TINJAUAN KHUSUS
1
2. Luas Wilayah
Luas wilayah kabupaten Enrekang adalah 1.786,01 km2 atau sebesar 2,83
persen dari luas Propinsi Sulawesi Selatan. Wilayah ini terbagi menjadi 12
kecamatan dan secara keseluruhan terbagi lagi dalam satuan wilayah
yang lebih kecil yaitu terdiri dari 129 wilayah desa/kelurahan. (Sumber: BPS
Kabupaten Enrekang dalam angka 2019)
No Kecamatan Ibukota Luas area (KM) Persentase
1 Maiwa Bangka 392,87 21,99
2 Bungin Bungin 236,84 13,26
3 Enrekang Juppandang 291,19 16,30
4 Cendana Cendana 91,01 5,10
5 Baraka Baraka 159,15 8,91
6 Buntu Batu Pasui 126,65 7,09
7 Anggeraja Lakawan 125,34 7,02
8 Malua Malua 40,36 2,26
9 Alla Kambiolangi 34,66 1,94
10 Curio Curio 178,51 9,99
11 Masalle Masalle 68,35 3,83
12 Baroko Baroko 41,08 2,80
Kabupaten Enrekang 1786,01 100
Tabel III I Luas daerah menurut kecamatan di kab. Enrekang
(Sumber : BPS Kabupaten Enrekang dalam angka 2019,
Diakses pada 7/03/2020: 09.59)
3. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Enrekang pada umumnya mempunyai
wilayah topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan,lembah,
dan sungai dengan ketinggian 47-3.293 m dari permukaan laut serta tidak
mempunyai wilayah pantai.Secara umum keadaan topografi wilayah oleh
bukitbukit/gununggunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten
Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%. Topografi wilayah
kabupaten Enrekang yang terdiri atas dataran tinggi terletak pada bagian
Barat, Timur, Selatan dan Utara meliputi Kecamatan Alla, Curio, Anggeraja
dan Malua, sedangkan dataran rendah terhampar pada bagian tengah,yang
2
meliputi kecamatan Enrekang, dan sebagaian Kecamatan Maiwa. (Sumber :
BPS Kabupaten Enrekang dalam angka 2019)
4. Kondisi Iklim
Musim yang terjadi di Kabupaten Enrekang ini hampir sama dengan
musim yang ada di daerah lain yaitu musim hujan dan musim kemarau
dimana musim hujan terjadi pada bulan November-Juli, sedangkan musim
kemarau terjadi pada bulan Agustus-Oktober. (Sumber : BPS Kabupaten
Enrekang dalam angka 2019)
No Bulan Curah Hujan (mm³) Hari Hujan
1 Januari 1813,5 180
2 Februari 1688 155
3 Maret 1806 168
4 April 1553,5 181
5 Mei 3765,1 239
6 Juni 3271 258
7 Juli 1849 166
8 Agustus 1476,4 133
9 September 1357 111
10 Oktober 1491 159
11 November 2520,5 170
12 Desember 1706,9 154
Tabel III II Jumlah curah hujan di kabupaten enrekang
(Sumber : BPS Kabupaten Enrekang dalam angka 2019, Diakses pada 7/03/2020: 09.59 )
3
Kecamatan Enrekang merupakan bagian wilayah Kabupaten Enrekang
yang terletak di wilayah pusat kota Kabupaten Enrekang sekaligus berperan
sebagai salah satu pusat pemerintahan Kabupaten Enrekang di mana dalam
perkembangannya telah menunjukkan kemajuan di berbagai bidang sesuai
dengan peran dan fungsinya.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Enrekang adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bungin
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pinrang.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cendana.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Anggeraja. Commented [F2]:
4
https://my.pcloud.com/publink/show?code=XZ0QR9Zb5tFYbHeqdBfYhoD
AVssg85RoxL7
Berdasarkan buku ini maka buat identifikasi potensi tapak berdsarkan: Fisik,
Biologi dan Sosial/Ekonomi
3. Dimensi Tapak
Luas tapak pada lahan iyalah ±5.500m2 atau sekitar 0.5 H. Luasan lahan
ditentukan dari total keseluruhan besaran ruang baik yang terbangun fisik
maupun non fisik. Sehingga, dengan hasil perhitungan keseluruhan bangunan
akan didapatkan luasan yang cukup untuk memadai segala aktifitas pada
Museum Etnik Massenrempulu di Kab. Enrekang.
