Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN REKRUTMEN KARYAWAN PADA PT. BRAHMA


BINABAKTI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

FEBTYNARANI SIDABUTAR
D1B017098

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

MANAJEMEN REKRUTMEN KARYAWAN PADA PT. BRAHMA


BINABAKTI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

FEBTYNARANI SIDABUTAR
D1B017098

Jambi, Desember 2020

Mengetahui, Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Akademik Pembimbing KKL
Kerjasama dan Sistem Informasi

Dr. Ir. Wilyus, M.Si Dr. Ir. Ira Wahyuni, M.P.


NIP. 19640923 199103 1 002 NIP. 19611106 198710 2 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
magang yang berjudul “Manajemen Rekrutmen Karyawan Pada PT. Brahma
Binabakti Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.
Laporan magang di PT. Brahma Binabakti ini menjelaskan tentang
gambaran perusahaan dan kegiatan inti perusahaan khususnya pada manajemen
perekrutan karyawan. Di samping hal tersebut, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan
kepada penulis. Rasa terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Orang tua tercinta dan adik adik tersayang yang selalu memberi motivasi
dan do’anya kepada penulis.
2. Ibu Dr. Ir. Ira Wahyuni, M.P. selaku dosen pembimbing magang yang telah
membimbing dalam kegiatan magang ini.
3. Bapak Dr. Ir. H. Mohd. Zuhdi, M.Sc. selaku ketua komisi magang dan
Bapak Ibu Komisi Magang yang telah bekerja keras dalam kegiatan magang
ini.
4. Bapak Triyono selaku Estate Manager yang mewakili pihak manajemen PT.
Brahma Binabakti dalam kegiatan magang mahasiswa Fakultas Pertanian
Universitas Jambi.
5. Bapak Roni Ihsan selaku Regional Mill Manager yang mewakili pihak
manajemen PT. Brahma Binabakti dalam kegiatan magang mahasiswa
Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
6. Bapak Deddy Jatmiko selaku Kepala Tata Usaha Sekernan Estate, Ibu Rani
Melati selaku Staff PGA Sekernan Estate, Ibu Kristina Natalina Manullang
selaku Staff Laporan Sekernan Estate, Bapak Ardiyansyah EP. selaku
Kepala Kebun Plasma Sekernan Estate, Bapak Boni P Nababan selaku
Kepala Kebun 1 Sekernan Estate, Bapak Dumer Tambunan selaku Kepala
Kebun 2 Sekernan Estate, Bapak Eko Bayu H selaku CSR Area, Bapak
Herdianus Manalu selaku Staff CSR Area, Bapak Samuel D Tampubolon
selaku Asisten Afdeling C, Bapak Rachmadi selaku Asisten Afdeling G,

i
Bapak Indrawan Selaku Asisten Bibitan, Bapak Aidil Syahputra selaku
Asisten R&D, Bapak Agus Salim selaku Asisten Survey dan Bapak Alden
M. Hutabarat selaku Asisten EFB & LA yang telah memberikan arahan-
arahan positif dan pengetahuan di kantor maupun di lapangan.
7. Bapak Yogaswara selaku Kepala Tata Usaha Mill, Bapak Irwan Gultom
selaku Assisten Grading Mill, Bapak Darmawan S.P selaku Shift Engineer A
Mill dan Bapak Bonar Sugianto Manalu selaku Krani PGA Mill.
8. Sahabat-sahabat tercinta yaitu Putri Lubis, Novelina Sihotang serta Apriliani
Sinambela.
9. Rekan tercinta saya satu lokasi magang di PT. Brahma Binabakti (BBB),
yaitu Apriliani Sinambela.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan magang ini dapat
bermanfaat.

Jambi, Desember 2020


Penulis

Febtynarani Sidabutar

(D1B017098)

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI Iii
DAFTAR TABEL Vi
DAFTAR GAMBAR Vii
DAFTAR LAMPIRAN Viii

I. PENDAHULUAN 1
1.1..............................................................................Latar Belakang 1
1.2............................................................................................Tujuan 4

II. METODE PELAKSANAAN 5


2.1. Waktu dan Pelaksanaan 5
2.1.1. Waktu Pelaksanaan 5
2.2.2. Tempat Pelaksanaan 5
2.2. Ruang Lingkup Kegiatan 5
2.2.1. Umum 5
2.2.2. Khusus 5
2.3. Metode Pengumpulan Data 6
2.3.1. Metode Observasi 6
2.3.2. Metode Wawancara 6
2.3.3. Studi Pustaka 6
2.3.4. Dokumentasi 6

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 7


3.1. Gambaran Umum Perusahaan 7
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan 7
3.1.2. Letak Geografis dan Luas Lahan Perusahaan 7
3.1.3. Motto, Visi dan Misi Perusahaan 8
3.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan 8

iii
3.1.5. Fasilitas Kesejahteraan Karyawan 9
3.2. Kegiatan Perusahaan Yang Diikuti 9
3.2.1. Apel Pagi Staff 10
3.2.2. Apel Pagi Karyawan 10
3.2.3. Pembibitan 11
3.2.4. Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit (Tanaman
13
Menghasilkan)
3.2.5. Manajemen Pemanenan 15
3.2.6. Pengawasan Mutu TBS 15
3.2.7.Pengangkutan, Penerimaan, dan Pengadaan Bahan
16
Baku TBS
3.2.8.Manajemen Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO 17
3.2.9. Aplikasi Tankos, Solid dan Limbah Cair 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 20


4.1. Pengertian Manajemen Rekrutmen 20
4.1.1. Metode Tertutup 20
4.1.2. Metode Terbuka 21
4.2. Manajemen Rekrutmen Karyawan di PT. Brahma
21
Binabakti Mill dan Sekernan Estate
4.2.1. Perencanaan (Planning) Rekrutmen Karyawan di
21
PT. Brahma Binabakti
4.2.2. Pengorganisasian (Organizing) Rekrutmen
24
Karyawan di PT Brahma Binabakti
4.2.3. Pelaksanaan (Actuating) Rekrutmen Karyawan di
26
PT Brahma Binabakti
4.2.4. Pengawasan (Controlling) Rekrutmen Karyawan di
31
PT. Brahma Binabakti
4.3. Data Jumlah Karyawan dan Staff di PT. Brahma Binabakti
31
Mill
4.4.Data Jumlah Karyawan dan Staff di PT. Brahma Binabakti
32
Sekernan Estate

iv
V. PENUTUP 36
5.1. Kesimpulan 36
5.2. Saran 36

DAFTAR PUSTAKA 38
LAMPIRAN 39

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Jadwal Kerja Karyawan Lapangan PT. Brahma Binabakti Sekernan 10
Estate
2. Jadwal Kerja Karyawan Kantor Besar PT. Brahma Binabakti 11
Sekernan Estate
3. Data Replanting PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate 11
4. Data Jumlah Tenaga Kerja di PT. Brahma Binabakti Mill Pada 31
Bulan Juli s/d September 2020
5. Data Jumlah Tenaga Kerja di PT. Brahma Binabakti Sekernan 32
Estate pada Bulan Juli s/d September 2020
6. Komposisi Tenaga Kerja PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate 33
per 30 September 2020
7. Data Karyawan PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate Pemanen 34
Bulan Juli s/d September 2020
8. Data Karyawan PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate Pekerja 34
Rawat Tanaman Menghasilkan (TM) Bulan Juli s/d September
2020

DAFTAR GAMBAR

vi
Gambar Halaman
1. Struktur Organisasi PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate 8
2. Struktur Organisasi PT. Brahma Binabakti Mill 9
3. Alur Penerimaan Tenaga Kerja di PT. Brahma Binabakti Sekernan 24
Estate
4. Alur Proses Rekrutmen Karyawan di PT. Brahma Binabakti 28
Sekernan Estate

DAFTAR LAMPIRAN

vii
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Karyawan PT. Brahma Binabakti Mill 39
2. Data Jumlah Karyawan di PT. Brahma Binabakti Mill dari Bulan 44
Juli s/d September 2020.
3. Data Jumlah Karyawan di PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate 45
pada Bulan September 2020 Yang Dibedakan Atas Pemanen dan
Rawat.........................................................................................................
4. Rencana Kerja Harian 48
5. Formulir Permintaan Tenaga Kerja 49
6. Formulir Wawancara................................................................................. 50
7. Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan Tetap 51
8. Formulir Evaluasi Kinerja Karyawan Masa Percobaan 52
9. Formulir Data Pribadi Pelamar 53
10. Formulir Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) 57
11. Formulir Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) 59
12. Pernyataan Integritas 62
13. Informasi Untuk Karyawan Baru di Site 63
14. Dokumentasi Kegiatan Magang di PT. Brahma Binabakti 64

viii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki beberapa
keunggulan komperatif didukung oleh sumber daya alam dalam pembangunan
nasional, beberapa hal yang sudah dilakukan yaitu dengan mengembangkan
sumber utama pertanian, pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan
pekerjaan, meningkatkan pendapatan nasional dan sebagai produsen untuk
memberikan nilai tambah pada suatu produk pertanian baik dari bidang industri
maupun jasa. Perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian di Indonesia
dengan komoditi utamanya yaitu kelapa sawit.
Kelapa sawit memiliki peranan dan arti penting bagi pembangunan
nasional, salah satunya sebagai sumber perolehan devisa maupun pajak. Kelapa
sawit merupakan tanaman komoditas perkebunan yang cukup penting di
Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah. Industri
kelapa sawit Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat, setidaknya dalam
10 tahun terakhir. Indikasi ini dapat dilihat dari peningkatan luas areal perkebunan
kelapa sawit yang dibuka baik oleh exiting plantation maupun oleh new
plantation. Kelapa sawit memiliki keunggulan dibandingkan tanaman penghasil
minyak nabati lainnya. Sifat-sifat unggul minyak sawit tersebut mampu menjamin
daya saing minyak sawit baik dalam hal harga, kontinuitas pengadaan dan
keaneka penggunaannya (Pahan, 2007).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2020), tercatat pada tahun 2018
luas lahan komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi sebesar 506462 ha dan
menghasilkan produksi sebesar 1.142.078 ton. Kelapa sawit menjadi unggulan di
Provinsi Jambi bila dibandingkan dengan komoditi karet yang luas lahannya lebih
luas dibanding luas lahan komoditi kelapa sawit, yakni sebesar 667.114 ha dan
menghasilkan produksi sebesar 348.551 ton.
PT Brahma Binabakti merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
perkebunan, komoditas utamanya yaitu tanaman karet dan kelapa sawit.
Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan dari Triputra Agro Persada,
dan memiliki komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar dan karyawan.

