Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN 1

Buku Metode Penelitian Sosial

MENYUSUN DESAIN PENELITIAN (RESEARCH DESIGN)


Makmur Rozi

Sebagian besar dari anda pasti sudah pernah mendengar istilah penelitian
kuantitatif. Namun belum banyak dari kita yang sudah memahami dengan
benar dan mendalam mengenai kaidah penelitian kuantitatif, termasuk
bagaimana melakukannya dengan benar sesuai dengan prinsip serta
kaidah ilmiah. Padahal “roh” dari sebuah kegiatan penelitian adalah
tahapannya yang sistematik dan secara ketat berpegang teguh pada
sejumlah prinsip ilmiah.

Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan


menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah. Pengetahuan dan kebenaran dapat
saja diperoleh melalui experiental reality (pengalaman), agreement reality
(konsensus), namun dengan melakukan penelitian maka kita melakukan
tahapan kegiatan yang objektif untuk mengembangkan, serta menguji ilmu
pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun
secara sistematis. Oleh karena itu ciri-ciri ilmiah dari penelitian yang
dimaksud di sini antara lain: a) rasional; b) empiris; c) sistematis

Gambar 1. RASIONAL
Dilakukan dengan cara yg masuk akal sehingga
Ciri Kaidah ilmiah terjangkau penalaran manusia

CARA ILMIAH EMPIRIS


Dapat diamati indera manusia sehingga
Penelitian didasarkan ciri-ciri Orang lain dapat mengamati dan
keilmuan Mengetahui cara yg digunakan

SISTEMATIS
Proses yg digunakan menggunakan
langkah yg logis

Ciri-ciri penelitian antara lain memiliki beberapa hal sebagai berikut:


1. Memiliki masalah, terumus jelas dan terperinci.
2. Memiliki hipotesis, terumus jelas dan terperinci.
3. Terencana, bertujuan dan bermetode.
4. Empiris, berdasarkan observasi fenomena.
5. Bersifat objektif.
6. Sistematis.
7. Berlogika, berdasarkan analisis teoritis.
8. Berakurasi dan valid, menggunakan instrumen yang tepat dan
reliabel.
9. Memiliki sumber data, primer dan sekunder.

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 2


Buku Metode Penelitian Sosial

Penelitian memiliki beberapa manfaat atau kegunaan, antara lain: a)


Untuk memahami masalah (Penelitian dapat memperjelas suatu masalah/
informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu); b) untuk
memecahkan masalah (Penelitian dapat meminimalkan/mengeliminir
masalah); c) mengantisipasi masalah (penelitian dilakukan untuk
mengupayakan agar masalah tidak terjadi)

Berkaca dari sejumlah manfaat praktis tersebut, aktivitas penelitian


semakin banyak digunakan oleh berbagai pihak baik di dunia akademik,
birokrasi pemerintahan, maupun dalam mendukung aktivitas Non
Governmental Organization (NGO). Penelitian kuantitatif khususnya
banyak diadopsi untuk melakukan kajian baseline, monitoring, maupun
evaluasi, dengan pertimbangan karakteristiknya yang lebih terukut. Oleh
karena itu pengenalan terhadap elemen dan tahapan penelitian kuantitatif,
elemen dan tahapan menyusun desain penelitian merupakan sebuah
keharusan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pelaksanaan
penelitian kuantitatif yang benar sesuai kaidah ilmiah. Bab ini akan
memberikan gambaran mengenai kedua hal tersebut, termasuk di
dalamnya cara merumuskan masalah, membuat pertanyaan penelitian
kuantitatif, menyusun hipotesis.

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 3


Buku Metode Penelitian Sosial

A. DEFINISI PENELITIAN KUANTITATIF

Sebelum melihat lebih jauh tahapan yang harus dilakukan dalam


penelitian kuantitatif, ada baiknya kita sedikit menyamakan persepsi
mengenai hakikat penelitian kuantitatif. Termasuk melihat sejumlah
perbedaan mendasarnya dengan penelitian kualitatif.

Apa itu penelitian kuantitatif? Penelitian Kuantitatif adalah sebuah


usaha ilmiah yang sistematis menggunakan rancangan penelitian
berdasarkan prosedur statistic atau dengancara lain dari kuantifikasi untuk
mengukur variabel penelitiannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model teori-teori dan
hipotesis. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu
teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk
menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal.

Banyak sekali acuan literatur metodologi yang membahas secara


mendalam mengenai perbedaan antara penelitian kualitatif dari berbagai
aspek, antara lain dari aspek ontologis (hakikat dasar gejala sosial),
epistemologis (hakikat dasar ilmu pengetahuan), aksiologis (tujuan
penelitian), hakikat dasar manusia. Pembahasan secara mendalam
mengenai perbedaan tersebut tidak akan disajikan di sini, namun
beberapa inti perbedaan dari kedua jenis pendekatan dan metode
penelitian tersebut harus tetap diketahui dan dipahami. (lihat tabel di
bawah)

Tabel 1. Perbedaan Penelitian Kuantitatif & kualitatif


No Kuantitatif Kualitatif
1 Mengukur fakta yang nyata Mengkonstruksi realitas sosial,
makna kultural
2 Tunggal, konkrit, teramati Ganda, holistik, dinamis, hsl
konstruksi & pemahaman
3 Fokus pada Variabel Fokus pada proses interaksi,
kejadian
4 Reliabilitas adalah penting Keaslian adalah penting
5 Bebas nilai Tidak Bebas Nilai, eksplisit
6 Independen Interaktif tidak dapat
dipisisahkan
7 Tidak kontekstual Kontekstual dan terbatas
8 Jumlah banyak Sedikit kasus
9 Analisa Statistik Analisa tematik
10 Peneliti berjarak Peneliti terlibat dan tidak
berjarak
11 Cenderung membuat Transferability/hanya mungkin
generalisasi dalam ikatan konteks dan
waktub

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 4


Buku Metode Penelitian Sosial

B. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PENELITIAN KUANTITATIF

Bagaimana melakukan penelitian kuantitatif? Menurut neumann


Penelitian kuantitatif cenderung mengikuti pola yang bersifat linear atau
pola rangkaian tetap (fixed sequence of step). Artinya, proses penelitian
dilakukan secara bertahap mengikuti suatu pola tahapan garis lurus,
dimana peneliti mengikuti tahapan yang sudah ditetapkan. Pada dasarnya
terhadap empat tahapan pokok yang harus dilakukan dalam penelitian
kuantitatif, yaitu:
1. Penyusunan Desain Penelitian (research Design)
2. Pengumpulan Data
3. Pengolahan, Analisa Data & pelaporan
4. Diseminasi Hasil

Beberapa tahapan utama, dapat terbagi atas beberapa sub tahapan.


Seluruh tahapan yang harus dilakukan dalam sebuah penelitian kuantitatif,
dapat dilihat pada ilustrasi gambar di bawah ini

Gambar 1. Tahapan Kegiatan penelitian Kuantitatif

1 6 7
Interpretasi
Memilih Topik Analisa Data Data

2 5 8
Merumuskan Mengumpulkan Diseminasi
Permasalahan Data Temuan

3 4
Memfokuskan Menentukan
Pertanyaan
metodologi
Penelitian

Pada pembahasan awal ini, kita akan membahas tahapan pertama dari
penelitian kuantitatif yakni penyusunan desain (proposal) penelitian).
Berdasarkan ilustrasi gambar 1 di atas, setidaknya terdapat empat sub
tahapan penting yang harus dilakukan dalam penyusunan desain
(proposal) penelitian, yaitu 1) menentukan topik; 2) merumuskan
permasalahan dan pertanyaan penelitian; 3) melakukan tinjauan
konseptual (definisi konseptual dan operasional); 4) menentukan
metodologi yang digunakan.

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 5


Buku Metode Penelitian Sosial

B.1 Penyusunan Desain Penelitian (research Design)

Desain atau proposal penelitian adalah sebuah rancangan atau


perencanaan dari penelitian yang akan dilakukan. Dengan logika yang
linear seperti dijelaskan di atas, desain penelitian merupakan sebuah
tahapan krusial. Desain penelitian yang baik akan menentukan
keberhasilan sebuah penelitian kuantitatif. Sebaliknya desain penelitian
yang kurang baik akan mempengaruhi kualitas hasilnya.
Box. 1

Desain penelitian kuantitatif SISTEMATIKA RANCANGAN


memiliki beberapa ciri berikut: PENELITIAN KUANTITATIF
A. Pendahuluan
1. Luas dan rinci  Latar Belakang
2. Masalah dirumuskan dengan  Permasalahan
 Pertanyaan Penelitian
spesifik dan jelas  Tujuan Penelitian
3. Literatur berhubungan dengan  Signifikansi Penelitian (akademik&praktis)

masalah dan variabel yang B. Kerangka Konseptual


diteliti  Tinjauan Pustaka
 Kerangka Teori
4. Prosedur yang spesifik dan  Operasionalisasi Konsep
rinci langkah-langkahnya  Model Analisa
 Hipotesis Penelitian

Sistematika rancangan penelitian C. Metode Penelitian yang akan


digunakan
kuantitatif terdiri dari empat hal ◦ Pendekatan penelitian
pokok yakni: a) pendahuluan; b) ◦ Jenis penelitian
kerangka konseptual; c) metode ◦ Populasi dan Sampel penelitian
penelitian, dan d) instrumen. Lebih ◦ Teknik pengumpulan data
◦ Teknik analisa data
lengkap dapat dilihat pada tabel di
samping. D. Instrumen penelitian

Namun, sebagaimana diuraikan sebelumnya, terdapat empat tahapan


pokok dalam penyusunan desain penelitian kuantitatif yang terdiri dari 1)
penentuan topik; 2) perumusan masalah dan pertanyaan penelitian 3)
tinjauan konseptual (definisi konseptual dan operasional); dan 4)
penentuan metodologi yang digunakan. Pada pembahasan kali, titik berat
pembahasan akan lebih diarahkan pada tiga poin pertama.

a. Penentuan Topik

Menentukan topik penelitian merupakan tahapan awal yang sangat


penting dalam menyusun desain penelitian untuk melakukan sebuah
penelitian. Topik adalah konsep kunci atau kata kunci (keyword) yang
mewakili realitas empiris yang ingin diteliti. Misalnya, topik mengenai
pendidikan non formal, kesehatan reproduksi, kesehatan anak, dan
banyak lagi (anda dapat saja membayangkan ataupun menuliskan topik
penelitian yang menjadi minat anda)

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 6


Buku Metode Penelitian Sosial

Seringkali terdapat persepsi yang keliru bahwa penelitian yang berkualitas


tidak ditentukan oleh topik yang memiliki kesulitan tinggi. Penelitian yang
baik setidaknya memiliki topic dengan beberapa ciri berikut ini:

1. Mengacu pada urgensi dan manfaatnya. Artinya topik yang baik


sedapat mungkin berguna dan memiliki urgensi yang tinggi bagi
pihak yang melakukan penelitian. Misalnya topik yang baik adalah
yang berguna bagi pengembangan program, kebutuhan evaluasi
program, dan sebagainya yang berkaitan dengan pendidikan dan
kesehatan anak.
2. Membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan. Topik
yang baik, khususnya bagi penelitian yang sifatnya murni dan
terutama yang dilakukan di dunia akademik harus memberikan
sumbangsih bagi berkembangnya pengetahuan baru, baik berupa
kritik terhadap teori yang ada, tambahan terhadap teori yang ada,
dan sebagainya
3. Aktual. Mengangkat masalah-masalah terbaru dan sesuai dengan
dinamika yang terjadi di masyarakat yang akan diteliti
4. Originalitas.
5. Dapat diteliti (researchable). Topik penelitian sebaiknya mudah
direalisasikan dan tidak sukar dalam olah datanya, jangan memilih
topik yang sulit dan tidak rasional, apalagi tidak didukung oleh
dana, waktu dan tenaga yang memadai. Topik penelitian dapat
dianalisis.

Darimana memperoleh topik penelitian? Topik penelitian dapat diperoleh


dari berbagai sumber dan mekanisme, antara lain:

 Dengan melakukan studi literatur/tinjauan pustaka (Bacaan,


terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian)
◦ Replikasi pertanyaan penelitian
◦ Ekplorasi temuan yg tidak. Disengaja
◦ Saran dari peneliti lain
◦ Mengembangkan teori pada topik lain
◦ Menguji teori atau temuan penelitian sblmnya
 Diskusi dengan pihak lain (Seminar, konferensi dan lain-lain
pertemuan ilmiah)
 Pernyataan pemegang otoritas (kebutuhan lembaga)
 Pengamatan selintas (observasi)
 Ketertarikan peneliti pada masalah tertentu
 Realitas sehari-hari yang mengundang pertanyaan dan ketertarikan
dari peneliti.
 Pengalaman Pribadi
 Menerapkan topik pada konteks tertentu
 Disesuaikan dengan tujuan dan hasil yang diinginkan

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 7


Buku Metode Penelitian Sosial

Setelah memilih topik yang sesuai, kemudian topik tersebut difokuskan


atau dipersempit menjadi sejumlah pertanyaan penelitian yang lebih
spesifik sebagai titik tolak penelitian

Gambar 2. Topik & Pertanyaan


Pertanyaan penelitian

Pemilihan Pertanyaan penelitian


Topik

Pertanyaan penelitian

b. Perumusan masalah, pertanyaan dan hipotesis penelitian

Setelah memilih topik, hal yang harus dilakukan adalah merumuskan


permasalahan dan menyusun pertanyaan penelitian. Permasalahan
berisikan sejumlah data dan argumentasi yang menjadi pegangan peneliti
bahwa masalah yang ingin diteliti merupakan sebuah hal yang penting
(setidaknya dalam lingkup tertentu). Pilihan topik tertentu (misalnya
pendidikan non-formal) harus diperjelas dengan sebuah rumusan masalah
untuk menjawab beberapa pertanyaan pokok; mengapa topik tersebut
(pendidikan non formal) yang dipilih? Ada apa dengan topik tersebut
sehingga dipilih? Permasalahan apa yang menarik dari topik tersebut?

Masalah penelitian merupakan sebuah rumusan ketidaksesuaian atau


kesenjangan antara kondisi normative/ideal (das sollen) dengan
kenyataan (das sein). Permasalahan tersebut dapat bersumber dari:

 Pengujian teori, dari temuan penelitian lainnya.


 Rasa ingin tahu: media
 Pengalaman personal
 Usaha memecahkan masalah tertentu
 Sosial premiums ; Hot topics
 Nilai-nilai pribadi
 Perubahan sosial: evaluatif
 Kehidupan sehari-hari

Rumusan masalah hendaknya dibuat secara padat dan jelas, didukung


oleh data-data yang akurat, argumentasi yang jelas, serta sedapat
mungkin.
memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna
menjawab permasalahan tersebut.

Dalam merumuskan permasalahan, dapat dilakukan teknik triangulasi


(permasalahan penelitian), antara lain sebagai berikut:

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 8


Buku Metode Penelitian Sosial

 Pengukuran:
◦ Kekerasan dlm film: frekuensi, intensitas, visualisasi
 Pengamat:
◦ Melibatkan beberapa orang untuk mengamati dan mencatat atau
mengevaluasi
 Teori:
◦ Membandingkan beberapa teori dalam menjelaskan fenomena
tersebut.
 Metode:
◦ Gunakan beberapa metode: content analysis, experimen untuk
melihat efek, dan survei utk melihat perilaku masyarakat

Pertanyaan penelitian
Perumusan masalah diakhiri dengan menyusun pertanyaan penelitian
sesuai dengan permasalahan yang ingin dijawab. Menurut Creswell
pertanyaan penelitian dapat digunakan untuk menfokuskan tujuan
penelitian (Creswell). Dimana pertanyaan, tujuan dan hipotesis penelitian
saling berhubungan. Pertanyaan penelitian mencerminkan apa yang
menjadi pertanyaan utama dalam penelitian yang perlu dicari jawabannya.
Pertanyaan penelitian disesuaikan dengan jenis penelitiannya, apakah
eksploratif (pertanyaan what?), deskriptif (pertanyaan who?) atau
eksplanatif (pertanyaan why). Untuk menyusun pertanyaan penelitian
yang baik, perhatikan catatan mengenai pertanyaan penelitian yang baik
dan buruk pada box.1.

Boks 2. Good and bad Research Question


 Not empirical testable, non  Exploratory Questions
scientific questions ◦ Apakah insiden pelecehan pd
◦ Hasukan aborsi dilegalkan? anak berubah dalam kurun
 General topics, not Research waktu 10 tahun terakhir?
questions  Descriptive Questions
◦ Seksualitas dan Kejahatan ◦ Apakah pelecehan anak
 Set of variables not questions (kekerasan fisik dan seksual)
◦ Diskriminasi dan kemiskinan lebih banyak terjadi pada
keluarga bercerai atau tidak?
 To vague, ambiguous
 Explanatory Questions
◦ Apa yang bisa dilakukan untuk
mencegah kekerasan pada anak? ◦ Apakah tingkat ketidakstbilan
emosi pada pasangan bercerai
 Need to be still more specific
meningkatkan kemungkinan
◦ Bagaimana kemiskinan
mereka melakukan kekerasan
mempengaruhi anak-anak?
fisik pada anak?

Good Research
Bad Research Questions
Questions

Hipotesis penelitian
Selain pertanyaan penelitian, bagian penting lain dalam sebuah desain
penelitian kuantitatif adalah hipotesis penelitian. Hipotesis adalah jawaban
sementara dari pertanyaan penelitian yang akan diuji keberlakuannya,
mengandung unsur hubungan antar variabel, dan berkaitan dengan
pertanyaan penelitian.

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 9


Buku Metode Penelitian Sosial

 A proposition to be tested or a tentative statement of a relationship between two


variables. Hypothesis are guesses about how the sosial world works; they are
stated in a value-netral form. (newman2000:128)
 Hypothesis are much important in scientific research. ..are a powerfull tools for the
advancement of knowledge, because although formulated by man,they can be
tested and shown to be correct or incorrect apart from man’s value and beliefs.

Biasanya hipotesis merupakan hasil perhitungan hubungan antar variabel


di tingkat sampel yang diduga keberlakukanya pada tingkat populasi.
Hipotesis memiliki beberapa karakteristik berikut:
1. Memiliki minimal 2 variabel
2. Menggambarkan hubungan kausal atau sebab akibat diantara
variabel
3. Dapat diformulasikan sebagai sebuah prediksi atau hasil yang
diharapkan di masa yang akan datang
4. Secara logis terhubung dengan pertanyaan penelitian dan teori
yang digunakan
5. Falsifiable: dapat diuji keberlakukannya terhadap bukti empiris dan
dapat dibuktikan benar atau salah.

Tipe-tipe Hipotesis

◦ Null Hypothesis: kondisi lawan dari hipotesis (biasa diberi simbol ho)
Hipotesis nol : pernyataan yang menggambarkan kondisi tidak ada
perbedaan atau tidak ada hubungan antara 2 atau lebih variabel
penelitian. Contoh: Tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan
antara……….dengan ………..
◦ Alternative Hypothesis : hipotesis penelitian (diberi simbol (h1 atau ha)
Hipotetis Alternatif: pernyataan yang menggambarkan kondisi dan arah
hubungan dari 2 atau lebih variabel penelitian. Cth: religiusitas memiliki
hubungan dengan partisipasi politik, Semakin tinggi religiusitas Maka
semakin rendah partisipasi politik
◦ Double barreled Hypothesis: Hindari hipotesis ini, karena ada 2
hubungan dalam 1 hipotesis. contoh: Kemiskinan dan tingginya jumlah
remaja menimbulkan kenaikan jumlah kejahatan. (interaction effect)

Box 3. Contoh Hipotesis Penelitian


 Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat sosialisasi keluarga dengan perilaku
berprestasi siswa di sekolah.
 Ha : Ada hubungan antara tingkat sosialisasi keluarga dengan perilaku berprestasi
siswa di sekolah

Dapatkah anda membuat contoh lainnya? ……………………………………………

Pengklasifikasian lain dilakukan oleh Creswell dengan membedakan 2


bentuk hipotesis penelitian:

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 10


Buku Metode Penelitian Sosial

◦ Nondirectional: jika peneliti tidak mengutarakan kenaikan atau


penurunan variabel penelitian.
◦ Directional:jika peneliti memprediksikan kenaikan dan penurunan
variabel penelitian.

Box 4. Contoh Hipotesis Penelitian: (Directional)


 Semakin tinggi sosialisasi keluarga maka kecenderungannya semakin tinggi/positif
perilaku berprestasi siswa di sekolah
 Semakin tinggi tingkat kemampuan ekonomi sebuah keluarga semakin tinggi tingkat
prestasi anak di sekolah

Non Directional
 Sosialisasi keluarga mempengaruhi perilaku berprestasi siswa di sekolah

Dapatkah anda membuat contoh lainnya? ……………………………………………

Sedangkan berdasarkan tujuan penelitiannya, terdapat beberapa bentuk


hipotesis :
◦ Deskriptif: mempertanyakan sekaligus menggambarkan variasi
suatu variabel penelitian
◦ Multivariat: mempertanyaan sekaligus menggambarkan hubungan
antara 2 atau lebih variabel peneltian

Box 5.
CATATAN PENTING DALAM MEMBUAT
PERTANYAAN, TUJUAN, & HIPOTESIS PENELITIAN

 Menggunakan proses berpikir yang deduktif maka pertanyaan,


tujuan dan hipotesis penelitian muncul dari teori yang digunakan
dalam penelitian tersebut.
 Dapat membedakan Independen dan dependen variabel yang
harus diukur secara terpisah.
 Tiga (3) cara memperlakukan variabel penelitian:
◦ Membandingkan kelompok dalam variabel independen dan
bagaimana pengaruhnya thd variabel dependen.
◦ Menghubungkan satu atau lebih variabel independen thd
variabel dependen.
◦ Menggambarkan respon terhadap variabel independen,
variabel antara dan variabel dependen.
 Gunakan variabel non demografi sebagai variabel independen,
Variabel Demografi biasanya hanya dijadikan variabel antara atau
kontrol.
 Gunakan bahasa dan istilah yang sama untuk varibel penelitian.
 Hindari menggunakan istilah terbukti. Karena tidak ilmiah. Dalam
perkembangan ilmu, pengetahuan adalah suatu yang tentative, dan
menciptakan sebuah pengetahuan adalah proses yang
berkelanjutan yang menghindari pengambilan kesimpulan yang
terburu-buru.

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 11


Buku Metode Penelitian Sosial

c Tinjauan konseptual (definisi konseptual dan operasional)

Bagian lain yang tidak kalah penting dalam sebuah desain penelitian
kuantitatif adalah tinjauan konseptual. Bagian ini berisi dua bagian besar,
yaitu: tinjauan pustaka dan Identifikasi variabel penelitian.

Dalam tinjauan pustaka kita melihat berbagai studi lain dengan topic yang
sama atau berhubungan dengan penelitian kita. Tinjauan pustaka ini perlu
dilakukan untuk untuk melihat benang merah penelitian yang sudah
pernah dilakukan mengenai tema yang kita pilih, sehingga akan
mempermudah penentuan arah penelitian dan meminimalisir
kemungkinan duplikasi penelitian.

Dalam melakukan tinjauan pustaka, sejumlah hal penting patut


diperhatikan dari berbagai studi yang kita pelajari, antara lain:

o Rumusan permasalahan
o Metode yang digunakan
o Obyek yang dikaji
o Hasilnya
o Kelebihan dan kekurangannya (berdasarkan pendapat peneliti)
o Apa hubungan antara penelitian yang akan anda lakukan dengan
penelitian yang sudah ada sebelumnya

Setelah melakukan tinjauan pustaka kita berlanjut melakukan identifikasi


variabel penelitian. Identifikasi variabel di sini dilakukan dengan
mengidentifikasi sejumlah teori/konsep/variabel yang relevan dengan
pertanyaan penelitian, kemudian menguraikan batasan konseptual,
maupun dimensi dan indikator sebagai definisi operasionalnya.

1. Tahap pertama adalah menyusun definisi konseptual dari konsep


yang kita gunakan. Definisi Konseptual adalah definisi yang
mengandung istilah-istilah pada tingkatan abstrak. Misalnya,
Sosialisasi, Demokrasi, Tingkat Status Sosial Ekonomi, dan
sebagainya. Contoh-contoh yang disebutkan itu merupakan
sejumlah konsep atau variabel yang abstrak dan masih bisa
dijabarkan lebih lanjut menjadi indikator-indikator operasional yang
lebih konkret.

Definisi konseptual dapat berisi tinjauan konsep dari berbagai teori


yang disampaikan oleh sejumlah ahli, namun muaranya harus
dipilih atau dibatasi sebuah konsep yaang diputuskan untuk
digunakan dalam penelitian ini. Konsep yang dipilih sedapat
mungkin konsep yang dapat dioperasionalkan (memiliki dimensi
dan sejumlah indikator sebagai bentuk operasional)

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 12


Buku Metode Penelitian Sosial

2. Tahap kedua adalah melakukan operasionalisasi konsep.


Operasionalisasi konsep adalah pemberian/penjabaran definisi
operasional pada sebuah konsep/variabel. Definisi operasional
adalah tindakan-tindakan/hal-hal empiris yang terukur yang
dilakukan oleh obyek penelitian dan mencerminkan variabel atau
konsep yang didefinisikan. Definisi operasional dapat terdiri dari
sejumlah dimensi dan indikator. Dimensi adalah sekumpulan
indikator yang menjelaskan sifat tertentu dari sebuah variabel.
Sedangkan indikator adalah bentuk paling operasional dari sebuah
konsep atau variabel. Operasionalisasi konsep lazim disusun dalam
bentuk tabel operasionalisasi konsep.

Box 6. Contoh Definisi Konseptual:


1. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha dan hasilnya yang diadakan dalam suatu masyarakat
dengan tujuan untuk menyediakan sikap dan tingkah laku serta pengetahuan dan ketrampilan
yang perlu demi kelangsungan atau perubahan masyarakat itu dengan memberi kesempatan
seluas mungkin kepada perkembangan menyeluruh dari masing-masing pribadi
2. Coombs mendefinisikan pendidikan formal sebagai kegiatan yang sistematik, berstruktur,
bertingkat, berjenjang dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang
setara dengannya; termaksud didalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan
umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang
terus-menerus.

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 13


Contoh Tinjauan Pustaka Penelitian
Peneliti Judul Temuan Teori Metode Teknik Teknik Tujuan Penelitian
Penelitian Pengumpu-lan Penarikan
Data Sampel
Hestita Perilaku Tidak terdapat Kerangka konseptual: Survei a. Studi Pustaka Purposive Mendeskripsikan bagaimana
Anggraeni Berprestasi pada hubungan antara Perilaku berprestasi Eksplanatif b. Wawancara Sampling perilaku berprestasi pada
Mahasiswa dalam motivasi berprestasi dalam mengikuti berstruktur (jumlah mahasiswa dalam mengikuti
Mengikuti dan sosialisasi nilai pendidikan jarak jauh, c. Observasi dan sampel 88 system pendidikan jarak jauh
Pendidikan Jarak berprestasi dengan mahasiswa, wawancara orang) dan mengetahui faktor-faktor
Jauh (Studi di perilaku berprestasi pendidikan jarak jauh, mendalam apa sajakah yang
Tutorial Tatap pada mahasiswa motivasi berprestasi, mempengaruhi perilaku
Muka dan Universitas Terbuka. sosialisasi keluarga berprestasi pada mahasiswa
Kelompok dan peer group. dalam mengikuti system
Belajar pendidikan jarak jauh.
Universitas
Terbuka) (2004)
Dwi Faktor-faktor Prestasi akademis Kerangka pemikiran: Survei a. Studi Pustaka Purposive Mengetahui perilaku
Lestariningt yang yang tinggi tidak perilaku berprestasi deskriptif b. Wawancara sampling berprestasi para mahasiswa
yas Mempengaruhi selalu diawali dengan →sosialisasi orang tua bersturktur (jumlah yang berprestasi akademis
Pembentukan perilaku berprestasi →latar belakang c. Wawancara sampel 44 tinggi, mengetahui faktor-
Perilaku yang tinggi. Latar sosial ekonomi orang mendalam orang) faktor apa saja yang
Berprestasi pada belakang sosial tua → sosialisasi peer mempengaruhi perilaku
Mahasiswa yang ekonomi orang tua group →kemampuan berprestasi para mahasiswa
memiliki Prestasi bukanlah faktor yang intelegensi individu yang berprestasi akademis
Akademis Tinggi cenderung tinggi, mengetahui ada
(Studi Kasus: mempengaruhi tidaknya hubungan antara
Mahasiswa FISIP perilaku berprestasi faktor-faktor tersebut dengan
UI Angkatan mahasiswa. pembentukan perilaku
1989) (1993) Sosialisasi keluarga berprestasi pada mahasiswa
dan peer group yang berprestasi akademis
berpengaruh terhadap tinggi.
perilaku berprestasi.
C. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian kuantitaif dapat dibedakan menjadi dua,


yaitu variable bebas (independent variable) dan variable terikat
(dependent variable). Yang dimaksud dengan variable bebas adalah
suatu variable yang ada atau terjadi ,mendahului variebel terikatnya.
Keberadaan variable ini dalam penelitian kuantitatif merupakan variable
yang menjelaskan terjadinya focus atau topic penelitian. Sedangkan
variable terikat adalah variable yang diakibatkan atau yang dipengaruhi
oleh variable bebas. Keberadaan variable ini sebagai variable yang
dijelaskan dalam fokus/ topik penelitian.

