Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT SENI DAN DAMPAK

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DI INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah ISBD


Dosen Pengampu: Melisa Prawitasari, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Ahmad Andriansyah 1910312310068


Alpianor C1B115203
Aulia Fitriyana 1910312320012
Bunga Rizky Amelia 1910312320042
Dessy Utami Putri 1910312120024
Gusti Muhammad Riqho Rifawardana 1910312210060
Kevin Kegen Yosua Manalu 1910312310036
Muhammad Donny Chandra 1910312210018
Nanda Allysa Tresna Wardhani 1910312220062
Salma Nova Santya Mardi 1910312220022

Fakultas Ekonomi & Bisnis


Universitas Lambung Mangkurat
2020
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul Hakikat Seni dan Dampak Pemanfaatan Teknologi di Indonesia
tepat pada waktunya. Adapun tujuan tersebut adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, sehingga saya dapat melanjutkan kegiatan
pembelajaran ke tahap selanjutnya.

Dalam penulisan makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar, beberapa penjelasan


teknologi dan seni yaitu semua ilmu, sarana, dan alat yang berpengaruh besar dalam
kehidupan manusia guna mendukung kehidupan yang lebih baik dan jika semua itu telah
berjalan dengan baik maka kehidupan akan makmur dan kesehatan masyarakat juga lebih
baik dan tujuan-tujuan yang praktis akan tercapai. Perkembangan teknologi dapat
menunjang kemajuan-kemajuan kegiatan ilmiah.

Dalam pembuatan makalah ini kami ucapkan terimakasih kepada pembimbing


dosen mata kuliah ISBD Ibu Melisa Prawitasari. Apabila dalam penulisan terdapat
kesalahan, kami mohon maaf. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun, penulis terima dengan tangan terbuka, serta hati yang lapang. Kelak kritik
dan saran tersebut dapat menjadi bahan perbaikan bagi penulis. Akhir kata, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Banjarmarmasin, 17 Februari 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................2

Daftar Isi..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1.......................................................................................................... Latar Belakang Masalah


4
1.2………………………………………………………………………Rumusan Masalah
5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….6

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..……….15


DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...……….20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna keadaannya.
Selain diberi bentuk atau rupa yang paling baik dan sempurna dan dibekali dengan
kemampuan akalnya. Dengan dibekali kemampuan akal inilah manusia mampu
menciptakan berbagai macam peralatan hidup, menciptakan berbagai pengetahuan,
membentuk masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan, melakukan praktek jual beli
atau perdagangan, melaksanakan peribadatan, menciptakan kesenian atau hiburan, dan
lain-lain. Dengan demikian bekal kemampuan akal atau budinya itu, mereka mampu
menciptakan berbagai macam kebudayaan atau peradaban. Ilmu pengetahuan (SAINS),
ilmu pengetahuan alam dan teknologi serta seni atau biasa disingkat IPTEK adalah salah
satu contoh dari hasil olah pikir, akal atau budi manusia yang kemudian disebut dengan
nama kebudayaan. IPTEK sebagai salah satu hasil dari kebudayaan manusia yang terus
berkembang, terlebih pada era sekarang. Pencapaian IPTEK yang sangat pesat. terjadi di
bidang teknologi informasi dan komunikasi, mengakibatkan seakan-akan dunia ini tanpa
batas, yakni baik dalam pergantian teritorial (geografi), ekonomi, politik, social-budaya,
agama, pendidikan, dan lain-lain.

Dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat
mengakses informasi dan komunikasi dengan mudah dan jarak yang tadinya jauh
menjadi semakin dekat, wilayah yang tadinya terasa luas menjadi semakin sempit,
persoalan yang tadinya sulit menjadi mudah, dan masalah yang tadinya berat
menjadi ringan.

Teknologi berasal dari kata techne dan logika. Kata Yunani kuno techne berarti seni
kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang
yang memiliki keterampilan tertentu. Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu
pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau
perwujudan sesuatu.

4
Seni adalah “Keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis, ukir, dan lain-lain. Maka konsep
pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya sadar antara
manusia dengan sesama secara beradab, dimana pihak kesatu secara terarah membimbing
perkembangan kemampuan dan kepribadian.

