh dari responden kemudian di catat atau
direkam agar nantinya dapat mempermudah peneliti saat mengalisis data hasil
(Hasan,2002).
dan wawancara bebas atau mendalam. Wawancara mendalam sama halnya dengan
artinya pertanyaan tidak serta merta harus sesuai dengan pedoman wawancara
responden.
4. Dokumentasi
video, maupun audio visual. Dokumentasi dalam hal ini dapat membantu peneliti
review dan ulasan kembali dari data yang telah ditemukan sebelumnya. Dalam
penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah untuk melengkapi data yang tidak
33
diperoleh dengan teknik observasi dan teknik laiinya. Untuk memperoleh data
yang tepat dan akurat, maka terlebih dahulu dibuat pedoman wawancara. Hal ini
H. Instrumen Penelitian
untuk dipergunakan oleh peneliti saat melakukan penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi alat utama dalam melakukan penelitian yaitu peneliti sendiri sebagai
alat perekam suara dan gambar merupakan alat bantu peneliti dalam
mengumpulkan data.
wawancara.
dapat berupa susunan daftar cek yang berisikan data-data dari seluruh objek
sebuah gambar yang berupa data-data yang ada di lapangan. Maanfaat dari
menggunakan media.
34
memperoleh data hasil wawancara. Fungsi dari alat perekam ini mampu
5. Pulpen dan buku tulis merupakan alat yang tidak kalah penting dalam
dilapangan.
Pada penelitian ini, Teknik analisis data adalah rangkaian yang di gunakan
dalam proses pengujian data yang kemudian dari hasil pengujiannya dapat di
jadikan sebagai bukti yang real dalam penarikan kesimpulan dalam penelitian.
Untuk itu metode analisis data yang digunakan penulis pada penelitian ini
adalah kualitatif deskriptif. Maksud dari analisis deskriptif pada penelitian ini
yaitu menganalisis secara jelas tentang data yang ditemukan pada lapangan yang
kemudian menjadi kajian pokok dalam penelitian ini. Data yang diperoleh tersebut
menghindari keabsahan suatu data yang akan dianalisis, maka perlu adanya
artinya data perlu dikumpulkan secara terus menerus pada subjek penelitian
yang sama.
A. Gamaran Umum
posisi wilayahnya berada di bagian barat Sulawesi Selatan, dengan titik kordinat
mencapai 40° 45’ - 50° 07’ lintang selatan dan 109° 205’ - 129° 12’ bujur timur.
Kabupaten Maros ini, berbatasan langsung dengan Kota Makassar, untuk jumlah
penduduknya yaitu sebesar 397.937 jiwa dengan sebaran penduduk mencapai 246
Pangkep
Gowa
4. Dan untuk sebelah Barat, Kabupaten Maros berbatasan langsung dengan Selat
Makassar
dari beberapa desa kecil yang dihuni penduduk meliputi 104 Desa. Untuk Desa
yang berada pada wilayah pantai berjumlah 10, untuk yang Desa terletak pada
daerah lembah berjumlah 5, sedangkan Desa yang terletak pada daerah perbukitan
terdapat 60 desa dan sisanya terdapat 60 desa yang berada pada wilayah datar.
36
37
Untuk Rentang ketinggian wilayah Kabupaten Maros berada pada 0 meter hingga
1.000 m. Kabupaten Maros terdiri dari berbagai macam Kondisi topografi yang
berbeda-beda pada setiap wilayah yaitu ada wiliyah yang berbukit, berpantai
tinggi dengan kata lain bahwa Kabupaten Maros memiliki peran yang sangat
Makassar sebab kabupaten Maros pada bagian utara dijadikan sebagai pintu
sebab itu, Kabupaten Maros memiliki potensi yang luar biasa terhadap
pengembangan yang ada di Kota Makkassar. Bukan hanya itu, Kabupaten Maros
juga menghadirkan berbagai macam tempat wisata alam yang dapat membuat
Bantimurung bulu saraung, wisata batu karst yang merupakan terbesar kedua di
dunia, wisata Rammang-Rammang, leang-leang dan masih banyak lagi. Selain itu,
Bandar udara yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan yakni Bandar Udara
Kabupaten ini memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor ekonomi.
38
Makassar, memiliki jarang tempuh kurang lebih 30 km dan dengan waktu tempuh
sekitar 1 jam melewati jalan tol maupun jalan raya umum, selain itu kecamatan
yang ada di Kabupaten Maros juga telah di hubungkan dengan jalan yang beraspal
cukup baik. Tetapi untuk beberapa desa yang ada di Kabupaten Maros belum
sepenuhnya dihubungkan dengan jalan yang baik atau berasapal sampai ke kota
kecamatan masing-masing.
a. Kondisi Alam
pertanian masyarakat yang ada di Kabupaten Maros yaitu curah hujan maupun
termperatur. Iklim yang ada di wilayah Maros merupakan iklim yang digolongkan
kedalam iklim tropis basah yang memiliki curah hujan rata-rata 297 mm per
bulan. Kabupaten ini memiliki curah hujan yang cukup sehingga kondisi pertanian
yang ada di Kabupaten ini tergolong subur. Untuk curah hujan yang tertinggi di
Kabupaten Maros terjadi pada bulan Februari dan untuk curah hujan yang rendah
biasanya terjadi pada dua bulan saja yakni juni dan agustus. Sedangkan untuk
rata-rata suhu udara minimum yaitu 24,4°C, dengan suhu udara dan rata-rata
maksimum sekitar 31,2°C. Kabupaten Maros memiliki flora endemic antara lain :
angrek kebutan, angsana, benying, beringin, bisoro, cempedak, enau, kayu hitam,
b. Agama
beragama islam. Selain itu, Masyarakat yang ada di Kabupaten ini juga masih
percaya akan adanya satu dewa tunggal yang mempunyai nama-nama yaitu;
Patoto-e yang airtinya dewa penentu nasib, Dewata Seuwa-e artinya dewa
tunggal dan turie a’rana yang aritinya dewa yang memiliki kehendak tertinggi.
percaya bahwa budaya dan adat itu memiliki nilai yang sakral dan keramat.
