Desain Penelitian
Penelitian eksplorasi
Penelitian eksplorasi dapat digunakan untuk tujuan berikut :
1. Merumuskan masalah atau merumuskan masalah lebih tepat.
2. Mengidentifikasikan alternatif tindakan.
3. Mengembangkan hipotesis.
4. Isolasi dan hubungan variabel kunci untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Dapatkan wawasan untuk mengembangkan pendekatan terhadap masalah.
6. Menetapkan prioritas untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian Deksriptif
Tujuan utama dari penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan
sesuatu-biasanya karakteristik atau fungi pasar, misalnya :
1. Untuk menggambarkan karakteristik dari kelompok-kelompok yang relevan,
seperti konsumen, tenaga penjualan, organisasi, atau daerah pasar. Sebagai
contoh, kita dapat mengembangkan profil dari “pengguna berat” (sering
pembeli) dari department store bergengsi.
2. Untuk memperkirakan persentase unit-unit dalam populasi tertentu,
menunjukkan perilaku tertentu. Misalnya, persentase pengguna berat
department store bergengsi yang juga menjadi pelanggan toko serba ada
diskon.
3. Untuk menentukan persepsi karakteristik produk. Sebagai contoh, bagaimana
rumah tangga merasakan berbagai department store dalam hal faktor
menonjol kriteria pilihan.
4. Untuk menentukan sejauh mana variabel pemasaran yang terkait. Misalnya,
untuk sejauh mana belanja di department store yang berkaitan dengan makan
ke luar.
5. Untuk membuat prediksi spesifik. Sebagai contoh, apa yang akan menjadi
penjualan ritel toko khusus fashion pakaian (kategori produk tertentu) di
wilayah tertentu?
Contoh lain dari penelitian deskriptif adalah :
a) Studi pasar, yang menjelaskan ukuran pasar, daya beli konsumen,
ketersediaan distributor, dan konsumen profil.
b) Pasar berbagi penelitian, yang menentukan proporsi dari total penjualan yang
diterima oleh perusahaan dan para pesaing.
c) Studi penjualan, yang menggambarkan penjualan menurut kawasan geografis,
jenis produk, jenis dan ukuran account.
d) Studi citra, yang menentukan persepsi konsumen perusahaan dan produk-
produknya.
e) Studi penggunaan produk, yang menggambarkan pola konsumsi.
f) Distribusi penelitian, yang menentukan pola aliran lalu lintas, jumlah, dan
lokasi distributor.
g) Studi harga, yang menggambarkan jangkauan dan frekuensi perubahan harga
dan kemungkinan konsumen terhadap perubahan harga yang diusulkan.
h) Studi periklanan, yang menggambarkan kebiasaan konsumsi media dan
penonton profil untuk program televisi tertentu dan majalah.
Cross-Sectional Designs
Desain Cross-Sectional study adalah yang paling sering digunakan desain
deskriptif dalam riset pemasaran. Desain cross-sectional adalah pengumpulan
informasi dari setiap elemen populasi sampel yang dilakukan hanya sekali pada
waktu tertentu. Desain ini terdiri dari single cross-sectional designs dan multiple
cross-sectional designs. Desain single cross-sectional hanya mengambil satu
sampel responden dari populasi target, dan informasi yang diperoleh dari sampel
ini hanya sekali. Desain ini juga disebut desain penelitian survei sampel. Desain
multiple cross-sectional akan mengambil dua atau lebih sampel responden, dan
informasi dari setiap sampel diperoleh hanya sekali. Informasi dari sampel yang
berbeda seringkali diperoleh pada waktu yang berbeda. Analisis kohor (Cohort
Analysis) sering dilakukan terhadap data yang diperoleh melalui multiple cross-
sectional design. Anlisis kohor terdiri dari sejumlah survei yang dilakukan pada
interval waktu yang tepat dan kohor tersebut dijadikan unit analisis. Sebuah kohor
adalah sekelompok responden yang mengalami kejadian yang pada periode waktu
yang sama. Misalnya kohor kelahiran tahun 60-an adalah kelompok orang yang
dilahirkan pada periode yang sama antara tahun 1960-1970.
