Anda di halaman 1dari 31

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 724/Pendidikan Geografi

LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN MUDA

ANALISIS KUALITAS BUKU TEKS GEOGRAFI SMA DI KOTA LANGSA

TIM PENGUSUL

Furqan Ishak Aksa, S.Pd., M.Pd. (Ketua) NIDN 0004028901


Ramdan Afrian, S.Pd., M.Pd. (Anggota) NIDN 0018048804
Jofrishal, S.Pd., M.Pd (Anggota) NIDN 0001028802

UNIVERSITAS SAMUDRA
NOVEMBER 2016
Kegiatan penelitian dosen muda ini dibiayai dengan dana pelaksanaan anggaran Universitas
Samudra tahun 2016.

1
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN MUDA

Judul Penelitian : Analisis Kualitas Buku Teks Geografi SMA di Kota


Langsa
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 724/Pendidikan Geografi
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Furqan Ishak Aksa, S.Pd., M.Pd.
b. NIDN : 0004028901
c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
d. Program Studi : Pendidikan Geografi
e. Nomor HP : 085275088987
f. Surel (e-mail) : furqanishaksa@unsam.ac.id
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Ramdan Afrian, S.Pd., M.Pd.
b. NIDN : 0018048804
c. Perguruan Tinggi : Universitas Samudra
Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : Jofrishal, S.Pd., M.Pd.
b. NIDN : 0001028802
c. Perguruan Tinggi : Universitas Samudra

Langsa, 25-7-2016,
Mengetahui
Dekan FKIP Universitas Samudra Ketua Peneliti,

Drs. H. Sofiyan, M.Pd. Furqan Ishak Aksa, S.Pd, M.Pd.


NIP. 196512221992031001 NIDN. 0004028901

Menyetujui,
Ketua LPPM dan Penjaminan Mutu
Universitas Samudra,

Bustami, SH, M.A


NIP.195911211989031003

2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Analisis Kualitas Buku Teks Geografi SMA di Kota Langsa

2. Tim Peneliti
Bidang Alokasi Waktu
No Nama Jabatan Instansi Asal
Keahlian (jam/minggu)
1 Furqan Ishak Aksa, M.Pd Ketua Pendidikan Universitas 18 jam
Geografi Samudra

2 Ramdan Afrian, S.Pd., Anggota Pendidikan Universitas 16 Jam


M.Pd. Geografi Samudra

3 Jofrishal, S.Pd, M.Pd Anggota Pendidikan Universitas 16 Jam


Kimia Samudra

3. Objek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi dengan menggunakan dokumen
sebagai objeknya. Rancangan penelitian menggunakan teknik analisis isi untuk
mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kumunikatif dengan menggunakan
separangkat prosedur untuk menarik kesimpulan dari sebuah buku teks.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : Agustus 2016
Berakhir : Desember 2016
5. Usulan biaya LPPM Universitas Samudra
Tahun ke 1 : Rp. 15.000.000,-
6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri Kota Langsa.
7. Temuan yang ditargetkan
Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah persentase kualitas buku teks
geografi di SMA Kota Langsa.
8. Kontribusi mendasar pada bidang ilmu
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan keilmuan geografi
dalam hal kemampuan menganalisis buku teks dan bahan ajar geografi.
9. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran
Hasil penelitian ini ditargetkan akan dipublikasikan pada Jurnal nasional.
10. Rencana Luaran
Luaran dari penelitian ini dapat menghasilkan naskah jurnal yang akan dipublikasikan
pada jurnal nasional ber ISSN.

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul............................................................................................................ i
Halaman Pengesahan................................................................................................. ii

3
Identitas dan Uraian Umum....................................................................................... iii
Daftar Isi..................................................................................................................... iv
Ringkasan................................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian............................................................................................ 3
C. Luaran Penelitian........................................................................................... 3
BAB II. TINJUAN PUSTAKA
A. Buku Teks Geografi........................................................................................ 4
B. Analisis Buku Teks Geografi......................................................................... 6
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................... 10
B. Rancangan Penelitian..................................................................................... 10
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 10
D. Populasi dan Sampel...................................................................................... 10
E. Sumber Data................................................................................................... 10
F. Analisis Data.................................................................................................. 13
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya.............................................................................................. 15
B. Jadwal Penelitian............................................................................................ 15
BAB V. HASIL PENELITIAN
A. Analisis Data.................................................................................................. 16
B. Temuan Penelitian.......................................................................................... 21
C. Pembahasan.................................................................................................... 22
BAB VI. KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................... 25
B. Saran............................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 26
LAMPIRAN............................................................................................................... 27

RINGKASAN

Peran buku teks geografi sangat penting dalam pembelajaran. Kondisi ini membuat
guru dan siswa sangat bergantung pada buku teks. Ketergantungan tersebut membuat guru
dan siswa tidak bisa lepas dari buku teks. Namun demikian, ketergantungan tersebut akan
berdampak buruk bagi pembelajaran. Buku teks yang beredar di pasaran ternyata banyak
yang tidak berkualitas. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh institute of education reform
(IER) menyatakan bahwa kualitas buku teks pelajaran masih terbilang rendah, selain tingkat
kepadatan materi yang tinggi, buku teks sekolah di Indonesia cacat isi (conten) yang
mendasar.

4
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas buku teks geografi di SMA Kota
Langsa. Komponen yang akan dianalisis meliputi; kesesuaian isi buku teks dengan
kurikulum, tingkat kebenaran konsep, tingkat kebenaran bahasa, dan fungsi media gambar
yang terdapat dalam buku teks Geografi SMA. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi
dengan menggunakan dokumen sebagai objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua buku teks Geografi kelas XII terbitan terbaru yang telah beredar. Penentuan sampel
menggunakan Purposive Sampling.
Secara detail analisis data akan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Pertama,
mengklasifikasikan data berdasarkan jabaran variabel sehingga terkumpul data tentang
validitas kurikuler, validitas isi, dan validitas ketercernaan bahasa. Kedua, mentabulasikan
data dengan menggunakan tabulasi silang sehingga dapat diketahui rata-rata skor untuk
masing-masing buku berdasarkan variabel/sub variabel yang telah dijabarkan. Ketiga,
menentukan tingkat validitas buku teks berdasarkan variabel dengan ketentuan yang
dikembangkan oleh Purwanto (2002) sebagai berikut: (a) Buku teks Geografi tergolong
memiliki validitas kurikuler bila semua sub bab sesuai dengan kurikulum atau silabus dengan
tingkat kesalahan 0 atau paling tinggi 1 %, (b) Kurang valid bila tingkat sesalahan antara 1
hingga 5%, dan (c) tidak valid bila tingkat kesalahan lebih dari 5%. Kempat,
menginterpretasikan hasil analisis dan menarik kesimpulan hasil penelitian. Dengan teknik
analisis tersebut diperoleh hasil tingkat validitas buku teks geografi, apakah valid, kurang
valid, atau tidak valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks geografi SMA Kelas XI memiliki
beberapa kelemahan, yaitu: (1) isi (konten) buku teks geografi kelas XII penerbit Erlangga
tahun 2006 tidak sesuai dengan kurikulum, (2) penggunaan bahasa belum sepenuhnya sesuai
dengan Ejaan Yang Disempurnakan, mengandung kosa kata yang tidak sesuai
penggunaannya, banyak kalimat yang tidak efektif dan efisien, serta terdapat paragraf yang
mengandung lebih dari satu ide pokok, (3) media gambar yang disajikan dalam buku teks
tersebut tidak berfungsi untuk memperjelas dan memantapkan pemahaman mengenai suatu
konsep.
Berdasarkan hasil penelitian, diajukan beberapa saran. Pertama, guru, sebelum
menggunakan buku teks geografi, sebaiknya guru mengkaji terlebih dahulu isi (konten) buku
teks apakah sesuai dengan kaidah keilmuan geografi, penggunaan bahasa, media gambar dan
kesesuaian isi dengan kurikulum. Kedua, penulis, sebelum menulis buku teks geografi ada
baiknya untuk memahami prosedur penulisan sesuai dengan standar yang ditetapkan Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang menetapkan empat kriteria utama yaitu: (1)
isi/materi disajikan dengan kebenaran konsep, fakta, data, kerunutan, cakupan, akurasi,
kemutakhiran, dan mengandung wawasan kontekstual, (2) memenuhi standar objek studi
formal dan material, (3) penggunaan media gambar, grafik, dan peta (4) kebenaran
penggunaan bahasa.

