Anda di halaman 1dari 20

Kabupaten

2012
OGAN KOMERING ULU

A. Gambaran Wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan satu dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera
Selatan, dengan luas wulayah 361.760 hektar. Ibu Kota kabupaten ini adalah Baturaja. Dengan UU No. 37
Tahun 2003, kabupaten ini dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Ogan Komering Ulu (induk)
2. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
3. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

A.1 Letak Geografis


Secara geografis, Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak antara 103 040’ - 104033’ Bujur Timur dan antara
3045’ – 4055’ Lintang Selatan. Batas-batas Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sebagai berikut:
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Martapura dan Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Semendo dan Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten
Muara Enim.
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim dan
Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan.

A.2 Topografi
Topografi terdiri dari dataran rendah berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan rata-rata tingginya 45 –
1.643 meter di atas permukaan laut. Puncak yang paling tinggi adalah Gunung Seminung (1.881 meter) yang
terletak di daerah Banding Agung. Bentuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu bervariasi dari datar
sampai bergunung-gunung atau dari 0–2 % hingga diatas 40 %, dengan rincian sebagai berikut: lereng 0-2 %
seluas 61.781 ha, lereng 2-15 % seluas 142.968 ha dan lereng 15-40 % seluas 71.564 ha.

Peluang Investasi Daerah 1


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

A.3 Iklim dan Cuaca


Secara umum Kabupaten Ogan Komering Ulu beriklim tropis dan basah dengan temperatur bervariasi antara
22 – 31 [0C].Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk daerah yang bercurah hujan tinggi. Pada tahun 2010
curah hujan bervaruasi antara 174,5 mm sampai dengan 558 mm, dengan hari hujan terbanyak terjadi dibulan
Januari, Februari dan April yaitu sebanyak 15 hari hujan. Bulan Pebruari merupakan puncak dari musim
penghujan di tahun 2010, sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Desember yang hanya terjadi
8 hari hujan pada bulan tersebut.

A.4 Pemerintahan
Kabupaten Ogan Komering Ulu dikepalai oleh seorang bupati.Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh 3 (tiga) organisasi perangkat staf pemerintah daerah, yaitu Sektretaris Daerah (Sekda), Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Inspektorat.Bappeda disamping bertugas secara teknis
juga mengkoordinasi dan mengintegrasikan usaha penyusunan rencana dan program kerja.Inspektorat
merupakan unsur pengawasan dengan tugas pokok melakukan pengawasan umum atas jalannya roda
pemerintahan daerah sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku.
Wilayah Ogan Komering Ulu meliputi areal seluas 3.617,60 km2. Kabupaten ini terdiri dari 12 kecamatan, yaitu:

Peluang Investasi Daerah 2


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Tabel A-1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2010
No Nama Kecamatan Luas [km2] No Nama Kecamatan Luas [km2]
1. Lengkiti 700,00 7. Peninjauan 453,69
2. Sosoh Buay Rayap 260,40 8. Lubuk Batang 507,22
3. Pengandonan 94,79 9. Sinar Peninjauan 190,00
4. Semidang Aji 467,53 10. Baturaja Timur 148,87
5. Ulu Ogan 236,00 11. Lubuk Raja 126,00
6. Muara Jaya 298,00 12. Baturaja Barat 134,86
Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

B. Potensi Wilayah
B.1 Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai
sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah (region) tanpa memperhatikan
pemilikan atas sektor produksi.Secara agregatif PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah
menghasilkan pendapatan/balas jasa faktor-faktor yang ikut berproduksi di daerah tersebut. Berikut dibawah
ini tabel PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dikelompokkan berdasarkan lapangan usaha (9 sektor
ekonomi) dari tahun 2006 hingga tahun 2010.

Tabel B-1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu


Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
(dengan migas dalam Juta Rupiah), Tahun 2006– 2010
No Lapangan Usaha 2006 2007 2008*) 2009*) 2010**)

1 Pertanian 599.826 647.953 687.690 714.628 760.361


2 Pertambangan & 609.937 611.538 614.747 617.382 620.776
Penggalian
3 Industri 249.856 258.197 266.634 275.926 291.260
4 Listrik, Gas dan Air Minum 4.973 5.247 5.520 5.787 6.111
5 Bangunan/Konstruksi 165.805 177.538 188.634 196.689 207.015
6 Perdagangan, Hotel dan 369.104 399.121 427.337 455.517 486.554
Restoran
7 Angkutan dan 43.418 46.928 52.907 69.117 68.165
Komunikasi
8 Keuangan & Jasa 92.824 97.453 104.778 112.212 120.782
Persewaan
9 Jasa-jasa 212.512 224.649 241.507 260.900 280.705
PDRB 2.348.255 2.468.624 2.589.754 2.699.158 2.841.729

Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

Peluang Investasi Daerah 3


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Rata-rata kenaikan PDRB atas dasar harga konstan setiap tahun pada periode 2006 – 2010 adalah 4,88%.
Listrik, gas dan air minum merupakan sektor penyumbang PDRB yang paling kecil, hal ini bisa menjadi indikasi
sedikitnya jaringan listrik, gas, dan air minum di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

B.2 Kependudukan dan Tenaga Kerja


Salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah
penduduk yang besar tentu saja akan menjadi modal utama, bilamana dilengkapi dengan pendidikan dan
keterampilan yang memadai serta berada dalam usia produktif.Jumlah penduduk terbesar berada di
Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 90.557 jiwa dan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Ulu
Ogan sebanyak 8.705 jiwa. Dilihat dari keadaan masing-masing kecamatan, maka Kecamatan Baturaja Timur
merupakan yang terpadat yaitu sebesar 608 jiwa per km2, diikuti Kecamatan Baturaja Barat, dan Lubuk Raja
yakni masing-masing sebesar 238 dan 218 jiwa per km2. Sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah
Kecamatan Muara Jaya sebesar 22 jiwa per km2.

Tabel B-2 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kabupaten Ogan Komering Ulu
Berdasarkan Kecamatan, Tahun 2010
Jumlah
Kepadatan Sex
No Kecamatan Desa Penduduk Rumah
[Jiwa/km2] Ratio
[Jiwa] Tangga

1 Lengkiti 21 25.369 6.089 36 109,18


2 Sosoh Buay Rayap 11 11.871 2.910 46 109,92
3 Pengandonan 12 9.071 2.178 96 102,66
4 Semidang Aji 21 24.719 5.438 53 106,03
5 Ulu Ogan 7 8.705 1.886 37 109,81
6 Muara Jaya 7 6.617 1.325 22 109,13
7 Peninjauan 24 39.861 9.656 88 106,67
8 Lubuk Batang 15 27.107 6.700 53 106,67
9 Sinar Peninjauan 6 20.602 5.440 108 107,68
10 Baturaja Timur 4 90.557 22.449 608 101,32
11 Lubuk Raja 5 27.498 7.293 218 106,60
12 Baturaja Barat 7 32.068 7.604 238 103,17

Ogan Komering Ulu 140 324.045 78.968 90 105,13


Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

Peluang Investasi Daerah 4


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan penduduk perempuan dan laki-laki. Pada tahun 2010 sex
ratio sebesar 105,13. Jika dilihat sex ratio per kecamatan, sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Ulu Ogan
yaitu sebesar 109,81 dan terendah di Kecamatan Baturaja Timur sebesar 101,32.
Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas, mereka terdiri dari angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja. Perbandingan penduduk yang tergolong angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja
dikenal dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dimana pada tahun 2010 sebesar 65,64%.
Berdasarkan Lapangan pekerjaan dari 228.242 orang yang bekerja, 38,11% bekerja di sektor pertanian,20,05%
bekerja di sektor jasadan 3,89% di sektor industri.

Tabel B-3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan


di Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2010
Pendidikan yang Ditamatkan
No Jenis Kegiatan
SD ke SLTP SLTA ke Jumlah
Bawah Atas
I Angkatan Kerja 69.043 29.662 51.104 149.809
Bekerja 66.576 29.005 46.044 14.1625
Menganggur 2.467 657 5.060 8.184
II Bukan Angkatan Kerja 33.514 28.777 16.142 78.433
(Sekolah, Mengurus Rumah Tangga dan lainnya)

Jumlah 102.557 58439 67.246 228.242

Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja 67,32 50,76 76,11 65,64


Tingkat Pengangguran 3,57 2,21 9,90 5,46
Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

B.3 Upah Minimum Kabupaten


Upah Minimum Kabupaten (UMP) Ogan Komering Ulu pada tahun 2007 berjumlah Rp.662.000, pada tahun
2008 berjumlah Rp.743.000, tahun 2009 berjumlah Rp.824.000, tahun 2010 berjumlah Rp.927.825 dan pada
tahun 2011 berjumlah Rp.1.048.440.

Maka bisa dikatakan, tiap tahun upah minimum kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan
selalu mengalami kenaikkan.

