Anda di halaman 1dari 24

Slide 2

TUJUAN PEMBELAJARAN
Menyebutkan pemakai statemen keuangan dan kepentingannya
Pengguna Laporan Keuangan Pihak Internal
- Pemilik
- Manajemen Perusahaan
- Karyawan
Pengguna Laporan Keuangan Pihak Eksternal
- Investor
- Analisis Investasi
- Pemberi Pinjaman atau Kreditur
- Lembaga Pemeringkat
- Pelanggan
- Kompetitor
- Pemasok
- Otoritas Pajak dan Pemerintah
- Serikat Pekerja
- Masyarakat Umum
Menjelaskan aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan
Tujuan Fungsional
Tujuan Bersama
Tujuan Kelompok Dominan
Menyebutkan tujuan pelaporan versi FASB dan menjelaskan penalaran yang
mendasarinya.
menyatakan secara umum tujuan pelaporan yakni untukmenyediakan informasi yang
digunakan dalam membuat keputusan bisnisdan ekonomis. Oleh karena itu FASB
mendasarkan penyusunan tujuanpelaporan pada tiga aspek landasan pikiran berikut:
- Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkunganekonomik,hukum, politis,
dan sosial tempat akuntansi diterapkan
- Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasaninformasiyang
dapat disampaikan melalui mekanisme pelaporankeuangan
- Tujuan pelaporan memerluka suatu fokusuntuk menghindari terlaluumumnya
informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yangingin dipenuhi kebutuhan
informasinya.
Menyebutkan karakteristik kualitatif informasi dan menjelaskan makna dan hubungan
antara karakteristik.
Adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga
dapat memenuhi tujuannya. Karakteristik yang merupakan prasyarat normatif yang
diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki
adalah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
Menyebutkan elemen-elemen statemen keuangan dan mendefinisinya
- Aset (assets)
- Kewajiban (liabilities)
- Ekuitas (equities)
- Investasi oleh pemilik (investments by owners)
- Distribusi ke pemilik (distributions to owners)
- Laba komprehensif (comprehensive income)
- Pendapatan (revenues)
- Biaya (expenses)
- Untung (gains)
- Rugi (losses)
- Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
- Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
- Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Menjelaskan lingkup pelaporan dan statemen keuangan.
statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pelaporan
keuangan meliputi penyampaian informasi yang wajib secara luas (mandatory) dan sukarela
(voluntary). Lebih dari itu, informasi tertentu yang bermanfaat mungkin lebih baik (efektif)
kalau disajikan melalui statemen keuangan sementara informasi yang lain akan lebih efektif
kalau disajikan melalui media selain statemen keuangan.

Menyebut atribut pengukuran elemen dan pos.


Pengukuran (measurement) adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang
akan diletakkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi,
kejadian, atau keandalan untuk merepresentasi makna atau atribut (attribute) objek
tersebut.
Atribut adalah sesuatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau ciri
yang dikandung objek tersebut. Atribut pengukuran (measurement attributes) suatu elemen
/pos adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus diletakkan pada suatu
eleman/pos untuk merepresentasi secara tepat atribut yang ingin diungkapkan
darielemen/pos tersebut dalam pelaporan keuangan.
FSAB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat
dilanjutkan penggunaannya yaitu (SFAC No. 5, prg. 67):
- Kos historis atau perolehan kas historis (historical cost atau proceeds)
- Kos sekarang (current cost)
- Nilai pasar sekarang (current market value)
- Nilai terealisasi/pelunasan neto (net realizable/settlement value)
- Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value of
future cash flows)
Sebagai landasan konseptual bagi penyusun standar, atribut pengukuran di atas lebih
dimaksudkan sebagai contoh daripada sebagai pembatasan. Secara teoritis masih terdapat
banyak atribut pengukuran
Menyebut dan menjelaskan kriteria pengakuan suatu objek ke dalam elemen statemen
keuangan.
- Definisi (definition)
- Keterukuran (measurability)
- Keberpautan (relevance)
- Keterandalan (reliability)
- Kriteria pengakuan di atas harus dijabarkan dalam standar akuntansi dalam bentuk
penentuan saat pengakuan (timing of recognition).

SLIDE 3
Model
Teknologi penalaran yang dapat dijadikan contoh untuk ditransfer, diadopsi, atau
diadaptasi.
Model FASB: Conceptual Framework yang dituangkan dalam Statements of Financial
Accounting Concepts.
Alasan: Komponen lengkap dan terpadu serta mengandung aspek pendidikan dan penalaran
yang cukup lengkap. Ini sebagai acuan dalam penerapan standar akuntansi keuangan yang
berlaku

SLIDE 4
Model FASB (Bagan)
statemen keuangan dalam model FSAB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah
media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pengukuran dan pengakuan
menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh
statemen keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan
ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan
informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan
item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif
dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup
informasi tentang hutang, kelangsungan usaha, piutang, kewajiban kontinjensi, atau
informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk
menunjukkan gugatan).
Informasi pelengkap diartikan sebagai penambah informasi yang sifatnya klarifikasi dan
memuat referensi.
Sarana pelaporan keuangan lainnya Menambah tetapi tidak mengganti statemen keuangan
pokok. Dapat berupa penyusunan kembali statemen keuangan pokok dengan format yang
berbeda untuk melayani kebutuhan tertentu. Dapat berisi rincian suatu pos yang tidak
dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau catatan atas statemen keuangan. Banyak
dijumpai dalam laporan tahunan atau laporan ke badan pengawas (BAPEPAM).
Informasi lainnya yaitu memberikan informasi lainnya diluar dari statemen keuangan akan
tetapi memberikan informasi tambahan contohnya laporan auditor, laporan manajemen
SLIDE 5
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
memberikan informasi keuangan dalam membuat atau mengambil keputusan.
Menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, dan perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai atau user
dalam pengambilan keputusan.