Teknologi dan seni yaitu semua ilmu, sarana dan alat yang berpengaruh besar dalam
kehidupan manusia guna mendukung kehidupan yang lebih baik dan jika semua itu telah
berjalan dengan baik maka kehidupan akan makmur dan kesehatan masyarakat juga lebih
baik dan tujuan-tujuan yang praktis akan tercapai. Perkembangan teknologi dapat
menunjang kemajuan-kemajuan kegiatan ilmiah.

Manusia sebagai homo sapiens atau manusia berfikir,akan menghasilkan buah fikir yang
beragam, seperti sains, teknologi (homofaber), dan seni (homo esteticus). Hal tersebut
merupakan hal terpenting dalam peradaban.Pada hakekatnya manusia telah diberi
anugrah oleh Allah SWT berupaakal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong
manusia untuk menciptakansesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau
penghargaannya.

Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah menciptakan sains, teknologi danseni
sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah.
Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah mempengaruhi peradapanmanusia dalam
kehidupannya terutama dalam bidang budaya.

Seiring dengan perkembangan sains, teknologi dan seni diharapkan dapatmemberikan


pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya budaya yang menjadi
kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan sains,teknologi, dan seni secara
baik haruslah diterapkan, sehingga dapat menjagakelestarian budaya bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hakikat seni?
2. Bagaimana pemanfaatan teknologi di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hakikat seni
2. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi di Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni

Menurut pandangan tradisional, seni digeluti dan hanya diapresiasi oleh


segelintir orang dan audien yang eksklusif, pandangan ini juga mengatakan bahwa
kegiatan artistik yang benar, apapun macamnya, hanya dilakukan oleh orang-orang
tertentu yang memiliki kreativitas yang unik, yang dikenal sebagai spesialis. Namun di
masa ini pandangan semacam itu dianggap terlalu sempit dan elitis.

Seni adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda


dengan sekedar rasa gembira karena seni memiliki unsur trasendentra (spritual) dan seni
adalah ekspresi jiwa yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni melalui berbagai
media seni.

Seni bersifat universal yang dapat dipahami dan dimaknai sebagai refleksi
kehidupan manusia yang dituangkan ke dalam berbagai ekspresi. Maka keliru bila ada
yang beranggapan bahwa karya-karya seni itu bersifat individual dan eksklusif, terpisah
dari masyarakat. Segala aktivitas seni pun tak mungkin dilepaskan dari eksistensi serta
aktivitas masyarakat secara kehidupan.

Seni adalah suatu nilai hakiki yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seluruh
sejarah kebudayaan manusia pun ditandai dengan gerak dinamika jiwa seni manusia
sebagaimana terungkap dalam berbagai ragam karya seni. Seni merupakan segi batin
masyarakat yang juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antar kebudayaan yang
berlain-lain coraknya.

B. Seni Menurut Para Ali

 Seni
Janet Woll mengatakan bawa seni adalah produk sosial. Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis, dan ukir.

6
Konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya sadar antara
manusia dengan sesama secara beradap, di mana pihak kesatu secara membimbing
perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara memufiasi yaitu orang
per orang. Oleh karena itu, budi bahasa pun adalah suatu seni.
 Tujuan Menciptakan Seni
Menurut Upjon, Wingert dan Manier, tujuan seni dikatakan sebagai berikut “Seni ialah
jawaban terhadap tuntunan dasar kemanusiaan. Tujuan utamanya ialah menambah
interpretasi dan melengkapi kehidupan. Ada kalanya pada suatu waktu, seni itu dijadikan
pembantu untuk tujuan lainnya, seperti pengagungan Agama, Propaganda, Symbolisme,
dan sebagainya, tetapi dalam analisis terakir tujuan ini salah atau tidak bertentangan
dengan tujuan utamanya”.
Seni untuk seni (L’art Pour L’art), paham Humanisme universal pelopornya adalah H. B.
Jassin, Mochtar Lubis, yaitu “seni yang diciptakan untuk melahirkan rasa keindahan
semata-mata. Seni untuk masyarakat (L’art pour Enggage)”, paham realisme sosialis
pelopornya adalah AS. Darta, Pramoedya Ananta Toer, yaitu “seni yang diciptakan untuk
kepentingan masyarakat sekaligus untuk pembangunan dalam rangka meningkatkan
martabat bangsa”.