5
C. Analisis Tapak
6
(1) Berada dijalur yang banyak kendaran
(2) Sumber bising berasal dari Jl. Poros enrekang-tator
(3) Kebisingan dan polusi yang cukup tinggi.
2. Iklim (Orientasi Matahari Dan Angin)
7
Gambar III 5 Orientasi Matahari dan Angin
Sumber: Olah data 2020
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa orientasi tapak
menghadap ke arah timur. Berikut potensi dan hambatan tapak ditinjau dari
orientasi matahari dan arah angin:
Potensi
a) Orientasi tapak menghadap ke matahari sore.
b) Mampu memaksimalkan penerangan dengan pencahayaan alami.
c) Pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi.
d) Permainan dengan arah bayang matahari.
e) Bangunan sekitar tapak pada arah angin berlantai rendah sehingga
angin bebas masuk ke tapak
f) Mampu memaksimalkan penghawaan alami
Hambatan
a) Resiko panas berlebihan di dalam tapak, karena posisi
b) memanjang ke arah orientasi matahari.
c) Bangunan sekitar tapak berlantai rendah sehingga matahari bebas
masuk ke tapak (panas).
d) Orientasi tapak membelakangi arah angin pada malam hari.
3. View (Dari tapak dan ke tapak)
8
Berikut potensi dan hambatan tapak dari orientasi view kedalam dan
keluar tapak :
Potensi
a) Berada pada jalan kolektor sehingga berpotensi sebagai ikon kota.
b) View ke tapak relatif lebih baik dari arah sirkulasi 2 arah jalan utama.
c) View ke luar tapak lebih berpotensi di bagian depan.
d) Daerah strategis yang mudah dilihat, dimanfaatkan sebagai tempat
penanda lokasi.
e) Sebagai patokan arah penampilan bangunan.
Hambatan
a) Penampakan tapak yang minim karena posisi yang memanjang ke
belakang.
b) Pemandangan permukiman warga yang kurang teratur di bagian
samping tapak.
4. Kebisingan
9
a) Tanaman eksisting yang dapat dipertahankan untuk menghalang
kebisingan.
b) Memaksimalkan pengaturan vegetasi dari arah datangnya bising.
c) Pemakaian bahan dan material yang dapat menyerap bising.
d) Penggunaan pagar sebagai penghalau kebisingan.
Hambatan
a) Kebisingan akibat macet karena berada di perempatan jalan.
b) Kebisingan akibat aktivitas sehari-hari karena memang berada pada
kawasan permukiman tinggi.
c) Potensi terganggu terhadap fungsi ruang yang memerlukan ketenangan.
5. Pencapaian dan Sirkulasi
10
a) Pencapaian ke lokasi tapak dari jalan arteri kota.
b) Dapat dicapai dengan angkutan umum.
c) Pencapaian ke dalam tapak dengan 2 jalan umum.
d) Jalan utama yaitu jalan 2 arah, memaksimalkan pencapaian ke tapak.
e) Rencana posisi bangunan di tengah memaksimalkan sirkulasi di dalam
tapak.
f) Menggunakan seluruh jalan sekitar sebagai sirkulasi keluar dan masuk.
g) Pengaturan sirkulasi dengan baik meminimalisir pemadatan kendaraan
di dalam dan yang akan masuk ke tapak.
Hambatan
a) Tapak berada pada perempatan jalan, sehingga intensitas macet tinggi.
b) Pencapaian kedalam tapak akan terganggu karena kemacetan.
c) Pemadatan sirkulasi ke dalam dan keluar tapak jika terjadi kemacetan
lalu lintas.
d) Tapak yang tidak begitu luas perlu pengaturan sirkulasi yang matang.
6. Vegetasi
11
D. Analisa Program Ruang
1. Benda, situs dan kawasan cagar budaya (Dinas dikbud Kab.enrekang, 2019)
yang ada di kab. Enrekang:
Bahan
Jenis/
No Nama situs Tempat Bentuk Fungsi Materia
Situs
l
01 02 03 04 05 06 07
I Kec. Anggeraja
Kuburan Tampo/ Sejarah Kuburan Kuburan Orang- Batu
1.
To'Bone Desa Tampo Batu orang bone
12
Tapak Kaki Cakke II/ Purbakala Bekas Tapak Batu
8.