SLIDE 6
PENDEKATAN PENENTUAN TUJUAN
Informasi keuangan umum : memberikan informasi keuangan yang sifatnya umum sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Beda tujuan beda angka : contoh didalam memberikan informasi keuangan kita hanya ingin
melihat laporan laba rugi saja disitu terlihat detail pendapatan dan biaya apa saja sehingga
terdapat laba atau rugi. Atau sebagai pihak pemegang saham ingin mengetahui berapa laba
sehingga dapat diketahui berapa dividen yang akan diterima oleh pemegang saham

SLIDE 7
Dalam pelaporan keuangan siapa yang dituju
Bila tujuan sosial dan ekonomik negara harus dicapai, siapa yang harus dituju oleh
informasi?
Yaitu investor dan kreditor (para user)
Jenis tujuan pelaporan keuangan:
Tujuan fungsional merupakan tujuan dari kelompok masyarakat atau organisasi
scarakeseluruhan tanpa memerhatikan tujuan dari masing-masing individu di dalam
kelompoktersebut.
Tujuan bersama merupakan beberapa tujuan individu yang memiliki kesamaan
dengantujuan individu.
Tujuan kelompok dominan merupakan tujuan dari individu maupun kelompok yangdominan
dalam suatu lingkungan masyarakat yang dapat dijadikan tujuan bersama.
SLIDE 8
Landasan Pikiran Penentuan Tujuan oleh FASB
Konteks lingkungan penerapan akuntansi yaitu dari segi sisi ekonomik, hukum, politis, dan
social, di lingkungan penerapan akuntansi
Kemampuan pelaporan keuangan mengungkapkan informasi
Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan tentang jenis informasi
yang dapat disediakan.
Focus atau cakupan informasi
Pertimbangan atau penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan pada pelaporan
keuangan umumnya untuk pertimbangan user atau pemakai, disusun berdasarkan gagasan
atau ide sehingga focus dalam tujuan tersebut, sebagai penyedia informasi untuk melayani
keputusan dalam inestasi atau kredit.

SLIDE 9
Penalaran Perumusan Tujuan Pelaporan FASB (Bagan)
Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
FABS menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat steril (immutable) dari lingkungan
penerapan pelaporan keuangan. Ini berarti bahwa tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan
tujuan sosial dan ekonomik Negara. Oleh karena itu, tujuan pelaporan harus dikembangkan
atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik yang para pemakai informasi terlibat
didalamnya. Memiliki ciri sebagai berikut:
- Sistem ekonomi pasar yang maju
- Sistem produksi, keuangan, dan perbankan yang canggih
- Pemisahan antara pemilikan dan manajemen; kegiatan perusahaan dijalankan
melalui perusahaan/badan usaha milik investor
- Pasar modal sebagai sarana pemenuhan modal utama selain lembaga keuangan
- Pemilikan pribadi sumber ekonomi diakui dan dilindungi pemerintah, sumber daya p
roduktif lebih banyak, dikelola oleh swasta atau pribadi daripada oleh
pemerintah dan pemerintah bertindaksebagai regulator
- Pemerintah membantu kegiatan bisnis dan ekonomik dengan menyediakan
informasi publicyang sebagian berasal dari informasi pelaporan keuangan yang
disediakan oleh tiap badanusaha
- Realibilitas dan kreditabilitas informasi dalam pelaporan keuangan dicapai
melalui pengauditan oleh auditor independent
Karateristik Dan Keterbatasan Informasi
Karateristik dan katerbatasan tersebut adalah bahwa informasi yang disediakan melalui
mekanisme pelaporan keuangan :
- Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industry
atau ekonomi secara keseluruhan.
- Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan (approximation)
daripada hasil perhitungan yang pasti
- Sebagian besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang telah terjadi
(historis)
- Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang
mengambil keputusan tentang badan usaha
- Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos (cost) sehingga
pertimbangan kos-manfaat dapat membatasi apa yang harus dilaporkan.
Fokus Atau Cakupan Informasi
Pertimbangan atau penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan pada pelaporan
keuangan umum diuraikan berikut ini:
- Tujuan pelaporan didasarkan pada keperluan para pemakai ekstrenal yang tidak
mempunyai autoritas untuk menentukan atau akses untuk memperoleh informasi
yang mereka perlukan sehingga mereka harus menggantungkan diri pada informasi
yang disampaikan oleh manajemen kepada mereka
- Oleh karena itu, tujuan pelaporan disusun  atas dasar gagasan bahwa kemampuan
perusahaan untuk menciptakan aliran kas yang menguntungkan merupakan focus
atau kepentingan umum/bersama (common interest) dari berbagai pemakai
informasi.
- Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyediaan informasi luas untuk melayani
keputusan investasi dan kredit bukan hanya dengan informasi yang dapat
dituangkan dalam bentuk statemen keuangan.
Isi Tujuan Pelaporan
Tiga aspek landasan pikiran diatas, yaitu konteks lingkungan, keterbatasan, dan focus
pelaporan menjadi peertimbangan FASB untuk merumuskan tujuan pelaporan keuangan
sebagai salah satu komponen kerangka konseptual.
Tujuan utama pelaporan keuangan dalam rerangka konseptual FASB
- Pelaporan keuangan harus meyediakan informasi yang bermanfaat bagi para
investor dan kreditot dan pemakai lain, baik berjala maupun potensial, dalam
membuat keputusan-keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional.
- Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor
dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai
(assessing) jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian dalam penerimaan kas
mendatang (prospective cash receipts) dari dividen atau bunga dan pemerolehan kas
(proceeds) mendatang dari penjualan, penebusnya, atau jatuh tempinya sekuritas
atau pinjaman.
- Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik
suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban badan
usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik),
dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya
badan usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.