1
2

PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate per 31 September 2020 memiliki


885 karyawan dan staff, yang terdiri dari 36 staff, 840 karyawan dengan status
karyawan tetap (KT) dan 9 karyawan dengan status karyawan kontrak (KK). Pada
perusahaan ini tenaga kerja laki-laki lebih dominan dipekerjakan dilihat dari
kegiatan pemanenan dan kerja rawat. Sedangkan PT. Brahma Binabakti Mill
memiliki 158 orang karyawan. Untuk itu seorang manajer perlu mengetahui skill
dan kemampuan para staff nya secara keseluruhan. Semua fungsi bisnis tidak akan
berjalan dengan sendirinya meskipun telah dilengkapi dengan berbagai peralatan
modern.
Semua fungsi hanya akan bergerak jika dilengkapi dengan sumber daya
manusia. Kualitas pekerja biasanya sangat tergantung pada kualitas sumber daya
manusia, semakin baik pula kinerja dan produk yang dihasilkan dan akan semakin
berkualitas pula proses manajemen strateginya. Manajemen sumber daya manusia
adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek
orang atau SDM dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan,
penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penelitian (Simamora, 1997).
Manajemen sumber daya manusia memiliki posisi yang sangat strategis dalam
kehidupan dan keberlangsungan perusahaan. Hal ini karena baik dan buruknya
manajemen sumber daya manusia dapat berdampak pada kinerja, produktivitas,
motivasi, dan puasan kerja yang pada gilirannya menentukan maju mundurnya
perusahaan.
Menurut Simamora (1997) : “Rekrutmen (recruitment) adalah serangkaian
aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan,
keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang
diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Sedangkan menurut Faustino
Cardoso Gomes (1995:105) : rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan
dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
Menurut Baiq Setiani (2013) maksud dari rekrutmen adalah untuk
mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga
perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan
terhadap calon tenaga pekerja yang dianggap memenuhi standard kualifikasi atau
perusahaan. Rekrutmen merupakan proses komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar
3

menghendaki informasi yang akurat mengenai berbagai informasi perusahaan atau


organisasi yang bersangkutan. Sedangkan perusahaan atau organisasi sangat
menginginkan informasi yang akurat tentang pelamar-pelamar tersebut sebelum
diangkat menjadi karyawan.
Menurut Simamora (1997), tujuan rekrutmen antara lain :
1. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap
calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standard kualifikasi organisasi.
2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-
karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama
dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects)
yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar
yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.
Menurut Baiq Setiani (2013) tujuan utama dari proses rekrutmen dan
seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu,
sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di
perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat
sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama
dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan
kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih orang
yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan. Hal tersebut bukan saja
karena proses rekrutmen dan seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan
tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan
berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja pegawai
yang bersangkutan dan orang orang disekitarnya. Berdasarkan penjelasan tersebut
maka penulis mengangkat topik yang berjudul “Manajemen Rekrut Karyawan
Pada PT. Brahma Binabakti Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro
Jambi”.
4

1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan kuliah kerja lapang ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui aspek manajemen rekrutmen karyawan pada PT
Brahma Binabakti Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari alur proses manajemen rekrutmen
karyawan pada PT Brahma Binabakti Kecamatan Sekernan Kabupaten
Muaro Jambi.
II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Pelaksanaan


2.1.1 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan kuliah kerja lapang ini dilaksanakan selama 8 Minggu, yaitu
dimulai pada tanggal 27 Agustus 2020 sampai dengan 27 Oktober 2020.
2.2.2 Tempat Pelaksanaan
Kegiatan kuliah kerja lapang dilaksanakan di PT. Brahma Binabakti
Sekernan Estate yang berlokasi di Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan,
Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

2.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Kegiatan kuliah kerja lapang ini dilakukan di PT. Brahma Binabakti yang
berlokasi di Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro
Jambi, Provinsi Jambi. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja oleh pihak
komisi kuliah kerja lapang Fakultas Pertanian Universitas Jambi atas dasar
pertimbangan bahwa perusahaan PT. Brahma Binabakti merupakan salah satu
perusahaan yang mengusahakan tanaman perkebunan yaitu tanaman kelapa sawit.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam kuliah kerja lapang ini yaitu:
2.2.1 Umum
Mengamati, mempelajari serta mengumpulkan informasi segala aspek
kegiatan dan pekerjaan yang dilaksanakan di PT. Brahma Binabakti, baik dalam
kegiatan manajemen pembibitan, pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM),
pemupukan, pemanenan tanaman kelapa sawit.
2.2.2 Khusus
Kegiatan khusus yaitu mempelajari tentang bagaimana mengetahui
gambaran kegiatan rekrut karyawan dan mengetahui aspek manajemen rekrut
karyawan yang dilaksanakan di PT. Brahma Binabakti baik karyawan dari
Sekernan Estate maupun dari Mill. Kegiatan di mulai dengan mengetahui profil
perusahaan, mengenal semua staff dan pekerja perusahaan, memahami sistem
kerja dari pembibitan hingga pengolahan kelapa sawit menjadi CPO.

5
6

2.3 Metode Pengumpulan Data


Pelaksanaan kegiatan kuliah kerja lapang ini digunakan beberapa metode
pendekatan yaitu :
2.3.1 Metode Observasi
Dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk mengamati serta
melihat keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan dan berpartisipasi dalam
setiap kegiatan dilapangan.
2.3.2 Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara berdialog dan bertanya langsung dengan
pihak terkait yang ada dilapangan serta orang-orang orang yang terlibat langsung
dalam pelaksanaan dilapangan dan bertanggung jawab terhadap semua masalah
teknis dilapangan.
2.3.3 Studi Pustaka
Studi pustaka ini menggunakan berbagai literatur yang bisa memperkuat
isi tulisan seperti, buku, jurnal dan berbagai literatur lain yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan tentang managemen dan budidaya kelapa sawit.
2.3.4 Dokumentasi
Selama melaksanakan kegiatan dilapangan didokumentasikan dengan
menggunakan foto atau gambar untuk memperkuat isi laporan yang akan disusun.
III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Gambaran Umum


3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Brahma Binabakti merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit, karet dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Awalnya
nama PT. Brahma Binabakti adalah PT. Kirana Sekernan, kemudian pada tahun
2007-2008 PT. Kirana Sekernan berubah nama menjadi PT. Brahma Binabakti.
PT. Brahma Binabakti berdiri sejak tahun 1988 dengan anggaran dasarnya dimuat
dalam akta No.10 tanggal 09 November 1988, dibuat di hadapan Erwal Gewang,
S.H., Notaris di Jakarta. yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Keputusan No. 02.3119.HT.01.01 tanggal 10 April 1989. PT.
Brahma Binabakti merupakan salah satu anak perusahaan dari Triputra Agro
Persada. Triputra Agro Persada (TAP) didirikan pada tanggal 1 April 2005 yang
dipimpin oleh bapak Teddy P.Rachmat selaku Presiden Komisaris dan bapak
Benny Subianto selaku Presiden Direktur.
Selain dibidang perkebunan PT. Brahma Binabakti juga bergerak dibidang
pengolahan kelapa sawit, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mulai didirikan pada tahun
1997 dan mulai beroprasi pada tahun 1999. Dalam kegiatan produksinya Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) memperoleh bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) dari
kebun inti, kebun plasma (KUD), dan dari luar dengan kapasitas produksi 65
ton/jam yang dibagi menjadi dua line mesin produksi. PT. Brahma Binabakti juga
telah menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada Tahun
2015 dimana merupakan inisiatif multi-pemangku kepentingan global yang
mendorong pertumbuhan dan penggunaan minyak sawit berkelanjutan.

3.1.2 Letak Geografis dan Luas Lahan Perusahaan.


Secara geografis lokasi perkebunan berada pada titik kordinat (S
1012’32.6” – E 103021’37.6”) 46 MDPL dan pabrik kelapa sawit (S 1020’45.6” –
E 103019’35.6”) 43 MDPL, PT. Brahma Binabakti terletak pada Jalan Lintas
Timur Sumatera KM 54 – 72, Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan,
Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, dengan luas lahan 10478,09 Ha. Lahan

7
8

ini terdiri dari kebun inti 4352,09 Ha, kebun plasma I 4278 Ha dan kebun plasma
II 1848 Ha.

3.1.3 Motto, Visi dan Misi Perusahaan


3.1.3.1. Motto Perusahaan
Passion For Excellent
“Semangat menuju yang terbaik”
3.1.3.2. Visi Perusahaan
Excellent Plantations For the World
“Perkebunan yang paling unggul untuk dunia.”
3.1.3.3. Misi Perusahaan
Green Plantation for Better Quality of Life
“Mengembangkan perkebunan yang ramah lingkungan yang mampu
memperbaiki taraf hidup orang banyak”

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang mengelompokkan
bagian-bagian kerja dan garis komando mulai dari pimpinan sampai karyawan.
PT. Brahma Binabakti Kebun memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Estate
Manager, CSR Area, Kepala Kebun, Kepala Plasma, Kepala Tata Usaha, Dokter
Perusahaan, Kepala Workshop beserta staff dan krani.
Gambar 1.Struktur Organisasi PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate

Estate Manager

CSR Area Kepala Kebun 1 Kepala Kebun 2 Kepala Plasma Kepala Tata Usaha Dokter Perusahaan Kepala Workshop Asst Infrastruktur

Asst. CSR Aslap OA Aslap OC Asst. Plasma Staff Laporan Bidan Polibun

Aslap OB Aslap OE Staff PGA

Aslap OD Aslap OG Staff Keuangan

Aslap OF Aslap OH Staff Gudang

Aslap EFB & LA Asst. Bibitan Staff Plasma

Aslap LC Asst. R&D Staff IT

Asst. Survey Staff Sustainibility

Sumber : PGA PT Brahma Binabakti Sekernan Estate


9

PT Brahma Binabakti Mill memiliki struktur organisasi yaitu terdiri dari


Region General Mill Manager, Asisten Mill Manager, Kepala Tata Usaha beserta
staff.
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Brahma Binabakti Mill

Sumber : PGA PT Brahma Binabakti Sekernan Estate

3.1.5 Fasilitas Kesejahteraan Karyawan


Adapun fasilitas yang disediakan oleh PT. Brahma Binabakti seperti rumah,
sarana transportasi, jalan, listrik, air bersih, tempat ibadah, BPJS Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan, Jaminan Pensiun, polibun, TPA (Tempat Penitipan Anak), dan
Catu Beras.

3.2 Kegiatan Perusahaan Yang Diikuti


Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang diikuti penulis diperusahaan ini
berlangsung secara keseluruhan baik di kebun inti maupun pabrik yaitu mulai dari
mengikuti kegiatan apel pagi, pembibitan, pemeliharaan tanaman menghasilkan,
pemanenan, grading atau pengawasan mutu TBS, pengangkutan TBS, pengolahan
kelapa sawit menjadi CPO, aplikasi tankos dan limbah cair.
10

3.2.1 Apel Pagi Staff


Kegiatan perusahaan PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate dimulai dari
kegiatan apel pagi staff untuk pemberian arahan sekaligus bentuk kedisiplinan di
perusahaan. Apel pagi diberikan baik untuk staff kantor maupun lapangan.
Kegiatan apel pagi staff dilakukan pukul 05.15 WIB yang dipimpin oleh Estate
Manager. Kegiatan apel pagi staff merupakan arahan dan evaluasi tugas oleh
Estate Manager terhadap bawahannya.