Peluang Investasi Daerah 5


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Tabel B-4 Upah Minimum Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Rp 662.000 Rp 743.000 Rp 824.750 Rp 927.825 Rp 1.048.440

B.4 Prasarana wilayah


Kelistrikan
Faktor pendukung keberhasilan investasi banyak ditentukan oleh adanya energi listrik, karena keberadaan
listrik dapat mengubah suatu daerah menjadi strategis bagi pengembangan industri.
Sektor Ketenagalistrikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Muara Enim, untuk memudahkan pelayanan kepada konsumen Perusahaan Listrik Negara di daerah ini dibagi
dalam 2 (dua) ranting, yakni ranting yang ada di Kota Baturaja yang melayani hampir 70% daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu dan selebihnya dilayani Ranting Martapura (± 34 Km dari Kota Baturaja). Listrik yang
diproduksi oleh PLN Ranting Baturaja pada tahun 2010 sebesar 312.765.640 kWh, sedangkan listrik yang dijual
sebesar 204.131.152 kWh. Sementara itu jumlah konsumen listrik PLN Ranting Baturaja sampai dengan tahun
2010 sudah mencapai 5.707 pelanggan. Konsumen terbesar berada di Kecamatan Baturaja Timur sebanyak
18.284 pelanggan.

Tabel B-5 Pelanggan Pemakai Listrik Menurut Jenis Tarif di Kabupaten


Ogan Komering Ulu, Tahun 2006 - 2010
Tahun
No Uraian Satuan

2008 2009 2010


I Aliran Listrik
Produksi kWh 263.658.397 285.543.437 312.765.640
Dibeli kWh --- --- ---
Dijual kWh 174.255.766 183.255.170 204.131.152

II Pembangkit Tenaga kW --- --- ---

III Kapasitas KVA --- --- ---

IV Panjang Jaringan
Tenaga Menengah m 406.883 406.883 406.883
2.Tenaga Rendah m 339.884 339.884 339.884

V Jumlah Travo Buah 295 302 317

VI Jumlah Konsumen Pelanggan 44.985 46.604 50.707

Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

Peluang Investasi Daerah 6


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Air bersih
Air yang diproduksi oleh PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2010 sebanyak 4.730.060 m3 dan
air yang disalurkan sebanyak 4.581.848 m3. Sementara itu jumlah konsumen PDAM Kabupaten Ogan
Komering Ulu sampai dengan Desember 2010 sebanyak 9.788 pelanggan yang terdiri dari 9.450 rumah
tangga, 51 perusahaan/hotel/penginapan dan 287 tempat ibadah/sosial lainnya.
Jalan raya
Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan luas 361.760 Hektar merupakan kawasan yang tidak berbatasan
langsung dengan laut, sehingga alat angkut dan sarana perhubungan utama yang ada di daerah ini adalah
sarana perhubungan darat, baik berupa kendaran roda dua, roda empat atau lebih maupun kereta api. Secara
geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup diuntungkan karena daerah ini dilalui oleh jalan lintas tengah
sumatera, akibatnya mobilitas penduduk, barang dan jasa dari dan ke Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup
tinggi sepanjang tahun.
Dengan tingginya mobilitas penduduk,barang dan jasa tersebut mengakibatkantumbuhnya sektor-sektor
ekonomi pendukung, yang tentu saja dapat menyerap tenaga kerja. Untuk itu, agar proses dan keterkaitan
ekonomi tersebut dapat terus tumbuh maka pemeliharaan jalan dan jembatan serta penambahan ruas jalan
harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Pada tahun 2010 jalan darat di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang
telah diaspal sepanjang 413.066 km, jalan kerikil sepanjang 100.950 km, dan jalan yang masih tanah sepanjang
98.650 km.
Pos dan Telekomunikasi
Banyak surat yang dikirim dari suatu wilayah ke wilayah lain dapat menunjukkan tingkat hubungan
masyarakat suatu daerah. Selama tahun 2010 banyaknya surat terdaftar yang dikirim melalui Kantor Pos dan
Giro dalam wilayah Ogan Komering Ulu yaitu, surat biasa sebanyak 5.952 surat, dan yang diterima sebanyak
45.639 surat. Selain itu pada tahun 2010 terdapat 2.722 surat kilat dikirim, dan 25.902 surat kilat diterima yang
tercatat di kantor Pos Baturaja.
Saat ini alternatif media komunikasi yang semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain pesawat
telepon, faximile, e-mail, dan lain-lain. Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan telephon genggam
(HP), maka banyak dari masyarakat lebih memilih menggunakan fasilitas SMS (Short Message Service) sebagai
pengganti surat, hal ini tentu saja berdampak pada penurunan jumlah surat yang dikirim melalui Kantor Pos,
dan Giro di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Sementara itu, jumlah satuan sambungan telepon (SST) yang telah terpasang di Kabupaten Ogan Komering
Ulu sampai dengan desember 2010 adalah 1.149 SST untuk bisnis, 4.822 SST untuk rumah tangga, dan 15 SST
untuk sosial. Sementara warung telekomunikasi (Wartelkom) yang beroperasi dalam wilayah Kantor UPP
Baturaja pada bulan Desember 2010 berjumlah 2 dengan banyaknya sambungan 6 SST.

