Anda di halaman 1dari 19

A.

FOTO KEGIATAN PELAKSAAN KOMUNIKASI EFEKTIF STASE MPKP

Pelaksanaan Meeting Morning Di Bangsal Maternitas

Pelaksanaan Operan Jaga Di Bngsal Maternitas

Pelaksanaan Pre Conferene oleh Team Pagi


Pelaksanaan Post Conferene Oleh Team Pagi
Dee

Pelaksanaan Sosialisasi Komunikasi Efektif Kepada Bidan Dan Perawat Di


Bangsal Maternitas (Latief Hendraningrat)
B. BAGAN ORGANISASI BANGSAL MATERNITAS (Latief Hendraningrat)
C. PEMBUATAN SOP BANGSAL OLEH MAHASISWA POLTEKKES
SURAKARTA

PROSEDUR OPERAN JAGA (TIMBANG


TERIMA)

PEMERINTAH Halaman
KOTA No. Dokumen No. Revisi RSUD
1/3
SURAKARTA BUNG KARNO
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR
TETAP

dr. Wahyu Indianto, M.H


NIP : 19681118 20003 1 004
PENGERTIAN Timbang terima (operan) adalah komunikasi oral dari
informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada
pergantian shift jaga.
TUJUAN 1. Menjadi faktor penentu keberhasilan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
2. Memberikan informasi penting kepada tim keperawatan
untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian
asuhan keperawatan dan memastikan pemberi asuhan
keperawatan yang berkesinambungan.
3. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
paripurna.
4. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang
bertanggungjawab antar anggota tim perawat.
5. Meningkatkan kemampuan perawat/bidan dalam
pengelolaan pelayanan keperawatan dengan
memperhatikan fungsi managemen.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPT RSUD BUNG KARNO nomor
PROSEDUR 1. Mengumpulkan kedua kelompok dinas di nurse station.

PROSEDUR OPERAN JAGA


(TIMBANG TERIMA)

PEMERINTAH No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KOTA 2/3
BUNG KARNO
SURAKARTA
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operan jaga :
a. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian
dinas yang disepakati.
b. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat
primer.
c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan
dinas.
d. Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari
penanggung jawab.
e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat,
sistematik dan menggambarkan kondisi klien pada
saat ini serta kerahasiaan klien.
2. Melaporkan hal yang berkaitan dengan pasien kepada
petugas jaga berikutnya, dilanjutkan dengan berkeliling
mengunjungi pasien satu persatu. Hal hal yang sifatnya
khusus diserahterimakan kepada petugas jaga berikutnya.
3. Melakukan timbang terima kepada petugas jaga
berikutnya.
Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima:
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah Keperawatan yang masih muncul.
c. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
(secara umum).
d. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan dalam kegiatan operatif, pemeriksaan
laboratorium / pemeriksaan penunjang lain,
PROSEDUR OPERAN JAGA
(TIMBANG TERIMA)

PEMERINTAH No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KOTA 3/3
BUNG KARNO
SURAKARTA
persiapan untuk konsultasi atau prosedur yang
tidak rutin dijalankan.
f. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu
dilaporkan.
g. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5
menit, kecuali dalam kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang rumit.
h. Timbang terima dilakukan didekat pasien,
menggunakan volume suara yang pelan dan
tegas (tidak berbisik) agar klien disebelahnya tidak
mendengarkan apa yang dibicarakan untuk
menjaga privacy klien, terutama mengenai hal-hal
yang perlu dirahasiakan sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung di dekat klien.
4. Melakukan klarifikasi, tanya jawab dan validasi kepada
perawat yang melakukan timbang terima terhadap hal-
hal yang telah ditimbang terimakan atau keterangan
yang kurang jelas

UNIT 1. IGD/ Ponek


TERKAIT
2. Ruang Bersalin
3. Bangsal Latief Hendraningrat dan Bangsal Trimurti
4. Ruang Perinatologi
PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

PEMERINTAH RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman BUNG KARNO
KOTA 1/4
SURAKARTA