Keywords: Analisis Kualitas, Buku Teks Geografi

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buku teks digunakan hampir di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari
pendidikan dasar hingga menengah atas. Hal ini sesuai dengan pendapat Widhiyanto
(1997) yang mengemukakan bahwa buku teks digunakan sebagai sumber dalam
pembelajaran dalam konteks pendidikan. Peran buku teks sebagai sumber belajar
utama dalam pembelajaran memang belum bisa tergantikan oleh jenis sumber belajar
lainnya.
Keberadaan buku teks sangat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran.
Buku teks dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam pembelajaran. Di samping itu,
dapat menjadi bahan referensi bagi siswa. Menurut Hamzah (2007) bahan ajar
termasuk buku teks memiliki beberapa fungsi, yaitu: (1) pedoman bagi guru, yang
akan mengarahkan aktivitasnya dalam pembelajaran, (2) sebagai bahan referensi oleh
peserta didik dalam pembelajaran, dan (3) sebagai alat evaluasi pencapaian/
penguasaan hasil belajar.
Guru sangat tergantung dengan buku teks. Hasil penelitian Purwanto (1996)
menunjukkan bahwa hampir semua guru SD yang menjadi sampel penelitian
menyatakan tidak dapat mengajar tanpa buku pelajaran. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Maxim (dalam Sumarmi, dkk. 2010) bahwa sembilan puluh
persen lebih pembelajaran sangat bergantung pada buku teks.
Ketergantungan guru pada buku teks dibuktikan dengan beberapa gejala.
Muslich (2008) mengemukakan:
Guru menguraikan satu persatu uraian bahan ajar yang ada pada
buku teks, tanpa melihat kompetensi dasar yang ada pada silabus,
(2) guru melakukan langkah-langkah pembelajaran yang tertuang
dalam buku teks, tanpa melihat kesesuaian pembelajaran yang
disarankan oleh silabus, (3) guru mengembangkan rencana atau
skenario pembelajaran dari bahan ajar yang terdapat dalam buku
teks, tanpa melihat tujuan pembelajaran (kompetensi dasar yang
ingin dicapai), (4) butir-butir evaluasi diambil dari pertanyaan atau
tugas yang terdapat dalam buku teks tanpa ada upaya
menghubungkan dengan tujuan pembelajaran dari kompetensi
dasar yang telah ditetapkan.

Ketergantungan guru pada buku teks akan berdampak buruk bagi


pembelajaran. Buku teks yang beredar di pasaran ternyata banyak yang tidak
berkualitas. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh institute of education reform

1
(IER) menyatakan bahwa kualitas buku teks pelajaran masih terbilang rendah, selain
tingkat kepadatan materi yang tinggi, buku teks sekolah di Indonesia cacat isi (conten)
yang mendasar. Hal yang sama disampaikan Jamaluddin (2009) bahwa tidak
berkualitasnya buku-buku teks yang beredar mencakup lima hal, yaitu: isi, bahasa,
desain grafis, metode penulisan, dan strategi indexing.
Pendapat tersebut dikuatkan oleh Purwanto (2001) bahwa kondisi bahan ajar
atau buku teks geografi masih ditemukan kesenjangan antara lain; kesalahan konsep,
bahan ajar hanya berisi pesan yang memfasilitasi aktivitas belajar menghafal fakta,
konsep, atau generalisasi, dan penggunaan bahasa yang tidak efektif. Di samping itu,
isi buku teks didominasi oleh fakta/data dan konsep tidak ditemukan generalisasi,
sehingga siswa hanya menghafal fakta/data dan konsep tetapi tidak memahami
bagaimana menerapkannya. Hal ini sesuai dengan temuan penelitian Sumarmi, dkk.
(2001) tentang pencitraan bahan ajar geografi SMU, yaitu:
Komposisi bahan ajar geografi SMU didominasi fakta/data, sebagian kecil
konsep, dan sangat sedikit generalisasi, 2) bahan ajar tersebut mayoritas
disusun dengan model deduktif, 3) masih banyak gambar disajikan justru tidak
berfungsi, 4) kesalahan paragraf dan kalimat masih banyak ditemukan, dan 5)
komposisi fakta/data banyak mendominasi, konsep sedikit, dan generalisasi
sangat sedikit.

Konsekuensi dari kelemahan buku teks geografi membuat siswa sulit


mencerna isi materi pelajaran geografi. Kondisi ini membuat mata pelajaran geografi
menjadi mata pelajaran yang tidak favorit di sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Purwanto (2010) bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran geografi
menduduki rangking 8-9 untuk SMA dan 13-14 untuk SMP dari sejumlah mata
pelajaran (sekitar 15 mata pelajaran).
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis ingin melakukan penelitian
tentang kualitas buku teks geografi yang digunakan dalam pembelajaran di kota
langsa. Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan mengingat peran buku teks
sangat strategis dalam pembelajaran geografi. Aspek yang akan dianalisis berpedoman
pada standar kelayakan buku teks yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) yang menetapkan lima kriteria utama yaitu: adalah (1) keseuaian
materi dengan kurikulum, (2) isi/materi disajikan dengan kebenaran konsep, fakta,
data, kerunutan, cakupan, akurasi, kemutakhiran, dan mengandung wawasan
kontekstual, (3) memenuhi standar objek studi formal dan material, (4) penggunaan
media gambar, grafik, dan peta (4) kebenaran penggunaan bahasa.

2
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian isi buku teks
dengan kurikulum, tingkat kebenaran konsep, tingkat kebenaran bahasa, dan fungsi
media gambar yang terdapat dalam buku teks Geografi SMA. Penelitian ini
merupakan penelitian analisis isi dengan menggunakan dokumen sebagai objeknya.
Rancangan penelitian menggunakan teknik analisis isi untuk mendeskripsikan secara
objektif, sistematis, dan kumunikatif dengan menggunakan separangkat prosedur
untuk menarik kesimpulan dari sebuah buku teks. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua buku teks Geografi kelas XII terbitan terbaru yang telah beredar. Penentuan
sampel menggunakan Purposive Sampling.

C. Luaran Penelitian
Luaran dari penelitian ini dapat menghasilkan naskah jurnal yang akan
dipublikasikan pada jurnal nasional ber ISSN.
Tabel 1.1. Rencana Target Capaian
No Indikator
Jenis Luaran
. Capaian
1. Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) Published
2. Pemakalah dalam temu ilmiah Nasional Terdaftar
Lokal Terdaftar
3. Bahan ajar Proses editing
4. Luaran lainnya jika ada (Teknologi Tepat Guna, Tidak ada
Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial)
5. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) Tidak ada

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Buku Teks Geografi

3
Pada hakikatnya buku teks geografi merupakan bahan ajar yang diorganisasi
berdasarkan kurikulum yang berlaku dan ditulis oleh pakar/ahli. Substansi yang
terkandung dalam buku teks geografi diturunkan dari kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa. Isi buku teks geografi diorganisasi dan disusun dengan
memperhatikan kebenaran bahasa, konsep, dan generalisasi yang disajikan dengan
menggunakan narasi, gambar, peta atau bagan. Buku teks geografi dilengkapi dengan
beberapa komponen, yaitu: (1) tujuan, (2) isi, (3) rangkuman, dan (4) evaluasi.
Buku teks geografi berperan penting dalam pembelajaran. Hasil penelitian
Maxim (dalam Purwanto,1996) menunjukkan bahwa buku teks sangat penting bagi
guru dan siswa. Bagi guru, buku teks merupakan sumber informasi yang dapat
dijadikan sebagai pedoman mengajar. Bagi siswa, buku teks dijadikan sebagai sumber
utama dalam pembelajaran. Pendapat tersebut dikuatkan oleh Hamzah (2007) bahwa
bahan ajar termasuk buku teks memiliki beberapa fungsi, yaitu: (1) pedoman bagi
guru, yang akan mengarahkan aktivitasnya dalam pembelajaran, (2) sebagai bahan
referensi oleh peserta didik dalam pembelajaran, dan (3) sebagai alat evaluasi
pencapaian/penguasaan hasil belajar.
Peran buku teks sangat vital dalam pembelajaran. Pada umumnya buku teks
geografi digunakan dan dijadikan pedoman oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.
Peran buku teks geografi sebagai sumber utama dalam pembelajaran belum bisa
tergantikan oleh jenis sumber belajar lainnya. Hal ini dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 tentang buku teks pelajaran pasal
1 dinyatakan sebagai berikut:
Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi
yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk
digunakan di satuan pendidikan dasar, menegah, dan perguruan tinggi
yang memuat meteri pelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,
ketakwaan, akhlak mulia, kepribadian, dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan.

