Anda di halaman 1dari 12

Nama: Desak Gede Trisna Andari

NIM: 1613041003/VI B

Jawaban LKM

1. Upacara megedong – gedongan merupakan suatu upacara yang ditujukan untuk bayi dan
merupakan upacara pertama dilaksanakan saat usia kandungan ibu 6 bulan. Upacara ini
dimaksudkan untuk pembersihan dan pemeliharaan terhadap Ibu dan anak. Menurut saya
upacara ini nantinya bisa berhubungan dengan kesehatan calon bayi karena dalam
upacara megedong – gedongan merupakan upacara penyucian terhadap bayi. Disisi lain
juga agar kondisi bayi dalam keadaan baik dan tidak abortus. Ibu hamil akan mengikuti
beberapa proses upacara dimana secara psikologis Ibu akan merasa diperlakukan
istimewa sehingga akan merasa lebih bahagia serta merasa tenang karena bayi yang
dikandungnya sudah di upacarai sehingga bayi dan Ibu bisa lebih siap dalam menghadapi
persalinan. Sehingga nantinya keadaan bayi dan ibu yang melahirkan tentunya akan
sehat.
2. Tahap perkembangan janin

Trimester Pertama

Pada minggu ketiga, seiring telur yang telah dibuahi berkembang, sebuah kantung
embrio dan plasenta pun ikut terbentuk. Sel darah terbentuk dan ratusan sel lainnya ikut
berkembang, lalu sirkulasi darah pun dimulai. Pada akhir minggu keempat, tabung
jantung janin sudah ada dan dapat berdenyut 65 kali dalam satu menit. Di akhir bulan
pertama, janin sudah berukuran sepanjang 0,6 cm, lebih kecil dari butiran nasi. Pada
minggu keenam, wajah dengan lingkaran besar untuk mata, hidung, mulut, telinga serta
rahang bawah dan tenggorokan sudah mulai terbentuk. Dan janin sudah mulai terlihat
melengkung seperti huruf C. Pada minggu ketujuh, janin mulai membentuk tangan dan
kaki, dan rahim kini telah berukuran dua kali lipat. Pada minggu kedelapan hingga
sepuluh, janin telah berhasil melalui  masa kritis dari perkembangan organ dan struktur
tubuhnya, telah berukuran hampir 3 cm panjangnya, semakin banyak bergerak dan
semakin terlihat seperti manusia. Pada minggu ini, bayi dalam kandungan telah siap
untuk berkembang. Pada minggu kesebelas hingga ketigabelas otak bayi akan
berkembang dengan pesat, ginjalnya mulai mengeluarkan urine dan jari-jarinya telah bisa
mengepal seperti tinju. Panjang bayi akan mencapai 8 cm. Memasuki minggu keduabelas
alat kelamin bayi sudah mulai dibentuk.

Trimester Kedua

Tulang dan tengkoraknya semakin mengeras dan kemampuan mendengarnya ikut


meningkat. Ibu hamil mungkin akan merasa tendangan dan melihatnya membuat
berbagai ekspresi melalui pemeriksaan USG atau ultrasound khusus. Pada minggu
keempat belas dan kelima belas, indera perasanya terbentuk dan ia sudah mulai bisa
mendeteksi cahaya. Bayi akan mengalami lonjakan pertumbuhan pada minggu
keenambelas dan alat kelaminnya telah berkembang dengan baik, sehingga bisa terlihat
saat pemeriksaan USG. Pada minggu ke-19, bayi dalam kandungan sudah bisa
mendengar suara Ibu. Memasuki minggu ke-20, bayi akan lebih banyak menelan. Bayi
akan semakin terlihat seperti manusia kecil pada usia kehamilan yang memasuki minggu
ke-22. Ia juga bisa merasakan gerakan dan mulai menumbuhkan rambut. Pada minggu
ke-26, bayi mulai bisa menghirup dan mengeluarkan cairan plasenta (air ketuban) yang
merupakan pertanda baik, karena dengan demikian ia sekaligus berlatih untuk bernapas.
Pada minggu ke-27, bayi dalam kandungan telah bisa membuka dan menutup matanya,
menghisap jari-jarinya, bahkan cegukan.