SLIDE 10
Organisasi dan Jurisdiksi Akuntansi (di AS)
Semua organisasi mengarah kepada bisnis atau profit dan non bisnis atau non profit.
Bisnis atau profit perusahaan yang tujuannya dalam meraih keuntungan atau profit.
Non bisnis atau non profit terbagi menjadi dua yaitu :
Non kepemerintahan didalamnya terkandung model FASB
Kepemerintahan terbagi 2 yaitu : state/local yang memakai unsur GASB (Governmental
Accounting Standards Board) sedangkan federal memakai unsur Government Accountability
Office.

SLIDE 11
Karakteristik Organisasi Nonbisnis
Contohnya yaitu : Yayasan, Lembaga Gabungan (Asosiasi) biasanya memiliki karakteristik
sebagai berikut :
- Organisasinya tidak mencari keuntungan
- Memiliki pertimbangan dalam hal pembebanan pajak
- Hanya cenderung berorientasi pada pelayanan
- Terdapat banyak kendala yang terjadi pada tujuan dan strategi organisasi
- Tidak banyak mengharapkan keuntungan dari klien yang bermitra kerja dalam
mendapatkan bantuan dana
- Didominasi oleh professional
- Politik sangat berpengaruh dalam memainkan peranan organisasi.

SLIDE 12
RERANGKA KONSEPTUAL untuk Organisasi Nonbisnis
Organisasi dibedakan menjadi kepemerintahan dan nonkepemerintahan. Organisasi ini
adalah organisasi yang tidak bertujuan mendapatkan laba, biasanya kegiatannya lebih
banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan pelayanan masyarakat. Contohnya adalah
lembaga pemerintahan, partai politik, yayasan, sekolah, universitas, rumah sakit dan
organisasi sejenis lainnya. Dari sudut pandang kepemilikan, organisasi ini dimiliki secara
kolektif oleh masyarakat/publik. Atas dasar itu, organisasi ini dinamakan sebagai organisasi
sektor publik. Kategori organisasi jenis sebenarnya masih bisa diklasifilcasikan lagi menjadi:
• Lembaga Pemerintahan
Organisasi yang berhubungan dengan sub klasifikasi ini adalah organisasi pemerintahan,
baik pemerintah pusat dan daerah. Secara operasional, organisasi ini diselenggarakan oleh
pemerintah, dengan kata lain pengelolanya adalah pemerintah dan pemiliknya adalah warga
negara.
• Lembaga Non-pemerintahan (Organisasi Nirlaba)
Organisasi yang merupakan bagian dari subldasifikasi ini adalah organisasi yang didirikan
oleh masyarakat, baik dalam bentuk yayasan, organisasi profesi, partai politik, maupun
organisasi keagamaan. Secara operasional organisasi ini tidak mencari laba dan juga tidak
diselenggarakan oleh pemerintah. Pengelolanya adalah orang-orang yang dipercaya oleh
masyarakat, dan pemiliknya adalah masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa karakteristik organisasi
nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utamanya adalah pada cara organisasi
tersebut memperoleh sumber daya. Organisasi bisnis memperoleh sumber daya dari modal
pemilik atau setoran pemilik, sedangkan organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari
sumbangan anggota atau masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat.
Identifikasi perlu kita lakukan, karena pada kenyataannya, organisasi sektor
publik (terutama organisasi nirlaba) juga bisa menawarkan produk/jasa yang tidak berbeda
dengan organisasi bisnis.
Jurisdiksi pelaporan keuangan organisasi nonkepemerintahan ada di bawah FASB. Non
governmental Not-for-Profit Organizations, mengikuti aturan akuntansi yang dibuat FASB,
yakni FASB statement nomor 116 tentang kontribusi, dan FASB statement nomor 117
tentang Laporan keuangan, yang tentunya juga mengikuti AICPA Audit and Accounting
Guide: Not-for-Profit Organizations.
Cukup satu RK untuk organisasi nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis). Yaitu dengan
tujuan kearah bisnis atau non bisnis.
Karakteristik operasi membedakan tujuan pelaporan organisasi bisnis dan nonbisnis.
Komponen RK lain tetap berlaku untuk keduanya.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik Laporan Keuangan atau bisa kita sebut sebagai kriteria kriteria yang bisa
dijadikan acuan apakah informasi tersebut berkualitas atau tidak untuk dilaporkan dalam
laporan keuangan.

Dalam menentukan apakah suatu objek layak atau tidak atau bagaimana melaporkannya yaitu
dengan cara melibatkan kebijakan akuntansi.

Kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan masalah
apakah informasi tersebut bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Pertimbangan dalam menentukan kebijakan akuntansi yaitu :

1. Perlukan informasi tersebut disediakan?

Dalam hal ini harus jelas untuk siapa laporan keuangan dituju dan bagaimana kedudukan
yang dituju terhadap organisasi atau badan usaha. Maka dari itu pemakai informasi akuntansi
menjadi pertimbangan penting, apakah suatu informasi harus disediakan dalam pelaporan
keuangan.

2. Apakah cukup efisien disediakan melalui pelaporan keuangan?

Pelaporan keuangan tidak dapat menyediakan segala informasi karen informasi merupakan
barang ekonomik. Makin banyak jenis dan kuantitas informasi yang dianggap bermanfaat
maka semakin besar pula kos untuk menyediakan dan informasi juga akan dipertimbangkan
untuk masuk kedalam pelaporan keuangan jika memiliki manfaat yang lebih besar dari kos
penyediaan.

3. Mampukan pemakai informasi memahami?

Yang dimaksudkan FASB disini adalah untuk menentukan kualifikasi minimal para pemakai
sehingga suatu informasi dapat dipahami oleh mereka tanpa disertai penjelasan rinci.

4. Akankah pemakai menggunakannya?

Informasi akan dipakai jika ada kebermanfaatan keputusan bagi pemakai. Informasi
dikatakan mempunyai nilai kebermanfaatan jika informasi tersebut : (1). Menambah
pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya di masa lalu, sekarang atau masa
datang, (2). Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas terealisasinya suatu
harapan dalam kondisi ketidakpastian, (3). Mengubah keputusan atau perilaku pemakai.
Rerangka konseptual perlu menentukan kualitas informasi yang akan menjadi kriteria
kebermanfaatan agar penentu kebijakan akuntansi memiliki pertimbangan untuk melakukan
pertimbangan nomor 4 dan 5

6. Bagaimana informasi tersebut diungkapkan?

Dalam kenyataannya akan banyak informasi yang akan memenuhi kriteria untuk
dicantumkan dalam pelaporan keuangan. Maka dari itu diperlukan kriteria untuk menyaring
informasi mana yang harus dilaporkan melalui statment keuangan dan mana yang harus
dilaporkan dengan cara lain. Apabila semua kriteria kualitas dipenuhi apakah suatu informasi
tentang kejadian atau objek tetap akan dilaporkan atau tidak. Dalam kenyataan akan banyak
informasi yang memenuhi kriteria namun jika semua informasi dilaporkan via statmen
keuangan maka statmen keuangan akan menjadi sangat tebal dan informasi tersebut malah
akan bersifat menggangu daripada menerangkan. Keputusan untuk tidak mencantumkan
suatu informasi dalam statmen keuangan dapat disebabkan oleh pertimbangan bahwa
investor tidak tertarik dengan informasi tersebut karena jumlah rupiah informasi akuntansi
terlalu kecil untuk mempengaruhi keputusan.

Karena itu diperlukan adanya batas bawah untuk menyaring informasi mana yang di anggap
penting dan tidak. Penting tidaknya informasi biasanya dievaluasi atas dasar besar kecilnya
jumlah rupiah objek informasi dibandingkan besar kecilnya jumlah rupiah objek keputusan.
Penyaring ini adalah materialitas.

Unsur Unsur Pembentuk Kualitas Informasi

Unsur unsur pembentuk kualitas informasi, FASB merumuskan kualitas spesifik ini dalam
dua kategori yaitu primer beserta Unsur unsurnya dan sekunder/interaktif.

Kualitas primer terdiri atas keberpautan atau keterelevanan dan keterandalan atau reliabilitas.
Unsur keberatan adalah nilai balikan, nilai prediktif dan ketepatwaktuan. Unsur keterandalan
adalah keterujian, kenetralan dan ketepatan penyimbolan. Sedangkan kualitas sekunder terdiri
dari keterbandingan dan kenetralan.

1. Keterpahamian adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai.
FASB menganalogikan informasi tersebut sebagai alat perkakas, alat tersebut akan
bermanfaat jika pemakai tahu cara pakai pakainya, secanggih apapun alat kalau pemakai
tidak tau cara pakainya maka tidak ada gunanya alat tersebut.

2. Keberpautan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan


beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan.
Contoh membantu kreditor dalam menyusun prinsip dari kejadian masa lalu, masa sekarang
dan masa yang akan datang.

3. Keberpautan adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi


tersebut benar atau valid. Informasi akan memiliki nilai tinggi jika para pemakai memiliki
keyakinan yang tinggi terhadap kebenaran informasi begitupun sebaliknya.

4. Kenetralan adalah ketidakberpihakkan pada grup tertentu atau tidak terbiasan dalam
pelaporan akuntansi. Ketakbiasan berarti bahwa informasi disajikan untuk mengarahkan grup
pemakai agar tidak bertindak sesuai keinginan penyedia informasi.

5. Keterbandingan adalah kemampuan informasi untuk membantu para pemakai


mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik.
Contoh dalam membandingkan statment keuangan yang mempresentasikan kegiatan dua
badan usaha.

Elemen Elemen Statmen keuangan.

Elemen statment keuangan adalah makna atau konstruk yang ditentukan dalam perekayasaan
akuntansi untuk menyimbolkan realitas kegiatan usaha suatu badan sehingga orang dapat
membayangkan realitas kegiatan tersebut tanpa harus menyaksikan sendiri kegiatan tersebut.