C. Fungsi Seni
1. Berdasarkan Sifat
A. Fungsi Individual Seni
1. Memenuhi kebutuhan jasmani atau fisik.
2. Memenuhi kebutuhan rohani atau emosional.
B. Fungsi Sosial Seni
Hasil karya seni yang penciptaannya dikaitkan atau dihubungkan dengan kegiatan-
kegiatan sosial. Ada 4 bidang yaitu bidang rekreasi, bidang pendidikan, bidang
keagamaan dan bidang komunikasi.
D. Berdasarkan Kegunaan
1. Fine art atau seni murni berfungsi untuk pemuasan ekspresi atau keindahan.
2. Applied art atau seni terapan berfungsi untuk dimanfaatkan.

7
E. Teknologi
1. Perkembangan Teknologi
Henslin menjelaskan bahwa istilah teknologi dapat mencakup dua hal.
Pertama, teknologi menunjuk pada peralatan, yaitu unsur yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas. Teknologi merujuk pada peralatan sedemikian sederhana seperti
sisir sampai yang sangat rumit seperti komputer. Kedua, keterampilan atau prosedur yang
diperlukan untuk membuat dan menggunakan peralatan tersebut.
Peran teknologi dalam mempengaruhi perubahan pola hidup manusia
bukanlah sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Ada empat perubahan kecenderungan
berpikir yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi, yaitu: Pertama, tumbuhnya
reifikasi, yaitu anggapan bahwa yang semakin luas dalam kenyataan harus diwujudkan
dalam bentuk-bentuk lahiriah dan diukur secara kuantitatif. Kedua, manipulasi, yaitu
kemampuan manipulasi yang tinggi bagi kerangka berpikir manusia yang disebabkan
kemampuan teknologi dalam mengubah dan mengolah benda-benda alamiah menjadi
sesuatu yang bersifat artifisial demi memenuhi kepentingan manusia. Ketiga,
fragmentasi, yaitu adanya spesialisasi dalam pembagian kerja yang akhirnya menuntut
profesionalisme dalam dunia kerja. Keempat, individualisasi, yang dicirikan dengan
semakin renggangnya ikatan seseorang dengan masyarakatnya dan semakin besarnya
peranan individu dalam tingkah laku sehari-hari (Martono, 2012:278).

2. Pemanfaatan Teknologi di Indonesia


Perkembangan IPTEK khususnya pada teknologi informasi membawa
pengaruh yang luar biasa terhadap masyarakat terutama pada generasi muda. Mulai dari
televisi, komputer, radio, telepon, dan media internet dengan seperangkat jejaring
sosialnya (facebook, twitter, friendster, plurk, myspace), yang bisa diakses dengan mudah
lewat telepon seluler di manapun tempatnya, tanpa ada kontrol dari orang lain. Sehingga
individu menjadi bebas dalam mengakses apapun yang ada di dalamnya, termasuk dalam
membangun jaringan komunikasi. Etika dalam berkomunikasi di media jejaring sosial
menjadi diabaikan, umpatan, cemoohan menjadi hal yang biasa. Kebiasaan model
komunikasi yang tanpa etika ini jika tidak segera disadari akan mampu berpengaruh pada
relitas kehidupan sosial generasi muda.