3.2.2 Apel Pagi Karyawan


Apel pagi karyawan memiliki tujuan untuk mengarahkan pembagian kerja
serta absensi karyawan setiap paginya. Apel pagi di kantor besar PT Brahma
Binabakti Sekernan Estate dilakukan pada pukul 06.45 WIB sedangkan apel pagi
di lapangan dilakukan pada pukul 06.15 WIB. Untuk hari sabtu pagi karyawan
kantor mengikuti kegiatan senam pagi di depan kantor besar. Sedangkan apel
pagi bagi staff dan karyawan pabrik dilakukan pada pukul 06.45 WIB di depan
kantor besar PT. Brahma Binabakti Mill.
Karyawan lapangan bekerja selama 7 jam/hk pada hari Senin – Kamis dan
hari Sabtu. Pada hari Jumat pekerja lapangan bekerja selama 5 jam/hk. Karyawan
kantor bekerja selama 7 jam/hk pada hari Senin – Jumat dan 5 jam/hk pada hari
Sabtu. Berikut tabel jadwal kerja karyawan di PT. Brahma Binabakti Sekernan
Estate.

Tabel 1. Jadwal Kerja Karyawan Lapangan PT. Brahma Binabakti Sekernan


Estate.

Aktivitas Senin – Kamis Jumat Sabtu


Masuk 07.00 07.00 07.00
Istirahat 12.00 – 13.00 - 12.00 – 13.00
Pulang 15.00 11.30 15.30
Sumber : Human Resources Petunjuk Operasional Triputra Agro Persada Group
11

Tabel 2. Jadwal Kerja Karyawan Kantor Besar PT. Brahma Binabakti Sekernan
Estate.

Aktivitas Senin – Jumat Sabtu


Masuk 07.00 07.00
Istirahat 12.00 – 14.00 -
Pulang 16.00 12.00
Sumber : Human Resources Petunjuk Operasional Triputra Agro Persada Group

3.2.3 Pembibitan
Pembibitan merupakan kegiatan dilapangan yang bertujuan untuk
mempersiapkan bibit siap tanam. Tujuan pembibitan adalah menghasilkan bibit
kelapa sawit yang berkualitas tinggi sesuai kebutuhan agar dapat dicapai yield
yang tertinggi. Kegiatan pembibitan sendiri mulai dilakukan pada Januari 2018
hal ini dikarenakan perusahaan yang secara bertahap akan melakukan replanting.

Tabel 3. Data Replanting PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate

Tahun Tanam
No Tahun Luas
1994 1995 1996 1997 1998
1 2020 569,98 569,98
2 2021 436,47 436,47
3 2022 516,96 516,96
4 2023 644,14 644,14
5 2024 848,07 848,07
6 2025 610,33 185,1 425,2
7 Jumlah 3625,95 1006,45 1161,1 848,07 185,1 425,2
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020

Dari data diatas dapat diketahui bahwa perencanaan replanting yang


dilakukan perusahaan adalah ±604,325 Ha pertahun. Yang mana kegiatan
replanting tersebut akan berlangsung selama 6 tahun untuk keseluruhan luas lahan
yang dimiliki oleh perusahaan.
PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate menggunakan bibit unggul varietas
Tenera (D x P Unggul). Varietas yang telah tertanam di lahan saat ini berasal dari
berbagai pemasok, yaitu Marihat, Lonsum, Costarica dan Socfindo. Namun untuk
12

varietas bibit saat ini yang digunakan berasal dari Felda, PPKS, ASD Bakrie, dan
Dami Mas. Bibit Marihat dan Lonsum merupakan bibit yang ditanam pertama kali
di lahan, sedangkan bibit Socfindo baru sebagian besar telah tertanam di lahan.
Tanaman yang ada di lapangan masih berada dalam kelompok TM dan TBM,
dengan tahun tanam pertama adalah tahun 1994. Kerapatan Tanaman Stand Per
Ha disesuaikan dengan jenis lahan (tanah). Kebutuhan kecambah sebanyak 200
butir/Ha. PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate menerapkan cara pembibitan dua
tahap (Double stage) yaitu Pre Nursery dan Main Nursery.

3.2.3.1 Pre Nursery


Pre nursery merupakan tempat penyemaian untuk memperoleh pertumbuhan
bibit yang merata sebelum dipindahkan ke pembibitan. Tujuan Pre Nursery adalah
memberi waktu lebih longgar untuk membuat persiapan areal bibitan dan untuk
memudahkan pemeliharaan yang optimal. Kegiatan perawatan di PN yaitu
konsolidasi, penyiraman, weeding, dan pemupukan. Kegiatan konsolidasi
dilakukan untuk meratakan permukaan tanah di dalam polybag dengan cara
menambah atau menimbun tanah dengan tujuan untuk menyokong bibit agar tetap
berdiri tegak. Penyiraman bibit menggunakan sistem pengairan berkabut (mist
irrigation). Tujuan penerapan sistem irigasi yang tepat adalah untuk menjamin
bahwa masing-masing bibit memperoleh air yang cukup setiap hari. Weeding atau
pengendalian gulma dilakukan di dalam polybag dan di luar polybag dilakukan
secara manual (mencabut) dan tidak boleh menggunakan herbisida.
Kegiatan seleksi bibit dilakukan untuk membuang bibit yang mempunyai
bentuk dan pertumbuhan abnormal serta bibit yang terserang hama penyakit
Seleksi dilakukan saat bibit berumur 2 bulan (berdaun 3 – 4 helai) dan bersamaan
saat transplanting bibit ke MN. Jumlah bibit yang diafkir di PN berkisar 10 – 15
% dari total bibit yang ditanam.
Seleksi bibit PN dilakukan dengan memberikan tanda silang (X)
menggunakan warna cat putih di polibag setia bibit yang afkir/abnormal. Lalu
dipisahkan dari bibit yang sehat. Khusus bibit yang terserang hama penyakit
ditempatkan secara terpisah dari bibit afkir maupun dari bibit yang sehat untuk
13

dilakukan perawatan. Apabila tidak ada perubahan ke arah normal, maka bibit
tersebut dimusnahkan.

3.2.3.2 Main nursery


Main nursery merupakan tempat pembibitan utama sebelum bibit sawit
ditanam di lapangan. Kegiatan seleksi bibit di Main nursery dilakukan untuk
membuang bibit yang mempunyai bentuk dan pertumbuhan abnormal serta bibit
yang terserang hama penyakit. Seleksi di MN dilakukan 3 tahap yaitu: pada saat
bibit berumur 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan. Jumlah bibit yang diafkir di PN
berkisar 8 – 12 % dari total bibit yang ditanam.
Pemeliharaan bibit di main nursery yaitu penyiraman, konsolidasi, weeding
dan pemupukan. Setiap kegiatan pemeliharaan di MN hampir sama dengan
kegiatan di PN. Penyiraman mist irrigation setara dengan 8 mm curah hujan untuk
setiap kali penyiraman. Penyiraman harus dilakukan pagi dan sore. Pemupukan
dilakukan saat bibit berumur 6 bulan dan 7 bulan. Pemupukan umur 6 bulan
menggunakan pupuk kisreate dengan takaran 10 gram per polybag. Pemupukan
untuk umur 7 bulan menggunakan borat dengan takaran 20cc per pokok. Weeding
MN dilakukan 2 minggu sekali dengan pemberian insektisida. Setelah dari main-
nursery, maka bibit yang telah lolos seleksi siap ditanam di lapangan.

3.2.4 Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit (Tanaman Menghasilkan)


Pemeliharaan tanaman merupakan suatu tindakan yang sangat penting dan
menentukan massa produktif tanaman. Pemeliharaan bukan ditujukan terhadap
tanaman saja, tetapi juga pada media tumbuh (tanah). Meskipun tanaman dirawat
dengan baik, namun jika perawatan tanah diabaikan maka tidak akan banyak
memberi manfaat. Pemeliharaan atau perawatan tanaman kelapa sawit yang sudah
menghasilkan dan yang penulis ikuti meliputi kegiatan Spot Spraying,
Pengendalian HPT, Pengendalian Gulma Secara Manual, Semprot CPT,
Pemupukan.
3.2.4.1 Spot Spraying

Yaitu kegiatan penyemprotan yang dilakukan untuk mengendalikan gulma


selain jenis lalang menggunakan herbisida.
14

3.2.4.2 Pengendalian HPT

Hama yang terdapat di perkebunan sawit PT Brahma Binabakti Sekernan


Estate adalah ulat api, tikus, kumbang tanduk, monyet. Sedangkan penyakit yang
terdapat adalah Genoderma. Pengendalian HPT yang dilakukan PT Brahma
Binabakti Sekernan Estate beranekaragam sesuai dengan hama dan penyakit yang
terdapat. Untuk pengendalian ulat api sendiri dapat dilakukan dengan cara fogging
dan/atau injeksi. Untuk tikus pengendaliannya dengan cara pemberian recumin.
Sedangkan untuk pengendalian genoderma dilakukan isolasi dengan cara
pembuatan parit empat persegi dengan jarak masing-masing 2,5 meter dari
tanaman kelapa sawit yang terserang genoderma.

3.2.4.3 Pengendalian Gulma Secara Manual

Kegiatan ini dilakukan pada musim kemarau sebagai improvement


perusahaan dengan cara memotong akar benalu yang tumbuh pada pohon sawit.
Gulma sendiri terdiri dari gulma berguna dan berbahaya. Untuk gulma berguna di
PT.Brahma Binabakti Sekernan Estate adalah Turnera Subulata (bunga pukul
delapan) dan Nephrolepis (paku pedang). Dan untuk gulma berbahaya yang di
PT.Brahma Binabakti Sekernan Estate adalah Krisan, Kucingan merah, Pakis
kresek dan Gulma api.
3.2.4.4 Semprot CPT

Semprot CPT adalah kegiatan penyemprotan yang dilakukan untuk


mengendalikan gulma di sekitar piringan, pasar pikul dan TPH.
3.2.4.5 Pemupukan

PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate menggunakan limbah industri


sebagai tambahan pupuk organik bagi tanaman kelapa sawit seperti penggunaan
limbah cair dengan sistem land aplikasi, tandan kosong yang diaplikasikan 1 lapis
dengan dosis 300 kg/titik antar pokok dan diaplikasikan di gawangan mati
(piringan kelapa sawit). Selain itu perusahaan juga menggunakan pupuk
anorganik yaitu Urea yang diaplikasikan diatas rumpukan pelepah (gawangan
mati) hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan pupuk pada saat hujan dan
melihat dari akar tanaman kelapa sawit yang lebih dominan di gawangan mati.
15

3.2.5 Manajemen Pemanenan


Pemanenan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan produksi
tanaman kelapa sawit. Tujuan pemanenan adalah untuk mendapatkan FFB (Fresh
Fruit Bunch) dan OER (Oil Extract Rendemen) yang tinggi. Sebelum melakukan
kegiatan pemanenan, pemanen harus melengkapi APD dan alat yang akan
digunakan untuk memanen. Ketika melakukan kegiatan panen, pemanen juga
harus melakukan pruning progressive dan pemungutan brondolan agar tidak
terjadi losses.
Proses pemasakan tandan sawit dapat dilihat dari perubahan warna
buahnya. Buah kelapa sawit yang masih mentah berwarna hijau karena pangaruh
zat klorofil. Selanjutnya akan berubah menjadi merah atau orange akibat pengaruh
zat warna beta katoten. Setelah warna merah atau orange tecapai berarti minyak
sawit yang terkandung dalam daging buah telah mencapai maksimal dan buah
sawit akan lepas dari tangkai tandanya. Sudah lazim bahwa kriteria kematangan
tandan dinyatakan dalam jumlah brondolan yang sudah jatuh dipiringan sebagai
patokan, jumlah minimum buah sawit yang jatuh sebanyak 2 brondolan lepas dari
janjang untuk tanaman menghasilkan.
Proses pemanenan pada kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan
buah masak, memungut berondolan, dan mengangkutnya dari pohon ketempat
pengumpulan hasil(TPH) serta ke pabrik. Dalam pelaksanaan pemanenan perlu
memperhatikan beberapa kriteria tertentu karena tujuan panen kelapa sawit adalah
untuk mendapatkan rendemen minyak yang tinggi dengan kualitas minyak yang
baik. Kriteria panen yang perlu diperhatikan antara lain matang panen, cara panen,
alat panen, rotasi dan sistem panen, kerapatan panen, kebutuhan tenaga kerja dan
mutu panen.