Statment keuangan dianalogikan sebagai peta jalan, gambar jalan, arah, nama jalan, kelas
jalan (gang provinsi dan raya) itu semua merupakan elemen dalam peta yang diharapkan
orang yang akan akan melakukan perjalanan dapat membayangkan arah jalan walau belum
pernah melewatinya.

Elemen-Elemen umum dalam tujuan pelaporan keuangan adalah :

1.Aliran kas bersih masa datang ke badan usaha.

2.Sumber daya ekonomi badan usaha.

3.Klaim terhadap sumber ekonomi tersebut dari entitas usaha lain dan pemilik.

4. Perubahan elemen di atas akibat transaksi, kejadian, atau keadaan.

Sedangkan elemen elemen spesifik yang di identifikasi oleh FASB adalah sebagai berikut:

Elemen dalam entitas bisnis

1. Aset (assets)

2. Kewajiban (liabilities)

3. Ekuitas (equities)

4. Investasi oleh pemilik (investments by owners)

5. Distribusi ke pemilik (distributions to owners)

6. Laba komprehensif (comprehensive income)

7. Pendapatan (revenues)
8. Biaya (expenses)

9. Untung (gains)

10. Rugi (losses)

11. Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)

12. Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)

13. Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)

Pengertian :

Aset adalah Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable)yang diperoleh
ataudikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.

Kewajiban adalah Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yangtimbul
dari keharusan.

Ekuitas atau aset bersih adalah Hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih
tersisasetelah mengurangi aset dengan kewajibannya.

Investasi oleh Pemilik adalah Kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat
daritransfer dari entitas lain sesuatu yang bernilai untukmendapatkan atau menaikkan hak
pemilikan (atau ekuitas) didalamnya.

Distribusi ke Pemilik adalah Penurunan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat
pentrasferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajibanoleh badan usaha tersebut
kepada pemilik.

Laba Komprehensif adalah Perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatuperiode
yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisidari sumber-sumber nonpemilik.

Pendapatan adalah Aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atauproduksi barang atau
kegiatan lain.

Biaya adalah Aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas
ataupenimbulan kewajiban entitas tersebut (atau kombinasi keduanya) daripenyerahan atau
produksi barang atau kegiatan lain.
Untung adalah Kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi periferal
atauinsidental suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lainyang
mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebgai akibat daripendapatan atau investasi
oleh pemilik.

Rugi adalah Penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi periferal
atauinsidental suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lainyang
mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat daripendapatan atau
distribusi oleh pemilik.

Aliran kas bersih terdiri atas tiga aliran, yaitu :

1.Aliran Kas dari Kegiatan Operasi yaitu aliran kas bersih (masuk dan keluar) yangberkaitan
dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukantermasuk dalam
kegiatan investasi dan pendanaan.

2.Aliran Kas dari Kegiatan Investasi: yaitu aliran kas bersih (masuk dan keluar)
yangberkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman
danpemerolehan dan penjualan instrument utang atau ekuitas.

3. Aliran Kas dari Kegiatan Pendanaan adalah aliran kas bersih yang berkaitan dengan
kegiatan yang meliputi pemerolehan dana dari pemilik dan pemberian imbalan dan
kembalikan investasi nya ; pemindahan uang dan pembayaran jumlah yang dipinjam atau
penyelesaian utang tersebut dengan cara lain dan pemerolehan dan pembayaran sumber dana
lain yang diperoleh dari kreditor atau kredit jangka panjang.

Aset termasuk kedalam elemen spesifik dari sumber daya ekonomis badan usaha. Kewajiban
dan ekuitas merupakan elemen spesifik dari klaim terhadap sumberdaya dari entitas lain dan
pemilik. Investasi, distribusi ke pemilik, laba komprehensif, pendapatan, biaya, untung dan
rugi merupakan elemen spesifik dari perubahan ketiga elemen posisi keuangan akibat
transaksi, kejadian atau keadaan diiringi dengan perubahan dalam ekuitas. Aliran kas dari
operasi, pendanaan dan investasi merupakan elemen spesifik dari aliran kas bersih.

Sedangkan elemen spesifik dari entitas non bisnis adalah


1.Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)

2.Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)

3.Aset bersih tidak terbatas /bebas (unrestricted net assets)

Perubahan Posisi Keuangan.

Aset, kewajiban dan ekuitad sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal
yaitu kejadian, keadaan dan transaksi.

1. Kejadian adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi
terhadap suatu entitas. Contoh terjadinya bencana alam atau seperti sekarang yang sedang
melanda Indonesia yaitu covid 19. Yang menyebabkan perusahaan perusahaan menurun.

2. Keadaan adalah suasana atau seperangkat kondisi berkembang dari suatu kejadian atau
serangkaian kejadian yang mencapai titik pada suatu situasi yang tidak terduga. Contoh
kenaikan kurs dolar secara mencolok sehingga perusahaan mengalami kebangkrutan.

3. Transaksi adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu
yang bernilai antara dua entitas atau lebih. Contoh pembelian mesin dan pelunasan hutang.

Pengakuan dan Pengukuran

Pengakuan adalah proses pencatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke dalam
laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan dan lain sebagainya.

Pengukuran adalah pemberian nilai dengan atribut atribut pengukuran akuntansi pada item
tertentu dari suatu transaksi.