Peluang Investasi Daerah 7


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Sumbawa menurut draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 – 2032 adalah sebagai berikut:

B.5 Kawasan lindung


Kawasan lindung yang dimaksud adalah kawasan hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan
suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya serta kawasan rawan bencana alam. Pada tabel berikut
dijelaskan lebih detail mengenai kawasan peruntukan dan lokasinya di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Tabel B-6 Kawasan Lindung Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032
Luas
No Kawasan Lindung Lokasi Keterangan
[ha]
1. Hutan Lindung Kecamatan Ulu Ogan, Muara 55.698 Kemiringan lereng >40% atau berada
Jaya, Lengkiti (Bukit Nanti) pada ketinggian 2000 m dpl atau jenis
tanah bersolum dangkal
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Sempadan sungai Sepanjang Sungai Ogan dan 39.246 Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri
sistim anak-anak sungai kanan sungai besar dan 50 meter di kiri
lainnya (ada sekitar 61 anak kanan anak sungai yang berada di luar
sungai) pemukiman. Untuk sungai di kawasan
pemukiman berupa sempadan sungai
yang diperkirakan cukup untuk
dibangun jalan inspeksi (10 – 15 meter)
Sempadan Mata air/danau kecil lainnya Sama dengan kriteria sempadan sungai,
danau/waduk 100 m untuk danau besar, 50 m untuk
danau kecil, dan 10 – 15 m di kawasan
pemukiman
Sekitar mata air Mata air/danau kecil lainnya 233 Radius 200 m dari sumber mata air

Ruang terbuka Ibukota Kabupaten, Ibukota 30 % dari luas wilayah kota


hijau kota (RTHK) Kecamatan, Kawasan
Perkotaan, Kawasan Industri
3. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
Suaka alam dan Hutan Suaka, Gua Lubuk
marga satwa Hidung, Gua Tanjung Baru,
Gua Putri, Gua Salabe, Batu
Kabayan, Air Terjun Kambas,
Air Terjun Tembulan, Air
Kapayang, Air Panas
Gemuhak
Cagar budaya dan Bendali Rantau Kumpai Kawasan yang merupakan lokasi ba-
ilmu pengetahuan (agrowisata), Bendali Mitra ngunan hasil budaya manusia yang
Ogan (Agrowisata) bernilai tinggi maupun bentukan
geologi alami yang khas
Ogan, Lengkiti 3 suku asli Kabupaten Ogan

Peluang Investasi Daerah 8


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Luas
No Kawasan Lindung Lokasi Keterangan
[ha]
Taman wisata Bukit Lesung Bintang Kawasan pelestarian alam yang
alam terutama dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam.
5. Kawasan Rawan Bencana Alam
Tanah longsor Kecamatan Ulu Ogan, kemiringan 30-40 %, daerah aliran
Kecamatan Pengandonan, sungai (tebing/gigirsungai)
Kecamatan Muara Jaya,
Kecamatan Lengkiti,
Kecamatan Sosoh Buay
Rayap, Sepanjang Sungai
Ogan dan anak-anak sungai
Banjir Sepanjang Sungai Ogan dan dataran rendah (kemiringan 0-3 %)
anak anak sungai Kecamatan
Baturaja Barat, Kecamatan
Baturaja Timur, Semidang Aji,
Sinar Peninjauan, Peninjauan
dan Lubuk Batang
Bencana gempa Kecamatan Ulu Ogan, Pengaruh gempa vulkanik disekitar
Kecamatan Lengkiti, Pengunungan Bukit Barisan
Pengandonan dan Sosoh
Buay Rayap

Cagar alam Berada di kecamatan


geologi Baturaja Barat, Sosoh Buay
Rayap, Lengkiti dan
Kecamatan Semidang Aji
Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

