Kegiatan Pembukaan
Guru : Assalamualaikum
Siswa/I : Waalaikumsalam
Azhar : Bersiap
Siswa/I : Pagi Bu
Siswa/I : baik Bu
Siswa/I : iyaa Bu
Guru : Baiklah sebelum dimulai kegiatan pembelajaran untuk hari ini, ada baiknya kita
membaca doa terlebih dahulu, nah untuk doa hari ini akan dipimpin oleh siswa yang datang
pertama untuk hari ini. Siapa yang datang pertama kali tadi?
Teray : Saya Bu
Guru : Nah Terray, Silhkan Pimpin doa teman-temannya untuk memulai pelajaran hari
ini.
Terray : Baik Buu, baiklah teman-teman untuk mendapatkan berkah dalam kegiatan
belajar hari ini. Maka ada baiknya kita berdoa bersama. Doa dimulai
Guru : Baik, terimakasih Teray, semoga dengan doa tadi kegiatan belajar kita bisa
berjalan dnegan lancar. Baiklah anak-anak Ibu sebelum belajar, coba kita chek kerapian dulu ya.
Coba berdiri dulu semuanya, untuk yang laki-laki bajunya dimasukkan ya, dirapihkan dulu
bajunya.
Guru : (guru mengajak siswa/I untuk melakukan ice breaking) Kegiatan dimpimpin
oleh Tata dan Sandy
Tata dan Sandy : Maju depan untuk memandu teman-temannya untuk melakukan ice
breaking.
Dinda : Saya Bu
Dinda : Minggu lalu kita membahsa mengenai proses masuknya Jepang ke Indonesia Bu,
salah satu hal yang melatar belakanginya adalah perang pasifik.
Benni : Saya Bu
Benni : Jepang pertama kali sampai ke Indonesia mendarat di Tarakan, dengan mudah
Jepang bisa menguasa kilang-kilang minyak diwilayah tersebut. Tidak berselang lama Jepang
mampu menguasai wilayah-wilayah lainnya, hingga Jawa dan Sumatra.
Guru : wah bagus sekali Benni, masih ingat materi sebelumnya. Kalau begitu kita hari
ini akan melanjtkan materi.
Kegiatan Inti
Guru : meminta siswa/I menganalisis sifat pendudukan Jepang di Indonesia dari modul.
3 menit kemudian
Vina : Sudah Bu
Ramalika : selama penduduka Jepang ada kebijakan kebijakan yang merugikan masyarakat
Indonesia Bu
Ramalika : kebijakan yang merugikan diantaranya tanam paksa, penyerahan bangan pangan
secara besar-besaran juga dijadikannya wanita pribumi sebagai wanita penghibur.
Guru : baik sekali Ramalika, terimakasih. Selain kebijakan yang merugikan ada tidak
kebijakan yang membawa pengaruh positif?
Livia : saya Bu
Meminta setiap kelompok untuk berdiskusi dan membuat bahan presentasi dengan kertas karton
dalam waktu 15 menit. Setelah 15 menit guru menanyakan bagi kelompok yang telah selesai
untuk mempresentasikan.
Riska : saya Bu
Guru : mempersilahkan
Riska : saya Riska dari kelompok 4 ingin bertanya kepada kelompok 3 adakah manfaat
positif dari pembentukan militer pada masa pendudukan Jepang bagi Bangsa Indonesia?
Ridho : saya dari Ridho dari kelompok 2 akan menjawab, Melalui propagandanya,
Jepang berhasil membujuk penduduk untuk menghadapi Sekutu. Oleh karena itu, Jepang melatih
penduduk dengan latihan-latihan militer. Pada 1943 Jepang semakin intensif mendidik dan
melatih pemuda Indonesia di bidang militer. Jepang membentuk organisasi semi militer dan
organisasi militer yang harus diikuti para pemuda di Indonesia untuk membantu Jepang yang
semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Pasifik. Seperti Seinendan, Keibodan (pembantu
polisi), Fujinkai, Hizbullah dan Barisan Pelopor serta Heiho (sebagai pembantu prajurit) dan Peta
(Pembela Tanah Air). Bekas pasukan Peta akan menjadi kekuatan inti Badan Keamanan Rakyat
(BKR) yang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), merupakan cikal bakal Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
Guru : Terikasih Ridho sudah menjawab, bagaimana kelompok 2 masih ada tambahan?
Kelompok 2 : cukup Bu
Ramalika : Dampak positif di bidang militer pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
ialah... para pemuda dan rakyat mendapatkan pendidikan militer di PETA, yang
kemudian digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari upaya Belanda
merebut kembali kekuasaan
Elly : Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), untuk menggalang dukungan dari
rakyat Indonesia dan mempertahankan wilayah kekuasaannya di Indonesia dari ancaman Sekutu,
Jepang membentuk PETA (Pembela Tanah Air) atau Kyōdo Bōei Giyūgun. PETA adalah
pasukan sukarelawan yang didirikan oleh Jepang pada 3 Oktober 1943.
Dibentuknya PETA memberikan manfaat besar bagi para pemuda dan rakyat. Mereka
mendapatkan pendidikan militer yang sebelumnya tidak bisa didapat pada masa Belanda.
Kemampuan militer ini membantu dalam mengelola dan memimpin pasukan.
Jepang bermaksud menggunakan PETA untuk membantu pasukan mereka dalam melawan
kemungkinan invasi oleh Sekutu. Namun, pasukan Sekutu di Asia Pasifik, di bawah pimpinan
Jenderal Douglas MacArthur, menggunakan strategi lompat kodok (leag frog) untuk melewati
sebagian besar Indonesia. MacArthur hanya mernyerang titik-titik strategis di Morotai (sebagai
pangkalan udara) serta Balikpapan dan sekitarnya (sebagai sumber minyak dan pijakan ke
Filipina). Sehingga, sebagian besar pasukan PETA di pulau Jawa dan Sumatera tidak pernah
terlibat pertempuran pada masa Jepang.
Guru : Baik terimakasih, Beri tepuk tangan untuk kelompok 2 yang telah
mempresentasikan hasil diskusinya.