Trimester Ketiga

Memasuki trimester ketiga, berat bayi bisa mencapai satu kilogram dengan otot
dan paru-paru yang makin berkembang. Kepalanya terus bertumbuh untuk mengikuti
perkembangan sel saraf di otaknya. Kulitnya yang keriput menjadi semakin halus akibat
lemak tubuhnya yang terus bertambah. Ia sudah bisa berkedip, menumbuhkan bulu mata,
kuku, dan rambut lebih banyak. Pada minggu ke-31, tendangan bayi akan lebih terasa
kuat dan Ibu hamil mungkin mulai mengalami kontraksi. Rahim yang kian membesar
bisa menyebabkan nyeri ulu hati dan sesak napas. Ibu hamil juga akan semakin merasa
tidak nyaman berada di tempat tidur. Pada minggu ke-34, sistem saraf pusat dan paru-
parunya akan semakin matang dan pergerakan tidak sesering sebelumnya. Bayi dalam
kandungan akan semakin turun ke area panggul pada minggu ke-36 seiring tanggal
persalinan mendekat. Ibu hamil akan lebih sering mengalami keputihan dan kontraksi
memasuki minggu ke-37. Air ketuban Ibu hamil mungkin akan pecah pada minggu ke-
39. Jika ini terjadi, artinya Ibu hamilakan segera melalui proses persalinan.

3. Perubahan hormon pada Ibu hamil

 Human Chorionic Gonadotropin Hormone (hCG)


Human Chorionic Gonadotropin Hormone merupakan hormon kehamilan yang
diproduksi di plasenta. Hormon ini akan membantu menjaga kehamilan dan
perkembangan janin dalam kandungan.
 Human Placental Lactogen (hPL)
Human Placental Lactogen diproduksi oleh plasenta setelah memasuki usia kehamilan 6
minggu. Hormon yang juga dikenal dengan sebutan human chorionic
somatomammotropin berfungsi dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan
merangsang kelenjar susu di payudara.
 Progesteron
Muncul rambut-rambut halus pada bagian payudara atau perut merupakan salah satu efek
dari perubahan kadar hormon progesteron selama kehamilan. Rasa pusing akibat tekanan
darah yang rendah, mulas, mual, dan sembelit yang dirasakan juga menjadi dampak lain
dari peningkatan hormon progesteron selama masa kehamilan. Hormon Progesteron
merupakan salah satu hormon kehamilan yang penting untuk:
- Menjaga otot rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung.
- Menjaga ketebalan dinding rahim selama janin berkembang.
- Menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran janin di tubuh.
 Estrogen
Saat hamil, kadar estrogen di dalam tubuh wanita akan meningkat secara signifikan.
Kenaikan kadar estrogen ini akan menimbulkan rasa mual saat hamil, terutama trimester
pertama. Sementara pada trimester kedua, hormon estrogen turut andil dalam pembesaran
saluran susu di payudara. Fungsi dan efek dari hormon estrogen selama kehamilan
meliputi :
- Mendukung perkembangan janin.
- Membantu pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin untuk berkembang.
- Memperbaiki sistem aliran darah atau pembentukan pembuluh darah.
- Menyebabkan perubahan pigmentasi kulit, sehingga sebagian wanita mengalami wajah
yang bercahaya selama kehamilan atau dikenal sebagai pregnancy glow.

 Oksitosin dan prolaktin


Hormon oksitosin memiliki peran dalam merangsang kelenturan leher rahim pada akhir
kehamilan, yang penting untuk persiapan proses persalinan. Hormon ini juga membantu
menstimulasi puting susu untuk memproduksi ASI.  Sementara pada hormon prolaktin,
Adanya peningkatan hormon ini bermanfaat dalam mempersiapkan jaringan payudara
untuk menyusui dengan membantu menghasilkan produksi ASI yang melimpah.