ATRIBUT PENGUKURAN
1. Nilai terealisasi/pelunasan neto (net relizable / settlement value)
 Net Realizable Value merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjualan.
Pada masa inflasi nilai dari net realizab;le value ini lebih besar dari replacement
cost karena manajemen tidak mungkin menjual barangnya tanpa mengharapkan
laba marjin general price level. Penyusutan dalam metode ini dihitung
berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal dibandingkan
dengan pada akhir periode normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya untuk penjualan.
 Net realizable adalah jumlah kas yang diperkirakan akan diterima dari konversi
aktiva dalam kegiatan normal perusahaan. Contohnya nilai bersih piutang yang
merupakan yang merupakan nilai piutang yang kemungkinan besar dapat ditagih
dan dikonversi menjadi kas.
2. Kos sekarang (current cost)
 Current Cost Accounting adalah sistem akuntansi penilaian aset menggunakan
current market buying price dan penilaian profit menggunakan alokasi berdasar
current cost. Current entry price didasarkan pada replacement cost atau
reproduction cost.
 Contohnya beberapa persediaan
3. Nilai pasar sekarang (current market value)
 Nilai Pasar Terkini (Current Market Value), yaitu jumlah kas atau setaranya
yang diperoleh dengan menjual aktiva kegiatan penjualan normal.
 Current market value adalah harga jual aktiva yang berlaku dipasar saat ini.
 Contohnya tanah yang selama ini dinilai sebagai harga perolehan, dibuku
perusahaan dicatat sebesar 1M, mungkin saja jika menggunakan harga pasar
harganya bisa menjadi 2M saat ini.
4. Kos historis (historical cost)
 Biaya Historis adalah Suatu ukuran berharga yang digunakan akuntansi di
mana harga suatu asset pada atas sisanya didasarkan pada biaya yang asli atau
nominalnya ketika diperoleh oleh suatu perusahaan. Metoda Biaya historis
digunakan untuk asset dibawah prinsip akuntansi berlaku umum( GAAP).
 Menurut Suwardjono kos historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga
pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost
menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
modal dan biaya.
 Sebagai contoh, Perusahaan A menggunakan historical cost untuk suatu gedung
kantor di daerah by pass , Kota Padang dicatat sebesar Rp100.000.000 pada tahun
2005. Pada tahun kelima (2010), nilainya menjadi Rp50.000.000 (asumsi
digunakan depresiasi garis lurus untuk umur ekonomik 10 tahun). Karena
peningkatan nilai strategis lingkungan, nilai gedung-gedung di daerah by pass
untuk perolehan di tahun yang sama, meningkat 5 kali lipat (berarti untuk gedung
yang dimiliki menjadi sekitar Rp 250.000.000). Dalam hal ini, historical cost tidak
mencerminkan nilai dari aset tetap pada saat pelaporan. Konsep ini bisa saja
disanggah oleh para penganut historical cost (termasuk Amerika yang agak
‘sulit’ untuk mau melakukan konvergensi dengan IFRS), karena peningkatan aset
sebesar 250 juta tadi sebetulnya akan diakui jika gedung dijual pada saat itu.
Namun pada kenyataanya gedung belum dijual (sesuai dengan konsep cost yang
melekat), sehingga peningkatan nilai gedung karena nilai wajar(pasar)nya
meningkat tidak bisa diakui, kecuali transaksi sudah terjadi.
5. Nilai sekarang atau diskonan aliran kas masa datang (present of discounted value of
future cash flows)
 Nilai Sekarang Aliran Kas Mendatang (Present Value Of Future Cash Flow), yaitu
nilai sekarang aliran kas masa mendatang yang akan diperoleh seandainya aktiva
dijual pada masa yang akan datang.
 Present (discounted) value adalah jumlah bersih arus kas masuk atau arus kas
keluar dimasa yang akan datang, yang didiskontokan ke nilai sekarang dengan
tingkat suku bunga tertentu. Contohnya piutang wesel jangka panjang, hutang
wesel jangka panjang, hutang obligasi, dan aktiva yang disewa atas dasar capital
lease.

LINGKUP PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN


1. Statement Keuangan merupakan lingkup pengakuan dan pengukuran rerangka
konseptual. Contoh : Statement Posisi Keuangan.
2. Catatan atas Statement Keuangan merupakan statement keuangan dasar (yang
mengalami pengauditan). Contoh : kebijakan akuntansi.
3. Informasi Pelengkap merupakan lingkup yang langsung dipengaruhi standar.
Contoh : Pengungkapan pengakuan harga (SFAS No. 89).
4. Media Pelaporan dan Keuangan Lain merupakan Lingkup pelaporan keuangan.
Contoh : Diskusi dan analisis manajemen.
5. Informasi Lain merupakan semua informasi yang bermanfaat untuk keputusan
investasi, kredit, dan semacamnya. Contoh : Statistik ekonomi.

KRITERIA PENGAKUAN FUNDAMENTAL


Kriteria pengakuan fundamental merupakan konsep yang mendasari akuntansi keuangan,
yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang
harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Kriteria pengakuan
fundamental suatu transaksi atau kejadian ekonomi menurut SFAC No. 5 adalah sebagai
berikut:
a. Definisi (definition), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan (sebagai aktiva,
hutang dan modal) suatu perkiraan harus memenuhi definisi elemen laporan
keuangan pada SFAC No.6.
b. Keterukuran (meansurability), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, suatu
perkiraan harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur dalam unit moneter
dengan reliabilitas yang memadai.
c. Relevan (relevance), merupakan karakteristik kualitatif. Untuk menjadi relevan,
informasi harus memiliki nilai umpan balik atau nilai prediksi bagi pemakai serta harus
tepat waktu.
d. Keandalan (reliability), merupakan karakteristik kualitatif utama yang lainnya. Untuk
menjadi reliabel, informasi harus disajikan secara jujur, verifiable dan nertal serta tidak
bias sehingga bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Realibilitas memengaruhi
waktu pengukuran.