Sehingga ketika kita berada pada ruang lingkup masyarakat Kabupaten Maros
maka kita akan menemui perbedaan kebudayaan spiritual yang saling tumpang
tindi antara kebudayaan lain. Sedangkan untuk bahasa yang di gunakan atau
dituturkan oleh masyarakat Kabupaten Maros adalah bahasa bugis dan Makassar.
c. Budaya
besar yang berbeda yaitu Bugis dan Makassar yang dikenal sebagai daerah
Nuansa budaya Kabupaten Maros dapat di dirasakan pada bagian tengah, utara
dan bagian timur dari wilayah maros itu sendiri sedangkan untuk nuansa budaya
Makassar dapat kita temukan pada bagian selatan dan barat dari wilayah Maros.
Kebudayaan masyarakat Maros banyak diwarnai oleh budaya bugis dan Makassar
yang saling isi mengisi dan akhirnya menjadi tipikal atau perpaduan akulturasi
40
yang memunculkan kekhasan budaya baru. oleh sebab itu Kabupaten Maros
mengaitkan antara nilai- nilai agama dan budaya serta lingkungan alamnya.
Potensi wisata tersebut berupa potensi alam dan budaya yang memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda dengan objek wisata lain. Pemdangan objek
wisata alam yang di suguhkan di Kabupaten ini membuat mata tak bosan untuk
Maros memiliki objek wisata alam yang beraneka ragam jenis. Keragaman jenis
objek wisata alam membuat Kabupaten Maros menawarkan berbagai jenis pilihan
objek wisata yang menarik untuk di kunjungi dengan dominasi wisata alamnnya
yang masih sangat alami. Pesona alam yang memiliki keindahan luar biasa dan
budaya yang eksotis serta udara yang sejuk terbukti sebagai Kabupaten Maros
pantas menjadi objek wisata yang terkenal dimancanegara serta menjadi idaman
memilih mengambil salah satu lokasi penelitian yang menurut peneliti layak untuk
Maros. Adapula batas Kecamatan pada lokasi penelitian ini yaitu disebelah barat
Koordinat lokasi yaitu :119°31’14” BT dan 5°9’54” LS. Sedangkan letak Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa berada di sebelah kanan sunggai tallo antara sungai
Mangalarang dan jembatan yang berada pada Kolam Regulasi Nipa-Nipa. Adapun
Kolam Regulasi Nipa-Nipa dibangun pada tahun 2015 hingga 2019 oleh
dana senilai Rp 321 dengan luas waduk mencapai 84 hektar. pembangunan yang
keliling, jembatan syphon stasiun pompa, sluiceway, hingga area taman untuk
langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada kamis 18 Maret 2021 di Desa
mereduksi potensi banjir yang sering terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya
akibat luapan sungai Tallo bagian hilir. Dirjen sumber daya air kementrian PUPR
dilakukan dengan cara mengatur aliran sungai Tallo. Kolam Regulasi Nipa-Nipa
untuk sementara waktu akan menyimpan air hujan dan air permukaan dalam
beberapa waktu, dan setelah itu air akan dialirkan pada sungai sungai yang ada di
wilayah Makassar.
43
poros Moncongloe Maros, dengan jarak 15 km dari kota Makassar. Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa dibuka setiap hari minggu untuk pengunjung yang ingin
bebankan oleh pihak pengelola bagi para pengunjung yang datang ke Waduk
Kolam Regulasi Nipa- Nipa Untuk menikmati keindahan waduk tersebut. Selain
itu Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa juga menyediakan fasilitas sarana dan
prasarana bagi para pengunjung seperti Mushollah, Gazebo, area parkir, toilet
umum, warung makan, taman bermain anak, dan arena out bound. Tujuan dari
pengadaan Fasilitas wisata tersebut yaitu diharapkan sebagai dasar potensi dalam
merasakan kepuasan saat berwisata dengan menggunakan fasilitas yang ada sesuai
a. Aksesibilitas
pengembangan pada objek wisata adalah aksesibilitas yang baik. sebab dengan
wilayah dalam suatu daerah. Dengan aksesibilitas yang baik pula dapat
diinginkan. oleh sebab itu aksesibilitas perlu mendapat perhatian khusus dalam
mudah suatu derah untuk di jangkau dan semakin tinggi pula tingkat kenyamanan
Nipa-Nipa di Desa Moncongloe Lappara dapat diakses dari Kota Makassar sekitar
15 Km.
kondisi jalan yang beraspal dari Kota Maros sampai ke Waduk Kolam Regulasi
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa di perbatasan tiga daerah itu membuat akses
jauh lebih mudah. Untuk menuju ke kawasan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa
ini maka dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor, ataupun
mobil.