Kel.Lakawan Kaki Diatas
Batu
Manduk Cakke II/ Purbakala Peti Mayat Tempat Batu Batu
9. Ga'ci Kel.Lakawan Diatas Batu Kayu
13
Kuburan Lintik/ Sejarah Kuburan Pekuburan Batu
23 Nene Lintik Desa Batu
Sumillan
Benteng Lintik/ Sejarah Batu Benteng Batu
24 Kambiolang Desa Bersusun di Pertahanan
Sumillan Pegunungan
14
Benteng Dusun Alla/ Sejarah Susunan Benteng Batu
39.
Alla Desa Benteng Batu Pertahanan
Utara
Kuburan Dusun Alla/ Purbakala Peti Mayat Pekuburan Batu
40.
Liang Batu Desa Benteng Dimasukkan
Utara Kedalam
Lubang Batu
Baju To'jolo Tangsa/ Sejarah Baju Tanpa Digunakan Benang
41
Desa Benteng Jahitan untuk
Alla Peperangan
Makam To'Tallang/ Sejarah Kuburan Untuk Kuburan Batu
42.
Ne'Rano Desa Baroko Batu Keturunan Raja
Menyerupai
Pundan
Berundak
Manduk Buntu Dea/ Purbakala Peti Mayat Tempat Mayat Batu
43.
Batu Ds. Tongko Berbentuk Kayu
Lubang Batu
Tempat
Mayat
Manduk Redak/ Purbakala Peti Mayat Tempat Mayat Batu
44. Desa Benteng Diatas Batu Kayu
Alla
Liang Batu Redak/ Purbakala Lubang Batu Tempat Mayat Batu
45.
Buntu Desa Benteng Kayu
Ampang Alla
Redak/ Purbakala Lubang Batu Tempat Mayat Batu
46. Desa Benteng Kayu
Alla
Makam Tongko Sejarah Pekuburan Batu
47.
Mure Lo'ko
Gua Impian Tongko Purbakala Tempat Batu
48. Bongkok Persembunyian
15
VIII Kec. Curio
Batu Nisan Curio/ Sejarah Batu Nisan Sebagai Tanda Batu
56.
Desa Curio Kerajaan
16
74. Liang Randangan Sejarah Goa Tempat Batu
Pertemuan Persembunyian
Bungin
Randangan
X Kec. Maiwa
To' Limbung/ Purbakala Bentuk Tempat
75
Manurung Dusun Kompleks Mengadakan
La'Ceppage Limbung Pesta
Pua'ja Roa Tanete/ Purbakala Bentuk Guci Tempat Guci
76.
Desa Lebbani Upacara
La Loko Tanete/ Purbakala Batu Tempat Ziarah Batu
77. Desa Budaya
Lebbani
Masjid Tua Tanete/ Sejarah Masjid Tempat Ibadah
78.
Manyamba Desa Lebbani
Batu Pitu Tanete/ Adat Batu Mengadakan Batu
79.
Desa Lebbani Upacara Adat
Kuburan Battilan/ Sejarah Kuburan Tempat Ziarah Batu
80.
Lobo Desa Tapong Tanah
Tanah Battilan/ Sejarah Batu Tempat Batu
81.
Cellla Desa Tapong Pelantikan Raja
17
Kuburan Desa Baringin
Puata
Andulan
XI Kec. Malua
Kuburan Bassaran/ Purbakala Kuburan Pekuburan Batu
95. Tuttu Desa Dante Batu Leluhur
Mario
Parang Bassaran/ Sejarah Parang Senjata Besi
96. Desa Dante Bercapur Menghadapi Emas
Mario Emas Musuh
18
Aktifitas ini berupa penyapaian informasi secara lisan kepada
pengunjung, dilakukan oleh pihak museum
(3) Multimedia
Pemutaran film di ruang audiovisual dan penyediaan komputer
yang dapat di diakses oleh pengunjung secara interaktif.