4. Keadaan organ reproduksi wanita saat hamil


- Uterus
Selama kehamilan, serat otot uterus menjadi meregang dan bertambah besar. Hal ini
terjadi karena pengaruh dari kinerja hormone dan tumbuh kembang janin pula.
Pertumbuhan uterus yang terutama terjadi pada trimester kedua adalah proses hipertropi
atau pembesaran ukuran uterus, hal ini terjadi karena adanya berbagai rangsangan pada
uterus untuk melakukan pembesaran ukuran. Pertumbuhan janin membuat uterus
meregang sehingga menstimulasi sintesis protein pada bagian myometrium uterus.
Selama kehamilan, lapisan endometrium uterus menjadi lebih tebal dan lebih banyak
pembuluh darah terutama di bagian fundus uteri tempat implantasi normal plasenta yang
biasa disebut decidua. Yang dialami endometrium menjadi 6-8mm lebih tebal disebabkan
karena pertumbuhan janin dan produksi progesterone oleh corpus luteum. Myometrium
merupakan bagian uterus yang sangat memegang peranan penting yang terdiri daribanyak
jaringan otot. Selama kehamilan, serat otot myometrium menjadi lebih berbeda dan
strukturnya lebih terorganisir dalam rangka persiapan kinerjanya saat persalinan. Seiring
berangsur-angsurnya perubahan uterus selama kehamilan, serviks pun ikut mengalami
perubahan. Struktur dari serviks berubah dari yang tadinya kaku menjadi sangat elastis
atau lunak yang mana dapat meregang hingga diameter 10cm atau lebih selama
persalinan dan kemudian kembali lagi ke keadaan semula.
- Ovarium dan tuba falopii
Selama kehamilan, ovulasi berhenti karena adanya peningkatan estrogen dan
progesterone yang menyebabkan penekanan sekresi FSH dan LH dari hipofisis anterior.
Corpus luteum akan mensekresi progesterone sampai usia kehamilan 10-12 minggu
tepatnya setelah plasenta terbentuk dan berfungsi. Tuba falopii relatif tidak berubah.

- Vulva dan vagina


Produksi estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium vagina sehingga
menjadi lebih elastis. Selain itu, perubahan dari ephitelium tersebut menyebabkan
peningkatan seksresi cairan vagina yang dinamakan Leccorhoea. pH vagina yang
meningkat selama kehamilan menjadi 3,5 – 6.

5. Penyebab Abortus

Abortus atau keguguran adalah kehilangan janin sebelum minggu ke-20 kehamilan.
Abortus berbeda dengan aborsi, istilah aborsi dapat dikatakan sebagai menggugurkan
kandungan.

Abortus pada wanita hamil bisa terjadi karena beberapa sebab di antaranya:

a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum


menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8 minggu. Beberapa
faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain: kelainan kromoson/ genetik,
lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang
sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan,
tembakau, alkohol dan infeksi virus.
b. Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim,
kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara
umum rahim melengkung ke depan), mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.
c. Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh
darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang
menahun.
d. Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti
radang paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma.

6. Mekanisme Fertilisasi, Implantasi, Gestasi dan Partus


- Fertilisasi
Fertilisasi adalah pertemuan antara sel telur dan sperma di dalam tuba
fallopi. Fertilisasi merupakan proses berfusinya pronukleus jantan pada sperma
dengan pronukleus betina pada ovum hingga berbentuk zigot yang berlangsung di
dalam tuba falopii (saluran telur). Proses fertilisasi atau pembuahan merupakan
proses dimana sperma akan membuahi sel telur. Tidak semua sel sperma mampu
bertahan hidup sampai ke sel telur. Dan yang berhasil membuahi hanya satu
sperma pada sel telur. Berikut ini adalah tahapan proses fertilisasi atau
pembuahan:

1. Ovulasi
Sebelum terjadi pembuahan, sel telur harus terjadi ovulasi telebih dahulu.
Ovulasi adalah keluarnya sel telur dari ovarium atau indung telur setiap bulannya.
Didalam ovarium banyak sel telur tetapi hanya satu yang keluar pada setiap
bulannya. Sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi matang.
Proses pematangan ini terutama dipengaruhi oleh hormon FSH (folikel
stimulating hormone).