NILAI SEKARANG DALAM PENGUKURAN AKUNTANSI


Pengertian Dasar
Untuk memahami konsep-konsep dalam komponen rerangka konseptual ini, perlu
dipahami beberapa pengertian dasar yang terkandung dalam rerangka ini.

a) Saat Pengukuran
Ditinjau dari saat pengukuran, terdapat dua saat penting yaitu pengukuran pada
saat pengakuan mula-mula (at initial recognition) dan pada berbagai saat atau periode
sesudah pengakuan mula-mula yang disebut dengan pengukuran baru mulai (fresh
start).Pengukuran saat pengakuan mula-mula adalah pengukuran pada saat suatu
elemen atau pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau
keadaan. Penentuan dan pencatatan jumlah rupiah yang melekat pada suatu mesin
pada saat diperoleh merupakan contoh pengukuran ini. Sedangkan pengukuran baru
mulai adalah pengukuran dalam periode-periode setelah pengakuan mula-mula untuk
menenetukan jumlah rupiah bawaan (carying value) baru yang tidak berkaitan dengan
jumlah-jumlah rupiah sebelumnya (misalnya kos historis atau atribut pengukuran lain
yang telah tercatat dalam sistem akuntansi).
b) Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Pengukuran atribut suatu pos atau elemen saat ini dapat didasarkan atas aliran
kas masa datang. Aliran kas masa datang  umumnya harus diestimasi. Ada beberapa
dasar penentuan jumlah rupiah kas masa datang.
 Taksiran atau Estimat Terbaik (Best Estimate) adalah jumlah rupiah tunggal yang
paling boleh jadi (most-likely) dalam suatu kisar/rentang beberapa jumlah rupiah
estimasian yang mungkin terjadi. Dalam statistika, jumlah rupiah ini merupakan
modus suatu distribusi variabel.
 Aliran Kas Estimasian (Estimated Cash Flow) adalah jumlah rupiah tunggal yang
akan diterima atau dibayar di masa datang. Penerimaan atau pembayaran dalam
aliran kas estimasian  dapat terdiri atas beberapa jumlah rupiah tunggal.
 Aliran Kas Harapan (expected Cash Flow) adalah gunggung (sum) beberapa jumlah
rupiah berbobot probabilitas (probability-weighted amounts) dalam suatu kisar
rupiah estimasian yang mungkin terjadi. Dalam statistika, angka ini merupakan
mean atau rata-rata berbobot.

c) Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang


Menggunakan nilai sekarang dan aliran kas masa datang dalam pengukuran
memerlukan pemahaman tentang dua pengertian dasar berikut.
 Nilai sekarang (Present value) adalah pengukur sekarang aliran kas masuk atau
keluar masa datang. Pengukur ini adalah aliran kas masa datang didiskun pada
tingkat bunga tertentu selama beberapa periode antara sekarang dan saat tibanya
aliran kas estimasian.
 Nilai Sekarang Harapan (Expected Present Value) adalah gunggung beberapa nilai
sekarang berbobot probabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang mungkin
terjadi, yang semuanya didiskun dengan tingkat bunga yang sama.
 Nilai wajar (Fair Value) adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu objek
dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak  bebas tanpa tekanan
atau keterpaksaan. Niali wajar suatu aset (atau kewajiban) dapat dibeli (atau
terjadi/disepakati) atau dijual (atau dilunasi) dalam suatu transaksi antara pihak
berkehendak, yaitu bukan dari penjualan paksaan atau likuidasi.

Atribut Pengukuran dan Fokus Saat Pengukuran


a) Kos historis pengukuran fokus pada saat mula-mula dan alokasi pada perioda
berikutnya.
b) Kos sekarang pengukuran fokus pada saat mula-mula dan baru mulai pada perioda
berikutnya.
c) Nilai pasar sekarang pengukuran fokus pada saat mula-mula dan baru mulai pada
perioda berikutnya.
d) Nilai terrealisasi neto pengukuran fokus pada saat mula-mula dan baru mulai pada
perioda berikutnya.
e) Nilai sekarang Pengukuran mula-mula atau basis penentuan amortisasi jumlah
rupiah yang mula-mula ditentukan atas dasar kos historis, kos sekarang, dan nilai
pasar sekarang. Cth : amortisasi metoda bunga efektif untuk diskun/premium
obligasi

TUJUAN NILAI SEKARANG


Tujuan penggunaan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi adalah untuk
menangkap/merefleksi sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran
kas masa datang dan untuk mengestiamsi niali wajar. Nilai sekarang akan mampu
membedakan beberapa aliran kas yang tampak sama besarnya.
Pengukuran atas dasar nilai sekarang aliran kas masa datang akan menghasilkan
informasi yang lebih berpaut daripada pengukuran yang didasarkan atas aliran kas yang
tidak didiskon. Nilai sekarang dapat menangkap perbedaan ekonomik antaraliran kas kalau
unsur-unsur berikut dipertimbangkan. (SFAC No. 7prg. 23):
• Suatu estimate aliran kas masa datang atau, dalam beberapa kasus yang kompleks,
serangkaian aliran kas masa datang yang tiba pada saat berbeda. Contoh : kas yang
diterima/dibayar dalam jual-beli suatu asset.
• Harapan-harapan tentang variasi yang mungkin terjadi dalam jumlah dan saat tibanya
aliran kas tersebut.
• Nilai waktu yang ditunjukkan dengan oleh bunga bebas resiko.
• Harga atau nilai penanggungan risiko atau ketidakpastian yang melekat pada aset atau
kewajiban.
• Faktor-faktor lain termasuk likuiditas dan ketaksempurnaan pasar