Longitudinal Designs
Desain longitudinal mengumpulkan data dari sampel yang tetap dari unsur-
unsur populasi yang datanya diukur berulang kali. Desain longitudinal berbeda
dari desain cross-sectional karena desain longitudinal mempelajari responden
yang sama dari waktu ke waktu. Studi longitudinal menggambarkan informasi
yang berbeda antarawaktu dari responden yang sama.
Panel adalah istilah yang digunakan secara bergantian dengan istilah
desain longitudinal. Sebuah panel terdiri dari sampel responden, umumnya rumah
tangga, yang telah setuju untuk memberikan informasi pada interval tertentu
selama jangka waktu tertentu. Panel bisa juga diartikan sejumlah responden yang
sama yang memberikan informasi dari waktu ke waktu yang berbeda kepada
peneliti.
Primary
Data
Sources
Govewrnment
Trade
Secondary Electronic Associations
Data Periodicals
Sources Newspapers
Published
Data Books
Animal Reports
Private Studies
Printed
External
Records
Data Eksternal
Data yang dipublikasi baik dalam bentuk tercetak atau elektronik. Data ini
dipublikasikan oleh pemerintah pusat (kementerian dan lembaga-lembaga
pemerintah lainnya), pemerintah daerah, asosiasi industri dan perdagangan,
organisasi profesi, perusahaan riset pasar, bursa saham, Bank Indonesia, dan
perusahaan-perusahaan, serta lembaga lainnya. Kategori dari data eksternal
(Aaker, Kumar, Day, leone (2011); Maholtra (2010); Kinnear (1996); hair, Bush,
Ortinau (2003), yaitu :
1. General Business Data
Perusahaan menerbitkan informasi yang banyak dalam bentuk buku, majalah,
jurnal, surat kabar, laporan, dan literatur perdagangan. Informasi ini dapat
ditemukan dengan menggunakan petunjuk, direktori, dan index. Sumber juga
tersedia untuk mengidentifikasi data statistik. Beberapa kategori dari General
Business Data.
2. Buku Pedoman (Guides)
Misalnya: American Marketing Association Bibliography Series, Business
Information Sources, Data Sources for Business and Market Analysis, and
Encyclopedia of Business Information Sources.
3. Buku Petunjuk (Directories)
Misalnya Directories in Print, Consultants and Consulting Organizations
Directory, Encyclopedia of Associations, FINDEX: The Directory of Market
Research Reports, Studies and Surveys, and Research Services Directory.
4. Indeks (Indexes)
Misalnya Business Periodical Index, Business Index, Predicasts F&S Index:
United States, Social Sciences Citation Index, and The Wall Street Journal
Index.
5. Data Statistik Non-Pemerintahan (Nongovernment Statistical Data)
Misalnya A Guide to Consumer Markets, Predicasts Forecasts, Sales and
Marketing Management Survey of Buying Power, Standard & Poor's
Statistical Service, and Standard Rate and Data Service.
6. Publikasi Pemerintah
Pemerintah Republik Indonesia menyediakan data dan informasi yang sangat
kaya melalui Badan Pusat Statistik (BPS) dan kantor kementerian, badan dan
lembaga pemerintah lainnya, serta perguruan tinggi negeri. Data yang sangat
popular yang diterbitkan BPS adalah data sensus penduduk dan sensus
pertanian serta berbagai data survei.
7. Data Sensus (Census Data)
Di Amerika data sensus berasal dari The US Bureau of The Census adalah
sumber terbesar dunia mengenai data statistik. Kualitas dari sensus datanya
sangat tinggi dan cukup detail. Sensus data yang penting antara lain Census
of Housing, Census of Manufactures, Census of Population, Census of Retail
Trade, Census of Service Industries and Census of Wholesale Trade.
Publikasi lainnya dari Pemerintah Amerika Serikat adalah Business America,
Business Conditions Digest, Business Statistics, Index to Publications,
Statistical Abstract of The United States, dan Survey of Current Business.
