Anda di halaman 1dari 5

MENYELAMI CINTA (Ust.

Hidayat)
Selasa, 18 Januari 2022

“Sudah putus tapi masih cinta”  lebih sakit dari putus cinta

Andai “menikah karena cinta”  Jangan kaget setelah menikah akan


menghilangkan cinta (Cemburu dll)

Salah kaprah tentang cinta


Cinta itu suci dan sacral
Anugerah Tuhan yang layak diperjuangkan dengan cara apapun

“CINTA ITU BUTA”


NALURI  BERPIKIR  RASA CINTA  ACTION

Ibadah (Ketaatan kita kepada Allah)


1. Niatnya karena Allah
2. Caranya benar sesuai dengan syariatnya Allah

Surah Al Baqarah 216


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu

Tidak ada ayah yang sempurna


Tetapi Cinta itu selalu sempurna
Tingkatan cinta
1. Cinta Palsu
- Pura pura cinta
- Mencintai dengan cara yang salah
Al Isra 32
2. Cinta Semu
Adalah mencintai semata-mata karena cinta
Semua kisah cinta akan berakhir di liang kubur
Al Furqan 23

3. Cinta Hakiki
- Cinta kepada Allah, rasul dan jihad di jalan Allah (Al Baqarah 165)
- Cinta kepada selainnya karena Allah
“Salah seorang diantara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih
dia cintai daripada anaknya, orangtuanya, bahkan seluruh manusia.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
At-Taubah 24
Menempatkan seluruh cintanya dibawah kepentingan cinta kepada Allah
(menempatkan cinta kepada Allah yang paling tertinggi)
PENAKLUK CINTA (Ust Hidayat)
19 Januari 2022

Potensi Manusia  Naluri  Dorongan untuk dipenuhi  ACTION


(Rasa Cinta)
 Akal  Berfikir benar/salah  ACTION

2 MQ
- MAFAHIM = Bentuk Jamak dari Pemahaman (yang sudah kita pelajari)
- MAQAYIS = Tolak Ukur / standar untuk memilah mana yang benar dan salah
- QONA’AH = Terbentuknya perasaan sesuai dengan kebiasaan (jika
melanggar menjadi gelisah)

Ghodzul Bashor  An-Nur 30-31 (untuk menundukkan pandangan)


- Menjaga pandangan (tidak melihat aurat)
- Ketika melihat bukan aurat jangan muncul syahwat (melihat wajah
Wanita)

7 T Raih Cinta Allah SWT


- Taubat (Al-Baqarah 222  “Sungguh, Allah mencintai orang yang tobat dan
menyukai orang yang menyucikan diri”)
- Ta’at
Lakukan yang wajib
Tinggalkan yang haram
Kerjakan yang sunnah
Hindari yang makruh
Minimalisir yang mubah
- Ta’aruf sama Allah (Marifathul Kenal Allah lebih dekat lagi)
- Tadabur Al Qur’an (Baca Al-Qur’an fahami maknanya)
- Tiap Saat Dzikir
- Time Together With Allah (Bermesraan dengan Allah dengan Qiyamullail
dan Do’a-do’a kita)
- Temani orang sholihah
BAHTERA CINTA (Ust Cahyo)
20 Januari 2022

Al Maidah : 3
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama
bagimu”
Antara Al-Qur’an dan hadistz (perkataan dan perbuatan rasul) tidak bisa
dipisahkan

3 Hubungan
1. Allah (Ibadah Tauqis : Sholat, Puasa sesuai dengan tata aturan)
Niatnya kita karena Ridho Allah
2. Diri Sendiri (Makan Halal dan Haram;
3. Manusia Lainnya

1. Islam Sebagai Agama yang Memuaskan Akal


Zaman Jahilia : (Teknologi, Syair) Agama mereka rusak, akhlak mereka rusak
Agama mereka tidak masuk akal (karena menyembah batu dll)
2. Islam Agama yang Sesuai Fitrah Manusia (An-Naml 55)
3. Islam Agama yang Memberi Ketenangan Batin
Bandingkan dengan ide, pemikiran, bahkan agama lain terkait dengan konsep
kehidupan khususnya tentang fitrah syahwat pada lawan jenis

Maka yang benar adalah GHORIZAH DISALURKAN dengan aturan sang


pencipta. Ujungnya adalah kebhagiaan, lestarinya manusia, berkembang biak,
bergenerasi, sesuai dengan tujuan Allah menciptakan naluri itu pada manusia
Inilah Pernikahan “Wadah terindah dan teragung untuk meluapkan dan
melampiaskan cinta pada lawan jenis”
Kenapa?
- Menikah menyempurnakan separuh agama
“Jika seseorang menikah, makai a telah menyempyurkan separuh
agamanya. Karenanya, bertaqwalah kepada Allah pada separuh yang
lainnya”. (HR. Al Baihaqi)
Separuh Agama  yang paling merusak agama yaitu zina (kemaluan) dan
perut (kerakusan) HR. Imam Al Ghozali
Pra nikah, saat nikah, pasca nikah
- Nikah adalah ibadah paling lama, bahkan sampai akhirat
Setelah ijab qabul terlaksana, maka disaat itulahh seluruh interaksi yang
dulunya haram menjadi halal dan semua yang dilakukan keduanya atas
dasar cinta kepada Allah (cinta yang hakiki) semua menjadi ibadah
sepanjang hidup mereka.
- Nikah disebut mitsaqon gholizho “perjanjian yang kokoh”
Perjanjian antara Allah dengan bani israil (An Nisa 154)
Perjanjian Allah dengan para rasul (Al Ahzab 7)
Perjanjian kokoh dalam pernikahan

Anda mungkin juga menyukai