Peraturan menteri tersebut secara eksplisit menyebutkan buku teks merupakan


buku acuan wajib yang harus digunakan guru dalam pembelajaran. Kondisi ini
membuat guru sangat tergantung dengan buku teks. Tingginya tingkat ketergantungan
guru terhadap buku teks telah dibuktikan oleh Maxim (dalam Sumarmi, dkk. 2010).
Temuan penelitiannya bahwa sembilan puluh persen lebih pembelajaran sangat
bergantung pada buku teks . Hasil penelitian tersebut merupakan salah satu bukti

4
bahwa buku teks memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pembelajaran. Buku
teks berfungsi sebagai sumber informasi yang dijadikan pedoman oleh guru dan
sumber belajar bagi siswa.
Ketergantungan guru dan siswa pada buku teks menyebabkan isi (materi) yang
diajarkan dan metode pembelajaran yang berlangsung di sekolah sangat dipengaruhi
oleh buku teks geografi. Oleh karena itu, buku teks geografi yang beredar di pasaran
dan digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran harus berkualitas.
Ketersediaan buku teks geografi yang berkualitas akan berpengaruh terhadap
kelancaran pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa. Semakin baik kualitas
buku teks, maka semakin baik pula peningkatan hasil belajar siswa.
Asumsi tersebut diperkuat oleh temuan penelitian Putra (2002) bahwa
penggunaan bahan ajar yang berkualitas memberikan pengaruh yang sangat
signifikan terhadap hasil belajar. Secara kuantitas jumlah buku teks geografi sangat
banyak tersedia di pasaran. Namun demikian, kualitas buku teks geografi masih
sangat memprihatinkan. Purwanto (2000) mengemukakan bahwa:
Buku teks IPS Geografi mengandung sejumlah kalimat dan paragraf
yang salah dan banyak gambar yang ditampilkan tidak berfungsi.
Kondisi bahan ajar atau buku teks geografi masih ditemukan
kesenjangan antara lain: kesalahan konsep, bahan ajar hanya berisi
pesan yang memfasilitasi aktivitas belajar menghafal fakta, konsep,
atau generalisasi, dan penggunaan bahasa yang tidak efektif.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sumarmi (2001) tentang pencitraan
bahan ajar geografi SMU, yaitu:
Komposisi bahan ajar geografi SMU didominasi fakta/data, sebagian
kecil konsep, dan sangat sedikit generalisasi, 2) bahan ajar tersebut
mayoritas disusun dengan model deduktif, 3) masih banyak gambar
disajikan justru tidak berfungsi, 4) kesalahan paragraf dan kalimat
masih banyak ditemukan, dan 5) komposisi fakta/data banyak
mendominasi, konsep sedikit, dan generalisasi sangat sedikit.

Komposisi buku teks geografi yang banyak didominasi fakta dan konsep
membuat aktivitas belajar siswa cenderung menghafal fakta dan konsep tidak pernah
menggunakan rule untuk memecahkan masalah. Savage dan Armstrong (dalam
Sumamrmi, 2004) mengemukakan fakta memiliki transfer nilai sangat terbatas
terhadap waktu, tempat, dan kejadian, sedangkan konsep dan generalisasi memiliki
transfer nilai sangat luas dalam membantu individu yang telah menguasainya untuk
memahami dan memprediksi kejadian.

5
Kualitas buku teks geografi sangat rendah. Salah satu bukti yang ditemukan
adalah pada buku teks geografi untuk SMA/MA kelas XI yang ditulis oleh Yoespana
(2009). Setelah dilakukan analisis, paling tidak ada beberapa kelemahan mendasar
yang ditemukan, yaitu: (1) isi (konten) buku teks didominasi oleh fakta/data, (2)
kesalahan penggunaan tanda baca dan kosa kata, (2) susunan kalimat dan paragraf
yang tidak tepat, (3) kesalahan konsep, (4) penyajian media gambar yang tidak tepat,
dan (5) ketercernaan materi.
Buku teks geografi banyak mengandung kesalahan penggunaan bahasa,
seperti; penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan EYD, di samping itu,
kesalahan penggunaan kosa kata juga banyak terdapat dalam buku teks geografi,
misalnya: penulisan, penggunaan, dan perannya yang tidak tepat. Susunan kalimat
dan paragraf dalam buku teks geografi banyak yang tidak tepat. Kesalahan kalimat
dapat dilihat dari struktur, logika, efektifitas dan efisiensi dalam penggunaannya. Di
samping itu, banyak paragraf yang terkandung dalam buku teks geografi tidak jelas
pokok pikirannya.
Kemudian, buku teks geografi juga banyak mengandung kesalahan konsep.
Banyak konsep kongkrit yang didefinisikan, seperti: tanah, gunung, dan air. Di
samping itu, pengorganisasian isi buku teks geografi mayoritas disusun dengan model
deduktif.

B. Analisis Buku Teks Geografi


Analisis buku teks merupakan kegiatan memahami, mengkaji, dan menelaah
buku teks. Purwanto (2002) mengemukakan bahwa kegiatan memahami dapat
dilakukan dengan membaca, merangkum, dan kemudian menyajikannya dalam
berbagai bentuk, seperti: chart, lembar transparansi, makalah, atau sekadar diceritakan
kembali. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan memahami
menjadi syarat utama dan penting untuk dilakukan sebelum menganalisis buku teks.
Sementara itu, kegiatan menganalisis dapat diartikan sebagai kegiatan
melakukan penyelidikan setiap bagian yang terkadung di dalamnya. Hal ini sesuai
dengan pengertian dalam Kamus Bersar Bahasa Indonesia (2013) yang
mendifinisikan kegiatan menganalisis sebagai aktivitas penyelidikan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Dalam melakukan analisis buku teks, diperlukan beberapa langkah. Purwanto
(2002) mengemukakan bahwa:

6
pengkaji harus memiliki kriteria yang dapat digunakan sebagai
pedoman untuk menentukan apakah suatu kurikulum atau buku
teks benar ditinjau dari: penggunaan bahasa, logika ilmiah, dan
ketentuan lain yang diang-gap penting oleh pengkaji. (2)
pengkaji harus menggunakan kriteria tersebut secara ketat atau
taat asas. (3), menyimpulkan dan mengajukan rekomendasi per-
baikan terhadap kurikulum dan khusus buku teks seharusnya
pengkaji mampu menulis buku teks yang lebih baik.

