BAB I
P
P ee n
ndda
ahhu
u ll u
uaan
n
Laporan Akhir |I - 1
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten (RTR KSK) dalam hal ini KSK Agropolitan Lumajang yang memiliki
fungsi:
a. sebagai acuan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau
mengoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan dalam
mendukung penataan ruang wilayah kabupaten.
b. sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari
kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana diatur dalam RTRW Kabupaten.
c. sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang KSK.
Secara spesifik tujuan RTR KSK Agropolitan Lumajang dilihat berdasarkan
pertimbangan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, dimana potensi ekonomi, sumber
daya alam dan sektor-sektor unggulan yang ada dikembangkan dan dimanfaatkan menjadi
kawasan pusat-pusat pertumbuhan sehingga mampu mendorong perkembangan daerah
sekitar.
Laporan Akhir |I - 2
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 3
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 4
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 5
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 6
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 7
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
(b) Penyediaan prasarana dan sarana instalasi pengolahan air limbah (IPAL);
(c) Perlindungan lingkungan dari bahaya pencemaran tanah, air, dan udara; dan
(d) Perlindungan tanah melalui konsep recycle.
10)Sistem jaringan drainase :
(a) Penyediaan jaringan drainase terintegrasi; dan
(b) Penyediaan drainase dengan sistem terbuka dan/atau tertutup
11)Penyediaan prasarana lainnya
(a) Fasilitas sosial dan fasilitas umum;
(b) Fasilitas utama pada lokasi evakuasi bencana
(c) Sistem pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3);
(d) Sistem pengolahan limbah rumah sakit; dan
(e) Sistem pengolahan limbah nuklir.
Laporan Akhir |I - 8
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 9
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 10
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 11
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 12
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 13
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Laporan Akhir |I - 14
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN STR ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
BAB II
K
K ee tt ee n
n tt u
uaan
n U
Ummu
umm
10. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan/atau aspek fungsional
11. Kawasan Strategis Kabupaten/Kota adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan
12. Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan
13. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan
7) Merupakan kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
i. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan
kepentingan pembangunan wilayah kabupaten.
BAB VI
KK ee tt ee n
n tt u
uaan
n
P
P ee m
maan
n ff a
aaa tt a
an n R Ru ua anng
g
Tabel 6.1
Indikasi Program Pengembangan Pola Ruang KSK Agropolitan Seroja
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Penetapan deliniasi kawasan sempadan
Bappeda x x x
sungai
Penertiban kawasan bantaran sungai Provinsi dan x x x
Kabupaten,
Perencanaan kawasan sempadan sungai KSK
untuk kegiatan yang menunjang fungsi Dinas PU x x x
Agropolitan
Sumber Daya
lingkungan hidup Seroja
Air Provinsi
Pengembangan kawasan sempadan
dan
sungai untuk kegiatan non budidaya dan x x x
Kabupaten
penelitian
III.2 Kawasan Sekitar Danau atau Embung
Penetapan deliniasi kawasan sekitar
Bappeda x x x
danau atau embung
Provinsi dan
Perencanaan pembatasan kegiatan yang Kabupaten,
tidak berkaitan dengan perlindungan KSK x x x
Dinas PU
