Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Seni

Menurut pandangan tradisional, seni digeluti dan hanya diapresiasi oleh segelintir orang
dan audien yang eksklusif, pandangan ini juga mengatakan bahwa kegiatan artistik yang
benar, apapun macamnya, hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu yang memiliki
kreativitas yang unik, yang dikenal sebagai spesialis. Namun di masa ini pandangan
semacam itu dianggap terlalu sempit dan elitis.

Seni adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa
gembira karena seni memiliki unsur trasendentra (spritual) dan seni adalah ekspresi jiwa
yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni melalui berbagai media seni.

Seni bersifat universal yang dapat dipahami dan dimaknai sebagai refleksi kehidupan
manusia yang dituangkan ke dalam berbagai ekspresi. Maka keliru bila ada yang
beranggapan bahwa karya-karya seni itu bersifat individual dan eksklusif, terpisah dari
masyarakat. Segala aktivitas seni pun tak mungkin dilepaskan dari eksistensi serta aktivitas
masyarakat secara kehidupan.

Seni adalah suatu nilai hakiki yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seluruh
sejarah kebudayaan manusia pun ditandai dengan gerak dinamika jiwa seni manusia
sebagaimana terungkap dalam berbagai ragam karya seni. Seni merupakan segi batin
masyarakat yang juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antar kebudayaan yang
berlain-lain coraknya.

2.2 Seni Menurut Para Ali

 Seni
Janet Woll mengatakan bawa seni adalah produk sosial. Menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis, dan ukir.
Konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya sadar
antara manusia dengan sesama secara beradap, di mana pihak kesatu secara membimbing
perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara memufiasi yaitu orang
per orang. Oleh karena itu, budi bahasa pun adalah suatu seni.
 Tujuan Menciptakan Seni
Menurut Upjon, Wingert dan Manier, tujuan seni dikatakan sebagai berikut “Seni
ialah jawaban terhadap tuntunan dasar kemanusiaan. Tujuan utamanya ialah menambah
interpretasi dan melengkapi kehidupan. Ada kalanya pada suatu waktu, seni itu dijadikan
pembantu untuk tujuan lainnya, seperti pengagungan Agama, Propaganda, Symbolisme,
dan sebagainya, tetapi dalam analisis terakir tujuan ini salah atau tidak bertentangan
dengan tujuan utamanya”.
Seni untuk seni (L’art Pour L’art), paham Humanisme universal pelopornya
adalah H. B. Jassin, Mochtar Lubis, yaitu “seni yang diciptakan untuk melahirkan rasa
keindahan semata-mata. Seni untuk masyarakat (L’art pour Enggage)”, paham realisme
sosialis pelopornya adalah AS. Darta, Pramoedya Ananta Toer, yaitu “seni yang
diciptakan untuk kepentingan masyarakat sekaligus untuk pembangunan dalam rangka
meningkatkan martabat bangsa”.

2.3 Fungsi Seni


2.3.1 Berdasarkan Sifat
A. Fungsi Individual Seni
1. Memenuhi kebutuhan jasmani atau fisik.
2. Memenuhi kebutuhan rohani atau emosional.
B. Fungsi Sosial Seni
Hasil karya seni yang penciptaannya dikaitkan atau dihubungkan dengan
kegiatan-kegiatan sosial. Ada 4 bidang yaitu bidang rekreasi, bidang pendidikan,
bidang keagamaan dan bidang komunikasi.