46
b. Fasilitas
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sudah sangat baik dan memadai. Karena
Kamar mandi yang ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa berjumlah 3 unit.
dipergunakan pengunjung ketika berada pada ruang lingkup waduk, baik itu saat
melakukan rekreasi maupun olahraga. Pada setiap objek wisata, fasilitas yang
sangat penting dibutuhkan bagi para pengunjung adalah toilet, terutama objek
wisata air dituntut harus memiliki toilet untuk membuat wisatawan nyaman ketika
berwisata. Oleh karena itu toilet merupakan fasilitas kebutuhan yang sangat sanat
mendukung pengembangan suatu objek wisata sebab tolilet bukan bagian kecil
dari periwisata.
47
2. Mushollah
Fasilitas yang tidak kalah penting yang harus ada di lokasi wisata dan
ibadah. Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini memiliki Mushollah yang terletak
yang ingin beribadah pada saat berwisata. Dengan adanya mushollah ini dapat
pengelola mushollah yang ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa harus dijaga
kebersihannya. Mulai dari tempat mengambil air wudhu hingga karpet yang
3. Gazebo
Gazebo adalah salah satu fasilitas yang juga memiliki fungsi tidak kalah
penting dalam penunjang pengembangan suatu objek wisata. fungsi dari gazebo
ukuran cukup besar yang bisa digunakan maksimal 8-12 orang. Gazebo ini biasa
digunakan bagi para pengunjung untuk bersantai melepas lelah setelah melakukan
taman-taman yang tertata rapi. Menurut peneliti jumlah Gazebo yang telah
pengembangan waduk tersebut sebagai objek wisata secara resmi, karena dengan
4. Tempat sampah
maka perlu adanya tempat sampah yang disediakan pengelola objek wisata. dari
hasil pengamatan peneliti terhadap tempat sampah yang ada di Waduk Kolam
berbagai titik pada waduk, tenpat sampah yang tersebar pada sekitar waduk
berjumlah 8 unit. Menurut pengelola bahwa Fungsi dari tempat sampah yang
membuang sampah pada area Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa. Dengan adanya
tempat sampah yang telah di sediakan ini diharapkan membuat para pengunjung
5. Lahan parkir
Lahan parkir adalah fasilitas yang juga memiliki fungsi yang tidak kalah
lahan parkir. Dengan adanya tempat parkir yang disediakan pengelola ini kepada
pengunjung maka dapat membuat pengunjung merasa aman dan tidak lagi
khawatir dengan kendaraannya yang di simpan di area parkir. Selain itu, Tidak
ada biaya parkir yang dibebankan bagi pihak pengunjung yang datang ke Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini, baik pengunjung yang berasal dari luar desa
dilakukan peneliti bahwa warung makan yang ada pada Waduk Kolam Regulasi
diantaranya yaitu : ayam goreng wijen, ayam bakar, cumi asam manis, mie
goreng jawa, kentang goreng, kangkung cah, sarabba, jus alvokado, ikan bakar
parepe, udang goreng tepung, nasi goreng jakarta, pisang goreng coklat keju, pare
tumis, kelama batok, dan jus mangga. Warung makan yang ada pada sekitar
waduk tersebut terdapat 5 unit, salah satu dari warung makan tersebut dikelola
52
langsung oleh masyarakat lokal, dan pemerintah. Harga yang ditawarkan pun
udara yang sejuk dan asri di sekitar tempat wisata. Hal itu juga merupakan upaya
kelestarian alam sekitar waduk. Dengan banyaknya tumbuhan dan tanaman hijau
dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitar. Ruang hijau yang ada
agar memberikan sirkulasi udara yang baik bagi pengunjung yang datang
juga memiliki pemandangan panorama matahari terbenam alias sunset yang indah.
tersebut. Selain terdapat tempat bermain yang cukup luas disekitar waduk adapula
tempat duduk di tepi waduk yang mengarah pada waduk yang biasa di gunakan
bagi para pengunjung untuk menikmati sunset yang indah. Waduk Kolam
54
aktivitas para wisatawan ini menjadi ramai menjelang sore karena memang
B. Hasil Penelitian
Objek Wisata
Atraksi merupakan sesuatu yang menjadi perhatian atau daya tarik objek
wisata. Tumbuhan menjadi salah satu bagian yang dapat menjadi daya tarik pada
objek wisata. selain itu, fungsi dari tumbuhan pada objek wisata yaitu memiliki
fungsi positif dan pengaruh besar terhadap kondisi udara pada objek wisata.
sebab dengan banyaknya tumbuhan pada objek wisata maka udara yang
dihasilkan semakin sejuk dan alami. Seperti hasil pengamatan peneliti terhadap
Waduk Kolam Regulasi Nipa Nipa bahwa tanaman yang ada pada waduk tersebut
memiliki kualitas yang bagus dan sudah banyak ditanami pepohonan oleh
sebagai objek wisata. Kegiatan penanaman pohon di area waduk merupakan salah
satu upaya dalam mengajak masyarakat berperan aktif dalam upaya konservasi
sekaligus dapat menghasilkan potensi ekonomi bagi masyarakat lokal yang berada
Daya tarik wisata adalah salah satu komponen yang sangat penting bagi
suatu daerah tujuan wisata. Jenis daya tarik wisata yang bisa dikembangkan di
wisata budaya, wisata taman bermain anak, olahraga, camping, dan daya tarik
buatan manusia yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai sehingga menjadi
Dari hasil indetifikasi potensi daya tarik Waduk Kolam Regulasi Nipa-
Nipa terdiri dari keindahan alam (landscap alam, sungai), iklim udara yang masih
dilakukan oleh pengunjung di waduk tersebut yaitu rekreasi, spot foto, dan
yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensi berupa
Lahan pertanian yang ada di sekitar Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa cukup
luas, dan biasanya di gunakan bagi masayarakat untuk menanam padi dan aneka
sayuran. Oleh sebab itu Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa memiliki potensi
wisata pertanian yang bisa dikembangkan sebagai salah satu atraksi wisata alam
wisata pertanian ini maka akan menambah keindahan alam yang ada pada Waduk
pada suatu tempat tertentu dalam suatu kelompok dapat memperoleh pengalaman
belajar secara langsung terkait dengan lokasi objek wisata yang dikunjunginya.