kawasan sekitar danau atau embung Agropolitan
Sumber Daya
Seroja
Pengembangan kawasan sekitar danau Air Provinsi
atau embung untuk peningkatan nilai dan x x x x
ekonomis kawasan Kabupaten
III.3 Kawasan Sekitar Mata Air
Penetapan deliniasi kawasan sekitar Bappeda x x x
mata air KSK Provinsi dan
Perencanaan pembatasan kegiatan yang Agropolitan Kabupaten,
tidak berkaitan dengan perlindungan Seroja Dinas PU x x x
kawasan sekitar mata air Sumber Daya
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pengembangan kawasan sekitar mata air Air Provinsi
untuk peningkatan nilai ekonomis dan
kawasan Kabupaten,
Dinas
Kehutanan x x x x
Provinsi,
Perhutani
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pemantapan dan penanggulangan Agropolitan Provinsi dan
bencana longsor Seroja Kabupaten, x x x x
BPBD, Dinas
Penanganan pasca bencana longsor
Kehutanan x x x x
Provinsi
Peningkatan tanggap darurat x x x x
II. Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Pertanian (Hortikultura, Peternakan, dan Perkebunan)
KOMODITAS HORTIKULTURA
Penetapan sentra produksi primer Kawasan Bappeda,
Penyangga Dinas
KSK Pertanian x
Agropolitan (provinsi dan
Seroja Kabupaten)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pengembangan kawasan pertanian
Bappeda
hortikultura terpadu dan ramah Kawasan Bidang
lingkungan Penyangga Ekonomi,
KSK Dinas x x x x
Agropolitan Pertanian
Seroja (Provinsi dan
kabupaten)
Pengembangan sarana pembenihan Bappeda
bibit unggul hortikultura Bidang
Kawasan Inti
Ekonomi,
KSK
Dinas x x
Agropolitan
Pertanian
Seroja
(Provinsi dan
kabupaten)
Pengembangan prasarana pra produksi KSK
pertanian hortikultura Agropolitan Dinas x x x
Seroja Pertanian,
Pengembangan sarana prasarana usaha Dinas
tani pertanian hortikultura Pengairan,
Dinas ESDM,
KSK
Dinas PU
Agropolitan x x x
Bina Marga
Seroja
(Provinsi dan
kabupaten)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pembangunan balai informasi usaha Bappeda
tani hortikultura bidang
Kawasan Inti
ekonomi,
KSK
Dinas x x
Agropolitan
Pertanian
Seroja
(provinsi dan
Kabupaten)
KOMODITAS PERKEBUNAN
Penetapan sentra produksi primer Kawasan Bappeda,
Penyangga Dinas
KSK Perkebunan x
Agropolitan (provinsi dan
Seroja Kabupaten)
Pengembangan kawasan perkebunan Bappeda
terpadu bidang
KSK ekonomi,
Agropolitan Dinas x x x x
Seroja Perkebunan
(Provinsi dan
kabupaten)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pengembangan prasarana pra produksi KSK
perkebunan Agropolitan Dinas x x x x
Seroja Perkebunan,
Dinas
Pengembangan sarana prasarana usaha Pengairan,
tani perkebunan Dinas ESDM,
KSK Dinas PU
Agropolitan Bina Marga x x x
Seroja (Provinsi dan
kabupaten)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pengembangan sarana pembenihan Kawasan Dinas
bibit unggul ternak Penyangga Peternakan
KSK (Provinsi dan x
Agropolitan kabupaten)
Seroja
Pengembangan prasarana pra produksi KSK Bappeda
ternak Agropolitan x x x
bidang
Seroja ekonomi,
Pengembangan sarana prasarana Dinas
kegiatan peternakan Peternakan,
KSK Dinas PU
Agropolitan Bina Marga, x
Seroja Dinas ESDM,
(Provinsi dan
kabupaten)
Pembangunan balai informasi hasil Bappeda
peternakan bidang
Kawasan Inti
ekonomi,
KSK
Dinas x x
Agropolitan
Peternakan
Seroja
(provinsi dan
Kabupaten)
III. Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Peruntukan Industri (Agroindustri)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Penetapan sentra produksi sekunder
Bappeda,
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan,
Kawasan Inti
Dinas
KSK
Pertanian, x
Agropolitan
Dinas
Seroja
Perkebunan,
Dinas
Peternakan
(Provinsi dan
Kabupaten)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pengembangan industri pupuk kandang
Bappeda
bidang
ekonomi, x x x x
Kawasan Dinas