2. Sel telur berpindah ke saluran Tuba falopi


Setelah keluar dari ovarium, sel telur akan berpindah ke saluran tuba
falopi. Umur sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga apabila
tidak ada sperma yang membuahinya, maka ia akan mati dan kehamilan tidak
terjadi.

3. Meningkatnya Hormon
Setelah sel telur berpindah ke saluran tuba falopi maka dinding Rahim
akan bersiap-siap menebalkan dindingnya. Akan terjadi peningkatan hormon
setelah sel telur meninggakan folikel. folikel dalam ovarium kemudian
berkembang menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan hormon
progesteron yang bertugas menebalkan lapisan dinding Rahim.

4. Jika Sel Telur Tidak Dibuahi


Jika sel telur tidak di buahi maka sel telur akan berpindah ke rahim dan
hancur biasa di sebut menstruasi pada wanita setiap bulannya. Menstruasi
berbeda-beda pada wanita, ada yang 28 hari bahkan juga ada yang kurang dan
lebih. korpus luteum mengecil dan kadar hormon dalam tubuh kembali normal
seperti biasanya. Lapisan dinding rahim yang menebal tadi mulai mengalami
proses peluruhan sehingga keluarlah yang namanya darah haid.

5. Jika Sel Telur Dibuahi


Jika sel telur dibuahi terjadi fertilisasi yaitu pertemuan sperma dengan sel
telur. Maka sperma akan menembus kedalam sel telur. Ketika sel telur sudah di
buahi maka sperma akan gugur dan tidak bisa masuk kedalam sel telur.

- Implantasi

Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil


konsepsi ke dalam endometrium. Setelah terjadi fertilisasi, zigot mamalia yang
terbentuk segera mengalami proses pembelahan di dalam oviduk. Selanjutnya
blastula yang terdiri dari inner cell mass dan trophoblast akan mengalir ke dalam
uterus. Pada manusia, perjalanan zigot yang berkembang di dalam oviduk adalah
sekitar 5 hari. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di
dalam lumen uterus. Selanjutnya, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio mengadakan
pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya.

- Gestasi (kehamilan)
Gestasi atau kehamilan terjadi apabila implantasi blastosit dapat dilakukan
dengan sukses. Proses kehamilan pada manusia berlangsung kira-kira 266 hari
atau 38 bulan. Awalnya, blastosit terbagi menjadi tiga bagian, antara lain
tropoblas (sel-sel terluar), embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan blastocoel
(rongga yang berisi cairan). Tropoblas merupakan sel-sel terluar dari blastosit
yang mengeluarkan enzim proteolitik sehingga mampu terjadi implantasi
pada endometrium. Sementara, embrioblas merupakan sel-sel bagian dalam
blastosit yang terdapat bintik benih sebagai hasil pembelahan selnya. Antara
tropoblas dan bintik benih dipisahkan oleh bagian berisi cairan yang disebut
selom.
Fase blastula akan segera berlanjut menuju fase gastrula. Pada fase ini,
bintik benih tumbuh dan membelah menjadi lapisan yang berbeda. Lapisan
tersebut yakni lapisan luar (ektoderma), lapisan tengah (mesoderma), dan lapisan
dalam (endoderma). Kemudian, masing-masing lapisan tersebut akan berkembang
menjadi organ-organ yang dimiliki embrio atau mengalami
organogenesis. Ektoderma mengalami perkembangan menjadi kulit, hidung,
mata, dan sistem saraf. Mesoderma membentuk tulang, peritoneum otot,
pembuluh darah, jantung, ginjal, limpa, kelenjar kelamin dan jaringan ikat.
Sedang kan endoderma menjadi organ-organ yang terkait sistem pencernaan dan
sistem pernapasan. Setelah minggu kedelapan, embrio membentuk berbagai organ
tersebut dengan pesat. Embrionya dinamakan sebagai janin atau fetus. Selain itu,
pada sisi luar tropoblas terdapat bagian yang membentuk membran
ekstraembrionik.