PROSEDUR Tanggal Terbit : Diterbitkan


DIREKTUR
TETAP

dr. Wahyu Indianto, M.H


NIP : 19681118 20003 1 004
PENGERTIAN Pelayanan Kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam
sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga Kesehatan
TUJUAN 1. Deteksi dini komplikasi pada ibu nifas
2. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
3. Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus
berkontraksi, fundus di bawah pusat, tak ada perdarahan
abnormal,  tak ada bau.
4. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPT RSUD BUNG KARNO nomor :

PROSEDUR 1. Mempersiapkan alat untuk pemeriksaan tanda – tanda


vital meliputi : tensimeter, stetoskop, thermometer, perlak
2. Memberi salam kepada pasien
3. Menjelaskan tujuan pemeriksaan fisik
4. Menjaga privasi ibu
5. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
6. Membantu ibu memilih posisi yang nyaman untuk
dilakukan pemeriksaan.
7. Memeriksa keadaan umum dan tanda vital
a. Tekanan darah
PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

PEMERINTAH No. Dokumen No. Revisi Halaman RSUD


KOTA 2/4 BUNG KARNO
SURAKARTA
b. Nadi
c. Suhu
d. Pernafasan
8. Memeriksa keadaan rambut (kebersihan, rontok)
9. Memeriksa keadaan telinga (kebersihan, sekresi, kelainan)
10. Melakukan pemeriksaan muka untuk mengidentifikasi
adanya tanda anemis, preeklamsia/eklamsia post partum
yaitu:
a. Melakukan pemeriksaan Inspeksi muka: warna kulit muka
dan pembengkakan/udem daerah wajah dan kelopak mata
(palpebra)
b. Melakukan pemeriksaan pada konjungtiva : pucat atau
tidak
c. Melakukan pemeriksaan pada klera : ikterik atau tidak
11. Memeriksa keadaan hidung (polip, sekret)
12. Melakukan pemeriksaan mulut untuk mengidentifikasi
keadaan mulut (kebersihan, kelembaban bibir, apte, karies
pada gigi, warna gusi)
13. Melakukan pemeriksaan pada leher yaitu:
a. Melakukan pemeriksaan inspeksi pada leher : benjolan,
kesimetrisan, pergerakan
b. Melakukan pemeriksaan palpasi pada leher : palpasi pada
kelenjar tyroid dan getah bening dilakukan dengan cara
meletakkan ujung jari kedua tangan di kelenjar dengan
posisi pemeriksaan ikut gerakan menelan.
PEMERIKS
AAN FISIK
IBU NIFAS

PEMERINTAH RSUD
KOTA BUNG KARNO
SURAKAR
TA
No. No. Revisi Halaman
Dokumen 3/4

14. Melakukan pemeriksaan dada untuk mengidentifikasi adanya


wheezing, ronchi, rales pada paru-paru, bunyi mur-mur dan
palpitasi pada jantung
15. Melakukan pemeriksaan payudara yaitu:
a. Memeriksa pengeluaran kolostrum atau ASI
b. Memeriksa adanya penyulit/komplikasi pada proses laktasi:
puting susu lecet, tenggelam, bendungan payudara, mastitis,
atau abses.
c. Melakukan pemeriksaan inspeksi payudara : pengeluaran
kolustrum, ASI, pus atau darah, apakah terdapat kemerahan,
vaskularisasi, udem, puting lecet, puting tenggelam atau
tertarik ke dalam.
d. Melakukan pemeriksaan palpasi Payudara: Ibu tidur telentang
dengan lengan tangan kiri dan lengan tangan kanan ke atas
secara sistematis lakukan perabaan payudara sebelah kiri
sampai axila, lalu ulangi pemeriksaan yang sama pada
payudara kanan perhatikan apakah ada benjolan,
pembesaran kelenjar getah bening, abses pada payudara
kemudian kaji nyeri tekan.
16. Melakukan pemeriksaan Abdomen yaitu:
a. Inspeksi: adanya luka operasi, jika ada maka kaji apakah ada
tanda-tanda perdarahan, atau tanda-tanda infeksi
b. Palpasi: periksa TFU apakah sesuai dengan involusio uteri
dan cek kontraksi
PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