Penyangga Perindustrian,
KSK Dinas
Pengembangan industri pakan ternak Agropolitan Peternakan,
Seroja Dinas
Pertanian x x x x
(Provinsi dan
Kabupaten)
Pembuatan DED pengolahan limbah Kawasan
sentra industri Penyangga Bappeda, x x
Pembangunan pengolahan limbah KSK BLH
olahan hortikultura (cair dan padat) Agropolitan (Provinsi) x x
Seroja
Pembangunan kantor pengelola sentra Kawasan Inti Bappeda
industri pengolahan hortikultura KSK provinsi
bidang x
Agropolitan
Seroja ekonomi
IV. Pengembangan Kawasan Pariwisata
Pengembangan pasar wisata Desa Senduro x x
Bappeda,
Pengembangan Desa Wisata Desa Burno x x x x
Dinas
Pengembangan obyek wisata Agrowisata Kebudayaan
royal family dan x x
di Desa Pariwisata
Pasrujambe (provinsi dan
Pengembangan paket wisata KSK kabupaten) x x x
Agropolitan
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Seroja
Pengembangan usaha sarana pariwisata
(penginapan/homestay, rumah makan, KSK
persewaan kendaraan, toko peralatan Agropolitan x x x x
pendakian, dan lainnya) Seroja
Kawasan Inti
Penataan ruang dan pengembangan
KSK
kawasan permukiman perkotaan x x
Agropolitan
kecamatan
Seroja Bappeda,
Dinas PUPR,
Kawasan Dinas
Penyangga Perumahan
Penataan ruang dan pengembangan dan Kawasan
KSK x x
kawasan permukiman perdesaan Pemukiman
Agropolitan
Seroja
Pengendalian pertumbuhan KSK
pembangunan permukiman pada lahan Agropolitan x x
pertanian produktif Seroja
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Instansi Tahap I
No Indikasi Program Lokasi II III IV
Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Penataan dan rehabilitasi kawasan
x x x
permukiman
Peningkatan sanitasi lingkungan
x x x
permukiman
Peningkatan kualitas sarana dan
x x x x
prasarana permukiman
Tabel 6.2
Indikasi Program Pengembangan Struktur Ruang KSK Agropolitan Seroja
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Indikasi Instansi Tahap I
No Lokasi II III IV
Program Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Indikasi Instansi Tahap I
No Lokasi II III IV
Program Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Penetapan sentra Kawasan Inti KSK Bappeda, Dinas
produksi sekunder Agropolitan Seroja PUPR, Dinas
Perindustrian x x
dan Perdagangan
(Kabupaten)
Penyediaan sarana KSK Agropolitan Bappeda, Dinas
dan prasarana Seroja PUPR, Dinas
sentra produksi Pertanian, Dinas
primer dan Perkebunan,
sekunder Dinas
Peternakan,
x x x x x
Dinas
Perindustrian
dan Perdagangan,
Dinas PU Sumber
daya Air (provinsi
dan kabupaten)
I.3 Pengembangan Pusat Kegiatan
Pariwisata
Penetapan desa Desa Burno Bappeda, Dinas
wisata PUPR, Dinas
Pariwisata &
Kebudayaan x x
(Provinsi dan
kabupaten)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Indikasi Instansi Tahap I
No Lokasi II III IV
Program Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Penyediaan usaha KSK Agropolitan Bappeda, Dinas
sarana dan Seroja PUPR, Dinas
prasarana wisata Pariwisata &
Kebudayaan x x x x x
(Provinsi dan
kabupaten)
II. Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
II.1 Sistem Jaringan Transportasi
Transportasi
A
Darat
Pengembangan Ruas jalan Desa PU Bina Marga,
jalan kolektor Purwosono Dinas
primer 3 Kecamatan Perhubungan
Sumbersuko – Desa (Provinsi)
x x
Sarikemuning – Desa
Senduro – Desa
Kandangtepus
Kecamatan Senduro
Pengembangan Jaringan jalan dari PU Bina Marga,
jaringan jalan Lokal Kecamatan Tempeh Dinas
x
Primer – Perkotaan Perhubungan
Pasrujambe (kabupaten)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Indikasi Instansi Tahap I
No Lokasi II III IV
Program Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Jalan lingkar luar
bagian Barat di
Kabupaten Lumajang
yang melewati
Perkotaan Candipuro
– Perkotaan
x
Pasrujambe –
Perkotaan Senduro –
Perkotaan Gucialit –
Perkotaan
Kedungjajang.