8
Nilai-nilai sosial, budaya, bahkan agama yang telah disosialisasikan semenjak
kecil menjadi tergerus pelan-pelan lewat jejaring sosial yang sifatnya pribadi dan tanpa
kontrol. Sehingga ancaman terjadinya perilaku amoral, dekadensi moral, pelanggaran
HAM, dan bahkan budaya hedonisme termasuk ideologi sekuler diam-diam dihembuskan
lewat media ini. Dan ironisnya, jejaring sosial di internet yang ibarat telah menjadi candu
bagi generasi muda kita, tidak ada konter dari pihak manapun, baik pengambil kebijakan
di pemerintah, sekolah, maupuan orang tua. Bahkan tidak ada anak-anak kita (generasi
muda) yang tidak memiliki apa yang disebut dengan facebook atau twitter di telephone
selulernya.
Telah banyak kasus terjadi akibat dari pertemuan di jejaring sosial lewat internet,
mulai dari penipuan, penculikan, traffiking, sampai pada pembunuhan, baik yang dimuat
dalam media massa maupun yang tidak. Masalah-masalah yang timbul karena akibat dari
perkembangan teknologi informasi ini tentunya merupakan ancaman bagi generasi muda
masyarakat islam ke depan. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya konkrit untuk
menyelamatkan generasi muda dari bahaya perkembangan teknologi informasi.
Ketika perkembangan teknologi informasi membelenggu generasi muda dalam
dunia virtual seolah-olah aktivitas sosial lain yang secara riil menjadi tidak penting.
Aspek etika komunikasi dan aspek sosialisasi tidak lagi menjadi prioritas dalam
kehidupan sosial.
Yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan akan lahir generasi yang egois tidak
peduli dengan lingkungan sosial menganggap tidak penting tentang etika dan nilai-nilai
sosial. Tidak menganggap penting harinya orang lain dalam kehidupan yang nyata.
Dari hasil penelitian di Indonesia, bahwa kebanyakan teknologi informasi diakses oleh
generasi muda usia antara 20 tahun-an, dengan menggunakan akun twitter dan facebook
yang di akses lewat telepon seluler. Dari hasil temuan ini bisa dikatakan bawa akses
seseorang dalam teknologi informasi sifatnya sangat pribadi.
Fenomena inilah yang menurut penulis, generasi muda telah terbelenggu atau di dominasi
oleh perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu diperlukan kedasaran individu
maupun kolektif dari dunia virtual untuk kembali sadar ke dalam dunia nyata (realitas
sosial).

9
F. Dampak IPTEK

1. Alienasi

Alienasi adalah penarikan diri atau pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat.
IPTEK dapat berdampak positif dan negatif di dalam kehidupan seperti ini. Contoh dalam
hal yang positif, walaupun seorang hidup mengasingkan diri tetapi dia tetap bisa
memperoleh informasi tentang dunia luar karena adanya IPTEK tersebut (media massa
dan elektronik). Dalam hal negatif akibat majunya IPTEK seseorang merasa tidak
memerlukan orang lain dalam hidupnya sehingga menyebabkan orang tersebut akhn sulit
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan dan orang sekitar.

2. Hegemoni

Hegemoni adalah pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara-negara lain. Kekuasaan
suatu negara memang berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Biasanya produk dari
negara yang menguasai lebih ditonjolkan. Ilmu pengetauan yang berkembang pun
melihat pada ilmu pengetahuan yang berkembang di negara-negara maju. Negara
penguasa atau negara yang lebih maju IPTEKnya itu menjadi tolok ukur terhadap IPTEK
di negara sendiri.

3. Hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan


kenikmatan materi adalah tujuan utama dalam hidup. IPTEK merupakan salah satu
penemuan kepuasan bagi pola masyarakat hedonisme yang selalu mengejar materi,
IPTEK bisa menjadi sarana maupun sasaran bagi masyarakat hedonisme. Hal ini
mengakibatkan mereka lupa akan keadaan sekitar yang memprihatinkan dan
terbentuknya kesenjangan sosial di lapisan masyarakat.

4. Heteronomi

Heteronomi adalah hal ketergantungan kepada undang-undang atau kuasa orang lain. Jika
IPTEK dikaitkan dengan heteronomi mengenai pendidikan, pendidikan di negara kita
wajib dilakukan, bahkan diharapkan pendidikan dapat menembus segala lapisan
masyarakat, jika dikaitkan dengan undang-undang. Sebuah negara tidak dapat berdiri
tanpa ada undang-undang yang mengaturnya. Tanpa undang-undang negara kita akan

10
morat-marit. Pendidikan akan dilakukan seadanya saja. Pengaruh dari luar akan keluar
masuk seenaknya saja tanpa ada penyaringannya. Hal ini akan menyebabkan suatu negara
sangat tergantung kepada undang-undang. Jadi, harus ada undang-undang untuk dapat
mengatur suatu negara, untuk membentuk warga negaranya yang berpengetahuan dan
berpendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Dampak IPTEK terhadap Kebudayaan