3.2.6 Pengawasan Mutu TBS


Grading adalah kegiatan menyortir dan mengontrol kualitas tandan buah
segar yang akan dipergunakan untuk pengolahan CPO yang dinilai dari segi
kematangan, persentase brondolan, tangkai panjang, kontaminasi (sampah, batu,
dan lain-lain), digigit tikus, serta abnormality (parthenocarpic dan buah sakit).
Kegiatan grading dilaksanakan di TPH (tempat pengumpulan hasil). Sebelum
16

terangkutnya tandan buah ke PKS dan dilakukan pengolahan penting untuk


dilakukan kegiatan grading yang sangat mempengaruhi keberhasilan pengolahan
dalam menghasilkan CPO yang berkualitas baik.

3.2.7 Pengangkutan, Penerimaan, dan Pengadaan Bahan Baku TBS


Proses pengangkutan TBS (Tandan Buah Segar) merupakan proses
pengangkutan TBS dari TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) ke PKS. TBS yang
baru dipanen harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah dan tidak boleh
melewati waktu 1x24 jam setelah dipanen. Buah yang tidak segera diolah akan
membuat kadar ALB meningkat dan buah bisa mengalami kerusakan. Batas
toleransi kadar ALB adalah < 3 %.
Selanjutnya, buah dari kebun akan dibawa ke PKS. Ada beberapa prosedur
sebelum buah bisa masuk ke dalam PKS diantaranya:
1. Proses penerimaan buah.
Proses ini dilakukan di pos satpam dimana satpam yang bertugas akan
menerima laporan buah masuk dan mengisi beberapa administrasi yang
diperlukan.
2. Proses penimbangan buah di PKS.
Terdapat 2 timbangan yang masing-masing berkapasitas 40.000 kg dan
50.000 kg. Buah yang masuk ke PKS tersebut merupakan buah untuk
persediaan pabrik supaya proses olah di pabrik dapat terus berlangsung
dan dapat memenuhi kapasitas olah pabrik sebesar 65 ton/jam.
Selain dari kebun inti, persediaan buah juga diperolah dari kebun plasma
dan membeli dari supplier luar. Ada beberapa prosedur administrasi yang harus
dilakukan sebelum membeli buah dari pihak luar.Prosedur administrasi pembelian
tandan buah segar (FFB Sourcing) meliputi proses:
a. Administrasi Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) menuju Mill,
b. Administrasi Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) melalui Loading Ramp
Transit,
c. Administrasi Pembayaran Tandan Buah Segar (TBS).
17

3.2.8 Manajemen Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO


Proses pengolah tandan buah segar untuk dijadikan minyak sawit dan inti
sawit merupakan pemasalahan yang cukup rumit, sehingga perlu mendapatkan
penanganan khusus oleh tenaga-tenaga yang memiliki keahlian dan keterampilan
tinggi. Selain itu perlu intalasi yang baik dan memadai untuk memperoleh minyak
sawit dan inti sawit yang bermutu. Pengolahan minyak kelapa sawit dimaksudkan
untuk memperoleh minyak sawit yang berasal dari daging buah (pericarp).
Diantara komoditas aneka tanaman (non-gula), pabrik kelapa sawit paling rumit
dan mahal mengingat biaya investasi untuk membangun sebuah unit pabrik kelapa
sawit dengan kapasitas 65 ton TBS perjam membutuhkan biaya yang sangat besar.
PT Brahma Binabakti Mill memiliki kapasitas 65 ton/jam. PT Brahma Binabakti
Mill dalam melakukan pengolahan kelapa sawit dibagi menjadi dua jenis hasil
akhir, yaitu pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan pengolahan inti sawit.
Uraian ringkas mengenai jenis pengolahan kelapa sawit sawit sebagai berikut.
Setiap truk buah yang masuk ke pabrik di lakukan penimbangan pada saat
berisi buah dan pada saat truk dalam keadaan kosong di jembatan timbang.
Setelah dari penimbangan masuk ke area grading untuk di lakukan sortasi. Buah
yang sudah di timbang dan di sortasi langsung di masukkan ke loading ramp
untuk penampungan sementara buah. Selanjutnya buah dimasukkan ke lori dan
ditarik menuju stasiun perebusan menggunakan wintch.
Lori-lori yang berisikan Tandan Buah Segar (TBS) dimasukkan ke dalam
perebusan. Satu ketel perebusan dapat diisi dengan 13 lori. Untuk 1 lori memiliki
muatan 2,5 ton. Setelah buah selesai direbus, buah di keluarkan dari perebusan
dan ditarik keluar kemudian diangkat menggunakan hoisting crane dan dibawa ke
auto feeder untuk dipisahkan tandan dan brondolannya lalu ke mesin penebah
(thresher) untuk melepaskan buah dengan tandannya dengan begitu brondolan
akan kebawah ke under thresher conveyor lalu dibawa naik oleh fruit elevator dan
dimasukkan ke digester untuk diaduk. Untuk tandan kosong nya dibawa ke HEBC
(Horizontal Empty Bunch Conveyor).
Digester berfungsi untuk melumatkan dan mengaduk brondolan agar
memudahkan pengempaan saat di press. Setelah brondolan di digester masuk ke
pressing untuk memeras minyak dan pemishan mesocarp (daging buah) dengan
18

nut. Pada pressing ini akan menghasilkan 2 fraksi yaitu cair (minyak, lumpur dan
air) dan fraksi padat (fiber dan nut). Minyak yang keluar dialirkan ke crude oil
tank untuk diklarifikasi. Klarifikasi ini bertujuan untuk penjernihan atau
pemurnian minyak agar diperoleh mutu minyak yang baik. Sisa dari pemurnian
minyak berupa lumpur mengandung minyak dialirkan kedalam sand trap tank
untuk menyaring kotoran pada minyak.
Setelah dari sand trap tank minyak akan dialirkan ke vibrating screen
untuk memisahkan minyak dan kotoran masih terikat. Lalu minyak dialirkan ke
vacum drier untuk menurunkan kadar air kemudian minyak dialirkan ke ke BST
(Bulk Storage Tank) dimana BST ini merupakan tempat penampungan sementara
sebelum dipasarkan. Untuk menjaga suhu minyak tetap di suhu tersebut maka
bulk storage tank dilengkapi dengan pipa steam coil yang berfungsi untuk
memberikan steam apabila suhu minyak di dalam bulk storage tank < 50°C. PT.
Brahma Binabakti Mill memiliki 4 unit bulk storage tank dengan kapasitas BST
1= 600 ton, BST2= 1800 ton, BST3 = 1800 ton, dan BST 4 = 5000 ton

3.2.9 Aplikasi Tankos, Solid dan Limbah Cair


3.2.9.1 Tankos
Tankos adalah limbah padat atau sisa hasil olahan yang berasal dari proses
pengolahan TBS setelah melewati proses perebusan dan pemipilan brondolan.
Tankos digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman kelapa sawit. Fungsi
penggunaan tankos adalah untuk memperbaiki unsur hara, mengatur kelembapan
tanah dan mengurangi gulma. Tankos memiliki kandungan N, P, K, Mg sebesar
18-20%. Pengaplikasian tankos harus dilakukan paling lambat 3 hari setelah
tankos di keluarkan dari mill, pengaplikasian tankos dilakukan 1 kali setahun.
Tankos mengalami pembusukkan selama 8 bulan dikarenakan tankos bersifat
slow release. Tankos diberikan untuk TBM (tanaman belum menghasilkan) 1
meter disekitar piringan dengan dosis 100-110kg/pokok dan untuk TM (tanaman
menghasilkan) diletakkan antara pohon atau sering disebut dengan gawangan mati
dengan dosis 300kg/pokok.
19

3.2.9.2 Solid
Solid adalah produk sampingan dari pengolahan kelapa sawit yang berasal
dari mesocarp atau serabut brondolan kelapa sawit. Solid mengandung unsur hara
terutama Nitrogen sebesar 5%. Pengaplikasian solid di lapangan maksimal tiga
hari setelah di dropping dan diaplikasikan di antar pokok di gawangan mati.
3.2.9.3 Limbah Cair
Limbah cair adalah produk sampingan dari pengolahan TBS yang berasal
dari proses perebusan, pemurnian, air cucian pabrik dan air hydrocyclone atau air
buangan dari proses pemisahan cangkang dan inti sawit. Limbah cair mengandung
unsur Nitrogen sebesar 50-56%. Aplikasi limbah cair dilakukan di lahan berbukit
dengan menggunakan flat bed berbentuk seperti kolam dengan ukuran 2.4m x
3.4m x 0.5m.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Manajemen Rekrutmen.


Menurut Terry, 2011 (dalam Aprilliana, 2017) Manajemen adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.
Kegiatan tersebut meliputi fungsi manajemen yang terdiri dari merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi. Schermerhorn (1997) (dalam
Baiq, 2013 : 39) rekrutmen (recruitment) adalah proses penarikan sekelompok
kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan
membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang
berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
Sedangkan menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (dalam
Ghofar, 2014 : A100), rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka
perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Jadi menurut penulis manajemen rekrutmen adalah
salah satu proses atau kegiatan untuk mencari dan menempatkan sumberdaya
manusia sesuai kebutuhan dan keahliannya dengan syarat dan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan
rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins dan write-ins,
Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi
buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu
metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Metode perekrutan
akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam
perusahaan. Metode perekrutan calon karyawan baru terdiri dari: (Baiq setiani,
2013 : 41)
4.1.1 Metode Tertutup
Metode Tertutup yaitu perekrutan itu hanya diinformasikan kepada para karyawan
atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif
sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan
semakin sulit.

20
21

4.1.2 Metode Terbuka


Metode Terbuka adalah perekrutan tersebut diinformasikan secara luas melalui
metode seperti memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik,
agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak
lamaran yang akan masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan
yang berkualitas menjadi lebih besar.