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Indikasi Instansi Tahap I
No Lokasi II III IV
Program Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Peningkatan KSK Agropolitan
x
perlengkapan jalan Seroja
II.2 Sistem Jaringan Energi
Peningkatan KSK Agropolitan PLN
x
pelayanan listrik Seroja
Pengembangan Dinas ESDM
energi alternatif Provinsi dan
x x x x
mikrohidro kabupaten, SKPD
(PLTMH) terkait
Pengembangan Dinas ESDM
energi alternatif kabupaten, SKPD
x x x x
tenaga surya untuk terkait
prasarana umum
Pengembangan PJU Dinas
pada perumahan Perindustrian,
baru dan akses SKPD terkait x x x x
menuju obyek
wisata.
II.3 Sistem Jaringan telekomunikasi
Pengembangan KSK Agropolitan Dinas Informasi
jaringan terestrial Seroja dan Komunikasi
menggunakan Provinsi dan x x
sistem kabel Kabupaten, PT.
Telkom
Pengembangan Dinas Informasi
tower dengan dan Komunikasi
x x x
sistem nirkabel atau Provinsi dan
BTS Terpadu Kabupaten
Pengembangan
x x x
Jaringan Satelit
II.4 Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Indikasi Instansi Tahap I
No Lokasi II III IV
Program Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pelestarian fungsi KSK Agropolitan Dinas Kehutanan,
hidrologis Seroja Dinas PU Sumber
sumberdaya air dan Daya Air, Badan
daerah hulu Lingkungan
x x x
Hidup Provinsi
dan Kabupaten,
Dinas ESDM
provinsi
Pemanfaatan Dinas PU Cipta
potensi sumber Karya, Dinas PU
daya air yang ada Sumber Daya Air
untuk penyediaan (Provinsi dan x x x x x x
bahan baku air Kabupaten),
bersih PDAM, Jasa Tirta
Pengembangan Dinas PU Sumber
sistem pengairan daya Air Provinsi
sesuai karakteristik dan Kabupaten,
x x x x
wilayah dan potensi Jasa Tirta
sumberdaya air
yang tersedia
II.5 Sistem Penyediaan Air Minum
Peningkatan KSK Agropolitan PDAM, HIPAM,
pelayanan jaringan Seroja Dinas PUPR x x x
distribusi yang ada Kabupaten
Pengembangan HIPAM, Dinas
upaya penyediaan PUPR Kabupaten
x x x x
air minum non
PDAM
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana Tahap Tahap Tahap
Indikasi Instansi Tahap I
No Lokasi II III IV
Program Pelaksana
2023- 2028- 2033-
I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2032 2037
Pengembangan Dinas PU Sumber
sumberdaya air Daya Air, Dinas
untuk bahan baku PUPR (Provinsi x x x
air bersih dan Kabupaten)
II.6 Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
Perencanaan, KSK Agropolitan Dinas PUPR
pengembangan, Seroja Kabupaten, SKPD
serta peningkatan terkait
pelayanan drainase
x x
secara terintegrasi
hingga ke saluran
pembuangan
primer
Pengembangan dan Dinas PUPR
peningkatan dalam Kabupaten, SKPD
x x x
pengelolaan limbah terkait
rumah tangga
Penanganan Dinas PUPR,
persampahan BLH Kabupaten,
secara terkoordinir SKPD terkait x x x
& ramah
lingkungan
Sumber : Hasil Rencana, 2017
Keterangan :
I II III IV V VI
APBD APBD
APBN BUMN SWASTA MASYARAKAT
KAB PROV
BAB VII
K
K ee ll ee mmb ba
agga aa ann d daan
n
P
P ee rr a
ann SS ee rr tt a
a MMaa ss yy a
a rr a
akka
a tt
7.1 KELEMBAGAAN
Sistem kelembagaan penataan ruang tingkat Nasional dikoordinasikan oleh BKPRN
(Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional), sedangkan pada tingkat provinsi
dikoordinasikan oleh BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah) Provinsi, dan pada
tingkat Kabupaten/ Kota dikoordinasikan oleh BPKRD Kabupaten/ Kota. Bupati yang dibantu