2.3.2 Berdasarkan Kegunaan


1. Fine art atau seni murni berfungsi untuk pemuasan ekspresi atau keindahan.
2. Applied art atau seni terapan berfungsi untuk dimanfaatkan.
2.4 Teknologi
2.4.1 Perkembangan Teknologi
Henslin menjelaskan bahwa istilah teknologi dapat mencakup dua hal. Pertama,
teknologi menunjuk pada peralatan, yaitu unsur yang digunakan untuk menyelesaikan
tugas. Teknologi merujuk pada peralatan sedemikian sederhana seperti sisir sampai
yang sangat rumit seperti komputer. Kedua, keterampilan atau prosedur yang
diperlukan untuk membuat dan menggunakan peralatan tersebut.
Peran teknologi dalam mempengaruhi perubahan pola hidup manusia bukanlah
sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Ada empat perubahan kecenderungan
berpikir yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi, yaitu: Pertama, tumbuhnya
reifikasi, yaitu anggapan bahwa yang semakin luas dalam kenyataan harus diwujudkan
dalam bentuk-bentuk lahiriah dan diukur secara kuantitatif. Kedua, manipulasi, yaitu
kemampuan manipulasi yang tinggi bagi kerangka berpikir manusia yang disebabkan
kemampuan teknologi dalam mengubah dan mengolah benda-benda alamiah menjadi
sesuatu yang bersifat artifisial demi memenuhi kepentingan manusia. Ketiga,
fragmentasi, yaitu adanya spesialisasi dalam pembagian kerja yang akhirnya menuntut
profesionalisme dalam dunia kerja. Keempat, individualisasi, yang dicirikan dengan
semakin renggangnya ikatan seseorang dengan masyarakatnya dan semakin besarnya
peranan individu dalam tingkah laku sehari-hari (Martono, 2012:278).

2.4.2 Pemanfaatan Teknologi di Indonesia


Perkembangan IPTEK khususnya pada teknologi informasi membawa pengaruh
yang luar biasa terhadap masyarakat terutama pada generasi muda. Mulai dari televisi,
komputer, radio, telepon, dan media internet dengan seperangkat jejaring sosialnya
(facebook, twitter, friendster, plurk, myspace), yang bisa diakses dengan mudah lewat
telepon seluler di manapun tempatnya, tanpa ada kontrol dari orang lain. Sehingga
individu menjadi bebas dalam mengakses apapun yang ada di dalamnya, termasuk
dalam membangun jaringan komunikasi. Etika dalam berkomunikasi di media jejaring
sosial menjadi diabaikan, umpatan, cemoohan menjadi hal yang biasa. Kebiasaan
model komunikasi yang tanpa etika ini jika tidak segera disadari akan mampu
berpengaruh pada relitas kehidupan sosial generasi muda.
Nilai-nilai sosial, budaya, bahkan agama yang telah disosialisasikan semenjak
kecil menjadi tergerus pelan-pelan lewat jejaring sosial yang sifatnya pribadi dan tanpa
kontrol. Sehingga ancaman terjadinya perilaku amoral, dekadensi moral, pelanggaran
HAM, dan bahkan budaya hedonisme termasuk ideologi sekuler diam-diam
dihembuskan lewat media ini. Dan ironisnya, jejaring sosial di internet yang ibarat telah
menjadi candu bagi generasi muda kita, tidak ada konter dari pihak manapun, baik
pengambil kebijakan di pemerintah, sekolah, maupuan orang tua. Bahkan tidak ada
anak-anak kita (generasi muda) yang tidak memiliki apa yang disebut dengan facebook
atau twitter di telephone selulernya.
Telah banyak kasus terjadi akibat dari pertemuan di jejaring sosial lewat internet,
mulai dari penipuan, penculikan, traffiking, sampai pada pembunuhan, baik yang
dimuat dalam media massa maupun yang tidak. Masalah-masalah yang timbul karena
akibat dari perkembangan teknologi informasi ini tentunya merupakan ancaman bagi
generasi muda masyarakat islam ke depan. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya
konkrit untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya perkembangan teknologi
informasi.
Ketika perkembangan teknologi informasi membelenggu generasi muda dalam
dunia virtual seolah-olah aktivitas sosial lain yang secara riil menjadi tidak penting.
Aspek etika komunikasi dan aspek sosialisasi tidak lagi menjadi prioritas dalam
kehidupan sosial.
Yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan akan lahir generasi yang egois
tidak peduli dengan lingkungan sosial menganggap tidak penting tentang etika dan
nilai-nilai sosial. Tidak menganggap penting harinya orang lain dalam kehidupan yang
nyata.
Dari hasil penelitian di Indonesia, bahwa kebanyakan teknologi informasi
diakses oleh generasi muda usia antara 20 tahun-an, dengan menggunakan akun twitter
dan facebook yang di akses lewat telepon seluler. Dari hasil temuan ini bisa dikatakan
bawa akses seseorang dalam teknologi informasi sifatnya sangat pribadi, seingga tidak
menutup kemungkinan hasil pemahaman komunikasi yang dilakukan lewat akun
jejaring sosial akan mengkontruksi perilaku seseorang berbeda dari realitas sosial.
Fenomena inilah yang menurut penulis, generasi muda telah terbelenggu atau di
dominasi oleh perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu diperlukan
kedasaran individu maupun kolektif dari dunia virtual untuk kembali sadar ke dalam
dunia nyata (realitas sosial).