Tujuan dengan adanya wisata pendidikan dapat membuat anak lebih mudah
wisata edukasi, dilihat dari potensi alam yang dimilikinya masih alami seperti
kawasan perkebunan dan persawahan yang ada disekitar waduk serta pepohonan
57
yang ada disekeliling waduk membuat mata tak bosan untuk memandanginya,
didukung pula dengan sarana dan prasarana yang dimiliki sudah lengkap sehingga
apabila ada pengunjung yang datang pada waduk tersebut membuat mereka betah
biasanya juga digunakan bagi kelompok usia lain. Dalam pengembangan Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa untuk berekreasi dan bermain. Taman yang ada di
namun sebagian telah selesai dan bisa di gunakan bagi para pengunjung yang
mereduksi banjir, namun Waduk tersebut bakal didorong menjadi ruang publik.
Pernyataan tersebut juga di dukung oleh kepala Balai Besar Wilayah Sungai
ini, pihak BBWS-PJ telah menata Waduk Nipa-Nipa. Disepanjang jalan Waduk
pun telah dibangun di Waduk Nipa-Nipa tersebut. Seperti taman dan tempat
warga sebagai tempat senam dan bersepeda, khususnya di akhir pekan, karena itu,
d. Wisata Memancing
memiliki multifungsi, karena selain akan menarik minat wisatawan, juga akan
Kolam Regulasi Nipa-Nipa. Oleh karena itu, menurut peneliti waduk ini sangatlah
berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata mancing, sebab manfaat lain yang
dapat diperoleh dari pengembangan wisata mancing ini yaitu dapat menjadi sarana
lingkungan waduk.
Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata yaitu terdapat kolam air mancur di
tengah taman Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa, kolam tersebut terbuat dari
beton. Salah satu dari bagian bidang operasional Waduk Kolam Regulasi Nipa-
Nipa yakni kak Rizal mengatakan bahwa Kolam air mancur ini akan di fungsikan
apabila sudah di buka untuk umum sehingga untuk sementara ini sebagian dari
dan disertai dengan pemandangan dan panorama alam yang cukup indah, namun
ketika kita melihat dari segi pengembangan wisata, saya rasa waduk ini perlu
mendapatkan perhatian khusus baik itu bagi Pemerintah Desa, Pemerintah Kota
maupun dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jene Berang (BBWS)
selaku pengelola dari waduk ini dalam upaya pengembangan waduk menjadi
tempat wisata. Karena jika kita melihat Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa dari
segi potensi wisata banyak sekali hal yang bisa dikembangkan, Sebagai contoh
yaitu wahana bermain diarea sekitar waduk seperti perahu air, sepeda air, banana
boat, dan masih banyak lagi. Pengelola dan pemerintah desa diharapkan dapat
62
memanfaatkan potensi waduk ini sebagai objek wisata karena aksesibilitas dan
fasilitas wisata dari waduk ini sudah sangat mendukung dalam pengembangannya
3. Pelayanan
Pelayanan yang baik akan membuat suatu tempat wisata akan semakin
ramai dan banyak diminati wisatawan. Jenis pelayanan yang menunjang dalam
warung/penjual. Adapula Fasilitas pelayanan yang harus ada pada setiap objek
wisata yaitu papan informasi. Papan informasi berfungsi sebagai salah satu media
larangan yang ada pada tempat wisata. Papan informasi pada Waduk Kolam
informasi tentang seputar Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa. Disamping itu, juga
63
Objek Wisata
a. Pemerintah Desa
maupun control terhadap suatu wilayah itu sendiri. Pemerintah Desa harus selalu
wisata yang nyaman dan terstruktur karena Lembaga Desa memegang peranan
maupun pengelola dan selalu siap memberikan bantuan dan penyuluhan kepada
Waduk Kolam Reguulasi Nipa-Nipa harus adanya kordinasi yang baik antara
apa yang telah dilakukan di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa agar bisa
“Menurut saya Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini dek memiliki potensi
yang luar biasa untuk dikembangkan, sebab selain sebagai pengendali
banjir kota Makassar juga digunakan sebagai tempat wisata bagi
masyarakat local maupun masyarakat luar daerah sehingga kami pihak
pemerintah Desa telah melakukan berbagai Program pengembangan
65
tersebut sebagai objek wisata sehingga telah melakukan berbagai upaya dalam hal
mengemukakan bahwa:
“Upaya yang telah kami lakukan untuk meningkatkan daya Tarik Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata yaitu mengeluarkan SK
sadar wisata dimana tujuannya ini SK sadar wisata Mampu membuat
masyarakat berperan dalam pengembangan kepariwisataan serta dapat
memperkenalkan dan melestarikan potensi daya tarik wisata yang ada di
waduk itu dek. Sebab saya lihat potensi yang dimiliki waduk ini sangat
mendukung untuk pengembangan sebagai objek wisata dimana waduk ini
memiliki potensi alam, sumberdaya manusia, aksesibilitas, sarana dan
prasarana yang mendukung serta jarak tempuhnya kalau dari kota
sangat dekat atau stategis sebab waduk ini berada pada wilayah
perbatasan”. (Wawancara 3 september 2021)
daya yang dimiliki daerahnya dan manfaat yang ada di daerahnya dalam upaya
kebersihan waduk tersebut. Selain itu Upaya yang telah dilakukan pemerintah
Desa untuk meningkatkan daya tarik Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai
sadar wisata tersebut untuk meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai
memperkenalkan dan melestarikan potensi daya tarik wisata yang ada di Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa. Sebab, Potensi yang dimiliki Waduk Kolam Regulasi
dan prasarana yang mendukung, serta jarak tempuh objek wisata yang dekat
dengan kota.