PEMERINTAH No. Dokumen No. Revisi Halaman RSUD


KOTA 2/4 BUNG KARNO
SURAKARTA
17. Melakukan pemeriksaan Ekstremitas yaitu:
a. Inspeksi: warna kemerahan
b. Palpasi: varises , oedema, reflek patella , nyeri tekan
dan panas pada betis (tanda homan positif)
18. Melakukan pemeriksaan Genetalia Eksterna yaitu
dengan menggunakan handscoon dan pasang perlak
petugas membantu ibu untuk posisi dorsal recumbent
kemudian periksa: apakah ada varises, hematoma,
oedem, tanda-tanda infeksi , periksa luka jahitan
(adanya pus dan jahitan yang terbuka), periksa lokhea
(warna, konsistensinya, bau), adanya tanda perdarahan
postpartum.
19. Melakukan pemeriksaan kandung kemih yaitu periksa
apakah kandung kemih ibu penuh atau tidak , jika penuh
minta ibu untuk berkemih dan jika ibu tidak bisa secara
spontan, lakukan perangsangan dengan cara mengusap
vulva dengan air atau mendengarkan suara air mengalir,
jika belum berhasil berkemih selama spontan, maka
lakukan kateterisasi
20. Melakukan pemeriksaan pada anus apakah ada
hemoroid atau tidak
21. Mengangkat perlak dan pengalas
22. Membantu ibu untuk merapihkan pakaian dan
membereskan alat
23. Menjelaskan pada ibu bahwa pemeriksaan telah selesai
serta jelaskan hasil pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

PEMERINTAH No. Dokumen No. Revisi Halaman RSUD


KOTA 2/4 BUNG KARNO
SURAKARTA
24. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
25. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
UNIT 1. Poliklinik Kebidanan
TERKAIT
2. Ponek
3. Ruang Bersalin
4. Bangsal Maternitas Latief Hendraningrat
PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG
JANIN DENGAN DOPPLER

PEMERINTAH No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KOTA 1/2
BUNG KARNO
SURAKARTA
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR
TETAP

dr. Wahyu Indianto, M.H


NIP : 19681118 20003 1 004
PENGERTIAN Kegiatan mendengarkan dengan alat tertentu untuk
menghitung denyut jantung janin dalam satu menit penuh.
TUJUAN Sebagai acuan untuk mengetahui perkembangan janin
khususnya denyut jantung janin dalam rahim, membantu
mendeteksi perubahan pola detak jantung pada saat
antenatal care maupun intranatal care.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPT RSUD BUNG KARNO nomor :
PROSEDUR 1. Memberi salam kepada pasien.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
4. Menempatkan alat, bahan serta posisi pemeriksa
secara ergonomis
5. Menjaga privacy pasien
6. Mengatur selimut
7. Mempersilahkan dan bantu ibu untuk membebaskan
baju pada daerah perut.
8. Mengatur posisi ibu supinasi atau semiflower dengan
kaki lurus
9. Menentukan lokasi pemeriksaan DJJ yaitu pada area
punggung janin bagian atas
10. Mengoles perut dengan jelly di area pemeriksaan DJJ
yang telah ditentukan

PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG


JANIN DENGAN DOPPLER

PEMERINTAH No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KOTA 2/2
BUNG KARNO
SURAKARTA
11. Menempelkan tranducer doppler pada lokasi
pemeriksaan DJJ yang sudah ditentukan
12. Memperhatikan, mengatur ketepatan penempatan
tranducer pada area punctum maksimum
13. Mengidentifikasi ketepatan bunyi DJJ (frekuensi,
teratur, jelas, suara tidak hilang timbul)
14. Membaca frekuensi DJJ pada layar Doppler (normal
120-160 x/menit)
15. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
16. Merapikan ibu
17. Membereskan alat
18. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik Kebidanan


2. Ponek
3. Bangsal Maternitas Latief Hendraningrat
4. Ruang Bersalin
D. FOTO KEGIATAN SAAT MELAKUKAN HAND HYGINE

Anda mungkin juga menyukai