Anda di halaman 1dari 13

Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA

( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Bab -2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
PEKERJAAN

2.1 Umum

AKNOP adalah Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan yang memberikan
estimasi dan evaluasi dari kegiatan operasi dan pemeliharaan yang akan dikerjakan
sehingga metoda dan biaya dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
Dimasa lalu besaran biaya operasi dan pemeliharaan mengacu pada format dan penilaian
dari masing-masing pengelola. Mulai dari perhitungan, formulasi dan tata cara dalam
menentukan biaya operasi dan pemeliharaannya berbeda-beda. Akibatnya adalah beberapa
usulan biaya operasi dan pemeliharaan tidak efektif dan efisien karena dalam penentuannya
hanya menggunakan estimasi sepihak saja, hal ini menyebabkan sulit dievaluasi kinerjanya.

Untuk menangani permasalah ini, pemerintah dalam hal ini Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai Sumatera III Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan
Umum yang berkedudukan di Pekanbaru. mencoba untuk memulai menyusun pembuatan
AKNOP Rawa (OP Rutin, OP Berkala, OP Khusus), selanjutnya akan dipergunakan untuk
dasar pengambilan keputusan pimpinan dalam pengembangan dan pemanfaatan prasarana
daerah rawa baik di Provinsi Riau maupun untuk Pemerintah Pusat.

2.2 Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan

2.2.1 Kabupaten Siak

Siak Sri Indrapura adalah Ibukota dari Kabupaten Siak, Provinsi Riau, dimana Kabupaten
Siak merupakan kabupaten hasil pemekaran pada tahun 1999 yang berada diposisi 0° 30' -
1° 36' Lintang Utara dan 100° 54,5° - 102° 52° Bujur Timur. Luas keseluruhan Kabupaten
Siak ± 8.556.09 Km², letak Geografisnya antara Tepi Pantai dan Dataran Tinggi. Kawasan di

2-1
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Kab.Siak beriklim Tropis dengan suhu udara relatif tinggi (panas) namun lembab dan curah
hujan tinggi, mencapai 1.965 mm per tahun, temperatur rata-rata bulanan sekitar 27.5° C
dengan kelembaban 88,9% perbulan dan rata-rata penyimpanan matahari 44,4% per bulan.

 Kabupaten Siak berbatasan dengan beberapa wilayah yaitu :

1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis


2. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan
4. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis

Kabupaten Siak telah berkembang menjadi beberapa kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Siak
2. Kecamatan Bunga Raya
3. Kecamatan Sabak Auh
4. Kecamatan Sungai Apit 
5. Kecamatan Mempura
6. Kecamatan Dayun
7. Kecamatan Koto Gasib
8. Kecamatan Kerinci Kanan
9. Kecamatan Tualang
10. Kecamatan Sungai Mandau
11. Kecamatan Minas
12. Kecamatan Kandis
13. Kecamatan Lubuk Dalam
14. Kecamatan Pusako 

2-2
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Gambar 2.1: Peta Adminstrasi Kabupaten Siak

Sumber : Profil Pariwisata Kab.Siak - Dinas Pariwisata Kab.Siak

2.2.1.1 Demografi

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN


No. Rentang usia 2009 2010 2011
(tahun)
Laki-laki Perempua Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
n

1 0-14 67.065 61.365 69.794 63.863 63.252 59.697

2 15-55 107.002 103.481 114.486 110.718 140.83 128.306

3 56 + 7.614 6.656 9.542 8.341 15.112 11.881

Selama periode tahun 2009 s/d 2011 secara umum terjadi peningkatan jumlah penduduk
sebanyak 71.140 jiwa (19,94%), Tingginya angka pertambahan penduduk akibat kelahiran
dan migrasi dari provinsi tetangga (Sumatra Barat dan Sumatra Utara). Pertambahan
penduduk tersebut disumbang oleh laki-laki. Pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 9,03%
dan perempuan 8,76% dari tahun 2008 ke 2009. Sedangkan pada tahun 2011 pertumbuhan
penduduk baik laki-laki maupun perempuan menglamai peningkatan yang cukup signifikan
hingga dua digit, namun pertumbuhan penduduk perempuan lebih tinggi 0,29% atau
(10,29%) dibandingkan laki-laki (10,00%). Tingginya pertumbuhan penduduk tersebut dapat
dimaklumi akibat ramainya pendatang yang mencari pekerjaan diwilayah ini.