NILAI WAJAR
Nilai wajar menjadi sasaran pengukuran dengan nilai sekarang karena pengukuran
nilai wajar menangkap secara penuh kelima unsur diatas. FASB juga membahas
pengukuran alternatif yaitu : Pengukuran nilai terpakai (value-in-use) atau specifik-entitas
(entity-specific), penyelesaian efektif (effective-settlement), dan akumulasi kos(cost-
accumulation) atau akrual kos (cost-accrual).

MANFAAT MODEL
• Menjadi acuan dalam pengembangan rerangka konseptual dan standar akuntansi
sebagai penjabarannya. Rerangka konseptual ini merupakan acuan dalam
pengembangan standar akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur
dalam standar tersebut. Jika terjadi pertentangan antara rerangka konseptual dan
standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka
konseptual yang terkait. Ketika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan
standar akuntansi keuangan sector public, ketentuan standar akuntansi keuangan
sector public akan diuji menurut unsur kerangka konseptual yang relevan. Meskipun
demikian, penggunaan kerangka konseptual ini sebagai acuan bagi komite penyusun
standar akuntansi keuangan sector public dalam pengembangan standar akuntansi
keuangan sector public dimasa depan, dan dalam peninjauan kembali terhadap
standar akuntansi keuangan sector public yang berlaku, akan mengurangi konflik
tersebut.
• Menjadi basis transfer teknologi. Transfer teknologi dapat diartikan sebagai tranfer
proses penalaran dan perekayasaan untuk menghasilkan produk paling efektif untuk
mencapai tujuan fungsional akuntansi negara. Bila parameter yang dipertimbangkan
berbeda, tentu saja produk yang di hasilkan pun akan berbeda walaupun fungsinya
sama. Maka dari itu dari penjelasan tersebut terjadi korelasi dengan tujuan kerangka
konseptual yang menerangkan bahwa produk fungsional dirancang untuk mencapai
suatu tujuan walaupun dengan fisis yang berbeda akan tetapi tetap memiliki fungsi
yang sama.
• Menjadi salah satu alternatif dalam rangka shopping for technology. shopping for
technology yaitu memilih teknolgi yang tersedia untuk di transfer atau di adopsi
karena mengembangkan rerangka konseptual dari nol sangat memakan tenaga,
pikiran, dan waktu. Contoh : FASB memerlukan waktu lebih dari 12 tahun untuk
menghasilkan rerangka konseptual (1973-1986) itupun belum termasuk upaya badan-
badan sebelumnya yang menjadi embrio RK FASB. Setelah adanya RK FASB, IASC
memerlukan waktu kurang dari 2 tahun untuk menghasilkan RK. Kemudian RK IASC
diadopsi oleh IAI menjadi RK IAI Bernama Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan. Ini berarti IAI hanya memerlukan waktu menerjemahkan untuk
menghasilkan RK. Oleh karena itu, IAI sebenarnya belum pernah melakukan
perekayasaan dalam arti yang sesungguhnya dengan mempertimbangkan faktor
lingkungan ekonomik di Indonesia.
• Membedakan transfer teknologi dan transfer produk. Transfer teknologi dapat
diartikan sebagai tranfer proses penalaran dan perekayasaan untuk menghasilkan
produk paling efektif untuk mencapai tujuan fungsional akuntansi negara. Sedangkan,
transfer produk biasanya tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan tempat produk
digunakan. Menerjemahkan standar akuntansi merupakan wujud dari transfer produk.
Dimana transfer produk selalu membawa faktor-faktor dan karakteristik lingkungan
yang dipertimbangkan dalam merekayasa produk aslinya. Dalam hal tertentu, transfer
produk dapat dijustifikasi kalua faktor lingkungan tidak relevan lagi atau fungsi produk
bersifat universal. Missal produk berupa jam tangan atau computer.
PENGARUH RK FASB
RK FASB merupakan sebuah dokumen kebijakan atau politis yang dalam proses
penyusunannya melibatkan argument yang melandasi penyimpulan deduktif-normatif,
premis yang valid serta pertimbangan politis, ekonomik dan negara. RK FASB juga
mempunyai pengaruh yang besar sebagai pemicu dan pengembangan RK di berbagai
negara, baik berpengaruh bagi organisasi profesi/ badan pemerintah. Organisasi yang
melandasi perkembangan FASB yaitu Australian Accounting Reaseach Foundation,
International Accounting Standart Committee, Canadian Instuitute of Chartered
Accountants, dan (UK) Accounting Standart Board.
• FASB mempelopori pengembangan RK.
• Profesi di beberapa negara mengikuti langkah FASB.
• RK FASB menjadi acuan bahkan ditiru oleh negara lain sehingga terjadi kemiripan.
• IASC mengadaptasi RK FASB dengan kemiripan yang luar biasa tetapi tanpa
information background.
• RK FASB mengandung kelemahan dan mengundang kritik.

Anda mungkin juga menyukai