Hasil analisis buku teks dapat dikatakan baik, apabila pengkaji menggunakan
kriteria yang jelas dan taat asas dalam melaksanakannya. Paling tidak, ada beberapa
kriteria yang dapat diterapkan, yaitu: penggunaan bahasa, logika ilmiah, kebenaran
konsep, kesesuaian dengan kurikulum, dan keberfungsian media gambar.
Dalam melakukan analisis bahasa, paling tidak, pengkaji harus memiliki
kemampuan bahasa yang memadai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menganalisis kebenaran bahasa, yaitu: (1) penggunaan tanda baca harus sesuai dengan
EYD, (2) penggunaan kosa kata harus berpedoman pada kamus besar Bahasa
Indonesia, (3) kalimat yang digunakan dalam buku teks geografi harus efektif dan
efisien. Setiap kalimat ditulis untuk menjelaskan satu maksud/tujuan, dan (4) paragraf
harus disusun berisi satu pokok pikiran yang terdiri dari tiga sampai empat kalimat
dan terkait dengan paragraf sebelum dan sesudahnya.
Kemudian, pengkaji juga harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
keilmuan geografi. Hal ini penting karena dalam melakukan analisis kebenaran
konsep pengkaji harus memiliki logika ilmiah. Dalam meggunakan logika ilmiah,
Purwanto (2002) mengemukakan bahwa dasar yang digunakan adalah objek kajian
bidang studi, prinsip-prinsip pendidikan, pembelajaran, dan perkembangan siswa.
Di samping itu, ada kriteria lain dalam melakukan analisis dan telaah buku
teks yakni konten (isi buku). Dalam hal ini, pengkaji dapat menggunakan model
pengembangan kognitif yang dikembangkan oleh Beck dan McKeown (dalam
Shaver, 1991) yaitu:
No. Kategori Deskripsi
1 Not close look at Buku pelajaran yang valid mampu menyajikan bahan pe-
problematic lajaran yang bermanfaat untuk bekal siswa dalam mendis-
discussion kusikan permasalahan. Apabila buku pelajaran tidak
mampu menyajikan bahan pelajaran yang bermanfaat un-
tuk bekal diskusi, maka buku IPS semacam itu tergolong
dalam kategori ini.
2 Too many Buku pelajaran yang menjelaskan secara terbatas tentang
concept banyak hal lebih sulit daripada yang menjelaskan secara
luas tentang sedikit hal. Buku pelajaran yang dalam setiap

7
paragraf yang terlalu banyak mengandung konsep sema-
cam itu tergolong dalam kategori ini.
3 What's the Buku pelajaran yang valid memiliki wacana yang di da-
point? lamnya selalu mengandung poin yang jelas (eksplisit) dan
bahkan mudah disimpulkan. Apabila suatu wacana dalam
buku pelajaran IPS tidak jelas pokok pikirannya (poinnya),
maka buku semacam itu tergolong dalam kate-gori ini.
4 Aside That Buku pelajaran yang valid tidak dimuati tujuan-tujuan lain
overwhelm the selain tujuan utama, sehingga tidak ada isi wacana (feature)
purpose yang menghalangi siswa menguasai tujuan utama. Apabila
buku teks mengandung banyak tujuan (terutama dalam
setiap alinea), maka buku semacam itu tergolong dalam
kategori ini.
5 Inadequate Buku pelajaran yang valid tidak memuat contoh-contoh
examples and dan perbandingan terhadap suatu hal yang tidak jelas
comparasions (tidak sesuai) dalam usahanya menjelaskan setiap kon-sep
kepada siswa. Apabila buku pelajaran memuat con-toh-
contoh dan perbandingan yang tidak sesuai dengan
konsep atau ide yang dijelaskan, maka buku semacam itu
tergolong dalam kategori ini.
6 Couse Without Buku pelajaran yang valid tidak menyusahkan siswa me-
Consequence mahami hubungan sebab akibat, karena dalam setiap hu-
bungan selalu diikuti dengan konsekuensi yang ditim-
bulkannya. Apabila buku pelajaran menampilkan hu- bungan
sebab akibat dalam menjelaskan suatu persoalan namun
tidak diikuti oleh konsekunsi sebagai kelanjutan dari
hubungan kausal tersebut, maka buku semacam itu ter
golong dalam kategori ini.
7 No Sense of Buku pelajaran yang valid memuat urutan kejadian sesuai
Time dengan urutan waktu, sehingga menimbulkan kesadaran
yang baik bagi siswa tentang kronologi waktu. Buku pe-
lajaran yang tidak seperti kriteria tersebut tergolong dalam
kategori ini.
8 Poorly ordered Buku pelajaran yang valid memiliki komponen-komponen
Componens an yang tersusun secara logis dalam usahanya menjelaskan
explanation konsep. Apabila suatu buku pelajaran mengandung wa-cana
yang berisi komponen yang tersusun tidak logis dalam
usaha menjelaskan suatu konsep, maka buku
semacam itu tergolong dalam kategori ini.
9 Inadequate Buku pelajaran yang valid tidak berusaha menjelaskan
Explanation banyak hal pada waktu yang bersamaan sehingga setiap
usahanya memberikan penjelasan mudah dimengerti sis-wa.
Buku pelajaran yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut
(penjelasannya cenderung sulit dimengerti sis-wa) tergolong
dalam kategori ini.
10 Understate Buku pelajaran yang valid, terutama dalam setiap waca-
Presentation of na, mampu memberi tekanan terhadap ide-ide yang sa-
Important ngat penting, sehingga tidak terjadi dalam menjelaskan satu
Information ide penting hanya dengan dua paragraph bahkan hanya dua
kalimat dalam paragraf tersebut yang me-nyinggung ide
pokok. Buku pelajaran yang tidak me-menuhi kriteria
seperti tersebut tergolong dalam kategori ini.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri se- Kota Langsa. Penelitian
akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2016.

B. Rancangan Penelitian

9
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan dokumen
sebagai objeknya. Rancangan penelitian menggunakan teknik analisis isi. Berelson
dalam Purwanto (2002) mengemukakan bahwa analisis isi adalah teknik penelitian
untuk mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kumunikatif isi komunikasi
yang tampak. Sedangkan menurut Weber dalam Azwar (1993:67) analisis isi adalah
metodologi penelitian yang memanfaatkan separangkat prosedur untuk menarik
kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen.

C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah buku teks geografi SMA kelas XII
yang banyak digunakan di Sekolah Menengah Atas di kota Langsa.

D. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah semua buku teks geografi SMA kelas XI
yang digunakan di kota Langsa. Penentuan sampel menggunakan Purpusive Sampling
yaitu dengan pertimbangan buku teks tersebut banyak dipakai di SMA Negeri di Kota
Langsa. Hasil survei diketahui bahwa buku teks karangan K. Wardiyatmoko tahun
terbit 2006 paling banyak digunakan di SMA Kota Langsa.

E. Teknik Pengumpulan Data


Data yang akan dihimpun dalam penelitian ini meliputi: (1) keseuaian materi
dengan kurikulum, (2) isi/materi disajikan dengan kebenaran konsep, fakta, data,
kerunutan, cakupan, akurasi, kemutakhiran, dan mengandung wawasan kontekstual,
(3) memenuhi standar objek studi formal dan material, (4) penggunaan media gambar,
grafik, dan peta (4) kebenaran penggunaan bahasa.
Untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti akan menggunakan istrumen
dengan format berikut:

1. Format kesesuaian isi buku teks dengan kurikulum


Tabel 3.1. Format analisis kesesuaian isi dengan kurikulum
Kompetensi Indikator Paragraf Pokok
NO Halaman Klasifikasi
Dasar Pembelajaran Ke Pikiran
Tidak
Sesuai
sesuai

2. Format Analisis Kebenaran Konsep


Tabel 3.2. Format analisis kebenaran konsep

10
Paragraf Kalimat
No Konsep salah Seaharusnya
ke.. . ke...

3. Format analisis kebenaran penggunaan media gambar, grafik, dan peta


Tabel 3.3 Format analisis kebenaran penggunaan media gambar, grafik, dan peta
No Gambar Kesalahan Seharusnya

4. Format analisis kebenaran penggunaan bahasa


Tabel 3.4. Format analisis kebenaran penggunaan bahasa
No Halaman Bahasa
Tanda
Kosa kata Kalimat Paragraf
Baca

Setelah melakukan analisis kesesuaian isi dengan kurikulum, kebenaran


konsep, media, dan penggunaan bahasa, hasil analisis tersebut dicocokkan dengan
rubrik kelayakan buku teks yang dikembangkan oleh Purwanto (1999). Berikut format
rubrik kelayakan buku teks.
1. Rubrik validasi kurikuler
Rubrik Validasi Kurikuler
(Kesesuaian skope dan sikuen buku teks dengan silabusterutama KD)
Tingkat Katagori Definisi
Bila sub bab dalam buku teks memiliki lingkup dan
Sesuai
urutan seperti yang dikehendaki kurikulum.
Bila sub bab dalam buku teks sebagian tidak memiliki
Kurang Sesuai lingkup dan sikuen seperti yang dikehendaki kurikulum.