2-3
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN.


No. Bidang pekerjaan 2009 2010 2011
1 Pertanian 52.25 68.018 69,586
2 Industri 16.618 16.162 16,150
3 Konstruksi 2.939 8.74 112
4 Perdagangan 21.222 26.084 700
5 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 5.872 7.326 464
6 Keuangan 922 1.268 4,796
7 Jasa Kemasyarakatan 13.168 19.983 1,233
8 Lainnya

Tahun 2000 2005 2006 2007 2008 2010

Jumlah penduduk  238.786  309.845  314.310  318.585  322.417  37.200

Sumber:[2]Sejarah kependudukan Kabupaten Siak

Pada tahun 2000 penduduk Kabupaten Siak tercatat 238.786 ribu jiwa. Dalam waktu 5 tahun
kemudian penduduk Kabupaten Siak menjadi 309.845 jiwa. Dari tahun 2010-2005penduduk
Kabupaten Siak menaik drastis sekitar 71.059 jiwa. Dan Hasil SP2010 penduduk Kabupaten
Siak berkembang 377.200 jiwa. Dapat diketahui jika laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Siak dari tahun 2000-2010 sekitar 4,29 persen/tahun.

Penyebaran penduduk berdasarkan wilayah Kecamatan pada tahun 2010 adalah sebagai


berikut :

Kecamatan Bunga Raya 20.900

Kecamatan Dayun 26.600

Kecamatan Kandis 58.700

Kecamatan Kerinci Kanan 22.900

Kecamatan Koto Gasip 18.600

Kecamatan Siak 21.400

Kecamatan Sabak Auh 9.900

Kecamatan Tualang 104.000

Kecamatan Minas 25.800

Kecamatan Sungai Apit 25.000

2-4
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Kecamatan Pusako 5.100

Kecamatan Lubuk Dalam 17.000

Kecamatan Sungai Mandau 7.200

Kecamatan Mempura 14.100


Jika dilihat bidang pekerjaan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa sektor pertanian,
industri merupakan komposisi pekerjaan yang paling banyak digeluti oleh masyarakat., hal
ini disebabkan karena wilayah ini memang merupakan daerah yang memiliki potensi
pertanian dan industri yang besar seperti adanya perkebunan kelapa sawit sedangkan
dibidang industri terdapat industri kertas (Indah Kiat), industri minyak (Chevron dan BOB)
serta industri minyak sawit mentah (MSM/CPO) dengan jumlah PKS sebanyak 14 unit
dengan kapasitas terpasang 610 ton TBS perjam. Sementara pekerjaan pada sektor
keuangan juga mengalami perkembangan yang cukup pesat hal ini disebabkan oleh
bermunculannya lembaga keuangan baik bank dan non bank. Namun dari sektor
perdangangan menunjukkan adanya data yang kurang akurat. Tidak akuratnya data pada
bidang tertentu tidak terlepas dari kurangnya minat pencari dan yang bekerja untuk melapor
ke dinas dan instansi terkait dan hal ini menjadi keluhana juga bagi Bupati karena berkaibat
pada suit dalam menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran.

LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK


No Laju pertumbuhan penduduk Tahun 2007-2008 Tahun 2009-2010 Tahun 2011-2012
.
1 10,76 8,90 10,14

Penduduk Kabupaten Siak berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada
tahun 2011 berjumlah 427.891 jiwa. Kepadatan penduduk per-km2 menurut kecamatan
menunjukan bahwa Kecamatan Tualang menempati urutan tertinggi yaitu 326,68 jiwa per-
km2.Laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi di atas pertumbuhan provinsi sebesar 4,60%.
Tingginya pertumbuhan di Kabupaten Sika tidak terlepas dari ramainya pencari kerja yang
datang dari daerah lain terutama Sumatra Utara (bekerja pada industri HTI dan Perkebunan)
dan Sumatra Barat (Industri HTI, Migas dan Pedagang dan informal lainnya).