Kemajuan IPTEK dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya yang sudah ada.
Perubahan kondisi kehidupan manusia sehingga manusia bingung sendiri terhadap
kemajuan yang telah diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalensi teknologi
yang selain memiliki segi positif juga memiliki segi negatif. Adapun dilihat dari segi
positif sebagai berikut:

a) Informasi yang diperoleh dari perkembangan IPTEK (media elektronik, televisi,


antena para bola, internet, satelit komunikasi dan media cetak) dapat menciptakan kondisi
kehidupan baru yang sebelumnya tidak dikenal.
b) Dalam bidang teknologi kedokteran (alat kontrasepsi) meningkatkan
kesejahteraan keluarga karena berhasil melaksanakan Keluarga Berencana.
c) Mendorong penemuan hak kekayaan intelektual yang menjadi basis
perkembangan di bidang perindustrian dan perdagangan.
d) Memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan
dan mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Sehingga dilihat dari segi negatif sebagai berikut:

 Manusia menjadi resah akibat adanya benturan nilai teknologi modern dengan
nilai-nilai tradisional.
 Kontrak budaya yang ada dengan budaya asing menimbulkan perubahan sistem
nilai budaya.
 Kemajuan IPTEK dalam bidang kedokteran (alat kontrasepsi) dapat mengarahkan
perilaku seksual kalangan remaja dan orang dewasa ke pergaulan bebas tanpa kontrol.
 Gencarnya promosi produk melalui media elektronik dapat mengubah pola hidup
dari produktif menjadi konsumtif, pola hidup hemat menjadi boros.

11
 Merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan,
memperbudak sendi-sendi kehidupan dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis
kemasyarakatan. Krisis tersebut dapat mengurangi bahkan menghapuskan arti
kemanusiaan seseorang.

6. Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok Manusia

a) Pemakaian pestisida selain untuk memberantas hama tanaman ternyata juga dapat
membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia.
b) Bahan berupa polimes sintesis atau plastik jika suda menjadi sampah tidak bisa
dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk yang menyebabkan pencemaran tanah
sehingga mengurangi kesuburan tanah, bila dibakar dapat menyebabkan penipisan lapisan
ozon.
c) Dengan teknologi modern, orang dengan mudah menebang pohon di hutan untuk
membuat rumah, gedung, dan lain-lain. Akirnya hutan menjadi gundul dan terjadilah
banjir, erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, dan hilangnya kesuburan tanah
yang pada akhirnya menyengsarakan manusia.

7. Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Komunitas dan Teknologi

a) Terjadi pencemaran suara dan pencemaran udara.


b) Berkurangnya lahan pertanian yang produktif karena digunakan untuk
menampung jasa transportasi seperti terminal dan landasan pesawat terbang.
c) Jika kemajuan IPTEK dikuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan
muncul kehancuran di muka bumi.

8. Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kesehatan

Kemajuan IPTEK dapat menyebabkan berbagai penyakit di antaranya:

a) Kanker, akibat dari pencemaran udara, penggunaan zat kimia, penggunaan sinar
X yang tidak tepat.
b) Absestos diderita oleh karyawan pabrik akibat dari debu Oksida Silokon.
c) Terologi (kelainan bentuk) akibat dari penggunaan obat penenang oleh wanita
hamil sehingga anak yang dilahirkan mengalami kelainan bentuk.

12
9. Dampak Penyalahgunaan IPTEK dalam pencapaiaan Kemakmuran dan Pelunasan
Kemudahan

a) Negara yang menguasai IPTEK lebih memperoleh kemakmuran dibandingkan


negara yang kurang menguasai IPTEK.
b) Penerapan teknik nuklir yang dikembangkan negara adikuasa untuk membuat
senjata mutakhir menimbulkan kegelisahan karena mengancam perdamaian dunia.
c) Hubungan yang tidak serasi antara sistem produksi, sistem ekonomi, dan sistem
ekologi sehingga terjadi pemakaian SDA secara berlebihan dan kurangnya pemanfaatan
SDM yang melimpah akibatnya ada masyarakat yang menguasai produksi dan ada yang
memerlukan pekerjaan.
d) Tujuan manusia yang semula memanfaatkan IPTEK untuk mensejahterakan
masyarakat ternyata mengakibatkan pemusatan kekuasaan teradap alam dan akhirnya
menguasai manusia.
G. Pemanfaatan IPTEK