4.2. Manajemen Rekrutmen Karyawan di PT. Brahma Binabakti Pabrik


Kelapa Sawit (PKS) dan Kebun Kelapa Sawit.
Menurut Terry, 2011 (dalam Aprilliana, 2017 : 22) manajemen
perekrutan karyawan adalah suatu seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan dalam mendapatkan sejumlah
calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/ pekerjaan tertentu dalam
suatu organisasi/perusahaan. Dalam batasannya, manajemen meliputi
empat fungsi yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Keempat elemen fungsi manajemen tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan (Planning) Rekrutmen Karyawan di PT. Brahma


Binabakti
Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang
akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang
dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Perencanaan
menjembatani lowongan antara “di mana anda berada dan ke mana anda
hendak pergi”. Perencanaan akan menjawab terlebih dahulu mengenai
siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana dari kegiatan-
kegiatan yang akan datang.
Pada PT. Brahma Binabakti proses perencanaan dalam perekrutan
karyawan tidak lain dengan bagaimana mendapatkan tenaga kerja yang
berkualitas dan dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan, dan
dapat dilaksanakan dengan menentukan MPP dan MPE. MPP adalah (Man
22

Power Planning) yang berarti perencanaan tenaga kerja merupakan suatu


proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan juga merencanakan
pemenuhan kebutuhan SDM yang akan menempati jembatan tertentu
dalam perusahaan sesuai dengan standar kebutuhan yang sudah diterapkan
sebelumnya. Proses penyusunan man power planning pun harus dilakukan
dengan teliti karna jika terjadi kesalahan dapat memicu sejumlah
permasalahan dalam perusahaan. MPE adalah (Man Power Existing)
realisasi dari proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan juga
merencanakan pemenuhan kebutuhan SDM yang sudah mengisi jabatan
yang dibutuhkan.
Adanya karyawan yang mengundurkan diri, Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK), karyawan pensiun menyebabkan adanya posisi yang kosong
sehingga dilakukan rekrut untuk mengisi posisi yang kosong tersebut.
Dasar rekrut karyawan di perkebunan kelapa sawit berdasarkan norma
hektar. Dimana jumlah kebutuhan karyawan disesuaikan dengan luasan
hektar perkebunan yang dimiliki.

Untuk kegiatan rawat memiliki rumus sebagai berikut :


- Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 0 dan 1
Hektar
7
- Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 2
Hektar
8
- Tanaman Menghasilkan
Hektar
23

Untuk kegiatan panen dilakukan di Tanaman Menghasilkan dengan rumus :


Hektar
18
23

Sementara untuk karyawan umum atau yang biasa disebut dengan Team Support
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada. Tujuan dilaksanakannya
rekrutmen dan seleksi yang direncanakan oleh PT. Brahma Binabakti adalah:
a. Terpenuhinya tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
memiliki kompetensi dibidangnya.
b. Membantu Line Management dalam mencari calon pegawai dengan proses
seleksi yang tepat dan benar.
c. Tersedianya tenaga kerja/ sumber daya manusia yang tepat (dari segi
jumlah, mutu, waktu, dan biaya).
d. Sebagai landasan/kerangka acuan/guidance (system) bagi para pelaku
penyelenggara administrasi Sumber Daya Manusia (SDM).

Standar yang dibuat dalam pelaksanaan rekrutmen karyawan


berdasarkan:
a. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”.
b. Peraturan perusahaan dan praktek yang telah berjalan selama ini.

4.2.1.1 Rencana Kerja Tahunan (RKT)


Rencana kerja tahunan merupakan rencana yang akan dikerjakan dalam
kurun waktu satu tahun. RKT berisi tentang anggaran dalam setahun, kegiatan
yang akan dilakukan dalam memenuhi jumlah karyawan, mulai dari menentukan
jumlah MPP dan MPE perusahaan, menganalisis tempat yang dibutuhkan,
memilih metode yang tepat dalam proses perekrutan, seleksi berkas, tes psikologi,
wawancara dan tes teknis dari divisi yang membutuhkan. Rencana kerja tahunan
disusun oleh Manager beserta assisten kepala dan assisten lapangan yang
kemudian diajukan ke divisi terkait untuk dibahas dan disetujui dalam rapat
tahunan. Apabila rencana ini disetujui maka rencana ini diturunkan dikebun dan
selanjutnya akan dilaksanakan oleh assisten divisi pada masing-masing divisi.
RKT dibuat dalam satu tahun satu kali dan pelaksanaan rapat RKT dilakukan
biasanya pada akhir tahun.

4.2.1.2 Rencana Kerja Bulanan (RKB)


24

Rencana kerja bulanan merupakan jabaran rencana kerja tahunan yang


dibuat oleh assisten masing-masing divisi setiap bulannya. Adapun isi rencana
kerja bulanan tentang item-item kerja pada bulan tersebut. Mulai dari berapa
banyak tenaga kerja yang dibutuhkan hingga perhitungan biaya yang akan
dikeluarkan selama bulan tersebut. Mulai tanggal 25 setiap bulannya masing
masing assisten divisi sudah menyusun rencana kerja bulanannya.
4.2.1.3 Rencana Kerja Harian (RKH)
Rencana kerja harian divisi dibuat dipapan rencana kerja harian yang ada
diruangan assisten setiap divisi. Rencana kerja harian ini dibuat oleh assisten dan
mandor masing-masing divisi disore hari setelah selesai bekerja. Adapun isi
rencana kerja harian divisi adalah jabaran pekerjaan dari rencana kerja bulanan
yang dirincikan dalam bentuk rencana kerja harian.

4.2.2 Pengorganisasian (Organizing) Rekrutmen Karyawan di PT Brahma


Binabakti.
Menurut Terry (2011) pengorganisasian adalah proses pengelompokkan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok
kepada seorang manager, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok. Tujuan dari pengorganisasian ialah agar
dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kegiatan perekrutan karyawan pada perusahaan ini dijalankan pleh Pimpinan
Unit/Divisi yang membutuhkan dan diketahui oleh Staff PGA dan/atau direksi.
Adapun struktur organisasi dalam perekrutan karyawan yang dapat dilihat pada
Gambar berikut ini.

Estate Manager

Kepala Tata Usaha

Staff PGA
25

Gambar 3. Alur Penerimaan Tenaga Kerja di PT Brahma Binabakti Sekernan


Estate

Sumber : Human Resources Petunjuk Operasional Triputra Agro Persada Group


Pengorganisasian perekrutan karyawan di PT. Brahma Binabakti Sekernan
Estate merupakan suatu proses taktik dan strategic yang telah dirumuskan dengan
sasaran manajemen 3M (Man, Method dan Material) yang digambarkan pada satu
struktur organisasi yang tangguh, serasi dan lingkungan dengan kondusif serta
dapat menyampaikan kepastian bahwa pihak dalam organisasi mampu berlaku
secara efisien dan efektif untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

4.2.2.1 Manusia (Man)


Orang-orang yang terlibat dalam kegiatan perekrutan karyawan ini
adalah Estate/ Region General Mill Manager, Kepala Tata Usaha dan Staff
PGA.

4.2.2.2 Metode (Method)


Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola unsur 6M
dibutuhkan suatu metode atau standard operational prosedure yang baku.
PT Brahma Binabakti mengutamakan Internal Rekrutmen dimana terdapat
dua metode yaitu metode tertutup yang meminta manager untuk
mengajukan karyawan yang akan dipromosi atau dirotasi dan metode
terbuka yang mengumumkan jabatan yang lowong lewat iklan internal
perusahaan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan
untuk melakukan rekrutmen eksternal. Hal ini dikarenakan perusahaan
memerlukan pengrekrutan dari lingkungan eksternal apabila tidak ada
karyawan dalam internal yang cocok untuk mengisi posisi yang
dibutuhkan.

1.
26

2.
4.2.2.3 Material (Material)
Material didalam perekrutan ini bukan berarti material seperti bahan baku,
tetapi faktor pendukung yang berguna untuk menunjang kinerja dari karyawan
baru pada perusahaan tersebut. Peningkatan kinerja tidak hanya berdasarkan tes
seleksi administrasi karyawan saja, tetapi ada aspek lain yang dapat membantu.
Aspek tersebut seperti adanya On the Job Training, pelatihan setelah dilakukan
proses seleksi dan pemberian motivasi berupa dorongan oleh perusahaan.
Kemampuan karyawan setelah dinyatakan diterima secara administrasi dapat
dilihat oleh kualifikasi yang dimilikinya seperti pendidikan, pengalaman,
kemampuan, dan sifat-sifat pribadi.
Namun, untuk menyempurnakan sifat tersebut serta dapat berkembang
dengan baik maka pemilik perusahaan atau manajemen terkait harus memberikan
dorongan berupa motivasi. Motivasi merupakan suatu perangsang dan dorongan
bagi karyawan agar bekerja lebih giat dan produktif. Motivasi dapat berupa
inspirasi, pelatihan pendampingan yang dilakukan oleh senior atau dari pihak
manajemen sampai karyawan tersebut agar layak untuk dilepas bekerja sesuai
dengan kemampuannya. Pelatihan yang diberikan oleh perusahaan tidak
seluruhnya diberikan kepada karyawan, tetapi diberikan berdasarkan rekomendasi
oleh pimpinan atau berdasarkan tingkat kemampuannya.

4.2.3. Pelaksanaan (Actuating) Rekrutmen Karyawan di PT Brahma


Binabakti
Actuating adalah mengintegrasikan usaha-usaha anggota suatu kelompok,
sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diserahkan kepada mereka.
Pengarahan pada PT. Brahma Binabakti yang dilakukan oleh Manager dan PGA
dengan melakukan komunikasi secara langsung agar ada saling pengertian antara
pimpinan dan bawahan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi miss communication
antara pimpinan dan bawahan. Sumber tenaga kerja pada PT Brahma Binabakti
diutamakan berasal dari dalam perusahaan. Apabila tidak terdapat didalam
perusahaan, maka akan dicari dari luar perusahaan melalui :
27

1. Surat lamaran yang masuk


2. Informasi atau referensi dari karyawan dalam perusahaan
3. Informasi atau referensi dari luar/pihak lain
4. Media masa
5. Sekolah/Perguruan Tinggi
6. Pemanggilan karyawan local dan luar
7. Menggantikan posisi jabatan yang kosong dengan jabatan yang
jumlah tenaga kerjanya berlebih

Pada poin 7 dijelaskan bahwa perusahaan melakukan metode yang


bertujuan meminimalisir biaya dengan tetap memperhatikan output yang
dihasilkan. Disini perusahaan melakukan metode yang disebut
menggantikan posisi karyawan yang dianggap cocok untuk mengisi
jabatan tersebut dengan sumber tenaga kerja pada jabatan lain yang
dianggap kapasitasnya berlebih seperti yang terlihat pada PKS (Lampiran
2). Pada lampiran tersebut terlihat bahwa kekurangan tenaga kerja pada
jabatan Team Management sebanyak 2 karyawan, Process 3 karyawan,
FFB Grading 2 karyawan, Maintenance 1 karyawan. Sementara kelebihan
tenaga kerja terdapat pada jabatan G&A yakni sebanyak 4 karyawan. Pada
bulan September 2020 salah satu tenaga kerja di bagian maintenance
mengundurkan diri sehingga perusahaan melakukan internal rekrutmen.
Dimana calon karyawan merupakan rekomendasi dari pimpinan. Hal ini
dilakukan karena posisi yang kosong memerlukan keterampilan khusus
sehingga tidak dapat digantikan dengan tenaga kerja biasa tanpa
keterampilan tersebut.
Begitupun penjelasan (Lampiran 3) pada PT. Brahma Binabakti
Sekernan Estate metode yang dilakukan adalah dengan system perbantuan
tiap afdeling. Per 30 September 2020 pada kegiatan perawatan perusahaan
menggunakan system perbantuan tenaga kerja dimana jika afdeling D
kekurangan tenaga kerja 6 karyawan, afdeling lain akan membantu sesuai
dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan. Jadi assisten afdeling membuat
rotasi perbantuan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.
28