B.6 Kawasan budidaya


Kawasan budidaya yang dimaksud adalah kawasan yang digunakan sebagai tempat kegiatan untuk
melakukan/memenuhi suatu kegiatan ekonomi. Pada tabel berikut dijelaskan lebih detail mengenai kawasan
peruntukan dan lokasinya di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Tabel B-7 Kawasan Budidaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan


1. Pertanian tanaman pangan

lahan basah Kec. Peninjauan dan Sinar 7.296


Peninjauan
lahan kering Kec. Peninjauan, Kec. Lubuk Batang, 12.789
Kec. Lubuk Raja, Kec. Sinar
Peninjauan, Kec. Lengkiti, Kec.
Semidang Aji, Kec. Pengandonan dan
Kec. Sosoh Buay Rayap

Peluang Investasi Daerah 9


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan


2. Hortikultura Kec. Peninjauan, Kec. Lubuk Batang, 15.832
Kec. Baturaja Barat, Kec. Baturaja
Timur, Kec. Sosoh Buay Rayap, Kec.
Muara Jaya, Kec. Lengkiti, Kec.
Semidang Aji, dan Kec. Pengandonan
3. Perkebunan Kec. Peninjauan, Lubuk Batang, 52.334 Perkebunan swasta
Muara Jaya, Pengandonan,
Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap,
Lengkiti, Baturaja Barat, dan Kec.
Baturaja Timur (sawit & karet)
Kec. Lubuk Raja, Kec. Peninjauan 191.379 Perkebunan rakyat
Kec. Sinar Peninjauan, Baturaja
Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang,
Sosoh Buay Rayap, Samidang Aji, Ulu
Ogan, dan Lengkiti (karet & sawit);
Kec. Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya,
Pengandonan, Sososh Buay Rayap,
dan Semdiang Aji (kopi & lada)
4. Hutan Produksi Hutan Produksi (HP) di Kec. Lubuk 37.873
Batang, Lubuk Raja, Samidang Aji.
Hutan Produksi Terbatas (HPT) di 32.630
Kec. Samidang Aji, Muara Jaya, Ulu
Ogan, Sosoh Buay Rayap, dan
Lengkiti
5. Peternakan
Sapi, kerbau, Kecamatan Peninjauan, dan Sinar
kambing & domba Peninjauan
Unggas seluruh kecamatan di Kabupaten
Ogan Komering Ulu
6. Budidaya Perikanan Alur sungai Ogan 330 Air tawar
7. Pertambangan dan Energi 138.076
Batu kapur, pasir Kec. Baturaja Barat, Kec. Semidang
kuarsa, galian pasir Aji, Kec. Baturaja Timur, Kec.
Pengandonan, Kec. Muara Jaya, Kec.
Lubuk Batang, Kec. Ulu Ogan, Kec.
Sososh Buay Rayap, Kec. Lengkiti,
dan Kec. Peninjauan
Batu mulia Kec. Lengkiti, dan Kec. Sosoh Buay jenis batuan rijang,
Rayap, dan Segera Kembang obsidian, kristal
kuarsa
Batubara Kec. Baturaja, Kec. Angandonan,
Kec. Paninjauan
Minyak dan gas Kec. Paninjauan, Kec. Lubuk Batang,
Kec. Semidang Aji, Kec. Sinar
Peninjauan
Panas bumi Kecamatan Ulu Ogan
8. Industri Kecamatan Baturaja Barat 800 Industri besar, dan
sedang untuk

Peluang Investasi Daerah 10


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan


pengolahan hasil
pertanian
9. Pariwisata
Wisata alam Desa Padang Bindu Kecamatan Gua Putri
Samidang Aji
Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu Air Terjun Kambas
Ogan
Desa Gunung Tiga Kecamatan Ulu Air Panas Gemuhak
Ogan
Wisata budaya Ogan (sekitar sungai Ogan),
Komering (sekitar sungai Komering),
dan daya (sekitar daerah Lengkiti)
Wisata agro Bendali di Rantau Kumpai Kec. Sosoh
Buay Rayap, dan Bendali Mitra Ogan
di Kec. Lubuk Batang
10. Permukiman 8.207
Perdesaan Kawasan peruntukan permukiman
perdesaan dikembangkan mengikuti
pola pengembangan kawasan
permukiman dengan dominasi mata
pencaharian pada pertanian
(pertanian lahan basah, lahan kering,
hortikultura, dan perkebunan rakyat)
Perkotaan perkotaan Baturaja, Peninjauan,
Pengandonan, Batumarta II, Tanjung
Lengkayap, Ulak Pandan, Lubuk
Batang Baru, Penyandingan,
Mendingin, Muara Saeh, dan Karya
Mukti
11. Obyek Militer Kecamatan Sosoh Buay Rayap, dan 24.859 Pertahanan, dan
Baturaja (OMIBA) Kecamatan Lengkiti, dan sebagian Keamanan (Latihan
wilayah Kecamatan Baturaja Barat, dan Pendidikan).
dan Baturaja Timur Jauh dari
permukiman
Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