mengunjungi Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa pada hari libur. Seperti yang
Nipa-Nipa sebagai objek wisata yaitu Kolam Regulasi Nipa-Nipa kedepannya bisa
diresmikan sebagai objek wisata yang terkenal dan dikenal banyak orang serta
hal ini dapat dilihat dari program pengembangan yang telah dilakukan pemerintah
Desa terhadap Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata, walaupun
Pengunjung.
b. Masyarakat
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa terdiri dari 4 orang peremupuan dan satu
orang laki-laki. Sebagian besar berumur 25-55 tahun. Presepsi Masyarakat hampir
68
objek wisata. Menurut salah satu masyarakat Desa Moncongloe Lappara Bapak
tersebut akan memberikan perubahan kearah yang lebih baik bagi daerah tempat
tinggalnya. Sebab dahulu lahan yang ada di sekitar Waduk Kolam Regulasi Nipa-
Nipa tak ada yang melirik karena dianggap jauh serta akses menuju tempat
tersebut sangat sulit namun dengan terbangunnya Waduk Kolam Regulasi Nipa-
Seperti halnya hasil wawancara ibu Wulan selaku masyarakat lokal dia
mengatakan bahwa;
sebagai objek wisata. Namun ia sangat mengharapkan agar waduk tersebut dapat
dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai objek wisata karena sebelum
oleh pengunjung dan sering dijadikan sebagai tempat olahraga namun sekarang
waduk tersebut di batasi bagi para pengunjung yang ingin masuk untuk
masyarakat Ada yang pernah ikut serta dalam kegiatan pemeliharaan dan
agar Waduk Kolam Regulasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut Serta dapat
masyarakat local dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat yang
Namun harapan masyarakat yang ada sekitar Waduk Nipa-Nipa tersebut sangat
besar yakni Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa bisa di buka kembali setiap
harinya untuk pengunjung sehingga usaha yang mereka buka bisa ramai kembali
dikunjungi oleh wisatawan dan bisa memperoleh penghasilan yang lebih besar.
terutama masyarakat yang berada disekitar jalan inspekti pam, sebab dahulu
sebelum adanya waduk tersebut membuat air selalu meluap kejalan saat musim
hujan tiba. Namun sejak keberadaan waduk tersebut membuat masyarakat bisa
melewati jalan tersebut saat musim hujan tiba. Selain sebagai pengendali banjir,
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sering dijadikan sebagai objek wisata bagi
bahkan banyak masyarakat yang masuk jogging dan foto-foto. Termasuk jadi
tempat memancing, namun selama adanya pandemic covid -19 tempat ini ditutup
padahal destinasi ini sangat bagus untuk di jadikan sebagai tempat olahraga dan
liburan.
Bapak Abd. Rahman juga mengatakan bahwa kiat-kiat atau cara yang
dilakukan oleh pihak pengelola dalam hal pengembangan Waduk Kolam Regulasi
upaya yang dilakukan oleh pihak pengelola dalam hal rencana pengembangan
manfaat yang luar biasa bagi daerah tempat dibangunnya Waduk Kolam Regulasi
Nipa-Nipa ini. Berdasarkan hasil observasi peneliti bisa melihat dan memberikan
“Tidak ada pungutan biaya yang dibebankan pihak pengelola bagi para
pengunjung yang datang Ke Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini,
sehingga sebelum adanya pandemic covid-19 Waduk Kolam Regulasi
Nipa-Nipa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan”. (Wawancara 29
Agustus 2021)
kenyamanan pengunjung yang datang waduk tersebut. Selain itu bapak Abd.
