TEKNOLOGI WAN XI TKJ ALL DISESUAIKAN SK DIRJEN NO. 330 TAHUN 2017
MATERI 5. Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic
DESKRIPSI TUGAS MERANGKUM 5. Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic a) Karakteristik kabel fiber optic b) Kapasitas kabel, kode warna dan pelabelan kabel fiber optic c) Karakteristik jenis kabel multimode d) Karakteristik jenis kabel singlemode e) Jenis konstruksi Duct Cable f) Jenis konstruksi Direct Buried Cable g) Jenis konstruksi Aerial Cable h) Jenis konstruksi Indoor Cable i) Jenis konektor fiber optic Jawaban : a) Karakteristik kabel fiber optic Karakteristik kabel fiber optik adalah sebagai berikut: Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik) Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar Biaya rata-rata pernode cukup mahal Media dan ukuran konektor kecil Kebal terhadap interferensi elektromagnetik Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 - 60 kilometer) Teknologi fiber optic atau serat cahaya memungkinkan menjangkau jarak yang besar dan menyediakan perlindungan total terhadap gangguan elektrik. Kecepatan transfer data dapat mencapai 1000 mbps serta jarak dalam satu segment dapat labih dari 3.5 km. kabel serat cahaya tidak terganggu oleh lingkungan cuaca dan panas. Fiber optic merupakan media transmisi terkini untuk standard Ethernet dalam kabel lan. Perbedaan utama dalam hal fungsi antara kabel fiber optic dan kabel electric adalah sebagai berikut: Jarak lebih jauh Jauh lebih mahal Kurang interferensi magnetic, membuatnya lebih lama Dapat menunjang keceptan sampai 10Gigabits
Ada dua macam kabel lan dalam piranti optic ini:
Multimode (MM), menggunakan ukuran diameter fiber optic lebih luas Single mode (SM), menggunakan diameter fiber optic sangat kecil. Jenis ini sangat mahal dikarenakan proses fabrikasinya lebih presisi. Kabel optic ini bisa mencapai jauh lebih panjang dari pada jenis optic MM.
b) Kapasitas kabel, kode warna dan pelabelan kabel fiber optic
Dalam kabel fiber optik dengan jumlah core yang banyak, maka core itu akan dikelompokkan dalam satu selubung (tube). Satu tube mengandung 12 warna kabel fiber optik core. Dengan demikian kabel fiber optik 24 core akan memiliki 2 tube yang masing masing berisi 12 warna core serat optik yang berbeda. Warna selubung untuk pembungkus “kelompok” warna core serat optik pun juga berdasarkan urutan di atas. Untuk contoh di atas, maka selubung corenya akan berwarna biru dan orange. Demikian seterusnya. Sehingga jika anda mengupas kabel fober optik 96 core, maka akan memiliki 8 selubung dengan warna biru, orange, hijau, cokelat, abu-abu, putih dan merah. Dan jika menentukan warna kabel fiber optik core yang ke 24, maka akan berada dalam selubung berwarna orange, dan serat optik yang berwarna tosca. Demikian seterusnya. Selain warna kabel fiber optik core, ada kode sebagai keterangan tambahan untuk kabel fiber optik tersebut. Diataranya, SM = jenis Fiber Single Mode MM = Multi Mode 48 / 4 T = menunjukkan jumlah Fiber Optik dan jumlah tube. A = Aerial atau kabel udara D = Fiber optik kabel duct DB = Direct Burried (kabel tanam langsung) LT = Lose Tube (tube yang berongga) ST = Straight Tube (tube tanpa rongga) SCPT = Single Core Per Tube digunakan untuk kabel distribution NZDS = Non Zero Dispersion Shifted Fiber, atau Fiber tipe G.655 yaitu Fiber yang mempunyai dispersi sangat kecil.
c) Karakteristik jenis kabel multimode
jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil. Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode : 1. Laju Data : Rendah 2. Jarak Pengiriman Data : Pendek 3. Masa Pakai : Lama 4. Sensitifitas Suhu : Minor 5. Biaya : Rendah (Murah)
d) Karakteristik jenis kabel singlemode
Single mode adalah jenis kabel fiber optik yang memiliki transmisi tunggal . biasanya kabel ini hanya menggunakan 2 serat kaca yang masing-masing seratnya memiliki diameter sekitar 8,3 – 10 mikron. kabel ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding tipe multimode (bahkan bisa 50x lebih cepat di banding multi mode). namun, kabel ini tidak dapat mengirim 2 atau lebih data dalam waktu yang bersamaan, oleh karena itu kabel ini lebih tahan dari gangguan dibanding tipe multimode. hal tersebut di karenakan tidak terjadinya tabrakan cahaya yang dapat menyebabkan distorsi. kabel jenis ini lebih sering digunakan untuk keperluan mengirim data secara cepat. e) Jenis konstruksi Duct Cable Kabel duct adalah kabel fiber optik yang instalasinya menggunakan pelindung pipa duct/subduct, kabel ini dipendam dalam tanah (underground). Metode pemasangannya dengan cara galian terbuka (open trench) ataupun boring rojok (manual borring). f) Jenis Konstruksi Direct Buried Cable Direct Buried Cable atau kabel Tanam langsung, merupakan kabel fiber optik yang instalasinya dipendam dalam tanah (underground) dengan metode galian terbuka (open trench) kabel digelar langsung tanpa menggunakan duct/subduct. Jacketingkabel ini didesain lebih tebal daripada kabel duct. g) Jenis konstruksi Aerial Cable Aerial Cable (Kabel Udara) merupakan kabel fiber optik yang instalasinya menggantung diudara (aerial). Metode pemasangannya kabel digantung diantara tiang-tiang penyangga. Terdapat 3 jenis kabel Udara yaitu Figure 8, ADSS dan OPGW. h) Jenis konstruksi Indoor Cable Kabel fiber optik yang diimplementasikan didalam bangunan / gedung. i) Jenis konektor fiber optic Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar seperti berikut ini: FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya. E200