Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN KARDUS BEKAS DALAM

PEMBUATAN MINIATUR TATA PANGGUNG

Disusun oleh:
Nama : Ilone Shantia Gultom
Kelas : XII IPS
NIS : 192010012

SMA SANTA LUSIA VIRGINI BEKASI


JL. NEMAN JAYA KAV.18 RT 006/018, Pengasinan, Kec. Rawalumbu,
Kota Bekasi, Prov. Jawa Barat 

Tahun Ajaran 2021/22


LEMBAR PENGESAHAN
Hari ini tanggal 12 Februari 2022 telah diselesaikan tugas Portofolio atas
nama Ilone Shantia Gultom (192010012) dengan judul “PEMANFAATAN
KARDUS BEKAS DALAM PEMBUATAN MINIATUR TATA
PANGGUNG.”

Memperhatikan penampilan, maka saya dari kelas XII IPS sudah


menyelesaikan tugas akhir dalam pelajaran Seni Budaya.

Bekasi, 12 Februari 2022

Diketahui,

Disusun Oleh, Orang Tua, Guru Mata Pelajaran,

Ilone Shantia Gultom A. Nadeak Sr.Raymunda Sibagariang KSFL, S.Pd.

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Santa Lusia Bekasi

Sr. Juniar Franchine Hutabarat, S. Ag., M. Pd., KSFL.

ii
KATA PENGANTAR

Portofolio ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi syarat guna


memenuhi persyaratan kelulusan pada pelajaran Seni Budaya di SMA Santa Lusia
Bekasi. Selain itu, tujuan dari penulisan portofolio ini adalah untuk memberikan
sedikit inspirasi dan kekreativitasan dalam mengelola barang bekas dalam
pembuatan prakarya seperti membuat miniatur tata panggung menggunakan bahan
Kardus bekas.

Selama penulisan portofolio ini, penulis banyak menerima bantuan dan


dukungan sehingga dapat menyelesaikan portofolio ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: Sr. Raymonda selaku guru
pembimbing dan juga sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang telah mendukung saya dalam
pembuatan portofolio. Serta tak lupa juga saya berterima kasih kepada teman –
teman saya yang telah membantu saya dalam pengerjaan portofolio ini.

Penulis menyadari bahwa portofolio ini masih jauh dari sempurna karena
adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Penulis berharap, semoga portofolio ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.

Bekasi,

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................................i
Lembar Pengesahan...................................................................................................ii
Kata Pengantar...........................................................................................................iii
Daftar Isi.....................................................................................................................iv

BAB I
1.1............................................................................................................................... Latar Belakang
1
1.2............................................................................................................................... Tujuan
1
1.3............................................................................................................................... Alat dan Bahan
2

BAB II
2.1. Tata Panggung..................................................................................................3
2.2. Analisis terhadap jenis miniatur Tata Panggung yang dipraktikkan................4

BAB III
3.1. Tujuan Penyusunan.............................................................................................6
3.2. Tempat dan Waktu Penyusunan..........................................................................6
3.3. Metode Penyusunan............................................................................................6

BAB IV
4.1. Kesimpulan.........................................................................................................7
4.2. Saran....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8

iv
v
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap orang pasti membutuhkan sarana hiburan dan para seniman
lakon membutuhkan tempat atau ruang untuk berekspresi. Teater
merupakan salah satu bangunan arsitektur yang dapat menampung para
seniman lakon atau musisi serta masyarakat yang mencari hiburan
ditengah kesibukan mereka. Kenyamanan dari penonton merupakan salah
satu keberhasilan suatu pertujukan. Salah satu faktor atau unsur penunjang
dari kenyamanan pertunjukan tersebut, yaitu tata letak antara penonton
serta pertunjukan tersebut. Tata letak ini sudah lama menjadi perhatian
para desainer dan arsitek dari jaman dahulu atau sering disebut
perancangan tata letak teater klasik.
Kajian tata panggung (stage) sebuah pertunjukkan teater sudah ada
sejak jaman Yunani. Dilihat dari segi sudut pandang, dimana kursi dari
penonton dibuat bersusun sampai pada pemikiran kualitas akustik yang
mendukung pertunjukkan tersebut. Bentuk - bentuk tata panggung tersebut
ternyata tidaklah jauh berbeda dengan tata panggung yang digunakan di
Indonesia.
Penggunaan tata panggung masih sering dan terus berlangsung
hingga sekarang dan dipakai oleh beberapa pertunjukan budaya di
berbagai penjuru wilayah Indonesia. pada pertunjukkan tradisional
terutama yang berasal dari tanah Jawa, seperti pertunjukkan Lenong
(Betawi), Wayang (Jawa Tengah) dan masih banyak lagi. Pertunjukkan
tradisional di Indonesia tidak lepas dari permainan alat musik yang
mengiringi pertunjukkan tersebut. Dengan tata letak yang lebih luas
2

dipandang, maka sangat mendukung untuk pertunjukkan tradisional


tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka terdapat


rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana teori dari tata panggung dalam seni teater?


2) Bagaimana analisis jenis tata panggung yang digunakan dalam karya
yang dibuat?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka terdapat


tujuan penelitian sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui teori dari tata panggung dalam seni teater.


2) Untuk memaparkan hasil analisis jenis tata panggung yang digunakan
dalam karya yang dibuat.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan penulis kepada para pembaca dalam penelitian
ini, sebagai berikut :
1) Dapat menambah pengetahuan lebih dalam tentang teori tata panggung
pada Seni Teater.
2) Memberi referensi seputar pengalaman dalam mempraktikkan
pembuatan miniature tata panggung.
3) Mendorong pembaca untuk lebih banyak berkreativitas menggunakan
barang bekas.
3

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Tata Panggung

Tata panggung dalam khasanah seni teater disebut juga dengan


istilah scenery (tata dekorasi). Gambaran tempat kejadian lakon
diwujudkan oleh tata panggung dalam pementasan. Tidak hanya sekedar
dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot atau piranti yang
akan digunakan oleh aktor disediakan oleh penata panggung. Penataan
panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak artistik sutradara,
dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum
melaksanakan penataan panggung seorang penata panggung perlu
mempelajari panggung pertunjukan.