“Potensi yang ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa saat ini sangat
mendukung untuk di kembangkan sebagai objek wisata karena keberadaan
Waduk Nipa-Nipa yang strategis dan memiliki potensi sarana dan
parasarana yang bagus dan baru semua di bangun, memiliki daya tarik
tersendiri, serta social ekonomi yang dapat menunjang pengembangan
sebagai objek wisata”. selain itu waduk ini kami sangat jaga
kebersihannya. (Wawancara 29 Agustus 2021)
Regulasi Nipa-Nipa memiliki potensi yaitu sarana dan prasarana yang lengkap,
akomodasi, aksesibilitas, daya tarik, serta social ekonomi yang dapat menunjang
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa tersebut sebagai objek wisata, selain itu juga
memiliki manfaat yang dapat mengurangi dampak banjir di daerah kota juga
dibuka sebagai tempat rekreasi dan olaharaga. Kondisi sarana dan prasarana yang
ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sekarang ini sangat bagus karena
fasilitas yang disediakan masih baru dibangun. Selain itu, Upaya yang dilakukan
Nipa-Nipa ini adalah dengan cara menjaga kebersihan Waduk Kolam Regulasi
kebersihan suatu lokasi objek wisata. Pihak pengelola juga memanfatkan media
Regulasi Nipa-Nipa baik sarana dan parasarana maupun taman yang ada di waduk
tersebut yaitu dengan menegur secara lisan serta mengeluarkan pengunjung dari
sekitar Waduk Nipa-Nipa padahal kata responden masih ada yang perlu dibangun
atau di tambahkan dan rencananya taman yang ada di Waduk Kolam Regulasi
bahwa ;
Kolam Regulasi Nipa-Nipa bisa dilaksanakan jika sudah di setujui oleh kepala
bidang OP baru bisa di ubah namun selama belum disetuji OP maka tidak bisa di
ubah karena harus sesuai dengan apa yang ada digambar itu yang bisa di
laksanakan, nanti Setelah selesai serah terima antara pihak pimpinan proyek
dengan kepala bidang Op dan kemudian kepala bidang OP menyetuji baru bisa di
laksanakan jika ada fasilitas ataupun program yang perlu di tambahka di Waduk
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa adalah harus adanya kordinasi yang baik
bisa dibuka secara resmi sebagai destinasi wisata yang bisa dikenal oleh banyak
orang.
d. Pengunjung
lokasi dengan tujuan tertentu seperti rekreasi, liburan dan penelitian. Responden
orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Sebagian besar usia pengunjung yang
datang berkisar 20-40 tahun. Dan juga asal pengunjung berbeda yaitu ada yang
berasal dari kota Makassar, Kab. Gowa, Kab. Takalar dan Kab.Maros.
tentang Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa melalui masyarakat dan media sosial
dengan alasan sekedar rekreasi, sebagai pemburu foto yang menarik, dan
Regulasi Nipa-Nipa ini untuk rekreasi. Aksesibilitas menuju lokasi Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa sudah sangat terjangkau karena dekat dengan Kota Makassar
dan kondisi jalan sudah beraspal dengan baik. Menurut responden tentang
pelayanan yang ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini sudah sangat bagus
karena sikap pengelola dan masyarakat sekitar lokasi Waduk Kolam Regulasi
objek wisata.
Regulasi Nipa-Nipa ini agar bisa menjadi objek wisata yang banyak diminati
“Bagus kalau ini waduk kak ada semacam atraksinya berupa wahana air
ataupun tempat memancing dan juga bagus kalau di taman waduk ini
ditambahkan semacam tempat permainan anak dan kesan saya
mengunjungi waduk ini saya rasa menarik sebab selain banyak
pengunjung yang datang tempat ini sangat bagus untuk bersantai dan
berolahraga”. (Wawancara 7 September 2021 )
77
berupa aneka wahana air untuk menunjang Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa
sebagai tempat wisata. Dan menurut responden bahwa kesan setelah berkunjung
ke Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini adalah waduk tersebut menarik akan
dikunjungi sebagai tempat wisata dan layak di kembangkan sebagai objek wisata.
Menurut responden ketiga yaitu ibu Nur Haedah, dimana pertama kali
berdasarkan cerita orang sekitar tempat tinggal responden. Seperti halnya dengan
responden yang pertama alasan untuk Mengunjungi Waduk Kolam Regulasi Nipa-
Nipa ini adalah untuk olahraga dan sekedar rekreasi. Hasil wawancara yang
Nipa sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata sebab banyak pengunjung yang
melakukan rekreasi dan olahraga pada setiap sore harinya. Selain itu, pengunjung
juga mengatakan bahwa waduk tersebut sangat cocok untuk dijadikan tempat
pemandangan indah sekitar Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa yang masih asri.
sekedar rekreasi, jogging (olahraga) dan sebagai pemburu foto yang menarik.
dikelola dengan baik, hal itu dilihat dari segi fasilitasnya maupun dari segi
pelayanannya.
C. Pembahasan
Regulasi Nipa-Nipa layak dikembangkan sebagai obyek wisata hal tersebut dapat
dilihat dari potensi yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
potensi wisata yang bisa dikembangkan pada Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa
yaitu daya tarik objek wisata seperti wisata pendidikan, wisata pertanian, wisata
budaya, sarana olahraga, wisata memancing, wahana air, dan wisata taman
bermain anak. Dengan potensi tersebut maka Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa
lokasi yang strategis, serta lingkungan yang masih asri dengan taman-taman yang
tertata rapi.
pengendali banjir Kota Makassar juga kerap dijadikan sebagai objek wisata oleh
masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya wisatawan yang datang
berkunjung dengan tujuan rekreasi, olahraga, dan pemburu foto yang menarik.
Dari hasil penelitian para pengunjung begitu tertarik dengan Waduk Kolam
waduk yang bisa dijadikan seabagai tempat wisata dan mampu memberikan
pengunjung bahwa Ketika kita masuk ke kawasan Waduk Kolam Regulasi Nipa-
suasana kehijauan pepohonan yang membuat sejuk, teduh dengan sunset yang
membuat mata tak bosan untuk memandanginya dari tepi Waduk Kolam Kolam
Regulasi Nipa-Nipa. Disana juga terdapat jalan yang beraspal mengitari Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa yang biasa di gunakan bagi para pengunjung untuk
Nipa sebagai objek wisata akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat
yang ada di desa Moncongloe Lappara yakni secara ekonomis, sosial dan budaya.