Akan tetapi, pada saat tidak dapat melakukan system perbantuan


tenaga kerja saat itulah perusahaan perlu melakukan rekrut karyawan
untuk menggantikan jabatan yang kosong. Rekrut karyawan yang
dilakukan mengikuti system dan prosedur didasarkan atas kebutuhan
operasional perusahaan, syarat-syarat jabatan, dan ketentuan undang-
undang. Adapun alur kegiatan rekrut karyawan di PT. Brahma Binabakti
Sekernan Estate sebagai berikut :

Pengajuan FPTK

Level Staff Keatas Level Staff Kebawah

Oleh Head Office Oleh HRO

Syarat : Syarat :
a.Telah Memiliki a.Telah Memiliki
Identitas Diri Identitas Diri
b. Minimal b. Berusia 18-45
Pendidikan D3/S1 tahun
c. Sehat Jasmani
dan Rohani
Proses Seleksi
a.Tes Psikologi
b. Wawancara Proses Seleksi
c. Tes Teknis a.Tes Kesehatan
b. Tes Profesi
c. Tes Wawancara
Freshgraduate
Menjalani MT selama
2 bulan dan OJT
Menjalani Masa
Selama 3 bulan
Percobaan 3 bulan
(Ikatan Dinas Selama
2 Tahun)
29

Evaluasi Oleh
Pimpinan Site

Experience
Bekerja Sesuai Hasil Evaluasi
Bidangnya
(Menjalani Masa
Percobaan Selama 3
Bulan

Gambar 4. Alur Proses Rekrutmen Karyawan di PT Brahma Binabakti Sekernan


Estate.
Sumber : Human Resources Petunjuk Operasional Triputra Agro Persada Group

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa proses rekrutmen karyawan


level staff keatas berbeda dengan level non-staff ke bawah. Proses rekrut
karyawan level non staff yang bertanggungjawab HR Site dan untuk level staff
keatas yang bertanggungjawab HR Head Office. Data administrasi yang harus
dilengkapi oleh pelamar diantaranya :
- Fotocopy KTP
- Fotocopy KK
- Fotocopy Ijazah terakhir
- Fotocopy NPWP
- Pas photo 4X6 (2 buah)
- Surat Keterangan Sehat dari RS/Puskesmas Setempat
- Mengisi form identitas karyawan baru
- Melakukan registrasi finger print
Sumber : Human Resources Petunjuk Operasional Triputra Agro Persada Group

Kemudian pihak personalia akan menyeleksi berkas pelamar dan


memilih calon karyawan yang sesuai dengan jabatan yang dibutuhkan.
Setelah mendapatkan calon yang dibutuhkan, pihak personalia akan
menghubungi calon karyawan tersebut untuk diwawancarai. Adapun form
30

pernyataan yang diajukan oleh perusahaan saat wawancara kepada calon


karyawan terlampir pada Lampiran 5. Wawancara adalah variabel yang
sangat penting dalam proses penerimaan karyawan, sehingga perlu untuk
melakukan persiapan yang matang. Persiapan ini diperlukan untuk
menggali potensi calon karyawan yang benar-benar handal dalam
bidangnya.
Setiap perusahaan pasti menginginkan sumber tenaga kerja yang
memiliki kualitas dan kompetensi yang menjanjikan. Oleh karena itu,
untuk lebih lanjut calon karyawan level staff keatas yang lulus proses
seleksi selanjutnya akan mengikuti Management Training dan On the Job
Training dengan masa percobaan selama 3 bulan. Dalam proses ini calon
karyawan akan ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya
dibawah bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah
berpengalaman dan terdapat penilaian terhadap calon karyawan sesuai
dengan penempatannya. Demikian pula bagi calon karyawan level non
staff kebawah akan mengalami masa percobaan selama 3 bulan dan akan
dievaluasi oleh pimipinan site. Apabila karyawan baru dinyatakan lulus
masa percobaan dapat diangkat menjadi karyawan tetap atau kontrak
sesuai dengan evaluasi dan kebutuhan perusahaan (Lampiran 6). Namun
jika karyawan baru melakukan tindakan pelanggaran disiplin kerja maka
perusahaan akan memberikan sanksi atas tindakan indispliner sebagai
langkah korektif. Hal tersebut tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja.
Agar pelaksanaan dalam kegiatan rekrutmen karyawan dapat
berjalan dengan baik maka PT Brahma Binabakti memberikan beberapa
fasilitas yang dapat mempengaruhi fungsi penggerakan :
- BPJS
BPJS adalah badan penyelenggara jaminan social dalam keselamatan
kerja yang diberikan kepada karyawan. BPJS terdiri dari BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan
memiliki 4 program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Kematian, Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun.
- Tunjangan
31

Tunjangan adalah tambahan benefit yang diberikan kepada pekerja


yang ada di PT. Brahma Binabakti yaitu Tunjangan Hari Raya (THR)
untuk karyawan tetap.
- Premi
Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan kepada pekerja
jika pekerja dapat melebihi target kerja yang sudah ditentukan.
- Fasilitas
Fasilitas yang diberikan berupa tempat ibadah, listrik, air, rumah
karyawan, klinik, alat transportasi bagi staff keatas, beasiswa anak
sekolah.
- Hak cuti
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam waktu
tertentu. Untuk karyawan biasanya mendapat kesempatan cuti 12 hari
dalam 1 tahun kerja dan diberikan setelah bekerja selama 12 bulan
secara terus menerus.
4.2.4 Pengawasan (Controlling) Rekrutmen Karyawan di PT Brahma
Binabakti
Dalam melaksanakan semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
perusahaan akan melibatkan sekelompok orang sehingga sangat diperlukan
pengawasan terhadap semua kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pengawasan adalah proses dalam bentuk pemeriksaan untuk memastikan
bahwa apa yang sudah dikerjakan dapat terlaksana dengan baik atau tidak.
Kegiatan pengawasan dilakukan dengan cara mengawasi suatu kegiatan
dan menilai hasil pekerjaan. Dalam kegiatan perekrutan, pengawasan
sangat berperan penting untuk mendapatkan calon karyawan yang baik
sehingga apa yang telah di instruksikan dapat berjalan dengan baik.
Pengawasan diartikan melihat langsung kegiatan atau hasil dari
kegiatan yang dapat menentukan suatu keberhasilan. Pada PT. Brahma
Binabakti, kegiatan perekrutan karyawan langsung diawasi oleh Estate
dan Mill Manager mulai dari seleksi administrasi sampai wawancara.
Untuk On the Job Training, diawasi oleh Personalia dan Asisten Kepala.

4.3. Data Jumlah Karyawan dan Staff di PT. Brahma Binabakti Mill.
32

PT Brahma Binabakti khususnya di Mill per 30 September 2020


mempunyai jumlah tenaga kerja sebanyak 159 karyawan (Lampiran 1). Perbedaan
jumlah tenaga kerja di tiga bulan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Data Jumlah Tenaga Kerja di PT. Brahma Binabakti Mill pada Bulan Juli
s/d September 2020.
Bulan Dibutuhkan (MPP) Tersedia (MPE) Selisih
Juli 165 162 (3)
Agustus 165 162 (3)
September 165 161 (4)
Sumber : Olah Data, PT. Brahma Binabakti Mill, Tahun 2020.

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah karyawan PT


Brahma Binabakti Mill pada bulan Juli 2020 dan Agustus 2020 dibutuhkan
karyawan sebanyak 165 karyawan dan yang terisi hanya 162 karyawan
sehingga perusahaan memiliki selisih antara MPP dan MPE sebanyak 3
karyawan. Karyawan di PT Brahma Binabakti Mill terdiri dari 11 staff dan
151 karyawan dengan status karyawan tetap (KT) yang mengisi berbagai
macam jenis jabatan yang diperlukan perusahaan. Sementara dibulan
September 2020 jumlah karyawan yang dibutuhkan perusahaan 165
karyawan dan yang terisi hanya 161 karyawan, berarti perusahaan
mengalami penambahan kekurangan karyawan sebanyak 1 karyawan dari
bulan sebelumnya di bagian Mandor Listrik.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa jumlah karyawan yang
dibutuhkan perusahaan tidak mencukupi dan dibutuhkan karyawan untuk
mengisi jabatan baru. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan
rekrutmen terhadap karyawan yang keluar dari perusahaan dengan cara
melakukan perekrutan umum seperti yang sudah ditetapkan perusahaan
dengan menggunakan berbagai macam metode baik dari luar dan dalam
perusahaan.
33

4.4. Data Jumlah Karyawan dan Staff di PT. Brahma Binabakti Sekernan
Estate.
PT Brahma Binabakti Sekernan Estate memiliki tenaga kerja yang terdiri
dari staff dan karyawan dengan status karyawan tetap dan karyawan kontrak.
Perbedaan jumlah tenaga kerja di tiga bulan terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel 5. Data Jumlah Tenaga Kerja di PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate
pada Bulan Juli s/d September 2020.
Bulan Dibutuhkan (MPP) Tersedia (MPE) Selisih
Per 31 Juli 2020 887 883 (4)
Per 31 Agustus 881 887 6
2020
Per 30 880 885 5
September 2020
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa MPP pada bulan Juli 2020
sebanyak 887 orang sedangkan MPEnya 883. Pada bulan Agustus 2020
MPP sebanyak 881 orang sedangkan MPEnya 887 orang. Dan pada
September 2020 MPPnya sebanyak 871 orang sedangkan MPEnya 880
orang. Dari keterangan tersebut dapat diketahui selisih pada bulan Juli
2020 kekurangan 4 orang, Agustus 2020 berlebih 6 orang dan September
2020 berlebih 5 orang. Pada perusahaan ini tenaga kerja laki-laki
mendominasi dibandingkan tenaga kerja perempuan. Hal ini terlihat dari
komposisi tenaga kerja perusahaan pada bulan September 2020 yakni laki-
laki 658 orang dan perempuan 227 orang dengan perbandingan 74% :
26%. Komposisi tenaga kerja PT Brahma Binabakti Sekernan Estate dapat
dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 6.Komposisi Tenaga Kerja PT Brahma Binabakti Sekernan Estate per 30


September 2020.
34

Karyawan Laki – laki Perempuan


(Total 885 ) Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Staff 32 3.62% 4 0.45%
KT 621 70.17% 219 24.75%
KK 5 0.56% 4 0.45%
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020

Seperti yang kita ketahui pada tabel 6 diatas, untuk tenaga kerja
laki laki lebih mendominasi jika dibandingkan dengan tenaga kerja
perempuan. Hal ini dikarenakan kebutuhan jumlah tenaga kerja untuk
kegiatan panen lebih banyak dibandingkan kegiatan perusahaan lainnya.
Perbedaan jumlah tenaga kerja pada PT. Brahma Binabakti Sawit
khususnya pada tenaga kerja panen dan rawat dapat dilihat sebagai
berikut.