- Partus (melahirkan)

Partus atau persalinan akan terjadi setelah embrio tumbuh dan berkembang
menjadi bayi yang sempurna, proses dilanjutkan dengan persalinan. Persalinan
atau kelahiran terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan berirama.
Prosesnya terjadi dalam tiga tahap. Pertama, dimulai dengan pembukaan dan
pemipihan serviks (leher rahim), kemudian dilanjutkan dengan dilatasi sempurna.
Tahap kedua, yakni ekspulsi atau pengeluaran bayi. Adanya kontraksi yang kuat
dan terusmenerus mengakibatkan bayi mulai turun dari uterus menuju vagina.
Tahapan terakhir adalah keluarnya bayi yang berplasenta. Plasenta bayi ini akan
dipotong dan dijepit sehingga menjadi pusar.
Ada beberapa hormon yang berperan pada proses kelahiran bayi. Hormon
tersebut meliputi hormon relaksin, estrogen, prostaglandin, dan oksitosin. Hormon
relaksin diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Fungsi hormon ini adalah
melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul saat terjadi kelahiran.
Hormon estrogen dihasilkan oleh plasenta dengan fungsi menurunkan jumlah hormon
progesteron sehingga kontraksi dinding rahim bisa berlangsung. Hormon
prostaglandin dihasilkan oleh membran ekstraembrionik dengan fungsi meningkatkan
kontraksi dinding rahim. Sedangkan hormon oksitosin dihasilkan oleh kelenjar hipofi
si ibu dan janin. Fungsinya juga meningkatkan kontraksi dinding rahim.

7. Teknologi yang dapat membantu mengatasi permasalahan pasangan suami istri yang
kesulitan memiliki keturunan salah satunya adalah fertilisasi in vitro atau yang sering
disebut dengan bayi tabung. Fertilisasi in vitro ini direkomendasikan bagi mereka yang
memiliki masalah kesuburan. Misalnya, gangguan fungsi sperma dan masalah genetik,
endometriosis, hingga permasalahan ovulasi. Ada beberapa tahapan yang mesti dilalui
seseorang yang ingin menjalani program bayi tabung. Pertama, mereka akan
menggunakan obat untuk mengontrol waktu pematangan telur. Obat ini juga bertujuan
untuk meningkatkan jumlah sel telur yang lebih banyak dalam satu siklus ovulasi yang
dipantau menggunakan USG. Tahap selanjutnya, sel telur akan diambil melalui operasi
kecil dengan bantuan USG sebagai penuntun dari rongga pelvis. Kemudian, dilakukan
pengumpulan sperma yang akan membuahi sel telur dan dilanjutkan dengan inseminasi,
yaitu ketika sel telur dan sperma ditempatkan dalam inkubator di laboratorium. Ketika
sudah terjadi pembuahan dan pembelahan sel, selanjutnya sel telur akan menjadi embrio,
dan dipindahkan ke dalam rahim antara hari pertama hingga hari keenam setelah
terbentuk. Perlu disiapkan biaya yang tidak sedikit untuk menjalani program bayi tabung
atau fertilisasi in vitro dan dengan kesiapan mental yang cukup.