1. Teknik Asosiasi
Teknik proyektif yang di dalamnya responden diberi stimulus dan diminta
memberikan tanggapan atas apa yang muncul pertama kali dalam pikiran
mereka.
Asumsi dasar teknik ini adalah bahwa asosiasi memungkinkan responden
dapat mengungkapkan perasaan dalamnya mengenai topik yang sedang
diteliti. Respon dianalisis dengan menghitung:
- Frekuensi munculnya sembarang kata sebagai respon
- Banyaknya waktu yang dihabiskan sebelum tanggapan diberikan
- Jumlah responden yang tidak memberikan tanggapan sama sekali terhadap
kata yang diujikan dalam waktu tertentu (mereka ini dianggap mempunyai
keterlibatan emosi demikian tinggi sehingga menghalangi respon).
2. Teknik Melengkapi
Teknik proyektif yang meminta responden untuk melengkapi stimulus yang
tidak lengkap. Teknik melengkapi yang umum dalam riset pemasaran adalah :
1. Teknik melengkapi kalimat
Teknik proyektif yang di dalamnya responden diberi sejumlah kalimat
tidak lengkap dan diminta untuk melengkapinya
2. Teknik melengkapi cerita
Teknik proyektif yang di dalamnya responden diberi bagian cerita dan
diminta membuat kesimpulan dengan kata-kata mereka sendiri.
3. Teknik Konstruksi
Teknik proyektif yang di dalamnya responden diminta untuk membangun
tanggapan dalam bentuk sebuah cerita, dialog atau deskripsi.
Dua teknik konstruksi utama adalah :
• Teknik tanggapan gambar
Teknik proyektif yang di dalamnya responden ditunjuki gambar dan
diminta membuat cerita untuk menjelaskan gambar tersebut.
• Uji Kartun
Karakter kartun ditunjukkan dalam situasi spesifik yang terkait dengan
masalah. Responden diminta menunjukkan dialog yang dapat dibuat
oleh tokoh kartun sebagai tanggapan atas komentar dari tokoh yang
lain.
• Teknik Ekspresif
Teknik proyektif yang di dalamnya responden ditempatkan pada situasi
verbal atau visual dan diminta menghubungkan perasaan dan sikap
orang lain terhadap situasi dimaksud.
Dua jenis teknik ekspresif yang utama adalah :
1. Teknik permainan peran
Responden diminta mengasumsikan perilaku orang lain.
2. Teknik orang ketiga
Teknik proyektif yang di dalamnya responden dihadapkan ke
situasi verbal atau visual dan diminta menghubungkan kepercayaan
dan sikap orang ketiga atas situasi tersebut.
Jenis Survei
1. Penelitian survei yang menyelidiki semua anggota populasi disebut
survei populasi atau sensus.
2. Survei sampel.
3. Cross-sectional survey: pengambilan data kepada sampel
responden terpilih yang dilakukan sekali pengambilan informasi.
4. Longitudinal surveys: pengambilan data kepada sampel responden
terpilih yang dilakukan beberapa kali pengumpulan informasi.
a) Panel studies: Responden yang sama diminta untuk
memberikan informasi beberapa kali.
b) Trend studies: Pengambilan data yang sama pada periode
waktu yang berbeda kepada responden terpilih yang
berbeda.
c) Cohort studies: Pengambilan data berulang kali kepada responden terpilih
yang memiliki kesamaan karakteristik demografi (misalnya responden
yang lahir pada tahun 1970 sampai 1980).
Skala Nominal
Skala nominal memberikan makna pada angka atau nomor sebagai label
atau tanda untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi objek. Dalam riset
pemasaran, skala nominal digunakan untuk mengidentifikasi produk, merk, model
produk, sistem pembayaran, responden. Angka atau nomor yang lebih besar tidak
memiliki makna lebih tinggi atau lebih baik dari angka yang lebih kecil. Contoh :
Sebutkan lima jenis buah-buahan yang pernah anda makan?
1. Jeruk
2. Pisang
3. Mangga
4. Apel
5. Durian
Contoh berikut adalah instrument kuesioner yang menggunakan skala
nominal untuk mengukur berbagai merek jasa keuangan yang digunakan
konsumen.