Bila sub bab dalam buku teks sebagian besar atau se-
luruhnya tidak memiliki skope dan sikuen seperti yang
Tidak Sesuai
dikehendaki kurikulum.

2. Rubrik kebenaran konsep


Kualifikasi Deskripsi
Benar Apabila penjelasan konsep sesuai dengan
karakteristik umum yang mudah dikenali
sehingga menjelaskan ciri khas atas konsep
tersebut dan mudah dipahami oleh pembaca.
Salah Apabila penjelasan konsep tidak sesuai
dengan
karakteristik umum yang mudah dikenali serta
tidak menjelaskan ciri khas atas konsep
tersebut sehingga sulit dipahami oleh pembaca

11
3. Rubrik kerumitan stimulus gambar
Kode: 1
Kategori: Gambar Sederhana I
Deskripsi: Suatu gambar garis atau sket merupakan gambar yang berwarna hitam putih, atau dengan
satu warna termasuk gambar karton.

Kode: 2
Kategori: Gambar Sederhana II
Deskripsi: Sama dengan gambar sederhanaI ditambah dengan berbagai warna.

Kode: 3
Kategori: Gambar I
Deskripsi: Suatu gambar berwarna hitam putih, atau satu warna saja, yang merupakan replikasi dari
suatu objek, peristiwa nyata dalam proporsi dan perspektif yang benar.

Kode: 4
Kategori: Gambar II
Deskripsi: Sama dengan gambar I ditambah dengan berbagai warna.
Kode: 5

Kategori: Foto Model I


Deskripsi: Suatu foto mengenai model dari suatu objek atau peristiwa nyata yang berwarna hitam
putih atau satu warna saja.
Kode: 6
Kategori: Foto Model II
Deskripsi: Sama dengan foto model I ditambah dengan berbagai warna.

Kode: 7
Kategori: Foto I
Deskripsi: Suatu foto dari objek atau peristiwa yang sebenarnya yang berwarna hitam putih atau satu
warna saja.
Kode: 1
Kategori: Foto II
Deskripsi: Sama dengan foto I ditambah dengan berbagai warna.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Dwyer, 1978, dalam Azwar 1993)

4. Rubrik ketercernaan isi bahan pelajaran


Rubrik Ketercernaan Isi Bahan Pelajaran
(Penggunaan bahasa Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tingkat Kategori Definisi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Tinggi Apabila seluruh wacana dalam buku pelajaran IPS SD disusun dengan
menggunakan kosakata bahasa Indonesia yang tingkat kesukarannya sesuai
dengan kosakata yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Bahasa Indonesia
sekolah dasar 1994.

2 Sedang Apabila ada beberapa kosakata yang digunakan dalam buku pelajaran

12
terlalu sulit, artinya tidak dikenali siswa karena tidak sesuai dengan kosakata
yang tercantum dalam Kurikulum Bahasa Indonesia 1994 (dari jumlah kosakata
yang ada dalam bab itu, apabila 1%-25%-nya meru-pakan kosakata yang sulit
tergolong kategori ini)

3 Rendah Apabila sebagian dari kosakata yang digunakan dalam buku pelajaran
terlalu sulit, artinya tidak dikenali siswa karena tidak sesuai dengan kosakata
yang tercantum dalam Kurikulum Indonesia 1994 (dari jumlah kosakata yang
ada dalam bab itu, apabila lebih dari 25%nya meru-pakan kosa kata yang
sulit tergolong kategori ini).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

F. Analisis Data
Secara detail analisis data akan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:
Pertama, mengklasifikasikan data berdasarkan jabaran variabel sehingga terkumpul
data tentang validitas kurikuler, validitas isi, dan validitas ketercernaan bahasa. Data
tersebut akan dikumpulkan berdasarkan hasil kesimpulan analisis setiap subbab buku
teks geografi SMA Kelas XII, dengan menggunakan ketentuan yang dikembangkan
oleh Purwanto (2002) yakni: (a) suatu subbab dikategorikan valid (mendapat skor 3)
bila tidak memiliki kesalahan, (b) tergolong kurang valid (skor 2) apabila memiliki
kesalahan ringan dan tidak lebih dari dua jenis kesalahan, dan (c) tergolong tidak
valid (skor 1) apabila memiliki kesalahan berat atau ringan lebih dari dua jenis
kesalahan.
Kedua, mentabulasikan data dengan menggunakan tabulasi silang sehingga
dapat diketahui rata-rata skor untuk masing-masing buku berdasarkan variabel/sub
variabel yang telah dijabarkan. Ketiga, menentukan tingkat validitas buku teks
berdasarkan variabel dengan ketentuan yang dikembangkan oleh Purwanto (2002)
sebagai berikut: (a) Buku teks Geografi tergolong memiliki validitas kurikuler bila
semua sub bab sesuai dengan kurikulum atau silabus dengan tingkat kesalahan 0 atau
paling tinggi 1%, (b) Kurang valid bila tingkat kesalahan antara 1 hingga 5%, dan (c)
tidak valid bila tingkat kesalahan lebih dari 5%. Ketentuan ini berlaku juga untuk
validitas isi yang meliputi kebenaran fakta/data, konsep, dan generalisasi serta
validitas ketercernaan ditinjau dari pengembangan paragraf dan penggunaan kosakata
bahasa Indonesia.
Keempat, menginterpretasikan hasil analisis dan menarik kesimpulan hasil
penelitian. Dengan teknik analisis tersebut diperoleh hasil tingkat validitas buku teks
geografi, apakah valid, kurang valid, atau tidak valid.

13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya penelitian ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut

Tabel 4.1 Ringkasan anggaran biaya penelitian dosen muda yang diajukan.
N Biaya yang
Jenis Pengeluaran
o Diusulkan (Rp)
1 Gaji dan Upah 4.464.000,00
2 ATK dan Bahan Habis Pakai 6.336.000.00
3 Perjalanan untuk Biaya Survei dan Akomodasi 2.700.000,00
4 Sewa, peralatan penunjang, dll 1.500.000,00

14
TOTAL 15.000.000,00

B. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dimulai dengan beberapa tahap, yaitu: menganalisis
kurikulum, analisis kebenaran konsep, analisis keberfungsian media gambar,
kebenaran penggunaan bahasa dan menginterpretasikan hasil analisis dan menarik
kesimpulan hasil penelitian. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian

Bulan
NO Uraian Kegiatan Agustus Septembe Oktober November Desember
r
1 Menganalisis kurikulum
2 Analisis kebenaran konsep
Analisis keberfungsian
3
media gambar
Analisis kebenaran
4
penggunaan bahasa
Menginterpretasikan hasil
analisis dan menarik
5
kesimpulan hasil
penelitian.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Analisis Data
Dalam penelitian ini, data yang dihimpun meliputi: (1) kesesuaian isi/materi
disajikan dengan kurikulum, (2) kebenaran konsep, fakta, data, kerunutan, cakupan,
akurasi, kemutakhiran, dan mengandung wawasan kontekstual, (3) penggunaan media
gambar, grafik, dan peta (4) kebenaran penggunaan bahasa. Berikut diuraikan hasil
analisis kesesuaian buku teks geografi.

