Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pertemuan ke 3
Mata Kuliah : Riset Pemasaran
Kode Mata Kuliah : MBB 502 sks:3
Waktu Pertemuan : 150 menit
A. Pokok Bahasan : Rancangan Riset
B. Sub Pokok Bahasan : 1. Rancangan Riset : Definisi
2. Rancangan Riset : Klasifikasi
1. Riset Eksploratif
2. Riset Deskriftif
3. Riset Kausal
3. Hubungan antara riset eksploratif, deskriptif dan kausal.
4. Sumber Kesalahan potensial
5. Menganggarkan dan menjadwalkan riset
C. Kompetensi Umum : Mahasiswa dapat memahami dan Mengerti rancangan riset
D. Indikator Keberhasilan : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi Rancangan
Riset melalui tanya jawab
2. Mahasiswa mampu menjelasakan Klasifikasi Rancangan
Riset dengan diskusi (Riset Eksploratif ;Riset
Deskriftif :Riset Kausal)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antar jenis
riset.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber kesalahan
potensial riset dengan tanya jawab
4. Mahasiwa mampu menjelaskan cara menganggarkan
dan menjadwalkan riset dengan tugas individu 1
Rancangan Riset : Definisi
 Rancangan Riset : bingkai kerja atau cetak biru
untuk melaksanakan proyek riset pemasaran.
 Merinci prosedur penting untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan untuk menyusun
dan/atau memecahkan masalah riset
pemasaran.
 Sebagai dasar pelaksanaan proyek riset.
 Rancangan riset yang baik akan memastikan
riset dilakukan dgn efektif dan efisien.

2
 Secara umum, rancangan riset terdiri dari
komponen-komponen:
1. Mendefinisikan informasi yg dibutuhkan (masalah
riset pemasaran dan pengembangan pendekatan
masalah secara jelas).
2. Merancang fase riset (eksploratif,deskriftif, dan/atau
kausal).
3. Spesikasi prosedur pengukuran dan penetapan
skala.
4. Format wawancara dan uji awal kuesioner.
5. Menguraikan proses sampling dan ukuran sampel.
6. Mengembangkan rencana analisis data
…………………………proposal riset……………………

3
Rancangan Riset : Klasifikasi
 Secara Luas, rancangan riset dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Riset eksploratif :
 Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai
masalah yang dihadapi peneliti.
 Digunakan dalam hal ketika anda harus mendefinisikan
masalah dengan lebih tepat, mengidentifikasikan
serangkaian tindakan yang relevan atau mendapatkan
gambaran tambahan terhadap masalah.
 Informasi yg didapat masih didefinisikan dengan longgar,
dan proses riset bersifat fleksibel dan tidak terstruktur.
 Temuan riset masih dianggap sementara dan merupakan
masukan untuk riset lebih lanjut.
 Umumnya diikuti oleh riset eksploratif lanjutan atau
konklusif.
 Riset ini, terutama yg bersifak kualitatif juga bisa menjadi
keseluruhan riset.

4
2. Riset Konklusif :
 Bertujuan untuk menguji hipotesis spesifik
dan menguji hubungan spesifik.
 Bersifat lebih formal dan lebih terstruktur.
 Berdasarkan sample data yg representatif.
 Data yg dihasilkan umumnya dianalisis
secara kuantitatif.
 Temuan riset dianggap sebagai kesimpulan
dan menjadi masukan bagi pengambilan
keputusan manajemen.
 Rancangan riset berbentuk deskriptif atau
kausal.

5
KLASIFIKASI RANCANGAN RISET

Rancangan
Riset

Rancangan Rancangan
Riset Riset Konklusif
Eksploratif

Riset Riset Kausal


Deskriptif

Rancangan Rancangan
Cross- Longitudinal
Sectional

Single Multiple
6
Riset Eksploratif
 Untuk menjawab : what?...memberikan pemahaman dan pengertian
mendalam thdp suatu objek.
 Informasi sgt longgar, fleksibel, tdk terstruktur, sampel tidak
banyak, jika ada analis data primer lebih bersifat kualitatif.
 Riset ini bermanfaat ketika peneliti tidak mempunyai pemahaman
yang cukup dalam proyek riset.
 Menyusun atau menformulasikan masalah secara lebih tepat.
 Mengembangkan hipotesis
 Menentukan variabel penelitian dan pengujian lebih lanjut.
 Selain kemampuan peneliti, dapat juga dengan:
 Survey pakar
 Survey pilot
 Data sekunder yang dianalisis secara kualitatif
 Riset kualitatif.