Tabel 3.1. Kuesioner Model A (Responden diminta menuliskan jawaban dari pertanyaan
yang diajukan)
JENIS PRODUK BANK/PERUSAHAAN
Tabungan
Deposito
Giro
KPR
Kredit Konsumen
Kartu Kredit VISA
Kartu Kredit MASTER CARD
Kartu Kredit AMERICAN EXPRESS
LAINNYA….
Tabel 3.1. Kuesioner Model A (Responden diminta menuliskan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan) (lanjutan)
JENIS PRODUK BANK/PERUSAHAAN
Asuransi Jiwa
Asuransi Kesehatan
Asuransi Kendaraan
Auransi lainnya…….
Tabel 3.2. Model B (responden diminta memilih jawaban yang sudah disediakan)
Sebutkan situs web yang sering anda kunjungi (tuliskan dengan memberi tanda
silang kepada nomor jawaban yang telah tersisa)
1. Situs pertamanan (facebook, twitter, myspace, hi5, lainnya)
2. Situs pencarian (google, 4shared, lainnya)
3. Situs perjodohan (cepatnikah, ecomblang, jodoh, lainnya)
4. Situs hiburan (youtube, metacafe, musik-live, lainnya)
5. Situs berita/infotainment (kompas, yahoo, okezone, lainnya)
6. Situs pendidikan (ipb, ui, unpad, itb, depdiknas, dsb)
3 4 5
Angka yang
Skala
diberikan pelari Finish
Nominal
sebagai identitas
Angka yang
Ordinal menggambarkan
Finish
Pemenang peringkat atau
rangking
Peringkat 3 Peringkat 2 Peringkat 1
Angka penilaian
Interval dengan skala 8,2 9,1 9,6
0 - 10
Waktu mencapai
garis finish
Rasio 15,2 14,1 13,4
dalam hitungan
detik
Gambar 3.1. Makna Skala Nominal, Ordinal, Interval, Rasio, pada Kasus Pelari
Nominal Nomor identitas Nomor pengaman Nomor merek, Persentase Uji Chi-
dan objek yang sosial, penomoran tipe toko, jenis square
sudah dikelas- pemain bola kelamin binomial
Tabel 3.3. Empat Skala Pengukuran dan Karakteristiknya (Maholtra 2010)
(lanjutan)
Skala Karakteristik dasar Contoh umum Contoh pemasaran
Statistik
Deskriptif Inferensial
Interval Perbedaan antara Suhu (Fahrenheit, Perilaku, pendapat Range, mean Korelasi
objek dapat di- centrigade) nomor index Standar produk-
bandingkan, deviasi waktu
angka nol (0) uji t,
diperbolehkan ANOVA
regresi,
analisis
faktor
Rasio Angka nol (0) Panjang, lebar Umur, biaya Mean- Koefisien
adalah tetap pendapatan, geometrik variasi
nilai skala rasio penjualan Mean-
dapat dibandingkan market shares harmonik
Skala Ordinal
Skala ordinal memberi makna pada angka atau nomor sebagai peringkat
dan sekaligus sebagai label atau tanda, tetapi peringkat yang berbeda tidak
menunjukkan besarnya perbedaan. Peringkat yang lebih tinggi menunjukkan
makna lebih baik, lebih disukai atau lebih terkenal suatu objek dari objek lainnya
yang dinilai responden. Contoh pengukuran dengan skala ordinal: peringkat juara
dalam sebuah turnamen olahraga, kelas sosial konsumen, peringkat merek yang
paling populer menurut konsumen.
Contoh : Sebutkan tiga jenis buah-buahan yang paling sering dikonsumsi (angka
satu menunjukkan paling sering dikonsumsi, angka dua menunjukkan kadang-
kadang dikonsumsi, dan angka tiga menunjukkan jarang dikonsumsi).
1. Pisang
2. Jeruk
3. Mangga
Skala ordinal digunakan untuk mengukur preferensi konsumen dalam
analisis conjoin. Konsumen diminta untuk merangking pilihan objek atau
kombinasi dari objek yang disukainya. Berikut dikemukakan instrumen kuesioner
untuk mengukur preferensi konsumen terhadap berbagai atribut kendaraan.