yang secara tidak langsung akan menambah estetich Waduk Kolam Regulasi
wahana air dan spoot memancig, tujuannya yaitu agar semakin menambah minat
sungai Penuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mendukung
pengembangan suatu objek wisata, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor yang mendukung pengembangan objek wisata yaitu aksesibilitas yang baik,
akomodasi, atraksi objek wisata, sarana dan prasarana, serta sarana pendukung
lainnya. Melihat dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian yang
saya lakukan saat ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Fitria bahwa
pemerintah dan pengelola Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa saat ini telah
Lahan parkir, Warung makan. Didukung pula dengan aksesibilitas yang baik serta
melalui lingkungan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa yang terlihat jauh lebih
rapi disertai dengan lingkungan yang sejuk dan bersih. Dalam Pengembangan
kepariwisataan juga tidak lepas dari faktor-faktor geografi baik unsur fisik
maupun non fisik (sosial, ekonomi, dan budaya). Masing-masing unsur tersebut
waduk sebagai tempat wisata adalah potensi yang berupa panorama alam yang
indah dan luasnya kawasan waduk Jatiluhur serta suasana objek wisata yang
disimpulkan bahwa penelitian yang saya lakukan saat ini sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Dwi Pratiwi dkk bahwa panorama alam yang indah, luas
kawasan waduk serta suasana waduk yang masih asri mampu mendorong
bahari Pulau Gili. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran
pengembangan objek wisata pada suatu daerah dengan mudah dapat membuka
serta ekonomi masyarakat lokal yang ada disekitar objek wisata. Melihat dari hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian yang saya lakukan saat ini
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Achmad bahwa pemerintah daerah
memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan suatu objek wisata,
disekitar waduk yang saat ini telah merintis usaha kuliner didepan Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa.
pengelola, maupun masyarakat sekitar wisata tersebut (Tolino 2017). Dari hasil
sebagai objek wisata telah mendapatkan dukungan yang sangat kuat dari
Nipa. Hal tersebut dapat dilihat dari program yang telah dilakukan Pemerintah
objek wisata. selain itu, Pemerintah Desa dan Masyarakat sangat mengharapkan
Nipa bahwa saat ini kerjasama yang telah dilakukan antara Pemerintah Desa
kelompok sadar wisata serta sosial busines yang ada di depan Waduk Kolam
84
Nipa sebagai objek wisata. Masyarakat pun ingin agar Waduk Kolam Regulasi
Nipa-Nipa ini dapat dikembangkan sebagai objek wisata seperti pendapat salah
satu masyarakat yang membuka usaha warung makan di depan Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa yaitu ibu Wulan mengatakan bahwa ingin agar Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa ini bisa dikembangkan sebagai objek wisata sebab Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan sehingga
masyarakat yang membuka usaha bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Potensi suatu Desa dapat berupa sumber daya alam dan sumber daya
dikembangkan sebagai salah satu desa wisata yang bisa diandalkan (Harahap
waduk tersebut memiliki potensi alam luar biasa yang dapat dikembangkan
sebagai objek wisata akan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal
besar dari pengelola, pemerintah dan masyarakat lokal sekitar Waduk Kolam
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data serta hasil yang dijelaskan pada pembahasan maka
serba guna, selain sebagai pengendali banjir Kota Makassar dan Penyedia air
irigasi juga di jadikan sebagai objek wisata. Waduk Kolam Regulasi Nipa-
Nipa ini merupakan waduk yang dijadikan sebagai objek wisata bagi
masyarakat lokal maupun masyarakat luar daerah, waduk ini terletak di Desa
menjadi objek wisata adalah : Daya tarik wisata, keindahan alam yang masih
dukungan pemerintah dan masyarakat serta didukung pula dengan Sarana dan
Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata sudah efektif, hal tersebut dapat
dilihat dari program yang telah di lakukan oleh Pemerintah Desa. Namun
86
87
B. SARAN
2. Pengelola diharapkan menjaga sarana dan prasarana yang sudah ada serta
menambah sarana dan prasarana yang belum ada di kawasan Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa.
3. Perlu adanya kerjasama yang lebih antara Pemerintah Daerah, Pengelola dan
Astrid, S dkk (2008). Efektivitas Pemerintah Desa dalam Mengelala Dana Desa
Tonsewer Kecamatan Tomposo Barat. Jurusan Ilmu Pemerintah. 1(1). 1-
9.
Bapeda Kabupaten Tegal. 2005. Master Plan Kawasan Obyek Wisata Waduk
Cacaban Kabupaten Tegal. Bapeda. Slawi.
88
89
MedIlk, S dan Burkart, A. J.. 1981. Tourism: Past, Present and Future. London:
Heinemann
Primantoro. 2015. Kualitas Kawasan Pantai Depok, Gumuk Pasir Barchan, Pantai
Parangkusumo dan Pantai Parangtritis Berdasarkan Parameter
Geowisata : Jurnal Kepariwisataan. vol. 9(2)
Rangkuti, Freddy., 2015. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Suryaningsih, Oktavia dan Nungraha, Tri. 2018. Peran Lembaga Desa Dalam
Pengembangan Desa Wisata Wanurejo Dan Dampaknya Terhadap
Perekonomian Masyarakat Lokal. Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara
(JMAN) .2(1). 120-128
Tangian, Diane dan Kumaat, Hendry M.E. 2020. Pengantar Pariwisata. Bandung
: Polimdo Press
Tolino, Iin. 2017. Strategi Pengembangan Objek Wisata Suaya (Kuburan Raja
Sangalla) Kabupaten Tana Toraja [Skripsi]. Universitas Negeri Makassar.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi
Pendidikan Geografi.