Perkembangan IPTEK yang sangat pesat membuat masyarakat dapat menikmati segala
sesuatunya dengan lebih leluasa, bebas, mudah, dan mekanis. Pengembangan teknologi
mengenai perilaku manusia mengakibatkan munculnya masalah-masalah etis dan
religius, misalnya saja pada kaitannya dengan etika, seperti pemahaman tingkah laku
manusia demi tujuan ekonomi dengan untung lebih banyak menyebabkan penggunaan
media massa untuk mengatur tingkah laku dalam arti selalu mengikuti mode yang sedang
trend. Saintisme yang cenderung berbicara tentang manusia sebagai sesuatu objek yang
merupakan hasil perpaduan dan persenyawaan kimiawi yang kompleks yang semuanya
ingin dijelaskan secara alamiah dan ilmiah.

Perkembangan IPTEK dalam pembangunan lingkungan sangat berperan dan memiliki


dampak, baik positif maupun negatif. Perkembanan IPTEK dapat mendatangkan
kemakmuran materi, adanya perkembangan IPTEK menimbulkan cabang-cabang ilmu
pengetahuan yang dapat membantu pembangunan suatu negara menjadi lebih maju,
perkembangan bioteknologi dapat menentukan jenis tanah, mengetahui syarat tumbuh
tanaman, ditemukannya serat sintetis, berkembangnya alat-alat elektronik, media massa
komunikasi yang canggih.

13
Namun tak lepas dari itu, pemanfaatan produk IPTEK yang berlebihan dan tidak ramah
lingkungan akan berdampak negatif, misalnya penggunaan pestisida yang berkelanjutan
akan merusak keseimbangan ekosistem, asap pabrik, kendaraan, dan sejenisnya dapat
menipiskan lapisan ozon. Oleh karena itu, penggunaan produk IPTEK yang semakin
berkembang hendaknya memiliki keseimbangan dengan kondisi pembangunan dan
lingkungan sehingga tujuan utama dari IPTEK tersebut dapat tercapai.

Pemerintahan menyadari, sehingga pengembangan dan kemajuan IPTEK bagi


pembangunan negara, cepatnya perkembangan dan kemajuan ini sangat ditentukan oleh
iklim dan lingkungan yang sehat. IPTEK dapat berkembang dengan cepat apabila cukup
tersedia peneliti yang memadai.

Globalisasi sosial budaya, yaitu interaksi budaya antar bangsa menyebabkan makin
intensifnya proses pembauran nilai-nilai yang mengarah pada terbentuknya budaya
internasional. Penyebab globalisasi, yaitu kemajuan IPTEKS, terutama teknologi
komunikasi, transportasi, travel atau tourisme, juga aspek sosial budaya, yaitu mendorong
pergeseran nilai, urbanisasi, memperlemah semangat kekeluargaan, kesenjangan sosial,
meningkatkan individualistik. Dalam GBHN 1993 disebutkan bahwa globalisasi
merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan
pembangunan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seni adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa
gembira karena seni memiliki unsur trasendentra (spritual) dan seni adalah ekspresi jiwa
yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni melalui berbagai media seni. Seni adalah
suatu nilai hakiki yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seluruh sejarah
kebudayaan manusia pun ditandai dengan gerak dinamika jiwa seni manusia sebagaimana
terungkap dalam berbagai ragam karya seni. Janet Woll mengatakan bawa seni adalah
produk sosial. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat
karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya),
seperti tari, lukis, dan ukir.
Menurut Upjon, Wingert dan Manier, tujuan seni dikatakan sebagai berikut “Seni ialah
jawaban terhadap tuntunan dasar kemanusiaan. Tujuan utamanya ialah menambah
interpretasi dan melengkapi kehidupan. Ada kalanya pada suatu waktu, seni itu dijadikan
pembantu untuk tujuan lainnya, seperti pengagungan Agama, Propaganda, Symbolisme,
dan sebagainya, tetapi dalam analisis terakir tujuan ini salah atau tidak bertentangan
dengan tujuan utamanya”.
Fungsi seni terbagi dalam 2 macam, yaitu berdasarkan sifat (memenuhi kebutuhan
jasmani dan rohani serta berkaitan dengan kegiatan sosial) dan berdasarkan kegunaan
(sebagai alat pemuas ekspresi atau keindahan dan sebagai alat yang bermanfaat).
Henslin menjelaskan bahwa istilah teknologi dapat mencakup dua hal. Pertama,
teknologi menunjuk pada peralatan, yaitu unsur yang digunakan untuk menyelesaikan
tugas. Teknologi merujuk pada peralatan sedemikian sederhana seperti sisir sampai yang
sangat rumit seperti komputer. Kedua, keterampilan atau prosedur yang diperlukan untuk
membuat dan menggunakan peralatan tersebut.

Perkembangan IPTEK khususnya pada teknologi informasi membawa pengaruh yang


luar biasa terhadap masyarakat terutama pada generasi muda. Sehingga individu menjadi
bebas dalam mengakses apapun yang ada di dalamnya, termasuk dalam membangun

15
jaringan komunikasi. Etika dalam berkomunikasi di media jejaring sosial menjadi
diabaikan, umpatan, cemoohan menjadi hal yang biasa. Kebiasaan model komunikasi
yang tanpa etika ini jika tidak segera disadari akan mampu berpengaruh pada relitas
kehidupan sosial generasi muda. Nilai-nilai sosial, budaya, bahkan agama yang telah
disosialisasikan semenjak kecil menjadi tergerus pelan-pelan lewat jejaring sosial yang
sifatnya pribadi dan tanpa kontrol.
Dampak IPTEK sendiri sebagai berikut:
1. Alienasi
Penarikan diri atau pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat.
2. Hegemoni
Pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara-negara lain.
3. Hedonisme
IPTEK bisa menjadi sarana dan sasaran bagi masyarakat hedonisme, yang
mengakibatkan masyarakat melupakan keadaan sekitar sehingga terbentuknya
kesenjangan sosial di lapisan masyarakat.
4. Heteronomi
Ketergantungan kepada undang-undang atau kuasa orang lain. Suatu negara harus ada
undang-undang untuk dapat mengaturnya, sehingga membentuk warga negaranya yang
berpengetahuan dan berpendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Kebudayaan
Kemajuan IPTEK dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya yang sudah ada.
Dampak IPTEK bagi kebudayaan memiliki segi positifnya, yaitu:
 Informasi yang diperoleh dari perkembangan IPTEK menciptakan kondisi
kehidupan baru yang sebelumnya tidak dikenal.
 Dalam bidang teknologi kedokteran (alat kontrasepsi) meningkatkan
kesejahteraan keluarga karena berhasil melaksanakan Keluarga Berencana.
 Mendorong penemuan hak kekayaan intelektual yang menjadi basis
perkembangan di bidang perindustrian dan perdagangan.
 Memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan
dan mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Selain memiliki segi positif, dampak IPTEK bagi kebudayaan juga mempunyai segi
negatifnya, yaitu:
16
 Manusia menjadi resah akibat adanya benturan nilai teknologi modern dengan
nilai-nilai tradisional.
 Kontrak budaya yang ada dengan budaya asing menimbulkan perubahan sistem
nilai budaya.
 Kemajuan IPTEK dalam bidang kedokteran (alat kontrasepsi) dapat mengarahkan
perilaku seksual kalangan remaja dan orang dewasa ke pergaulan bebas tanpa kontrol.
 Gencarnya promosi produk melalui media elektronik dapat mengubah pola hidup
dari produktif menjadi konsumtif, pola hidup hemat menjadi boros.
 Merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan,
memperbudak sendi-sendi kehidupan dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis
kemasyarakatan. Krisis tersebut dapat mengurangi bahkan menghapuskan jati diri
kemanusiaan seseorang.
6. Kebutuhan Pokok Manusia
 Pemakaian pestisida selain untuk memberantas hama tanaman ternyata juga dapat
membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia.
 Bahan berupa polimes sintesis atau plastik jika suda menjadi sampah tidak bisa
dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk yang menyebabkan pencemaran tanah
sehingga mengurangi kesuburan tanah, bila dibakar dapat menyebabkan penipisan lapisan
ozon.
 Dengan teknologi modern, orang dengan mudah menebang pohon di hutan untuk
membuat rumah, gedung, dan lain-lain. Akirnya hutan menjadi gundul dan terjadilah
banjir, erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, dan hilangnya kesuburan tanah
yang pada akhirnya menyengsarakan manusia.
7. Komunitas dan Teknologi
 Terjadi pencemaran suara dan pencemaran udara.
 Berkurangnya lahan pertanian yang produktif karena digunakan untuk
menampung jasa transportasi seperti terminal dan landasan pesawat terbang.
 Jika kemajuan IPTEK dikuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan
muncul kehancuran di muka bumi.
8. Kesehatan
 Kanker, akibat dari pencemaran udara, penggunaan zat kimia, penggunaan sinar
X yang tidak tepat.

