Anda di halaman 1dari 19

DESAIN

PENELITIAN
Desain Penelitian

• Kerangka atau cetak biru untuk


melaksanakan proyek riset pemasaran.
Desain penelitian merupakan rincian
prosedur dalam memperoleh informasi
yang diperlukan untuk structur dan/atau
memecahkan masalah-masalah riset
pemasaran.
Klasifikasi Desain Riset Pemasaran
Research Design

Exploratory Conclusive
Research Design Research Design

Descriptive Causal
Research Research

Cross-sectional Longitudinal
Design Design

Single Multiple
Cross-sectional Cross-sectional
Design Design
Desain Penelitian – Exploratory vs Conclusive
Exploratory Conclusive
Tujuan Memberikan wawasan & Menguji hipotesis spesifik
pemahaman dan menilai hubungan
tertentu

Karakteristik Informasi yang dibutuhkan Informasi yang dibutuhkan


dirumuskan secara telah dirumuskan dengan
longgar. Proses riset jelas.
bersifat fleksibel dan tidak Proses riset bersifat formal
terstruktur. and terstructur.
Sampelnya kecil dan tidak Sample besar dan mewakili.
mewakili. Analsisi data adalah
Analisis data primer kuantitatif.
adalah kualitatif.
Temuan Tentatif/sementara. Conclusive.

Outcome
(hasil)
Perbandingan Dasar Desain Riset
Exploratory Descriptive Causal

Tujuan Menemukan Menggambarkan Menentukan atau


gagasan dan karakteristik, membuktikan
wawasan.. potensi pasar, hubungan sebab
perilaku akibat
pembelian, fungsi
pasar, dan
sebagainya.
Karakteristik - Relatif tidak - Terstruktur dan Manipulasi satu
terstruktur. formal. atau lebih variabel
- Informasi yang - Informasi yang bebas.
dibutuhkan dicari ditetapkan Pengendalian
dirumuskan dengan jelas. variabel
secara longgar. penghubung
- Sampelnya kecil - Jumlah sampel lainnya.
dan tidak besar dan
mewakili/tidak representative.
representatif.
Exploratory Descriptive Causal

Karakteristik - Analisis data primer Analisis data


adalah kualitatif. kuantitatif.
- Proses riset relative Ditandai dengan
bersifat fleksibel, formulasi hipotesis
serbaguna dan spesifik.
sering menjadi tahap - Sering kali
awal keseluruhan sebagai riset
riset. lanjutan dari riset
eksploratori.
Metode Survey Pakar(Expert Data sekunder Percobaan
surveys) Survey (Experiments)
Survey Pilot (Pilot Panel
surveys) Observasi dan data
Data Sekunder lain
Riset Kualitatif
Temuan / Tentatif/sementara. Sebagai Sebagai
Outcome Biasanya diikuti oleh kesimpulan, kesimpulan,
(hasil) riset eksploratif lebih merupakan membantu dalam
lanjut atau riset masukan untuk pengambilan
konklusif pengambilan keputusan
keputusan manajemen
manajemen
Riset Exploratori

 Mengexplorasi atau mencari masalah atau situasi


untuk mendapatkan wawasan, pemahaman dan
gagasan.
 Hasil yang diperoleh dari riset eksploratori dapat
digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
jenis informasi yang dibutuhkan.
 Contoh : volume penjualan mengalami penurunan
tajam yang jauh dari perkiraan sebelumnya.
 Riset eksploratori merupakan riset awal yang
dapat ditindaklanjuti dengan riset lain seperti riset
deskriptif.
Manfaat Riset Exploratory :

Uses:
Memformulasikan masalah atau
mendefinisikan masalah dengan lebih
tepat
Mengidentifikasi alternatif rangkaian
tindakan
Mengembangkan hipotesis
Memisahkan variabel dan hubungan kunci
untuk pengujian lebih lanjut
Mendapatkan wawasan untuk
mengembangkan pendekatan terhadap
masalah
Riset Deskriptif
 Salah satu jenis riset konklusif yang mempunyai
tujuan utama menguraikan/mendeskripsikan
sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar.
 Harus menjawab 6W- Who, What, Where, When,
Why and How
 Hal yang digambarkan meliputi : ukuran potensi
pasar, pangsa pasar (market share), analysis
penjualan, citra/nama baik (image), penggunaan
produk, karakteristik pelanggan, pola perilaku
pembelian, motivasi membeli, sikap konsumen,
tingkat kepuasan konsumen, lokasi distribusi,
pricing, advertising
Cross-sectional design
Pengumpulan informasi mengenai sampel
yang telah ditentukan dari elemen
populasi hanya satu kali(“snapshot”)
Bersifat single cross sectional atau
multiple cross-sectional
Descriptive Research cont.