L
A
M
P
I
R
A
N
92
Lampiran Dokumentasi
Lampiran:
KUESIONER PENELITIAN
No. Kuesioner :
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Dengan hormat, sehubung dengan penelitian saya yang berjudul Rencana
Pengembangan Obyek Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa Sebagai Objek
Wisata di Desa Moncongloe Lappara Kecamatan Moncongloe Kabupaten
Maros, maka sebagai peneliti memohon kepada bapak/ibu, saudara/i kiranya
bersedia memberikan bantuan berupa data dan informasi yang akurat tentang
penelitian yang saya lakukan.
Dengan demikian bapak/ibu, saudara/I telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan studi di Jurusan Geografi Universitas Negeri Makassar. Oleh
karena itu, kami sebagai peneliti sebelum dan sesudahnya mengucapkan banyak
terima kasi atas bantuan dan partisipasi yang bapak/ibu, saudara/i berikan.
Semoga bantuan yang bapak/ibu, saudara/i berikan bernilai ibadah disisi Allah
Subhanallahu Wa Ta’ala, Aamiin.
Biodata Peneliti
Nama : Riskawati
NIM : 1815042016
Fakultas/Jurusan : FMIPA/Geografi
100
No. Kuisioner :
KUISIONER PENELITIAN
(Untuk Masyarakat)
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Asal/Tempat Tinggal :
5. Pendidikan Terakhir :
a. Tidak sekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SMP
d. Tamat SMA
e. Tamat Perguruan Tinggi
B. Keterangan Responden tentang obyek wisata waduk kolam regulasi
Nipa-Nipa
1. Apakah Bapak/ibu/saudara(i) penduduk asli di Desa Moncongloe Lappara
Kec.Moncongloe Kab. Maros?
a. Ya
b. Bukan (asal daerah………………………………………)
2. Apakah selama adanya Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa meningkatkan
pendapatan anda?
a. Ya/jenis pekerjaan………………../pendapatan perbulan…………..
b. Tidak
3. Apakah Bapak/ibu/saudara(i) tahu tentang perencanaan pengembangan
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata?
a. Ya/alasannya:…………………………………………..
b. Tidak
4. Apakah Bapak/ibu/saudara(i) ikut dalam kegiatan pemeliharaan /
rencana pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai
101
objek wisata?
a. Iya
b. Pernah ikut
c. Kadang ikut
d. Tidak pernah ikut
5. Apakah Bapak/ibu/saudara(i) sering berinteraksi dengan pengunjung
atau wisatawan yang pernah berkunjung ke Waduk Kolam Regulasi
Nipa-Nipa ini?
a. Iya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
d. Pernah bebrapakali
6. Apakah ada pungutan biaya yang dibebankan oleh pihak pengelola bagi
pengunjung yang datang ke Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa Ini?
a. Iya
b. Tidak ada
c. Pernah sekali
d. Sesekali dilakukan
7. Apakah pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini sebagai
objek wisata melibatkan masyarakat lokal ?
a. Iya
b. Tidak sama sekali
c. Kadang diikutsertakan
d. Pernah diikutsertakan
8. Apakah Bapak/ibu/saudara(i) mendapatkan keuntungan dengan adanya
Rencana Pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai
objek wisata?
a. Iya
b. Tidak sama sekali
c. Pernah mendapat keuntungan
d. Tidak berharap mendapat keuntungan
102
16. Menurut Bapak/Ibu melihat dari sarana dan prasarana yang ada di Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa apakah layak untuk dikembangkan sebagai
objek wisata?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
17. Menurut Bapak/Ibu Dari segi aksesibilitas apakah Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa layak untuk dikembangkan sebagai objek wisata?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
18. Apa harapan Anda terhadap rencana pengembangan Waduk Kolam
Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata dimasa yang akan datang?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
104
KUESIONER PENELITIAN
(Untuk Pengelolah)
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Asal/Tempat Tinggal :
B. Keterangan Responden tentang Agrowisata Pango-pango
1. Apakah ada rencana pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai
objek wisata?
a. Iya
b. Tidak
2. Apakah Anda ikut dalam kegiatan pemeliharaan/ rencana pengembangan Waduk
Nipa-Nipa ini sebagai objek wisata?
a. Iya
b. Pernah ikut
c. Kadang ikut
d. Tidak pernah ikut
3. Apakah rencana pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa- Nipa ini sebagai
objek wisata melibatkan masyarakat lokal ?
a. Iya
b. Tidak sama sekali
c. Kadang diikutsertakan
d. Pernah diikutsertakan
4. Apakah Anda mendapatkan keuntungan dengan adanya rencana pengembangan
Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata?
a. Iya
105
8. Potensi apa saja yang ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
9. Dari segi aksesibilitas apakah Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa layak
untuk dikembangkan sebagai objek wisata?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………….
10. Apakah akomodasi yang ada di Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa Ini bisa
106
17. Apakah ada koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk
pengembangan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
18. Adakah kerjasama dengan pihak swasta dalam pengembangan Waduk
Kolam Regulasi Nipa-Nipa sebagai objek wisata? Jika ada dalam bentuk apa
kerjasama yang diberikan oleh pihak swasta?
………………………………………………………………………………
……………………………………………
108
PEDOMAN WAWANCARA
dasar pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
SMP Negeri 6 Moncongloe dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama
Maros dan dinyatakan lulus pada tahun 2018. Penulis kemudian melanjutkan
tahun 2018 yaitu salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di kota Makassar