15
1. Validitas Kurikulum
Analisis kesesuaian isi buku teks dengan kurikulum dilakukan dengan beberapa
tahap, Pertama, memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dicapai. Merujuk pada kurikulum KTSP kompetensi dasar yang harus dicapai yaitu:
menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan, serta interaksi antara desa dan kota.
Berdasarkan kompetensi dasar tersebut jelas bahwa tujuan yang harus dicapai adalah
bagaimana siswa dapat melakukan analisa pola persebaran serta interaksi desa dan kota.
Ranah kongnitif yang harus dikuasai siswa pada tahap analisis (penyelidikan).
Kedua, setelah memahami kompetensi dasar, dilakukan telaah isi (konten) buku
teks geografi dengan memperhatikan ide pokok pada setiap konten materi. Ide pokok
tersebut disesuaikan dengan indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar. Berikut
diuraikan hasil analisis kesesuaian isi dengan kurikulum.
Tabel 4.1. Analisis Kesesuain Isi Buku Teks dengan Kurikulum
Kompetensi
Indikator Halaman Paragraf Pokok Pikiran
Dasar
Menganalisis pola 1. Menyelidiki pola 145 1 1. Potensi desa akan
persebaran, persebaran desa mempengaruhi
spasial, hubungan dan kota perkembangan
serta interaksi wilayahnya.
spasial desa-kota 138 1 2. Penduduk desa
140 1 3. Program Pembangunan
Desa
4. Pelaksanaan
142 1
Pembangunan dengan
sistem UKDP
5. Klasifikasi Desa
147 3

6. Menganalisi 165 1 1. Dampak


s Teori pertumbuhan
Struktur permukiman
Keruangan terhadap kualitas
Kota lingkungan
169 2 2. Dampak sosial
ekonomi dari
pertumbuhan kota
153 3 3. Masyarakat kota
lebih bersifat
indivual
4. Interkasi antara
153 4
wilayah perkotaan
5. Pemekaran kota
154 3 6. Kegiatan produksi
156 3 yang berpusat di kota
kota besar .
7. Menganalisi 163 1 1. Konflik horizontal
s faktor dalam interaksi desa

16
yang kota
mempengar 162 1 2. Interaksi desa kota
uhi interaksi adalah hubungan
desa kota saling mempengaruhi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 13 ide pokok yang tidak
sesuai dengan kurikulum.
Hasil analisis tersebut kemudian dicocokkan dengan rubrik validitas
kurikulum yang dikembangkan oleh purwanto (1999).
Tabel 4.2. Rubrik Validitas Kurikuler
Tingkat Katagori Definisi
Bila sub bab dalam buku teks memiliki lingkup dan
Sesuai
urutan seperti yang dikehendaki kurikulum.
Bila sub bab dalam buku teks sebagian tidak memiliki
Kurang Sesuai lingkup dan sikuen seperti yang dikehendaki kurikulum.

Bila sub bab dalam buku teks sebagian besar atau se-
luruhnya tidak memiliki skope dan sikuen seperti yang
Tidak Sesuai
dikehendaki kurikulum.

Berdasarkan rubrik tersebut, dapat disimpulkan bahwa isi (konten) buku teks geografi
karangan K. Wardiyatmoko (2006) pada kompetensi dasar menganalisis pola
persebaran, spasial, hubungan, serta interaksi spasial antara desa dan kota kurang
sesuai dengan kurikulum. Hal ini disebabkan oleh sebagian isi buku teks tersebut
tidak memiliki lingkup dan sikuen yang dikehandaki kurikulum.

2. Kebenaran Konsep
Analisis isi dilakukan untuk mengkaji kebenaran konsep, fakta/ data dan
generalisasi dalam buku teks geografi karangan wardiyatmoko (2006) berdasarkan
kaidah keilmuan geografi. Data hasil analisis kebenaran konsep dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.3. Hasil Analisis Kesalahan Konsep
Halama Paragraf Konsep Salah Seharusnya
n
138 4 Pegunungan merupakan daerah yang Pengunungan mempunyai
bergunung-gunung, mempunyai relief yang ketinggian lebih dari 800 m di
kasar, dan biasanya terletak di daerah yang atas permukaan laut.
jauh dari permukaan laut.
138 4 Dataran merupakan daerah yang datar Dataran rendah berada pada
dengan relief yang kecil. ketinggian 0-500 meter di atas
permukaan laut.
137 3 Komponen alam cenderung bersifat tetap, Sumber daya alam tidak

17
sedangkan komponen manusia cenderung selamanya tetap. Ada sumber
berubah dan berkembang. daya alam permanen, dapat
diperbaharui, dan tidak dapat
diperbaharui.
145 3 Pola keruangan desa di dataran rendah dan Pola keruangan di daerah
pantai cenderung serupa. pantai memanjang.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat konsep yang
salah. Hasil analisis tersebut kemudian dihitung tingkat persentase berdasarkan rumus
berikut:

Persentase=
q x 100
r
19
Persentase= x 100 =82
23

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa tingkat kebenaran konsep 82 %.


Persentase tersebut kemudian dicocokkan dengan tabel tingkat kevalidan buku teks
yang dikembangkan oleh Badan Nasional Standar Pendidikan (2006).
Tabel. 4.4 Tingkat Kevalidan Buku Teks

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan


86%-100% Sangat Efesien Tidak perlu revisi
71%-85% Efisien TIdak perlu revisi
56%-70% Cukup Efesien Revisi
41%-55% Kurang Efesien Revisi
0-40% Sangat kurang Efesien Revisi
Sumber: BSNP, 2006
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kebenaran konsep buku teks geografi
dapat dikualifikasi efisien (valid).

3. Kebenaran Bahasa
Kebenaran penggunaan bahasa dalam buku teks geografi SMA Kelas XII
dianalisis dengan memperhatikan penggunaan tanda baca, kosa kata, kalimat serta
paragraf. Data hasil analisis kebenaran bahasa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Hasil analisis kebenaran penggunaan bahasa.

18
Halaman Paragraf Tanda baca salah Seharusnya
137 3 Berikut. Berikut:
140 2 Berikut. Berikut:
141 4 Berikut. Berikut:
142 2 ; ,
144 1 Berikut. Berikut:
146 4 Berikut. Berikut:
147 5 Berikut. Berikut:
148 3 Berikut. Berikut:
148 4 Berikut. Berikut:
Halaman Paragraf Kosa Kata Salah Seharusnya
136 1 Sambilan Sampingan
141 1 Menumbuhkembangkan Menumbuh Kembangkan
142 3 Memadukan Menggabungkan
148 3 Roda Sistem
158 3 Lugas Tidak Mencolok
159 2 Tempo Waktu
159 2 Bercakap-cakap Berkomunikasi
163 1 Bentrok Konflik
163 1 Mampat Tidak berjalannya
163 1 Becek Berair
163 3 Mengadopsi Mengambil
Halaman Paragraf Kalimat Salah Seharusnya
137 1 Potensi yang dimiliki oleh suatu Potensi suatu wilayah akan
wilayah tentu akan mempengaruhi mempengaruhi kemajuannya,
perkembangan wilayah tersebut. sehingga wilayah yang memiliki
Dengan demikian, wilayah yang potensi besar akan menjadi
memiliki potensi besar hampir bisa wilayah yang maju.
dipastikan akan menjadi wilayah yang
maju.
137 2 Potensi desa adalah sumber daya yang Potensi desa merupakan sumber
terdapat di suatu desa yang dapat daya yang dapat dikembangkan
dikembangkan dan diaktifkan untuk untuk meningkatkan
meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat.
masyarakat.
137 3 Sumber daya itu mencakup keadaan Sumber daya tersebut meliputi:
alam dan manusia yang ada beserta keadaan alam dan manusia.
hasil-hasil kerja menusiannya itu
sendiri.
139 3 Mata pencarian masyarakat suatu desa Mata pencarian masyarakat desa
pada umumnya dapat dibedakan dibedakan menjadi tiga
menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok, yaitu: primer,
kelompok primer, kelompok sekunder, sekunder, dan tersier.
dan kelompok tersier
150 3 Pola persebaran desa dan pemusatan Pola persebaran pemukiman
penduduk desa sangat dipengaruhi oleh desa dipengaruhi oleh keaadaan
keadaan tanah, tata air, topografi, dan tanah, air, topografi, dan
ketersediaan sumber daya alam. ketersediaan sumber daya alam.
Halaman Paragraf Paragraf Salah Seharusnya
137 1 Potensi yang dimiliki oleh suatu Potensi desa merupakan sumber
wilayah tentu akan mempengaruhi daya yang dapat dikembangkan
perkembangan wilayah tersebut. untuk meningkatkan
Dengan demikian, wilayah yang kesejahteraan masyarakat.