17
 Absestos diderita oleh karyawan pabrik akibat dari debu Oksida Silokon.
 Terologi (kelainan bentuk) akibat dari penggunaan obat penenang oleh wanita
hamil sehingga anak yang dilahirkan mengalami kelainan bentuk.
9. Kemakmuran dan Pelunasan Kemudahan
 Negara yang menguasai IPTEK lebih memperoleh kemakmuran dibandingkan
negara yang kurang menguasai IPTEK.
 Penerapan teknik nuklir yang dikembangkan negara adikuasa untuk membuat
senjata mutakhir menimbulkan kegelisahan karena mengancam perdamaian dunia.
 Hubungan yang tidak serasi antara sistem produksi, sistem ekonomi, dan sistem
ekologi sehingga terjadi pemakaian SDA secara berlebihan dan kurangnya pemanfaatan
SDM yang melimpah akibatnya ada masyarakat yang menguasai produksi dan ada yang
memerlukan pekerjaan.
 Tujuan manusia yang semula memanfaatkan IPTEK untuk mensejahterakan
masyarakat ternyata mengakibatkan pemusatan kekuasaan teradap alam dan akhirnya
menguasai manusia.

Perkembangan IPTEK yang sangat pesat membuat masyarakat dapat menikmati segala
sesuatunya dengan lebih leluasa, bebas, mudah, dan mekanis. Adanya perkembangan
IPTEK menimbulkan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat membantu
pembangunan suatu negara menjadi lebih maju, perkembangan bioteknologi dapat
menentukan jenis tanah, mengetahui syarat tumbuh tanaman, ditemukannya serat sintetis,
berkembangnya alat-alat elektronik, media massa komunikasi yang canggih.

Pemanfaatan produk IPTEK yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan akan
berdampak negatif, misalnya penggunaan pestisida yang berkelanjutan akan merusak
keseimbangan ekosistem, asap pabrik, kendaraan, dan sejenisnya dapat menipiskan
lapisan ozon. Oleh karena itu, penggunaan produk IPTEK yang semakin berkembang
hendaknya memiliki keseimbangan dengan kondisi pembangunan dan lingkungan
sehingga tujuan utama dari IPTEK tersebut dapat tercapai.

Globalisasi sosial budaya menyebabkan interaksi budaya antar bangsa menjadi makin
intensif sehingga proses pembauran nilai-nilai menghasilkan sebuah budaya
internasional. Penyebab globalisasi itu sendiri akibat dari kemajuan IPTEKS.

18
B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
yang kami buat ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Tentu saja, masih
terdapat kekurangan dan kelemahan dari makalah kami ini. Jika ada saran dan kritik yang
ingin disampaikan kepada kami, silakan sampaikan lah, karena kami membutuhkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun sehingga kami bisa lebih baik lagi dalam membuat
makalah dikesempatan-kesempatan yang berikutnya.

Apabila ada terdapat kesalahan dari kami, kami mohon dapat memaafkan kami dan
memakluminya, karena kami adalah manusia biasa yang tak luput dari salah, lupa dan
dosa.

19
DAFTAR PUSTAKA

Maran, Rafael Raga. 2007. Manusia & Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Setiadi, Elly M. Kama Abdul Hakam., dan Riduan Effendi. 2012. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar Edisi Ketiga. Jakarta : Prenadamedia Group.
Mustopo, M. Habib. 1983. Manusia dan Budaya Kumpulan Essay Ilmu Budaya Dasar.
Surabaya : Usaha Nasional.
Rafiek, M. 2012. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Aswaja Pressindo.
https://id.scribd.com/document/408515092/BUKU-AJAR-ISBD-2014-pdf

20

Anda mungkin juga menyukai