8. Jenis-jenis alat kontrasepsi yang ada dan mekanisme kerja alat kontrasepsi
a. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen, dapat mengurangi perdarahan saat
menstruasi, mengurangi gejala PMS, membuat siklus haid lebih teratur.
Kekurangannya yaitu meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit
kardiovaskular, meningkatnya berat badan dan dapat mengganggu produksi ASI.
Mekanisme kerjanya yaitu pil KB harus diminum setiap hari, tidak mengganggu
kenyamanan hubungan seks. Jika suntik KB dilakukan penyuntikan sekali tiap
bulan. Patch KB mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan
hubungan seks. Cincin vagina, pemakaian lebih mudah, diganti sekali setiap
bulan.
b. Pil KB progestin. Dimana kelebihannya yaitu tidak menimbulkan efek samping
hipertensi dan penyakit kardiovaskular, tidak mengganggu produksi ASI.
Kekurangannya yaitu mengalami peningkatan berat badan, siklus menstruasi tidak
teratur. Metode atau mekanisme kerja alat kontrasepsi ini yaitu Pil, harus
diminum pada jam yang sama setiap harinya, suntik dilakukan setiap 3 bulan
sekali, implan efektif untuk jangka panjang dan bisa timbul nyeri di tempat
pemasangan.
c. Alat KB IUD (Intra-Uterine Device)
IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim,
terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD.
Ada 2 jenis IUD, yaitu IUD berisi tembaga dan hormone. IUD tembaga bisa
digunakan sampai 10 tahun alat ini bekerja dengan cara mencegah sperma masuk
ke tuba falopi sehingga tak dapat bertemu dengan sel telur, sedangkan IUD
hormone bisa digunakan hanya sampai 5 tahun, cara kerjanya akan menyebabkan
penebalan lender pada leher rahim sehingga sperma sulit masuk. Selain itu IUD
jenis ini juga dapat menipiskan dinding rahim yang harusnya menebal saat
pembuahan terjadi.
d. Kondom
Bisa digunakan oleh pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam mencegah
kehamilan meningkat. Mekanisme kerjanya yaitu kondom dapat menghentikan
sperma mencapai sel telur dengan membangun Batasan fisik untuk mencegah
pembuahan.
e. Spermisida. Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida
dapat membunuh sperma dan meghentikan pergerakannya sebelum sperma bisa
berenang masuk ke dalam rahim. Supaya efektif, harus ditempatkan jauh di dalam
vagina. Spermisida dapat berbentuk krim, jeli, dan busa. Efekivitasnya berkurang
apabila melebihi satu jam pemakaian.
f. Diafragma. Berbentuk melingkar seperti kubah dan berfungsi mencegah sperma
masuk ke dalam rahim, biasanya terbuat dari lateks atau silikon. Mekanisme atau
cara kerjanya yaitu setengah bagian kubah tersebut dapat diisi dengan krim atau
jeli pembunuh sel sperma (spermisida) untuk kemudian dimasukkan ke dalam
vagina sebelum berhubungan intim, diafragma merupakan metode kontrasepsi
yang berperan menghalangi sel sperma masuk ke dalam rahim serta menjaga agar
spermisida tetap berada di dekat leher rahim untuk membunuh setiap sel sperma
yang mencoba masuk ke area rahim.
g. Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang
tidak ingin memiliki anak lagi. Pada wanita Teknik yang dapat dilakukan adalah
tubektomi, ligase tuba, implant tuba dan elektrokoagulasi tuba. Pada pria dapat
dilakukan vasektomi. Cara kerja KB steril ini dilakukan dengan mengikat atau
memotong saluran tuba falopi, sehingga sel telur tidak akan menemukan jalan
menuju rahim dan begitupula dengan sperma yang tidak mampu mencapai tuba
falopi untuk membuahi sel telur. Meski demikian sel telur tetap dapat dilepaskan
oleh ovarium secara normal dan tidak mempengaruhi kerja hormon apapun.

9. Sebagai bagian dari umat Hindu tentunya saya akan melakukan upacara megedong-
gedongan tersebut, karena upacara ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas
anugerah yang telah diberikan selain itu juga karena upacara tersebut merupakan acara
pembersihan bagi janin yang ada di kandungan dan banyak sesajen atau bebantenan yang
merupakan simbol dan mengandung makna agar hal buruk atau kotor dengan hal yang
bersih dapat dipisahkan. Dan saya mempercayai hal tersebut dapat menghilangkan
pengaruh buruk dari Sang Bhuta Kala serta bencana yang akan menimpa calon bayi dan
ibunya, dapat membuat bayi menjadi lahir selamat dan ibu yang melahirkan juga selamat
dan sehat setelah melahirkan.

10. Pembentukan atau penginstalan jaras-jaras memori otak dan intelegensi mulai usia janin
6 bulan. Kalau tidak dilakukan penginstalan maka jaras-jaras memori saraf akan
mengalami kerontokan sehingga bayi yang usianya lebih dari 3 tahun tidak bisa lagi
ditambahkan program intlegensi (intlegensi keseimbangan, intlegensi gerak, mimic,
mendengar dan lainnya). Dengan melakukan megedong-gedongan maka berbagai
intlegensi dapat terinstal pada janin sehingga berpengaruh pada kesehatan janin.

Anda mungkin juga menyukai