7
 Data sekunder :
 data yg telah dikumpulkan untuk maksud
selain untuk menyelesaikan masalah yg
sedang dihadapi (sehingga terkadang sangat
terbatas untuk hal-hal yg penting, kurang
relevan , kurang akurat, kurang mutakhir)
 Dapat ditemukan dgn cepat dan tidak mahal
 Pengujian data sekunder yg tersedia
merupakan prasyarat pengumpulan data
primer, hanya jika data sekunder tidak bisa
menjawab permasalahan baru dilanjutkan
dengan data primer.
8
Data Riset Pemasaran

Data Data Primer


Sekunder

Internal Eksternal

Siap Perlu Bahan Database Layanan


Pakai Proses Terbitan Komputer Sindikasi

9
Bahan
Terbitan

Sumber Sumber
Bisnis Pemerintah
Umum

Penerbitan
Data Pemerintah
Sensus Lainnya

10
 Riset Kualitatif:
 Alasan: jika menggunakan metode
memperoleh informasi dari responden yang
terstruktur dan formal tidak selalu
memungkinkan atau diminati.
 Bisa menggunakan pendekatan langsung
(focus group dan wawancara mendalam) atau
tidak langsung (menyembunyikan maksud
riset sebenarnya ; asosiasi, ekspresif).

11
Data Riset
Pemasaran

Data Sekunder Data Primer

Data Data Kualitatif


Kuantitatif

Deskriptif Kausal

Eksperimen

Data Survey Data Observasi dan data


lain

12
Riset Konklusif
 Adalah riset yang didesain untuk menolong
pengambil keputusan menentukan,
mengevaluasi dan memilih alternatif terbaik
dalam memecahkan masalah.
 Tujuan: menguji spesifik hipotesis dan hubungan
berbagai variabel.
 Karakteristik : informasi yg dipergunakan harus
diidentifikasikan, proses penelitiannya sangat
formal dan terstruktur, sampel yg dipergunakan
harus mewakili,analisis data bersifat kuantitatif.
 Hasil/outpit : dapat memutuskan dan dapat
dipergunakan sebagai masukan untuk pengambil
keputusan.
13
 Peneliti diasumsikan telah memiliki
pemahaman tentang masalah riset dan
telah mengetahui jenis informasi yang
dicari (bisa jadi pemahaman ini didapat
dari riset eksploratori sebelumnya, oleh
karena itu dalam riset pemasaran, riset
eksploratori dan deskriptif seringkali
dilakukan secara berurutan).

14
 Riset Deskriptif:
 Tujuan : menjelaskan karakteristik
 Karakteristik: ditandai dgn hipotesis spesifik,
memiliki desain penelitian terstruktur.
 Metode : menggunakan data sekunder, data
primer (survey), panel (sampel responden yg
memberikan informasi spesifik dlm interval yg
teratur atau dalam periode tertentu) atau
observasi.

15
 Dibedakan atas:
1. Desain cross sectional: yaitu kegiatan riset
yg dilakukan pada satu periode ttt (potret
thdp objek), sehingga fakta yg dapat
digambarkan berupa kegiatan pd saat ttt.
 Single cross sectional : dari satu jenis responden
untuk satu saat/waktu (cth ; mengetahui
efektivitas kupon iklan sbg alat promosi bagi
pembeli di supermarket X).
 Multiple cross sectional : kegiatan pengumpulan
data yang dilakukan untuk waktu yg berbeda-
beda dengan sample yang berbeda (cth:
mengetahui kecenderungan makan mie instan
selama 5 tahun terakhir).