Tabel 7.Data Karyawan PT Brahma Binabakti Sekernan Estate Pemanen Bulan


Juli-September 2020
Per 30
Ratio Per 31 Juli Per 31 September
N MP
Afd Ha Ha/H 2020 Agustus 2020 2020
o P
k MP Selisi MP Selisi MP Selisi
E h E h E h
1 OA 314,75 18 17 16 -1 16 -1 16 -1
2 OB 257,5 18 14 30 16 16 2 16 2
3 OC 574,17 18 32 31 -1 34 2 34 2
4 OD 582,96 18 32 30 -2 31 -1 31 -1
5 OE 826,98 18 46 45 -1 45 -1 45 -1
6 OF 296,71 18 16 17 1 17 1 17 1
7 OG 497,51 18 28 30 2 30 2 30 2
8 OH 431,58 20 22 21 -1 20 -2 20 -2
Jumla
9 h 3782,16 208 220 12 209 1 209 1
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020
35

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa per 31 Juli 2020 jumlah
pemanen di PT Brahma Binabakti Sekernan Estate memiliki selisih antara
jumlah kebutuhan karyawan dengan jumlah karyawan yang tersedia yaitu
sebanyak 12 karyawan. Sementara untuk bulan Agustus dan September
2020 mengalami kelebihan pemanen sebanyak 1 orang karyawan. Hal ini
terjadi dikarenakan adanya karyawan yang mengundurkan diri dari
pekerjaannya.

Tabel 8. Data Karyawan PT Brahma Binabakti Sekernan Estate Pekerja Rawat


Tanaman Menghasilkan (TM) Bulan Juli-September 2020
Per 30
Ratio Per 31 Juli Per 30 September
N
Afd Ha Ha/H MPP 2020 Agustus 2020 2020
o
k Selisi MP Selisi Selisi
MPE h E h MPE h
1 OA 314,75 23 14 23 9 23 9 22 8
2 OB 257,5 23 11 26 15 26 15 25 14
3 OC 574,17 23 25 30 5 24 -1 24 -1
4 OD 582,96 23 25 19 -6 19 -6 19 -6
5 OE 826,98 20 41 42 1 41 0 41 0
6 OF 296,71 23 13 23 10 17 4 18 5
7 OG 497,51 20 25 31 6 25 0 25 0
8 OH 431,58 20 22 30 8 29 7 29 7
Jumla
9 h 3782,16 176 224 48 204 28 203 27
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa tenaga kerja rawat pada
bulan Juli 2020 s/d September 2020 memiliki selisih yang cukup besar
antara jumlah karyawan yang dibutuhkan dengan jumlah karyawan yang
tersedia. Tenaga kerja rawat per 31 Juli 2020 memiliki selisih 48 orang,
per 30 Agustus 2020 memiliki selisih 28 orang, dan per 30 September
2020 memiliki selisih sebanyak 27 orang. Perusahaan membuat kebijakan
untuk mengatasi kelebihan karyawan di pekerja rawat yakni dengan
mengalokasikan pekerja rawat ke LC dan ke Afdeling yang kekurangan
kerja rawat.
36
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan magang di PT. Brahma Binabakti
mengenai manajemen rekrutmen karyawan, penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa :
1. Manajemen rekrutmen karyawan pada PT Brahma Binabakti meliputi
empat fungsi manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Pada PT Brahma Binabakti proses
perencanaan dalam perekrutan karyawan dengan menentukan MPP dan
MPE tenaga kerja yang akan menempati jabatan tertentu dalam perusahaan
sesuai dengan standard kebutuhan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Proses penyusunan MPP harus dilakukan dengan teliti agar tidak
menimbulkan masalah bagi perusahaan. Orang-orang yang terlibat dalam
kegiatan perekrutan karyawan mulai dari seleksi administrasi hingga
wawancara serta pengawasan kegiatan perekrutan karyawan meliputi
Estate/Region Mill Manager, Kepala Tata Usaha dan Staff PGA.
2. Rekrutmen karyawan menyesuaikan dengan luasan perkebunan yang
dimiliki perusahaan. Sumber tenaga kerja pada PT Brahma Binabakti
diutamakan berasal dari dalam perusahaan menggunakan metode internal
rekrutmen. Apabila tidak terdapat didalam lingkungan perusahaan, maka
akan dicari dari luar perusahaan dengan melakukan eksternal rekrutmen.
Eksternal rekrutmen biasanya dilakukan untuk perekrutan karyawan
golongan staff keatas. Sementara untuk karyawan golongan non-staff
biasanya dilakukan internal rekrutmen. Disini perusahaan melakukan
metode rekrutmen tersebut untuk menggantikan posisi karyawan yang
dianggap cocok untuk mengisi jabatan tersebut dengan sumber tenaga
kerja lain yang dianggap kapasitasnya sesuai dengan jabatan yang lowong.
Agar pelaksanaan rekrutmen karyawan dapat berjalan dengan baik, maka
PT. Brahma Binabakti memberikan beberapa fasilitas yang dapat
mempengaruhi calon karyawan yakni BPJS, Tunjangan, Premi dan
fasilitas lain seperti rumah, tempat ibadah, listrik, air, alat transportasi,

36
37

beasiswa anak sekolah. Pada perusahaan ini pengawasan kegiatan


rekrutmen karyawan dilakukan oleh divisi masing masing yang terkait.
Untuk rekrutmen karyawan golongan staff keatas diawasi oleh Head
Office dan karyawan golongan non staff kebawah diawasi oleh HRO Site
untuk setiap proses seleksinya. Proses seleksi untuk golongan staff keatas
berbeda dengan golongan non staff kebawah. Pengawasan secara langsung
ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan kerja
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

5.2. Saran
Saran penulis kepada PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate adalah :
1. Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa selama periode Juli 2020 – September
2020 rata-rata karyawan yang dibutuhkan (MPP) adalah 883 orang
sementara rata-rata karyawan yang disediakan (MPE) adalah 885
karyawan sehingga terdapat selisih kurang antara rata-rata MPP dan rata-
rata MPE sebanyak 2 karyawan. Dengan adanya selisih kurang sebanyak 2
karyawan tidak mengharuskan perusahaan untuk melakukan kegiatan
rekrut karyawan. Hal ini disebabkan persentasi kekurangan karyawan yang
kurang dari 1%. Selain itu, mengingat situasi dan kondisi yang sedang
terjadi juga tidak memungkinkan untuk perusahaan melakukan kegiatan
rekrut karyawan. Untuk itu diharapkan perusahaan membuat kebijakan
dalam hal pengaturan karyawan agar lebih produktif.
2. Untuk perekrutan karyawan golongan nonstaff kebawah sebaiknya juga
dilakukan eksternal rekrutmen. Hal ini dikarenakan ada beberapa bidang
yang memerlukan keahlian. Maka dengan melakukan eksternal rekrutmen
diharapkan dapat memperoleh karyawan yang sesuai dengan bidang yang
dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, N., Listiyani, & Sastrowiratmo, S. (2017, April). Manajemen Sumber


Daya Manusia Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Sawindo Kencana Di
Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Agromast, 2, 1-11.

Pusat Statistik, B. (2020, Maret 13). Statistik Kelapa Sawit Indonesia . Retrieved
from Bada Pusat Statistik: https://www.bps.go.id.

Setiani, B. (2013, Mei-Juni 1). Kajian Sumber Daya Manusia Dalam Proses
Rekrutmen Tenaga Kerja Di Perusahaan. Jurnal Ilmiah Widya, 1, 38-44.

Taufiq, G. (2014, November 15). Logika Fuzzy Tahani Untuk Pendukung


Keputusan Perekrutan Karyawan Tetap. Prosiding Seminar Nasional
Aplikasi Sains dan Teknologi, 99-106.

Libaws, Damel. 2016. Manajemen Sumbedaya Manusia di PT. Sari Aditya Loka.
Universitas Jambi. Jambi.

Rustam E, Agus W.2011. Kelapa Sawit. PT.AgroMedia Wisata:Jakarta Selatan.

Triputra Agro Persada Group. 1998. Human Resources Petunjuk Operasional. PT.
Brahma Binabakti. Sekernan Estate. Provinsi Jambi

Triputra Agro Persada Group. 2018. Peraturan Perusahaan PT Triputra Agro


Persada. PT. Brahma Binabakti. Sekernan Estate. Provinsi Jambi

Aprilliana. 2017. Laporan Hasil Magang Manajemen Perekrutan Karyawan Tetap


di PT. Brahma Binabakti (BBB) Desa Suko Awin Jaya Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Sekernan Estate. Provinsi Jambi

38
LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Karyawan PT. Brahma Binabakti Mill

No Nama Bagian Status


1 Roni Ihsan Pabrik Staff
2 Samion Surbakti Produksi Staff
3 Yogaswara Kantor Staff
4 Irwan Gultom Produksi Staff
5 Probo Suryanto Produksi Staff
6 Iwan Syahfruddin Maintenance Staff
7 Darmawan Sigit Purwoko Produksi Staff
8 Imanudin Ibrahim Kantor Staff
9 Doni Irianto Gudang Staff
10 Lince L. Turnip Produksi Staff
11 Gunawan Listrik Staff
12 Mispan Processing KT
13 Weditur Slamet Processing KT
14 Tiandi Marto Bintang Processing KT
15 Nelson Situmeang Processing KT
16 M.Aljufri Processing KT
17 Agus Sutanto Processing KT
18 Harlani Processing KT
19 Manatar Damanik Processing KT
20 Jhon Awer Damanik Processing KT
21 Achmad Yani Processing KT
22 Susanto Processing KT
23 Peterson Pasaribu Processing KT
24 Dedi Kuswandi Processing KT
25 Pebrilant Paulus Purba Processing KT
26 Taman Napitu Processing KT
27 Bedi Andika Processing KT
28 Tangkal Puji Putra Piyeten Processing KT
29 Heriyanto .B Processing KT
30 Adi Heriyanto Processing KT
31 Prawito Utomo Processing KT
32 Sugeng Pranoto Processing KT
33 Donni Irfansah Ginting Processing KT
34 Darmawan Saputra Processing KT
35 Budiarno Processing KT
36 Ady Wijaya Processing KT
37 Firman Processing KT
38 Suwandi Processing KT
39 Joyo Albert Sinaga Processing KT
40 Yusuf Jayadi Processing KT