19
memiliki potensi besar hampir bisa Sumber daya tersebut meliputi:
dipastikan akan menjadi wilayah yang keadaan alam dan manusia.
maju. Potensi tersebut akan
mempengaruhi kemajuannya,
sehingga wilayah yang memiliki
potensi besar akan menjadi
wilayah yang maju.
Paragraf tersebut berbelit-belit,
Potensi desa adalah sumber daya yang
seharusnya cukup dijadikan satu
terdapat di suatu desa yang dapat
kalimat dan degabunggkan
dikembangkan dan diaktifkan untuk
dengan paragraf sebelumnya
meningkatkan kesejahteraan
sehingga menjadi satu paragraf.
masyarakat. Sumber daya itu
Potensi desa merupakan
137 2 mencakup keadaan alam dan manusia
sumber daya yang dapat
yang ada beserta hasil-hasil kerja
dikembangkan untuk
menusiannya itu sendiri. Komponen
meningkatkan kesejahteraan
alam cenderung bersifat tetap,
masyarakat.
sedangkan komponen manusia
Sumber daya tersebut meliputi:
cenderung berubah dan berkembang.
alam dan manusia.
Mata pencarian masyarakat suatu desa
pada umumnya dapat dibedakan
Mata pencarian masyarakat desa
menjadi tiga kelompok, yaitu
dibedakan menjadi tiga
kelompok primer, kelompok sekunder,
kelompok, yaitu: primer,
dan kelompok tersier. Termasuk ke
sekunder, dan tersier. Contoh
dalam kelompok primer adalah petani
jenis mata pencarian kelompok
dan nelayan, kelompok sekunder
139 3 primer seperti: petani dan
adalah pengrajin, dan kelompok tersier
nelayan. Sekunder contohnya
adalah pedagang dan penyedia jasa.
pengrajin sedangkan pedagang
Untuk menunjang kegiatan
dan penydian jasa merupakan
perekonomian tersebut, maka tersedia
jenis mata pencarian kelompok
juga beberapa prasarana produksi,
tersier.
pengairan, perhubungan, komnikasi,
dan prasarana pemasaran.
Telah disebtukan pada bagian
sebelumnya bahwa desa di Indonesia
umumnya terletak di daerah pinggiran,
jauh dari pusat kota. Bahkan banyak
desa yang masih terpencil. Letak desa
dan kondisi alam sekitarnya akan
menentukan pola keruangan, dan
sistem perhubungan. Struktur spasial Paragraf tersebut mengandung
desa dipengaruhi oleh faktor alam dan tiga ide pokok dan mengandung
145 1
faktor sosial. Faktor alam yang kalimat yang tidak berfungsi.
mempengaruhi pola keruangan dan
sistem perhubungan, antara lain iklim,
tanah, topografi, tata air, dan sumber
daya alam. Sementara itu, beberapa
faktor sosial yang turut mempengaruhi
antara lain tingkat ekonomi, mutu
pendidikan, dan adat istiadat, serta
kebudayaan.

Dari hasil analisis tabel di atas dapat diketahui bahwa: (1) terdapat 8 kesalahan
dalam penggunaan tanda baca, (2) penggunaan kosa kata ditemukan 8 kosa kata yang
tidak sesuai penggunaannya, (3) terdapat 5 kalimat yang tidak efektif dan efisien, (4)

20
penggunaan paragraf ditemukan ada 4 paragraf yang mengadung lebih dari satu ide
pokok.

4. Fungsi Media Gambar


Dalam melakukan analisis media gambar, komponen yang dianalisis meliputi:
(1) fungsi media sebagai penjelas untuk memantapkan pemahaman siswa mengenai
suatu konsep, (2) media berfungsi sebagai tambahan informasi yang sesuai dengan
materi, (3) media berfungsi sebagai ilustrasi, (4) media tidak berfungsi. Berikut
diuraikan hasil analisis fungsi media buku teks geografi.
Tabel 4.2. Analisis Fungsi Media Gambar
Fungsi Media Gambar No. Media Jumlah Media
Gambar berfungsi sebagai penjelas Gambar 5.5, 5.10, 5.12, 5.13. 4
untuk memantapkan pemahaman
mengenai suatu konsep
Gambar berfungsi sebagai Gambar 5.2, 5.3. 5.14 3
tambahan informasi yang sesuai
dengan materi.
Gambar berfungsi sebagai ilustrasi Gambar 5.16 1
contoh nyata yang ada di lapangan
Gambar tidak berfungsi Gambar 5.1, 5.4, 5.6, 5.7, 5.8, 5.9, 5.11, 9
5.15, 5.17

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah media gambar yang tidak
berfungsi sebanyak 9. Sebagian besar media gambar yang disajikan dalam buku teks
geografi tersebut tidak berwarna. Merujuk pada rubrik kerumitan stimulus gambar
yang dikembangkan oleh Dwyer (dalam Azwar 1993) gambar dalam buku teks
geografi kelas XII dapat dikatagorikan ke dalam gambar sederhana I yakni suatu
gambar garis atau sket yang berwarna hitam putih.

B. Temuan Penelitian
Setelah dilakukan analisis kesesuaian isi/materi dengan kurikulum, kebenaran
konsep, fakta, data, penggunaan media gambar, dan kebenaran penggunaan bahasa.
Peneliti mengidentifkasi beberapa temuan, yaitu: (1) isi (konten) buku teks geografi
kelas XII penerbit Erlangga tahun 2006 tidak sesuai dengan kurikulum, (2) Konsep
yang disajikan dalam buku teks tersebut dapat digolonggkan valid, (3) penggunaan
bahasa belum sepenuhnya sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, mengandung
kosa kata yang tidak sesuai penggunaannya, banyak kalimat yang tidak efektif dan
efisien, serta terdapat paragraf yang mengandung lebih dari satu ide pokok, (4) media

21
gambar yang disajikan dalam buku teks tersebut tidak berfungsi untuk memperjelas
dan memantapkan pemahaman mengenai suatu konsep.

C. Pembahasan

1. Ketidaksesuai isi (konten) buku teks dengan kurikulum


Hasil analisis data diketahui bahwa dari 28 pokok pikiran dalam buku teks
geografi, terdapat 13 pokok pikiran yang tidak sesuai dengan kurikulum. Isi (konten)
buku teks banyak memuat tujuan-tujuan lain selain tujuan utama sesuai dengan
rumusan indikator. Jika merujuk pada kriteria model pengembangan kongnitif yang
dikembangkan oleh Beck dan McKeown (dalam Shaver, 1991) buku teks tersebut
dapat dikatagorikan Aside That overwhelm the purpose yakni buku teks yang memuat
tujuan-tujuan lain disamping tujuan utama.
Di samping itu, sebagian besar konten (isi) buku teks geografi karangan
K.Wardiyatmoko (2006) pada kompetensi dasar menganalisis pola persebaran,
spasial, hubungan, serta interaksi antara desa dan kota hanya memuat ranah kongnitf
tingkat pengetahuan dan pemahaman. Konten buku teks geografi masih memuat
fakta/data dan sedikit generalisasi. Buku teks geografi tersebut tidak menyajikan
permasalahan-permasalahan keruangan desa dan kota untuk dianalisis oleh siswa.
Padahal, jika kita merujuk pada kompetensi dasar, tujuan yang harus dicapai siswa
sudah pada tahap kognitif tingkat analisis (menyelidiki). Merujuk pada kriteria model
pengembangan kognitif yang dikembangkan oleh Beck dan McKeown (dalam Shaver,
1991) buku teks tersebut dapat dikatagorikan Not close look at problematic
discussion yakni buku teks yang tidak mampu menyajikan bahan pelajaran yang
bermanfaat untuk bekal siswa dalam mendiskusikan permasalahan.