Metode Statistik Konjoin digunakan untuk menganalisis data preferensi ini. jika
anda mempertimbangkan tiga macam atribut dari Produk Mobil (Tabel 3.4)
Tabel 3.4. Tiga Atribut Produk Mobil
ATRIBUT TARAF/LEVEL
1. KELAS (< 1500 CC, 1500 - 1800 CC, >= 2000 CC)
2. MEREK (TOYOTA, HONDA, LAINNYA)
3. JENIS KENDARAAN (SEDAN, SUV, MINIBUS, JEEP)
Skala Interval
Skala interval memberikan makna kepada angka atau nomor sebagai label,
peringkat, dan perbedaan besaran pada objek yang diukur. Skala interval
menunjukkan karakteristik dari objek yang diukur. Skala interval memiliki
karakteristik skala nominal dan ordinal. Ada interval yang tetap atau sama di
antara skala-skala yang ada. Perbedaan antara 1 dan 2, sama dengan perbedaan
yang terdapat antara nomor 2 dan 3 yang sama juga dengan perbedaan yang
terdapat di antara nomor 5 dan 6. Contoh umum dari skala interval dalam
kehidupan sehari-hari adalah besarnya suhu. Pada riset pemasaran, contoh skala
interval adalah skala rating. Misalnya seorang juri pada kejuaraan menyanyi
diminta untuk memberikan nilai rating pada skala 1 sampai 10 kepada penyanyi.
Contoh lain, berikan penilaian rating kepada rasa jeruk yang sering anda konsumsi
dari skala 1 sampai 10.
Lokasi titik nol tidak tetap pada skala interval. Skala interval dapat
ditransformasi dengan tetap mempertahankan karakteristik dari skala yang asli.
Misalnya transformasi linear yang positif y = a + bx. Disini, nilai x adalah nilai
skala yang asli, y adalah nilai skala yang ditransformasikan, b adalah koefisien
positif, dan a adalah konstanta. Misalnya dua skala interval menilai bahwa objek
Jeruk, Pisang, Apel, dan Mangga sebagai 1, 2, 3, dan 4 atau sebagai 22, 24, 26,
dan 28 adalah sama. Perhatikan bahwa skala yang terakhir dapat diturunkan dari
bentuk yang sebelumnya dengan menggunakan a = 20 dan b = 2.
Contoh berikut adalah instrumen kuesioner yang menggunakan skala
interval untuk mengukur preferensi konsumen terhadap berbagai kombinasi
atribut kendaraan (Tabel 3.8).
Berikanlah penilaian rating dengan skor antara 1 sampai 10, skor 1
menyatakan sangat tidak suka dan skor 10 sangat suka terhadap kombinasi atribut
kendaraan berikut.
Tabel 3.8. Instrumen Kuesioner yang Menggunakan Skala Interval
JENIS MEREK KELAS Rating (Skor)
JAP1 Sedan Toyota < 1500 CC
JAP2 Sedan Toyota 1500-1800
JAP3 Sedan Toyota >= 2000
Scaling Techniques
Skala Perbandingan
Berikut disajikan contoh-contoh kuesioner yang menggunakan skala
perbandingan
Paired-Comparison Scales
Tabel 3.10. Kuesioner Paired-Comparison Scales
Berikut disajikan beberapa pasang rute transportasi untuk monorail di Jakarta,
pilihlah satu rute dari setiap pasang tersebut :
Rute A via Gambir Rute A via Monas
Rute B via Thamrin Rute B via Kuningan
Rute C via Senen Rute C via Salemba
Tabel 3.12. Kuesioner Rank Order Scales Merek Mobil yang Disukai
Berikut disajikan 11 merek mobil, berikan angka 1 kepada merek mobil yang paling anda
sukai untuk dibeli, urutkan angka 2 sampai 11 kepada merek mobil lainnya.