Peluang Investasi Daerah 11


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Gambar B-1 Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering UluTahun 2012 -
2032

Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun, 2012 - 2032

C. Peluang Investasi
Peluang investasi energi terbarukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah pembangkit listrik
tenaga panas bumi (PLTPB) dan pembangkit listrik tenaga air skala mikro (PLTMH).Kedua
potensi energi tersebut berada di kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Ogan Ulu. PLTPB
berada di Bukit Jambul Asahan, sedangkan potensi PLTMH adalah air terjun Kambas di Desa Ulak
Lebar.Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, potensi panas bumi Bukit
Jambul Asahan adalah sebesar 5 MWe, sedangkan potensi air terjun Kambas adalah sebesar
4,083 MW.

Peluang Investasi Daerah 12


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

C.1. Profil Peluang Investasi Pembangkit Listrik Menggunakan Energi Terbarukan

Beberapa Profil investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan tenaga air yang menjadi
informasi penting bagi calon investor adalah sebagai berikut:
a. Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi
Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi menurut Undang-undang No.
27 Tahun 2003 adalah sebagai berikut:
 Survei pendahuluan
 Eksplorasi
 Studi kelayakan
 Eksploitasi
 pemanfaatan
Dari semua kegiatan di atas, pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan survei
pendahuluan dan dapat melakukan eksplorasi, sedangkan kegiatan lainnya sepenuhnya
dilakukan oleh badan usaha.Ijin eksplorasi untuk badan usaha adalah 3 tahun. Ijin tersebut
dapat diperpanjang maksimum dua kali, dengan masa perpanjangan masing-masing satu
tahun.Waktu maksimum yang diberikan pemerintah untuk melakukan uji kelayakan adalah 2
tahun. Ijin studi kelayakan hingga pemanfaatan energi panas bumi diberikan selama 30
tahun.

Gambar C-1 Kegiatan Operasional Panas Bumi

Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008

b. Harga jual listrik tenaga panas bumi1

1
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009

Peluang Investasi Daerah 13


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di dalam wilayah usahanya dan penggunaan
energi ramah lingkungan, PT. PLN (Persero) ditugaskan untuk membeli tenaga listrik dari
pembangkit listrik panas bumi. Pembelian tersebut dilaksanakan sesuai dengan Rencana
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN (Persero). Daya listrik tenaga panas bumi dibeli oleh
PT. PLN (Persero) dengan harga patokan tertinggi sebesar 9,70 sen USD/kWh.
c. Harga jual listrik tenaga air2
PT. PLN (Persero) wajib membeli tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan energi terbarukan skala keeil dan menengah dengan kapasitas sampai dengan
10 MW atau kelebihan tenaga listrik (excess power) dari badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat guna
memperkuat sistem penyediaan tenaga listrik setempat.
Penetapan harga pembelian listrik oleh PT. PLN adalah sebagai berikut:
 Rp. 656/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Menengah;
 Rp. 1.004/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Rendah.
Dimana F merupakan faktor insentif sesuai dengan lokasi pembelian tenaga listrik oleh PT
PLN (Persero).Untuk wilayah Sumatera ditetapkan F = 1,2sehingga tenaga listrik yang
dihasilkan oleh air terjun Kambas dapat dijual kepada PLN dengan harga:
 Rp 656/kWh x 1,2 = Rp 787,2/kWh jika terkoneksi pada tegangan menengah, dan
 Rp 1.004/kWh x 1,2 = Rp 1.204,8/kWh jika terkoneksi pada tegangan rendah.
d. Kondisi lahan investasi pembangkit listrik tenaga air terjun Kambas
Secara spesifik air terjun Kambas di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Uluogan, Kabupaten OKU,
terdiri dari tiga level.Masing-masing level memiliki ketinggian berbeda. Level satu air terjun
dengan ketinggian sekitar 40 meter, level kedua sekitar 12 meter, dan level ketiga ketinggian
sekitar 8 meter. Level ketiga air terjun kambas inilah yang dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan masyarakat yang dialirkan melalui pipa. Jarak Desa Ulak Lebar berkisar 1 kilometer
dari air terjun Kambas.
Air terjun Kambas dikelilingi oleh perbukitan dan hutan serta terdapat bebatuan besar yang
tak rata. Sedangkan air yang mengalir dari air Terjun Kambas ini menuju sungai Ogan. Lokasi
air terjun Kambas berada dalam kawasan hutan lindung dan tidak terdapat pemukiman