16
2. Desain Longitudinal : tipe desain riset
yang melibatkan jumlah sampel yang
tetap yang diukur secara terus-menerus,
sehingga mendapatkan gambaran secara
serial yang kontiniu berikut
perubahannya.
 Data longitudinal dapat menunjukkan
perubahan

17
Data Cross Sectional:
Periode Waktu
Merek Survey Survey
yang Periode I Periode II
dibeli

A 200 200
B 300 300
C 500 500
Total 1000 1000
Data longitudinal

Merek Dibeli pada periode II Total


A B C
Dibeli pada A 100 50 50 200
Periode I
B 25 100 175 300
C 75 150 275 500
Total 200 300 500 1000
Responden yg tetap beli A pd 2 periode = 100/200 = 50%
Responden yg tetap beli B pd 2 periode = 100/300 = 33,3%
Responden yg tetap beli C pd 2 periode = 275/500 = 55%
Sehingga merek C memiliki loyalitas tertinggi 18
 RISET KAUSAL:
 Tujuan: mencari hubungan sebab akibat.
 Mengetahui variabel yang menjadi penyebab atau variabel
pengaruh (independen) dan variabel yang menjadi akibat
atau variabel terpengaruh (dependen).
 Mengetahui hubungan atau keterkaian antara variabel
tersebut.
 Karakteristik : riset ini khusus menguji variabel
independen, menggunakan variabel kontrol (dgn
eksperimen).
 Walaupun riset deskriptif dapat menentukan derajat
hubungan antar variabel tapi tidak sesuai untuk
menguji hubungan kausal shg riset kausal bisa.
 Variabel kausal/ indipenden pd jenis riset ini
dimanipulasi dalam lingkungan yg relatif terkendali.
 Metode utama adalah dengan melakukan percobaab.

19
Hubungan antara Riset Eksploratif, Deskriptif,
dan Kausal.

 Perbedaan antar riset tdk bersifat mutlak, sehingga


proyek riset ttt mungkin melibatkan lebih dari satu
rancangan riset, yang berarti melayani beberapa
tujuan.
 Kombinasi rancangan apa yg dibutuhkan tergantung
pd sifat masalahnya.
 Petunjuk umum untuk memilih rancangan riset adalah
sebagai berikut: ……

20
 Petunjuk umum….:
1. Jika situasi masalah sedikit diketahui, diharapkan
memulai dengan riset eksploratif. Riset eksploratif
sesuai ketika masalah harus didefinisikan dgn lebih
tepat, alternatif rangkaianan tindakan diidentifikasi,
pertanyaan riset atau hipotesis dikembangkan, dan
variabel yg menentukan diisolasi dan
dikelompokkan menjadi dependen dan independen.
2. Riset eksploratif adalah langkah awal dlm
keseluruham bingkai kerja rancangan riset. Riset ini
dlm sbg besar kasus harus diikuti oleh riset
deskriptif atau kausal. Cth: hipotesis yg
dikembangkan melalui riset eksploratif harus diuji
secara statistik menggunakan riset deskriftif atau
kausal.

21
 Petunjuk umum….:
3. Kita tdk sll harus memulai stp rancangan riset dg
riset eksploratif. Hal ini tergantung sejauh mana
masalah tlh didefinisikan dgn tepat dan tkt
kepastian peneliti mengenai pendekatan thdp
masalah. Sbh rancangan riset dpt saja dimulai dgn
riset deskriptif atau kausal. Misalnya, survey
kepuasan konsumen yg dilakukan rutin tdk perlu
fase eksploratif stp tahunnya.
4. Walaupun riset eksploratif secara umum merupakan
langkah awal. Riset eksploratif juga dapat
mengikuti riset deskriptif atau kausal. Cth ; riset
deskriptif atau kausal berakhir dgn temuan yg sulit
dimengerti oleh manajer, riset eksploratif dpt
menyediakan gambaran lebih jelas utk memahami
temuan tsb (Malhotra).

22
SUMBER KESALAHAN POTENSIAL

Kesalahan Total

Non Sampling
sampling secara acak

Kesalahan Tanggapan
bukan
tanggapan
(tidak
bersedia) Kesalahan Pewawan- Responden
Peneliti cara
23
Menganggarkan dan Menjadwalkan

 Batasan : keuangan, waktu, tenaga kerja


dll
 Metode : jalur kritis

24

Anda mungkin juga menyukai