Disusun oleh :
NOVIKA ADI WIBOWO
S881808006
V3
V4
V5
V6
Sumber : Google Earth
Geomorfologi dengan bentukan asal vulkan berupa Lereng gunungapi,
ditandai dengan proses material berupa pengangkutan bahan material secara
gravitatid oleh tenaga air, yang kemudian menghasilkan endapan material erupsi
secarar bertahap. Batas anatara bentuklahan vulkanik dengan bentukan asal fluvial
pada wilayah kabupaten pati dapat dilihat dari tingkat kelerengannya, seperti pada
V6 dicirikan dengan lereng yang agak curam sampai dengan landai, material
penyusun sudah didominasi oleh hasil pengendapan material gunung api muria
melalui lembah-lembah sungai.
Selain lereng pada wilayah kabupaten pati, bentukan asal vulkan dapat
ditelaah dengan menggunakan asal keterbentukan dari aktivitas vulkan yang dapat
dilihat pada peta geologi kabupaten pati, persebaran hasil aktivitas vulkan dapat
ditarik garis linier dengan formasi Muria lava, Muria tuff kemudian endapan hasil
dari Fluvio-vulkan pada kemiringan lereng landai terhitung dari kaki dunung api.
2. Bentuk Lahan Fluvial
Berdasarkan proses terbentuknya wilayah dataran pada wilayah kabupaten
pati, awal pembentukan aktivitas Fluvial terbentuk pada era era kenozoikum yaitu
pada periode Kuarter. Keterbentukan Gunung Muria yang awalnya terpisah
dengan pulau utama dan dipengaruhi oleh aktivitas subduction yang terus
mengarah pada wilayah utara jawa, membuat sedimentasi kearah utara dapat
menyatukan dataran antara Gunung Muria dengan Pulau Jawa.
Sedimentasi yang tersusun berlangsung khususnya pada bentukan asal
fluvial dipengaruhi oleh aktivitas sungai yang ada diwilayah Kabupaten Pati
seperti Kali Silugonggo dan Kali Godi.
Gambar : Kali Silugonggo (Wilayah Kecamatan Jakenan)
Ciri utama dari dataran berbentuk Fluvial yaitu letak keberadaannya yang
tidak jauh dari jalur sungai yang dapat ditengarai dengan bentang lahan berupa
sawah, atau jika dilihat dari Peta Geologi merupakan bagian dari formasi bentuk
utama berupa Alluvium.
Pada prinsipnya terdapat beberapa bentukan lahan minor seperti Dataran
Alluvial (F1), Dataran Banjir (F7) atau Tanggul Alam (F8) namun kedetailan
tingkat luasan wilayah mempengaruhi kenampakan bentukan minor tersebut
sehingga hanya ditampilkan bentukan lahan berupa bentukanlahan Fluvial (F).