2.2.1.2 Kondisi Geografis

Bengkalis merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 1-6,1 m
dari permukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang
banyak mengandung bahan organik. Di daerah ini juga terdapat beberapa sungai, tasik
(danau) serta 24 Pulau besar dan kecil. Beberapa di antara pulau besar itu adalah Pulau
Rupat (1.524,84 km²) dan Pulau Bengkalis (938,40 km²).

2-5
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Variabel Isian Satuan Akses data


Letak kabupaten deskripsi singkat (4 Paragraf) paragraf BPS
Topografi Wilayah 2,5-37,5 dpl BPS
Kabupaten
Iklim (suhu rata-rata 28,50 0C BPS
perbulan)
Suhu tertinggi 32 0C BPS
Suhu terendah 25 0C BPS
Kelembapan Udara rata-rata 88,90 % BPS
per bulan
Curah hujan rata-rata per 174,17 mm BPS
tahun
Bulan dengan curah hujan Desember dengan Curah Hujan BPS
tertinggi 255,00
luas wilayah kabupaten 8.556,09 Km 2 BPS
Batas wilayah kabupaten BPS
Sebelah Barat Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu BPS
dan Pekanbaru
Sebelah Timur Bengkalis dan Kabupaten BPS
Pelalawan
Sebelah Selatan Kota Pekanbaru dan Kabupaten BPS
Pelalawan
Sebelah Utara Kabupaten Bengkalis BPS
Jumlah Kecamatan 14 buah BPS
Jumlah Desa 120 BPS
Jumlah Kelurahan 9 buah BPS
Jumlah dusun BPS
Jumlah RW 668 buah BPS
Jumlah RT 2.006 buah BPS
Jumlah Kepala Keluarga 94.509 KK BPS
(KK)
Peta Administrasi Wilayah RTRW/
Kabupaten RPJMD/BPS
Peruntukan lahan terluas Perkebunan seluas 224.168 Ha BPS
Peruntukan lahan tersempit Tambak seluas 17 Ha BPS

Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada koordinat 10 16’ 30” — 00 20’ 49” Lintang
Utara dan 100 54’ 21” 102° 10’ 59” Bujur Timur. Secara fisik geografls memiliki kawasan

2-6
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

pesisir pantai yang berhampiran dengan sejumlah negara tetangga dan masuk kedalam
daerah segitiga pettumbuhan (growth triangle) Indonesia - Malaysia - Singapura.

Bentang alam Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian Timur
dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Pada umumnya struktur tanah terdiri dan
tanah podsolik merah kuning dan batuan dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus
dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Lahan semacam ini subur untuk pengembangan
pertanian, perkebunan dan perikanan. Daerah mi beriklim tropis dengan suhu udara antara
25° -- 32° Celsius, dengan kelembaban dan curah hujan cukup tinggi.

Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga
terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sungai
Siak sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di tanah air, sehingga memiliki nilai ekonomis
yang tinggi, terutama sebagai sarana transportasi dan perhubungan. Namun potensi banjir
diperkirakan juga terdapat pada daerah sepanjang Sungai Siak, karena morfologinya relatif
datar.

Selain Sungai Siak, daerah ini juga dialiri sungai-sungai lain, yaitu: Sungai Mandau, Sungai
Gasib, Sungai Apit, Sungai Tengah, Sungai Rawa, Sungai Buantan, Sungai Limau, dan
Sungai Bayam. Sedangkan danau-danau yang tersebar di daerah ini adalah: Danau
Ketialau, Danau Air Hitam, Danau Besi, Danau Tembatu Sonsang, Danau Pulau Besar,
Danau Zamrud, Danau Pulau Bawah, Danau Pulau Atas dan Tasik Rawa.

Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi, 15% surplus air dan curah hujan rata-rata bulanan
menjadi aliran permukaan, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulan-
bulan basah. Dan analisis data curah hujan diketahui bahwa bulan basah berlangsung pada
bulan Oktober hingga Desember, sedangkan bulan kering pada bulan Juni hingga Agustus.
Distribusi curah hujan semakin meninggi ke arah Pegunungan Bukit Barisan di bagian barat
wilayah Provinsi Riau.