oleh Bappeda Kabupaten Lumajang dan BKPRD dengan melibatkan seluruh stakeholder
dalam proses penataan ruang Kawasan Strategis Kabupaten Agropolitan Seroja, berperan
dalam level dan tanggung jawab masing-masing untuk :
1. Mengkoordinasikan proses sosialisasi dan adaptasi produk rencana tata ruang KSK
Agropolitan Seroja kepada masyarakat di setiap daerah
2. Menerima dan memperhatikan saran, pertimbangan, pendapat, tangapan,
keberatan, atau masukan yang disampaikan oleh masyarakat dalam penyelenggaraan
penataan ruang KSK Agropolitan Seroja
3. Menindaklanjuti saran, pertimbangan, pendapat, tangapan, keberatan, atau
masukan pada setiap proses penyelenggaraan penataan ruang KSK Agropolitan
Seroja
4. Meningkatkan komunikasi yang efektif dengan masyarakat dalam penyelenggaraan
penataan ruang Peran serta masyarakat dalam penataan ruang KSK Agropolitan
Seroja menjadi hal yang sangat penting dalam rangka mencipatakan wilayah yang
aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan dengan dibangun berdasarkan kearifan
lokal yang mengutamakan kepentingan masyarakat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Menempatkan posisi masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai
pelaku pembangunan wilayah dengan difasilitasi oleh pemerintah
2. Meningkatkan upaya-upaya untuk mendorong public awareness, public services, dan
public campaign
3. Mendorong dan meningkatkan terus fungsi kelembagaan penataan ruang KSK
Agropolitan Seroja yang efektif, yang dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat
Laporan Akhir |VII - 1
PENYUSUNAN RE NC ANA TATA R UANG (R TR )KAWASAN ST R ATEGIS AGROPOLI TAN
Kabupaten Lumajang Tahun 2017
Gambar 7.1
Skematik Pokja Pengembangan Kawasan Agropolitan Provinsi Jawa Timur
A. Kelompok Tani
Kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan Kawasan
Agropolitan ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten. Pengembangan
Kawasan Agropolitan tidak lepas dari partisipasi masyarakat khususnya kelompok
tani. Proses pengembangan kawasan agropolitan merupakan suatu rangkain proses
yang panjang yang dimana peran tokoh masyarakat sangat berpengaruh dalam
pengembangan Kawasan Agropolitan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam
perencanaan bentuk partisipasinya lebih pada kehadiran dan pemikiran dalam
penyusunan proposal perencanaan, bentuk partisipasi partisipasi masyarakat dalam
pembangunan fisik masyarakat berupa tenaga pengerjaan, biaya dan kerelaan
masyarakat dalam pembebasan lahan serta partisipasi masyarakat dalam
pemasaran.
Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja di Kabupaten Lumajang tidak lepas
dari partisipasi masyarakat khususnya petani pisang Mas Kirana. Kelompok tani
yang dibentuk di kawasan lereng bromo-semeru Kabupaten Lumajang, antara lain
Tani Jaya, Margomulyo, Harapan Jaya, Surojoyo, Sekarmaju, Tani Makmur, Tani
Muda, Sukamaju dan lain-lain.
B. Pedagang
Pedagang hasil pertanian sangat berperan dalam pengembangan produk pertanian
di Kawasan Agropolitan Seroja. Termasuk dalam katagori pedagang adalah
pengepul, tengkulak, pedagang pasar, eksportir. Jalur pemasaran melalui pedagang
biasanya dilakukan pada saat panen dimana pedagang yang datang ke lahan
pertanian atau lahan panenan.
