Sampah merupakan masalah yang sangat besar yang dihadapi oleh semua negara di
dunia, negara negara maju juga seringkali menghadapi masalah tentang sampah, tak
terkecuali Indonesia, salah satunya di kota Pekanbaru. Walaupun Pekanbaru dikenal
sebagai kota yang bersih, sampah yang dihasilkan bukan berjumlah sedikit, namun
bisa berpuluh puluh ton.
Sampah sampah yang dihasilkan dari kehidupan manusia seperti limbah rumah
tangga, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, sekolah, pasar, dan lingkungan sekitar
sering ditumpuk. Sampah tersebut akhirnya dibuang atau ditumpuk begitu saja.
Seiring berjalannya waktu, sampah sampah tersebut kian menumpuk dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Sampah ada yang mudah untuk diolah dan ada yang sulit untuk diolah. Penyebab
menumpuknya sampah di kehidupan masyarakat, adalah membuang sampah
sembarangan, kurangnya kesadaran diri di setiap individu untuk menjaga lingkungan
sekitar, dan sudah menjadi kebiasaan untuk membuang sampah di tempat yang
sangat banyak tumpukan sampah.
Tak jarang sampah yang ada memenuhi parit di sekitar rumah, sehingga
menyebabkan banjir. Musim penghujan menjadi musim yang tidak mengenakkan
bagi masyarakat kota Pekanbaru, apalagi di permukiman yang padat. Parit-parit tidak
mampu lagi mengalirkan air secara maksimal, karena terhalang oleh tumpukan
sampah. Hal ini mengakibatkan air hujan terbendung dan mengenangi pekarangan
rumah. Genangan air yang ada membawa bau tidak sedap, serta membunuh rumput-
rumput di halaman rumah dan ruang terbuka lainnya.
Di provinsi yang kita tinggali ini, tak jarang kita melihat sampah sampah masi
bersekaran di sekitar area kota ataupun di daerah perkampungan. Tak hanya itu,
sampah juga berserakan di area sungai ataupun jalan raya yang dapat mengganggu
para pengendara kendaraan, hal itu juga disebabkan oleh pengendara yang terbiasa
membuang sampah sembarangan di pinggir jalan.