2-7
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Gambar 2.2: Peta Infrastruktur Kabupaten Siak

2.2.1.3 Tanaman Pangan


Data Komoditi Luas Lahan Produktif Nilai Produktifitas (kwt/Ha)
Tahun
2009 -      Padi 8.014 43,82
-      Jagung 379 35,85
-      Kedelai 30 10,00
-      Kacang Tanah 139 9,64
-      Ubi Kayu 386 114,32
-      Ubi Jalar 126 80,47
2010 -      Padi 9.28 44,39
-      Jagung 253 36,10
-      Kedelai 16 11,19
-      Kacang Tanah 113 9,53
-      UbiKayu 354 114,27
-      UbiJalar 78 80,46
2011 -      Padi 7.412 48,05
-      Jagung 260 38,95
-      Kedelai 15 9,46
-      Kacang Tanah 93 9,71
-      Ubi Kayu 223 115,48
-      UbiJalar 66 80,17

2-8
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Banyaknya dataran rendah di wilayah Kabupaten Siak sangat sesuai untuk budidaya
pertanian khususnya tanaman padi, tanaman palawija dan sayur-sayuran. Luas lahan
sawah yang dimiliki oleh kabupaten Siak pada tahun 2009 adalah seluas 8.014 kemudian
mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 7.412 hektar. Komoditi palawija yang
dibudidayakan di Kabupaten Siak yang cukup dominan antara lain jagung, ubi kayu, ubi
jalar, kedelai, kacang hijau dan kacang tanah, Luas lahan yang diusahakan untuk produksi
palawija selama periode 2009 ke 2011 semua komoditas mengalami penurunan. Walaupun
mengalami penurunan tetapi masyarakat masih memanfaatkan sebagian potensi yang ada
dengan melakukan penanaman dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dipekarangan,
pergiliran tanaman. Kedepan diharapkan luas tanam palawija maupun sayur-sayuran serta
buah-buahan dapat ditingkatkan, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan
dijual di sekitar Kabupaten Siak. Disisi lain terjadinya penurunan luas lahan tanaman
palawija akibatnya terbatasnya sarana pengembangan tanaman palawija sehingga
produktivitasnya rendah. Rendahnya produktivitas tersebut berakibat pada rendahnya
pendapatan sehingga sebagian masyarakat petani mengalihfungsikan lahannya menjadi
lahan perkebunan terutama tanaman kelapa sawit.

Sedangkan tanaman perkebunan yang mengalami pertambahan secara signifikan


adalah luas kebun kelapa sawit yang meningkat sebanyak 19,77% dari tahun 2009
ke 2011 atau bertambah seluas 46.039,02 ha. Sedangkan tananam karet mengalami
pengurangan. Artinya sebagian komoditas perkebunan yang ada sudah termasuk
karet dialihfungsikan menjadi tanaman kelapa sawit, karena dari data kehutanan
tidak mengalami pengurangan. Pertimbangan alih fungsi lahan adalah harga TBS
yang relatif stabil sementara dari aspek usahatani kebun kelapa sawit lebih mudah
dalam pengelolaannya. Kawasan budidaya perkebunan merupakan kegiatan usaha
tani yang utama di Kabupaten Siak, dengak komoditi unggulan: Karet, kelapa sawit,
kelapa dan kopi. Lokasi perkebunan ini mendominasi Struktur Tata Ruang dengan
pola menyebar di seluruh kawasan Kabupaten Siak. Perkebunan Besar Swasta
merupakan struktur terbesar yang telah memperoleh ijin lokasi di wilayah Kabupaten
Siak mengembangkan satu jenis komoditi unggulan, yaitu kelapa sawit atau karet.
Sementara perkebunan rakyat tersebar disekitar kawasan pemukiman dan
perkebunan besar yang berfungsi sebagai plasma dari perkebunan besar. Jenis
komoditi yang dibudidayakan antara lain karet, kelapa sawit, kelapa dan kopi.

