Anda di halaman 1dari 15

“Pancasila Sebagai Etika Politik di Indonesia”

Dosen Pengajar:

Ibu Muslimah Hayati

Oleh Kelompok 2:

Annisa Rahmi Hayati (1910312320002) Risse Silvia Rahman (1910312120022)

Aulia Fitriyana (1910312320002) Siti Mupidah (1910312220070)

Dessy Utami Putri (1910312120024) Windy Widiarti (1910312120008)

Ghina Shofya (1910312220038) Zainul Rahma (1910312220022)

Hayatun Nisa (1910312320064)

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin 2019
Nilai

Pengertian Nilai
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan
akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang
berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu
mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan. Secara umum, Pengertian Nilai adalah suatu
keadaan serta bentuk penghargaan yang memiliki manfaat untuk manusia sebagai acuan dan
penentu dalam melakukan dan menilai suatu tindakan. Dengan adanya nilai, seseorang bisa
menentukan bagaimana caranya ia harus berperilaku dan berbeuat sehinggan tidak akan
menyimpang dari norma yang berlaku. Definisi lain dari Nilai adalah suatu alat yang
menggambarkan alasan dasar tentang cara pelaksanaan dan keadaan akhir yang lebih disukai
oleh orang secara sosial dibandingkan dengan cara pelaksanaan dan keadaan akhir yang tidak
sesuai atau berlawanan.

1. Macam - Macam Nilai

Nilai-nilai pancasila dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:


a) Nilai Dasar
Nilai dasar adalah nilai-nilai dasar yang mempunyai sifat tetap (tidak berubah), nilai-nilai
ini terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
b) Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara lebih kreatif dan
dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan peraturan Perundang-undangan lainnya, dalam Tata
Urutan Peraturan Perundang-undangan Negara menurut UU No. 10 Tahun 2004.

c) Nilai Praksis
Nilai Praksis adalah nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan nyata
sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Karakteristik Nilai

 Umum dan Abstrak


 Konsepsional
 Nilai Mengandung Kualitas Moral
 Nilai Tidak Selamanya Realistik
 Dalam Bermasyarakat, Nilai Bersifat Campuran
 Cenderung Bersifat Stabil

Norma

Pengertian Norma

Pengertian Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan ketentuan berperilaku dan
berinteraksi antar manusia di dalam suatu kelompok masyarakat dalam menjalani kehidupan
bersama-sama. Secara etimologi, kata norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “Norm” yang
artinya patokan, pokok kaidah, atau pedoman. Namun beberapa orang mengatakan bahwa istilah
norma berasal dari bahasa latin, “Mos” yang artinya kebiasaan, tata kelakuan, atau adat istiadat.
Biasanya norma berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu, misalnya etnis atau negara
tertentu. Namun, ada juga norma yang sifatnya universal dan berlaku bagi semua manusia.
Norma merupakan aturan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Bagi individu atau
kelompok masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut, maka
akan dikenakan sanksi yang berlaku. Dengan kata lain, norma memiliki kekuatan dan sifatnya
memaksa.

1. Pengertian Norma Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti norma, maka kita dapat melihat pendapat para ahli tentang
definisi norma. Berikut ini adalah pengertian norma menurut para ahli:

1) Isworo Hadi Wiyono

Menurut Isworo Hadi Wiyono, pengertian norma adalah peraturan atau petunjuk hidup
yang memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perbuatan mana yang
harus dihindari untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat.

2) John J. Macionis
Menurut John J. Macionis, pengertian norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan
masyarakat yang memandu sebuah perilaku anggota-anggotanya.

3) Soerjono Soekano

Menurut Soerjono Soekano, pengertian norma adalah suatu perangkat aturan agar
hubungan antar manusia di dalam masyarakat terjalin dengan baik.

2. Fungsi Norma Dalam Masyarakat

Secara umum, fungsi dan peranan norma dalam masyarakat adalah sebagai pedoman
bagi anggota masyarakat dalam berperilaku di tengah-tengah masyarakat. Selengkapnya, berikut
ini adalah beberapa fungsi norma bagi masyarakat:

 Berfungsi sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat


 Menciptakan keteraturan dan stabilitas dalam bermasyarakat
 Sebagai dasar dalam memberikan sanksi kepada anggota masyarakat yang melanggar
 Menciptakan keterlibatan dan keadilan dalam bermasyarakat
 Membantu masyarakat dalam mencapai tujuan bersama

3. Ciri-Ciri Norma

Kita dapat mengenali norma yang berlaku di masyarakat dengan memperhatikan


karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri norma:

 Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali norma hukum


 Norma bersifat mengikat dan terdapat sanksi di dalamnya
 Norma merupakan kesepakan bersama anggota masyarakat
 Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku
 Anggota masyarakat yang melanggar norma dkenakan sanksi
 Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat

4. Macam-Macam Norma dalam Masyarakat

Menurut pendapat C.J.T. Kansil, norma dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam.
Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam norma yang ada di masyarakat.
1) Norma Agama

Norma agama merupakan pedoman hidup manusia yang sumbernya dipercaya dari Tuhan
yang Maha Esa. Norma ini bersifat dogmatis, tidak boleh dikurangi dan tidak boleh ditambah.
Pemeluk agama tertentu meyakini bahwa norma agama mengatur tentang peribadatan dan dalam
hubungan manusia dengan sesamanya dan juga dengan penciptanya. Dalam norma agama
terdapat sanksi yaitu berupa hukuman di akhirat. Dengan kata lain, sanksi norma agama tidak
langsung diberikan namun setelah manusia meninggal dunia.

Contoh Norma Agama:

 Jangan mencuri
 Jangan berzina
 Jangan membunuh
 Melakukan perintah yang tertulis dalam kitab suci
 Melakukan peribadatan sesuai dengan kepercayaan
2) Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan meruapakan aturan atau pedoman hidup yang dianggap sebagai suara
sanubari manusia yang berhubungan dengan baik-buruknya suatu perbuatan. Norma kesusilaan
berasal dari moral dan hati nurani manusia. Dalam norma kesusilaan biasanya pemberian sanksi
bersifat tidak tegas. Bentuk sanksi norma kesusilaan lebih banyak pada rasa malu, rasa bersalah,
penyesalan atas pelanggaran.

Contoh Norma Kesusilaan:

 Jujur pada orang lain


 Berbuat baik pada sesama
 Jangan mencuri hak milik orang lain
 Berlaku adil pada semua orang
3) Norma Kesopanan

Norma kesopanan merupakan peraturan yang muncul dari hubungan antar manusia dalam
kelompok masyarakat dan dianggap penting dalam pergaulan masyarakat. Norma ini bersumber
dari masyarakat itu sendiri yang sifatnya relatif dan berbeda-beda di berbagai lingkungan dan
waktu. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma kesopanan sifatnya tidak tegas. Bentuk
sanksi norma ini umumnya adalah celaan atau ejekan dari orang lain, dikucilkan dari masyarakat.

Contoh Norma Kesopanan:

 Memberikan salam atau menyapa pada orang lain


 Membuang sampah pada tempatnya
 Bertutur kata baik dan tidak kasar
 Menghargai orang yang lebih tua

4) Norma Hukum

Norma hukum merupakan peraturan yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu yang
memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Peraturan ini bersumber dari perundang-undangan, yurisprudensi, kebiasaan, dan doktrin.

Fungsi norma hukum ini antara lain:

 Sebagai pelengkap norma lain dengan sanksi yang tegas dan nyata
 Mengatur berbagai hal yang belum ada pada norma lain
 Terkadang norma hukum bertentangan dengan norma lain. Misalnya; hukuman mati,
pada norma lain ada larangan untuk membunuh

Sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma hukum sifatnya tegas, memaksa, mengikat
terhadap semua orang. Misalnya hukuman penjara/ tahanan, denda, bahkan hukuman mati.

Contoh Norma Hukum:

 Kewajiban membayar pajak


 Dilarang mencuri, merampok, dan korupsi
 Dilarang melakukan tindak kekerasan/ membunuh
 Kendaraan umum harus melalui rute khusus
 Semua pengendara wajib memperhatikan dan mengikuti rambu lalu lintas

5) Norma Kebiasaan

Norma kebiasaan merupakan aturan sosial yang terbentuk secara sadar atau tidak sadar
dimana terdapat petunjuk perilaku secara terus menerus yang akhirnya menjadi kebiasaan.

Sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma kebiasaan ini biasanya berupa kritikan,
cemoohan, bahkan dikucilkan dari masyarakat.

Contoh Norma Kebiasaan:

 Mandi teratur setiap hari


 Menggosok gigi setiap hari agar nafas segar
 Membaca doa sebelum makan dan tidur

Moral
Pengertian moral
Pengertian moral secara umum adalah suatu hukum tingkah laku yang di terapkan kepada
setiap individu untuk dapat bersosialiasi dengan benar agar terjalin rasa hormat dan
menghormati. Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia (akhlak).
Jadi, moral dapat diartikan sebagai tindakan seseorang untuk menilai benar dalam cara hidup
seseorang mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Yaitu pengetahuan dan wwasan yang
menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amora.lMoral dalam zaman sekarang memiliki nilai
implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit, dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.