2.5 Dampak IPTEK

2.5.1 Alienasi

Alienasi adalah penarikan diri atau pengasingan diri dari kelompok atau
masyarakat. IPTEK dapat berdampak positif dan negatif di dalam kehidupan seperti ini.
Contoh dalam hal yang positif, walaupun seorang hidup mengasingkan diri tetapi dia
tetap bisa memperoleh informasi tentang dunia luar karena adanya IPTEK tersebut
(media massa dan elektronik). Dalam hal negatif akibat majunya IPTEK seseorang
merasa tidak memerlukan orang lain dalam hidupnya sehingga menyebabkan orang
tersebut akhn sulit bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan dan orang sekitar.

2.5.2 Hegemoni

Hegemoni adalah pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara-negara lain.


Kekuasaan suatu negara memang berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK.
Biasanya produk dari negara yang menguasai lebih ditonjolkan. Ilmu pengetauan yang
berkembang pun melihat pada ilmu pengetahuan yang berkembang di negara-negara
maju. Negara penguasa atau negara yang lebih maju IPTEKnya itu menjadi tolok ukur
terhadap IPTEK di negara sendiri.

2.5.3 Hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan


kenikmatan materi adalah tujuan utama dalam hidup. IPTEK merupakan salah satu
penemuan kepuasan bagi pola masyarakat hedonisme yang selalu mengejar materi,
IPTEK bisa menjadi sarana maupun sasaran bagi masyarakat hedonisme. Hal ini
mengakibatkan mereka lupa akan keadaan sekitar yang memprihatinkan dan
terbentuknya kesenjangan sosial di lapisan masyarakat.
2.5.4 Heteronomi

Heteronomi adalah hal ketergantungan kepada undang-undang atau kuasa orang


lain. Jika IPTEK dikaitkan dengan heteronomi mengenai pendidikan, pendidikan di
negara kita wajib dilakukan, bahkan diharapkan pendidikan dapat menembus segala
lapisan masyarakat, jika dikaitkan dengan undang-undang. Sebuah negara tidak dapat
berdiri tanpa ada undang-undang yang mengaturnya. Tanpa undang-undang negara kita
akan morat-marit. Pendidikan akan dilakukan seadanya saja. Pengaruh dari luar akan
keluar masuk seenaknya saja tanpa ada penyaringannya. Hal ini akan menyebabkan
suatu negara sangat tergantung kepada undang-undang. Jadi, harus ada undang-undang
untuk dapat mengatur suatu negara, untuk membentuk warga negaranya yang
berpengetahuan dan berpendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.5.5 Dampak IPTEK terhadap Kebudayaan

Kemajuan IPTEK dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya yang
sudah ada. Perubahan kondisi kehidupan manusia sehingga manusia bingung sendiri
terhadap kemajuan yang telah diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalensi
teknologi yang selain memiliki segi positif juga memiliki segi negatif. Adapun dilihat
dari segi positif sebagai berikut:

1. Informasi yang diperoleh dari perkembangan IPTEK (media elektronik, televisi,


antena para bola, internet, satelit komunikasi dan media cetak) dapat menciptakan
kondisi kehidupan baru yang sebelumnya tidak dikenal.
2. Dalam bidang teknologi kedokteran (alat kontrasepsi) meningkatkan kesejahteraan
keluarga karena berhasil melaksanakan Keluarga Berencana.
3. Mendorong penemuan hak kekayaan intelektual yang menjadi basis perkembangan
di bidang perindustrian dan perdagangan.
4. Memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan
dan mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Sehingga dilihat dari segi negatif sebagai berikut:

 Manusia menjadi resah akibat adanya benturan nilai teknologi modern dengan nilai-
nilai tradisional.
 Kontrak budaya yang ada dengan budaya asing menimbulkan perubahan sistem
nilai budaya.
 Kemajuan IPTEK dalam bidang kedokteran (alat kontrasepsi) dapat mengarahkan
perilaku seksual kalangan remaja dan orang dewasa ke pergaulan bebas tanpa
kontrol.
 Gencarnya promosi produk melalui media elektronik dapat mengubah pola hidup
dari produktif menjadi konsumtif, pola hidup hemat menjadi boros.
 Merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan,
memperbudak sendi-sendi kehidupan dan merugikan masyarakat sehingga terjadi
krisis kemasyarakatan. Krisis tersebut dapat mengurangi bahkan menghapuskan arti
kemanusiaan seseorang.

2.5.6 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok Manusia

1. Pemakaian pestisida selain untuk memberantas hama tanaman ternyata juga dapat
membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia.
2. Bahan berupa polimes sintesis atau plastik jika suda menjadi sampah tidak bisa
dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk yang menyebabkan pencemaran tanah
sehingga mengurangi kesuburan tanah, bila dibakar dapat menyebabkan penipisan
lapisan ozon.
3. Dengan teknologi modern, orang dengan mudah menebang pohon di hutan untuk
membuat rumah, gedung, dan lain-lain. Akirnya hutan menjadi gundul dan
terjadilah banjir, erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, dan hilangnya
kesuburan tanah yang pada akhirnya menyengsarakan manusia.
2.5.7 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Komunitas dan Teknologi

1. Terjadi pencemaran suara dan pencemaran udara.


2. Berkurangnya lahan pertanian yang produktif karena digunakan untuk menampung
jasa transportasi seperti terminal dan landasan pesawat terbang.
3. Jika kemajuan IPTEK dikuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan
muncul kehancuran di muka bumi.

2.5.8 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kesehatan

Kemajuan IPTEK dapat menyebabkan berbagai penyakit di antaranya:

1. Kanker, akibat dari pencemaran udara, penggunaan zat kimia, penggunaan sinar X
yang tidak tepat.
2. Absestos diderita oleh karyawan pabrik akibat dari debu Oksida Silokon.
3. Terologi (kelainan bentuk) akibat dari penggunaan obat penenang oleh wanita
hamil sehingga anak yang dilahirkan mengalami kelainan bentuk.

2.5.9 Dampak Penyalahgunaan IPTEK dalam pencapaiaan Kemakmuran dan Pelunasan


Kemudahan

1. Negara yang menguasai IPTEK lebih memperoleh kemakmuran dibandingkan


negara yang kurang menguasai IPTEK.
2. Penerapan teknik nuklir yang dikembangkan negara adikuasa untuk membuat
senjata mutakhir menimbulkan kegelisahan karena mengancam perdamaian dunia.
3. Hubungan yang tidak serasi antara sistem produksi, sistem ekonomi, dan sistem
ekologi sehingga terjadi pemakaian SDA secara berlebihan dan kurangnya
pemanfaatan SDM yang melimpah akibatnya ada masyarakat yang menguasai
produksi dan ada yang memerlukan pekerjaan.
4. Tujuan manusia yang semula memanfaatkan IPTEK untuk mensejahterakan
masyarakat ternyata mengakibatkan pemusatan kekuasaan teradap alam dan
akhirnya menguasai manusia.
2.6 Pemanfaatan IPTEK

Perkembangan IPTEK yang sangat pesat membuat masyarakat dapat menikmati segala
sesuatunya dengan lebih leluasa, bebas, mudah, dan mekanis. Pengembangan teknologi
mengenai perilaku manusia mengakibatkan munculnya masalah-masalah etis dan religius,
misalnya saja pada kaitannya dengan etika, seperti pemahaman tingkah laku manusia demi
tujuan ekonomi dengan untung lebih banyak menyebabkan penggunaan media massa untuk
mengatur tingkah laku dalam arti selalu mengikuti mode yang sedang trend. Saintisme yang
cenderung berbicara tentang manusia sebagai sesuatu objek yang merupakan hasil perpaduan
dan persenyawaan kimiawi yang kompleks yang semuanya ingin dijelaskan secara alamiah
dan ilmiah.

Perkembangan IPTEK dalam pembangunan lingkungan sangat berperan dan memiliki


dampak, baik positif maupun negatif. Perkembanan IPTEK dapat mendatangkan
kemakmuran materi, adanya perkembangan IPTEK menimbulkan cabang-cabang ilmu
pengetahuan yang dapat membantu pembangunan suatu negara menjadi lebih maju,
perkembangan bioteknologi dapat menentukan jenis tanah, mengetahui syarat tumbuh
tanaman, ditemukannya serat sintetis, berkembangnya alat-alat elektronik, media massa
komunikasi yang canggih.

Namun tak lepas dari itu, pemanfaatan produk IPTEK yang berlebihan dan tidak ramah
lingkungan akan berdampak negatif, misalnya penggunaan pestisida yang berkelanjutan akan
merusak keseimbangan ekosistem, asap pabrik, kendaraan, dan sejenisnya dapat menipiskan
lapisan ozon. Oleh karena itu, penggunaan produk IPTEK yang semakin berkembang
hendaknya memiliki keseimbangan dengan kondisi pembangunan dan lingkungan sehingga
tujuan utama dari IPTEK tersebut dapat tercapai.