Dalam perancangan tata panggung selain mempertimbangkan jenis


panggung yang akan digunakan ada beberapa elemen komposisi yang
perlu diperhatikan. Selain merencanakan gambar dekor, penata panggung
juga bertanggungjawab terhadap segala perabot yang digunakan. Karena
keseluruhan objek yang ada di atas panggung dan digunakan oleh aktor
membentuk satu lukisan secara menyeluruh. Perabot dan piranti sangat
penting dalam mencipta lukisan panggung, terutama pada panggung arena
dimana lukisan dekor atau bentuk bangunan vertikal tertutup seperti
dinding atau kamar (karena akan menghalangi pandangan sebagian
penonton) tidak memungkinkan diletakkan di atas panggung.

Dalam dunia arsitektur, teater mempunyai beberapa jenis. Jenis


tersebut berdasarkan besarnya kapasitas, interior / tata letak panggung dan
bisa juga berdasarkan fungsi dari teater tersebut. Berikut beberapa jenis
teater yang sering digunakan pada umumnya :
4

1. Proscenium Arch

2. Thrust Stage

3. Traverse / Alley Stage

4. Theater in The Round

5. Open in The Air

2.2. Analisis terhadap jenis miniatur Tata Panggung yang dipraktikkan

Dalam portofolio ini saya membuat Tata Panggung dengan jenis


Proscenium Arch.
5

Sebuah proscenium teater adalah ruang teater yang utama fitur


bingkai besar atau lengkungan (disebut proscenium lengkungan meskipun
bukan gerbang bulat sama secara utuh), yang terletak di atau dekat bagian
depan panggung. Penggunaan istilah “arch proscenium” dijelaskan oleh
fakta bahwa dalam bahasa Latin, tahap ini dikenal sebagai “proscenium”
yang berarti “di depan pemandangan.” Dalam proscenium teater, penonton
langsung bertatap wajah, dengan jarak beberapa meter di atas permukaan
penonton barisan depan. Ruang tempat penonton disebut “rumah”.
Panggung utama adalah ruang belakang lengkungan proscenium, sering
dibatasi oleh tirai depan yang bisa diturunkan atau ditarik tertutup.

Tahap-daerah tingkat dikaburkan oleh arch proscenium dan setiap


tirai melayani tujuan yang sama (sering disebut kaki atau penyiksa)
disebut sayap, sementara ruang di atas panggung yang tersembunyi oleh
bagian atas lengkungan proscenium disebut flyspace. Setiap ruang tidak
dapat dilihat oleh khalayak secara kolektif disebut sebagai luar panggung.
Tahap Proscenium berbagai ukuran dari kandang kecil untuk beberapa
cerita tinggi. Dalam praktek umum, ruang teater disebut sebagai
"proscenium" setiap saat penonton secara langsung wajah panggung, tanpa
penonton pada setiap sisi lain, bahkan jika tidak ada gapura proscenium
formal atas panggung.
6

BAB III

METODE PENYUSUNAN
3.1. Tujuan Penyusunan

Tujuan dari penyusunan Portofolio ini adalah sebagai laporan dari hasil
praktik pembuatan karya dari kardus bekas menjadi sebuah miniatur tata
panggung.

3.2. Tempat dan Waktu Penyusunan

1) Tempat Penelitian
Alamat : Jalan Narogong Cantik XII Blok F/79 No.11, RT 006, RW
023, Perumahan Taman Narogong Indah, Kec. Rawalumbu, Kel.
Pengasinan, Kota Bekasi, Jawa Barat.
2) Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan kurang lebih 2 bulan, dimulai dari
bulan Desember 2021 sampai dengan Maret 2022.

3.3. Metode Penyusunan

Penyusunan laporan ini menggunakan metode analisis terhadap


objek (hasil praktik) yang berbentuk karya fisik, yaitu miniatur tata
panggung yang berbahan dari kardus bekas.
7

BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Tata panggung dalam khasanah seni teater disebut juga dengan istilah
scenery (tata dekorasi). Gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan oleh
tata panggung dalam pementasan. Dalam proscenium teater, penonton
langsung bertatap wajah, dengan jarak beberapa meter di atas permukaan
penonton barisan depan. Untuk mendapatkan gambaran dari tata panggung
tersebut penulis mempraktikkan secara langsung menggunakan barang
bekas, yaitu kardus bekas. Hal ini dilakukan untuk memotivasi para
pembaca agar dapat mengelola kembali barang bekas yang sudah tidak
terpakai dan susah terurai, untuk digunakan membuat berbagai macam
kreativitas, salah satunya dalam pembuatan miniatur tata panggung ini.

4.2. Saran

Saran penyusun dalam pembuatan karya dan laporan dari hasil


mempraktikkan pembuatan objek (miniatur tata panggung) ini adalah agar
para pembaca dapat mengelola kembali barang bekas yang sudah tidak
terpakai dan susah terurai, untuk digunakan membuat berbagai macam
kreativitas.
8

DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/265295-kajian-terhadap-
ruang-tata-panggung-teat-235dedf4.pdf

http://walpaperhd99.blogspot.com/2019/07/tata-panggung-teater-set-
panggung-unsur-pokok.html

http://pendidikanseniter.blogspot.com/2016/07/mengenal-tentang-tata-
panggung.html

Anda mungkin juga menyukai