1. Pengertian Moral Secara Etimologi


Moral berasal dari bahasa Latin “mos” (jamak: mores) yang berarti kebiasaan, adat. Kata
“mos” (mores) dalam bahasa Latin sama artinya dengan etos dalam bahasa Yunani. Di dalam
bahasa Indonesia, kata moral diterjemahkan dengan “aturan kesusilaan”.
2. Pengertian Moral Menurut Para Ahli
Para ahli dan pakar memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda beda dalam
mendefinisikan apa itu moral, berikut ini pengertian moral menurut para ahli secara lengkap:
1) Menurut Merriam-webster
Moral adalah mengenai benar dan salah dalam perilaku manusia dianggap benar dan baik
oleh kebanyakan orang sesuai dengan standar perilaku yang tepat.
2) Menurut Hurlock
Perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara,
kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan konsep moral atau peraturan perilaku kebiasaan
bagu budayanya
3) Menurut Dian Ibung
Moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur
tingkah laku seseorang.
4) Menurut Sonny Keraf
Moral dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan
sebagai anggota masyarakat sebagai manusia yang memiliki posisi atau pekerjaan tertentu
5) Menurut Maria Assumpta
Pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku
manusia (human behavior) sebagai manusia.

3. Jenis dan Wujud Moral


Wujud moral dalam diri seseorang dapat terlihat dari penampilan dan perilakunya secara
keseluruhan. Adapun beberapa macam moral adalah sebagai berikut:

1) Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan adalah semua hal yang berhubungan dengan keagamaan/ religius
berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.
Wujud moral ketuhanan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan
sebaik-baiknya. Contoh; menghargai sesama manusia, menghargai agama lain, dan hidup rukun
dengan yang berbeda agama.
2) Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan semangat
kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara.
Wujud moral ideologi dan filsafat, misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia
yaitu Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara Indonesia.
3) Moral Etika dan Kesusilaan
Moral Etika dan Kesusilaan adalah semua hal yang berkaitan dengan etika dan kesusilaan
yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya dan tradisi.
Wujud moral etika dan kesusilaan, misalnya menghargai orang lain yang berbeda
pendapat, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Contoh; mengucapkan salam kepada orang
lain ketika bertemu atau berpapasan.
4) Moral Disiplin dan Hukum
Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan dengan kode etika
profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara.
Wujud moral disiplin dan hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan
aturan yang berlaku. Contoh; selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan mematuhi
rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di jalan raya.

Etika
Pengertian Etika

Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku
di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.
Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan
perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan
tentang tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab
moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat.
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya
timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif dimana
objeknya adalah manusia dan perbuatannya.
1. Pengertian Etika Menurut Ahli
1) Soergarda Poerbakawatja
Menurut Soergarda Poerbakawatja, pengertian etika adalah suatu ilmu yang memberikan
arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan manusia.
2) K. Bertens
Menurut K. Bertens, definisi etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi suatu
acuan bagi umat manusia secara baik secara individual atau kelompok dalam mengatur semua
tingkah lakunya.
3) DR. James J. Spillane SJ
Menurut DR. James, etika adalah memperhatikan suatu tingkah laku manusia di dalam
mengambil keputusan yang berhubungan dengan moral. Etika lebih mengarah ke penggunaan
akal budi dengan objektivitas guna menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang
terhadap lainnya.
4) Drs. H. Burhanudin Salam
Menurut Drs. H. Burhanudin Salam, etika adalah sebuah cabang ilmu filsafat yang
membicarakan perihal suatu nilai-nilai serta norma yang dapat menentukan suatu perilaku
manusia ke dalam kehidupannya.
5) W. J. S. Poerwadarminto
Menurut Poerwadarminto, arti etika adalah ilmu pengetahuan tentang suatu perilaku atau
perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya yang sejauh mana dapat ditentukan
oleh akal manusia.

2. Macam-Macam Etika
Etika terbagi menjadi beberapa macam. Berikut ini adalah macam-macam etika yang wajib
diketahui.
1) Etika Deskriptif
Etika Deskriptif merupakan jenis etika yang berupaya melihat sikap dan perilaku manusia
serta apa yang ia kejar dalam kehidupan ini sebagai hal yang memiliki nilai. Upaya melihat sikap
dan perilaku tersebut dilakukan dengan kritis dan rasional. Etika jenis ini menjadikan fakta
sebagai suatu dasar untuk pengambilan keputusan mengenai sikap dan perilaku yang hendak
diambil.
2) Etika Normatif
Etika Normatif adalah jenis etika yang berupaya menetapkan beragam sikap dan perilaku
ideal yang semestinya dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan ini. Etika jenis ini
memberikan penilaian dan juga memberikan norma sebagai kerangka dan dasar perilaku manusia
yang hendak diputuskan.
Selain pembagian etika di atas, secara umum etika juga masih dibagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu etika umum dan etika khusus. Berikut penjelasannya.
a) Etika Umum
Etika jenis ini berhubungan dengan keadaan dasar tentang tindakan manusia secara etis.
Selain itu, juga berkaitan dengan bagaimana manusia mengambil suatu keputusan etis tersebut
dan juga teori-teori dalam etika serta prinsip moral dasar yang dijadikan pegangan oleh manusia
dalam berbuat. Sehingga, adanya etika di sini menjadi tolak ukur atas baik buruknya suatu
tindakan.
b) Etika Khusus
Sedangkan untuk etika khusus di sini merupakan suatu penerapan dari prinsip moral di
dalam kehidupan manusia secara khusus. Misalnya, bagaimana seseorang mengambil suatu
keputusan dan bertindak dalam kehidupannya. Selain itu juga menentukan kegiatan khusus yang
mesti dilakukan dengan prinsip moral dasar yang ada.
Etika khusus di atas kemudian masih dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu etika
individual dan etika sosial. Berikut penjelasannya.
a. Etika Individual merupakan etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap dari
manusia terhadap diri mereka sendiri.
b. Etika Sosial merupakan etika yang berhubungan dengan kewajiban, sikap dan juga
perilaku manusia sebagai umat manusia.