2
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 4 Tahun 2012

Peluang Investasi Daerah 14


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

penduduk, memiliki ketinggian 425 meter di atas permukaan laut dengan koordinat
04006.765° S dan 103044.785° E.
e. Investasi dibidang pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan pembangkit listrik tenaga air
bukan merupakan daftar negatif investasi menurut Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010
tentang Daftar Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan dibidang Penanaman Modal.

C.2. Peluang Pasar

Pada tahun 2011 rasio elektrifikasi diKabupaten Ogan Komering Ulu adalah 86%, yang berarti 14%
desa di kabupaten tersebut belum teraliri listrik PLN. Desa-desa tersebut merupakan peluang
pasar bagi investor pembangkit listrik. Pada tabel berikut merupakan keterangan desa yang
belum mendapatkan aliran listrik.

Tabel C-1 Desa Yang Belum Mendapatkan Listrik di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2012
No Desa Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga

1 Merbau Lubuk Batang 400


2 Panai Makmur Sumidang Aji 300
Total 700
Sumber: berbagai sumber
Sedangkan pangsa pasar yang berada di sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah desa-desa
yang berada pada kabupaten-kabupaten di sekitar kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu:
Tabel C-2 Jumlah Desa yang Belum Terjangkau Jaringan Listrik PLN
di Sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu Hingga Tahun 2011

No Kabupaten Jumlah Desa

1 Ogan Komering Ulu Selatan 105


2 Ogan Ilir 78
3 Musi Rawas 68
4 Ogan Komering Ulu Timur 39
5 Ogan Komering Ilir 38
6 Banyuasin 123

Total 451
Sumber: Antara News.com

Peluang Investasi Daerah 15


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Jika diasumsikan jumlah kepala keluarga setiap desa adalah 300, dan setiap keluarga
membutuhkan daya terpasang minimal 500 W, maka peluang pasar bagi investor adalah 68 MW,
dengan rincian sebagai berikut:
Peluang pasar di Kabupaten Ogan Komering Ulu:
(300 KK + 400 KK) x 500 W = 350.000 W = 0,35 MW
Peluang pasar di kabupaten sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu
451 desa x 300 KK x 500 W = 67.650.000 = 67,65 MW

C.3. Ketersediaan Lahan

Pembangkit listrik tenaga panas bumi


Menurut UU No 27 tahun 2003, luas wilayah kerja untuk eksplorasi yang dapat diberikan untuk
satu IUP Panas Bumi tidak boleh melebihi 200.000 (dua ratus ribu) hektar. Pembangkit panas
bumi hanya membutuhkan lahan seluas 3,5 km2 per Giga Watt3. Sehingga luas wilayah yang
dibutuhkan untuk mengembangkan pembangkit sebesar 5 MWe adalah 0,005 GW x 3,5 km2/GW =
0,0175 km2 (1,75 ha). Kebutuhan lahan dengan luas kurang dari seperlima kilometer persegi
tersebut, dengan posisi di sekitar mata air panas, masih tersedia dan dapat dikuasai oleh investor
pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Pembangkit listrik tenaga air (mikro hidro)
Kebutuhan lahan untuk PLTA bergantung pada besarnya debit air, dan potensi maksimum daya
listrik yang akan dibangkitkan. Wilayah disekitar air terjun dengan radius 1 kilometer, dan tidak
terdapat pemukiman sehingga ketersediaan lahan memungkinkan untuk pembuatan bendungan.

C.4. Besaran Investasi

Pembangkit listrik tenaga panas bumi


Berdasarkan data yang didapat, besaran nilai investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi
pada tahun 2008 adalah sebesar USD 2,770 untuk setiap KiloWatt daya yang akan dihasilkan.
Rincian biaya investasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

3
www.indoenergo.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi_5643.html

Peluang Investasi Daerah 16


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Tabel C-3 Biaya yang Dibutuhkan Dalam Industri Panas Bumi

Satuan
Biaya Investasi
[USD/kW]
A. Biaya Eksplorasi 150,00
B. Biaya Pengembangan Lapangan 2.620,00
Perizinan 20.00
Pemboran sumur produksi 750.00
Sistem pengelolaan uap 250.00
Pembangkit listrik dan konstruksi 1,500.00
Transmisi 100.00
Total keseluruhan (A + B) 2.770,00
Biaya Operasi dan Pemeliharaan
C. Biaya operasi dan pemeliharaan US¢ 2.2/kWh

Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008

Jika seluruh potensi panas Bukit JambulAsahan di eksploitasi untuk mengantisipasi pertumbuhan
kebutuhan listrik setiap tahun, maka investasi yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit
listrik tenaga panas bumi tersebut adalah 2,770 [USD/kW] x 5,000 [kWe] = USD13,850,000 dengan
biaya tambahan untuk operasi, dan pemelihaaran sebesar 0.022 [USD/kWh] x 5,000 [kWe] = 110
[USD/hour].
Pembangkit listrik mikro hidro
Pada tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Ogan Komiring Ulu telah menghitung biaya
pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk memanfaatkan potensi air terjun
Kambas adalah sebesar 1,5 miliar Rupiah. Berikut tabel rincian biaya/besaran investasi yang
dibutuhkan.

Tabel C-4 Biaya yang Dibutuhkan untuk Pembangunan PLTA Air Terjun Kambas Tahun 2006

Deskripsi Biaya Investasi


No
[Rp]
1. Pekerjaan Langsung
Persiapan 50.000.000

Peluang Investasi Daerah 17


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Deskripsi Biaya Investasi


No
[Rp]
Pekerjaan sipil 400.000.000
Elektro-Mekanikal 100.000.000
Distribusi 450.000.000
Sambungan pelanggan 100.000.000
Lain-lain 110.000.000

2. Pekerjaan Tidak Langsung


Desain 15.000.000
Supervisi 60.000.000
Manajemen 75.000.000

3. Pajak 140.000.000

Total 1.500.000.000
Sumber: Sriwijaya Post Mobile, 20 Februari 2012.

C.5. Ketentuan Investasi di Provinsi, Hukum, dan Peraturan Terkait

Beberapa hukum dan peraturan yang terkait dengan investasi Pembangkit Listrik Tenaga panas
bumi adalah:
1. Undang-undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi.
Beberapa hal yang diatur oleh Undang-undang ini antara lain penguasaan pertambangan
panas bumi; kewenangan pengelolaan pertambangan panas bumi; wilayah kerja kegiatan
oprasional, dan pengusahaan; perizinan, dan hak, dan kewajiban pemegang izin usaha
pertambangan panas bumi.
2. Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan dasar penanaman
modal; bentuk badan usaha, dan kedudukan; perlakuan terhadap penanaman modal;
ketenagakerjaan; bidang usaha; hak, kewajiban, dan tanggung jawab penanam modal;
fasilitas penanaman modal; penyelenggaraan urusan penanaman modal; kawasan ekonomi
khusus; dan ketentuan peralihan.
3. Undang-undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi.

Peluang Investasi Daerah 18


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan energi, dan dewan
energi nasional; pengelolaan energi; kewenangan pemerintah, dan pemerintah daerah serta
ketentuan peralihan.
4. Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
Beberapa hal yang diatur pada undang-undang ini antara lain rencana umum
ketenagalistrikan, usaha ketenagalistrikan, perizinan, penggunaaan tanah, harga jual, sewa
jaringan, dan tarif tenaga listrik.
5. Peraturan Pemerintah N.o 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tahapan kegiatan usaha panas bumi;
lelang wilayah kerja, Izin Usaha Pertambangan panas bumi (IUP), hak dan kewajiban
pemegang IUP, data panas bumi, dan ketentuan peralihan.
6. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tanggung jawab pemerintah,
pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat, pelaksanaan konservasi energi,
kemudahan, insentif dan disinsentif.
7. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kawasan Hutan.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain penggunaan kawasan hutan untuk
kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan (pembangunan instalasi pembangkit
listrik), izin penggunaan kawasan, monitoring, dan evaluasi.
8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009 tentang Harga
Pembelian Tenaga Listrik Panas Bumi.
9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 4 Tahun 2012 tentang Harga
Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Tenaga Listrik yang
Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik.
10. Peraturan Menteri Perindustrian No. 04/M-IND/PER/1/2009 tentang Pedoman Penggunaan
Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tingkat komponen dalam negeri
infrastruktur ketenagalistrikan, pelaksanaan pembangunan, penilaian besaran TKDN, dan
referensi pengadaan barang dan jasa.

Peluang Investasi Daerah 19


Kabupaten
2012
OGAN KOMERING ULU

Peluang Investasi Daerah 20

Anda mungkin juga menyukai