2-9
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

2.2.2 Kabupaten Bengkalis

Kabupaten Bengkalis adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Wilayahnya
mencakup daratan bagian timur pulau Sumatera dan wilayah kepulauan, dengan luas
adalah 11.481,77 km². Ibukota kabupaten ini berada di Bengkalis tepatnya berada di Pulau
Bengkalis yang terpisah dari Pulau Sumatera. Pulau Bengkalis sendiri berada tepat di muara
sungai Siak, sehingga dikatakan bahwa pulau Bengkalis adalah delta sungai Siak. Kota
terbesar di kabupaten ini adalah kota Duri di kecamatan Mandau.

Penghasilan terbesar Kabupaten Bengkalis adalah minyak bumi yang menjadi sumber
terbesar APBD-nya bersama dengan gas.

Kabupaten Bengkalis mempunyai letak yang sangat strategis, karena dilalui oleh jalur
perkapalan internasional menuju ke Selat Malaka. Bengkalis juga termasuk dalam salah
satu program Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia
Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

2.2.2.1 Informasi Umum

Kabupaten Bengkalis terletak di sebelah timur Pulau Sumatera yang mencakup area seluas
11.481,77 km² dengan batas sebagai berikut:

Utara : Selat Malaka


Selatan: Kabupaten Siak
Barat: Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu
Timur: Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Karimun

2.2.2.2 Pembagian Administratif

Secara Administrasi Pemerintah, Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 8 Kecamatan, 20


Kelurahan, 83 Desa dengan luas wilayah 11.481,77 km². Tercatat jumlah penduduk
Kabupaten Bengkalis 690.366 jiwa dengan sifatnya yang heterogen, mayoritas
penduduknya adalah penganut agama Islam. Disamping suku Melayu yang merupakan
mayoritas penduduk, juga terdapat suku-suku lainnya seperti : suku Minang, suku Jawa,
suku Bugis, suku Batak, etnis Tionghoa dan sebagainya. Bengkalis sebagai ibu kota
kabupaten dikenal juga dengan julukan Kota Terubuk, karena daerah ini adalah penghasil
telur ikan Terubuk yang sangat disukai masyarakat karena rasanya yang amat lezat dan
tentu saja menyebabkan harga telur ikan Terubuk menjadi amat mahal. Kota lainnya adalah
Duri sebagai daerah penghasil minyak.

2-10
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

Gambar 2.3: Peta Administrasi Kabupaten Bengkalis

Daftar kecamatan di Kabupaten Bengkalis

1. Kecamatan Bantan
Kota Kecamatan : Selat Baru
Luas Kecamatan: 424,40 km²

2. Kecamatan Bengkalis
Kota Kecamatan : Bengkalis
Luas Kecamatan: 514,00 km²

3. Kecamatan Bukit Batu


Kota Kecamatan :Sungai Pakning
Luas Kecamatan: 1.128,00 km²

4. Kecamatan Mandau
Kota Kecamatan Duri
Luas Kecamatan 937,47 km²

5. Kecamatan Rupat
Kota Kecamatan Batu Panjang
Luas Kecamatan 1.524,85 km²

6. Kecamatan Rupat Utara


Kota Kecamatan Tanjung Medang
Luas Kecamatan 628,50 km²

2-11
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

7. Kecamatan Pinggir
Kota Kecamatan Pinggir
Luas Kecamatan 2.503,00 km²

8. Kecamatan Siak Kecil


Kota Kecamatan Lubuk Muda
Luas Kecamatan 742,21 km²

2.2.2.3 Iklim

Bengkalis mempunyai iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh iklim laut dengan
temperatur 26 °C – 32 °C. Musim hujan biasa terjadi sekitar bulan September – Januari
dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 809 – 4.078 mm/tahun. Periode musim kering
(musim kemarau) biasanya terjadi antara bulan Februari hingga Agustus.

2-12
Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN AKNOP RAWA
( OP RUTIN, OP BERKALA DAN OP KHUSUS)

DAFTAR ISI

Contents
2.1 Umum.............................................................................................................1

2.2 Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan............................................................1

2.2.1 Kabupaten Siak.......................................................................................1

2.2.2 Kabupaten Bengkalis...........................................................................10

2-13

Anda mungkin juga menyukai