Politik
Pengertian Politik
Politik adalah sebuah tahapan untuk membentuk atau membangun posisi-posisi
kekuasaan didalam masyarakat yang berguna sebagai pengambil keputusan-keputusan yang
terkait dengan kondisi masyarakat. Atau tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu
masalah dari masyarakat atau negara. Definisi politik juga dapat diartikan sebagai seni dan ilmu
untuk meraih kekuasaan, baik secara konstitusional maupun non-konstitusional.

1. Pengertian Politik Menurut Para Ahli


1) Franz Magnis Suseno
Pengertian politik segala kegiatan manusia yang berorientasi kepada masyarakat secara
keseluruhan, atau yang berorientasi kepada negara. Sebuah keputusan disebut keputusan politik
apabila diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan. Suatu
tindakan harus disebut politis apabila menyangkut masyarakat sebagai keseluruhan.
2) Maurice Duverger
Definisi politik menurut Maurice Duverger adalah kekuasaan, kekuatan seluruh jaringan
lembaga-lembaga (institusi) yang mempunyai kaitan dengan otoritas, dalam hal ini suasana
didominasi beberapa orang atas orang lain.

2. Tujuan Politik
Sebagai suatu kegiatan dalam sistem politik maka politik sendiri memiliki beberapa tujuan.
Tujuan politik yang ada di Indonesia dan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
a) Adanya suatu politik memiliki tujuan agar kekuasaan yang ada di masyarakat maupun
pemerintah diperoleh, dikelola, dan diterapkan sesuai dengan norma hukum.
b) Kedua, adanya politik dapat menciptakan kekuasaan di masyarakat maupun pemerintah
yang demokratis.Adanya politik dapat membantu terselenggaranya kekuasaan pemerintah
dan masyarakat yang mengacu pada prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c) Politik bertujuan mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
d) Melindungi hak-hak semua warga negara Indonesia dan menjamin terlaksananya
kewajiban-kewajiban warga negara.
e) Menjaga keamanan dan perdamaian negara.
f) Menjaga kehidupan sosial yang seimbang untuk kemajuan bangsa.

3. Macam-Macam Sistem Politik


Ada beberapa sistem politik secara umum digunakan dan yang dikenal di Indonesia.
Berikut ini beberapa macam sistem politik:
a) Sistem Politik Liberalisme
b) Sistem Politik Fasisme
c) Sistem Politik Komunisme
d) Sistem Politik Monarki
e) Sistem Politik Totaliteralism
f) Sistem Politik Oligarki
g) Sistem Politik Demokrasi

Pancasila Sebagai Etika Politik di Indonesia


Pengertian etika politik
Etika politik merupakan cabang etika dan termasuk ke dalam lingkungan filsafat serta
mempertanyakan prakis manusia.

1. Ciri-ciri Sistem Politik Pancasila


a) bersifat kekeluargaan dan gotong royong
b) menghargai HAM serta menjamin hak-hak minoritas
c) pengambilan keputusan didasarkan atas musyawarah

2. Fungsi dan Tugas Etika Politik


Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat teoritis dan
didasarkan pada aspek yang rasional, objektif, dan argumentative.
Tugas etika politik adalah membantu pembahasan masalah-masalah ideologis dapat
dijalankan secara objektif.

3. Prinsip Sistem Politik Pancasila


a) Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas
b) HAM jaminan adalah bukti kemanusiaan yang adil dan beradab
c) Solidaritas bangsa, manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri, dan melainkan juga demi
orang lain
d) Partisipasi demokrasi masyarakat
e) Adanya cita-cita the rule of law
f) Struktur sosial budaya masyarakat
g) Keadilan social
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Oktober 2019

Penulis

Anda mungkin juga menyukai