Anda di halaman 1dari 53

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Banyak hal di dunia ini yang menjadi perdebatan orang banyak. Mulai dari
hal-hal yang sederhana sampai kepada hal-hal yang memperdepatkan apakah itu
dapat dilakukan atau tidak, apakah hal ini benar atau salah, apakah ini baik atau
buruk. Akan tetapi benar atau tidaknya suatu hal dapat tentukan oleh aturan dari
suatu organisasi atau suatu ajaran. Sekalipun demikian masih banyak orang yang
tidak mau mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh suatu ajaran
ataupun organisasi. Contohnya saja agama. Setiap agama yang ada di dunia
memiliki aturannya masing-masing bagaimana umat yang mengemban
kepercayaan mereka untuk bertindak. Demikian juga dengan ajaran Kristen.

Dalam keKristenan aturan yang ada dan berkembang semuanya


berpatokan kepada satu sumber yang sama sebagai bahan acuan, yaitu Alkitab.
Itulah yang menjadi patokan dari orang Kristen untuk bertindak dan memilih yang
baik dan tidak yang bisa juga disebut dengan dogma. Akan tetapi ada hal-hal yang
tidak dengan dinyatakan tidak dapat dilakukan atau dilarang, tetapi dianjurkan
untuk tidak dilakukan. Salah satunya adalah men-tato diri sendiri.

Rajah atau tato adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukan pigmen
ke dalam kulit. Dalam istilah teknisnya, rajah atau tato adalah implantasi pigmen
mikro. Kata tato berasal dari bahasa Tahiti “tatau”1. Keberadaan merajah tubuh di
dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh
sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata mentato tubuh sudah dilakukan sejak 3000
tahun SM. Tato ditemukan pertama kalinya pada sebuah mumi yang terdapat di
Mesir. James Cook menyatakan bahwa pada tahun 1769 ada beberapa seni rajah

1
Ekka Pradita, 2013. Tato Sebagai Sebuah Media Komunikasi NonVerbal Suku Dayak
Bahau. FISIP, Universitas Malawarman, 39.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


2

tubuh tradisional di dunia, yaitu Siberia (300SM), Inggris (545M), India Haida di
Amerika, suku-suku di Eskimo, Hawai, dan kepulauan Marquesas2.

Mesir mula-mula terlibat dalam praktek tato sekitar 2160-1994 SM. Salah
satunya adalah mumi yang terkenal yaitu adalah pendeta Amunet. Ditemukannya
dokumen tertua yang mencatat mengenai tato ialah yang terdapat pada sisa-sisa
manusia mumi yang dikenal sebagai Otzi selama Zaman Perunggu. Jenazahnya
berada di es di Pegunungan Alpen sekitar tahun 1990 yang memiliki tato secara
utuh pada kulit dan terdiri dari garis-garis, oleh karena tempatnya yang strategis
pada bagian tubuh yang diteliti, diduga itu bertujuan untuk pengobatan3.

Pada zaman sekarang ini khususnya masyarakat Indonesia sering


menghubungkan agama sebagai alasan yang kuat untuk tidak mentato tubuh,
menjadi suatu batasan serta tolak ukur. Di dalam agama Kristen sendiri melihat
tato sebagai perilaku yang seharusnya tidak perlu untuk dilakukan. Penulis
menemukan kutipan yang memaparkan perkembangan tato dari segi modif,
makna, dan fungsi di kalangan narapidana di Yogyakarta sejak tahun 1950-an.
Narasumber adalah seorang narapidana di LP Klas IIA Yogyakarta, mantan
narapidana, dan semiman tato yang memahami seluk beluk perkembangan tato
mentato di Yogyakarta. Motif tato di kalangan narapidana antara lain tumbuhan,
hewan, potret manusia, horror, tato suku, ikon hati, tipografi, biohazard dan
biomekanik, serta benda-benda alam. Tato dan kegiatan mentato di antara
narapidana memiliki dua fungsi utama, yaitu pribadi dan sosial. Tato berfungsi
sebagai ekspresi pengalaman hidup yang juga berfungsi sebagai ekspresi
religiusitas, terapi dan relaksasi, jimat, daya tarik seksual, dan untuk menutupi
luka atau tato yang dianggap buruk. Fungsi sosial tato adalah sebagai lambang
kelompok, sarana sosialisasi dan menumbuhkan kepercayaan individual dalam
kelompok, baik di dalam maupun di luar Lembaga Permasyarakatan4.

2
Ekka Pradita, 2013. Tato Sebagai Sebuah Media Komunikasi NonVerbal Suku Dayak
Bahau. FISIP, Universitas Malawarman, 43.
3
Gloria Dansby-Giles, Frank L. Giles, Irene Jhonson, “College Students with Tattoos and
Piercings: Issues and Challenges” dalam NAAAS & Affliates Conference Monographs (2011),
126 mengutip Tony, B. “Tribal Tattoos- popularity, History and Meaning” dalam Hobbies
Community (May 2008).
4
Cons Handoko, “Perkembangan Motif, Makna, dan Fungsi Tato di Kalangan Narapidana
dan Tahanan di Yogyakarta”, Hub-Asia (2011), 10.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


3

Memanglah masa muda merupakan masa dengan ciri khas yang berbeda
dengan fase lain dalam kehidupan manusia. Masa muda dapat mempengaruhi
maupun dipengaruhi oleh fase atau faktor kehidupan di lingkungan sekitar. Dan
masa muda merupakan wilayah perbatasan antara dunia anak-anak dan masuk
pada fase kedewasaan akan tetapi masih belum stabil. Sebab masa-masa inilah
yang paling sering menimbulkan keresahan dan kegelisahan, dimana pada masa
ini juga pemuda atau pemudi bebas untuk mengekpresikan diri mereka dengan
berbagai cara yang mereka suka, entah itu berujuk pada hal yang positif ataupun
negatif.

Seiring perkembangan zaman, pada realitanya tato sudah menjadi sangat


populer dikalangan pemuda saat ini, termasuk dalam lingkungan pemuda Kristen.
Baik itu laki-laki maupun perempuan. Menurut mereka mentato merupakan salah
cara untuk menunjukan jati diri. Tetapi sebagian pemuda Kristen yang tidak
memiliki tato berasumsi bahwa tato itu memberikan kesan yang negatif, yang
tersampaikan melalui gambar atau simbol-simbol yang ada pada tubuh pemuda
bertato. Akan tetapi pemuda yang bertato mengganggap tato memiliki daya tarik
tersendiri. Karena memiliki daya tarik tersendiri, sebagian kalangan muda yang
bertato berpandangan bahwa orang yang memiliki tato adalah hal yang sangat
keren untuk di lakukan dan akibatnya untuk sekarang ini para pemuda
menganggap tato merupakan bagian dari fesyen zaman sekarang.

Hal ini juga bisa dilihat dalam lingkungan pemuda GMIM Bukit Sion
Watutumou, dimana sebagian pemuda nampak memiliki tato pada bagian-bagian
tertentu pada tubuh mereka. Para pemuda di GMIM Bukit Sion Watutumou
selama ini salah dalam mengekpresikan diri mereka, yaitu dengan cara mentato
tubuh. Dari hal ini seakan-akan pemuda semena-mena untuk berkuasa atas tubuh
mereka yang merupakan bait Roh Kudus dan cerminan dari sosok Allah. Hal ini
terjadi bagi pemuda GMIM Bukit Sion Watutumou yang besar kemungkinan
kurang adanya pemahaman yang mendalam tentang tato bagi iman Kristen

Dari Latar belakang yang telah diutarakan maka penulis tertarik untuk
mengangkat hal ini menjadi sebuah karya ilmiah dengan judul:

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


4

”PEMAHAMAN TENTANG TATO MENURUT PEMUDA GMIM


BUKIT SION WATUTUMOU WILAYAH KALAWAT I”

I.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang pemikiran dan alasan pemilihan judul yang


telah diuraikan diatas maka perlu diidentifikasikan masalah yang ada sebagai
berikut:

• Tato yang berasumsi konotatif negatif.


• Pemuda GMIM Bukit Sion yang salah mengekspresikan diri.
• Tato yang menjadi fesyen dikalangan pemuda.
• Tato yang memiliki daya tarik tersendiri.

I.3. BATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah diatas penulis membatasi masalah yang


dimana perlu adanya pemahaman tentang tato menurut pemuda pemuda GMIM
Bukit Sion Watutumou Wilayah Kalawat I

I.4. RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana pemahaman pemuda Jemaat GMIM Bukit Sion Watutumou


tentang tato?

I.5. TUJUAN PENELITIAN

• Untuk mencari tapemahaman pemuda mengenai tato.


• Bertujuan menemukan fakta yang sebenarnya mengenai tato dalam
dogma Kristen.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


5

I.6. MANFAAT PENELITIAN

• Manfaat untuk jemaat. Mengedukasi pemuda dengan pemahaman secara


dogmatis mengenai tato agar pemuda memiliki pemahaman yang tidak
keliru.
• Memberikan suatu pemahaman dan pengertian yang tidak keliru terhadap
tato. Dan juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di
fakultas Teologi UKIT.

I.7. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I

Dalam bab ini berisi tentang bagian pendahuluan yang memberikan


gambaran umum seluruh pembahasan penulisan karya ilmu ini. Bab ini berisikan
latar belakang pemikiran dan alasan pemilihan judul, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
penulisan serta metode penelitian.

BAB II

Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan kajian
dogma seni tato bagi pemuda dan implikasinya serta melihat bagaimana
pandangan Alkitab mengenai seni tato bagi pemuda serta implikasinya dan semua
yang berhubungan dengan teori yang diperlukan.

BAB III

Bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang hendak peneliti gunakan
dalam membantu proses pembuatan karya ilmiah atau skripsi. Metode penelitian

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


6

yang akan digunakan yaitu penelitian kualitatif, kemudian menjelaskan tentan


tempat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan melakukan
penelitian lapangan.

BAB IV

Bagian ini menjelaskan mengenai kajian dogma tentang seni tato bagi
pemuda dan implikasinya bagi pemuda. Sebelumnya akan dijelaskan mengenai
struktur jemaat dan situasi jemaat yang akan menjadi penelitian. Selanjutnya juga
akan dijelaskan hasil wawancara yang penulis lakukan baik itu dengan anggota-
anggota jemaat maupun maupun pelayan khusus. Kemudian menganalisis hasil
wawancara yang telah didapatkan dan merefleksikannya dalam kehidupan mereka
terutama untuk kehidupan keagamaan mereka.

BAB V

Dalam bab ini berisi bagian penutup yang akan dijelaskan berupa
kesimpulan yang mengarahkan berbagai hal secara keseluruhan dari yang telah
dijelaskan mulai dari bab I, II, III, IV. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka
penulis akan menambahkan saran-saran terkait dengan hasil pengkajian dan
penelitian yang telah dilakukan.

BAB II

KAJIAN TEORI

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


7

II.1. PEMUDA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pemuda adalah orang muda, orang
yang masih muda.5 Istilah pemuda berasal dari kata latin adolescence dari kata
benda adolescentra artinya mencapai kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik.6 Pemuda adalah masa yang sangat penting, masa menentukan kehidupan,
menentukan keluarga bahkan menentukan nasib bangsa dan Negara.7 Masa muda
adalah masa untuk mencari, mempertanyakan dan mengambil keputusan moral
secara bertahap terjalin dalam konteks masalah-masalah perkembangan, masa
pencarian nilai dan masa untuk menginginkan tanggung jawab yang lebih besar
terhadap hidup dan tuntutannya.8 Pemuda adalah suatu generasi yang hidup dalam
suatu zaman yang mempunyai pandangan yang luas dalam berbagai hal, serta
memiliki keahlian, keterampilan, kepekaan, ketanggapan dan pengetahuan yang
luas.9 Masa muda disebut juga masa dini, 10 yaitu dimulai sesudah tercapai
kematangan seksual secara biologis, sesudah pubertas.11 Masa pemuda adalah
masa ujian, masa penuh tantangan, masa yang sukar dimengerti dan masa yang
sukar dipahami baik oleh pemuda itu sendiri atau siapa saja yang ada
disekitarnya.12

II.1.1. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN PEMUDA

• PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik yang terjadi secara cepat, hal yang mencolok
pada masa pemuda, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,
pencernaan dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi
badan, berat badan, dan proporsi tubuh.

5
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1043.
6
Kristian Tjandrarini, Ciri-ciri Perkembangan Masa Pemuda, (Jakarta: 1990), 1.
7
Agung Susanto, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Aksara Baru, 1992), 175.
8
Ch Selton, Moralitas Kaum Muda, (Yogyakarta: Erlangga,1990), 31.
9
Sarlito W.Sarwono, Pandangan Politik Pemuda, (Jakarta: LP3ES, 1985), 83.
10
E Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1994), 246.
11
Singgi Gunarsa, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 202.
12
Agoes Soejanto, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990), 162.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


8

• PERKEMBANGAN EMOSI
Perkembangan emosi nampak pada semangat yang meletup-letup,
perpindahan gejolak hati yang cepat, munculnya sikap-sikap keras kepala.
Sangat gelisah resah tetapi tidak mengerti mengapa demikian resah,
gelisah ataupun sedih.13 Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat
pada masa pemuda yang dikenal sebagai masa storm & stress. Masa
pemuda adalah masa ketegangan emosional. Dari segi kondisi sosial,
peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa pemuda berada dalam
kondisi baru dan berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak
tuntutan dan tekanan yang ditujukan kepada pemuda, misalnya mereka
diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, harus lebih
mandiri dan bertanggung jawab.

• PERKEMBANGAN MENTAL
Perkembangan Mental terlihat pada gejala-gejala perubahan
intelektual dan cara berpikir, mereka mulai memikirkan tentang hal-hal
yang kritis, memikirkan apa yang akan dibuat dan memikirkan masa depan
mereka.14

• PERKEMBANGAN SPIRITUALITAS
Kaum muda akan mencari sebuah kebenaran. Mereka
menghendaki bukti yang konkrit yang dapat dilihat, dirasakan bahkan
dialaminya.15 Pemuda akan mempertanyakan kebenaran apa yang dia
yakini. Oleh karena itu pemuda perlu diberi bukti yang konkrit untuk
sesuatu yang akan menjadi keyakinan yang sudah lama mereka pegang.16

• PERKEMBANGAN MORAL

13
Agung Susanto, 183.
14
Malcolm Brownlee, 33.
15
N.K. Atmadja Hadinoto, Dialog Dan Edukasi, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990), 235.
16
Agung Susanto, 198.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


9

Tingkat perkembangan Moral mereka mempengaruhi bagaimana


memandang masalah-masalah pribadi atau memandang situasi hidup.17
Pandangan moral seseorang lebih didukung oleh keyakinan dan loyalitas
pada hal yang dihargainya18

• PERKEMBANGAN SOSIAL ATAU HUBUNGAN DENGAN ORANG


LAIN
Tingkat perkembangan sosial dilihat dari pergaulannya yang
semakin meluas, baik di lingkungan maupun masyarakat. Mereka suka
bergaul dengan lawan jenisnya dan atau mencari teman baru dan suka
berkumpul satu dengan yang lainnya dan suka melibatkan diri dalam suatu
organisasi-organisasi baik yang ada di Gereja maupun yang ada di
masyarakat.19

• PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
Pada waktu orang muda memasuki masa dewasa, mereka
merasakan kebutuhan untuk menjalin hubungan yang semakin dalam
dengan orang lain. Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan akan intimitas,
hubungan dengan orang lain secara akrab itu menghasilkan perasaan
terasing dalam diri orang muda. Identitas dan intimitas bukanlah
merupakan hal yang terpisah, tetapi lebih merupakan dua unsur
pertumbuhan yang saling berhubungan yang sehat dan positif.20

II.1.2. LANDASAN ALKITAB TENTANG PEMUDA

II.1.2.1. PERJANJIAN LAMA

• YEREMIA 1:4-8

17
Ch Selton, 46.
18
Charles M, Shelton, Spiritualitas Kaum Muda, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), 53
19
E Hurlock, 163.
20
Ch. Shelton, Spiritualitas Kaum Muda, 68.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


10

Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya “Sebelum Aku membentuk


engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau
keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan
engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa”. Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan
ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.”
Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda,
tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang
Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada
mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah
firman TUHAN.”

Nabi Yeremia hidup pada waktu bangsa Israel mengalami pergolakan yang
hebat. Kerajaan Yehuda yang kecil terjebak di tengah-tengah persaingan kerajaan-
kerajaan besar yang berusaha menancapkan kekuasaan di kawasan itu. Yeremia
mulai berkarya sebagai nabi Allah pada tahun 627 SM ketika dia masih muda,
mungkin kurang dari 20 tahun.21 Yeremia di panggil menjadi nabi pada masa
pemerintahan Raja Yosia.22 Nabi ialah seseorang yang menerima Firman dari
Tuhan untuk menyampaikannya kepada orang lain. Yeremia hidup pada waktu
timbulnya perselisihan. Yeremia diutus Tuhan untuk memperingatkan para raja,
imam dan rakyat Yehuda bahwa ada malapetaka besar yang akan mereka alami
karena perbuatan jahat mereka. Sebelum menjadi manusia, Tuhan telah mengenal
dan merancangkan sesuatu yang besar. Tuhan mengenal berarti mengetahui secara
total baik itu pikirannya, kehidupannya, fisik dan mental. Menguduskan
memberikan suatu penjelasan bahwa dari tidak kudus kemudian dikuduskan oleh
Tuhan. Menjadi Nabi adalah menerima firman dari Tuhan dan kemudian
memberitahukan kepada orang-orang lain. Muda, tidak dijelaskan secara pasti
berapa usia Yeremia ketika dipanggil Tuhan dan ditetapkan menjadi nabi. Tetapi
kemungkinan besar bahwa Yeremia belum berumur 20 tahun. Allah menyertai
bahkan mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulut Yeremia, menyuruhnya
pergi dan melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, karena Allah telah
memilih dan menetapkan Yeremia untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab

21
Alkitab Edisi Studi, 1191.
22
I. Snoek, Sejarah Suci, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 207.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


11

sesuai dengan rencana-Nya. Ketika Tuhan memilih, maka dia telah mengetahui
kehidupan orang tersebut. Sekalipun masih muda, tidak menjadi alasan untuk
tidak dipakai oleh Tuhan menjadi penyambung lidah-Nya. Ketika Tuhan telah
menentukan siapa saja yang akan dipakai-Nya, maka Dia akan memampukan
untuk menjalaninya, sekalipun usianya masih muda.23 Peristiwa panggilan
Yeremia ini memberikan gambaran kepada pemuda masa kini, bahwa usia muda
bukanlah sebuah halangan untuk menjadi alat yang dipakai oleh Tuhan untuk
menyampaikan Injil Yesus Kristus. Usia muda bukan menjadi alasan untuk tidak
menjadi berkat bagi orang lain. Teladanilah Yeremia, walaupun ia masih seorang
yang muda, namun dia siap dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saksi Tuhan
ditengah dunia ini.

• Mazmur 119:9

Dengan apakah seorang pemuda mempertahankan kelakuannya bersih?


Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Mazmur ini mengungkapkan kasih yang agung untuk Firman Allah yang
tertulis. Firman Allah disebutnya sebagai janji, perintah, pedoman, kesaksian,
ajaran, hikmat, kebenaran, keadilan dan teguran. Firman Allah disajikan sebagai
penghiburan, perlindungan, harta, patokan hidup, kebahagiaan hati dan jiwa dan
sumber jawaban segala kebutuhan. Pemazmur mengungkapkan kasih yang
mendalam bagi Allah dengan membaca dan merenungkan firman-Nya. Ia
mengajarkan bahwa kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran
hanya bila kasih akan Firman itu bertumbuh dalam diri kita. Pengenalan akan
Tuhan dan ketaatan pada Firman Tuhan yang diikuti tekad untuk taat pada
hukum-hukum Tuhan, mendasari kehidupan yang berkenan kepada-Nya.

23
Band Robert M. Paterson, Tafsiran Alkitab,Kitab Yeremia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia
2011), 10.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


12

Mazmur 119 merupakan kumpulan dari puisi yang menjadi Taurat.


Mazmur mengungkapkan kepercayaan kepada sabda Allah yang diberikan kepada
umat dalam berbagai keadaan. 24
Dalam ayatnya yang ke 9 ini bahwa ada yang tercemar. Banyak dosa yang
menguasai orang-orang muda, yang dapat mencemari jalan mereka, yakni nafsu
orang muda. Dosa-dosa ini akan menyakiti hati Allah. Orang-orang muda perlu
membersihkan kelakuan mereka, supaya hati mereka diperbaharui dan kehidupan
mereka diubahkan kembali sepenuhnya, dijadikan bersih dan tetap bersih serta
luput dari hawa nafsu duniawi. Hanya sedikit orang muda yang mau bertanya
pada diri sendiri dengan cara bagaimana mereka dapat memulihkan dan menjaga
kesucian mereka. Itulah sebabnya Daud mengajukan pertanyaan kepada mereka.
Orang-orang muda harus menjadikan firman Allah sebagai pedoman,
mengakrabkan diri dan berusaha hidup sesuai dengan Firman Tuhan.25

II.1.2.2. PERJANJIAN BARU

• TIMOTIUS 4:12

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda.


Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Timotius adalah murid Paulus (I kor.4:17). Ibunya seorang Kristen


Yahudi, sedangkan ayahnya seorang bukan Yahudi yang berasal dari Listra (Kis.
16:1). Dalam surat-surat Paulus, Timotius sering disebut rekan sekerja ( 2Kor.1:1;
1Tes.1:1; Flm.1). Timotius adalah orang kepercayaan Paulus (1 Kor.16:10; 2
Kor.1:19). Oleh karena itu, dia sering ditugaskan sebagai utusan. Nama Timotius
sering disebut bersama Paulus dalam beberapa surat (2Korintus, 1-2 Tesalonika,
Filipi, Filemon). Timotius bekerja bersama Paulus dan menemaninya dalam

24
Dianne Bergant dan Robert J, Karris, Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama, (Yogyakarta:
Kanisius, 2002), 456.
25
Matthew Henry, Tafsiran kitab Mazmur, (Surabaya: Momentum, 2012), 1695-1696.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


13

perjalanannya (Rm. 16:21; Filipi 2:19, Kis. 16:1-3). Karena itulah Paulus
menganggap Timotius seperti anaknya sendiri.26

Pada waktu Timotius menerima surat ini, ia masih dalam usia relatif muda.
Ketika ia kecil dibawa kepada pertobatan oleh Paulus saat berusia 15 tahun.
Dalam 1 Timotius 4:12 menggambarkan bahwa Paulus berusaha menabahkan hati
Timotius, dimana orang tidak akan menganggap remeh dia, bila ia menjadi
teladan bagi orang-orang percaya. Kewibawaan bagi seorang pemimpin tidak
terutama terletak dalam hal-hal lahiriah seperti kekayaan, penggunaan kekerasan
dan usia, melainkan di dalam keteladanan hidup. Apabila di dalam diri orang
percaya mencerminkan pola keteladanan Yesus Kristus terhadap orang lain maka
dengan sendirinya mereka akan menghormati kita. Dalam perkataan, dalam
tingkah laku, berarti perbuatan seorang pemimpin rohani harus sama dengan
perkataannya. Oleh sebab itu keteladanan harus diwujudkan dalam dua hal ini.
Keteladanan dalam tingkah laku harus nampak dalam kasih dan dalam kesucian. 27
Menjadi teladan, merupakan salah satu syarat yang paling penting untuk seorang
pemimpin Gereja. Karena keteladanan merupakan pola hidup seorang pelayan.28

Usia muda Timotius tidak harus menjadi halangan, dia bisa menjadi
teladan bagi orang-orang percaya di dalam perkataan, tingkah laku, kasih,
kesetiaan dan kesucian. Janganlah memberikan kesempatan kepada siapapun
untuk menganggap rendah kemudaanmu. Kemudaan orang muda tidak akan
dianggap rendah jika ia tidak membuat dirinya sendiri dipandang rendah oleh
kesia-siaan dan kebodohan perbuatan orang muda. Jadilah teladan baik dalam
perkataan maupun dalam tingkah laku. Menjadi teladan dalam kasih atau kasih
kepada Allah dan kasih kepada semua orang, menjadi teladan di dalam iman,
yaitu di dalam pengakuan iman Kristen, dan teladan di dalam kesucian atau
kemurnian.

II.3. TATO

II.3.1. DEFINISI TATO


26
Alkitab Edisi Studi, 1954.
27
J.D. Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid II (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih, 2000), 479.
28
Alkitab Penuntun Hidup Berleimpahan, 533.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


14

Secara bahasa umum tato mempunyai istilah yang hampir sama digunakan
diberbagai belahan dunia. Beberapa diantaranya adalah tatoage, tatouge, tatowier,
tatuaggio, tatuar, tauaje, tattoos, tattueringar, tattoos, dan tatu 29. Dalam bahasa
Indonesia tato merupakan peng-indonesiaan dari kata tattoo yang berarti gambar
atau lukisan pada bagian anggota tubuh30. Sedangkan menurut istilah tato ialah
menusuk salah satu anggota tubuh dengan jarum atau sejenisnya hingga keluar
darah, kemudia menyuktikannya dengan tinta pewarna.

Dahulu kala tato berasal dari bahasa Tahiti, yakni “Tattau” yang berarti
menandai, dalam arti bahwa tubuh ditandai dengan menggunakan alat berburu
yang runcing untuk memasukan zat pewarna dibawah permukan kulit.31 Anne
Nicholas dalam The Art of the New Zealand menjelaskan bahwa kata tato yang
berasal dari tatau tersebut dibawah oleh Joseph Banks yang pertama kali
bersandar di Tahiti pada 1769, dan disana ia menatat berbagai fenomena manusia
Tahiti yang tubuhnya dipenuhi oleh tato.32

Proses penusukan jarum dengan tangan (manual) seperti yang


diungkapkan diatas hingga kini masih terdapat dibeberapa kebudayaan dunia
seperti Samoa, Maori, Mentawai, Burma, hingga Thailand. Dalam bahasa Jawa,
tatao mempunyai makna yang sama meskipun berbeda, yakni dari kata “tatu” atau
bekas luka, yang menjadi sebuah tanda tertentu dengan kulit lainnya baik di
tubuhnya sendiri maupun perbedaan tanda dengan tubuh milik orang lain.33

II.3.2. SEJARAH TATO

Jika dilacak dari budaya material yang tertinggal, Indonesia sendiri


sesungguhnya telah mengenal tato sejak sekitar awal masuknya masehi. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai dekorasi penggambaran figur manusia yang terdapat

29
Hatib Abdul Kadir Olong, “Tato”, Lkis Pelangi Aksara, 2006, 83.
30
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet ke-1, hal.907.
31
Tahiti yaitu Pulau di Samudra Pasifik Selatan, terbesar dan terpenting di kepulauan
Society, Polynesia Pranis. Lih: Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia (Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve 1997) Jilid 6. 3421.
32
Hatib Abdul Kadir Olong, 83.
33
Hatib Abdul Kadir Olong, 85.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


15

pada beberapa kendi tanah liat dan perunggu di beberapa kepulauan di Indonesia.
Sementara barang yang digunakan sebagai peralatan penatoan, berupa berbagai
jarum dari tulang hewan mamalia, di temukan diberbagai goa di Jawa Timur dan
Sulawesi Selatan34.

Seni tato di gunakan secara luas oleh orang-orang Pilinesia, Filipina,


Kalimantan, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa,
Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan, tato
dianggap tabu, seni tato tetap menjadi yang populer di dunia. Selain itu seni
desain dalam tato memiliki hubungan kuat dengan adanya sisi artistik dari gambar
tato, dan adanya pertimbangan ingin meniru tubuh bertato dari artis musik atau
aktor film favorit. Tato di Indonesia, tepatnya bagi suku Mentawai, menjadi
lambang pesona yang cantik sejak keindahan dan kecantikan menjadi sesuatu
yang dianggap penting35.

Menurut, sejarah ternyata tato tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun
SM. Tato ditemukan untuk pertamakalinya pada sebuah mumi yang terdapatdi
Mesir. Dan hal itu menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia,
termasuk salah satunya suku India di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu
berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya di Indonesia suku Dayak di
Kalimantan36.

Tato dibuat sebagai suatu simbol atau penanda yang dapat memberikan
suatu kebanggaan tersendiri dan memiliki makna simbol keberanian diri dari si
pemilik tato. Tato di percaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial,
kecantikan, kedewasaan, dan harga diri. Para ahli meyakini bahwa mayat mumi
tersebut muncul sekitar 3300 tahun SM37.

34
Hatib Abdul Kadir Olong, 194.
35
Wilfried Wagner, “The Mentawai Sense of Beauty: Perceived Through Western Eyes”
dalam Indonesia & the Malay World (2003), 200.
36
Tahiti yaitu Pulau di Samudra Pasifik Selatan, terbesar dan terpenting di kepulauan
Society, Polynesia Pranis. Lih: Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia (Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve 1997) Jilid 6. 3421.
37
Hatib Abdul Kadir Olong, 194.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


16

II.3.3. TATO SEBAGAI MODIFIKASI TUBUH

Tato merupakan sebuah luka tusukan yang masuk ke dalam kulit dan diisi
dengan tinta. Seseorang harus melalui proses kulitnya ditembus dengan jarum.
Seniman tato, atau pembuat tato menggunakan mesin tato untuk menembus kulit
dengan jarum dan memasukkan tinta ke area kulit yang ditembus tersebut,
menggambarkan sketsa yang diinginkan klien. Tinta masuk melewati lapisan
epidermis, lapisan teratas dari kulit, ke dalam lapisan dermis, lapisan kedua yang
merupakan terdalam dari kulit. Tato menjadi permanen karena sel lapisan dermis
stabil. Jika sang seniman tato tidak mencapai lapisan dermis, maka pekerjaannya
akan menghasilkan tato yang kelihatan kasar dan tidak rata, sementara jika38.

Pertatoan, sejak awal tahun 1990-an, telah berbunga sebagai proyek tubuh
yang populer, meningkat dari sekedar praktek kebudayaan subkultur marjinal
yang hanya diketahui dan dipahami oleh beberapa orang tertentu saja hingga
menjadi sesuatu yang diadopsi secara aktif oleh gabungan orang-orang dari latar
belakang sosial berbeda-beda39.

Dalam masyarakat modern, semua manusia bisa memainkan dan mengontrol


peranan mereka sendiri. Gaya pakaian, pilihan bahasa, musik hingga segala
macam aksesoris yang menempel. Pilihan-pilihan yang dilakukan adalah bagian
dari pertunjukan identitas dan kepribadian diri40.

II.3.4. DAMPAK NEGATIF YANG DI TIMBULKAN TATO

Dari beberapa studi di beberapa Negara bagian Amerika, tinta yang


digunakan dalam tato menjadi sarang yang nyaman bagi bakteri. Hal ini diduga
karena penggunaan air yang tidak steril dalam pembuatan tao, yang kemudian
mencemari tinta. Jika tidak benar-benar steril, seni merajah kulitalias tato bisa
menularkan berbagau jenis infeksi seperti HIV/AIDS dan Hepatitis C. Kata
38
Leanne Currie-McGhee, Tattoos, Body Piercings, and Health (United States: Reference
Point Press, 2014), 11.
39
Atkinson Michael, Tattooed, (University of Toronto Press). 2003,20.

40
Hatib Abdul Kadir Olong, “Tato”, Lkis Pelangi Aksara, 2006, 2.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


17

ilmuwan lingkungan Dr. Peta Neale bahwa tinta tato tersebut mengandung
polyarimati hydriocarbons (PAHs) dalam tingkatan yang jauh melebihi ambang
batas yang ditentukan Eropa, selain itu juga mengandung racun yang daoat
memicu kanker dan merusak DNA.

Lembaga pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, juga menyebut


bahwa pigmen atau cat yang dipakai dalam tinta tato merupakan bahan yang
dipakai dalam industri, seperti tinta printer atau cat mobil. Beberapa jenis tinta
tato bisa bersifat toksik (beracun). Bahkan ada juga yang mengandung zat
karsinogen (pemicu kanker kanker) dan tidak memenuhi standar keamanan
internasional dalam hal komposisi tinta. Ada juga komponen yang tidak aman
dalam tinta tato, misalnya barium, merkuri, tembaga, dan lain sebagainya.
Dampak yang kemungkinan akan terjadi bagi pengguna tato ialah;

1. Granuloma
Granuloma merupakan benjolan kulit yang muncul di sekitar tato.
Benjolan ini bisa menjadi tahi lalat dan bisa menimbulkan masalah selama
bertahun-tahun. Hal ini terjadi karena tubuh bereaksi terhadap suatu benda
asing yang masuk ke dalam tubuh. Tinta dari tato ini bisa dikatakan benda
asing yang akan membuat kulit Anda seperti melepuh.

2. Keliod
Kulit yang sudah di tato mungkin menimbulkan bekas luka yang
melampaui batas normal. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan yang
berlebihan pada jaringan parut saat kulit Anda ditato. Keloid lebih banyak
menimbulkan masalah penampilan dibanding kesehatan. Anda mungkin
akan merasa terganggu dengan keloid yang besar dan berada pada tempat
yang mudah terlihat orang.

3. Penyakit penular
Tato seharusnya dibuat menggunakan jarum yang steril dan sekali
pakai. Jika jarum untuk tato tidak steril dan sudah pernah dipakai

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


18

sebelumnya, maka akan meningkatkan risiko penularan beberapa jenis


penyakit berbahaya. Jarum yang tidak steril akan memungkinkan Anda
terkontaminasi dengan darah seseorang yang mengalami penyakit
menular. Penyakit yang dapat ditularkan melalui aliran darah di antaranya
adalah HIV/AIDS, tetanus, hepatitis B, dan hepatitis C. Jadi, pastikan
Anda bikin tato di studio yang terpercaya, bereputasi baik, dan selalu
menggunakan jarum suntik baru yang masih disegel dalam bungkusnya.

4. Tato bisa memengaruhi pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging


(MRI)
MRI adalah teknik pemindaian radiologi yang menggunakan
magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar
struktur tubuh41. MRI sering dilakukan dan berkaitan dengan pemeriksaan
terhadap otak, saraf tulang belakang, jantung, pembuluh darah, tulang,
sendri, jaringan lunak, dan organ-organ tubuh lainnya42.
Tinta yang berbahan dasar logam bisa menghambat proses
pemeriksaan melalui scan (pindai) MRI. Dalam beberapa kasus langka,
juga diketahui ada pasien yang mengalami luka bakar karena tatonya
bereaksi dengan MRI. Selain itu, pigmen pada tato bisa mengganggu
kualitas gambar yang diambil dan jika tinta mengandung logam, warna
pada tato akan memudar.43

II.5. PANDANGAN AHLI TEOLOGI

Peter Joseph Jugis lahir di Charlotte, North Carolina, pada tanggal 3 Maret
1957, dan dibaptis di Gereja Katolik St. Ann tahun 1957 oleh seorang imam yang
kemudian menjadi Uskup. Michael J. Begley, Uskup pertama Charlotte. Dia hadir
Sekolah Menengah South Mecklenburg dan lulus pada tahun 1975. Ia belajar di
Universitas Carolina Utara di Charlotte, di mana dia memperoleh a B.A. di
41
Dr. Viva Agusnialy, Sp. Rad, “pemeriksaan MRI: definisi, tujuan, keunggulan dan
resiko”, primayahospital.com/radiologi/pemeriksaan-mri-definisi-tujuan-keunggulan-dan-
risikonya /, 2 Maret 2022, 15:05.
42
Redaksi halodoc, “apa itu MRI”, halodoc.com/kesehatan/mri, 3 Maret 2022, 03:12.
43
Bali Royal Hospital, “apa efek tato pada tubuh dan bahaya pada kesehatan”,13 Februari
2020.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


19

Administrasi Bisnis pada 1979. Dia belajar untuk imamat di Perguruan Tinggi
Kepausan Amerika Utara di Roma, Italia, dari 1979 hingga 1984, dan menerima
gelar Teologi (S.T.B.) dari Universitas Kepausan Gregorian di Roma pada tahun
1982. Jugis dulu ditahbiskan ke imamat pada tanggal 12 Juni 1983, oleh Paus
Yohanes Paulus II di Basilika Santo Petrus di Roma. Dia menerima gelar
pemegang lisensi dalam hukum kanon (J.C.L.) dari Universitas Kepausan
Gregorian, Roma, pada tahun 1984 dan gelar doktor dalam hukum kanon (J.C.D.)
dari Universitas Katolik Amerika di Washington DC, pada tahun 1993. Setelah
ditahbiskan dia ditugaskan ke berbagai paroki di sekitar area Charlotte. Pada Juli
1991 dia diangkat Wakil Yudisial dari keuskupan pengadilan pernikahan dari
Keuskupan Charlotte.

Dalam artikelnya yang berjudul “The morality of Tattoos and Body


Piercing”, pastor Peter Joseph mendefinisikan beberapa aspek negatif yang harus
menjadi perhatian sorang Kristen yaitu;

1. Gambar jahat.
2. Kegembiraan dalam keburukan.
3. Membahayakan kesehatan.
4. Mutilasi diri dan perusakan diri.
5. Ketidaksenonohan dan ketidaksopanan.
6. Tanda-tanda disorientasi seksual.
7. Ketidak sesuaian.
8. Kesombongan.
9. Ketidak dewasaan dan kecerobohan.

Tubuh manusia dimaksudkan untuk memperlakukan dengan hati-hati,


bukan dianiaya atau dirusak. Martabat dan keindahannya harus dijaga dan
dibudidayakan, agar menjadi ekpresi keindahan jiwa yang terdalam44.

II.5. PANDANGAN ALKITAB


44
Frater, Joseph, P. (2002) The Morality of Tattoos and Body Piercing. Diakses pada 12
Oktober 2021, https//www.latinmassmagazine.com/articles/artiles_2002_SU_Joseph.html. (Pukul
17.25).

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


20

II.5.1. DALAM PERJANJIAN LAMA: IMAMAT 19:28

“Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah


merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN”

Saat itu Musa melihat bahwa bangsa Israel masih melakukan ritual dengan
mengumpulkan darah hewan korban mereka di dalam bejana untuk diminumkan
kepada setan-setan mereka. Ketika melakukan ini, mereka duduk mengelilingi
darah itu dan memakan daging korban tersebut, yang menadakan persekutuan
mereka dengan setan-setan melalui upacara makan-makan bersama mereka.

Tata cara upacara yang mereka pakai untuk mengungkapkan kesedihan


saat mengubur seseorang, tidak boleh ditiru. Merka tidak boleh menggores atau
merajah kulit demi orang yang sudah mati. Sebab bangsa-bangsa kafir melakukan
itu untuk menenagkan hati dewa-dewa meraka khayalan mereka, dan untuk
mengubah kematian menjadi kebaikan bagi teman-teman mereka yang sudah
tiada45.

Dalam pertimbangan konteks ini menunjukan bahwa larangan di ayat ini


berkaitan dengan antisipasi terhadap penyembahan berhala di Kanaan. Bahwa
ayat ini nyatakan pemberian tanda pada kulit dihubungkan dengan penggoresan
tubuh karena orang mati. Ini sesuai dengan ritual penduduk Kanaan yang saat itu
terbiasa menggores tubuh mereka pada saat meratapi kematian maupun
menghormati dewa-dewa (1 Raja-raja 18:28)46.

Sekarang, karena tidak ada yang perlu dikerjakan untuk membuat maut
menguntungkan bagi kita (sebab, jika Allah menguntungkan bagi kita, maka
kematian pun pasti demikian juga), maka kita tidak perlu berdukacita seperti
mereka yang tidak memiliki pengharapan. Orang-orang yang telah dikhususkan
Allah bagi diri-Nya, tidak boleh menerima berhala dan penggambaran dewa-dewa
itu.

45
Alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=3&chapter=19&verse=28.

46
Stephen walangare, “Kekeristenan dan Tattoo”, 25 April 2018.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


21

II.5.2. DALAM PERJANJIAN BARU: 1 KORINTUS 6:19

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam
di dalam kamu, Roh kudus yang kamu peroleh dari Allah, -dan bahwa kamu
bukan milik kamu sendiri?”

Pada umumnya, tubuh adalah ciptaan Tuhan yang sangat istimewa


diantara ciptaan lainnya, dimana pada dasarnya Allah menciptakan tubuh manusia
sesudah itu baru menghembuskan nafas ke dalam hidungnya, demikianlah
manusia itu menjadi jiwa (makhluk) yang hidup47.

Orang-orang Korintus mengklaim bahwa mereka bebas melakukan apa


pun: Segala sesuatu (memang) halal bagiku, Kata Paulus, “tetapi aku tidak
membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun (6:12). Bagi orang Kristen
tubuh meruppakan bagian dari seluruh kepribadian. Tubuh dan jiwa adalah milik
Tuhan. Kalau anda berdosa dengan tubuh, tidak mungkin anda menjaga “jiwa
anda agar tidak tercemar, karena setiap individu merupakan satu kesatuan48.

Tubuh ialah terdiri oleh Roh Kudus, telah menjadi milik Kristus, dan
untuk mempermuliakan Allah. Tubuh harus menjadi alat kebenaran yang
membawa kepada pengudusan (Roma 6:19), dan itulah sebabnya tidak boleh di
jadikan alat kecemaran49.

Dalam hal ini menunjukkan pada kehidupan baru yang telah Tuhan sediakan
bagi manusia dan telah terjadi, ketika Yesus menebus dosa tubuh manusia melalui
pengorbanan-Nya dan menjamin kehidupan yang kekal bagi orang yang percaya
kepada-Nya. Alkitab menegaskan bahwa tubuh kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang Murni50.

47
Jan A. Boersema, Berteologi Abad XXI, (Jakarta: Literatur Perkantas, 2015),443.
48
Fenny Veronica, Handbook, Tafsiran Alkitab Wycliffe, (Malang Gandum Mas, 1977),
34.
49
Matthew Henry, Surat Roma, 1&2 Korintus, (Surabaya: Momenrum hristian Literature,
2015), 594.
50
Midian Panjaitan, Alkitab dan Kidung Jemaat, (Jakarta, Lembaga Alkitab Indonesia,
2015, 362.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam menunjang penelitian ini, maka penulis menggunakan metode


penelitian untuk mendapatkan dan juga menggali informasi yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan karya ilmiah ini, karena hasil karya ilmiah yang baik

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


23

ditunjang oleh metode penelitian yang baik juga. Dalam upaya penelitian perlu
dilakukan secara logis dan sistematik agar supaya informasi serta pengetahuan
baru yang diperoleh dapat bermanfaat51. Bahasa Inggrisnya penelitian adalah
research. Research terdiri dari dua suku kata re dan search, re berarti melakukan
kembali dan search berarti melihat, mengamati atau mencari. Jadi, research dapat
diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks dan lebih mendetail serta
lebih menyeluruh dari suatu hal yang diteliti52.

Penelitian juga merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu


masalah atau mencari jawaban dari persoalan secara ilmiah 53. Dalam penyusunan
karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut
Bodgan dan Taylor penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang
menghasilkan data secara deskriptif berupa tulisan atau ucapan54. Menurut
Erickson, penelitian kualitatif yaitu suatu usaha untuk menemukan dan
menggambarkan secara caratif apa yang akan dimunculkan oleh apa yang diteliti
mulai dari apa yang akan mereka lakukan dan dampak dari tindakan dalam
kehidupan mereka55. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan
berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model yang digunakan56.

Penulis menggunakan metode ini karena penulis akan mengkaji dari studi
kepustakaan dan menggunakan teknik wawancara kepada beberapa orang untuk
menjadi data penunjang dalam pembuatan skripsi ini, sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Beberapa pertimbangan memilih metode ini yaitu penelitian ini lebih
mudah dan sangat cocok dengan konteks yang ditemui oleh penulis.

III.2. PENDEKATAN/METODE YANG DIGUNAKAN

51
Kris Timotius, Pengantar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: ANDI), 2017, 2
52
Albi Anggito, Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Sukabumi: CV Jejak,
2018) 73.
53
Ismail Nurdin, Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya: Media Sahabat
Cendikia, 2019) 13.
54
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), 1
55
Albi Anggito, Johan Setiawan, 7
56
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
20

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


24

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif metode


deskriptif. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif ini adalah
penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan lapangan dengan situasi dan
kondisi yang ada di dalamnya dengan mencoba memberikan penjelasan dan
makna dalam bentuk kata-kata atau kalimat. 57
Pendekatan deskriptif ini
menggambarkan setiap gejala di lapangan yang apa adanya selama penelitian
dilakukan.

III.3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam pengumpulan data, ada beberapa teknik pengumpulan data yang


penulis1 lakukan selama penelitian, diantaranya: pengamatan (observasi),
wawancara dan studi kepustakaan.

III.3.1.PENGAMATAN/OBSERWAS

Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian


kualitatif. Dengan observasi, penulis dapat memperhatikan dan mengamati hal-hal
yang terkait dengan masalah yang diangkat sebeum dilanjutkan pada tahapan
penelitian selanjutnya. Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis
dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini
digunak1an untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan lapangan agar
penulis memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang akan
diteliti58.

Menurut Patton, tujuan data observasi ini adalah untuk mendeskripsikan


latar dan objek yang diobservasi, kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam latar dan
objek itu, orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan, serta partisipasi mereka
pada orang-orang itu. Sementara menurut Lofland cara-cara untuk mengumpulkan
data observasi itu termasuk observasi partisipan, observasi lapangan, observasi
kualitatif, observasi langsung, atau penelitian lapangan59.

57
Lexi Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), 3
58
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
94

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


25

Dalam proses pengumpulan data di lapangan, maka penulis mengamati


situasi dan keadaan yang menjadi lokus penelitian, kemudian penulis juga
mengamati setiap orang yang akan dijadikan sebagai informan dan kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan topik yang dieliti.

III.3.2.WAWANCARA

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian


dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara
dengan penjawab atau informan. 60 Wawancara atau interview adalah suatu bentuk
komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh
informasi. 61

Maksud diadakannya wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan


Guba antara lain: mengonstruksi perihal orang, keadilan, organisasi, perasaan
motivasi, tuntutan, dan kepedulian, merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan
pada masa yang akan mendatang; memverifikasi, mengubah dan memperluas
informasi dari orang lain baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan
memverifikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh
penulis. 62

Wawancara ini dapat membantu penulis untuk dapat mengetahui setiap


pemahaman-pemahaman dan persepsi-persepsi informan dari masalah yang akan
diteliti secara lisan. Wawancara ini dilakukan secara terbuka, baik bersifat secara
formal maupun nonformal dan dapat dilakukan secara berulang-ulang. mengingat
hasil observasinya sangat luas cakupannya, maka penulis menggunakan metode
wawancara dilakukan setelah observasi, dan studi keptustakaan dengan
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan pokok-pokok
permasalahan yang menjadi tujuan penelitian. Namun, dengan perkembangan
59
Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014),
109
60
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988) 234
61
S. Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 113
62
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
127

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


26

percakapan, maka wawancara dapat menjadi terbuka dalam artian berkembang


sesuai situasi dan kondisi.

III.3.3.STUDI KEPUSTAKAAN

Cara ini dapat membantu penulis untuk menemukan setiap teori-teori terkait
dengan masalah yang akan diteliti lewat literatur-literatur juga dokumen-dokumen
yang ada. Penulis dapat membaca dan mempelajarai buku-buku referensi dan hasil
penelitian yang sama, yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain dan beberapa
dokumen yang berkaitan dengan masalah yang penulis angkat untuk dijadikan
perbandingan.

III.4. TEKNIK SAMPLING

Untuk mempermudah penulis dalam penelitian ini terutama dalam menggali


informasi kepada para informan maka penulis menggunakan bentuk sampel
bertujuan. Sampel bertujuan adalah suatu cara untuk mendapatkan juga menggali
informasi dari informan tanpa memperhitungkan kuantitas dari informan itu
sendiri melainkan melihat kualitas informan63.

Sampel bertujuan ini digunakan penulis, karena penulis hanya memilih


orang-orang tertentu yang mampu memberikan informasi dan menjawab
permasalahan penelitian dengan baik. Berdasarkan sampel tersebut, maka penulis
memilih 12 orang yang akan menjadi informan yang terdiri dari pelayan khusus,
anggota jemaat yang telah diteguhkan sebagai sidi jemaat, yang memiliki tato.

III.5. TEKNIK ANALISIS DATA

Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur dan menyusun setiap
urutan data yang ada, dan menjadikan data itu menjadi suatu kesatuan ke dalam
63
Lexi Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), 138

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


27

pola kategori dan satuan uraian dasar. Menurut Bodgan dan Taylor mengartikan
analisis data adalah proses menemukan tema dan merumuskan data apa adanya
atau jawaban yang sementara64.

Teknik analisis data ini bertujuan untuk bagaimana penulis akan menyeleksi
data-data yang diperoleh, apakah ada yang sesuai atau tidak ataupun ada
perubahan-perubahan data yang diperoleh dari lapangan. Oleh sebab itu, lewat
teknik ini maka penulis akan menganalisis kembali data-data yang telah diperoleh.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

IV.1. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian terletak di Jemaat


GMIM Bukit Sion Watutumou yang berada di wilayah pelayanan GMIM
khusus yang wilayah Kalawat I. Jemaat GMIM Bukit Sion Watutumou

64
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), 194

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


28

terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Kecamatan Kalawat di desa


Watutumou II

IV.1.1. SEJARAH JEMAAT GMIM BUKIT SION WATUTUMOU

Pada tahun 1984 jemaat yang berdomisilih di perumahan Maumbi


Permai masuk dalam Wilayah pelayanan jemaat GMIM Imanuel Maumbi
menjadi Kolom I (satu) dengan Majelis Jemaat yang terpilih pada waktu
itu:

Pentua : Bpk. Inti Rantaola, SH

Syamas : Ny. Yenny Mantouw-Tairas

Pemilihan dilaksanakan di rumah Kel. Saroinsong-Kondoy. Pada


saat itu kegiatan Wanita Kaum Ibu (WKI) mulai dilaksanakan, dengan
coordinator Ny. Aneke Makarauw.

Untuk kelancaran pelayanan dan keaktifan jemaat dalam beribadah


di gereja, maka pelsus kolom I membuuat surat permohonan yang
ditujukan kepada Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Imanuel Maumbi
untuk pemekaran/pembentukaan I jemaat baru yang berkedudukan di
kompleks Perumahaan Maumbi Permai.

Pada tahun 1987 Bpk. Drs. E. Charles Kalesaran terpilih


menggantikan Bpk. Inti Rantaola sebagai Penatua kolom, karena tugas ke
luar daerah. Pada tanggal 16 Agustus 1987 BPMJ GMIM Imanuel
Maumbi mengeluarkan surat keputusan Nomor :78/1c/VIII-’87 tentang:
Pelaksanaan dan pembentukan panitia pembangunan Kanisah Kolom I
Wilayah Airmadidi jemaat Imanuel Maumbi yang ditandatangani oleh:

Ketua BPMJ : Pdt. Ny. H. R. Mamahit-Koyongian, S.Th

Sekretaris : Pnt. E. Watupongoh, BA.

Dengan susunan Panitia pembangunan sebagai berikut:

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


29

Penasehat : Bpk. Jan F. M. Saroinsong

Ketua : Pnt. Drs. E. Charles Kalesaran

Wakil Ketua : Bpk. Leo Marawung

Sekretaris : Bpk. Nicolaas Tucunan

Bendahara : Ny. Enny Salfischberger-Sundalangi

Pada tahun 1988, jemaat kolom I membeli 1 (satu) kapling tanah


berukuran 300m2 dari Bpk. Rotti Kumentas. Kemudian luas Tanah
bertambah menjadi seluas 1.200m2 yang diperoleh dengan cara :

- 1 Kapling tanah dibelli oleh Jemaat kolom I dari Bpk. Rotti Kumentas
- 1 Kapling tanah disumbangkan oleh Bpk. Rotti Kumentas
- 2 Kapling tanah disumbangkan oleh Kel. Ashari-Sangari

Gedung kanisah mulai dibangun dengan swadaya jemaat, setelah


peletakan baru pertama yang dilakukan oleh Bpk. Pdt. J. Tamuntuan, S.Th
atas nama BPW Airmadidi, sehingga atas kesepakatan bersama jemaat
kolom I, ditetapkan nama jemaat menajdi GMIM “Bukit Sion”
Watutumou, karena terletak di atas Bukit.

Ibadah Natal pertama dilaksanakan di gedung kanisaah pada bulan


Desember dengan dikunjungi oleh Pria Kaum Bapa (PKB) GMIM “Bukit
Moria” Tikala-Manado, yang kemudian menyumbangkan 10 buah bangku
Ibadah.

Pada tahun 1989, setelah diterjang badai pada 13 Maret dan


mengalami kerusakan, gedung Kanisah langsung dibangun kembali tanggal 18
Maret 1989. Bapak Nico Bolang dipilih menjadi Ketua Komisi Pembangunan,
menggantikan Bpk. Leo Makarawung dan keluarga karena berpindah tempat
tinggal. Pada tanggal 15 Oktober 1989 jemaat GMIM Bukit Sion Watutumou
resmi berdiri dengan menggabungkan 1 kolom dari jemaat “Imanuel” Maumbi
dan langsung dimekarkan menjadi 5 kolom. Hasil pemilihan untuk periode
pelayanan 1990 – 1994, dengan susunan sebagai serikut:

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


30

Ketua Jemaat : Pnt. Drs. Charles E. Kalesaran

Wakil Ketua : Pnt. Chris Manoppo

Sekretaris : Pnt. Marthens Manoppo

Bendahara : Sym. Ny. Jenny M. Mantouw-Tairas

Anggota : Pnt. Inti Rantaola, SH (Ketua Komisi PKB)

Pnt. Ny. Magda Manoppo-Sasananaung (Ketua Komisi


Pelayanan WKI)

Pnt. Dra. Hilda Tumilaar (Ketua Komisi Pemuda)

Pnt. Dra. J.F. Mona Saroinsong (Ketua Komisi Anak)

Dengan Pelayan khusus di kolom:

Kolom I :

Penatua : Pnt. Marthens Manoppo

Syamas : Sym. Ny. Agustin Kahembau-Kaemba

Kolom II :

Penatua : Pnt. Chris Manoppo

Syamas : Sym. Costan Makahimpong

Kolom III :

Penatua : Pnt. Drs. J.B. Sambuaga

Syamas : Sym. Ny. B. Enoch-Manewus

Kolom IV :

Penatua : Pnt. Robert Masambentiro

Syamas : Ny. B. Po’oe-Solerang

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


31

Kolom V :

Penatua : Pnt. Drs. E. Charles Kalesaran

Syamas : Sym. Ny. Jenny M. Mantouw Tairas

Dengan demikian ditetapkan tanggal 15 Oktober sebagai hari ulang


tahun jemaat GMIM Bukit Sion Watutumou yang pada saat itu masuk
wilayah pelayanan Airmadidi II.

IV.2. HASIL PENELITIAN DI JEMAAT GMIM BUKIT SION


WATUTUMOU

Untuk mendukung hasil penelitian penulis, maka penulis mewawanarai


informan anggota jemaat GMIM BUKIT SION dengan harapan mendapatkan
informasi mengenai topik yang diteliti oleh penulis. Informan yang di
wawancarain berjumlah 15 orang berbeda dengan kebutuhan yang diperlukan oleh
peniliti untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan, terdiri dari
pemerintah, pendeta, pelsus, dan pemuda. Berikut merupukan hasil dari
wawancara yang telah didapatkan penulis.

IV.2.1. HASIL WAWANCARA

1. APA PEMAHAMAN ANDA TENTANG TATO?


- Setiap orang memiliki pemahaman tersendiri mengenai tato, untuk
pribadi saya sendiri saya memahami tato sebagai seni dalam arti
duniawi. Jika kita lihat dalam sisi agama tato itu suatu seni juga
tetapi yang konotatifnya negatif65.
- Banyak yang beranggapan tato itu seni, tato itu menunjukan bahwa
saya itu hebat, merusak tubuh, membuat orang lain ketatukan.
Dalam medis tato itu tidak baik bagi kesehatan tubuh kita66.
- Tato adalah seni67.

65
FB, wawancara, 08 Januari 2022
66
DB, wawancara, 09 Januari 2022
67
JG, wawancara, 15 Desember 2021

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


32

- Tato atau merajah tubuh adalah suatu proses pembuatan gambar


pada lapisan luar kulit yang digambar simbol-simbol atau yang
bisa dikatakan juga sebuah seni68.
- Menurut saya itu tato adalah suatu cara untuk mengekpresikan
kehidupannya entah itu sedih ataupun senang69.
- Tato itu sebuah seni yang berupa lukisan atau gambar. Hanya saja
wadah yang dipakai berbeda, contohnya lukisan yang gambar
diatas kanvas sedangkan tato pada kulit70.
- Tato adalah sebuah karya seni yang mnghiasai bagian tubuh
dengan gambar-gambar tertentu agar tubuh Nampak indah71.
- Sebagai pengamat budaya, saya berpendapat bahwa tato adalah
salah satu bentuk untuk menunjukan derata kita dalam suatu suku
atau bisa saja untuk menunjukan derajat seorang prajurit perang.
Akan tetepi setelah perkembangan zaman saat ini tato sudah
menjadi fasion72.
- Tato adalah gambaran ekpresi manusia yang diwujud nyatakan
dengan gambar di tubuh mereka. Tato juga bisa dikatakan dengan
suatu hal dilakukan seseorang untuk meningkatkan kepercayaan
diri mereka di tengah-tengah suatu komunitas tertentu atau di
tengah-tengah masyarakat73.
- Tato adalah suatu bentuk seni yang didasari oleh kepuasan
seseorang untuk menciptakan seni yang fokusnya terletak pada
kulit manusia. Paham tato dinilai memiliki berbagai macam makna,
tergantung dari motif gambar atau suatu kalimat tertentu74.
- Menggambarkan ekspresi kita melalui seni75.
- Menurut saya tato itu seni yang digunakan untuk menjadi fasion76.

68
NM, wawancara, 06 Januari 2022
69
DD, wawancara, 06 Januari 2022
70
SK, wawancara, 14 Januari 2022
71
MM, wawancara, 17 Januari 2022
72
JM, wawancara, 18 Januari 2022
73
BB, wawancara, 21 Januari 2022
74
HO, wawancara, 23 Januari 2022
75
ET & MK, wawancara, 14 Februari 2022.
76
DL, wawancara, 14 Februari 2022.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


33

- Menurut saya tato merupakan gambar, dan gambar itu menurut


saya seni77.
- Menurut saya secara pribadi tato itu sebagai seni, yang dimana
seseorang dapat mengekspresikan dirinya dengan mentato78.

2. MENURUT SAUDARA APA YANG MENJADIKAN TATO


MUMPUNYAI NILAI SENI?
- Oh itu sangat terlihat jelas pada gambar tato mereka, tato yang
memberikan keindah untuk sang pemilik tato bahkan juga para
pecinta seni, untuk sisi duniawi. Tapi untuk mendapat saya untuk
apa mentato jika hanya ingin menunjukan bahwa kita ini suka atau
mencintai seni. Banyak hal yang bisa kita lakukan melalui seni
contohnya saja menjadi penyanyi jika memiliki suara yang bagus,
menjadi pelukis dan lain-lain79.
- Secara pribadi saya memang tidak menyukai tato, tapi diberbagai
daerah menganggap tato merupakan sebuah seni yang digunakan
dalam suatu acara kebudayaan80.
- Menurut saya tato merupakan seni karena melukis itu merupakan
sebuah seni juga, akan tetapi medianya yang berbeda81.
- Tergantung prespektif orang, terkadang sebagian orang
memandang tato sebagai seni yang menghibur diri dan juga
terkadang orang memahaminya sebagai sebuah tindakan yang
salah, akan tetapi tidak berdosa82.
- Bisa disebut seni karena tato memiliki suatu keindahan maka tato
bisa disebutkan juga sebagai seni83.

77
AW, wawancara, 14 Februari 2022.
78
DM, wawancara, 3 Januari 2021.
79
FB, wawancara, 08 Januari 2022
80
DB, wawancara, 09 Januari 2022
81
DD, wawancara, 06 Januari 2022
82
JG, wawancara, 15 Desember 2021
83
NM, wawancara, 06 Januari 2022

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


34

- Iya, sebab tato memiliki harga jual, yang artinya pada zaman
sekarang ini tato dapat di apresiasikan dalam bentuk pameran serta
perlombaan yang menhasilkan hadiah berupa uang84.
- Iya, karena tato merupakan seni dua dimensi dan patut dihargai85.
- Bisa dikatakana iya, sebab tato merupakan seni kuno yang akan
terus berkembang86.
- Bisa dikatakan tato memiliki nilai seni, dikarenakan gambar yang
mereka buat di badan mereka dikerjakan oleh pelaku seni87.
- Tentu memiliki nilai seni. Karena seorang seniman tato harus
memiliki pengetahuan akan seni yang tinggi, sekaligus juga harus
mempunyai keterampilan yang baik dalam membuat suatu motif
tato. Tidak lupa juga memakai imajinasi yang bisa dituangkan ke
gambar tato. Ini berarti tato memiliki nilai seni yang tinggi88.
- Itu adalah seni karena terlihat bagus dan indah89.
- Menurut saya iya. Karena tato merupan apresiasi seniman yang
tertuang dalam kulit90.
- Seperti tadi yang saya katakana bahwa tato adalah gambar dan saya
berkesimpulan bahwa gambar itu adalah seni91.
- Tentu saja iya, karena tato itu semacam gambar atau lukisan dan
bisa dikatakan jika tato itu merupakan seni gambar92.

3. APAKAH MENURUT SAUDARA MENTATO ITU ADALAH


TINDAKAN YANG MERUSAK TUBUH?
- Mungkin sudah sangat jelas, yang saya ketahui proses mentato itu
menggunakan mesin yang memiliki jarum yang diisi dengan tintah.

84
SK, wawancara, 14 Januari 2022
85
MM, wawancara, 17 Januari 2022
86
JM, wawancara, 18 Januari 2022
87
BB, wawancara, 21 Januari 2022
88
HO, wawancara, 23 Januari 2022
89
ET & MK, wawancara, 14 Februari 2022.
90
DL, wawancara, 14 Februari 2022.
91
AW, wawancara, 14 Februari 2022.
92
DM, wawancara, 3 Januari 2021.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


35

Lalu jarum tersebut menusuk lapisan luar kulit kita. Tentu saja hal
ini sudah di anggap merusak tubuh93.
- Kulit bagian dari tubuh, jadi mentato itu suatu tindakan yang
merusak kulit, sebab jarum yang diberi tintah akan menusuk bagian
kulit kita sampai cairan tintah itu menyatu dengan kulit94.
- Menurut saya bisa merusak tubuh jika ditato dengan gambar iblis
atau tengkorak, tapi terlihat indah saat ditato gambar alat Alkitab95.
- Menurut saya tentu tato itu merusak tubuh sebab, untuk mentato
kita merusak kulit kita untuk bisa dimasukan tinta96.
- Menurut saya tidak, jika dikatakan sebagai merusak tubuh
menagapa tindik untuk wanita tidak dipermasalahkan oleh
Alkitab97.
- Iya benar, karena kita mencoba membuat kulit kita berdarah untuk
menanamkan tintah tato secara permanen pada kulit kita98.
- Menurut saya itu benar, karena banyak resiko yang akan terjadi
seperti terkena infeksi kulit, reaksi alergi. Serta dalam proses
mentato juga beresiko menularkan penyakit tetanus, hepatitis D
dan C, dan HIV akibat jarum yang tidak steril99.
- Tentu saja mentato adalah tindakan yang merusak tubuh. Sebab
dalam kitab Ayub 1:21 “katanya: “Dengan telanjang aku keluar
dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke
dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil,
terpujilah nama TUHAN!.”100.
- Tentu, tato adalah hal yang merusak tubuh kita. Dengan melakukan
hal ini ada kita memasukan pigmen tinta kedalam darah sehingga
kita tidak bisa melakukan donor darah, atau pun dampak yang
tidak baik setelah itu, ketika seseorang ingin menghapus tato dari

93
FB, wawancara, 08 Januari 2022
94
DB, wawancara, 09 Januari 2022
95
JG, wawancara, 15 Desember 2021
96
NM, wawancara, 06 Januari 2022
97
DD, wawancara, 06 Januari 2022
98
SK, wawancara, 14 Januari 2022
99
MM, wawancara, 17 Januari 2022
100
JM, wawancara, 18 Januari 2022

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


36

dirinya itu akan meninggalkan bekas yang tidak indah sehingga


disebut sebagai tindakan yang merusak tubuh101.
- Dari sudut pandang kesehatan sudah pasti merusak kesehatan
tubuh. Hal ini berangkat dari beberapa kasus yang muncul. Salah
satunya; orang yang sudah memiliki tato secara langsung tidak
boleh melaksanakan donor darah. Karena darah yang ada sudah
terkontaminasi dengan tinta warna. Selanjutnya ada beberapa orang
tertentu yang akan merasakan gangguan kulit ketika sudah mentato
bagian tubuhnya102.
- Menurut saya, mentato merupakan tindakan yang memperindah
tubuh karena saya terlihat lebih tampan jika memiliki tato103.
- Untuk saat ini saya beranggapan merusak tubuh, karena sudah
mengenal Tuhan. Tapi pada saat muda sayan beranggapan bahwa
tato itu memperindah tubuh104.
- Menurut ahli medis jelas mentato itu merusak tato. Sebaliknya jika
kita memandangan tato itu sebagai sebuah seni, bukab merusak
melainkan memperindah tubuh.

4. MENURUT SAUDARA APAKAH AGAMA KRISTEN


MEMPERBOLEHKAN BERTATO?
- Menurut saya tidak sebab dalam Imamat 19:28 yang mengakatan
“Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan
janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah Tuhan.”
Dari ayat ini saja sudah sangat nyata bahwa keKristenan melarang
untuk mentato tubuh. Tapi jika dilihat dalam keadaan sekarang ini
tato sudah menjadi fasion bagi pemuda, pemuda menganggapnya
sebagai tren dan mengganggapnya suatu prihal yang keren105.

101
BB, wawancara, 21 Januari 2022
102
HO, wawancara, 23 Januari 2022
103
ET & MK, wawancara, 14 Februari 2022.
104
AW, wawancara, 14 Februari 2022.
105
FB, wawancara, 08 Januari 2022

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


37

- Untuk pribadi saya, saya rasa keKristenan tidak mengiyakan hal ini
sebab seperti yang kita tau dalam ayat Alkitab yang mengatakan
tubuh adalah bait Allah106.
- Menurut saya tidak. Karena dalam Alkitab mengatakan tubuh
adalah bait Allah107.
- Menurut saya tidak, karena jelas yang di katakana Alkitab tubuh
merupakan bait Allah. Oleh sebab itu kita sebaiknya tidak
merusaknya108.
- Tentu saja tidak, karena mentato merusak tubuh maka mentato
bukanlah yang disarankan oleh Alkitab, dari sebab itu tato
sebaiknya tidak dilakukan109.
- Menurut saya tidak diperbolehkan, sebab mentato bagian dari
merusak tubuh dan tubuh itu harus kita pelihara sebagaimana
mestinya110.
- Menurut saya tidak. Tapi jika tato merupakan hal yang berdosa
mengapa tindik juga tidak dilarang. Sebab tidak ada ayat Alkitab
yang menggatakan bahwa tato bukan merupan dosa melainkan
menurut saya itu adalah bagian dari seni contohnya tindik111.
- Itu jelas suatu tindakan yang bisa merusak tubuh sebab dalam
proses metato itu penato akan menusukan jarum kedalam lapisan
kulit hingga tinta tato itu menyatu dengan kulit112.
- Menurut saya hal ini tidak dapat dilakukan oleh orang memeluk
agama Krsiten. Karena dalam Alkitab sendiri memberikan larangan
kita untuk merusak tubuh kita. Akan tetapi kita sebagai orang
Kristen masih kurang diberi pengertian yang pasti kenapa kita
tidak boleh bertato113.
- Dari sudut pandang Biblika, Alkitab sama sekali tidak pernah
menyinggung orang Kristen untuk mentato bagian tubuh. Akan
106
DB, wawancara, 09 Januari 2022
107
JG, wawancara, 15 Desember 2021.
108
NM, wawancara, 06 Januari 2022
109
SK, wawancara, 14 Januari 2022.
110
MM, wawancara, 17 Januari 2022
111
DD, wawancara, 06 Januari 2022
112
JM, wawancara, 18 Januari 2022
113
BB, wawancara, 21 Januari 2022

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


38

tetapi kita harus melihat ada beberapa ayat Alkitab yang


mengarahkan orang untuk menghargai ciptaan, apalagi berkaitan
dengan tubuh manusia. Salah satu contoh ayat Alkitab ada di
Imamat 19: 28 “Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena
orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu;
Akulah TUHAN” (secara garis besar sudah memberikan arahan
yang tegas bahwa jangan sampai melukai tubuhmu). Gereja masa
kini bukan hanya dilihat dari bentuk bangunan fisik, melainkan
juga tubuh seseorang adalah gereja itu sendiri. Bagaimana orang
bisa mengenal bait Allah dengan baik, sedangkan Bait Allah yang
ada pada dirinya sudah dirusak dengan mengandilkan sebagai
bentuk bagian dari seni114.
- Menurut saya tidak. Sebab dalam Alkitab mengatakan bahwa jaga
dan lindungi tubuh115.
- Menurut saya tidak merusak tubuh. Malahan itu memperindah
tubuh saya. Saya senang memiliki tato karena membuat saya lebih
percaya diri116.
- Menurut saya iya, sebab saat ini saya sudah mengenal Tuhan saya
mengerti bahwa tato ini bagian dari merusak tubuh117.
- Secara tidak langsung mungkin dalam ajaran agama Kristen tidak
terang-terangan mengatakan boleh atau tidak boleh seseorang
untuk bertato, tetapi alangkah baiknya tidak. Sebab kita tinggal di
Indonesia yang memiliki pandangan terhadap pemuda bertato itu
sebagai suatu pribadi yang tidak baik118.

5. BAGAIMANA TANGGAPAN SAUDARA MELIHAT PEMUDA


YANG BERTATO SIMBOL-SIMBOL AGAMA KRISTEN?

114
HO, wawancara, 23 Januari 2022
115
ET & MK, wawancara, 14 Februari 2022.
116
DL, wawancara, 14 Februari 2022.
117
AW, wawancara, 14 Februari 2022.
118
DM, wawancara, 3 Januari 2021.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


39

- Pada dasarnya mentato tubuh itu adalah sesuatu hal yang berdosa.
Tubuh mu menggambarkan sosok Allah. Bukan seperti itu untuk
menunjukan suatu identitas agama anda. Tuhan juga tidak akan
senang jika kita melakukan tindakan seperti itu119.
- Pada prinsinya saya tidak mau mentato. Simbol-simbol iman ini
seharusnya tidak perlu di pertontonkan melalui tato tapi harus
dinampakkan dari sikap kita, pola piker kita, tutur kata kita, serta
tindakan kita120.
- Untuk pemahaman pribadi saya menganggapnya tidak masalah,
sebab apa yang ditato pun itu menunjukkan identitas mereka
bahwa mereka adalah pemuda Kristen dan tulus mencintai
Tuhan121.
- Jika untuk menentukan bedosakah atau tidak itu bukan menjadi
kehendak dari kita sebagai manusia. Tetapi menurut pendapat saya
sebaiknya kita menjaga tubuh kita sebab tubuh kita ini
diperuntukkan kemulian Tuhan. Dalam ilmu kesehatan pun
mengatakan bahwa tato dapat menumbulkan penyakit yang
disebabkan oleh tinta yang dipakai122.
- Saya berpendapat mentato tubuh dengan gambar salib atau ayat
Alkitab adalah tindakan yang tidak berdosa. Sebab jika yang
digambar adalah iblis maka barulah pendapat saya mentato tubuh
itu berdosa123.
- Saya tidak bisa mengakatakan bahwa prilaku itu berdosa, sebab
jika pun itu berdosa diri pribadi kita yang akan menanggungnya
dan menurut sepemahaman saya itu adalah tindakan berdosa124.
- Menurut saya itu suatu dosa, apa pun yang digambarkan dalam
bentuk tato itu sama saja pada hakektnya berdosa, sebab sudah di

119
FB, wawancara, 08 Januari 2022
120
DB, wawancara, 09 Januari 2022
121
JG, wawancara, 15 Desember 2021
122
NM, wawancara, 06 Januari 2022
123
DD, wawancara, 06 Januari 2022
124
SK, wawancara, 14 Januari 2022.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


40

jelaskan bahwa tubuh mu adalah bait Allah sama halnya dengan


merokok dan miras125.
- Menurut saya itu sama saja berdosa. Akrena dalam Ayub 1:21 jelas
kita lahir dengan tubuh yang bersih begitu juga dengan kita yang
akan kembali bersama-sama dengan Tuhan, haruslah dalam kondisi
yang sama seperti kita dilahirkan126.
- Secara pribadi saya juga berpendapat apapun gambarnya itu adalah
tindakan yang merusak tubuh yang adalah dosa. Akan tetapi setiap
orang memiliki cara mereka untuk mengekspresikan diri dan
kepercayaan mereka. Terlepas dari semua itu, hal yang tidak dapat
dibenarkan karena membawa dampak yang buruk bagi tubuh127.
- Menurut saya itu dosa, gambar apa pun itu pada dasarnya itu
adalah dosa sebab Alkitab sendiri yang mengatakan128.
- Menurut saya itu sama-sama berdosa. Karena pada dasarnya
Alkitab mengakatan jagalah tubuh mu sebab tubuhmu adalah bait
Allah129.
- Jujur saja saya juga binggun dalam hal ini. Tetapi menurut saya itu
juga tindakan berdoa130.
- Menurut saya sah-sah saja jika pemuda tersebut mentato ayat
Alkitab atau salib di tubuhnya, mungkin saja mereka mau
menunjukan jika dia beragama Kristen yang terpenting adalah dia
tidak menyalah-gunakan arti dari tatonya tersebut131.

6. SEJAK KAPAN ANDA MEMILIKI TATO?


- Saya bertato sejak kelas tiga SMP. Tato pertama saya adalah salib
yang berada di punggung saya. Tujuan awal saya ingin bertato
dikarenakan lingkungan pergaulan saya yang gelap. Dan itu

125
MM, wawancara, 17 Januari 2022
126
JM, wawancara, 18 Januari 2022
127
BB, wawancara, 21 Januari 2022
128
ET & MK, wawancara, 14 Februari 2022.
129
DL, wawancara, 14 Februari 2022.
130
AW, wawancara, 14 Februari 2022.
131
DM, wawancara, 3 Januari 2021.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


41

membuat saya melihat tato adalah sesuatu yang keren, oleh sebab
itu saya ingin bertato saat itu132.
- Saya mulai bertato sejak SMA kelas dua. Tato pertama saya adalah
salib. Pada saat itu saya sebenarnya tidak memiliki tujuan lain
selain ingin menunjukan identitas saya sebagai umat Kristen, jadi
saya mentato lambang salib133.
- Saya mentato saat saya putus sekolah di bangku kelas dua SMA.
Tato pertama saya di kaki kiri. Saya bertato pertama karena
lingkungan saya yang suram, dan kedua saya sudah merasa bahwa
kehidupan saya ini sudah hancur134.
- Saya memiliki tato saat lulus SMA. Tato pertama itu di kaki kiri
dengan gambar burung manguni. Saya bertato sebab saya ingin
mencoba bukan dari factor lingkungan melainkan dengan kaingin
sendiri135.

IV.3. ANALISIS TEMUAN

Hasil dari wawancara yang telah di lakuka oleh penulis, dimana


menghasilkan informasi dari setiap narasumber yang diharapkan dapat membantu
penelitian yang sementara dilakukan. Penulis mengajukan pertanyaan pertama
“Apa pemahaman anda mengenai tato?”. Kebanyakan narasumber berpendapat
bahwa tato merupan suatu bentuk ekspresi perasaan seseorang yang dituangkan
dalam kulit atau tubuh orang tersebut136. Juga narasumber lainnya juga
mengatakan bahwa tato merupakan bagian dari karya seni yang sama diartikannya
dengan gambar lukisan tetapi memiliki media yang berbeda137. Dalam pertanyaan
ini seorang narasumber yang melihat tato dalam dunia kebuayan mengatakan
selain tato dilihat sebagai seni tato dulu tato digambarkan sebagai derajat seorang
prajurit perang138. Dalam pengertian tato pada dasarnya pemuda dan jemaat paham
132
DL, wawancara, 14 Februari 2022.
133
ET, wawancara, 14 Februari 2022
134
MK, wawancara, 14 Februari 2022
135
AW, wawancara, 14 Februari 2022.
136
DD, BW, ET, MK, DM
137
SK.
138
JM.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


42

apa arti tato itu yang secara umum menggambarkan ekspresi seorang seniman atau
pribadi seseorang dalam bentuk tato.

Pertanyaan kedua yang ditanyakan penulis kepada narasumber yaitu


“Menurut saudara apa yang menjadikan tato mempunyai nilai seni?”, para
narasumber juga mengatakan hal yang serupa yang mengatakan ‘tentu saja tato
dikatakan sebagai seni karena tato searti dengan lukisan’139. Ada yang berpendapat
‘karena tato diapresiasikan dalam bentuk lomba yang serupa dengan pameran
seni, maka tato juga merupakan seni’ (SK).

Dalam hasil wawancara pertanyaan ketiga yaitu “Apakah menurut saudara


mentato itu adalah tindakan yang merusak tubuh?”. Semua narasumber
mengatakan mentato tubuh merupakan tindakan yang merusak tubuh. Sebagian
juga memberikan pemahaman dengan cara seperti apa tato dilukis pada tubuh
seseorang, serta memberikan informasi dengan media apa kita membuat tato .
140

Tetapi sebagian narasumber juga berpendapat bahwa mentato merupakan bagian


untuk memperindah tubuh mereka141. Menurut narasumber mentato membuat
dirinya menjadi lebih indah dan membuat dirinya lebih percaya diri jika memiliki
tato142. Seorang dari narasumber juga memberikan pengertiannya mengenai
merusak atau memperindah dalam konteks dulu dan sekarang, yang artinya dulu
saat masih belum mengenal Tuhan dan sesudah mengenal Tuhan 143. Narasumber
mengatakan tato akan dianggap merusak tubuh jika menghasilkan gambar yang
tidak sesuai contohnya; gambar iblis dan tengkorak 144. Narasumber juga
mengatakan bahwa mentato dapat menyebabkan berbagai penyakit terkena infeksi
kulit, reaksi alergi. Serta dalam proses mentato juga beresiko menularkan penyakit
tetanus, hepatitis D dan C, dan HIV akibat jarum yang tidak steri l dan tidak dapat
mendonorkan darah145. Narasumber mengutarakan pemahamannya dalam Ayub
1:21 “katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan

139
BW, DM, AW, MM, DD, FB.
140
FB, DB, SK.
141
DL
142
DL
143
AW
144
JG
145
MM

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


43

telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN
yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!.”146

Pada pertanyaan keempat yang dilontarkan penulis “Menurut saudara


apakah agama Kristen memperbolehkan bertato?”. Dari jawaban narasumber
penulis penyimpulkan bahwa hampir semua narasumber sepakat untuk menjawab
agama Kristen tidak memperbolehkan seseorang untuk bertato. Beberapa
narasumber menjawab bahwa tubuh sebagai bait Allah, sebab itu haruslah
dijaga147. Tetapi untuk beberapa narasumber mengetahui kutipan dari ayat Alkitab
pada “Imamat 19:28” yang mengakatan (Janganlah kamu menggoresi tubuhmu
karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah
Tuhan.)148. Ada seorang narasumber yang mengatakan; “Menurut saya tidak. Tapi
jika tato merupakan hal yang berdosa mengapa tindik juga tidak dilarang. Sebab
tidak ada ayat Alkitab yang menggatakan bahwa tato bukan merupan dosa
melainkan menurut saya itu adalah bagian dari seni contohnya tindik” 149. Salah
satu narasumber tersebut mengatakan mengapa hanya tato yang dianggap dosa
jika bertindik tidak menrurutnya jika tato tidak diperboleh seharusnya bertindik
juga tidak diperbolehkan150.

Pertanyaan kelima ini “Bagaimana tanggapan anda melihat pemuda yang


bertato?” banyak narasumber menyampaikan, menggunakan gambar apa pun
termasuk dengan simbol kepercayaan agama Kristen, tindakan mentato itu
padasarnya tidak baik dan tidak pandas untuk dilakukan. Sebagian narasumber
kebinggungan untuk mengatakan apakah itu berdosa atau pun tidak melihat dari
tindakan untuk bertato yang dianggap berdosa tetepi gambar yang ditato adalah
lambang-lambang kepercayaan agama Kristen151. Seberapa narasumber juga
memberikan pernyataan itu tidak berdosa dikarenakan mereka mengatakan bahwa
jika tato yang digambarkan berupa hal-hal yang berbau kepercayaan mereka itu
tidak mengapa sebab mereka ingin menunjukan identitas kepercayaan mereka152.

146
JM
147
DB, JG, NM, HO.
148
FB, HO
149
DD
150
DD
151
ET, MK, AW
152
JG, DM

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


44

Pertanyaan keenam ini yang menanyakan “Sejak kapan anda memiliki


tato?” bertujuan khusus kepada pemuda yang memiliki tato pada tubuh mereka.
Disni para narasumber memberitahukan pengalaman mereka mengenai prihal tato.
Sebagian narasumber kebinggungan untuk menjawab pertanyaa yang berkaitan
tato. Sebagian narasumber memberitahukan pengalaman mentato mereka dimulai
saat mereka berada dibangku pendidikan. Beberapa bertujuan ingin bertato untuk
menunjukan betapa kerennya mereka jika memiliki tato153. Sebagian mento
dikarenakan faktor lingkungan yang mendukung mereka untuk mentato, tetapi
beberapa lagi ini bertato karena ingin mencoba dan ingin merasakannya sendiri
ketimbang mendengarkan perkataan orang lain154.

IV.4. REFLEKSI TEOLOGIS

Tato yang merupakan suatu seni dahulu sering dipakai oleh kalangan
suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan derajat atau pun
sebagai suatu sifat religius. Di dalam Perjanjian Lama kata merajah juga ada di
dalam Imamat 19:28 “Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati
dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah Tuhan”. Dari ayat
tersebut sudah dapat kita simpulkan bahwa Allah sendiri sudah melarang kita
untuk tidak bertato. Tuhan juga menegaskan bahwa Dialah Tuhan. Dengan
perkataan demikian, Tuhan mau kita semua untuk berserah serta mentaati
peraturanNya. Mungkin, sudah sangat banyak orang yang salah dengan persepsi
mengenai penggunaan tato. Hal ini disebabkan karena pada iman Kristen yang
melemah, hal yang paling ditegaskan hanyalah kasih. Baik kasih bagi Tuhan
maupun kasih bagi sesama. Begitu banyak anggapan pemuda yang salah
mengenai hal bertato. Pada zaman itu penggunaan tato yang dilakukan oleh
bangsa Israel untuk menggambarkan kesetian mereka kepada berhala. Tentu saja
kita, sebagai seorang Kristen, melakukan pemujaan terhadap berhala sangatlah
fatal dan sangat dibenci oleh Tuhan. Hal tersebut tentunya sudah dikatakan sendiri
oleh Allah melalui 2 loh batu yang bertuliskan 10 Hukum Taurat. Dengan

153
DL
154
AW

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


45

menyembah berhala tentunya kita sama saja sudah menduakan Tuhan. Jelas, hal
ini sudah melangar Hukum Taurat yang pertama. Pada Hukum Taurat yang
pertama, kita diingatkan oleh Tuhan bahwa Dia adalah Sosok yang pencemburu.
Oleh karena itu, Dia tidak ingin diduakan sehingga sangat benci dengan perbuatan
mereka yang menggunakan tato sebagai sarana mereka untuk menyembah
berhala.