Analisis Kelompok (Cohort Analysis)


Terdiri dari satu seri survey yang
dilaksankan pada interval waktu yang
sesuai, di mana kelompok berperan
sebagai unit analisis dasar.
Cohort adalah sekelompok responden
yang mengalami peristiwa yang sama
dalam selang waktu yang sama.
[A study on leisure time activities of Baby Boomers]
Descriptive Research cont.

Longitudinal design
Jenis rancangan riset yang melibatkan
sampel tetap unsur populasi yang diukur
secara berulang tentang variabel yang
sama.
Sampel tetap sama sepanjang waktu,
sehingga menghasilkan satu set gambar
yang ketika dilihat bersamam memberikan
gambaran jelas mengenai situasi dan
perubahan yang terjadi selama itu.
Kelebihan dan Kekurangan Rancangan Relative dari
Longitudinal and Cross-sectional Design

Kriteria Evaluation Cross-sectional Longitudinal


design design
Perubahan
pendeteksian - +
Jumlah besar
pengumpulan data - +
Akurasi
- +
Sampling
Representatif + -
Bias Tanggapan
+ -
Note: tanda (+) menunjukkan kelebihan relatif terhadap rancangan yang lain,
sedangkan tanda (-) menunjukkan kekurangan relatif.
Riset Kausal
Satu jenis riset konklusif yang tujuan
utamanya mendapatkan bukti mengenai
hubungan sebab-akibat (hubungan kausal)
Untuk memahami variabel mana yang
mempengaruhi (variabel independent) dan
variable mana yang merupakan akibat
(variabel dependen) pada fenomena tertentu.
Untuk menentukan sifat hubungan antara
variabel independen dan pengaruh yang
diperkirakan.
Riset Kausal

• Variabel independen dapat berupa :


strategi pemasaran (seperti harga, kualitas
produk, promosi, distribusi), kondisi luar
(seperti daya beli konsumen, kondisi
politik), atau faktor-faktor perilaku
konsumen (demografik konsumen)
• Variabel dependen dapat berupa volume
penjualan, tingkat kepuasan konsumen,
loyalitas pelanggan, dsb.
Pedoman Pemilihan Desain Riset
• Apakah desain riset yang akan dipilih sesuai
dengan masalah atau tujuan riset?
• Apakah jenis informasi dan data yang akan
dicari?
• Siapa yang menyediakan informasi atau data
tersebut?
• Bagaimana data akan diperoleh atau
dikumpulkan?
• Bagaimana pertanyaan akan disampaikan?
• Apa tindakan yang akan dilakukan terhadap
data yang telah terkumpul nantinya?`
Hubungan antara Riset Eksploratif,
Deskriptif dan Kausal
1.Jika situasi masalah sedikit diketahui,
bisa dimulai dengan riset eksploratif.
Riset eksploratif sesuai ketika masalah
harus didefinisikan dengan lebih tepat,
alternatif rangkaian tindakan
diidentifikasikan, pertanyaan riset atau
hipotesis dikembangkan, dan variabel
yang menentukan diisolasi dan
dikelompokkan menjadi dependen dan
independen
2. Riset eksploratif adalah langkah awal
dalam keseluruhan bingkai kerja
rancangan riset. Riset eksploratif dalam
sebagian besar kasus harus atau dapat
diikuti oleh riset deskriptif atau riset kausal.
3. Rancangan tidak harus selalu dimulai
dengan riset eksploratif. Hal ini tergantung
pada sejauh mana masalah telah
didefinisikan dengan tepat dan tingkat
kepastian peneliti mengenai pendekatan
terhadap masalah.
Rancangan riset dapat saja d im u la i
dengan riset deskriptif atau kausal. Contoh
pada survey kepuasan konsumen yang
dilakukan setiap tahun tidak perlu dimulai
dengan fase eksploratif tiap tahun.
4. Walaupun riser eksploratif secara
umum merupakan langkah awal, riset
tersebut tidak harus selalu
merupakan langkah awal. Riset
eksploratif dapat mengikuti riset
deskriptif atau kausal. Riset deskriptif
atau kausal berakhir dengan temuan
yang sulit dimengerti oleh manager.
Riset eksploratif dapat menyediakan
gambaran lebih jelas untuk
memahami temuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai