0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan2 halaman
Desa Mattiro Deceng terdiri dari dua pulau yaitu Pulau Badi dan Pulau Pajenekang. Pulau Pajenekang mulai bermukim setelah kedatangan Syech Naimang yang menyebarkan agama Islam. Sistem pemerintahan desa berubah dari Gallarang menjadi desa pada 1984, dengan kepala desa dan kepala dusun sebagai pemimpinnya.
Desa Mattiro Deceng terdiri dari dua pulau yaitu Pulau Badi dan Pulau Pajenekang. Pulau Pajenekang mulai bermukim setelah kedatangan Syech Naimang yang menyebarkan agama Islam. Sistem pemerintahan desa berubah dari Gallarang menjadi desa pada 1984, dengan kepala desa dan kepala dusun sebagai pemimpinnya.
Desa Mattiro Deceng terdiri dari dua pulau yaitu Pulau Badi dan Pulau Pajenekang. Pulau Pajenekang mulai bermukim setelah kedatangan Syech Naimang yang menyebarkan agama Islam. Sistem pemerintahan desa berubah dari Gallarang menjadi desa pada 1984, dengan kepala desa dan kepala dusun sebagai pemimpinnya.
Mattiro Deceng berasal dari dua kata yaitu Mattiro yang berarti pemandangan dan kata Deceng yang berarti baik atau indah. Maka dapat disimpulkan bahwa desa Mattiro Deceng berarti pandangan yang baik dengan maksud untuk memandang masa depan dengan lebih baik.Desa ini juga disebut Mattiro Deceng karena diberi gelar desa yang terbaik karena tidak adanya konflik di desa ini. Desa Mattiro Deceng teridir atas dua pulau yaitu Pulau Badi dan Pulau Pajenekang. Karena desa Mattiro Deceng teriri atas dua pulau maka setiap pulau memiliki sejarahnya masing-masing.
2. Sejarah Pulau Pajenekang
. Menurut sejarah pulau Pajenekang bermula dari air yang muncul dari Dampulu Unti (Batang Pisang) yang berlubang menyerupai Tompangan (Tempat Air Mandi) dan airnya yang tidak habis-habis. Dampulu Unti tersebut sering digunakan oleh seorang Said yang bernama Syech Naimang atau sering disebut Tuan Naimang. Pulau bermula dari segumpal pasir yang berwarna putih yang muncul di atas permukaan laut. Ditempat inilah Syech Naimang teradampar ditempat tersebut. Saat Syech beristirahat diatas pasir tersebut dalam beberapa waktu pasir tersebut melebar membentuk dasar pulau dari arah utara menuju selatan. Lalu Syech Naimang berjalan diatas pasir tersebut dan ada orang yang sempat melihat dari jauh menganggap ada orang yang berjalan diatas air, karena pulau masih berada air sampai batas lutut kaki orang dewasa. Sebelum diberi nama Pulau Pajenekang. dulunya pulau ini bernama Gunung Datu dan pulaunya juga masih terendam air sampai batas lutut kaki orang dewasa.Lalu beberapa waktu kemudian pulau muncul keatas permukaan air dan membentuk pulau, dimana pulau ini mengeluarkan asap tebal seperti asap api yang panas (menguap). Bersamaan dengan datangnya Syech Naimang ke Pualu Pajenekang pertama-tama menyebarkan ajaran agama Islam. Maka dapat disimpulkan bahwa Pulau Pajenekang ada bersamaan dengan datangnya Syech Naimang..Selain itu ada lagi satu tokoh pejuang pulau Pajenekang beliau bernama Bantang Haruna Rasyid. Pada zaman itu jumlah rumah Di Pulau Pajenekang masih ssebanyak tujuh rumah Untuk mengenang Syech Naimang masyarakat Pulau Pajenekang melakukang kegiatan tiap tahun yaitu Hari Ulang Tahun Pulau atau Tammu Taung yang dilaksanakan pada bulan Muharram tiap tahunnya. Pada kegiatan tersebut masyarakat akan datang berziarah ke makam Syech Naimang dan Bantang Haruna Rasyid. Dan setiap masyarakat di Pulau Pajenekang akan membuat dodol atau dodoro. Dikegiatan tersebut banyaj didatangi oleh pemerintah dan orang- orang dari luar pulau untuk ikut serta dikegiatan ulang tahun pulau. 3. Sejarah Pemerintahan Sistem pemerintahan Desa Mattiro Deceng berasaskan pada adat atau kebudayaan dan peraturan formal. Pada awalnya nama desa tersbut dengan Gallarang. Periode ini berlangsung selama sampai 6 pemimpin dan pusat pemerintahan desanya di Pulau Badi. Kemudian pada tahun 1984 nama Gallarang diganti menjadi Desa. Selama periode desa sudah beberapa kali mengalami pergantian pemerintahan, adapun nama-nama pimpinan mulai dari camat sampai kepala dusun yang sempat kami telusuri adalah sebagai berikut: a. Camat 1) H. Paharuddin ( 2016 – 2019 ) 2) Wahyu (2019 – 2020) 3) Mahfud (2020-2021) b. Kepala Desa Mattiro Deceng 1) Tuan Hasan (2008 –-2012) 2) Tuan Abdullah (2012-2016) 3) Hasrar (2016-Sekarang) c. Gallarrang dan Kepala Dusun Pulau Pajenekang 1) G. I Daeng Sangkala ( 1867-1895) 2) G. II Bantang Haruna Rasyid ( 1895-1909) 3) G. III Daeng Paramma (1909-1911) 4) G. IV Abd. Hamid Daeng Opa ( 1911-1913) 5) G. V Daeng Rurung ( 1913-1957) 6) G. VI Daeng Lanti (1957-1962) 7) G. VII Rudding Daeng Surullah (1962-1982) 8) G. VIII dan Kepala Dusun Ambo Tang (1982-1991) 9) G. IX dan Kepala Dusun H. Hasan (1991-2010) 10) G. X dan Kepala Dusun Ake Daeng Ago (2010-2015) 11) Pelaksana Gallarang (2016) 12) Kepala Dusun - Utara Rudianto (2016-2019) - Selatan Kartini (2016-sekarang) 13) G. XI M. Ibrahim ( 2017-2019) 14) Pelaksana Gallarang (2020) 15) G. XII Abdul. Rauf Daeng Sialle (2021-sekarang) d. Ketua RT 1) RT 11 : Bolla 2) RT 12 : Ibrahim