2. Kesalahan Konsep
Berdasarkan hasil analisis kebenaran konsep dapat disimpulkan bahwa
terdapat empat konsep yang salah. yakni pendefinisian pengunungan. Seharusnya
daerah pengunungan cukup dijelaskan cirri-cirnya berdasarkan ketinggian tempat
sehingga tidak diperlukan penjelasan yang berbelit-belit atau bisa juga dicontohkan
dalam bentuk media gambar karena merupakan konsep kongkrit.
Di samping itu, terdapat juga kesalahan generalisasi pada paragraf 4 halaman
138. Pokok pikiran teks tersebut menyimpulkan bahwa komponen alam bersifat tetap.
Padahal, jika dikaji secara kaidah keilmuan, komponen alam seperti: sumber daya

22
alam tidak selamanya tetap, melainkan ada sumber daya alam permanen, dapat
diperbaharui, dan tidak dapat diperbaharui. Namun demikian, secara keseluruhan
konsep, fakta, dan generalisasi yang terkandung dalam buku teks tersebut sudah
sesuai dengan kaidan keilmuan geografi.

3. Penggunaan Bahasa
Dari hasil analisis tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat delapan
kesalahan dalam penggunaan tanda baca. Pada umumnya kesalahan terdapat pada
penggunaan tanda titik dua (:) dan koma (,). Kesalahan tersebut diduga disebabkan
oleh kesalahan dalam penyuntingan. Penyuting tidak mengacu pada kaidah penulisan
bahasa Indonesia.
Kemudian, dalam hal penggunaan kosa kata ditemukan 8 kosa kata yang tidak
sesuai penggunaannya. Banyak terdapat kosa kata yang digunakan tidak baku. Di
samping itu, terdapat ejaan asing yang tidak tepat dalam penggunaannya. Kesalahan-
kesalahan tersebut diduga disebabkan oleh penulis buku teks geografi tidak mengacu
pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dalam hal penggunaan kalimat, ditemukan 5 kalimat yang tidak efektif dan
efisien. Banyak kalimat yang digunakan menggunakan kosa kata yang tidak
berfungsi, contohnya: mata pencarian masyarakat suatu desa pada umumnya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok primer, kelompok sekunder, dan
kelompok tersier. Kesalahan kalimat tersebut yaitu: (1) menggunakan kosa kata
suatu, (2) pada umumnya, (3) pengulangan penggunaan kosa kata kelompok. Kalimat
tersebut tergolong kurang efisien. Seharusnya cukup ditulis Mata pencarian
masyarakat desa dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: primer, sekunder, dan
tersier.
Penggunaan paragraf ditemukan ada 4 paragraf yang mengadung lebih dari
satu ide pokok. Merujuk pada kriteria perkembangan kognitif yang dikembangkan
oleh Beck dan McKeown (dalam Shaver, 1991) paragraf tersebut dapat dikatagorikan
Aside That overwhelm the purpose, yakni buku pelajaran yang memuat banyak
tujuan-tujuan lain selain tujuan utama (terutama dalam setiap alinea) sehingga
membuat siswa sulit memahami tujuan utama.

4. Fungsi Media Gambar

23
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 17 media gambar yang disajikan
dalam buku teks geografi hanya empat gambar yang berfungsi sebagai penjelas untuk
memantapkan pemahaman mengenai suatu konsep dan tiga gambar berfungsi sebagai
tambahan informasi. Selebihnya tidak berfungsi sama sekali, misalnya pada gambar
5.1.

Gambar 5.1. Suasana di desa terpencil


Gambar 5.1 Suasana di suatu desa terpencil

Dari media gambar di atas dapat diketahui bahwa gambar di atas tidak berfungsi
untuk memberikan informasi suasana desa di daerah terpencil. Di samping itu,
suasana pedesaan tidak diperlukan penyajian media gambar. Siswa SMA sudah
mengetahui suasana pedesaan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

24
A. Kesimpulan
Kualitas buku teks geografi SMA Kelas XII pada kompetensi dasar analisis pola
persebaran, spasial, hubungan, serta interaksi spasial antara desa kota masih tergolong
rendah. Hasil analisis ditemukan beberapa kelemahan, yaitu: (1) isi (konten) buku teks
geografi kelas XII penerbit erlangga tahun 2006 tidak sesuai dengan kurikulum, (2)
konsep yang disajikan dalam buku teks tersebut dapat digolonggkan valid, (3)
penggunaan bahasa belum sepenuhnya sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan,
mengandung kosa kata yang tidak sesuai penggunaannya, banyak kalimat yang tidak
efektif dan efisien, serta terdapat paragraf yang mengandung lebih dari satu ide pokok, (4)
media gambar yang disajikan dalam buku teks tersebut tidak berfungsi untuk
memperjelas dan memantapkan pemahaman mengenai suatu konsep.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, diajukan beberapa saran. Pertama, guru, sebelum
menggunakan buku teks geografi, sebaiknya guru mengkaji terlebih dahulu isi (konten)
buku teks apakah sesuai dengan kaidah keilmuan geografi, penggunaan bahasa, media
gambar dan kesesuaian isi dengan kurikulum. Kedua, penulis, sebelum menulis buku teks
geografi ada baiknya untuk memahami prosedur penulisan buku teks sesuai dengan
standar ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang menetapkan empat
kriteria utama yaitu: (1) isi/materi disajikan dengan kebenaran konsep, fakta, data,
kerunutan, cakupan, akurasi, kemutakhiran, dan mengandung wawasan kontekstual, (2)
memenuhi standar objek studi formal dan material, (3) penggunaan media gambar, grafik,
dan peta (4) kebenaran penggunaan bahasa.

DAFTAR PUSTAKA

25
BSNP. 2006. Instrumen Tahap II Penilaian Buku Teks Geografi SMA/MA. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Dick, Walter & Carey, Lou. 2001. The Systemetic Of Instruction. IIIionois: Scott, Foresman
and Company.

Diknas. 2004. Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum.

Harley. J. 1996. Text Design, In Jonassen, David. H, Handabook of Research For Education
Communication and Technology. A Profect Of The Association For Education
Communication And Technology.

Husen, A.dkk. 1998. Telaah Kurikulum dan Buku Teks. Jakarta: Depdikbud.

Ibarahim, 1983. Masalah Penyususunan Buku Teks. Warna science, Desemebar

Moisey, S.D 2001. An Integrated instructional design approach for fostering lasting
behavioral change. Education Technology. 41 (2): 60-62.

Purwanto, Edy.Dkk 1996. Validasi Bahan Ajar IPS-Geografi SD Berdasarkan Kurikulum


1994 di Jawa Timur. Malang: Lemlit IKIP MALANG.

Purwanto, Edy & Sumarmi. 2000. Pencitraan Bahan Ajar IPS-Geografi SLTP Yang disusun
Berdasarkan Kurikulum 2004, Forum Penelitian Kependidikan, 12(2): 181-192.

Purwanto, Edy. 2001. Mengkaji Buku Pelajaran IPS Geografi Untuk Meningkatkan Kualitas
Hasil Belajar. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 34 (1): 24-25.

Purwanto, Edy. 2005. Evaluasi Proses dan Hasil dalam Pembelajaran. Malang: UM PRESS.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung.
Penerbit Alfabeta.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Keempat.
Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas
Negeri Malang.

Tomilson, Brian, 1998. Material Development in Language Teaching. Cambridge:


Cambridge University.

26

Anda mungkin juga menyukai