Merek Peringkat (Rank Order)
1. Mitsubishi
2. Suzuki
3. Nissan
Tabel 3.12. Kuesioner Rank Order Scales Merek Mobil yang Disukai (lanjutan)
Merek Peringkat (Rank Order)
4. Honda
5. Toyota
6. Hyundai
7. BMW
8. Mercedes
9. Chevrolet
10. AUDI
11. LAINNYA
Model 2
Sangat Buruk 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sangat Baik
Model 3
Sangat Buruk 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Sangat Baik
a. Skala Likert
Skala ini banyak digunakan karena skala ini memberi peluang kepada
responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan
terhadap suatu pernyataan. Pertanyaan diberikan berjenjang, mulai dari
tingkat terendah sampai tertinggi. Karena pilihan jawaban berjenjang, maka
setiap pilihan jawaban bisa diberi skor. Skor 1 bisa diberikan pada jenjang
jawaban terendah, misalnya “sangat tidak setuju”, bisa pula diberikan pada
jenjang jawaban tertinggi, misalnya “sangat setuju” asal dilakukan secara
konsisten.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan skala Likert :
1. Urutan pertanyaan perlu diacak agar setiap pertanyaan mendapat peluang
yang sama untuk setiap posisi. Hal ini penting untuk menghindari bias
posisi.
2. Hindari keseragaman pilihan jawaban dengan mengacak titik ekstrem
positif dan negatif. Hal ini perlu untuk menghindari keseragaman untuk
semua jawaban karena kemalasan responden memeriksa pertanyaan satu
persatu.
Tabel 3.17. Contoh Pertanyaan Menggunakan Skala Likert Model 1
Bagaimana sikap anda terhadap 5 pernyataan berikut mengenai kebersihan kota Jakarta
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
setuju setuju tidak
setuju
Pemerintah seharusnya
menambah jumlah
pegawai kebersihan
Pemerintah seharusnya
menyediakan berbagai
fasilitas yang lebih
memadai agar kota
lebih bersih
Tabel 3.17. Contoh Pertanyaan Menggunakan Skala Likert Model 1 (lanjutan)
Bagaimana sikap anda terhadap 5 pernyataan berikut mengenai kebersihan kota Jakarta
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
setuju setuju tidak
setuju
Pemerintah harus
memberikan sanksi
kepada warga yang
tidak melanggar aturan
kebersihan
Pemerintah menindak
tegas lembaga sosial
atau bisnis yang tidak
mematuhi aturan
kebersihan
Pemerintah DKI
melakukan kerja sama
yang erat dengan
Pemda lainnya agar
bisa menciptakan
kebersihan
Tabel 3.22. Contoh Kuesioner yang Menggunakan Teknik Staple Scale Model 2
Berikanlah penilaian terhadap atribut mobil Jepang. Angka positif menunjukkan
kriteria penilaian yang sangat tepat mengenai atribut yang dinilai.
1. Hemat bahan bakar 2 1 -1 -2
2. Model menarik 2 1 -1 -2
3. Perawatan mudah 2 1 -1 -2
4. Daya tahan mesin awet, tidak mudah rusak 2 1 -1 -2
5. Suku cadang mudah didapat 2 1 -1 -2
6. Merek mobil Jepang populer 2 1 -1 -2
7. Nyaman dikendarai 2 1 -1 -2
5. Sifat dan tingkat deskripsi verbal, berkaitan dengan skala kategori dengan
pertimbangan yang beragam dan dapat berpengaruh pada respon yang
diberikan. Skala kategori dapat berupa deskripsi secara verbal, angka ataupun
gambar. Selanjutnya, peneliti harus memutuskan setiap kategori skala,
beberapa kategori skala ataupun hanya kategori skala yang ekstrim. Dengan
kata lain, kategori deskripsi sebaiknya dibuat sedekat mungkin dengan
kategori respon yang ada.
Tabel 3.29. Contoh Kuesioner yang Mengukur Sikap Konsumen dengan Menggunakan
Skala Kategori dengan Deskripsi Verbal
Bagaimana tingkat kepuasan anda setelah mendapatkan pelayanan klaim dari
Perusahaan Asuransi PT X?
1. Sangat Tidak Puas
2. Tidak Puas
3. Netral
4. Puas
5. Sangat Puas