b) Aktifitas Penunjang
(1) Kafe dan restoran
(2) Souvenir
(3) Toko buku
(4) Aktifitas Pengelolaan dan Pemeliharaan benda koleksi museum
(5) Aktifitas pengadaan barang koleksi
(6) Aktifitas identifikasi koleksi
(7) Klasifikasi koleksi
(8) Registrasi koleksi
(9) Katalogisasi koleksi
(10) Dokumentasi koleksi
(11) Aktifitas konservasi koleksi
(12) Perawatan benda-benda koleksi
(13) Pengawetan benda koleksi
(14) Pengamanan barang koleksi
(15) Aktifitas Manajemen Museum
(16) Pengelolaan museum
(17) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
(18) Perawatan Bangunan dan kebersihan
3. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang untuk fungsi bangunan museum dapat ditinjau dari
pelaku aktifitas yang akan menempati bangunan tersebut. Berikut tabel
kebutuhan ruang dengan fungsi bangunan sebagai museum :
Aktifitas Utama
Fungsi Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang
Utama Aktifitas
01 02 03 04
Wisata Pengunjung Datang Entrance
Sejarah Parkir Area Parkir
19
Memasuki bangunan Entrance lobby
Registrasi pengunjung dan penitipan Administrasi
barang Ruang penitipan
barang
Melihat koleksi museum Ruang pameran
Mengikuti seminar Ruang auditorium
Makan/minum Foodcourt
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Lavatory
Pameran Pengunjung Registrasi Administrasi
Melihat pameran Ruang Pameran
Pengelola Datang Entrance
Parkir Area parkir
Memasuki bangunan Entrance lobby
Melakukan Persiapan R.perlengkapan
R.pameran
Istrahat R.pengelola
Makan/Minum Foodcourt
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Lavatory
Tabel III 4 Analisa pelaku aktifitas utama museum
Sumber: Olah data 2020
Aktifitas Penunjang
Fungsi Utama Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang
Aktifitas
01 02 03 04
Mencari literature Pengunjung Datang Entrance
Pengelola Parkir Area parkir
Memasuki bangunan Entrance lobby
Menitipkan barang Tempat penitipan barang
Membaca buku Ruang perpustakaan
Mencari informasi Ruang informasi
buku perpustakaan
Fotocopy buku Ruang Fotocopy
Makan/minum Foodcourt
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Lavatori
Seminar dan Pengunjung Datang Entrance
pertemuan pengelola Parkir Area parkir
Memasuki bangunan Entrance lobby
Melakukan persiapan Ruang persiapan
Menghadiri acara Ruang auditorium
Mencari informasi Ruang informasi
Makan/minum Foodcourt
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Lavatory
Hiburan, istrahat Pengunjung Datang Entrance
Pengelola Parkir Area parkir
Memasuki bangunan Entrance Lobby
Makan/minum Foodcourt
R.Pengelola
Dapur
Istirahat Foodcourt
Taman
Membersihkan diri Lavatory
20
Layanan umum Pengunjung Membeli buku Toko buku
Pengelola Membeli souvenir Toko souvenir
Perbankan Atm centre
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Lavatory
Tabel III 5 Analisa pelaku aktifitas penunjang museum
Sumber: Olah data 2020
Aktifitas Pengelola
Fungsi Utama Pelaku Aktifitas Aktifitas Kebutuhan
Ruang
01 02 03 04
Pengelolaan Kepala museum Datang Entrance
museum Parkir Area parkir
Memasuki bangunan Entrance lobby
Bekerja Ruang kerja
Menerima tamu Lobby kantor
Makan/minum Foodcourt
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Km/wc
Wakil kepala museum Datang Entrance
Parkir Area parkir
Memasuki bangunan Entrance lobby
Bekerja Ruang kerja
Menerima tamu Lobby kantor
Makan/minum Foodcourt
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Km/wc
Sekertasi dan Staff Datang Entrance
museum Parkir Area parkir
Memasuki bangunan Entrance lobby
Bekerja Ruang kerja
Menerima tamu Lobby kantor
Makan/minum Foodcourt
Sholat Mushollah
Membersihkan diri Km/wc
Tabel III 6 Analisa pelaku aktifitas pengelola museum
Sumber: Olah data 2020
Aktifitas Servis
Fungsi Utama Pelaku Aktifitas Aktifitas Kebutuhan Ruang
01 02 03 04
Keamanan Security Menjaga keamanan Pos jaga
Membersihkan diri Km/wc
Kebersihan Cleaning servis Menjaga kebersihan museum Ruang janitor
Ruang pantry
21
Pengelola
Tabel III 7 Analisa pelaku aktifitas servis museum
Sumber: Olah data 2020
4. Besaran Ruang
Analisis besaran ruang untuk perancangan “museum etnik
massenrempulu” dibuat dengan mengambil program ruang yang telah dibuat
sebelumnya dengan menambahkan jumlah ruang, kapasitas ruang dan standar
ruang yang di ambil dari berbagai sumber seperti:
Studi pustaka :
a) Data Arsitek Jilid 1, Ernst Neufert ( DA1 )
b) Data Arsitek Jilid 2, Ernst Neufert ( DA2 )
c) Time-Saver Standards For Interior Design And Space Planning, Joseph
De Chiara ; Julius Panero dan Martin Zelnik. ( TS )
Studi Preseden ( SP )
Asumsi ( A )
Adapun besaran ruang yang di butuhkan pada bangunan yaitu :
Nama Ruang Jml. Kapasitas Standar Luas Sumber
(m²) (m²)
01 02 03 04 05 06
Fungsi Utama
Ruang Exhibisi
Ruang pamer tetap 1 104 koleksi 3-5 m² / koleksi 1000 m² DA2
Ruang pamer kontemporer 1 50 koleksi 3-5 m² / koleksi 300 m² DA2
Auditorium 1 150 Orang 1.5 m²/Org 225 m² DA2
Total 1525 m²
Ruang Pengelola
Resepsionis 1 2 Org 1.8 m² 3.25 m² TS
Ruang tunggu 1 5 Org 3.15x4.2 m 13.23 m² TS
Ruang kepala museum 1 1 Org 9.3 m²/org 9.3 m² DA2
Ruang wakil kepala museum 1 1 Org 9.3 m²/org 9.3 m² DA2
Ruang sekretaris 1 1 Org 6.7 m²/org 6.7 m² DA2
Ruang rapat 1 11 Org 2 m²/org 22 m² DA2
Ruang arsip 1 3 Org 10 m² 10 m² DA2
Ruang staff 1 15 Org 2m²/org 30 m² DA2
Ruang tamu 1 6-8 Org 3.75x4.8 m 18 m² TS
pantri 1 1 Deret 3x1,8 m 6 m² DA2
Total 127.51 m²
Konvensi
Ruang meeting 1 50 Org 2 m²/Org 100 m²
Hall atau plaza 1 500 Org 0.39 m²/Org 195 m²
Luas tolal 295 m²
Komersial
Toko buku 1 50 Org 3.12 m²/Org 156 m² DA2
Perpustakaan 1 25 Org 3.12 m²/Org 156 m² DA2
Total 312 m²
Fungsi pendukung
22
ATM Center
Mesin ATM 10 Atm 0.5 m²/atm 2.5 m² A
Sirkulasi 40% 1.3 m² A
Total 3.8 m²
Mushollah
Ruang sholat 1 20 Org 0.96 m² 19.2 m² A
Tempat wudhu 2 10 Org 0.77 m²/org 15.4 m² A
Toilet 2 5 wc 3.15x4.25m 26.78 m² DA2
Total 61.38 m²
Toilet Umum
Fungsi kantor
Toilet pria 1 8 m² 8 m² DA2
Toilet wanita 1 4 m² 8 m² DA2
Fungsi Konvensi
Toilet pria 1 2x8 m² 16 m² DA2
Toilet wanita 1 2x3,45 m² 6.9 m² DA2
Fungsi Komersial
Toilet pria 1 8 m² 8 m² DA2
Toilet wanita 1 3,45 m² 3,45 m² DA2
Total 50.35 m²
Cafe & Resto
Ruang Makan 1 25 meja 1.85x1.5 m² 69.38 m² DA2
Dapur 1 100-200 porsi 30 m² 30 m² DA2
Lavatory 1 3wc 14.18 m² 14.18 m² DA2
Total 113.56 m²
Ruang Cleaning service
Ruang Istrahat 1 6 Org 2 m²/org 12 m² DA2
Ruang Loker 2 3 Org 0.6 m²/org 1.8 m² DA2
Gudang 2 4 m² 8 m² A
Total 21.8 m²
Ruang Utilitas
Ruang shaft 4 3x5 m 60 m² A
Ruang control 1 5x5 m 25 m² A
Ruang panel 1 2x2 m 4 m² A
Ruang keamanan 1 4x6 m 24 m² A
Ruang pompa 1 3,5x5 m 17.5 m² A
Ground tank 1 2x3x2 m 18 m³ A
Reservoir atas 1 6x1 m 6 m³ A
Total 154.5 m²
Luas Total bangunan 2369.9 m²
Area Parkir
Mobil Umum 1 300 mobil 2.3x5m 3450m² DA2
Sirkulasi 30% 1479m²
Total 4929 m²
Mobil Khusus 1 100 mobil 23x5m 1150 m² DA2
Sirkulasi 30% 493 m²
Total 1643 m²
Parkiran Motor 1 600 motor 1x25m 1500 m² DA2
Sirkulasi 30% 643 m²
Total 2143 m²
Pos jaga 1 1org 1.5x1.5m 2.25 m² A
Total 2.25 m²
Luas total area parkir 8749.3 m²
Tabel III 7 Analisa kebutuhan ruang museum
Sumber: Olah data 2020
23
E. Analisis Hubungan Ruang
Ruang Pengelola
24
Diagram III 2 Hubungan ruang pengelola
Sumber: Olah data 2020
Ruang Konvensi
Ruang Komersil
25
Diagram III 4 Hubungan ruang komersil
Sumber: Olah data 2020
Ruang Servis
26
Diagram III 5 Hubungan ruang servis
Sumber: Olah data 2020
Parkir
Utilitas
27
Sumber: Olah data 2020
Hubungan Ruang secara Makro
F. Filosofi Bentuk
28
Gambar III 9 Konsep bentuk
Sumber: Olah data 2020
29
Gambar III 10 Pondasi batu kali
Sumber: Olah data 2020
30
Gambar III 12 ilustrasi struktur tengah bangunan
Sumber: Olah data 2020
31
2. Analisis penggunaan material
Analisis terhadap penggunaan material pada bangunan dilakukan untuk
mengtahui jenis material yang cocok digunakan dalam perancangan
“Museum Etnik Massenrempulu”. Adapun analisis terhadap pemilihan jenis
material yang digunakan berdasarakan tablel berikut
Element arsitektur Material Pertimbangan
pemilihan
Material pengisis Pengisi dinding Bata ringan Dengan ukurannya
dinding struktur yang jauh lebih
besar dari pada bata
biasa mampu
menyelesaikan
pekerjaan secara
cepat, material yang
ringan sehingga
tidak mengurangi
beban tambahan
pada bangunan
Pengisis dinding Kaca double glass Untuk menghindari
arsitektur kebisingan yang
diterima dari luar
bangunan ke dalam
bangunan serta
dapat memuaikan
panas matahari
sehingga tidak
menerima panas
yang berlebih.
Material double Double skin fasade Besi hollow Sebagai bentuk
skin fasade pemanfaatan cahaya
matahari bagi
bangunan. Selain itu
juga untuk
menghindari
banyaknya panas
yang akan diterima
oleh bangunan.
Material lantai Lantai Keramik
Dengan pemilihan
banyak warna dan
jenis yang dapat
dikondisikan
dengan pengolahan
ruang dala
Material penutup Plafond Gypsum board Dapat dipasang
plafon dengan memakai
rangka kayu dan
besi hollow dan
sangat mudah
ditemukan di
pasaran.
Tabel III 8 Aplikasi material
Sumber: Olah data 2020
32
3. Sistem Utilitas
Perlengkapan bangunan agar maksimal dalam fungsi serta lebih mampu
menerapkan aplikasi ramah lingkungan. Aplikasi-aplikasi perlengkapan
bangunan yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :
No Utilitas Aplikasi Keterangan
33
cctv
6 Sistem Jaringan internet
34
BAB IV
PENDEKATAN DESAIN PERANCANGAN
35
Gagasan pengolahan terhadap tapak didapatkan dari hasil analisis yang
telah dilakukan dengan menggunakan beberapa dasar kriteria-kriteria yang
sesuai dengan keperluan penggunanan tapak berdasarkan gambar IV.1 diatas.
36
Gambar IV 3 Pengolahan tapak berdasarkan kelompok kegiatan
Sumber: Olah data 2020
Pembagian zoning yang telah didapatkan dari hasil analisis yang dilakukan
terhadap tapak kemudian di kolaborasikan dengan kebutuhan-kebutuhan
ruang yang telah didapatkan dari hasil analisis kebutuhan ruang dan
digabungkan berdasarkan sifat dan privasi ruang yang telah dianalisis
sebelumnya. Adapun pembagian zoning ruangan dibagi berdasarkan tingkat
privasi ruang-ruang yang ada berdasarkan gambar IV. 2 diatas. Adapun
pembagian ruangan berdasarkan zoning sebagai berikut.
37
Gambar IV 4 Pengolahan jenis ruang bangunan berdasarkan kelompok kegiatan
Sumber: Olah data 2020
38
C. Gagasan Desain
39