Walaupun kita sebagai umat Kristen yang tidak berada di bawah hukum
Perjanjian Lama (Roma 10:4; Galatia 3:23-25; Efesus 2:15), kenyataan pernah
adanya larangan mengenai tato. Akan tetapi di dalam Perjanjian Baru sendiri tidak
berbicara apa-apa mengenai boleh atau tidaknya orang Kristen mentato. Di dalam
1 Timotius 2:9 (Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan
dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, jangan memakai emas atau Mutiara
ataupun pakaian yang mahal-mahal”. Dalam ayat ini mengandung satu pengertian
untuk berpenampilan secara sopan santun. Dan makna dari sopan santun adalah
tidak untuk menarik perhatian. Bahkan dalam (1 Korintus 10:31) mengatakan
“Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu
yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”. Bisa di katakana
bahwa tato itu jelas menarik perhatian orang terhadap diri mereka. Jadi dalam
konteks ini, tato tubuh bisa kita anggap sebagai bentuk ketidaksopanan.

Prinsip Alkitab yang penting dalam isu-isu yang tidak secara khusus
pernah dibicarakan: jika ada keragu-raguan apakah itu menyenangkan Allah atau
tidak, maka lebih baik jangan lakukan. “Dan segala sesuatu yang tidak
berdasarkan iman, adalah dosa” (Roma 14:23). Kita perlu tau bahwa tubuh kita
adalah tempat berdiamnya jiwa kita, yang telah ditebus dan menjadi milik Allah.
Sekalipun 1 Korintus 6:19-20 tidak secara khusus membahas mengenai tato dan
merajah badan, ayat-ayat ini memberikan sebuah prinsip kepada kita. “Atau tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,
Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:19-20).

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


46

BAB V

PENUTUP

V.1. KESIMPULAN

Mentato diri sendiri adalah suatu tindakan yang tidak dapat dipungkiri dan
sudah menjadi hal yang biasa dilihat saat ini. Orang yang mengambil keputusan
untuk mentato dirinya sendiri sudah berpikir matang-matang sebelum melakukan
tindakan itu, akan tetapi tidak setiap orang yang bertato memiliki alasan yang
sama kenapa sampe mereka ingin ditato. Ada yang beranggapan bahwa tato
sebagai salah satu ekspresi diri mereka, ada juga yang karena pergaulan sehingga
mereka juga ikut untuk mentato diri mereka sendiri.

Dalam perkembangan di tengah-tengah ke Kristenan, hal ini juga sering


menjadi perbincangan. Apakah hal ini dapat dilakukan atau tidak ? apakah hal ini
berdosa atau tidak ? dan juga banyak pertanyaan yang lain menyangkut tato. Akan
tetapi semua itu tidak mudah dapat dijawab “iya” atau “tidak” nya, karena
pernyataan yang dikeluarkan harus berserta dengan bukti-bukti yang kuat kenapa
sampai kita dapat berkata demikian. Sekalipun larangan bertato yang sudah ada
sejak zaman Musa dimana bangsa Israel saat itu menerapkan praket pertatoan
untuk penyembahan berhala. Ketika secara tidak sengaja bangsa Israel membuat
Allah menjadi murka oleh praktek tersebut.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


47

Akibat perkembangan zaman tato yang dulunya dikatakan sebagai perbuatan


berdosa, sekarang berkembang menjadi bagian fasion dan diminati oleh kalangan
pemuda. Sehingga hal ini dilakukan dan seakan-akan ini adalah hal yang wajar
untuk terjadi kepada kaum muda, terlebih khusus lagi kepada kaum muda Kristen.
Sangat disayangkan melihat hal ini terjadi, akan tetapi ini juga tidak lepas karena
kurangnya edukasi yang diterima oleh orang muda sehingga menganggap hal itu
dapat saja dilakukan dengan alasan modis, fesyen atau pun perkembangan jaman.

Akan tetapi bukan hanya alasan itu saja sampai orang muda saat ini
bertato, ada juga alasan lain yang mengatakan bahwa ketika mereka memiliki tato,
mereka lebih merasa percaya diri dan merasa memiliki suatu hal yang lebih dari
orang lain karena tato yang mereka miliki. Tidak lain dan tidak bukan seperti yang
sudah penulis katakana di atas bahwa ini terjadi karna kurangnya pengetahuan
serta kesadaran terhadap tato ini di tengah-tengah lingkup pemuda GMIM.

Benar tidaknya hal ini, kita harus melihat bahwa di dalam ajaran Kristen
kita diminta untuk menjaga tubuh kita yang adalah bait Allah itu sendiri, sehingga
kita diminta untuk menjaga kekudusan dari tubuh yang adalah Bait Allah itu
sendiri. Akan tetapi hal ini tidak dihiraukan oleh orang-orang yang sudah
menetapkan tekad mereka untuk bertato. Selain itu juga tota juga membawa
kemungkinan akan terjadi dampak buruk bagi kesehatan setelah mentato, akibat
jarum yang dipakai tidak steril, maupun akibat tinta tato yang memiliki zat logam
yang membuat kulit terbakar saat melakukan MRI. Selain itu seseorang yang
sudah mentato tidak dapat mendonorkan darah. Proses mentato juga dapat
menyebabkan infeksi kulit, hapititis C dan D, dan HIV/AIDS. Oleh sebab itu hal
ini juga bisa merusak tubuh dan harusnya dihindari dan jangan dilakukan oleh
orang muda yang memiliki masa depan yang cerah.

Dalam hasil wawancara penulis menyimpukan bahwa masih banyak


pemuda bahkan jemaat yang berada di GMIM Bukit Sion Watutumou masih
belum paham akan larangan untuk tidak bertato. Minimnya pengetahuan tetang
tato dalam konteks agama Kristen yang sebenarnya dilarang keras oleh Alkitab
dalam Imamat 19:28 “Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati
dan janganlah merajah tanda-tanda ada kulitmu; Akulah TUHAN!”. Sehingga

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


48

kurangnya pengetahuan ini menyebabkan pemuda yang bertato bisa ada ataupun
bisa semakin bertambah kedepannya. Pengetahuan yang benar tentang yang kita
percayai adalah suatu hal yang sangat penting apalagi tentang hal-hal yang
mempertanyakan bisa atau tidaknya sesuatu dapat dilakukan. Jika semua pemuda
sudah mengerti dengan benar bahwa hal ini tidak boleh dilakukan karena tidak
sesuai dengan kehendak Allah maka akan sangat berpengaruh untuk kedepannya
lebih memberikan pertimbangan kepada pemuda yang ingin mempraktekkan hal
ini.

V.2. SARAN

Setelah penulis telah melakukan penelitian dengan wawancara kepada


responden yang dianggap dapat membantu dalam penelitian ini, penulis melihat
bahwa ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh jemaat GMIM Bukit Sion
Watutumou terlebih lagi dalam kategorial pemuda bahwa :

1. Pelayan khusus dalam hal ini Syamas, Penatua, Guru Agama, dan Pendeta
perlu meningkatkan pemahaman mengenai tato yang sebenarnya sudah
dilarang saat dari permulaan zaman dan dikatakan sebagai dosa, agar bisa
membekali jemaat yang masih kebinggungan.
2. Pengajarang Gereja mengenati tentang tato perlu ditingkatkan mengingat
tato sudah menjadi fasion zaman sekarang.

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


49

DAFTAR PUSAKA

a) BUKU

Ahmadi Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media).

2014

Anggito Albi, Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Sukabumi: CV

Jejak). 2008

Atkinson Michael, Tattooed, (University of Toronto Press). 2003

Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2008)

Ekka Pradita, Tato Sebagai Sebuah Media Komunikasi NonVerbal Suku Dayak

Bahau. FISIP, Universitas Malawarman. 2013.

Fenny Veronica, Handbook, Tafsiran Alkitab Wycliffe,(Malang Gandum Mas,

1977)

Gloria Dansby-Giles, Frank L. Giles, Irene Jhonson, “College Students with

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


50

Tattoos and Piercings: Issues and Challenges” (NAAAS & Affliates

Conference Monographs), 2011

Handoko Cons, “Perkembangan Motif, Makna, dan Fungsi Tato di Kalangan

Narapidana dan Tahanan di Yogyakarta”, (2011)

Hasan Shadily, “Tahiti yaitu Pulau di Samudra Pasifik Selatan, terbesar dan

terpentingdi kepulauan Society, Polynesia Pranis”. (Jakarta: PT. Ichtiar


Baru Van Hoeve 1997)

Ismail Nurdin, Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya: Media

Sahabat Cendikia, 2019)

Kris Timotius, Pengantar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: ANDI), 2017, 2

Matthew Henry, Surat Roma, 1&2 Korintus, (Surabaya: Momenrum hristian

Literature), 2015

McGhee Leanne Currie, “Tattoos, Body Piercings, and Health “, (United States:

Reference Point Press), 2014

Midian Panjaitan, Alkitab dan Kidung Jemaat, (Jakarta, Lembaga Alkitab

Indonesia, 2015

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988)

Moleong Lexi, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Remaja

Rosdakarya), 2000

Nasution. S, “Metode Research”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004)

Olong Hatib Abdul Kadir, “Tato”, Lkis Pelangi Aksara, 2006

Peran Politik Pemuda: Dinamika Pergerakan Pemuda Sejak Sumpah Pemuda

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


51

1928 Sampai Kini, Jurnal DEBAT Edisi Pertama, Agustus 2009

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1998)

Wilfried Wagner, “The Mentawai Sense of Beauty: Perceived Through Western

Eyes” dalam Indonesia & the Malay World (2003)

b) REFERENSI

Alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=3&chapter=19&verse=28

c) INTERNET

Frater, Joseph, P.(2002) The Morality of Tattoos and Body Piercing. Diakses

pada 12 Oktober 2021.

Stephen walangare, “Kekeristenan dan Tattoo”, 25 April 2018

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


52

LAMPIRAN

DAFTAR NAMA RESPONDEN

Inilah daftar Nama Responden yang telah diwawancarai oleh peneliti


untuk memenuhi data yang diperlukan dalam penelitian :

a. PELSUS:
1. Ketua Jemaat : Pdt. Fone Bolung, S.Th. (FB)
2. Vic. Pendeta : Vic. Pdt. Henry E. Oley, S.Th. (HO)
3. Penatua Pemuda : Meivan Maili (MM)
4. Penatua Kolom 5 : Pnt. Nouva L. Manus, S.E. (NM)
5. Diaken Kolom 5 : Dkn. Delly David. (DD)

b. PEMERINTAH:
1. Hukumtua : Defli A. Bawanda. (DB)
2. Kepala Jaga III : Jein Gereta. (JG)

c. PEMUDA TIDAK BERTATO:


1. Briyan Bawanda, S.Th. (BB)

FAKULTAS TEOLOGI UKIT


53

2. Syendy Korompis, S.Th. (SK)


3. Dodi Makanoneng, S.H (DM)
4. Jezua Mawikere (JM)

d. PEMUDA BERTATO:
1. Eron Tatinting (ET).
2. Marlon Katoha (MK).
3. Dedi Lumenon (DL).
4. Adriano Watti (AW).

LAMPIRAN II

FAKULTAS TEOLOGI UKIT

Anda mungkin juga menyukai