Pada saat itu, pedagang melakukan tawar menawar dimana yang menentukan harga
umumnya pedagang tersebut sehingga petani biasanya menerima saja harga yang
ditentukan oleh pedagang. Hal ini tidak menjadi masalah asalkan ke dua belah
pihak sudah merasa sama-sama untung. Tempat pertemuan yang antara pedagang-
petani, pedagang-pedagang, pedagang-tengkulak dan pedagang-eksportir seringkali
memunculkan adanya pasar desa, pasar kecamatan, pasar khusus agrobis yang
keberadaannya diperhitungkan dalam rencana tata ruang KSK Agropolitan Seroja.
Di Kabupaten Lumajang, sentra produksi pertanian terdapat beberapa perusahaan
eksportir pisang dan produk olahan pisang, antara lain UD Shabrina (kripik
pisang), CV Seroja Media Kreatif (pisang mas kirana). Selain itu banyak perusahaan
perdagangan yang mengirim pisang dari Lumajang menuju kota-kota besar di Jawa,
Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Produksi pisang mas kirana di Kecamatan
Senduro dipasarkan oleh dua distributor besar yakni CV Sewu Segar Nusantara di
Tangerang dan PT Mulya Raya di Jakarta, selanjutnya didistribusikan ke sejumlah
pasar swalayan di sejumlah daerah.
C. Pasar Agrobis
Fasilitas perdagangan dan jasa yang direncanakan dalam menunjang perencanaan
KSK Agropolitan Seroja salah satunya adalah pasar agrobis berupa pasar induk
agrobis yang merupakan pusat perdagangan komoditas agroindustri seluruh
provinsi serta sub terminal agrobis yang berada di pusat-pusat produksi pertanian
di setiap kabupaten di kawasan Agropolitan Seroja.
1. Pasar Induk Agrobis Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo
Pasar Induk Modern Agrobis Puspa Agro dikembangkan dengan lahan seluas
50 hektar. Diproyeksikan sebagai pasar induk agrobis wilayah Jawa Timur,
Puspa Agro dikelola dengan konsep mengintegrasikan berbagai produk agro
dalam satu kawasan yang tertata. Bahkan, untuk mengoptimalkan pengelolaan
Puspa Agro, PT Puspa Agro, selaku pengelola megaproyek ini melengkapinya
dengan berbagai fasilitas yang memadai.
Latar belakang dibangunnya Puspa Agro, setidaknya terdapat empat hal yang
mendasarinya. Pertama, melimpahnya produksi pangan dan hortikultura
Jatim. Indikasinya, Jatim mampu memasok produk pangan dan hortikultura
sekitar 35% terhadap stok nasional. Kedua, masih terbatasnya akses dan
kurangnya pasar yang representatif untuk memasarkan produksi atau hasil
panen petani di Jatim. Ketiga, belum tersedianya tempat atau pasar khusus
untuk memasarkan produk pangan dan hortilultura (agrobis) dalam skala
besar. Dan keempat, masih terbukanya peluang untuk meningkatkan
penjualan hasil pertanian, baik untuk skala regional, nasional, maupun
internasional (ekspor).
Puspa Agro juga dimaksudkan mengubah pola pikir dan pola kerja petani yang
sederhana menjadi petani modern, melalui akses pasar yang lebih luas. Selain
itu, keberadaan Puspa Agro juga bisa dijadikan sarana untuk mendidik petani
memperbaiki mutu produksinya. Pada gilirannya, hal itu akan berdampak pada
peningkatan nilai tambah dan pendapatan mereka.
D. Lembaga Keuangan
Di kecamatan senduro adalah terdapat beberapa bank yang beroperasi, antara lain:
Bank Jatim , Bank SAA, Bank BRI, dan fasilitas loket tarik ATM dari Bank BNI.
Selain itu terdapat koperasi-koperasi, antara lain KUD, Koperasi Syariah BMT-UGT
Sidogiri, dan koperasi simpan-pinjam yang tumbuh subur di kecamatan ini.
Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah terbesar di wilayah Kabupaten Lumajang
yaitu di KUD.TANI MAKMUR yang ada di Kecamatan Senduro Kabupaten
Lumajang.