39
40

41 Saiful Hambali Processing KT


42 Dormatua Samosir Processing KT
43 A. Muarif Processing KT
44 Junis Mashuri Processing KT
45 Holmen Pasaribu Processing KT
46 Alfrido Jimi Malau Processing KT
47 Subarno Processing KT
48 Rispandi Gunadinata Processing KT
49 Charles B. Malau Processing KT
50 Sarjono Processing KT
51 Tongani Lase Processing KT
52 M.Darmawan Processing KT
53 Arginal Processing KT
54 Wendi Saputra Processing KT
55 M. Ridwan Processing KT
56 Puput Junaedi Processing KT
57 Sulaiman Processing KT
58 Jamian Processing KT
59 Yusmadi Processing KT
60 Sudah Alamsyah Processing KT
61 Murdoko Processing KT
62 Iwan Kurnia Sakti Processing KT
63 Nopit Yono Putra Processing KT
64 Rudi Sugara Processing KT
65 Sigit Tri Handoyo Processing KT
66 Didic Mulyadi Fransisco Processing KT
67 Sutono Processing KT
68 Agum Subarkah Processing KT
69 Hendri yadi Processing KT
70 Erwan Processing KT
71 Marjohan Processing KT
72 Aang Parulian Processing KT
73 Suparno Processing KT
74 Muliadi Siregar Maintenance KT
75 Sixten Mart Silalahi Maintenance KT
76 Adi Mariono Maintenance KT
77 Sarwan Hamid Maintenance KT
78 Budiyanto Maintenance KT
79 Yudi Irawan Maintenance KT
80 Kirenius H. Tampubulon Maintenance KT
81 SD Marbun Maintenance KT
82 Nauly Siregar Maintenance KT
83 Afrinaldi Maintenance KT
84 Agustinus Ginting Maintenance KT
41

85 Perri Pasaribu Maintenance KT


86 Angga Ligat Saputra Maintenance KT
87 Jonveter Gorat Maintenance KT
88 Bobi Gunawan Maintenance KT
89 Jakson Hutagalung Maintenance KT
90 Ahmad Hud Rabani Saragih Maintenance KT
91 Sapriadi Pane Maintenance KT
92 Imansyah Maintenance KT
93 Turi Saputra Pasaribu Maintenance KT
Sortasi / FFB
Erikson Silalahi KT
94 Grading
Sortasi / FFB
Anggiat Gultom KT
95 Grading
Sortasi / FFB
Azwardi KT
96 Grading
Sortasi / FFB
Khairul saleh KT
97 Grading
Sortasi / FFB
Imam Bukhori KT
98 Grading
Sortasi / FFB
Marzuki KT
99 Grading
Sortasi / FFB
Dwi Priyanto KT
100 Grading
Sortasi / FFB
Riko Lamser Purba KT
101 Grading
Marihot Sihombing Sortasi / FFB
KT
102 Grading
Sortasi / FFB
Bustam Ependi KT
103 Grading
Sortasi / FFB
Mahfud Yulianto KT
104 Grading
Listandaru Sortasi / FFB
KT
105 Grading
Sortasi / FFB
David H.Lumban Tobing KT
106 Grading
Sortasi / FFB
Ridwansyah KT
107 Grading
Sortasi / FFB
Muhaimin KT
108 Grading
Sortasi / FFB
Dedy KT
109 Grading
Sortasi / FFB
Eyan Debi Sembiring KT
110 Grading
Sortasi / FFB
Murdani KT
111 Grading
Sortasi / FFB
Nasarrudi KT
112 Grading
Sortasi / FFB
Misran Efendi KT
113 Grading
114 Andika Saputra Laboratorium KT
115 Asdianto Laboratorium KT
42

116 Juli Hendri Laboratorium KT


117 Jestro Simanulang Laboratorium KT
118 Nurdianto Laboratorium KT
119 Erix Extrada Raja Gukguk Laboratorium KT
120 Padli Syandi Laboratorium KT
121 Karwanto Security KT
122 Suminto Security KT
123 Kombang Damanik Security KT
124 Ribut Tri Edi H.K Security KT
125 Heriyanto Security KT
126 Alga Security KT
127 Mustakim Security KT
128 Maliki Security KT
129 Ahmad Arif Wahyudi Security KT
130 Nurdin G&A KT
131 Novra Heranda Fatra G&A KT
132 Partiyah G&A KT
133 Bonar Sugianto Manalu G&A KT
134 Ansori G&A KT
135 Slamet G&A KT
136 Safrijon G&A KT
137 Suryani G&A KT
138 Pendi Antok G&A KT
139 Sukanto G&A KT
140 Guntur G&A KT
141 Saiman Susanto G&A KT
142 Kunastin G&A KT
143 Lisa G&A KT
144 Mariyati G&A KT
145 Lukman Al amin G&A KT
146 Nurul Khotimah G&A KT
147 Usman Mukmin Weigh Bridge KT
148 Tri Nur Indah Sari Weigh Bridge KT
149 Vera Suarmida Manalu Weigh Bridge KT
150 Guntar Lumban Tobing Logistik KT
151 Amri Logistik KT
152 Rudi Anto Tambunan Logistik KT
153 Alex Rinaldo Girsang Weigh Bridge KT
154 Andry Oktora Putra Store KT
155 Theo Kim Audrey Joshua Marketing KT
156 Slamet Prayogi G&A KT
157 Zulkarnain G&A KT
158 Aristono Lumban gaol Processing KT
159 Andi Kurniawan G&A KT
43

160 Jefri Desa Putra G&A KT


161 Juwanda Saputra Maintenance KT
162 Andi Eka Putra Security KT
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Kebun, Tahun 2020
Keterangan:
Warna merah : untuk karyawan yang sudah mengundurkan diri.
44

Lampiran 2. Data Jumlah Karyawan di PT. Brahma Binabakti Mill dari Bulan Juli s/d September 2020

Station Dibutuhkan Juli Agustus September


Tersedia Selisih Tersedia Selisih Tersedia Selisih
Team 13 11 -2 11 -2 11 -2
Management
Procces A/B 66 63 -3 63 -3 63 -3
Maintenance 22 21 -1 21 -1 20 -2
FFB Grading 22 20 -2 20 -2 20 -2
Laboratory 7 7 - 7 - 7 -
Security 10 10 - 10 - 10 -
G&A 17 21 4 21 4 21 4
Logistic 7 7 - 7 - 7 -
Gudang 1 2 1 2 1 2 1
Total 165 162 -3 162 -3 161 -4
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Mill, Tahun 2020
45

Lampiran 3. Data Jumlah Karyawan di PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate pada Bulan Juli 2020 - September 2020 Yang
Dibedakan Atas Pemanen dan Rawat.

Data Jumlah Karyawan di PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate pada Bulan Juli 2020 Yang Dibedakan Atas Pemanen dan
Rawat.
KEBUTUHAN HK PEMANEN KEBUTUHAN HK RAWAT
AFD TM RATIO RATIO
DIBUTUHKAN TERSEDIA SELISIH DIBUTUHKAN TERSEDIA SELISIH
HA/HK HA/HK
18 17 16 -1 23 14 23 9
OA 314,75
18 14 30 16 23 11 26 15
OB 257,5
18 32 31 -1 23 25 30 5
OC 574,17
18 32 30 -2 23 25 19 -6
OD 582,96
18 46 45 -1 20 41 42 1
OE 826,98
18 16 17 1 23 13 23 10
OF 296,71
18 28 30 2 20 25 31 6
OG 497,51
20 22 21 -1 20 22 30 8
OH 431,58
208 220 12 176 224 48
TOTAL 3782
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020
46

Data Jumlah Karyawan di PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate pada Bulan Agustus 2020 Yang Dibedakan Atas Pemanen dan
Rawat.

KEBUTUHAN HK PEMANEN KEBUTUHAN HK RAWAT


AFD TM RATIO SELISI RATIO
DIBUTUHKAN TERSEDIA DIBUTUHKAN TERSEDIA SELISIH
HA/HK H HA/HK
18 17 16 -1 23 14 23 9
OA 314,75
18 14 16 2 23 11 26 15
OB 257,5
18 32 34 2 23 25 24 -1
OC 574,17
18 32 31 -1 23 25 19 -6
OD 582,96
18 46 45 -1 20 41 41 0
OE 826,98
18 16 17 1 23 13 17 4
OF 296,71
18 28 30 2 20 25 25 0
OG 497,51
20 22 20 -2 20 22 29 7
OH 431,58
208 209 1 176 204 28
TOTAL 3782
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020
47

Data Jumlah Karyawan di PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate pada Bulan September 2020 Yang Dibedakan Atas Pemanen
dan Rawat.

KEBUTUHAN HK PEMANEN KEBUTUHAN HK RAWAT


AFD TM RATIO SELISI RATIO
DIBUTUHKAN TERSEDIA DIBUTUHKAN TERSEDIA SELISIH
HA/HK H HA/HK
18 17 16 -1 23 14 22 8
OA 314,75
18 14 16 2 23 11 25 14
OB 257,5
18 32 34 2 23 25 24 -1
OC 574,17
18 32 31 -1 23 25 19 -6
OD 582,96
18 46 45 -1 20 41 41 0
OE 826,98
18 16 17 1 23 13 18 5
OF 296,71
18 28 30 2 20 25 25 0
OG 497,51
20 22 20 -2 20 22 29 7
OH 431,58
208 209 1 176 203 27
TOTAL 3782
Sumber : Olah data, PT. Brahma Binabakti Sekernan Estate, Tahun 2020
48

Lampiran 4. Rencana Kerja Harian


49

Lampiran 5. Formulir Permintaan Tenaga Kerja


50

Lampiran 6. Formulir Wawancara


51

Lampiran 7. Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan Tetap


52

Lampiran 8. Formulir Evaluasi Kinerja Karyawan Masa Percobaan


53

Lampiran 9. Formulir Data Pribadi Pelamar


54
55
56
57

Lampiran 10. Formulir Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)


58
59

Lampiran 11. Formulir Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)


60
61
62

Lampiran 12. Pernyataan Integritas


63

Lampiran 13. Informasi Untuk Karyawan Baru di Site


64

Lampiran 14. Dokumentasi Kegiatan Magang di PT. Brahma Binabakti

Kegiatan apel pagi di kantor PT.BBB


Kebun Kegiatan apel pagi di Bibitan

Kegiatan Senam Pagi di hari Sabtu Kegiatan Konsolidasi di Bibitan

Kegiatan Penanaman Benneficial Kegiatan Pengangkutan Tankos dari


Plants PKS
65

Kegiatan Pengaplikasian Pupuk


Persiapan Kegiatan Spot Spraying Tankos dengan Superbull

Kegiatan Pengaplikasian Pupuk Urea Kegiatan Pengaplikasian Semprot CPT

Kegiatan Semprot HPT di Bibitan Kegiatan Pengamatan Limbah Cair


66

Kegiatan Pemanenan Kegiatan Penyusunan TBS di TPH

Kegiatan Grading dan Input EBCC


Kegiatan Pengangkutan TBS oleh Krani Buah

Timbangan Avery Weigh Tronix di


Kegiatan Penimbangan TBS PKS
67

Kegiatan Bongkar TBS di Stasiun Kegiatan Perebusan TBS di Stasiun


Loading Ramp Sterilization

Kegiatan Pemilpilan TBS Rebus di Kegiatan pelumatan brondolan di


Stasiun Thresing stasiun Pressing

Alat EBP Mesin Genset


68

Kegiatan penimbangan sampel untuk


Kegiatan pengambilan sampel cairan Bunch Analys

Kegiatan Wawancara dengan Calon


Kegiatan Laboratorium Mandor di PKS

Kegiatan CSR di PT BBB

Anda mungkin juga menyukai