Pemerintahan menyadari, sehingga pengembangan dan kemajuan IPTEK bagi


pembangunan negara, cepatnya perkembangan dan kemajuan ini sangat ditentukan oleh iklim
dan lingkungan yang sehat. IPTEK dapat berkembang dengan cepat apabila cukup tersedia
peneliti yang memadai.
Globalisasi sosial budaya, yaitu interaksi budaya antar bangsa menyebabkan makin
intensifnya proses pembauran nilai-nilai yang mengarah pada terbentuknya budaya
internasional. Penyebab globalisasi, yaitu kemajuan IPTEKS, terutama teknologi komunikasi,
transportasi, travel atau tourisme, juga aspek sosial budaya, yaitu mendorong pergeseran
nilai, urbanisasi, memperlemah semangat kekeluargaan, kesenjangan sosial, meningkatkan
individualistik. Dalam GBHN 1993 disebutkan bahwa globalisasi merupakan faktor penting
yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seni adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa
gembira karena seni memiliki unsur trasendentra (spritual) dan seni adalah ekspresi jiwa
yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni melalui berbagai media seni. Seni adalah
suatu nilai hakiki yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seluruh sejarah
kebudayaan manusia pun ditandai dengan gerak dinamika jiwa seni manusia sebagaimana
terungkap dalam berbagai ragam karya seni. Janet Woll mengatakan bawa seni adalah
produk sosial. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat
karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti
tari, lukis, dan ukir.
Menurut Upjon, Wingert dan Manier, tujuan seni dikatakan sebagai berikut “Seni ialah
jawaban terhadap tuntunan dasar kemanusiaan. Tujuan utamanya ialah menambah
interpretasi dan melengkapi kehidupan. Ada kalanya pada suatu waktu, seni itu dijadikan
pembantu untuk tujuan lainnya, seperti pengagungan Agama, Propaganda, Symbolisme, dan
sebagainya, tetapi dalam analisis terakir tujuan ini salah atau tidak bertentangan dengan
tujuan utamanya”.
Fungsi seni terbagi dalam 2 macam, yaitu berdasarkan sifat (memenuhi kebutuhan
jasmani dan rohani serta berkaitan dengan kegiatan sosial) dan berdasarkan kegunaan
(sebagai alat pemuas ekspresi atau keindahan dan sebagai alat yang bermanfaat).
Henslin menjelaskan bahwa istilah teknologi dapat mencakup dua hal. Pertama,
teknologi menunjuk pada peralatan, yaitu unsur yang digunakan untuk menyelesaikan tugas.
Teknologi merujuk pada peralatan sedemikian sederhana seperti sisir sampai yang sangat
rumit seperti komputer. Kedua, keterampilan atau prosedur yang diperlukan untuk membuat
dan menggunakan peralatan tersebut.
Perkembangan IPTEK khususnya pada teknologi informasi membawa pengaruh yang
luar biasa terhadap masyarakat terutama pada generasi muda. Sehingga individu menjadi
bebas dalam mengakses apapun yang ada di dalamnya, termasuk dalam membangun jaringan
komunikasi. Etika dalam berkomunikasi di media jejaring sosial menjadi diabaikan,
umpatan, cemoohan menjadi hal yang biasa. Kebiasaan model komunikasi yang tanpa etika
ini jika tidak segera disadari akan mampu berpengaruh pada relitas kehidupan sosial generasi
muda. Nilai-nilai sosial, budaya, bahkan agama yang telah disosialisasikan semenjak kecil
menjadi tergerus pelan-pelan lewat jejaring sosial yang sifatnya pribadi dan tanpa kontrol.
Dampak IPTEK sendiri sebagai berikut:
1. Alienasi
Penarikan diri atau pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat.
2. Hegemoni
Pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara-negara lain.
3. Hedonisme
IPTEK bisa menjadi sarana dan sasaran bagi masyarakat hedonisme, yang
mengakibatkan masyarakat melupakan keadaan sekitar sehingga terbentuknya
kesenjangan sosial di lapisan masyarakat.
4. Heteronomi
Ketergantungan kepada undang-undang atau kuasa orang lain. Suatu negara harus
ada undang-undang untuk dapat mengaturnya, sehingga membentuk warga negaranya
yang berpengetahuan dan berpendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Kebudayaan
Kemajuan IPTEK dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya yang sudah
ada. Dampak IPTEK bagi kebudayaan memiliki segi positifnya, yaitu:
 Informasi yang diperoleh dari perkembangan IPTEK menciptakan kondisi kehidupan
baru yang sebelumnya tidak dikenal.
 Dalam bidang teknologi kedokteran (alat kontrasepsi) meningkatkan kesejahteraan
keluarga karena berhasil melaksanakan Keluarga Berencana.
 Mendorong penemuan hak kekayaan intelektual yang menjadi basis perkembangan di
bidang perindustrian dan perdagangan.
 Memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan dan
mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Selain memiliki segi positif, dampak IPTEK bagi kebudayaan juga mempunyai segi
negatifnya, yaitu:

 Manusia menjadi resah akibat adanya benturan nilai teknologi modern dengan nilai-
nilai tradisional.
 Kontrak budaya yang ada dengan budaya asing menimbulkan perubahan sistem nilai
budaya.
 Kemajuan IPTEK dalam bidang kedokteran (alat kontrasepsi) dapat mengarahkan
perilaku seksual kalangan remaja dan orang dewasa ke pergaulan bebas tanpa kontrol.
 Gencarnya promosi produk melalui media elektronik dapat mengubah pola hidup dari
produktif menjadi konsumtif, pola hidup hemat menjadi boros.
 Merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperbudak
sendi-sendi kehidupan dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis
kemasyarakatan. Krisis tersebut dapat mengurangi bahkan menghapuskan jati diri
kemanusiaan seseorang.
6. Kebutuhan Pokok Manusia
 Pemakaian pestisida selain untuk memberantas hama tanaman ternyata juga dapat
membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia.
 Bahan berupa polimes sintesis atau plastik jika suda menjadi sampah tidak bisa
dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk yang menyebabkan pencemaran tanah
sehingga mengurangi kesuburan tanah, bila dibakar dapat menyebabkan penipisan
lapisan ozon.
 Dengan teknologi modern, orang dengan mudah menebang pohon di hutan untuk
membuat rumah, gedung, dan lain-lain. Akirnya hutan menjadi gundul dan terjadilah
banjir, erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, dan hilangnya kesuburan
tanah yang pada akhirnya menyengsarakan manusia.
7. Komunitas dan Teknologi
 Terjadi pencemaran suara dan pencemaran udara.
 Berkurangnya lahan pertanian yang produktif karena digunakan untuk menampung
jasa transportasi seperti terminal dan landasan pesawat terbang.
 Jika kemajuan IPTEK dikuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan
muncul kehancuran di muka bumi.
8. Kesehatan
 Kanker, akibat dari pencemaran udara, penggunaan zat kimia, penggunaan sinar X
yang tidak tepat.
 Absestos diderita oleh karyawan pabrik akibat dari debu Oksida Silokon.
 Terologi (kelainan bentuk) akibat dari penggunaan obat penenang oleh wanita hamil
sehingga anak yang dilahirkan mengalami kelainan bentuk.
9. Kemakmuran dan Pelunasan Kemudahan
 Negara yang menguasai IPTEK lebih memperoleh kemakmuran dibandingkan negara
yang kurang menguasai IPTEK.
 Penerapan teknik nuklir yang dikembangkan negara adikuasa untuk membuat senjata
mutakhir menimbulkan kegelisahan karena mengancam perdamaian dunia.
 Hubungan yang tidak serasi antara sistem produksi, sistem ekonomi, dan sistem
ekologi sehingga terjadi pemakaian SDA secara berlebihan dan kurangnya
pemanfaatan SDM yang melimpah akibatnya ada masyarakat yang menguasai
produksi dan ada yang memerlukan pekerjaan.
 Tujuan manusia yang semula memanfaatkan IPTEK untuk mensejahterakan
masyarakat ternyata mengakibatkan pemusatan kekuasaan teradap alam dan akhirnya
menguasai manusia.

Perkembangan IPTEK yang sangat pesat membuat masyarakat dapat menikmati segala
sesuatunya dengan lebih leluasa, bebas, mudah, dan mekanis. Adanya perkembangan IPTEK
menimbulkan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat membantu pembangunan suatu
negara menjadi lebih maju, perkembangan bioteknologi dapat menentukan jenis tanah,
mengetahui syarat tumbuh tanaman, ditemukannya serat sintetis, berkembangnya alat-alat
elektronik, media massa komunikasi yang canggih.
Pemanfaatan produk IPTEK yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan akan
berdampak negatif, misalnya penggunaan pestisida yang berkelanjutan akan merusak
keseimbangan ekosistem, asap pabrik, kendaraan, dan sejenisnya dapat menipiskan lapisan
ozon. Oleh karena itu, penggunaan produk IPTEK yang semakin berkembang hendaknya
memiliki keseimbangan dengan kondisi pembangunan dan lingkungan sehingga tujuan utama
dari IPTEK tersebut dapat tercapai.

Globalisasi sosial budaya menyebabkan interaksi budaya antar bangsa menjadi makin
intensif sehingga proses pembauran nilai-nilai menghasilkan sebuah budaya internasional.
Penyebab globalisasi itu sendiri akibat dari kemajuan IPTEKS.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
yang kami buat ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Tentu saja, masih
terdapat kekurangan dan kelemahan dari makalah kami ini. Jika ada saran dan kritik yang
ingin disampaikan kepada kami, silakan sampaikan lah, karena kami membutuhkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun sehingga kami bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah
dikesempatan-kesempatan yang berikutnya.

Apabila ada terdapat kesalahan dari kami, kami mohon dapat memaafkan kami dan
memakluminya, karena kami adalah manusia biasa yang tak luput dari salah, lupa dan dosa.

Anda mungkin juga menyukai