Misalnya, ketika membicarakan hubungan antara letak suatu wilayah kota


dengan tingkat perkembangan ekonomi wilayah, maka letak suatu wilayah
kota disebut variable bebas dan tingkat perkembangan ekonomi wilayah
disebut sebagai varibael terikat. Untuk menentukan mana yang disebut
variebel bebas dan mana yang disebut variable terikat, kita dapat
membuat suatu pemikiran yang mudah. Variabel yang keberadaanya lebih
dulu ada dibanding variable lainnya maka dapat langsung dikatakan
sebagai variable bebas. Dalam hal ini letak suatu wilayah kota dapat
langsung dikatakan sebagai variable bebas, karena keberadaannyalah
yang akan menentukan bagaimana tingkat perkembangan ekonomi
wilayah tersebut.

Ada tiga hal yang sebaiknya diperhatikan ketika menentukan kedudukan


variebel-variabel ini, yaitu :
1. Perhatikan urutan waktu, variable mana yang terjadi lebih dulu
dibandingkan dengan variable lain.
2. Perhatikan dampak, variable mana yang merupakan dampak atau
akibat dari adanya varibel lain
3. Perhatikan teori yang di jadikan dasar sumber.
Namun demikian, bukan berartidi dalam penelitian kuantitatif pasti akan
terdiri dari dua variable. Ada juga penelitian yang terdiri dari 3 variabel
atau bahkan lebih. Variable inilah yang disebut sebagai variable control.

Variabel Kontrol dapat dibedakan menjadi :


1. Variable pendahulu (antecendent variable) yang memiliki
kedudukan sebagai variable yang mendahului terjadinya variable
bebas. Variable ini merupakan variabel yang mengakibatkan
perubahan pada variabel bebas. Jika variabel ini dihilangkan, maka
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak hilang
atau tidak berubah.

2. Variabel antara (intervening variabel) yang memiliki kedudukan


sebagai variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel
terikat. Keberadaan hubungan antara variabel ini karena variabel
bebas harus mempengaruhi variabel antara terlebih dulu baru
Buku Metode Penelitian Sosial

kemudian variabel antara ini dapat menimbulkan perubahan pada


variebel terikat.
3. Variabel penekan (suppressor variabel) merupakan suatu variabel
yang mengubah hubungan. Awalnya antara variabel bebas dan
variabel terikat tidak ada hubungan. Namun setelah dihadirkan
variabel ketiga, maka hubungan antara variabel bebas dan terikat
tersebut menjadi dampak.
Contoh : sebenarnya tidak ada hubungan antara variabel jarak
rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke
puskesmas. Namun setelah di hadirkan variabel ketersediaaan
sarana kesehatan alternative terlihat ada hubungan antara variabel
jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi
kunjungan ke puskemas. Daerah yang banyak memiliki sarana
kesehatan alternative, maka frekuensi kunjungan ke puskesmas
pun akan lebih kecil walaupun jarak rumah dengan puskesmas
tidak terlalu jauh, atau sebaliknya.

4. Variabel Pengganggu ( distorter variabel) yaitu pada awalnya


hubungan antara variabel bebas dan terikat adalah hubungan yang
positif. Namun ketika dihadirkan variabel ketiga, hubungan tersebut
menjadi negatif.

Contoh : terdapat hubungan yang kuat positif antara kelas sosial


dan sikap terhadap hak sipil. Ketika di hadirkan variabel ketiga yaitu
ras, pada ras kulit putih hubungan antara kelas sosial dan sikap
terhadap hak sipil menjadi negative lemah pada ras kulit hitam,
hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi
positif kuat.

LATIHAN
1. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan
Proposal Penelitian Kuantitatif?
2. Apa Kegunaan Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana merumuskan permasalahan penelitian kuantitatif?
4. Bagaimana menyusun hipotesis penelitian?
5. Apa yang harus dilakukan dalam menyusun operasionalisasi
konsep?
6. Jelaskan perbedaan variable independen dan dependen?
7. Jelaskan model model hubungan antar variabel!

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 16


Buku Metode Penelitian Sosial

BIBLIOGRAFI

1. Neuman, W Lawrence. Sosial Research Methods, Qualitative and


Quantitative Approach. Needham Heights, Massachusetts: Allyn
and Bacon, 2003.
2. Babbie, Earl. The Practice of Sosial Research. 8th.ed. New York:
Wadsworth Publishing Co, 1998
3. Bryman, Alan. Sosial Research Methods 2nd.ed, Oxford: Oxford
University Press, 2004
4. Bailey , Kenneth D. Methods of Sosial Research. 4th ed. New York:
The Free Press, 1994.

Langkah-langkah melakukan penelitian kuantitatif 17

Anda mungkin juga menyukai